Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kepadatan lalu lintas di Surabaya, Jawa Timur (Jatim) memprihatinkan, karena pada jam
sibuk di ruas-ruas jalan utama selalu terjadi kemacetan. Kemacetan terjadi, sebagai akibat
meningkat nya jumlah kendaraan yang tidak sebanding dengan pembangunan infrastruktur jalan.
Berikut adalah tabel yang menunjukkan perkembangan kendaraan, baik mobil, motor, maupun
kendaraan umum dari tahun 2009-2015:
Sumber : Polantas Kota Besar Surabaya

Jenis Kendaraan 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015


Sedan dan 51.610 50.555 42.258 47.459 50.164 53.024 56.046
sejenisnya
Jeep dan sejenisnya 29.022 29.601 28.312 29.635 31.324 33.110 34.997
STWAGON dan 183.645 198.960 199.360 217.656 230.094 243.209 257.072
sejenisnya
Bus dan sejenisnya 2.064 2.279 2.304 2.486 2.628 2.777 2.936
Truk dan sejenisnya 86.987 89.530 92.238 100.809 106.555 112.629 119.049
Sepeda Motor dan 1.129.870 1.213.457 1.274.660 1.402.190 1.482.115 1.566.595 1.655.891
sejenisnya
Alat Berat dan 73 71 80 150 159 168 177
sejenisnya
Jumlah 1.483.271 1.584.453 1.645.212 1.800.415 1.903.039 2.011.512 2.126.168

Berdasarkan studi Bank Dunia pada tahun 2010-2011, peningkatan kendaraan dalam
setahun telah mencapai 17 % sedangkan pembangunan dan pelebaran jalan 3 % per tahun. Laju
kendaraan dalam Kota Surabaya semakin padat dan tersendat-sendat. Kendaraan di pusat kota
berdasarkan tabel di atas, meningkat dari 1.483.271 unit kendaraan pada 2009 menjadi 1.584.483
unit kendaraan pada tahun 2010. Apabila peningkatan ini terjadi secara terus menerus dan tidak
adanya pembangunan infrastruktur jalan yang mendukung, maka standar kehidupan warga kota
akan semakin parah.

Pada jalan Mayjend Sungkono sangat sering terjadi macet karena banyak orang yang ingin
ke jalan HR.Muhammad dan juga sebaliknya. Oleh karena itu solusi yang ditemukan adalah
dengan membangun Underpass yang menghubungkan jalan Mayjend Sungkono dengan HR.
Muhammad. Pembangunan jalan ini sangat membantu masyarakat dengan mengurangi waktu
perjalanan serta menambah kenyamanan.

1
1.2 Rumusan Masalah
Masalah yang mendasari penelitian ini adalah :

 Apakah fungsi dari Underpass Mayjen Sungkono-HR Mohammad?


 Berapakah lebar serta panjang jalan Underpass tersebut?
 Bagaimana sistem lalu lintas pada Underpass tersebut?
1.3 Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai adalah :

 Mengetahui fungsi Underpass Mayjen Sungkono-HR Mohammad


 Mengetahui lebar serta panjang Underpass tersebut
 Mengetahui sistem lalu lintas Underpass tersebut

2
BAB II
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan adalah penampilan gambar jalan dalam bentuk garis
dan warna serta menampilkan data non fisik dari Underpass ini seperti volume kendaran yang
melewati jalan tersebut per hari, lebar jalan, Panjang jalan, atribut jalan, dana dan waktu yang
diperlukan untuk menyelesaikan pembangunan, dan lain-lain. Hal-hal yang diperlukan dalam
melakukan penelitian ini adalah :

 Laptop/Gadget
 Internet Service
 Dan berita-berita serta sumber lainnya untuk memperoleh data

3
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

Jalur underpass tersebut memiliki panjang hingga 450 meter dan lebar jalur 16,8 meter.
Sementara itu untuk kelandaian jalan sekitar 3 persen dan jarak lantai jalan ke overpass 4,2 meter.
Sebelum dibangun underpass, bundaran Satelit memiliki empat titik simpang, namun kini hanya
ada dua simpang. Titik simpang yang berkurang, meminimalkan jumlah traffic light dan membuat
waktu tempuh makin singkat. Tujuan dibangunnya Underpass ini adalah untuk mengatasi masalah
kemacetan yang sangat parah di bagian Surabaya Barat.
Pada Underpass Mayjen Sungkono, tidak dilengkapi dengan traffic light tapi dilengkapi
dengan cone pembatas jalan, dan rambu-rambu : batas kecepatan 40 km, batas ketinggian 4,2 m,
hati-hati berkendara, dilarang melakukan U-turn, dan pemisah lajur jalan. Jalan ini juga dilengkapi
dengan 4 kamera cctv.

Untuk underpass Mayjen Sungkono ini tidak dilengkapi dengan traffic light tapi, untuk
overpass dan bundarannya dilengkapi dengan traffic light dan rambu-rambu lalu lintas. Jika ada
trafficlight dan rambu lalu lintas, tentu saja ada sistem lalu lintasnya. Sistem lalu lintasnya dapat
dilihat di gambar-gambar berikut ini :

4
5
JUMLAH LAJUR

SISTEM LALU RAMBU-RAMBU


LINTAS LALU LINTAS

TRAFFIC LIGHT

UNDERPASS FUNGSI TUJUAN

MATERIAL
LEBAR SERTA
PANJANG BEBAN YANG DITAHAN

LAHAN YANG ADA

6
BAB IV
KESIMPULAN

Kemacetan terjadi karena beberapa alasan, yaitu pertambahan kendaraan yang lebih cepat
disbanding pembangunan jalan, alternative jalan yang ada kurang memungkinkan karena terlalu
kecil atau terlalu jauh, adanya penyempitan main road dan perbesaran side road/pedestrian
walkway.
Jalur underpass tersebut memiliki panjang hingga 450 meter dan lebar jalur 16,8 meter.
Sementara itu untuk kelandaian jalan sekitar 3 persen dan jarak lantai jalan ke overpass 4,2 meter.
Sebelum dibangun underpass, bundaran Satelit memiliki empat titik simpang, namun kini hanya
ada dua simpang. Titik simpang yang berkurang, meminimalkan jumlah traffic light dan membuat
waktu tempuh makin singkat. Tujuan dibangunnya Underpass ini adalah untuk mengatasi masalah
kemacetan yang sangat parah di bagian Surabaya Barat.

7
BAB V
DAFTAR PUSTAKA
https://www.jawapos.com/jpg-today/01/06/2019/underpass-satelit-resmi-beroperasi-tingkatkan-
efektivitas-ekonomi/

https://www.jawapos.com/jpg-today/31/05/2019/persiapan-akhir-underpass-pertama-surabaya-jelang-
peresmian-sore-ini/

https://www.enciety.co/dukung-akses-pelabuhan-bandara-surabaya-bangun-jllb-dan-jllt/

http://tentangkotasurabaya.blogspot.com/2015/06/underpass-bundaran-satelit.html?m=1

https://www.scribd.com/document/407100601/ITS-paper-Perencanaan-Underpass-Mayjend-Sungkono-
Surabaya

https://accessyoutube.org.uk/play/oMeTJIwKF64

Anda mungkin juga menyukai