PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Masalah permbangunan ekonomi memang menjadi suatu permasalahan yang
kompleks. Tidak hanya di Indonesia, namun seluruh Negara di dunia memikirkan cara untuk
membangun perekonomian di dalam Negerinya. Maka dari itu, perlu adanya pemahaman
tentang bagaimana perkembangan ekonomi yang terjadi, guna dapat mengambil pelajaran
sehingga perekonomian terus dan terus dapat berkembang menjadi lebih baik.
Dalam hal pembangunan ekonomi, terdapat berbagai teori-teori dari berbagai tokoh
ekonomi yang menjelaskan tentang tahap-tahap pembangunannya. Dari tokoh satu dengan
tokoh yang lain memang mengutarakan pandangan yang bebeda, sehingga antara teori yang
satu dengan teori yang lain menjadi berbeda pula. Walaupun berbeda teori yang satu dengan
teori yang lain saling mendukung dan melengkapi. Karena tiap teori mengenai tahap
pembangunan ekonomi ini saling melengkapi, maka memang sulit untuk mengetahui tahap-
tahap yang paling benar, sehingga perlu adanya pemahaman tentang tahap pembangunan
ekonomi. Oleh karena itu kami menyusun makalah ini guna mengetahui bagaimana pandangan
dari berbagai tokoh mengenai tahap-tahap pembangunan ekonomi.
C. RUMUSAN MASALAH
4) W. W. Rostow.
Menurut W. W. Rostow, teori perkembangan ekonomi, secara umum dapat dikatakan sejarah
perkembangan ekonomi melalui beberapa tingkat, antara lain:
1. Masyarakat tradisional
Dalam menyusun fase perkembangan ekonomi, fase permulaan atau tradisional digambarkan
dengan adanya fungsi produksi yang terbatas .Fase ini dapat dilihat dalam masyarkat dengan
adanya perubahan-perubahan dalam perdagangan dan tingkat produksi pertanian
bertambah.selain itu perubahan-perubahan tersebut dapat dilihat didalam hasil
industri,gelombang penduduk dan pendapatan riil.Tetapi perkembangan ini dibatasi oleh
tingkat teknologi .
Dalam masyarakat keadaan tidaklah statis kadang memiliki produktivitas tinggi. Akan tetapi
tingkat produktivitas yang dapat dicapai terbatas. Hal ini disebabkan karena ilmu pengetahuan
dan teknologi modern belum ada atau belum secara systematic penggunaanya.Karena
terbatasnya produktivitas maka sebagian dari sumber tenaga kerja berada disekitar pertanian.
2. Masyarakat precondition for take off
Merupakan tahap yang diperlukan agar perkembangan perekonomian dapat lepas landas.
Syarat-syarat yang pada mulanya dikembangkan oleh Eropa Barat:
a. Pertumbuhan perlahan-lahan ( evolusi ) dalam ilmu pengethuan modern.
b. Inovasi-inovasi.
Demonstration efect ( efek pamer ) selain mempunyai pengaruh negative dan positif pada
masyarakat tradisional, efek tersebut juga dapat menciptakan keadaan yang cocok untuk tahap
prasyarat lepas landas dalam masyarakat lepas landas.
Dalam tahap ini dibutuhkan adanya perubahan yang radikal dalam tiga sektor nonindustri:
a. Membangun fasilitas prasarana umum ( social overhead capital ) terutama di bidang
transport.
b. Revolusi teknik di bidang pertanian.
c. Perluasan impor yang dibiayai dengan perdagangan komoditi sumber alam yang ada.
Dengan adanya pembangunan diatas diharapkan industri kecil dapat berkembang.
Perkembangan terjadi bila masyarakat tradisional mau menerima dan menggunakan teknologi
baru. Pemerintah juga berperan umtuk memelihara keamanan yang mendorong munculnya
kegiatan-kegiatan modern, serta mampu dan mau membangun prasarana umum untuk
berhasilnya kebajikan perdagangan dan pembangunan industri
3. Masyarakat take off
Tahap ini merupakan tercapainya perkembangan pesat pada sektor tertentu yang telah
menggunakan teknik produksi modern.
Perbedaan antara tahap lepas landas dan tahap sebelumnya ialah bahwa dalam tahap ini
pengetrapan teknik-teknik baru dalam industri dapat berjalan dengan sendirinya. Pada tahap
sebelum lepas landas sudah ada industri-industri, tetapi masih belum berjalan dengan lancar.
Untuk bias naik ke tahap lepas landas tidak hanya ke tiga sektor ( fasilitas prasarana umum,
pertanian dan perdagangan ) saja yang harus didorong, tetapi golongan wiraswasta harus juga
diperluas serta sumber kapital perlu diatur.
Dalam arti nonekonomi, lepas landas biasanya menunjukkan kemenangan-kemenangan sosial,
politik dan kebudayaan dari orang-orang yang hendak memodernisasi perekonomian atas
masyarakat tradisional yang kuat. Kemenangan berupa suatu keadaan yang saling
menyesuaikan diri yang mana perkembangan ini selanjutnya mendorong masyarakat untuk
memusatkan perhatian pada usaha-usaha teknik modern di luar sektor-sektor yang telah
dimodernisasi selama lepas landas.
4. Masyarakat drive to manurity
Menurut Rostow tahap ini sebagai suatu periode ketika masyarakat secara efektif meerapkan
teknologi modern terhadap sumber-sumber ekonomi. Dalam tahap sector-sektor yang
memimpin ( leading sector ) selama dalam lepas landas, sudah mulai berkurang
perkembangannya.
Sektor-sektor penting yang memimpin dalam tahap menuju kematangan itu ditentukan bukan
hanya oleh baik dan banyaknya teknologi tetapi juga oleh kualitas persediaan faktor-faktor
produksi yang selama ini banyak dipengaruhi oleh politik pemerintah. Contoh negara yang
mengalami tahap kematangan teknologi: USA ( 1900), Perancis (1910 ), jepang (1940 ).
Kematangan teknologi setelah take off tergantung terutama pada keseimbangan antara jumlah
penduduk faktor-faktor produksi yang ada dan kebijakan-kebijakan distribusi pendapatan.
Struktur dan kualitas tenaga kerja berubah ketika suatu masyarakat berkembang ke tahap
kematangan teknologi, sifat kepimpinan dalam industri juga berubah dari yang kurang
semangat menjadi pimpinan yang bersemangat untuk berkembang dan berkuasa banyak
muncul manager-manager professional yang kedudukannya makin penting. Perubahan dalam
angkatan kerja ini disertai dengan perubahan-perubahan kehendak dari masyarakat lewat kaum
cendekiawan dan politisi yang mulai terang-terangan mengecam keadaan sosial. Tahap menuju
kematangan ini selain berdampak majunya teknologi, tetapi juga beralihnya tujuan pokok
perkembangan ekonomi yaitu beralihnya perluasan industrialisasi yang tidak penting lagi.
Selain itu, makin banyak penduduk yang tinggal di kota sehingga menharapkan agar
pemerintah ikut campur dalam memberikan jaminan sosial dan ekonomi.
5. Masyarakat higg mass consumption ( masa konsumsi yang berlebih )
Tiga kegiatan yang digunakan dalam tahap ekonomi yang matang yaitu:
a. Menyediakan atau menawarkan ( sesuai denngan ukuran masyarakat setempat ) jaminan
yang lebih baik ,kemakmuran pada angkatan kerja.
b. Menyediakan private consumption yang lebih banyak ( termasuk sibgle family homes,
durable consumer goods )
c. Mencari perluasan kekuatan bagi Negara yang matura ( dewasa )dimata dunia .
Dalam tahap ini keadaan atau sifat yang ada di Negara yang satu berbeda dengan di Negara
yang lain. Seperti di Amerika Serikat, memilih alternatif yang kedua, sedangkan Inggris dan
Eropa Barat memilih alternatif yang pertama. Karena untuk mempertahankan pengaruh
sosialisme yang makin kuat di Eropa. Sedangkan Jerman memilih alternatif yang ke-3 vyaitu
perluasan daerah.
Pada waktu Eropa Barat dan Jepang memasuki zaman konsumsi yang berlebih, maka timbul
unsure-unsur baru dalam sistem perekonomian dunia. Unsur tersebut adalah adanya
kecenderungan kenaikan tingakat kelahiran di negara-negara kaya.
Dokumen Perencanaan
RPJP Nasional merupakan penjabaran dari tujuan dibentuknya pernerintahan Negara
Indonesia yang tercanturn dalam Pembukaan UUD 1945, dalam bentuk visi, misi, dan arah
pernbangunan Nasional.
RPJM Nasional merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program Presiden yang
penyusunannya berpedoman pada RPJP Nasional, memuat strategi pembangunan
nasional, kebijakan umum, program Kementerian/Lembaga dan lintas
Kementerian/Lembaga, kewilayahan dan lintas kewilayahan, serta kerangka ekonomi
makro yang mencakup gambaran perekonomian secara menyeluruh termasuk arah
kebijakan fiskal dalam rencana kerja yang berupa kerangka regulasi dan kerangka
pendanaan yang bersifat indikatif.
Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia
(MP3EI) adalah sebuah masterplan yang diluncurkan pemerintah Indonesia pada tahun
2011. Dalam masterplan tersebut, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi pada
kisaran tujuh hingga delapan persen per tahun mulai 2013. Hal itu bertujuan untuk
menjadikan Indonesia sebagai salah satu Negara dengan ekonomi terbesar pada
2025. Masterplan ini mencakup investasi senilai USD 470 miliar yang sebagian besar
akan ditawarkan kepada swasta melalui program kerja sama pemerintah dan swasta.
C. Kriteria Pengukuran Keberhasilan Pembangunan Ekonomi.
Terdapat beberapa factor yang terjadi ukuran keberhasilan pembangunan ekonomi, yaitu
sebagai berikut.
a. Pendapatan Nasional
Tingkat pendapatan nasional yang tinggi menandakan kapasitas produksi nasional yang
tinggi. Hal ini berarti jumlah barang dan jasa yang dihasilkanbesar dan tingkat kesempatan
kerja tinggi. Dengan demikian, pembangunan ekonomi dapat dianggap berhasil.
b. Pendapatan per Kapita
Keberhasilan pembangunan ekonomi dapat juga diukur dengan pendapatan per kapita.
Tinggi-rendahnya pendapatan per kapita dapat menggambarkan sejauh mana kemampuan
penduduk untuk mengonsumsi barang-barang hasil produksi. Pendapatan per
kapita memberikanpetunjuk mengenai kemampuan yang dicapai oleh sebuah negara dalam
memenuhi kebutuhan warganya.
c. Distribusi pendapatan
Distribusi pendapatan yang merata juga merupakan ukuran yang penting. Jika hanya
sebagian kecil penduduk yang berpenghasilan tinggi, sedangkan yang lainnya berpendapatan
rendah, keberhasilan pembangunan belumlah sempurna. Distribusi pendapatan yang timpang
atau tidak merata juga tidak bermanfaat bila ditinjaudari kemungkinan investasi karena
penduduk berpenghasilan tinggi biasanya konsumtif.
d. Peranan sektor industri dan jasa
Pada umumnya semakin besar kontribusi sektor industri dan jasa, maka akan semakin
maju suatu negara. Atas dasar hal tersebut dapat dikatakan bahwa besarnya proporsi kontribusi
sektor industri dan jasa merupakan salah satu indikasi yang penting bagi tingkat kemajuan
ekonomi.
e. Kesempatan kerja
Apabila suatu negara mampu mempertahankan tingkat kesempatan kerja yang tinggi
(full employment) berarti masyarakat mampu mempercepat laju perkembangan ekonominya.
HaI ini dapat dilihat dari meningkatnya investasi, meningkatnya lapangan kerja baru, dan
berkurangnya pengangguran.
f. Stabilitas ekonomi
Tingkat perekonomian yang stabil meliputi stabilitas tingkat pendapatan dan kesempatan
kerja serta tingkat harga mempengaruhi pasar produk dalam negeri. Suatu negara dikatakan
berhasil di dalam perkembangan ekonominya apabila mampu menjaga stabilitas ekonominya.
g. Neraca pembayaran luar negeri
Pada umumnya setiap negara menginginkan agar neraca pembayarannya seimbang sebab
jika neraca pembayaran mengalami defisit berpengaruh terhadap kredibilitas negara tersebut.
Apalagi bila neraca pembayaran mengalami surplus. Kondisi ini jauh lebih baik dibandingkan
kondisi seimbang karena berpengaruh terhadap kemajuan ekonomi negara tersebut.
Untuk menjalankan kebijakan yang sudah dijelaskan tersebut harus disusun strategi
tertentu. Berikut ini strategi pembangunan ekonomi di Indonesia.
1. Mengembangkan koridor pembangunan ekonomi Indonesia dengan cara membangun pusat-
pusat perekonomian di setiap pulau. Selain mengembangkan klaster industri berbasis sumber-
sumber superior. Baik komoditas maupun sektor. Koridor pembangunan ekonomi Indonesia
terbagi dalam empat tahap :
1) Mengindentifikasikan pusat-pusat perekonomian, misalnya ibukota provinsi.
2) Menentukan kebutuhan pengubung antara pusat ekonomi tersebut, seperti trafik barang.
3) Validasi untuk memastikan sejalan dengan pembangunan nasional, yakni pengaturan area
tempat tinggal dengan sistem infrastruktur serta fasilitas.
4) Menentukan hubungan lokasi sektor fokus, guna menunjang fasilitas. Misalnya
menghubungkan area pertambangan dengan kawasan pemrosesnya.
2. Memperkuat hubungan nasional baik secara lokal maupun internasional. Hal ini bisa
mengurangi biaya transaksi, menciptakan sinergi antara pusat-pusat pertumbuhan dan
menyadari perlunya akses-akses ke sejumlah layanan. Seperti intra dan inter-konektivitas
antara pusat pertumbuhan serta pintu perdagangan dan pariwisata internasional. Integrasi
ekonomi merupakan hal terbaik untuk mencapai keuntungan langsung dari konsentrasi
produksi. Serta dalam jangka panjang, meningkatkan standar kehidupan.
Saat ini, aktivitas ekonomi Indonesia terpusat di kota-kota, khususnya Jawa dan Sumatra.
Fasilitas transportasi yang bisa menyebabkan area industri tak menjangkau pelosok. Pada
jangka pendek, proyek-proyek yang perlu dibangun di Jawa adalah TransJawa,
TransJabodetabek, kereta jalur dua, Tanjung Priok. Pembangunan tersebut diharapkan bisa
berdampak langsung mengurangi kemiskinan di Jawa yang melebihi 20 juta jiwa, dua kali
populasi miskin Sumatra yang sekitar tujuh juta jiwa. Pembangunan infrastruktur di Jawa bisa
mempercepat pertumbuhan ekonomi.
3. Mempercepat kapabilitas teknologi dan ilmu pengetahuan nasional atau Iptek. Selain tiga
strategi utama ini, juga ada beberapa strategi pendukung seperti kebijakan investasi,
perdagangan dan finansial. Beberapa elemen utama di sektor Iptek adalah meningkatkan
kualitas pendidikan termasuk pendidikan kejuruan tinggi serta pelatihannya. Meningkatkan
level kompetensi teknologi dan sumber daya ahli. Peningkatan aktivitas riset dan
pengembangan, baik pemerintah maupun swasta, dengan memberikan insentif serta menaikkan
anggaran. Kemudian mengembangkan sistem inovasi nasional, termasuk pembiayaannya. Saat
ini, masalah utama yang dihadapi adalah kemampuan riset dan pengembangan yang digunakan
untuk mencari solusi teknologi. Kemampuan pengguna untuk menyerap teknologi yang ada.
Serta transaksi antara riset dan pengembangan sebagai pemasok solusi teknologi dengan
penggunanya tak terbangun dengan baik.