Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH AKUNTANSI INTERNASIONAL

DISUSUN OLEH

Yohanavi Defrianti Kurut (136)

UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS

PRODI AKUNTANSI

2019
Kata pengantar
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
IFRS (Internasional Financial Reporting Standards) saat ini selalu menjadi
pembahasan akuntansi dalam setiap forum akuntansi baik domestik, regional, maupun
internasional. Pelaporan keuangan berbasis IFRS telah menjadi sorotan setiap negara,
terutama untuk negara-negara maju dan berkembang. Perlahan-lahan negara-negara di
Eropa, Amerika Utara, dan Asia melakukan konvergensi IFRS yang dinilai memiliki
manfaat dalam peningkatan arus investasi global. Hal tersebut memungkinkan adanya
kemudahan akses perusahaan domestik melakukan ekspansi secara internasional
tanpa kesulitan atas penyesuaian laporan keuangan perusahaan tersebut nantinya di
negara lain.

Konvergensi standar akuntansi internasional dan nasional mencakup


penghapusan mencakup penghapusan berbagai perbedaan secara perlahan melalui
upaya kerja sama antara IASB (International Accounting Standard Board), penentu
standar nasional, dan kelompok lain yang menginginkan solusi terbaik bagi persoalan
akuntansi dan pelaporan. Meskipun terdapat istilah penghapusan dalam makna
konvergensi, namun konvergensi bisa mencakup pembuatan standar baru yang belum
tercantum dalam standar yang sudah ada.

Konvergensi Akuntansi mencakup konvergensi (1) standar akuntansi (yang


membahas ukuran dan penyajian), (2) penyajian terkait penawaran surat berharga dan
daftar bursa efek yang dibuat oleh perusahaan go public, dan (3) standar audit).

Pada akhirnya konvergensi IFRS akan menghasilkan keseragaman dalam


pelaporan keuangan di dunia internasional. Hal ini akan mempermudah pihak yang
berwenang aktif dalam ruang lingkup pelaporan keuangan, baik pembuat standar,
perusahaan, regulator, maupun auditor dalam memahami penerapan IFRS di berbagai
negara sehingga sejalan dengan tuntutan pelaporan keuangan di era arus globalisasi
yang kian berkembang pesat.

Pemaparan singkat di atas melatarbelakangi tim penyusun untuk menyusun


makalah berjudul “Standar Audit dan Akuntansi Global”. Judul tersebut diambil dari
judul pada pertemuan ke-8 (tujuh) materi mata kuliah Teori Akuntansi.

B. Topik Permasalahan
Berdasarkan latar belakang di atas, tim penyusun membuat topik permasalahan
terkait makalah “Standar Audit dan Akuntansi Global” sebagai berikut:
a. Apakah maksud dari konvergensi standar akuntansi?
b. Apa saja manfaat konvergensi akuntansi?
c. Apa saja peristiwa penting dalam sejarah penyusunan standar akuntansi internasional?
d. Apa saja organisasi-organisasi besar internasional yang mendukung konvergensi
standar akuntansi?
e. Bagaimana organisasi-organisasi besar internasional yang mendukung konvergensi
standar akuntansi?

C. Tujuan Penulisan
Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk memperluas pemahaman
pembaca terkait konvergensi standar akuntansi secara internasional. Tim penyusun
mengharapkan pembahasan dalam makalah ini dapat menambah pengetahuan
pembaca dalam memahami dan menganalisa perkembangan konvergensi standar
akuntansi secara internasional dan dampaknya terhadap arus global

BAB II
PEMBAHASAN

A. Survei konvegerensi internasional

A.1. Manfaat Konvergensi Internasional


Pendukung konvergensi internasional menyatakan bahwa banyak manfaat yang
telah dirasakan. Donald T Nicolaisen, mantan kepala akuntan Komisi Sekuritas dan
Bursa Amerika Serikat, pada pertemuan IASB (International Accounting Standard
Board) tanggal 28 September 2004 menyatakan bahwa dengan memiliki standar
berkualitas tinggi dalam akuntansi, audit, dan pengungkapan akan menguntungkan
investor serta akan mengurangi biaya akses masuk pasar modal seluruh dunia. Hal ini
jelas menjadi dorongan bagi para badan standar akuntansi di setiap negara untuk
mencoba menerapkan IFRS dikarenakan dapat berefek positif terhadap iklim investasi
di negara masing-masing.

PricewaterhouseCoopers melaporkan bahwa surat kabar terkini mengusulkan


“global GAAP (prinsip akuntansi yang berlaku umum)”. Keuntungannya antara lain:
 Standar laporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan secara konsisten di
seluruh dunia dapat meningkatkan efisiensi dalam alokasi modal. Biaya modal akan
dikurangi.
 Para investor dapat mengambil keputusan yang lebih baik dalam berinvestasi.
Portofolio lebih bermacam-macam dan risiko keuangan dapat dikurangi. Transaparansi
dan persaingan di pasar global akan lebih terjaga.
 Perusahan-perusahaan dapat meningkatkan strategi dalam mengambil keputusan
mengenai merger dan akuisisi area usaha.
 Pengetahuan dan keahlian akuntansi dapat ditransfer tanpa batasan ke seluruh dunia.
 Ide-ide terbaik yang muncul dari aktivitas berstandar nasional dapat ditonjolkan dalam
mengembangkan standar global dengan kualitas terbaik.

A.2. Kritik terhadap Standar Internasional


Proses menjadikan standar akuntansi menjadi standar internasional juga
menuai kritik. Beberapa pihak mengatakan bahwa penentuan standar akuntansi
internasional merupakan solusi yang terlalu sederhana atas masalah yang rumit. Lebih
jauh lagi, ditakutkan bahwa adopsi standar internasional akan menimbulkan “standar
yang berlebihan”. Perusahaan harus merespon terhadap susunan tekanan nasional,
politik, social, dan ekonomi yang semakin meningat dan semakin dibuat untuk
memenuhi ketentuan internasional tambahan yang rumit dan berbiaya besar.

Kritikus bersikeras bahwa standar internasional tidaklah cocok untuk


perusahaan-perusahaan kecil dan menengah, terutama perusahaan yang tidak
terdaftar dan tanpa akuntabilitas public. Untuk mengatasi masalah ini, sebuah versi dari
“big GAAP/little GAAP-(prinsip akuntansi yang berlaku umum besar/kecil)” telah disusun
dengan mengacu pada standar internasional bagi perusahaan-perusahaan di seluruh
dunia dan disusun mengacu pada standar yang disederhanakan bagi perusahaan-
perusahaan lainnya.

A.3. Rekonsiliasi dan Pengakuan Bersama


Seiring berkembangnya penerbitan dan perdagangan ekuitas di seluruh dunia,
masalah-masalah yang berhubungan dengan pendistribusian laporan keuangan dalam
yurisdiksi luar negeri menjadi lebih penting. Masalah-masalah tersebut dapat
diselesaikan dengan adanya konvergensi internasional, yang mempermudah akses
laporan keuangan untuk lintas batas negara.

Dua pendekatan lainnya telah dimaksimalkan sebagai solusi yang sesuai bagi
masalah-masalah yang berhubungan dengan pengajuan laporan keuangan lintas
negara, antara lain: (1) rekonsiliasi, dan (2) pengakuan bersama (yang juga dikenal
dengan sebutan ‘reciprocity’ –timbal balik). Melalui rekonsiliasi, perusahaan asing dapat
menyusun laporan keuangan dengan menggunakan standar akuntansi negara asal,
tetapi harus menyediakan rekonsiliasi antara ukuran-ukuran akuntansi yang penting
(seperti laba bersih dan ekuitas pemegang saham) di negara asal dan di negara
dimana laporan keuangan dilaporkan. Pengakuan bersama terjadi apabila pihak
regulator di luar negara asal menerima laporan keuangan perusahaan asing yang
didasarkan pada prinsip-prinsip negara asal.

A.4. Evaluasi
Pertentangan mengenai harmonisasi atau konvergensi memang tidak dapat
sepenuhnya diselesaikan. Opini-opini yang menentang harmonisasi memiliki manfaat
tersendiri. Namun, bukti-bukti terbaru menunjukkan bahwa tujuan harmonisasi
akuntansi internasional mengenai akuntansi, pengungkapan, dan audit telah diterima
secara luas sehingga kecenderungan konvergensi internasional akan terus berlanjut
atau bahkan meningkat. Semakin banyak negara yang mulai mengadopsi IFRS secara
sukarela karena banyaknya manfaat di masa mendatang. Kemajuan dalam proses
harmonisasi pengungkapan dan audit dinilai mengesankan. Keberhasilan usaha-usaha
konvergensi terbaru yang dilakukan oleh organisasi-organisasi internasional dapat
menjadi cirri bahwa konvergensi terjadi sebagai respons alami terhadap tuntutan
ekonomi.

B. Beberapa peristiwa oenting dalam sejarah penyusunan Standar Akuntansi


Internasional

Berikut adalah beberapa peristiwa penting dalam sejarah penyusunan standar


akuntansi internasional yang menjadi tonggak pengembangan standar akuntansi
tersebut:
1. Tahun 1973, berdirinya International Accounting Strandar Commite
(IACSC)
2. Tahun 1976, berdirinya Organization For Economic Cooperation and
Development (OECD) mengeluarkan deklarasi investasi yang berisi
arahan mengenai Pengungkapan Informasi
3.

C. IKHTISAR ORGANISASI BESAR INTERNASIONAL YANG MENDUKUNG


KONVERGENSI AKUNTANSI
C.1. International Accounting Standards Board (IASB)
Tujuan dari IASB adalah :
 Mengembangkan untuk kepentingan public, seperangkat standar akuntansi yang
berkualitas tinggi, mudah dimengerti dan tidak sulit dilaksanakan, yang menuntut
informasi berkualitas tinggi, transparansi dan sebanding mengenai laporan keuangan
dan kondisi keuangan lainnya.
 Memajukan penggunaan dan penerapan yang tepat dari standar-standar yang dibuat.
 Memperhatikan kebutuhan khusus perusahaan kecil menengah dan perkembangan
ekonomi guna memenuhi tujuan nomor (1) dan (2).
 Meningkatkan kualitas konvergensi standar akuntansi di setiap negara serta Standar
Akuntansi International dan Standar Pelaporan Keuangan International.
C.2. Commision of European Union (EU)
Uni Eropa didirikan tahun 1957 dan merupakan hasil dari Pakta Roma, dengan
tujuan menyelaraskan sistem hukumn dan sistem ekonomi negara-negara anggotanya.
Berbeda dengan IASB, yang tidak memiliki wewenang untuk mengharuskan penerapan
standar akuntansinya, Komisi Eropa (EC, yang merupakan badan pengatur Uni Eropa)
memiliki kekuasaan penuh untuk menerapkan instruksi akuntansinya ke seluruh Negara
yang menjadi anggotanya.

Salah satu cita-cita Uni Eropa adalah untuk mencapai penggabungan pasar
keuangan Eropa. Untuk mencapai cita-citanya ini, Uni Eropa telah memperkenalkan
intruksi dan melaksanakan prakarsa besar untuk:
 Meningkatkan modal untuk basis Eropa.
 Menetapkan kerangka hokum bersama dalam pasar sekuritas dan derivatif.
 Mencapai satu susunan standar akuntansi bagi-bagi perusahaan-perusahaan yang
terdaftar

C.3. International Organization of Securities Commissions (IOSCO)


Tujuan dari IOSCO adalah:
 Bekerja bersama untuk memajukan peraturan standar tinggi agar dapat memelihara
pasar yang adil, efisien, dan baik.
 Bertukar informasi tentang pengalaman setiap negara guna memajukan perkembangan
pasar domestic.
 Menyatukan usaha setiap negara untuk membuat standar dan pengawasan yang tepat
terhadap transaksi sekuritas di setiap negara.
 Saling membantu memajukan integritas pasar dengan menerapkan standar-standar
secara teliti dengan menindak segala pelanggaran.

C.4. International Federation of Accountants (IFAC)


Misi IFAC adalah memperkuat profesi akuntansi di seluruh dunia dan
memberikan peran terhadap perkembangan ekonomi internasional yang kuat dengan
mendirikan dan memajukan kesetiaan terhadap standar professional berkualitas tinggi,
memperluas konvergensi internasional, dan berbicara mengenai masalah kepentingan
publik dimana keahlian profesi tersebut lebih relevan.

C.5. Kelompok Kerja Para Ahli Antar Pemerintahan PBB Dalam


International Standards of Accounting and Reporting (ISAR)
ISAR didirikan tahun 1982, dengan cita-cita : memajukan transparansi,
reliabilitas, dan keterbandingan akuntansi dan pelaporan badan hukum. begitu pun
untuk meningkatkan pengungkapan pada penguasaan badan hukum oleh perusahaan-
perusahaan di negara berkembang dan negara yang sedang mengalami transisi
ekonomi.
C.6. Organization of Economic Cooperation and Development (OECD)
OECD merupakan organisasi internasional yang terdiri atas 30 negara
perekonomian pasar (sebagian besar negara industri). Badan pengurus OECD
bernama Dewan OECD dan memiliki jaringan sekitar 200 komite dan kelompok pekerja.

OECD mempublikasikan Tren Pasar Keuangan dua kali setahun, yang menilai
tren dan prospek di pasar keuangan nasional dan internasional di wilayah OECD.
Kegiatan pentingnya adalah memajukan pengaturan yang baik di sector Negara
maupun swasta.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Konvergensi internasional saat ini tengah menjadi perbincangan hangat di dunia
internasional. Harmonisasi standar akuntansi setiap negara melalui IFRS menghasilkan
kesalarasan pemahaman laporan keuangan dengan skala internasional. Banyak
manfaat dan keuntungan dari penerapan IFRS di suatu negara, meskipun ada
hambatan-hambatan dalam masa transasisi adopsi IFRS. IFRS tidak hanya menjadi
standar akuntansi acuan di dunia internasional, namun menjadi pedoman dalam
menyusun standar audit yang nantinya dapat berskala internasional pula.
DAFTAR PUSTAKA

Choi, Frederick D.S dan Gary K. Meek. Akuntansi Internasional Jilid 2. 2010. Jakarta:
Salemba Empat

Anda mungkin juga menyukai