Anda di halaman 1dari 15

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : MAN 1 Yogyakarta


Mata Pelajaran : Ekonomi
Kelas/ Semester : XI/ 1
Tahun Pelajaran : 2017/2018
Materi Pokok : APBN
Alokasi Waktu : 2 JP ( 2 x 45 menit)
Pertemuan ke- :

A. Kompetensi Inti (KI)

KI 3 Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,


prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi


3.6 Menganalisis APBN dan APBD 3.6.1 Menjelaskan pengertian APBN
dalam pembangunan ekonomi 3.6.2 Mendeskripsikan fungsi APBN
3.6.3 Menyebutkan tujuan penyusunan
APBN
3.6.4 Mengidentifikasi sumber-sumber
penerimaan negara
3.6.5 Menyebutkan klasifikasi belanja negara
3.6.6 Menjelaskan istilah-istilah dalam
penerimaan dan belanja negara
3.6.7 Mendeskripsikan mekanisme
penyusunan APBN
4.6 Menyajikan hasil analisis fungsi 4.6.1 Menyajikan hasil analisis pengaruh
dan peran APBN dan APBD APBN terhadap Perekonomian
dalam pembangunan ekonomi
.
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran peserta didik diharapkan dapat :
- Menjelaskan pengertian APBN dengan benar
- Mendeskripsikan fungsi APBN dengan tepat
- Menyebutkan tujuan penyusunan APBN dengan benar
- Mengidentifikasi sumber-sumber penerimaan negara dengan tepat
- Menyebutkan klasifikasi belanja negara dengan benar
- Menjelaskan istilah-istilah dalam penerimaan dan belanja negara dengan tepat
- Mendeskripsikan mekanisme penyusunan APBN dengan runtut
- Mengidentifikasi pengaruh APBN terhadap Perekonomian dengan benar

Penguatan karakter :
Kejujuran, kedisiplinan, kerjasama

D. Materi Pembelajaran
1. Pengertian APBN
2. Fungsi APBN
3. Tujuan penyusunan APBN
4. Sumber-sumber penerimaan negara
5. Klasifikasi belanja negara
6. Istilah-istilah dalam penerimaan dan belanja negara
7. Mekanisme penyusunan APBN
8. Pengaruh APBN terhadap Perekonomian
E. Metode Pembelajaran
 Pendekatan : Scientific
 Metode : Ceramah, diskusi,
 Model : Discovery Learning, two stay two stray

F. Media, Alat, dan Sumber Belajar:


 Media : Video dan Power point
 Alat : Laptop, LCD, dan papan tulis

G. Sumber belajar:
Alam S., 2013. Mandiri Ekonomi Untuk SMA dan MA Kurikulum 2013. Jakarta : Erlangga.
Marsuadi, S.Pd. 201. Modul Pembelajaran Citra
Video pembelajaran dari youtube.com. Diakses
https://www.youtube.com/watch?v=BDF4QS9LEro. Selasa, 26 September 2017

H. Kegiatan Pembelajaran

Urutan Kegiatan Alokasi Waktu

1. Kegiatan Pendahuluan 10 Menit


a. Guru menyapa peserta didik dengan memberikan salam
kemudian menanyakan kabar peserta didik
b. Guru meminta peserta didik untuk berdoa terlebih dahulu
sebelum pelajaran dimulai.
c. Guru mempresensi peserta didik.
d. Guru memberikan beberapa gambaran awal tentang materi
yang akan dipelajari dengan mengkaitkannya dengan
pembelajaran sebelumnya yaitu pendapatan nasional
(apersepsi)
e. Guru menyampaikan materi pada pertemuan sebelumnya
untuk mengecek pemahaman siswa, “apa yang dimaksud
dengan pendapatan nasional?”
f. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
g. Guru menjelaskan aturan main belajar dengan model
pembelajaran Discovery Learning
h. Guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok
2. Kegiatan Inti 70 menit
a. Mengamati
- Peserta didik mengamati slide power point tentang konsep
APBN yang memuat tentang pengertian APBN, fungsi
APBN, dan tujuan APBN
- Peserta didik mengamati gambar konsep APBN yang
ditampilkan oleh guru
- Peserta didik mengamati video yang ditampilkan oleh
guru.
- Peserta didik mengamati penjelasan dari guru tentang
konsep pasar yang memuat tentang pengertian APBN,
fungsi APBN, dan tujuan APBN
b. Menanya
Peserta didik dipandu oleh Guru merumuskan pertanyaan
terkait konsep APBN, di mana pada kesimpulannya peserta
didik mampu memahami terkait beberapa bagian konsep
APBN, seperti :
- Menjelaskan pengertian APBN
- Mendeskripsikan fungsi APBN
- Menyebutkan tujuan penyusunan APBN
- Mengidentifikasi sumber-sumber penerimaan negara
- Menyebutkan klasifikasi belanja negara
- Menjelaskan istilah-istilah dalam penerimaan dan
belanja negara
- Mendeskripsikan mekanisme penyusunan APBN
- Mengidentifikasi pengaruh APBN terhadap
Perekonomian
c. Mengumpulkan informasi
Peserta didik mengumpulkan data/informasi tentang konsep
pasar, bisa dari buku ataupun internat dan sumber lainnya.
d. Menalar/ Mengasosiasi
Peserta didik dengan bimbingan guru menggunakan data
yang dikumpulkan sendiri menjawab semua pertanyaan yang
telah dirumuskan, dibuat dalam bentuk kliping kecil khusus
untuk bagian materi sumber-sumber penerimaan dan jenis
belanja negara serta mekanisme penyusunan APBN dan
pengaruhnya terhadap perekonomian
e. Mengkomunikasikan
Perwakilan dari setiap kelompok menjelaskan materi peran
macam pasar dan bentuk pasar yang telah ditugaskan oleh
guru di depan kelas secara berurutan
3. Kegiatan Penutup 10 menit
a. Guru melakukan evaluasi materi pembelajaran berupa
penyampaian pertanyaan secara singkat dan spontan kepada
peserta didik secara acak
b. Guru melakukan refleksi dari materi yang telah disampaikan.
c. Guru menginformasikan materi untuk pertemuan berikutnya
yaitu APBD
d. Guru menyampaikan nasehat untuk mempelajari dan
mempersiapkan untuk materi berikutnya dan memanfaatkan
waktu untuk belajar.
e. Guru mengakhiri pembelajaran dengan membaca doa dan
mengucapkan salam.

I. Penilaian Hasil Belajar


a. Teknik Penilaian: pengamatan, tes tertulis (Tes otentik)
b. Prosedur Penilaian:
Teknik
No Aspek yang dinilai
Penilaian
1. Pengetahuan
1. Menjelaskan pengertian APBN dengan benar Tes dan Tugas
Teknik
No Aspek yang dinilai
Penilaian
2. Mendeskripsikan fungsi APBN Kelompok
3. Menyebutkan tujuan penyusunan APBN
4. Mengidentifikasi sumber-sumber penerimaan negara
5. Menyebutkan klasifikasi belanja negara
6. Menjelaskan istilah-istilah dalam penerimaan dan belanja
negara
7. Mendeskripsikan mekanisme penyusunan APBN
8. Mengidentifikasi pengaruh APBN terhadap Perekonomian
2. Keterampilan
Terampil menyajikan konsep APBN dalam penyampaian ketika melakukan Pengamatan
prsentasi di depan kelas. Terampil dalam menyampaikan kembali ke seluruh
teman kelas dalam kaitannnya dengan pembelajaran two stay two stray

Yogyakarta, 27 September 2017


Mengetahui,
Kepala MAN 1 Yogyakarta Guru Mata Pelajaran
Lampiran :
Materi Pelajaran

MATERI
A. ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA.
1. Pengertian APBN
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, selanjutnya disebut APBN, adalah rencana
keuangan tahunan pemerintahan negara yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat. APBN ini
merupakan rencana kerja pemerintahan Negara dalam rangka meningkatkan hasil-hasil
pembangunan secara berkesinambungan serta melaksanakan desentralisasi fiskal.
Periode APBN di Indonesia pada masa Orde Baru berawal dari 1 April sampai dengan 31
Maret tahun berikutnya. Pada pemerintahan saat ini, tahun anggaran meliputi masa satu tahun,
mulai dari tanggal 1 Januari sampai dengan tanggal 31 Desember.

2. Fungsi APBN
Anggaran adalah alat akuntabilitas, manajemen, dan kebijakan ekonomi. Sebagai instrumen
kebijakan ekonomi anggaran berfungsi untuk mewujudkan pertumbuhan dan stabilitas perekonomian
serta pemerataan pendapatan dalam rangka mencapai tujuan bernegara. Dengan demikian APBN
melaksanakan beberapa fungsi antara lain :
o Fungsi alokasi : di dalam APBN, dijelaskan sumber pendapatan dan pendistribusiannya.
Pendapatan yang paling besar bagi pemerintah berasal dari pajak. Penghasilan dari paak yang
diterima dapat dialokasikan ke berbagai sektor pembangunan. Dengan pedoman APBN,
pendapatan yang bersumber dari pajak dapat digunakan untuk membangun sarana umum,
seperti jembatan, jalan, taman umum, dan pengeluaran lainnya yang bersifat umum.
o Fungsi distribusi : pajak yang ditarik dari masyarakat dan masuk menadi pendapatan dalam
APBN tidak selalu harus didistribusikan untuk kepentingan umum., melainkan dapat pula
didistribusikan dalam bentuk dana subsidi dan dana pensiun. Pegngeluaran pemerintah
semacam ini disebut transfer payment. Transfer payment dapat membatalkan pembiayaan ke
salah satu sektor, kemudian dipindahkan ke sektor lain
o Fungsi stabilisasi : APBN berfungsi sebagai pedoman agar pendapatan dan pengeluaran
keuangan negara teratur sesuai dengan yang telah ditetapkan. Dengan demikian, sasaran
yang telah ditetapkan akan lebih mudah dicapai. Penetapan APBN sesuai alokasi yang
ditentukan akan menaga kestabilan arus uang dan barang sehingga dapat menghindari
terjadinya inflasi dan deflasi.
3. Tujuan APBN
Tujuan APBN adalah sebagai pedoman penerimaan dan pengeluaran negara dalam
melaksanakan kegiatan kenegaraan untuk meningkatkan produksi dan kesempatan kerja, dalam
rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kemakmuran bagi masyarakat.

B. SUMBER PENERIMAAN DAN PENGELUARAN NEGARA


Secara garis besar APBN terdiri dari 5 (lima) komponen utama yaitu (i) Pendapatan Negara
dan Hibah; (ii) Belanja Negara; (iii) Keseimbangan Primer; (iv) Surplus/Defisit Anggaran; dan (v)
Pembiayaan. Format APBN secara lebih rinci adalah sebagai berikut :
I. Pendapatan Negara dan Hibah
a. Penerimaan Dalam Negeri
- Penerimaan Perpajakan
- Penerimaan Negara Bukan Pajak
b. Hibah
II. Belanja Negara
A. Anggaran Belanja Pemerintah Pusat
- Pengeluaran Rutin
- Pengeluaran Pembangunan
B. Anggaran Belanja Untuk Daerah
- Dana Perimbangan
- Dana Otonomi Khusus dan Penyeimbang
III. Keseimbangan Primer
IV. Surplus/Defisit Anggaran
V. Pembiayaan
A. Pembiayaan Dalam Negeri
B. Pembiayaan Luar Negeri

A. Sumber Penerimaan
Sumber penerimaan Pendapatan Negara adalah semua penerimaan Negara yang berasal dari
penerimaan perpajakan, penerimaan Negara bukan pajak, serta penerimaan hibah dari dalam negeri
dan luar negeri
I. Penerimaan Dalam Negeri
Penerimaan dalam negeri adalah semua penerimaan yang diterima negara dalam bentuk
Penerimaan Perpajakan dan Penerimaan Bukan Pajak. Secara lebih rinci sebgai berikut :
1. Penerimaan perpajakan adalah semua penerimaan yang terdiri dari pajak dalam negeri
dan pajak perdagangan internasional.
2. Penerimaan Negara Bukan Pajak adalah semua penerimaan yang diterima Negara dalam
bentuk penerimaan dari sumber daya alam, bagian pemerintah atas laba badan usaha milik
Negara, dan penerimaan Negara bukan pajak lainnya.
II. Hibah
Penerimaan hibah adalah semua penerimaan Negara yang berasal dari sumbangan swasta
dalam negeri, dan sumbangan lembaga swasta dan pemerintah luar negeri termasuk lembaga
Internasional. Penerimaan Hibah ini tidak perlu dikembalikan. Hibah meliputi pemberian untuk
proyek khusus dan untuk mendukung anggaran secara umum. Hibah dalam bentuk peralatan,
barang, dan bantuan teknis, misalnya biasanya tidak dimasukkan dalam anggaran tetapi dicatat
dalam item memorandum.

B. Pengeluaran Negara
Pengeluaran atau belanja negara adalah semua pengeluaran Negara untuk membiayai
belanja pemerintah pusat dan belanja untuk daerah. Belanja pemerintah pusat dapat diklasifikasikan
berdasarkan organisasi, fungsi, dan tujuannya.
1. Belanja Pemerintah berdasarkan Organisasi
2. Belanja Pemerintah berdassarkan Fungsi
3. Belanja Pemerintah berdasarkan Jenis
Istilah-istilah dalam Penerimaan dan Belanja Negara :
1. Transfer ke daerah
2. Dana perimbangan
3. Dana bagi hasil
4. Dana alokasi umum
5. Dana alokasi khusus
6. Dana otonomi khusus
7. Dana penyesuaian
8. Tabungan pemerintah

C. MEKANISME PENYUSUNAN APBN DAN PENGARUHNYA TERHADAP


PEREKONOMIAN.
1. Aspek penyusunan APBN
a. Prinsip Penyusunan APBN Berdasarkan Aspek Pendapatan
• Intensifikasi penerimaan anggaran dalam hal jumlah dan kecepatan penyetoran.
• Intensifikasi penagihan dan pemungutan piutang negara, misalnya sewa atas
penggunaan barang-barang milik negara.
• Penuntutan ganti rugi atas kerugian yang diderita oleh negara dari denda yang telah
dijanjikan.
b. Prinsip Penyusunan APBN Berdasarkan Aspek Pengeluaran Negara
• Hemat, tidak mewah, efisien, dan sesuai dengan kebutuhan teknis yang disyaratkan.
• Terarah, terkendali sesuai dengan rencana, program/kegiatan.
• Semaksimal mungkin menggunakan hasil produksi dalam negeri dengan
memperhatikan kemampuan/potensi nasional.
2. Azas Penqusunan APBN
Penyusunan program pembangunan tahunan dituangkan dalam APBN dengan berazaskan:
• Kemandirian, artinya sumber penerimaan dalam negeri semakin ditingkatkan.
• Penghematan atau peningkatan efisiensi dan produktivitas.
• Penajaman prioritas pembangunan.

3. Landasan Hukum APBN


 UUD 1945 pasal 23 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945
 Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
 UU No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah

4. Cara Penyusunan APBN


Anggaran negara pada suatu tahun secara sederhana bisa dibaratkan dengan anggaran rumah
tangga ataupun anggaran perusahaan yang memiliki dua sisi, yaitu sisi penerimaan dan sisi
pengeluaran.
Dalam menyusun anggaran, penyusunan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(RAPBN) dihadapkan dengan berbagai ketidak pastian. Setidaknya terdapat enam sumber
ketidakpastian yang berpengaruh besar dalam penentuan volume APBN yakni (i) harga minyak bumi
di pasar internasional; (ii) kuota produksi minyak mentah yang ditentukan OPEC; (iii) pertumbuhan
ekonomi; (iv) inflasi; (v) suku bunga; dan (vi) nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika (USD).
Penetapan angka-angka keenam unsur diatas memegang peranan yang sangat penting dalam
penyusunan APBN. Hasil penetapannya disebut sebagai asum-asumsi dasar penyusunan RAPBN.
Penetapan angka asumsi ini dilaksanakan oleh suatu tim yang terdiri dari wakil-wakil dari Bank
Indonesia, Departemen Keuangan, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Kantor
Menteri Koordinator Perekonomian, dan Badan Pusat Statistik, yang bersidang secara rutin untuk
membahas dan menentukan angka asumsi. Angka-angka asumsi yang dihasilkan oleh tim ini
selanjutnya dipakai sebagai dasar untuk menyusun RAPBN. Perlu diketahui bahwa angka-angka
yang tertera ini masih berupa usulan dari pihak eksekutif (pemerintah) kepada pihak legislatif (DPR).
Selanjutnya RAPBN ini disampaikan oleh Presiden kepada DPR dalam suatu sidang paripurna
yang merupakan awal dari proses pembahasan RAPBN antara pemerintah dan DPR. Tentunya
perubahan terhadap angka asumsi RAPBN sangat mungkin terjadi selama berlangsungnya proses
pembahasan antara Pemerintah dan DPR. Perubahan ini mencerminkan banyak hal diantaranya (i)
Pemerintah dan DPR bertanggungjawab terhadap keputusan penetapan angka-angka asumsi dalam
APBN; (ii) angka asumsi ditetapkan berdasarkan pertimbangan ekonomi dan politik; dan (iii) terjadi
pergeseran secara riil status APBN, dari “milik pemerintah” menjadi “milik publik”.
Sesudah RAPBN disetujui oleh DPR, RAPBN kemudian ditetapkan menjadi APBN melalui
Undang-undang. Apabila Dewan Perwakilan Rakyat tidak menyetujui Rancangan Undang-undang
APBN, Pemerintah Pusat dapat melakukan pengeluaran setinggi-tingginya sebesar angka APBN
tahun anggaran sebelumnya.
Agar pelaksanaa APBN sesuai dengan rencana, maka dikeluarkan Keputusan Presiden tentang
pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Keputusan Presiden tersebut terutama
menyangkut hal-hal yang belum dirinci di dalam undang-undang APBN, seperti alokasi anggaran
untuk kantor pusat dan kantor daerah kementerian negara/lembaga, pembayaran gaji dalam belanja
pegawai, dan pembayaran untuk tunggakan yang menjadi beban kementerian negara/lembaga. Selain
itu, penuangan dimaksud meliputi pula alokasi dana perimbangan untuk provinsi/kabupaten/kota dan
alokasi subsidi sesuai dengan keperluan perusahaan/badan yang menerima.

5. Pengarauh APBN terhadap Perekonomian


Dengan APBN, dapat diketahui arah, tujuan, serta prioritas pembangunan yang akan dan
sedang dilaksanakan. Dengan demikian, peningkatan pembangunan sarana dan prasarana ekonomi
juga akan meningkatkan produktivitas faktor-faktor produksi. Peningkatan sumber daya manusia
yang dapat menerapkan teknologi tinggi dalam proses produksi, sehingga hasil-hasil produksi
semakin meningkat. Peningkatan produksi yang tidak dikonsumsi akan meningkatkan tabungan
masyarakat. Akhirnya, peningkatan tabungan akan meningkatkan investasi sehingga semakin banyak
barang dan jasa yang tersedia bagi masyarakat.
INTRUMEN PENILAIAN SIKAP
Satuan pendidikan : MAN 1 Yogyakarta
Tahun pelajaran : 2017/2018
Kelas/Semester : X / Semester I
Mata Pelajaran : Ekonomi
No Waktu Nama Kejadian/perilaku Butir sikap Positif/negatif Tindak lanjut
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20

Yogyakarta, 25 September 2017


Mengetahui, Guru Mata Pelajaran
Kepala MAN 1 Yogyakarta Ekonomi
INTRUMEN PENILAIAN OBSERVASI KEGIATAN DISKUSI

Satuan pendidikan : MAN 1 Yogykarta


Tahun pelajaran : 2017/2018
Kelas/Semester : X / Semester I
Mata Pelajaran : Ekonomi

Indikator
Jumlah
No NIS Nama Gagasan Kebenaran konsep Kerja Keaktifan
score
sama
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
Kriteria:
5 = sangat baik, 4 = baik, 3 = cukup, 2 = kurang, dan 1 = sangatkurang

Jumlah Skor Perolehan


Nilai = × 100
skor maksimal

Yogyakarta, 25 september 2017


Mengetahui, Guru Mata Pelajaran
Kepala MAN 1 Yogyakarta Ekonomi

Anda mungkin juga menyukai