Anda di halaman 1dari 4

DEVELOPMENTAL DELAY

Definisi DD
Merupakan keterlambatan tumbuh kembang anak berupa ketertinggalan secara
signifikan pada fisik, kemampuan kognitif, perilaku, emosi, atau perkembangan sosial
seorang anak bila dibandingkan dengan anak normal seusianya. Seorang anak dengan
kondisi tersebut akan tertunda dalam mencapai satu atau lebih perkembangan
kemampuannya
Etiologi
Etiologi atau penyebab terjadinya DD dikelompokkan menjadi dua faktor, yaitu:
Faktor Internal dan eksternal. Faktor internal terdiri dari faktor dalam atau faktor keturunan
yang diturunkan kepada sang anak atau faktor genetik. Faktor eksternal Seperti kehamilan,
kelahiran, gizi, psikologis, pola asuh kedua orang tua dan stimulasi
Patofisiologi
Keterlambatan perkembangan motorik anak diartikan sebagai keterlambatan
perkembangan dari unsur kematangan dan pengendalian gerak tubuh, dan perkembangan
tersebut erat kaitannya dengan perkembangan pusat motorik anak. Perkembangan
pengendalian gerakan tubuh meliputi kegitan yang terkoordinir antara susunan saraf, otot,
otak, dan spinal cord. Keterlambatan perkembangan gerakan motorik anak dapat dibagi
menjadi dua yaitu motorik kasar dan motorik halus. Motorik kasar adalah aspek yang
berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh dan biasanya memerlukan tenaga, karena
dilakukan oleh otot-otot tubuh yang besar. Contohnya menegakkan kepala, tengkurap,
merangkak, berjalan, berlari dan sebagainya. Sedangkan motorik halus adalah gerakan yang
melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu saja dan dilakukan otot-otot kecil, tetapi diperlukan
koordinasi yang cermat, contohnya memegang benda kecil dengan jari telunjuk dan ibu jari,
memasukan benda kedalam botol, menggambar
Tanda dan Gejala
Seorang anak DD pada umumya akan mengalami tanda dan gejala diantaranya:
kembangan sesuai tahap perkembangan pada usianya misalnya anak terlambat untuk bisa
duduk, berdiri, dan berjalan, keterlambatan kemampuan motorik halus/kasar, rendahnya
kemampuan sosial, Perilaku agresif
DETEKSI DINI PENYIMPANGAN PERKEMBANGAN

A. Kuesioner PraSkrining Perkembangan (KPSP).


 Tujuan skrining/pemeriksaan perkembangan anak menggunakan KPSP adalah untuk
mengetahui perkembangan anak normal atau ada penyimpangan.
 Jadwal skrining/pemeriksaan KPSP rutin adalah pada umur 3, 6, 9, 12, 15, 18, 21, 24,
30,36, 42, 48, 54, 60, 66 dan 72 bulan.
 Jika anak belum mencapai umur skrining tersebut, minta ¡bu datang kembali pada umur
skrining yang terdekat untuk pemeriksaan rutin. Misalnya bayi umur 7 bulan, diminta
kernbali untuk skrining KPSP pada umur 9 bulan.
 Apabila orang tua datang dengan keluhan anaknya mempunyal masalah tumbuh
kembang, sedangkan umur anak bukan umur skrining maka pemeriksaan menggunakan
KPSP untuk umur skrining terdekat yang Iebih muda.
 Alat instrumen yang digunakan adalah:
 Formulir KPSP menurut umur. Formulir ini berisi 9 —10 pertanyaan tentang
kemampuan perkembangan yang tefah dicapai anak.
 Sasaran KPSP anak umur O-72 bulan.
 Alat bantu pemeriksaan berupa: pensil, kertas, bola sebesar bola tenis, kerincingan,
kubus berukuran sisi 25 Cm sebanyak 6 buah, kismis, kacang tanah, potongan biscuit
kecil berukuran 0.5 -1 Cm.
 Cara menggunakan KPSP:
1. Pada waktu pemeriksaan/skrining, anak harus dibawa.
2. Tentukan umur anak dengan menanyakan tanggal bulan dan umur anak lebih 16 han
dibulatkan menjadi 1 bulan.
3. Setelah menentukan umur anak, pilih KPSP yang sesuai
4. KPSP terdini ada 2 macam pertanyaan, yaitu: Pertanyaan yang dijawab oleh
ibu/pengasuh anak, contoh: dapatkah bayi makan kue sendini Perintah kepada
ibu/pengasuh anak atau petugas untuk melaksanakan tugas yang tertulis pada KPSP.
Contoh: ―Pada possi bayl anda telentang, tariklah bayl pada pergelangan tangannya
secara perlahan-lahan ke posisi duduk‖.
5. Jelaskan kepada orangtua agar tidak ragu-ragu atau takut menjawab, oleh karena itu
pastikan ibu/pengasuh anak mengerti apa yang ditanyakan kepadanya.
6. Tanyakan pertanyaan tersebut secara berurutan, satu persatu. Setiap pertanyaan hanya
ada 1 jawaban, Ya atau Tidak. Catat jawaban tersebut pada formulir.
7. Ajukan pertanyaan yang berikutnya setelah ibu/pengasuh anak menjawab pertanyaan
terdahulu.
8. Teliti kembali apakah semua pertanyaan telah dijawab.
9. Intervensi:
10. Bila perkembangan anak sesual umur (S), lakukan tindakan berikut:
a. Beri pujian kepada ibu karena telah mengasuh anaknya dengan balk.
b. Teruskan pota asuh anak sesuai dengan tahap perkembangan anak.
c. Beri stimulasi perkembangan anak setiap saat, sesering mungkin, sesuai dengan
umur dan kesiapan anak.
d. lkutkan anak pada kegiatan penimbangan dan pelayanan kesehatan di
posyandusecara teratur sebulan I kali dan setiap ada kegiatan Bina Keluarga
Balita (BKB).Jika anak sudah memasuki usia prasekolah (36-72 bulan), anak
dapat diikutkanpada kegiatan di Pusat Pendidikan Anak Dini Usia (PADU),
Kelompok Bermain danTaman Kanak-kanak.
e. Lakukan pemeriksaan/Skrinling rutin menggunakan KPSP setiap 3 bulan pada
anakberumur kurang dari 24 bulan dan setiap 6 bulan pada anak umur 24 sampal
72bulan.
11. Bila perkembangan anak meragukan (M), lakukan tindakan berikut:
a. Ben petunjuk pada ibu agar melakukan stimulasi perkembangan pada anak
lebihsering lagi, setiap saat dan sesering mungkin.
b. Ajarkan ¡bu cara melakukan intervensi stimulasi perkembangan anak untuk
mengatasi penyimpangan /meengeiar ketertinggalannya.
c. Lakukan pemeriksaan kesehatan untuk mencari kemungkinan adanya penyakit
yang menyebabkan penyimpangan perkembangan.
d. Lakukan penllaian ulang KPSP 2 minggu kemudian dengan menggunakan
daftar KPSP yang sesuai dengan umur anak.
e. Jika hasil KPSP ulang jawaban ̳Ya‘ tetap 7 atau 8 maka kemungkinan ada
penyimpangan (P).
12. Bila tahapan perkembangan terjadi penyimpaflgafl (P). lakukan tindakan berikut:
Rujukan ke Rumah Sakit dengan menuliskan jenis dan jumlah penyimpangan
perkembangan (gerak kasar, gerak halus, bicara & bahasa, sosialisasi dan kemandirian.

Interpretasi hasil KPSP:


1. Hitunglah berapa jumlah jawaban Ya.
2. Jawaban Ya, bila ibu/pengasuh anak menjawab: anak bisa atau pernah atau seringatau
kadang-kadang melakukannya.
3. Jawaban Tidak, bila ibu/pengasuh anak menjawab: anak belum pernah melakukanatau
tidak pernah atau ibu/pengasuh anak tidak tahu.
4. Jumlah jawaban ‘Ya’ = 9 atau 10, perkembangan anak sesuai dengan tahap
perkembangannya (S).
5. Jumlah jawaban Ya’ = 7 atau 8, perkembangan anak meragukan (M).
6. Jumlah jawaban ‘Ya’ = 6 atau kurang, kemungkinan ada penyimpangan (P).
Untuk jawaban Tidak‘, perlu dirinci jumlah jawaban tidak menurut jenis keterlambatan
(gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa, sosialisasi dan kemandirian

Anda mungkin juga menyukai