Alergi makanan sebagian besar didasari reaksi hipersensitivitas tipe I. Gejala tersering
pada organ saluran napas, saluran cerna, kulit dan sistemik berupa anafilaksis.
Pemeriksaan uji kulit + terhadap makanan harus dilanjutkan dengan uji eliminasi dan
provokasi (baku linar). Alergi makanan lebih sering terjadi pada usia tahun pertama
kehidupan dan 2/3 akan toleran setelah eliminasi selama 1-2 tahun.
Kata kunci: DBPCFC (double blind placebo controle food challenge), FEIA CAP-RAST
(fluoresense enzyme immunoassay radioallergo sorbent test), IgE RAST
(Imunoglobulin E radio allegro sorbent test)
168
Sari Pediatri, Vol. 3, No. 3, Desember 2001
Dikutip dari Sampson HA,19973 Manifestasi alergi makanan tipe IgE dapat bermacam-
169
Sari Pediatri, Vol. 3, No. 3, Desember 2001
macam, tergantung dari tempat dan luas degranulasi urtikaria menahun hanya 1,4% disebabkan alergi
sel mast, mulai dari urtikaria akut sampai reaksi makanan.6
anafilaksis yang fatal.3 Organ target yang sering terkena Patogenesis dermatitis atopik (DA) pada anak
adalah kulit, saluran cerna, saluran napas atas, bawah masih belum diketahui dengan pasti apakah
dan sistemik. disebabkan oleh alergi makanan. Masih banyak
kontroversi mengenai hal ini. 7-9,10 Burks, dkk.
Hill, dkk. 7 membagi alergi susu sapi menjadi 3 melaporkan bahwa 33% DA pada anak disebabkan
kelompok yaitu: alergi makanan yang dibuktikan dengan double blind
placebo controle food challenge (DBPCFC). 11
• Kelompok I: Awitan timbul beberapa menit setelah Sampson, dkk. 3 membuktikan bahwa terdapat
memakan makanan yang jumlahnya sedikit. korelasi yang baik antara alergi makanan pada pasien
Gejala biasanya berupa urtikaria, angioedema, DA yang dibuktikkan dengan cara DBPCFC dengan
eksaserbasi eksema dan gejala saluran napas. Uji pemeriksaan IgE spesifik fluoresense enzyme
kulit positip, kadar IgE spesifik tinggi. immunoassay CAP-RAST (FEIA CAP-RAST).
• Kelompok II: Awitan timbul beberapa jam Dengan sistem ini didapat 1/3 dari pasien DA
setelah memakan makanan yang jumlahnya sedang dan berat disebabkan oleh IgE mediated
cukup banyak. Gejala pada saluran cerna berupa makanan, setelah diberikan diet eliminasi gejala DA
muntah dan diare. Uji kulit negatif dan kadar membaik. Delapan puluh tujuh persen alergi
IgE spesifik negatif. Kelompok ini disebut makanan pada anak disebabkan oleh alergen telur,
intoleran protein susu sapi atau enteropati susu susu sapi, kacang, kacang kedele, dan gandum. 8
sapi. Siregar, dkk. melaporkan bahwa pemberian telur
• Kelompok III: Awitan timbul lebih lama sampai pada usia di bawah 6 bulan pada pasien DA akan
setelah 20 jam kemudian dan jumlah yang berisiko mendapatkan alergi respiratorik lebih besar
diminum sangat banyak. Gejala muntah, diare, daripada bila diberikan setelah usia 12 bulan. 12
gejala saluran napas dan eksaserbasi eksema. Uji Seringkali dokter tidak memikirkan bahwa alergen
kulit kadang dapat positif pada pasien dengan makanan berperan pada penyakit DA. Jadi bila DA pada
eksema kulit. anak sukar diobati dengan pengobatan konvensional
sebaiknya juga dicari kemungkinan penyebabnya alergen
Kelompok di atas pada perjalanan penyakitnya makanan.
dapat berubah, misalnya dari kelompok I menjadi
kelompok II atau sebaliknya. Gejala alergi susu sapi di
Sub-Bagian Alergi Imunologi Bagian Ilmu Kesehatan Saluran Cerna
Anak terbanyak memberikan gejala batuk kronik
berulang, diare, dermatitis atopik, rinitis alergi dan Alergi makanan dapat menimbulkaan gejala sistemik
urtikaria.5 saluran cerna seperti nausea, muntah, diare,
gembung, sering flatus, kolik dan konstipasi
menahun. 11 Sampsons mendapatkan 51% pasien
Kulit alergi makanan mempunyai gejala saluran cerna. 3
Siregar, dkk. mendapatkan 5 dari 18 pasien alergi
Urtikaria akut dan angioedema akibat kontak dan susu sapi mempunyai keluhan diare. 12 Gejala di
memakan sesuatu sering terjadi dan penyebabnya orofaring dapat timbul beberapa menit setelah
mudah diketahui, misalnya tangan seseorang menjadi memakan buah dan sayuran segar yang disebut
bengkak dan gatal setelah mengupas udang atau bibir sindrom alergi oral.6 Diperkirakan IgE memegang
seorang anak bengkak setelah minum susu atau peranan pada penyakit gastroenteritis eosinofilik.
makan kacang. Sedangkan urtikaria menahun atau Pada pasien dengan gastroentiritis eosinofilik
berulang alergennya sukar diketahui dan jarang terdapat gejala nausea, muntah, gagal tumbuh dan
disebabkan oleh reaksi hipersensitivitas tipe I saja, peningkatan eosinofil darah tepi dan pada biopsi
mungkin gabungan dengan reaksi hipersensitivitas saluran cerna tampak tumpukan infiltrasi sel
tipe IV. Bruno 6 mendapatkan dari 554 pasien eosinofil, dengan disertai intoleran berbagai
170
Sari Pediatri, Vol. 3, No. 3, Desember 2001
Terjadi dalam beberapa menit sampai 2 jam setelah Beberapa hal harus diperhatikan pada uji kulit,
mengkonsumsi makanan. Semua jenis makanan dapat • Beberapa jenis makanan tidak dapat dilakukan uji
menyebabkan reaksi anafilaksis, tetapi alergen tersering kulit sebab tidak stabil misalnya buah, jeruk,
adalah kacang, tree nuts, ikan dan kerang.13 Gejala sistemik pisang, pear, melon, kentang dan wortel.
diikuti kelainan organ lain seperti kulit, saluran cerna dan • Anak di bawah usia 1 tahun sering memberikan
saluran napas. Kadang kadang dapat terjadi kelainan hasil uji kulit negatip palsu, yang sebenarnya
kardiovaskular seperti hipotensi, aritmia dan renjatan. ia alergi makanan IgE mediated. Namun uji
Pernah dilaporkan terjadi reaksi anafilaksis setelah kulit makanan masih tetap diperlukan
memakan sesuatu yang diikuti olah raga dalam waktu 2- terutama pada anak di bawah umur 1 tahun.
4 jam, sedangkan bila tidak diikuti olah raga, reaksi tidak Bila hasil uji kulit positif, lebih mempunyai
terjadi.3 Spasme bronkus akibat alergi makanan pernah arti alergi makanan, karena kadar IgE nya yang
dilaporkan pada anak dengan asma yang berakibat fatal. masih rendah.14
171
Sari Pediatri, Vol. 3, No. 3, Desember 2001
• Anak di bawah usia 2 tahun mempunyai ukuran kemungkinan sangat kecil akan memberikan hasil
uji kulit lebih kecil. positif misalnya uji kulit negatif dan pada
• Hasil uji kulit terhadap makanan yang negatif anamnesis dugaan sangat kecil serta pada pasien
berarti alergi makanan IgE mediated yang uji kulit positif terhadap beberapa jenis
dapat disingkirkan (prediksi negatif akurasinya makanan sedangkan anamnesis tidak me-
>95%) sedangkan bila uji kulit terhadap makanan nyokong. Pada provokasi terbuka, setiap bentuk
positif kemungkinan seorang memang alergi makanan dapat diberikan asalkan dapat diukur
makanan IgE mediated hanya 50% (prediksi positif jumlahnya. Dimulai dengan dosis sangat kecil
akurasinya <50%).5 dan dinaikkan bertahap sampai jumlah dosis yang
• Bila uji kulit negatip tetapi pada anamnesis memberikan gejala tercapai dalam waktu 1 jam.
dugaan kuat terhadap alergi suatu makanan pada Pada anak kecil sebaiknya makanan tersebut
sindrom oral alergi (oral allergy syndrome), dapat berupa jus buah dengan rasa yang disenanginya.
dilakukan uji dengan menggunakan zat makanan Provokasi secara DBPCFC sebaiknya dilakukan
tersangka dalam bentuk segar, misalnya susu sapi pada pasien yang sangat mungkin alergi terhadap
langsung dari kartonnya, putih telur langsung makanan tersebut seperti pada telur, susu dan
dari telur segar langsung pada bibir dan kacang ,dengan uji kulit positif dan disertai
mulutnya.6 dermatitis atopik. Pada provokasi DBPCFC
• Uji kulit tidak dikerjakan pada pasien dengan makanan tersangka dibuat bubuk dan di-
reaksi anafilaksis. masukkan ke dalam kapsul serta plasebo juga
• Uji kulit intradermal tidak dilakukan pada alergi dimasukkan kedalam kapsul yang serupa.
makanan, disebabkan bahaya terjadinya reaksi
anafilaksis Persiapan untuk Provokasi Makanan
• Penghindaran makanan tersangka minimal 2
c. Provokasi double blind placebo control food minggu atau lebih.
challenge (DBPCFC) adalah pemeriksaan baku • Penghindaran antihistamin.
emas untuk menegakkan diagnosis alergi • Penghindaran bonkodilator, cropmolyn, nedocromil
makanan. Provokasi makanan dapat dilakukan dan steroid inhalasi 6-12 jam sebelum provokasi
secara terbuka, single-blinded (pasien tidak dilakukan.
mengetahui makanan yang diberikan), atau • Tersedia obat untuk mengatasi reaksi anafilaksis
double-blinded (pasien, dokter dan stafnya tidak yang mungkin akan timbul.
mengetahui makanan yang diberikan). Ke- • Pasien dipuasakan 2-3 jam sebelum provokasi
untungan pada double-blinded, dapat mengurangi dilakukan.
angka positif palsu. Lima puluh persen uji • Dosis pertama harus lebih kecil dari dosis yang
provokasi terbuka yang memberikan hasil positif menyebabkan gejala alergi, maksimum 400mg.
bila diulangi dengan cara DBPCFC akan • Dosis total 8-10gram dalam bentuk kering.
memberikan hasil negatif. Sebaliknya bila uji • Pasien harus diobservasi sampai 2 jam setelah
provokasi terbuka negatif akan memastikan diadakan provokasi.
bahwa alergi terhadap makanan tersebut dapat
disingkirkan. Pada umumnya dikerjakan terlebih d. Uji invitro untuk IgE mediated adalah Radio Alergo
dahulu provokasi terbuka, bila hasilnya positif Sorbent Test (RAST), uji ini akan mendapatkan IgE
baru dilanjutkan dengan DBPCFC. spesifik makanan yang sangat berkorelasi dengan
Bock dan Sampson melaporkan bahwa pada uji uji kulit.11 CAP sistim FEIA (Pharmacia & Upjohn,
DBPCFC terdapat 1,8% dan 4,6% hasil negatif Uppsala Sweden) dapat menentukan secara
palsu disebabkan dosis yang kurang dan terdapat kuantitatif kadar makanan tersangka serta nilai
gejala kontak dermatitis, sedangkan hasil positif positip dan negatipnya mempunyai nilai ketepatan
palsu sangat kecil 0,5-0,9%.15 Pemilihan untuk lebih besar. Kadar IgE spesifik makanan berkorelasi
melakukan provokasi terbuka atau tertutup dengan gejala klinis dan DBPCFC lebih dari 95%
tergantung dari beberapa faktor-klinis. Provokasi bila kadar telur 6 kUa/L, susu 32 kUa/L, kacang
terbuka sebaiknya dilakukan pada makanan yang 15 kUa/L dan ikan 20 kUa/L.
172
Sari Pediatri, Vol. 3, No. 3, Desember 2001
e. Kadar histamin yang dilepaskan basofil dan sel makanan yang harus dihindarkan. Seperti produk dari
mast dapat diukur tetapi hasilnya tidak lebih susu sapi (casein, whey, lactoglobulin, dan lain-lain).
sensitif daripada uji kulit. Pada Tabel 2,3,4, dan 5 dapat dilihat daftar makanan
yang mengandung susu sapi, kedele, telur dan kacang.
f. Pemeriksaan kadar IgE spesifik tali pusat bayi baru
lahir dapat menentukan derajat atopi bayi, bila Pengobatan pada reaksi anafilaksis yang
kadar IgE spesifik tali pusat bayi terhadap susu disebabkan makanan
sapi tinggi berarti telah terjadi sensitisasi • Penghentian makanan tersangka.
intrauterin. • Epinephrin 0,01 mg/kg dalam larutan 1:1000
diberikan subkutan, dapat diulang setelah 10-15
menit, dan dirawat di ruang gawat darurat.
Penatalaksanaan • Antihistamin parenteral.
• Kortikosteroid parenteral.
Setelah diagnosis alergi makanan ditegakkan, maka • Diawasi minimal selama 4 jam setelah syok dapat
eliminasi makanan harus dilakukan dengan ketat. Pada diatasi.
penelitian terhadap 400 orang anak dengan alergi
makanan, 2/3 nya alergi terhadap 1 macam makanan
saja dan hanya 9% alergi terhadap lebih dari 5 macam Perjalanan Alamiah Alergi Makanan
makanan. Reaksi alergi makanan umumnya sangat
spesifik untuk 1 jenis makanan, sehingga tidak perlu Alergi makanan sering terjadi pada usia tahun pertama
menghindarkan semua makanan yang termasuk dari kehidupan. Dua pertiga dari pasien akan toleran
golongan botanik yang sama. Penghindaran yang ketat setelah menghindarkan makanan selama 1-2 tahun.
harus dilakukan juga oleh keluarga pasien dalam Delapan puluh-sembilan persen anak dengan alergi susu
menghindarkan serta membantu untuk mencarikan sapi akan toleran pada usia sekitar 2-3 tahun. Anak yang
makanan pengganti sehingga terpenuhi makanan yang mempunyai awitan alergi makanan pada usia lebih tua,
rasanya enak dan disukai anak. Mengetahui dengan sifat toleran akan sulit tercapai seperti pada alergi kacang,
pasti makanan yang akan diberikan untuk anak seperti tree nut, dan ikan laut.3 Dilaporkan bahwa pasien alergi
membaca semua label makanan yang tercantum pada susu sapi akan menjadi asma (40%), rinitis alergi (40%)
botol atau kaleng apakah mengandung produk dari dan dermatitis atopi (20%) di kemudian hari.
Tabel 2. Bahan yang Mengandung Protein Susu Sapi Tabel 4. Bahan Makanan yang Mengandung Protein Telur
Mentega Keju cottage Lactoglobulin Albumin Kuning telur
Buttermilk Hydrolysae casein Lactose Telur Mayones
Casein Hydrolysate protein susu Lactulose Pengganti susu Ovalbumin
Keju Susu kambing Susu sapi bubuk Putih telur Ovomukoid
Cream Lactalbumin Cream asam
Yoghurt Whey
173
Sari Pediatri, Vol. 3, No. 3, Desember 2001
174