Anda di halaman 1dari 35

BAB III

UPAYA POKOK
PUSKESMAS KELAYAN TIMUR TAHUN 2017

3.1 Upaya Promosi Kesehatan

3.1.1 Kegiatan

1) Penyuluhan keliling

2) Sosialisasi ABAT di sekolah

3) Sosialisasi ABAT pada remaja

4) Sosialisasi perilaku kendalikan PTM

5) Review pemicuan

6) Penyuluhan prolanis

7) Persiapan SMD

8) Survey Mawas Diri (SMD)

9) Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)

3.1.2 Target dan Pencapaian

Tabel 3.1 Upaya Promosi Kesehatan Puskesmas Kelayan Timur tahun 2017

Variabel Target Target Pencapaian Cakupan


Satuan Sasaran (H)
(T)
Sub Variabel
Variabel (V)
(SV)

Penyuluhan PHBS 83
1. Institusi 2 kali 72 72 100 0
Pendidikan setahun/
sekolah

50
2. Institusi 2 kali 8 8 100 0
Sarana setahun/
Pendidikan sarkes
3. Institusi 30% 2140 2195 30.7 +0,7%
Rumah Rumah
Tangga Tangga
4. Institusi 2 kali 20 10 50 -50% 1
Tempat- setahun/
tempat TTU
Umum
5. Institusi 2 kali 8 4 50 -50% 2
Tempat- setahun/
tempat TTP
Kerja

6. Panti 4 kali/ panti 0 0 0 0


Asuhan asuhan
7. Pesantren 4 kali/ 4 4 100 0
pesantren
Penyuluhan 86

1. Keliling 12 12 7 58 -42% 3
kali/setahun
2. Kelompok 24 24 107 100 +345%
kali/setahun
Kelurahan 100% dari 2 2 100 0
Siaga Aktif jumlah
kader
posyandu
Tingkat Kemandirian Posyandu 100

1. Posyandu 1x 25% dari 5 5 100 0


Purnama jumlah
dan posyandu
Mandiri
2. Keaktifan 100% 85 85 100 0
kader jumlah
Posyandu kader
posyandu
Pembinaan UKS 100

1. Jumlah 100% 22 22 100 0


Sekolah sekolah
yang
melakukan
UKS
2. Jumlah 10% / 368 450 12.2 +2,2%
Dokter sekolah
Kecil

51
3. Jumlah 10% / 58 60 10.3 +0,3%
Dokter sekolah
remaja
4. Jumlah 1 orang/ 22 22 100 0
guru sekolah
Pembina
UKS
5. Kunjungan 7 kali/ 154 250 100 +62%
tenaga sekolah
kesehatan
ke sekolah

3.2 Kesehatan Lingkungan

3.2.1 Kegiatan

1. Pembinaan dan Pengawasan TTU (sekolah, tempat kerja, salon, tempat

ibadah, hotel)

2. Pembinaan dan pengawasan TPM (IRT, Damiu, rumah makan, JAS)

3. Pengambilan sampel air bersih

4. Pengambilan sampel DAMIU (depot air minum isi ulang)

5. Pengambilan sampel jajanan anak sekolah

6. Pembinaan kantin sekolah (JAS)

7. STBM (Strategi sanitasi total berbasis masyarakat

8. Pembinaan pasca STBM

3.2.2 Target dan Pencapaian

Tabel 3.2 Upaya Kesehatan Lingkungan Puskesmas Kelayan Timur Tahun 2017
Variabel Target Target Pencapaian Cakupan
Satuan Sasaran (H)
(T)
Sub Variabel
Variabel (V)
(SV)
Penyehatan Air 94

52
1. Inspeksi 45% 2430 2020 37.4 -7,6% 1
Sanitasi sasaran
Sarana Air
Bersih
2. Pembinaan Kelompok 2 2 100 0
Kelompok pemakai air
Masyarakat yang ada
tahun
sebelumnya
3. Pengawasa 96% dari 28 28 96.2 0,2%
n Kualitas titik sampel
Air Bersih
(PDAM)
Hygiene dan Sanitasi Makanan & Minuman 100
1. Pembinaan 26% 5 30 100 +130,
Tempat Sarana 25%
Pengelolaan
Makana
2. Pengawasa 45% 3 10 100 +104
n Kualitas Sarana %
Air Minum
3. Pemeriksaa Sampel 20 40 100 +100
n Sampel makanan %
Makanan yang
diperiksa
pada tahun
sebelumnya
Penyehatan Tempat Pembangunan Sampah dan Limbah -
1. Inspeksi 100% - - -
Tempat Sarana
Pembuanga
n Sampah
2. Inspeksi 100% - - -
Tempat Sarana
Pembuanga
n Akhir
Penyehatan Lingkungan Pemukiman dan JAGA 100
1. Pemeriksaa NT 2000 2020 100 +1%
n Penyehat
an
Lingkunga
n pada
Perumahan
Pengawasan Sanitasi TTU 100
1. Inspeksi 80% Sarana 15 30 100 +80%
Sanitasi
TTU
2. Sanitasi 56% Sarana 7 12 96 +40%
TTU

53
Memenuhi
Syarat
Pengamanan Tingkat Pengolahan Pestisida -
1. Inspeksi 70% Sarana - - -
Sanitasi
Sarana
Pengelolaan
Pestisida
2. Pembinaan 70% Sarana - - -
Tempat
Pengelolaan
Pestisida
Klinik Sanitasi 74
1. Kunjungan 20% dari 1201 886 14.8 -5,2% 2
Ke Klinik jumlah
Sanitasi kunjungan
berbasis
lingkungan

3.3 Pelayanan KIA dan KB

3.3.1 Lingkup pelayanan

a. KIA/KB

1) Kelas ibu

2) Otopsi verbal kematian ibu hamil

3) Pelayanan ANC di posyandu

4) Pelakasaan P4K (Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan

Komplikasi).

5) Pemantauan bumil resti

6) Kemitraan dukun kampung

7) Pemantauan kesehatan ibu nifas

8) Pembinaan kesehatan ibu

9) Kunjungan PUS Drop Out

10) Pelayanan nifas termasuk KB

54
b. Kesehatan Anak

1) Pemantauan kesehatan bayi (pengukuran pertumbuhan, pemantauan

perkembangan)

2) Kunjungan rumah/pemdampingan pelayanan kesehatan bayi

3) Pemantauan bayi resiko tinggi

4) Pemantauan kesehatan balita dan pra sekolah (pengukuran pertumbuhan,

pemantauan)

5) Pemantauan balita resiko tinggi

6) Kegiatan pelacakan dan tindak lanjut kesakitan dan kematian bayi/otopsi

verbal

7) Kunjungan rumah bagi neonatus dengan resiko tinggi

8) Kegiatan pelayanan kesehatan anak berkebutuhan khusus di SLB & autis

center

9) Kegiatan desiminasi informasi kesehata anak melalui kelas ibu balita

10) MTBS kunjungan rumah bayi balita sakit

Tabel 3.3 Upaya KIA-KB Puskesmas Kelayan Timur tahun 2017

Variabel Target Target Pencapaian


Cakupan
Satuan Sasaran (H) Sub Vari
(T) Variabel abel
(SV) (V)
Kesehatan Ibu dan Anak Termasuk KB
Kesehatan Ibu 88
1. Pelayanan 100% 560 464 83 -17% 2
Kesehatan Bumil
Bagi Bumil
Sesuai
Standar
untuk
Kunjungan
Lengkap

55
2. Drop Out 10% 56 96 17.1 +7,1
K4-K1 Bumil %
3. Pelayanan 100% 533 423 79 -21% 1
Persalinan Bulin
oleh Nakes
yang
mempunya
i Komp-
etensi
Kebidanan
4. Pelayanan 100% 533 423 79 -21% 1
Nifas ibu/bayi
Lengkap
(Ibu dan
Neonatus)
Sesuai
Standar
(KN3)
5. Pelayanan 20% 112 118 21.07% +1,07
dan atau Bumil %
Rujukan
Bumil
Rujukan
Bumil
Risti/
komplikasi
Kesehatan Bayi 80
1. Penangana 15% 76 29 5.8 -9,2%
n dan atau Sasaran
Rujukan Bayi
Neonatus
Resiko
Tinggi
2. Cakupan 100% 24 23 96 -4%
BBLR Bayi
ditangani/ BBLR
di MTBM
3. Cakupan 100% 509 431 85 -15% 3
Kunjunga Neonatus
n Neo-
natus
Pertama
(KN1)
4. Cakupan 100% 504 500 99 -1%
Kunjunga Bayi
n Bayi

56
(Minimal
4kali)
Upaya Kesehatan Balita dan Anak Pra Sekolah 99
1. Pelayanan 100% 1970 1960 99 -1%
Deteksi Balita
dan
Stimulasi
Dini
2. Pelayanan 100 % 1018 1010 99 -1%
Deteksi Anak Pra
dan Sekolah
Stimulasi
Dini
Tumbuh
Kembang
Anak Pra
Sekolah
Upaya Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja 96
1. Pelayanan Anak 511 909 177 +77%
Kesehatan
Anak SD
oleh Nakes
atau
Tenaga
Terlatih/
Guru
UKS/
Dokter
Kecil
2. Cakupan 80% 4178 3726 89 -8,6%
Pelayanan Remaja
Kesehatan
Remaja
3. Penjaringa 100% 645 601 93 -7%
n Anak Jumlah
Sekolah Kelas 1 SD
a. Jumlah UKS
murid
Kelas 1 SD
UKS yang 100 %
diperiksa Jumlah
b. Jumlah Kelas 1
Murid SMP/SMA
Kelas 1 UKA
SMP/SMA

57
UKS
diperiksa
E. Pelayanan Keluarga Berencana 100
1. Akseptor 70%/ PUS 5273 5302 72.1 +2,1
KB Aktif %
di
Puskesmas
(CU)
2. Akseptor Orang 59 59 100 0
Aktif
MKET di
Puskesmas
3. Akseptor Orang 1 1 100 0
MKET
dengan
komplikasi
4. Akseptor Orang 0 0 0 0
MKET
mengalami
kegagalan

7
6 5
6
4
5

2
1 1
1
0
0
2015 2016 2017
Lahir Bayi Kematian Bayi

Grafik 3.1 Jumlah kematian bayi di Puskesmas Kelayan Timur Tahun 2015-2017

58
5

2
2
1
0 0
0
2015 2016 2017

Angka kematian Balita

Grafik 3.2 Jumlah Kematian Balita di Puskesmas Kelayan Timur Tahun 2015-2017

1
2 0 0 1 1
0
2013 2014 2015 2016 2017

Grafik 3.3 Jumlah Kematian Ibu di Puskesmas Kelayan Timur Tahun 2013-2017

3.4 Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat

3.4.1 Kegiatan

a. Posyandu balita

59
b. Pemberian vitamin A

c. Kunjungan rumah balita gangguan gizi dan pemberian PMT pemulihan

d. Kunjungan rumah/ pendampingan balita gizi kurang

e. Penjaringan peserta didik

f. Pemberian PMT bumil KEK

g. Pemberian obat gizi/ suplemen pada bumil (FE) dan Vit A untuk bupas

h. Konseling menyusui di kelas bumil

i. Pelacakan kasus gizi buruk

j. Monitoring balita gizi buruk di rawat di RS

k. Monitoring balita gizi buruk di rawat di TVC

l. Penyuluhan gizi seimbang di kelompok ibu balita

m. Pemantauan konsumsi garam beryodiun tingkat masyarakat

n. Penyuluhan konsumsi garam beryodiun kelompok masyarakat

3.4.2 Target dan Pencapaian

Tabel 3.4 Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat Puskesmas Kelayan Timur Tahun
2017

Variabel Target Satuan Target Pencapaian Cakupan


Sasaran (H) Sub Variabel
(T) Variabel (V)
(SV)
Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak 43
1. Persalinan Jumlah Bumil 533 382 72 -28%
di Fasilitas mendapatkan
Kesehatan pertolongan Nakes/
(PF) Bulin x 100%
2. Bumil Jumlah bumil 675 91 13 -87% 1
Kurang dengan LILA < 23,5
Energi cm/ Jumlah Bumil
Kronik yang diukur LILA x
(KEK) 100%
Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
A. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat 71

60
1. Bumil Jumlah Bumil KEK 91 24 26 -74% 2
KEK yang Mendapat
mendapat PMT/Bumil KEK x
Tambahan 100%
2. Bumil Jumlah Bumil yang 560 471 84 -16%
Mendapat mendapat
Tablet TTD/Jumlah Bumil
Tambah x 100%
Darah
(TTD)
3. Bayi usia < Jumlah bayi 6 bulan 410 231 24.7 - 3
6 bulan yang mendapat ASI 19,1%
yang eksklusif/jumlah
mendapat bayi 6 bulan x 100%
ASI
Eksklusif
minimal
44%
4. Bayi baru Jumlah Bayi baru 426 426 44 0
lahir lahir mendapat
mendapat IMD/jumlah seluruh
Inisiasi bayi lahir x 100 %
Menyusui
Dini
(IMD)
minimal
44%
5. Remaja Jumlah remantri 2108 228 2.1 -
Putri yang yang 17,8%
mendapat mendapatkan/jumlah
Tablet remaja putri x 100%
Tambah
Darah
minimal
13
biji/bulan
sebesar
20%
Pembinaan Kesehatan Bayi, Anak, dan Remaja 86
Kunjungan Jumlah BBLyang 509 431 86 -14%
Neonatal telah mendapatkan
Pertama 1x pelayanan sesuai
(KN1) standar pada 6-48
jam setelah lahir/
jumlah BBL x 100%

61
Distribusi Vitamin A Ibu Nifas PKM Kelayan Timur Tahun 2017
600
533
500
425
400

300

200

100

0
1

Sasaran Bufas dapat Vit A

Grafik 3.4 Distribusi Vitamin A Ibu Nifas

Distribusi Vitamin A Bayi PKM Kelayan Timur Tahun 2017


310
299
300
290
280
270
260 254
250
240
230

Sasaran Bayi Mendapat Vitamin A

Grafik 3.5 Distribusi Vitamin A Bayi

62
Distribusi Vitamin A Balita PKM Kelayan Timur Tahun 2017
2300
2222
2200

2100

2000
1889
1900

1800

1700

Sasaran Balita Mendapat Vitamin A

Grafik 3.6 Distribusi Vitamin A Balita

Cakupan ASI Eksklusif PKM Kelayan Timur Tahun 2017


450 410
400
350
300
250 231

200
150
100 56
50
0

Jumlah Bayi ASI Eksklusif Persentase

Grafik 3.7 Cakupan ASI Eksklusif

63
SKDN Bayi 0-11 Bulan PKM Kelayan Timur Tahun 2017
600

500

400

300

200

100

0
JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC

S K D N

Grafik 3.8 Indikator SKDN Bayi 0-11 bulan

SKDN Balita 12-59 Bulan PKM Kelayan Timur Tahun 2017


2500

2000

1500

1000

500

0
JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC

S K D N

Grafik 3.9 Indikator SKDN Balita 12-59 bulan

64
Distribusi Tablet Fe Ibu Hamil PKM Kelayan Timur Tahun 2017
600 568 568

500 467

400

300

200

100

Sasaran Fe1 Fe3

Grafik 3.10 Distribusi Tablet Fe Ibu Hamil

Distribusi Ibu Hamil KEK PKM Kelayan timur Tahun 2017


90
78
80
70
60 54
50
40
30
20
10
0

Lila <23.5 Hb <11gr %

Grafik 3.8 Distribusi Ibu Hamil KEK Program Gizi

65
Balita BGM PKM Kelayan Timur Tahun 2017
Sasaran Bayi Ditimbang Jumlah Bayi BGM

4943

22

Grafik 3.11 Balita BGM

Pemantauan Garam Beryodium PKM Kelayan


Timur Tahun 2017

52

52

51.5
51

51

50.5

Sasaran Jumlah Pemantauan

Grafik 3.12 Pemantauan Garam Beryodium

3.5 Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular

Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit mempunyai tugas merencanakan,

melaksanakan pembinaan, dan koordinasi serta pengawasan dan pengendalian

66
kegiatan pencegahan dan pemberantasan penyakit. Kegiatan Upaya Pencegahan

dan Pemberantasan Penyakit Menular yang dilaksanakan di Puskesmas Kelayan

Timur 2017, terdiri dari:

3.5.1 Lingkup pelayanan

a. Pengumpulan data penyakit menular.

b. Pengolahan dan analisa data penyakit menular.

c. Pelaporan penyakit menular baik dengan format W1,W2 dan LB 1.

d. Penyelidikan secara langsung dilapangan terhadap penyakit menular.

e. Penyuluhan dan pengobatan terhadap penderita penyakit menular.

3.5.2 Kegiatan

a. Kegiatan

1) Program pencegahan dan pemberantasan penyakit Kusta.

2) Program pencegahan dan pemberantasan penyakit Rabies.

3) Program pencegahan dan pemberantasan penyakit TB Paru.

4) Program pencegahan dan pemberantasan penyakit DBD.

5) Program pencegahan dan pemberantasan penyakit Malaria.

6) Program pencegahan dan pemberantasan penyakit Diare.

7) Program pencegahan dan pemberantasan penyakit ISPA ( Pneumonia ).

8) Program pencegahan dan pemberantasan penyakit Filariasis.

9) Program pencegahan dan pemberantasan penyakit HIV/AIDS.

10) Program imunisasi

67
Tabel 3.5 Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular Puskesmas
Kelayan Timur

Variabel Target Target Pencapaian Cakupan


Satuan Sasaran (H) Sub Variabel
(T) Variabel (V)
(SV)
Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
A. TB Paru
1. CDR ≥ 70% 52 72 100 +27%
2. Kesembuhan ≥ 85% 52 71 100 +31,7%
3. Konversi ≥ 80% 52 71 100 +29,2%
B. Malaria 0
1. Pemeriksaan 0,21 % x 0 0 0 0
Sediaan Darah Jumlah
(SD) pada Penduduk
Penderita
Malaria Klinis
2.Penderita + 100% 0 0 0 0
(positif) malaria
di obati sesuai
standar
C. Kusta 98
1. Penemuan <1/10.000 26 2 2.08 -97% 1
Tersangka orang
Penderita
Kusta
2. Pengobatan 100% 2 2 100 0
Penderita jumlah
Kusta penderita
3. Pemeriksaan 100% 2 2 100 0
Kontak jumlah
Penderita kontak
4. Pencegahan 100% 2 2 100 0
dan dari yang
Pemberantasan di obati
Penyakit Kusta
D. Pelayanan Imunisasi 92,5
1. Imunisasi DPT 95% Bayi 479 480 94.8 -0,2%
1 pada Bayi (
DPT1-HB
Combo)
2. DO = Campak- <5% Bayi 25 4 1.8 -4,2%
DPT Combo 1
3. Imunisasi HB 95 % 504 419 79 -16% 2
0-7 Hari Bayi
4. Imunisasi 95% Bayi 504 481 90.7 -4,3%
Campak pada
bayi

68
5. LIL (Lima 92% 504 465 84.9 -7,1% 3
Imunisasi
Dasar
Lengkap)
6. Imunisasi DT >95% 617 614 94.6 -0,4%
pada anak anak
Kelas 1 SD
7. Imunisasi TT >95% 634 630 94.5 -0,5%
pada anak SD anak
Kelas 2 dan 3
E. Diare 100
1. Penemuan 10% x 586 743 12.6 +2,6%
Kasus Diare di 411/1000
Puskesmas dan x jml
Kader penduduk
2. Kasus Diare di 100 % 743 743 100 0
tangani oleh
Puskesmas dan
Kadar dengan
Oral Rehidrasi
F. ISPA 78
1. Penemuan ≥ 95% 257 144 56 -5,6% 2
Kasus dari
Pneumonia dan perkiraan
Pneumonia (10% dari
Berat oleh jumlah
puskesmas dan bayi)
Kader
2. Jumlah Kasus 100% 144 144 100 0
Pneumonia dan
Pneumonia
berat di
tangani Sesuai
Standar
G. Demam Berdarah Dengue (DBD) 100
1. Angka Bebas ≥ 95% 15 15 95.5 0
Jentik
2. Cakupan 100 % 0 0 0 +0,5%
Penyelidikan
Epidemiologi
(PE)
3. Kasus DBD 100% 15 15 100 0
yang di
Tangani
H. Pencegahan dan Penanggulangan PMS dan HIV/ AIDS 100
1. Infeksi 100% di 5 5 100 0
Menular Sesuai temukan
(IMS) yang
diobati

69
2. Klien yang 100% di 8 8 100 0
Mendapatkan temukan
Penanganan
HIV/AIDS
3. Penemuan NT 8 8 100 0
Penderita
HIV/AIDS
I. Pencegahan dan Penanggulangan Rabies -
1. Cuci Luka 100% 0 0 0 0
terhadap
Kasus Gigitan
HPR
J. Pencegahan dan Penanggulangan Fillariasis dan
Schistozomiasis
1. Kasus 100% 0 0 0 0
Filariasis yang
ditangani
Surveilans
1. Laporan > 90% 12 12 90 +0,2%
STP
2. Laporan >90% 52 52 90 +0,2%
PWS KLB (W2)
3. AFP 1/100.000 - - - 0
Pddk <
15 tahun
4. KLB 100% - - - 0
ditangani
dalam
waktu 24
jam

1. PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT KUSTA

Kusta merupakan salah satu penyakit menular yang menimbulkan masalah

tidak saja dari aspek medis tetapi juga dari segi sosial ekonomi, budaya, dan juga

aspek psikolgis. Penyakit kusta hingga saat ini masih ditakuti oleh keluarga dan

masyarakat dikarenakan kurangnya pengetahuan dan pemahaman yang keliru

terhadap penyakit kusta dan akibat yang ditimbulkan.

70
Meskipun Indonesia telah mengadopsi resolusi tentang eliminasi kusta yang

dikeluarkan oleh World Health Assembly (WHA) pada tahun 2000, keadaan

penyakit kusta belum menunjukan adanya penurunan yang bermakna. Sedangkan

tujuan jangka panjang pemberantasan penyakit kusta di Indonesia adalah sebagai

berikut :

a. Menurunkan transmisi penyakit kusta pada tingkat tertentu sehingga kusta

tidak menjadi masalah kesehatan masyarakat.

b. Mencegah kecacatan pada semua penderita baru yang ditemukan melalui

pengobatan dan perawatan yang benar.

c. Menghilangkan stigma sosial dalam masyarakat dengan mengubah paham

masyarakat terhadap penyakit kusta melalui penyuluhan secara intensif.

Strategi penemuan penderita kusta dilakukan secara aktif maupun secara

pasif. Penemuan secara aktif dilakukan dengan cara melakukan pemeriksaan

Kontak (Kontak Survey Kusta). Kegiatan ini selalu dilakukan terutama pada

lingkungan tempat tinggal penderita kusta (index case).Penemuan penderita

penyakit kusta secara pasif dilakukan berdasarkan pada orang yang datang mencari

pengobatan ke sarana kesehatan atas kemauan sendiri maupun atas saran orang lain,

keadaan seperti ini biasanya pasien dalam kondisi yang cukup parah penyakitnya.

Kegiatan Program P2 Kusta di Puskesmas Kelayan Timur yang telah

dilaksanakan, yaitu:

a. Penemuan kasus baik secara aktif melaluli kontak survey oleh pengelola P2

Kusta Puskesmas, maupun secara pasif(penderita datang sendiri ke sarana

pelayanan kesehatan).

71
b. Penentuan jenis klasifikasi kusta (Diagnosis kasus) yang dilakukan oleh

pengelola P2 Kusta Puskesmas.

c. Pengobatan penderita baru yang ditemukan sesuai klasifikasinya.

d. Pemantauan terjadinya kasus reaksi kusta menggunakan format pencegahan

cacat (POD) oleh pengelola P2 Kusta Puskesmas setiap bulannya ketika pasien

datang mengambil obat/MDT.

e. Mengajarkan cara perawatan diri untuk mencegah cacat dan meminimalisir

kecacatan kepada pasien yang sudah cacat tingkat 2 yang dilakukan

olehpengelola P2 Kusta Puskesmas.

f. Pengelolaan Logistik (Ketersediaan obat program). Dilakukan pengambilan

logistik oleh pengelola P2 Kusta Diskes Kota,

g. Pencatatan dan Pelaporan Berjenjang.

h. Kontak Survey dan Scholl Survey.

Hasil kegiatan penanggulangan Kusta di Puskesmas Kelayan Timur selama

Tahun 2013 s.d Tahun 2017 adalah sebagai berikut :

2.5

1.5

0.5

0
2013 2014 2015 2016 2017
Kasus baru 0 0 0 1 1
RFT 0 0 0 1 2

72
Grafik 3.13 Kasus Kusta Tahun 2013 - 2017

Dari grafik di atas menunjukkan angka kejadian dan pengobatan penyakit

kusta di Puskesmas Kelayan Timur per tahun cukup bervariasi.

Grafik 3.14 Penemuan Kasus Baru Kusta Tahun 2013 – 2017


2.5

1.5

CDR
1

0.5

0
2013 2014 2015 2016 2017

Dari grafik diatas menunjukkan angka CDR (Penemuan Kasus Baru Kusta)

masih dibawah 0,5 per 10.000 penduduk , hal ini dikarenakan kota Banjarmasin

merupakan daerah endemis rendah.

2. PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN TB PARU

Kegiatan P2TB di Puskesmas Kelayan Timur yang telah dilaksanakan,

yaitu:

a. Sosialisasi P2 TB dengan sasaran masyarakat umum, Tokoh Masyarakat, LSM,

kader dan lintas sektor terkait lainnya.

b. Penjaringan tersangka (suspek) & penderita.

73
c. Penatalaksanaan pengobatan.

d. Pelacakan kontak serumah penderita TB BTA (+).

e. Pembuatan media promosi seperti brosur dan spanduk.

f. Peningkatan Sumber Daya Manusia P2TB melalui pelatihan teknis P2TB yang

difasilitasi oleh Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan maupun

Kementerian Kesehatan RI.

g. Pemberian makanan tambahan (PMT) bagi penderita TB dan Petugas

Pengelola Program TB Paru.

h. Pengadaan logistik laboratorium untuk buffer stock.

i. Cetak formulir Program TB.

j. Cross check slide (spesimen) TB setiap triwulan.

k. Pertemuan Monitoring dan evaluasi.

l. Bimbingan Teknis/ supervise.

m. Pencatatan & Pelaporan.

Hasil kegiatan penanggulangan TB Paru di Puskesmas Kelayan Timur selama

Tahun 2013 s.d Tahun 2017 adalah sebagai berikut :

Grafik 3.15 Kejadian TB Paru Tahun 2013 - 2017

74
80
70
60
50
40
30
20
10
0
2013 2014 2015 2016 2017
BTA (+) 58 40 55 64 50
BTA (-) RO (+) 3 1 1 0 13
Extra Paru 0 0 1 0 1
Kambuh/gagal/DO 1 0 0 2 6
Jumlah Kasus 62 41 57 66 75

Grafik diatas menunjukkan angka kejadian penyakit TB Paru berdasarkan

jenis/ tipe penyakit dari tahun 2013 s.d 2017 cukup bervariasi dan pada tahun 2016

kasus baru TB Paru BTA (+) meningkat dibandingkan tahun 2015. Tetapi pada

tahun 2017 terjadi penurunan kasus yang hampir sama dengan tahun 2015.

Grafik 3.16 Lima Indikator TB Paru Tahun 2013 s/d 2017


180
160
140
120
100
80
60
40
20
0
2013 2014 2015 2016 2017
Suspek% 93 88 84 76 65
CDR% 116 80 110 113 155
Konversi 114 72 108 94 92
Kesembuhan 114 72 108 94 92
sukses rate 100 100 100 100 100

Grafik diatas menunjukkan dari 5 (lima) indikator program TB Paru, yang

belum mencapai target adalah angka CDR (Penemuan Kasus Baru TB Paru BTA

(+) ), yang selama 5 (lima) tahun sudah mencapai tergat nasional yaitu 100%,

75
sedangkan angka konversi, kesembuhan dan sukses rate sudah diatas target nasional

(konversi > 80%, kesembuhan dan sukses rate >85%). Tercapainya angka

penemuan kasus baru TB Paru BTA (+) ini diperkirakan karena pasien TB sudah

berobat di UPK Non DOTS dan sudah terlaporkan.

3. PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN DBD

Kegiatan yang dilaksanakan dalam upaya pengendalian penyakit demam

berdarah Dengue di Puskesmas Kelayan Timur, antara lain kegiatan sosialisasi yang

dilaksanakan mulai Tingkat Kecamatan, Tingkat Kelurahan, sampai tingkat RT,

selain itu juga dilaksanakan penyuluhan keliling(kerjasama dengan Tim Penyuluh).

Kegiatan ini terutama dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat atas

lingkungan yang sehat serta pemberdayaan masyarakat dalam upaya pengendalian

Vektor terutama PSN dengan Gerakan 3M. Upaya pengendalian vektor ini juga

dilakukan dengan kegiatan Larvasidasi (pembagian bubuk abate), serta

pemberantasan nyamuk dewasa melalui fogging. Kegiatan fogging dilaksanakan

meliputi fogging sebelum masa penularan dan fogging fokus pada kasus DBD yang

ditemukan.

Hasil kegiatan penanggulangan DBD di Puskesmas Kelayan Timur selama

Tahun 2013 s.d Tahun 2017 adalah sebagai berikut :

Grafik 3.17 Kasus DBD Tahun 2013 – 2017

76
25

20

15

10

0
2013 2014 2015 2016 2017
DD 7 4 19 12 15
DBD 0 0 1 0 0
Jumlah 7 4 20 12 15

Dari grafik di atas menunjukkan angka kejadian kasus DBD dari tahun ke

tahun cukup bervariasi. Kasus DBD ini dipengaruhi oleh kondisi musim di daerah

tropis dimana sedang terjadi musin hujan. Curah hujan yang tinggi akan menunjang

perkembangan populasi nyamuk yang merupakan vektor penyakit DBD. Angka

insiden rate kasus DBD per 100.000 penduduk di Puskesmas Kelayan Timur dari

tahun 2013 s.d 2017 masih dibawah perkiraan target nasional, yaitu 52/100.000

penduduk.

4. PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN MALARIA

Penyakit malaria di Indonesia tersebar di seluruh pulau dengan tingkat

endemisitas yang berbeda-beda.Spesies yang terbanyak dijumpai adalah P.vivax

dan P.falciparum.Penularan malaria terjadi melalui gigitan nyamuk Anopheles

betina yang mengandung Sporozoit.

Pengobatan kasus malaria yang ditemukan secara PCD (Pasif Case Detection)

di Puskesmas dengan konfirmasi laboratorium positif malaria mengunakan obat

ACT (Artemisinin Combination Therapy). Hal ini tidak terlepas dari kuantitas

77
maupun kualitas dokter, perawat yang sudah dilatih, serta alat dan bahan

laboratorium malaria

Hasil kegiatan penanggulangan Malaria di Puskesmas Kelayan Timur selama

Tahun 2013 s.d Tahun 2017 adalah sebagai berikut :

18 16
16
14
12
10 9
8
6
4
2 1 1
0 0 0 0 0 0
0
2013 2014 2015 2016 2017

Diperiksa Positif

Grafik 3.18 Kasus Malaria Tahun 2013 – 2017

Dari grafik diatas menunjukkan angka kejadian malaria di Puskesmas

Kelayan Timur selama lima tahun terakhir cukup bervariasi pada tahun 2014 terjadi

peningkatan kasus dari 16 orang yang diperiksa ada 9 orang dinyatakan posiitif

malaria dan Kasus yang terjadi merupakan kasus impor dari daerah di luar Kota

Banjarmasin atau datang dari daerah endemis malaria. Pada tahun 2015 sampai

tahun 2017 tidak kasus malaria

5. PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN DIARE

Hasil survey Subdit diare, angka kesakitan penyakit diare semua golongan

umur pada tahun 2013 sebesar 794 per 1000 penduduk, tahun 2014 sebesar 754

78
dan 2015 sebesar 758 per 1000 penduduk, tahun 2016 sebesar 873 dan tahun 2017

sebesar 743..

Kegiatan program Pengendalian Penyakit (P2) diare di Puskesmas Kelayan

Timur yang telah dilaksanakan, yaitu:

a. Penemuan Penderita di Puskesmas.

b. Penatalaksanaan kasus yang ditemukan sesuai standar baik di Sarana

Kesehatan maupun di Rumah Tangga dengan LINTAS (Lima Langkah Tuntas)

Diare.

c. Perencanaan dan pengelolaan Logistik Program P2 Diare (Oralit, zinc, dan RL)

yang bekerjasama dengan dan Gudang Farmasi.

d. Pencegahan Penyakit Diare dan KLB Bekerjasama dengan Surveilans dan

Kesehatan Lingkungan.

e. SKD KLB bekerjasama dengan petugas surveilans.

f. Pencatatan dan pelaporan dari unit di lapangan (Puskesmas, posdes,Posyandu)

oleh pengelola P2 Diare Puskesmas.

Hasil kegiatan penanggulangan Diare di Puskesmas Kelayan Timur selama

Tahun 2013 s.d Tahun 2017 adalah sebagai berikut :

Grafik 3.19 Kasus Diare Tahun 2013 – 2017

79
Diare
880
860
840
820
800
780
760
740
720
700
680
2013 2014 2015 2016 2017
Diare 794 759 758 857 743

Dari grafik diatas menunjukkan angka kejadian penyakir diare di Puskesmas

Kelayan Timur per tahun cukup bervariasi dan masih dibawah perkiraan target

nasional yaitu 26.928 kasus.

6. PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PNEUMONIA BALITA

Dalam pelaksanaan program P2 ISPA penemuan penderita dilaksanakan pada

sarana kesehatan tingkat pertama, seperti puskesmas, poskesdes, dan posyandu.

Pada seksi P2 Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, kegiatan pengendalian

penyakit ISPA (Pneumonia) yang dilaksanakan meliputi :

a. Penemuan Kasus.

b. Penatalaksanaan kasus.

c. Penatalaksanaan kasus ini di lakukan di sarana kesehatan dan di rumah tangga

melalui kegiatan care seeking.

d. Pengelolaan logistik (ketersediaan obat yang digunakan dalam program, ARI

Sound Timer, Oksigen konsentrator, Masker dan buku pedoman P2 ISPA).

e. Pembagian Masker kepada masyarakat sebagai tindakan antisipasi terjadinya

kabut asap.

80
f. Sosialisasi Penyakit ISPA/pneumonia tk kelurahan.

g. Sosialisasi / penyebarluasan informasi kepada masyarakat bekerjasama dengan

program promosi.

h. Bimbingan teknis/Supervisi.

i. Pencatatan dan Pelaporan.

j. Pencatatan dan pelaporan dilakukan dari unit pelayanan di lapangan dari

pengelola P2 ISPA Puskesmas ke Diskes Kota yang selanjutnya diteruskan ke

pengelola P2 ISPA provinsi.

Hasil kegiatan penanggulangan Pneumonia Balita di Puskesmas Kelayan

Timur selama Tahun 2013 s.d Tahun 2017 adalah sebagai berikut :

Grafik 3.20 Kasus Pneumonia Balita di Kota Banjarmasin Th.2013 – 2017


300
250
200
150
100
50
0
2013 2014 2015 2016 2017
Kasus Pneumonia 269 232 220 112 44
Jumlah balita/sasaran 257 257 257 257 257
Insiden rate/ balita 104.6 90.2 85.6 44 39

Grafik diatas menunjukkan angka Insiden Rate Kasus Pneumonia Balita per

1000 Balita di Puskesmas Kelayan Timur selama tahun 2013 s.d 2017 cukup

bervariasi dan pada tahun 2017 angka insiden Rate Kasus Pneumonia Balita terjadi

peningkatan dibandingkan tahun 2016, angka kejadian penyakit pneumonia ini

merupakan kontribusi dari laporan Rumah Sakit.

81
7. PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN FILARIASIS

Filariasis merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh cacing filaria

yang ditularkan melalui berbagai jenis nyamuk. Terdapat tiga spesies cacing

penyebab Filariasis yaitu: Wuchereria bancrofti; Brugia malayi; Brugia timori.

Semua spesies tersebut terdapat di Indonesia, namun lebih dari 70% kasus filariasis

di Indonesia disebabkan oleh Brugia malayi.Cacing tersebut hidup di kelenjar dan

saluran getah bening sehingga menyebabkan kerusakan pada sistem limfatik yang

dapat menimbulkan gejala akut dan kronis. Gejala akut berupa peradangan kelenjar

dan saluran getah bening (adenolimfangitis) terutama di daerah pangkal paha dan

ketiak tapi dapat pula di daerah lain. Gejala kronis terjadi akibat penyumbatan aliran

limfe terutama di daerah yang sama dengan terjadinya peradangan dan

menimbulkan gejala seperti kaki gajah (elephantiasis), dan hidrokel.

Untuk mencapai eliminasi, di Indonesia ditetapkan dua pilar yang akan

dilaksanakan yaitu: 1) Memutuskan rantai penularan dengan pemberian obat massal

pencegahan filariasis (POMP filariasis) di daerah endemis; dan 2) Mencegah dan

membatasi kecacatan karena filariasis.

Hasil kegiatan penanggulangan Filaria di Puskesmas Kelayan Timur selama

Tahun 2013 s.d Tahun 2017 adalah sebagai berikut :

Grafik 3.21 Kasus Filaria Tahun 2013 – 2017

82
1
0.8
0.6
0.4
0.2
0
2012 2013 2014 2015 2016 2017
Filaria 0 0 0 0 0 0

Dari grafik diatas menunjukkan, tidak ditemukan kejadian penyakit

filariasis di Puskesmas Kelayan Timur pada tahun 2013-2016. Hal ini disebabkan

karena Kota Banjarmasin merupakan daerah Non Endemis.

8. PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN HIV/AIDS

Penyebaran HIV-AIDS saat ini sebagian besar masih terkonsentrasi pada

populasi kunci dimana penularan terjadi melalui perilaku yang berisiko seperti

penggunaan jarum suntik yang tidak steril pada kelompok pengguna narkoba

suntik(penasun) dan perilaku seks yang tidak aman baik pada heteroseksual

maupun homoseksual. Jika tidak ditangani dengan cepat maka tidak mustahil

penularan HIV akan menyebar secara luas kepada masyarakat.

Pemerintah Kota Banjarmasin melalui Dinas Kesehatan telah melakukan

berbagai upaya pencegahan dan penanggulangan HIV-AIDS, yaitu ;

a. Penyebarluasan informasi melalui sosialisasi dan diseminasi informasi

terhadap sasaran masyarakat umum, SMP/sederajat, populasi kunci (berisiko

tinggi), yaitu pekerja hiburan, pekerja salon, waria, lelaki suka lelaki.

b. Sosialisasi HIV Bagi Usia 15-24 Tahun dilaksanakan dalam rangka pencapaian

salah satu tujuan P2 HIV, yaitu minimal 70% populasi pada usia tersebut

83
mempunyai pengetahuan komprehensif tentang HIV, oleh karena itu

keberhasilan sosialisasi dinilai menggunakan metode pre dan post test untuk

menilai sejauh mana peningkatan pengetahuan sasaran antara sebelum dan

sesudah diberikan informasi melalui kegiatan sosialisasi.

c. Penyediaan layanan pemeriksaan VCT HIV-AIDS dan IMS kepada populasi

kunci (berisiko tinggi), tenaga kerja, masyarakat umum, warga binaan

permasyarakatan (WBP)

d. Sosialisasi dan Rapat Koordinasi Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota

Banjarmasin

e. Pertemuan Evaluasi dan Rapat Koordinasi dengan lintas program, lintas sektor

terkait.

Grafik 3.22 Kasus HIV-AIDS di Puskesmas Kelayan Timur


Tahun 2013 – 2017
9 8 8
8
7
6
5
4
3
2
1 0 0 0 0 0 0 0 0
0
2013 2014 2015 2016 2017

HIV AIDS

Grafik diatas menunjukkan angka kejadia HIV-AIDS dari tahun 2013 sampai

dengan 2017, pada tahun 2013 s/d 2015 tidak ada kasus, pada tahun 2016 ada 8

kasus HIV dan tahun 2017 juga masih ada 8 kasus HIV.

84

Anda mungkin juga menyukai