Bab 3
Bab 3
UPAYA POKOK
PUSKESMAS KELAYAN TIMUR TAHUN 2017
3.1.1 Kegiatan
1) Penyuluhan keliling
5) Review pemicuan
6) Penyuluhan prolanis
7) Persiapan SMD
Tabel 3.1 Upaya Promosi Kesehatan Puskesmas Kelayan Timur tahun 2017
Penyuluhan PHBS 83
1. Institusi 2 kali 72 72 100 0
Pendidikan setahun/
sekolah
50
2. Institusi 2 kali 8 8 100 0
Sarana setahun/
Pendidikan sarkes
3. Institusi 30% 2140 2195 30.7 +0,7%
Rumah Rumah
Tangga Tangga
4. Institusi 2 kali 20 10 50 -50% 1
Tempat- setahun/
tempat TTU
Umum
5. Institusi 2 kali 8 4 50 -50% 2
Tempat- setahun/
tempat TTP
Kerja
1. Keliling 12 12 7 58 -42% 3
kali/setahun
2. Kelompok 24 24 107 100 +345%
kali/setahun
Kelurahan 100% dari 2 2 100 0
Siaga Aktif jumlah
kader
posyandu
Tingkat Kemandirian Posyandu 100
51
3. Jumlah 10% / 58 60 10.3 +0,3%
Dokter sekolah
remaja
4. Jumlah 1 orang/ 22 22 100 0
guru sekolah
Pembina
UKS
5. Kunjungan 7 kali/ 154 250 100 +62%
tenaga sekolah
kesehatan
ke sekolah
3.2.1 Kegiatan
ibadah, hotel)
Tabel 3.2 Upaya Kesehatan Lingkungan Puskesmas Kelayan Timur Tahun 2017
Variabel Target Target Pencapaian Cakupan
Satuan Sasaran (H)
(T)
Sub Variabel
Variabel (V)
(SV)
Penyehatan Air 94
52
1. Inspeksi 45% 2430 2020 37.4 -7,6% 1
Sanitasi sasaran
Sarana Air
Bersih
2. Pembinaan Kelompok 2 2 100 0
Kelompok pemakai air
Masyarakat yang ada
tahun
sebelumnya
3. Pengawasa 96% dari 28 28 96.2 0,2%
n Kualitas titik sampel
Air Bersih
(PDAM)
Hygiene dan Sanitasi Makanan & Minuman 100
1. Pembinaan 26% 5 30 100 +130,
Tempat Sarana 25%
Pengelolaan
Makana
2. Pengawasa 45% 3 10 100 +104
n Kualitas Sarana %
Air Minum
3. Pemeriksaa Sampel 20 40 100 +100
n Sampel makanan %
Makanan yang
diperiksa
pada tahun
sebelumnya
Penyehatan Tempat Pembangunan Sampah dan Limbah -
1. Inspeksi 100% - - -
Tempat Sarana
Pembuanga
n Sampah
2. Inspeksi 100% - - -
Tempat Sarana
Pembuanga
n Akhir
Penyehatan Lingkungan Pemukiman dan JAGA 100
1. Pemeriksaa NT 2000 2020 100 +1%
n Penyehat
an
Lingkunga
n pada
Perumahan
Pengawasan Sanitasi TTU 100
1. Inspeksi 80% Sarana 15 30 100 +80%
Sanitasi
TTU
2. Sanitasi 56% Sarana 7 12 96 +40%
TTU
53
Memenuhi
Syarat
Pengamanan Tingkat Pengolahan Pestisida -
1. Inspeksi 70% Sarana - - -
Sanitasi
Sarana
Pengelolaan
Pestisida
2. Pembinaan 70% Sarana - - -
Tempat
Pengelolaan
Pestisida
Klinik Sanitasi 74
1. Kunjungan 20% dari 1201 886 14.8 -5,2% 2
Ke Klinik jumlah
Sanitasi kunjungan
berbasis
lingkungan
a. KIA/KB
1) Kelas ibu
Komplikasi).
54
b. Kesehatan Anak
perkembangan)
pemantauan)
verbal
center
55
2. Drop Out 10% 56 96 17.1 +7,1
K4-K1 Bumil %
3. Pelayanan 100% 533 423 79 -21% 1
Persalinan Bulin
oleh Nakes
yang
mempunya
i Komp-
etensi
Kebidanan
4. Pelayanan 100% 533 423 79 -21% 1
Nifas ibu/bayi
Lengkap
(Ibu dan
Neonatus)
Sesuai
Standar
(KN3)
5. Pelayanan 20% 112 118 21.07% +1,07
dan atau Bumil %
Rujukan
Bumil
Rujukan
Bumil
Risti/
komplikasi
Kesehatan Bayi 80
1. Penangana 15% 76 29 5.8 -9,2%
n dan atau Sasaran
Rujukan Bayi
Neonatus
Resiko
Tinggi
2. Cakupan 100% 24 23 96 -4%
BBLR Bayi
ditangani/ BBLR
di MTBM
3. Cakupan 100% 509 431 85 -15% 3
Kunjunga Neonatus
n Neo-
natus
Pertama
(KN1)
4. Cakupan 100% 504 500 99 -1%
Kunjunga Bayi
n Bayi
56
(Minimal
4kali)
Upaya Kesehatan Balita dan Anak Pra Sekolah 99
1. Pelayanan 100% 1970 1960 99 -1%
Deteksi Balita
dan
Stimulasi
Dini
2. Pelayanan 100 % 1018 1010 99 -1%
Deteksi Anak Pra
dan Sekolah
Stimulasi
Dini
Tumbuh
Kembang
Anak Pra
Sekolah
Upaya Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja 96
1. Pelayanan Anak 511 909 177 +77%
Kesehatan
Anak SD
oleh Nakes
atau
Tenaga
Terlatih/
Guru
UKS/
Dokter
Kecil
2. Cakupan 80% 4178 3726 89 -8,6%
Pelayanan Remaja
Kesehatan
Remaja
3. Penjaringa 100% 645 601 93 -7%
n Anak Jumlah
Sekolah Kelas 1 SD
a. Jumlah UKS
murid
Kelas 1 SD
UKS yang 100 %
diperiksa Jumlah
b. Jumlah Kelas 1
Murid SMP/SMA
Kelas 1 UKA
SMP/SMA
57
UKS
diperiksa
E. Pelayanan Keluarga Berencana 100
1. Akseptor 70%/ PUS 5273 5302 72.1 +2,1
KB Aktif %
di
Puskesmas
(CU)
2. Akseptor Orang 59 59 100 0
Aktif
MKET di
Puskesmas
3. Akseptor Orang 1 1 100 0
MKET
dengan
komplikasi
4. Akseptor Orang 0 0 0 0
MKET
mengalami
kegagalan
7
6 5
6
4
5
2
1 1
1
0
0
2015 2016 2017
Lahir Bayi Kematian Bayi
Grafik 3.1 Jumlah kematian bayi di Puskesmas Kelayan Timur Tahun 2015-2017
58
5
2
2
1
0 0
0
2015 2016 2017
Grafik 3.2 Jumlah Kematian Balita di Puskesmas Kelayan Timur Tahun 2015-2017
1
2 0 0 1 1
0
2013 2014 2015 2016 2017
Grafik 3.3 Jumlah Kematian Ibu di Puskesmas Kelayan Timur Tahun 2013-2017
3.4.1 Kegiatan
a. Posyandu balita
59
b. Pemberian vitamin A
g. Pemberian obat gizi/ suplemen pada bumil (FE) dan Vit A untuk bupas
Tabel 3.4 Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat Puskesmas Kelayan Timur Tahun
2017
60
1. Bumil Jumlah Bumil KEK 91 24 26 -74% 2
KEK yang Mendapat
mendapat PMT/Bumil KEK x
Tambahan 100%
2. Bumil Jumlah Bumil yang 560 471 84 -16%
Mendapat mendapat
Tablet TTD/Jumlah Bumil
Tambah x 100%
Darah
(TTD)
3. Bayi usia < Jumlah bayi 6 bulan 410 231 24.7 - 3
6 bulan yang mendapat ASI 19,1%
yang eksklusif/jumlah
mendapat bayi 6 bulan x 100%
ASI
Eksklusif
minimal
44%
4. Bayi baru Jumlah Bayi baru 426 426 44 0
lahir lahir mendapat
mendapat IMD/jumlah seluruh
Inisiasi bayi lahir x 100 %
Menyusui
Dini
(IMD)
minimal
44%
5. Remaja Jumlah remantri 2108 228 2.1 -
Putri yang yang 17,8%
mendapat mendapatkan/jumlah
Tablet remaja putri x 100%
Tambah
Darah
minimal
13
biji/bulan
sebesar
20%
Pembinaan Kesehatan Bayi, Anak, dan Remaja 86
Kunjungan Jumlah BBLyang 509 431 86 -14%
Neonatal telah mendapatkan
Pertama 1x pelayanan sesuai
(KN1) standar pada 6-48
jam setelah lahir/
jumlah BBL x 100%
61
Distribusi Vitamin A Ibu Nifas PKM Kelayan Timur Tahun 2017
600
533
500
425
400
300
200
100
0
1
62
Distribusi Vitamin A Balita PKM Kelayan Timur Tahun 2017
2300
2222
2200
2100
2000
1889
1900
1800
1700
200
150
100 56
50
0
63
SKDN Bayi 0-11 Bulan PKM Kelayan Timur Tahun 2017
600
500
400
300
200
100
0
JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC
S K D N
2000
1500
1000
500
0
JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC
S K D N
64
Distribusi Tablet Fe Ibu Hamil PKM Kelayan Timur Tahun 2017
600 568 568
500 467
400
300
200
100
65
Balita BGM PKM Kelayan Timur Tahun 2017
Sasaran Bayi Ditimbang Jumlah Bayi BGM
4943
22
52
52
51.5
51
51
50.5
66
kegiatan pencegahan dan pemberantasan penyakit. Kegiatan Upaya Pencegahan
3.5.2 Kegiatan
a. Kegiatan
67
Tabel 3.5 Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular Puskesmas
Kelayan Timur
68
5. LIL (Lima 92% 504 465 84.9 -7,1% 3
Imunisasi
Dasar
Lengkap)
6. Imunisasi DT >95% 617 614 94.6 -0,4%
pada anak anak
Kelas 1 SD
7. Imunisasi TT >95% 634 630 94.5 -0,5%
pada anak SD anak
Kelas 2 dan 3
E. Diare 100
1. Penemuan 10% x 586 743 12.6 +2,6%
Kasus Diare di 411/1000
Puskesmas dan x jml
Kader penduduk
2. Kasus Diare di 100 % 743 743 100 0
tangani oleh
Puskesmas dan
Kadar dengan
Oral Rehidrasi
F. ISPA 78
1. Penemuan ≥ 95% 257 144 56 -5,6% 2
Kasus dari
Pneumonia dan perkiraan
Pneumonia (10% dari
Berat oleh jumlah
puskesmas dan bayi)
Kader
2. Jumlah Kasus 100% 144 144 100 0
Pneumonia dan
Pneumonia
berat di
tangani Sesuai
Standar
G. Demam Berdarah Dengue (DBD) 100
1. Angka Bebas ≥ 95% 15 15 95.5 0
Jentik
2. Cakupan 100 % 0 0 0 +0,5%
Penyelidikan
Epidemiologi
(PE)
3. Kasus DBD 100% 15 15 100 0
yang di
Tangani
H. Pencegahan dan Penanggulangan PMS dan HIV/ AIDS 100
1. Infeksi 100% di 5 5 100 0
Menular Sesuai temukan
(IMS) yang
diobati
69
2. Klien yang 100% di 8 8 100 0
Mendapatkan temukan
Penanganan
HIV/AIDS
3. Penemuan NT 8 8 100 0
Penderita
HIV/AIDS
I. Pencegahan dan Penanggulangan Rabies -
1. Cuci Luka 100% 0 0 0 0
terhadap
Kasus Gigitan
HPR
J. Pencegahan dan Penanggulangan Fillariasis dan
Schistozomiasis
1. Kasus 100% 0 0 0 0
Filariasis yang
ditangani
Surveilans
1. Laporan > 90% 12 12 90 +0,2%
STP
2. Laporan >90% 52 52 90 +0,2%
PWS KLB (W2)
3. AFP 1/100.000 - - - 0
Pddk <
15 tahun
4. KLB 100% - - - 0
ditangani
dalam
waktu 24
jam
tidak saja dari aspek medis tetapi juga dari segi sosial ekonomi, budaya, dan juga
aspek psikolgis. Penyakit kusta hingga saat ini masih ditakuti oleh keluarga dan
70
Meskipun Indonesia telah mengadopsi resolusi tentang eliminasi kusta yang
dikeluarkan oleh World Health Assembly (WHA) pada tahun 2000, keadaan
berikut :
Kontak (Kontak Survey Kusta). Kegiatan ini selalu dilakukan terutama pada
penyakit kusta secara pasif dilakukan berdasarkan pada orang yang datang mencari
pengobatan ke sarana kesehatan atas kemauan sendiri maupun atas saran orang lain,
keadaan seperti ini biasanya pasien dalam kondisi yang cukup parah penyakitnya.
dilaksanakan, yaitu:
a. Penemuan kasus baik secara aktif melaluli kontak survey oleh pengelola P2
pelayanan kesehatan).
71
b. Penentuan jenis klasifikasi kusta (Diagnosis kasus) yang dilakukan oleh
cacat (POD) oleh pengelola P2 Kusta Puskesmas setiap bulannya ketika pasien
2.5
1.5
0.5
0
2013 2014 2015 2016 2017
Kasus baru 0 0 0 1 1
RFT 0 0 0 1 2
72
Grafik 3.13 Kasus Kusta Tahun 2013 - 2017
1.5
CDR
1
0.5
0
2013 2014 2015 2016 2017
Dari grafik diatas menunjukkan angka CDR (Penemuan Kasus Baru Kusta)
masih dibawah 0,5 per 10.000 penduduk , hal ini dikarenakan kota Banjarmasin
yaitu:
73
c. Penatalaksanaan pengobatan.
f. Peningkatan Sumber Daya Manusia P2TB melalui pelatihan teknis P2TB yang
74
80
70
60
50
40
30
20
10
0
2013 2014 2015 2016 2017
BTA (+) 58 40 55 64 50
BTA (-) RO (+) 3 1 1 0 13
Extra Paru 0 0 1 0 1
Kambuh/gagal/DO 1 0 0 2 6
Jumlah Kasus 62 41 57 66 75
jenis/ tipe penyakit dari tahun 2013 s.d 2017 cukup bervariasi dan pada tahun 2016
kasus baru TB Paru BTA (+) meningkat dibandingkan tahun 2015. Tetapi pada
tahun 2017 terjadi penurunan kasus yang hampir sama dengan tahun 2015.
belum mencapai target adalah angka CDR (Penemuan Kasus Baru TB Paru BTA
(+) ), yang selama 5 (lima) tahun sudah mencapai tergat nasional yaitu 100%,
75
sedangkan angka konversi, kesembuhan dan sukses rate sudah diatas target nasional
(konversi > 80%, kesembuhan dan sukses rate >85%). Tercapainya angka
penemuan kasus baru TB Paru BTA (+) ini diperkirakan karena pasien TB sudah
berdarah Dengue di Puskesmas Kelayan Timur, antara lain kegiatan sosialisasi yang
Vektor terutama PSN dengan Gerakan 3M. Upaya pengendalian vektor ini juga
meliputi fogging sebelum masa penularan dan fogging fokus pada kasus DBD yang
ditemukan.
76
25
20
15
10
0
2013 2014 2015 2016 2017
DD 7 4 19 12 15
DBD 0 0 1 0 0
Jumlah 7 4 20 12 15
Dari grafik di atas menunjukkan angka kejadian kasus DBD dari tahun ke
tahun cukup bervariasi. Kasus DBD ini dipengaruhi oleh kondisi musim di daerah
tropis dimana sedang terjadi musin hujan. Curah hujan yang tinggi akan menunjang
insiden rate kasus DBD per 100.000 penduduk di Puskesmas Kelayan Timur dari
tahun 2013 s.d 2017 masih dibawah perkiraan target nasional, yaitu 52/100.000
penduduk.
Pengobatan kasus malaria yang ditemukan secara PCD (Pasif Case Detection)
ACT (Artemisinin Combination Therapy). Hal ini tidak terlepas dari kuantitas
77
maupun kualitas dokter, perawat yang sudah dilatih, serta alat dan bahan
laboratorium malaria
18 16
16
14
12
10 9
8
6
4
2 1 1
0 0 0 0 0 0
0
2013 2014 2015 2016 2017
Diperiksa Positif
Kelayan Timur selama lima tahun terakhir cukup bervariasi pada tahun 2014 terjadi
peningkatan kasus dari 16 orang yang diperiksa ada 9 orang dinyatakan posiitif
malaria dan Kasus yang terjadi merupakan kasus impor dari daerah di luar Kota
Banjarmasin atau datang dari daerah endemis malaria. Pada tahun 2015 sampai
Hasil survey Subdit diare, angka kesakitan penyakit diare semua golongan
umur pada tahun 2013 sebesar 794 per 1000 penduduk, tahun 2014 sebesar 754
78
dan 2015 sebesar 758 per 1000 penduduk, tahun 2016 sebesar 873 dan tahun 2017
sebesar 743..
Diare.
c. Perencanaan dan pengelolaan Logistik Program P2 Diare (Oralit, zinc, dan RL)
Kesehatan Lingkungan.
79
Diare
880
860
840
820
800
780
760
740
720
700
680
2013 2014 2015 2016 2017
Diare 794 759 758 857 743
Kelayan Timur per tahun cukup bervariasi dan masih dibawah perkiraan target
a. Penemuan Kasus.
b. Penatalaksanaan kasus.
kabut asap.
80
f. Sosialisasi Penyakit ISPA/pneumonia tk kelurahan.
program promosi.
h. Bimbingan teknis/Supervisi.
Timur selama Tahun 2013 s.d Tahun 2017 adalah sebagai berikut :
Grafik diatas menunjukkan angka Insiden Rate Kasus Pneumonia Balita per
1000 Balita di Puskesmas Kelayan Timur selama tahun 2013 s.d 2017 cukup
bervariasi dan pada tahun 2017 angka insiden Rate Kasus Pneumonia Balita terjadi
81
7. PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN FILARIASIS
yang ditularkan melalui berbagai jenis nyamuk. Terdapat tiga spesies cacing
Semua spesies tersebut terdapat di Indonesia, namun lebih dari 70% kasus filariasis
saluran getah bening sehingga menyebabkan kerusakan pada sistem limfatik yang
dapat menimbulkan gejala akut dan kronis. Gejala akut berupa peradangan kelenjar
dan saluran getah bening (adenolimfangitis) terutama di daerah pangkal paha dan
ketiak tapi dapat pula di daerah lain. Gejala kronis terjadi akibat penyumbatan aliran
82
1
0.8
0.6
0.4
0.2
0
2012 2013 2014 2015 2016 2017
Filaria 0 0 0 0 0 0
filariasis di Puskesmas Kelayan Timur pada tahun 2013-2016. Hal ini disebabkan
populasi kunci dimana penularan terjadi melalui perilaku yang berisiko seperti
penggunaan jarum suntik yang tidak steril pada kelompok pengguna narkoba
suntik(penasun) dan perilaku seks yang tidak aman baik pada heteroseksual
maupun homoseksual. Jika tidak ditangani dengan cepat maka tidak mustahil
tinggi), yaitu pekerja hiburan, pekerja salon, waria, lelaki suka lelaki.
b. Sosialisasi HIV Bagi Usia 15-24 Tahun dilaksanakan dalam rangka pencapaian
salah satu tujuan P2 HIV, yaitu minimal 70% populasi pada usia tersebut
83
mempunyai pengetahuan komprehensif tentang HIV, oleh karena itu
keberhasilan sosialisasi dinilai menggunakan metode pre dan post test untuk
permasyarakatan (WBP)
Banjarmasin
e. Pertemuan Evaluasi dan Rapat Koordinasi dengan lintas program, lintas sektor
terkait.
HIV AIDS
Grafik diatas menunjukkan angka kejadia HIV-AIDS dari tahun 2013 sampai
dengan 2017, pada tahun 2013 s/d 2015 tidak ada kasus, pada tahun 2016 ada 8
kasus HIV dan tahun 2017 juga masih ada 8 kasus HIV.
84