1
Jurnal RISET Geologi dan Pertambangan, Vol.XX, No.X, Bulan 20XX, XX-XX
Based on the results of the research, to obtain a batuan sesuai kelasnya (RMR) dan untuk
safe and stable FK > 1.25 value (Bowles, 1989, mengetahui sudut yang dibentuk dari massa
in Zakaria, 2009) it is necessary to add and batuan (SMR), kemudian dilakukan analisis
kestabilan lereng dengan menggunakan metode
subtact the width, height, and angle of the slopes.
kesetimbangan batas yang dibantu dengan
But the results obtained are not maximal so it is software Slide V.6.0 untuk mendapatkan nilai
necessary to make the ramp on the slope to faktor keamanan lereng yang aman dan stabil
produce a stable slope design and optimal to be pada kondisi nonstaurated, saturated, dan
mined. saturated dengan seismic load dengan
menggunakan 3 metode perhitungan yaitu
Keywords : Open Mine, geomechanics, slope bishop yang disederhanakan, janbu yang
stability analysis, optimal slope design. disederhanakan, dan spencer.
2
ISSN 0125-9849, e-ISSN 2354-6638
Ris.Geo.Tam Vol. ...., No..., Bulan Tahub (Hal XX-XX)
©2014 Pusat Penelitian Geoteknologi
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
Gambar 1. Peta geologi regional lokasi penelitian (Baharuddin dan Sidarto, 1995)
3
Jurnal RISET Geologi dan Pertambangan, Vol.XX, No.X, Bulan 20XX, XX-XX
dan overall slope) agar di dapatkan dikategorikan kedalam 3 jenis seperti pada Tabel
lereng yang aman dan stabil untuk 1 (Bowles, 1989, dalam Zakaria, 2009) yaitu :
ditambang.
Tabel 1. Hubungan nilai faktor kemanan lereng
HASIL DAN PEMBAHASAN dan intensitas longsor (Bowles, 1989)
Klasifikasi RMR Nilai Faktor
Kejadian / Intensitas longsor
Klasifikasi RMR (Rock Mass Rating) keamanan
merupakan suatu klasifikasi geomekanik dengan Longsor terjadi sering (lereng
FK < 1,07
metode empiris dalam menentukan pembobotan labil)
dari massa batuan, yang digunakan untuk Longsor pernah terjadi (lereng
mengevaluasi ketahanan massa batuan sebagai 1,07 < FK < 1,25
Kritis)
salah satu cara untuk menentukan kemiringan Longsor jarang terjadi (lereng
lereng maksimum dengan memperhatikan 6 FK > 1,25
relatif stabil)
parameter yaitu Unconfined Compressive
Strength (UCS), Rock Quality
Designation(RQD), spacing of discontinuities, Tabel 2. Hubungan antara nilai faktor kemanan
condition of discontinuities, groundwater dengan pergerakan tanah (Lubis, 2012,dalam
condition, orientation of discontinuities Wijayanti,2015)
(Bieniawski, 1989, dalam Swana, 2012).
Klasifikasi SMR F Keterangan
Untuk mendapatkan suatu gambaran geometri < Kerentanan tinggi, kemungkinan tinggi untuk
lereng dapat dihitung menggunakan rumus 1,2 pergerakan tanah
matematis dengan metode Slope Mass Rating 1,2
(Romana, 1993, dalam Swana, 2012) : Kerentanan sedang, gerakan tanah bisa
-
terjadi
SMR = RMR – (F1 X F2 X F3) + F4 1,7
1,7
Keterangan : Kerentanan rendah,gerakan tanah bisa terjadi
-2
F1 = rata – rata strike dari joint dikurangi slope Kerentanan rendah, gerakan tanah jarang
strike >2 atau gerakan tanah hampir tidak pernah
F2 = rata – rata dip dari joint terjadi
F3 = rata – rata dip dari joint dikurangi sudut
slope Pada Tabel 2. Menjelaskan mengenai hubungan
pergerkan tanah berdasarkan nilai FK yang
F4 = ditentukan berdasarkan metode ekskavasi sesuai dengan kondisi daerah penelitian yang
yang digunakan berada pada tambang timah di perusahaan
Sifat Fisik dan Mekanik PT.Timah Tbk.
Dalam membuat suatu design lereng Sehingga untuk mendapatkan nilai FK yang
dipengaruhi oleh sifat fisik batuan yang terdiri aman dan stabil berdasarkan kedua tabel tersebut
dari berat isi batuan (ϒ), kadar air dalam batuan dengan membuat FK lebih dari 1,25. Untuk
(w), kohesi batuan (c), dan sudut geser dalam ( o) mengatasi gerakan tanah yang bisa terjadi
(Swana, 2012). Sifat fisik batuan dapat diketahui kapanpun bisa menggunakan penguatan lereng
dengan melakukan analisa laboratorium berdasarkan klasifikasi SMR (Romana, 1985).
terhadap sampel batuan menggunakan uji sifat Metode Kesetimbangan Batas dalam
fisik (physical properties test) dan uji geser Software Slide V.6.0
langsung (direct shear test).
Metode kesetimbangan batas (Limit equilibrium
Faktor Keamanan method) adalah suatu metode dalam kestabilan
Faktor keamanan dapat dinyatakan dengan FK lereng yang dihitung menggunakan
yang memberikan gambaran nilai suatu lereng kesetimbangan gaya atau kesetimbangan
momen, atau keduanya yang menghasilkan
4
ISSN 0125-9849, e-ISSN 2354-6638
Ris.Geo.Tam Vol. ...., No..., Bulan Tahub (Hal XX-XX)
©2014 Pusat Penelitian Geoteknologi
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
output berupa nilai faktor keamanan yang Salah satu software rockscience yang dapat
dirumuskan (Eberhardt, 2005, dalam Swana, digunakan dalam perhitungan dan pemodelan
2012) sebagai berikut : geoteknik adalah Slide V.6.0. yang sering
digunakan para ahli geoteknik untuk
memodelkan suatu lereng batuan pada kegiatan
penambangan.
Geologi Teknik
Hasil uji geser langsung (direct shear test) pada
Keterangan : sample batuan pada daerah penelitian diperoleh
Resisting Force : Gaya Penahan sifat fisik dan mekanik batuan seperti pada Tabel
2. Penulis membagi menjadi 4 bagian bahasan
Driving Force : Gaya Penggerak berdasarkan posisi titik bornya yaitu BT_01,
Dalam penentuan faktor keamanan dengan BT_02, BT_03 dan BT_04. Posisi titik bor ini
metode ini, terdapat beberapa persamaan statis seperti yang digambarkan pada Gambar 2.
yang digunakan meliputi :
1. Penjumlahan gaya pada arah vertikal
untuk setiap irisan yang digunakan
dalam menghitung gaya normal pada
bagian dasar irisan.
2. Penjumlahan gaya pada arah horizontal
untuk setiap irisan yang digunakan
dalam menghitung gaya normal irisan.
3. Penjumlahan momen untuk keseluruhan
irisan yang bertumpu pada satu titik.
4. Penjumlahan gaya pada arah horizontal
untuk seluruh irisan.
ϒdry ϒsat
Lubang Bor LITOLOGI C (Kpa) ϕ
(kN/m3) (kN/m3)
Unconsolidated Material 19,32 21,77 54,00 21,15
Top Soil 19,52 21,97 74,00 22,31
GT_01
Oxide Clay 20,00 22,36 75,00 22,32
Skarn 22,26 24,03 1003,33 36,92
Greisen 18,53 21,28 34,75 18,78
GT_02 Weathered Granite 18,63 21,28 45,00 19,97
Fresh Granite 22,46 25,60 4650,00 36,27
Oxide Clay 19,91 22,06 86,80 20,53
GT_03
Skarn 22,65 24,32 4230,00 38,93
Greisen 18,83 21,48 55,00 19,98
GT_04 Weathered Granite 23,63 26,67 - -
Fresh Granite 22,95 26,09 4180,00 38,98
5
Jurnal RISET Geologi dan Pertambangan, Vol.XX, No.X, Bulan 20XX, XX-XX
6
ISSN 0125-9849, e-ISSN 2354-6638
Ris.Geo.Tam Vol. ...., No..., Bulan Tahub (Hal XX-XX)
©2014 Pusat Penelitian Geoteknologi
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
Gambar 3. Rekapitulasi data RMR dan SMR pada Section SE terhadap kedalaman
7
Jurnal RISET Geologi dan Pertambangan, Vol.XX, No.X, Bulan 20XX, XX-XX
BT_02
8
ISSN 0125-9849, e-ISSN 2354-6638
Ris.Geo.Tam Vol. ...., No..., Bulan Tahub (Hal XX-XX)
©2014 Pusat Penelitian Geoteknologi
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
9
Jurnal RISET Geologi dan Pertambangan, Vol.XX, No.X, Bulan 20XX, XX-XX
10
ISSN 0125-9849, e-ISSN 2354-6638
Ris.Geo.Tam Vol. ...., No..., Bulan Tahub (Hal XX-XX)
©2014 Pusat Penelitian Geoteknologi
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
Gambar 5. Rekapitulasi data RMR dan SMR pada Section NE terhadap kedalaman
Gambar 6. Model design optimalization lereng dengan menggunakan metode bishop
simplified, janbu simplified and spencer.
11
Jurnal RISET Geologi dan Pertambangan, Vol.XX, No.X, Bulan 20XX, XX-XX
12
ISSN 0125-9849, e-ISSN 2354-6638
Ris.Geo.Tam Vol. ...., No..., Bulan Tahub (Hal XX-XX)
©2014 Pusat Penelitian Geoteknologi
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
Optimalization 19 2,374 2,283 1,714 2,236 2,154 1,609 2,37 2,279 1,713
13
Jurnal RISET Geologi dan Pertambangan, Vol.XX, No.X, Bulan 20XX, XX-XX
BT_04
Nilai RMR pada BT_04 diperoleh dari
pembobotan berkisar antara 32 – 75 yang
termasuk kedalam kelas massa batuan II dan IV
sebagai nilai RMR terkecil yang digambarkan
pada Gambar 9.
Nilai SMR berkisar antara 42 – 85 yang
digambarkan pada Gambar 9 dan untuk model
design lereng pada section NW akan stabil jika
Tabel 9. Geometri lereng pada titik bor BT_04
14
ISSN 0125-9849, e-ISSN 2354-6638
Ris.Geo.Tam Vol. ...., No..., Bulan Tahub (Hal XX-XX)
©2014 Pusat Penelitian Geoteknologi
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
Tabel 10. Hasil analisis kestabilan lereng pada titik bor BT_04
Rata - rata SMR 65 0,688 0,652 0,576 0,733 0,697 0,586 0,734 0,695 0,588
SMR Terkecil 41 0,702 0,678 0,551 0,719 0,693 0,547 0,719 0,696 0,548
Optimalization 22 1,93 1,795 1,359 1,879 1,75 1,323 1,98 1,795 1,43
UCAPAN TERIMAKASIH
Penulis mengucapkan terima kasih kepada
berbagai pihak yang telah membantu dalam
proses penelitian ini khususnya kepada PT.
Timah TBK, yang telah memberikan
memberikan izin untuk melakukan penelitian
tugas akhir.
DAFTAR PUSTAKA
Baharuddin dan Sidarto, 1995. Laporan Geologi
Lembar Belitung, Sumatera, Skala 1 : 250000.
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.
Bieniawski, Z. T., 1989. Enginering Rock Mass
Classifications. John Wiley & Sons, New York,
Chichester, Brisbane, Toronto, Singapore: s.n.
Bowles, J. E. 1989. Sifat – sifat fisik dan
Geoteknis Tanah, Jakarta : Erlangga.
Eberhardt, E. 2005. Geotechnical Engineering
Practice & Design : Lecture : Limit Equilibrium,
EOSC.
Karyono. 2004. Diktat Perencanaan Tambang
Terbuka, Bandung : Universitas Islam Bandung.
Puskim. 2014. Peta Zonasi Gempa. Retrieved
from PUSAT LITBANG PERUMAHAN DAN
PERMUKIMAN Badan penelitian dan
pengembangan Kementrian pekerjaan umum dan
perumahan rakyat : http://puskim.pu.go.id/peta-
zonasi-gempa/
Romana, M. R., 1993. A Geomechanical
Classification for Slopes : Slope Mass Rating.
Spain : Universidad Politecnica Valencia.
16