Anda di halaman 1dari 2

Berdasarkan beberapa pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa populasi rentan

adalah populasi atau sekelompok orang yang memiliki karakteristik tertentu sebagai akibat dari
hasil interaksi keterbatasan fisik dan sumber lingkungan, personal dan biopsikososial sehingga
mudah mengalami masalah kesehatan, kesulitan dalam mengakses kesehatan, berpenghasilan
rendah dan memiliki masa hidup yang lebih singkat. Lansia yang mengalami depresi
adalahkarena kondisi penuaan yang menyebabkan adanya perubahan-perubahan yang terjadi
dan kadang berbeda dengan harapan lansia sebelumnya. Perubahan kondisi yang tidak sesuai
harapan, membuat lansia terpukul, kecewa hingga putus ada dan pada kondisi
ketidakberdayaan. Koping pemecahan masalah yang tidak efektif, membuat kondisi lansia
menjadi lebih berat lagi misalnya dengan risiko terjadinya bunuh diri pada lansia.
Karakteristik Lansia sebagai Populasi Rentan Lansia dengan depresi merupakan bagian dari
populasi rentan. Karakteristik lansia sebagai populasi rentan mencakup rentan secara fisiologis,
psikologis, sosial dan ekonomi dalam mengatasi masalah kesehatannya.
Rentan Secara Fisiologis
Rentan secara fisiologis pada lansia semakin meningkat sesuai dengan usia kronologis (Miller,
2012). Seseorang individu yang disebut lansia menurut umur kronologis meliputi young old
yaitu kelompok lansia yang berusia 65 sampai 74 tahun: middle old yaitu kelompok lansia yang
berusia 75 tahun sampai 85 tahun; dan old old atau very old yaitu kelompok lansia yang telah
berusia berusia 85 tahun atau lebih (Mauk. 2006; Miller 2012; Swanson & Nies, 1993). Lansia
sebagai individu yang sangat tua atau lebih dari 65 tahun dikategorikan termasuk dalam
populasi rentan (Maurer & Smith, 2005). Menurut UU No. 13 tahun 1998 dan PP RI No. 43
tahun 2004, lansia ialah individu yang telah mencapai usia lebih dari 60 tahun (Biro Hukum &
Humas BPKP, 1998, 2004).
Lansia mengalami proses menua atau aging. Proses menua yaitu terjadinya suatu proses
perubahan fisiologis sebagai konsekuensi fungsional berupa proses menghilangnya secara
perlahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau mempertahankan struktur dan
fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap jejas (termasuk infeksi) dan
memperbaiki kerusakan yang diderita, sehingga masalah kesehatan pada lansia banyak yang
bersifat kronik yang berhubungan dengan genetik dan gaya hidup (Miller, 2012; Stanhope &
Lancaster, 2010).
Rentan Secara Psikologis
Lansia mengalami kemunduran fungsi psikologis berupa perubahan fungsi psikososial. Lansia
dihadapkan pada berbagai peristiwa dan kejadian kehidupan yang mengakibatkan perubahan-
perubahan yang berpotensi menimbulkan stres (Miller, 2012: Swanson & Nies, 1993). Stres
yang berkepanjangan dapat berpengaruh pada kondisi kesehatan lansia.
Peristiwa kehidupan yang terjadi pada lansia antara lain peristiwa kehilangan pasangan hidup
atau orang yang dicintai; kehilangan pekerjaaan atau masa pensiun yang berdampak pada
berkurangnya pendapatan, identitas dan peran; gangguan dalam kesehatan atau akibat
menderita penyakit kronik; maupun persepsi atau pendapat negatif tentang lansia. Peristiwa
tersebut menimbulkan reaksi tubuh lansia terhadap stres dan berdampak pada fungsi psikologis
yang berhubungan dengan koping individu misalnya menjadi menolak kondisi saat ini, menjadi
pendiam, pemarah, pemurung, pencemas sampai kondisi depresi (Miller, 2012).
Rentan Secara Sosial Menurut teori Cumning dan Henry (1961 dalam Miller, 2012)
menyatakan bahwa semakin tua seseorang akan semakin tidak terlibat secara emosional dengan
dunia sekitar, sehingga lansia akan melepaskan diri dari berbagai ikatan. Lansia juga menjadi
rentan secara sosial karena dapat mengalami stress sosial dan hal ini akan memnengambi
kesehatan lansia Stres sosial danat disebabikan oleh adanya diskriminasi ras, budaya, atau yang
lainnya (Stanhope & Lancaster, 2010; Swanson & Nies, 1993).
.Rentan Secara Ekonomi
Proses penuaan atau kondisi kesehatan yang kurang baik pada lansia. menimbulkan lansia tidak
dapat beraktifitas secara optimal, sehingga bagi lansia yang semula bekerja harus berhenti
bekerja atau lansia yang harus memasuki masa pensiun. Kondisi tersebut membuat lansia
mengalami penurunan penghasilan (Miller. 2012). Keterbatasan dana berdampak pada
ketidakmampuan lansia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari, termasuk untuk
kesehatannya karena mengalami keterbatasan dalam mendapatkan pelayanan perawatan
kesehatan yang optimal (Ski & Stevens; 2004 dalam Allender, 2014; Swanson & Nies, 1993).
Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa karakteristik lansia yang
merupakan bagian dari populasi rentan. Karakteristik lansia sebagai populasi rentan dapat
secara fisiologis, psikologis, sosial dan ekonomi yang mempengaruhi status kesehatan lansia.
Kerentanan tersebut juga dipengaruhi oleh banyak faktor.

Anda mungkin juga menyukai