Anda di halaman 1dari 9

T U G A S

SOSIAL BUDAYA

CONTOH-CONTOH BUDAYA PRANIKAH DAN PERNIKAHAN

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 1
AINUN LESTARI ASRIDA
AISYAH CICI WAHYUNINGSIH
ANINDA AYU CIKA NURAISYAH
ANJELI NISA DINI CAHYAWATI
ASMININGSIH DITA PRIMA ANDINI

POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI


KEMENTRIAN KESEHATAN
DIII KEBIDANAN
2019/2020

SOSIAL BUDAYA 1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
Rahmatnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini yang
membahas tentang dampak dan pengaruh sosial budaya terhadap
lingkungannya, kehamilan, persalinan, nifas, dan bayi baru lahir. Terima
kasih kami ucapkan kepada para pengajar atas bimbingan dan pendidikan
yang diberikan sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik.
Makalah ini merupakan hasil diskusi kelompok kami dengan materi
dampak dan pengaruh sosial budaya terhadap lingkungannya, kehamilan,
persalinan, nifas, dan bayi baru lahir. Pembahasan di dalamnya kami
dapatkan dari kuliah, browsing internet, diskusi anggota, dll. Dengan
pemahaman berdasarkan pokok bahasan masalah dampak dan pengaruh
sosial budaya terhadap lingkungannya, kehamilan, persalinan, nifas, dan
bayi baru lahir .
Kami sadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Kritik dan
saran yang membangun dari semua pihak sangat kami harapkan demi
kesempurnaannya.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat
bermanfaat khususnya bagi kami yang sedang menempuh pendidikan dan
dapat dijadikan pelajaran bagi teman-teman dan kami khususnya.

SOSIAL BUDAYA 2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................... 2


DAFTAR ISI ............................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................................. 4

A. Latar Belakang Masalah ................................................................................................. 4


B. Rumusan Masalah .......................................................................................................... 4

C. Tujuan Penulisan……………….………………………………….............................................…………..5
D. Manfaat Penulisan ......................................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................... 6

A. Contoh budaya pranikah yang bagus untuk budaya namun tidak bagus untuk
kesehatan .................................................................................................................. 6

B. Contoh budaya pranikah yang tidak bagus untuk budaya namun bagus untuk
kesehatan……………………………..……………………………………………………………………………….6
C. Contoh budaya pranikah yang bagus untuk budaya dan juga bagus untuk kesehatan
……………………………………………………………….……………………………………………………………..7
D. Contoh budaya pernikahan yang bagus untuk budaya namun tidak bagus untuk
kesehatan………………………..…………………………………………………………………………………….7
E. Contoh budaya pernikahan yang tidak bagus untuk budaya namun bagus untuk
kesehatan ……………………………………………………………………………………………………………..7
F. Contoh budaya pernikahan yang bagus untuk budaya dan juga bagus untuk
kesehatan………………………………………………………………………………………………………………8

BAB III PENUTUP ...................................................................................................................... 9

A. Kesimpulan ..................................................................................................................... 9
B. Saran ............................................................................................................................... 9

SOSIAL BUDAYA 3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Aspek sosial dan budaya sangat mempengaruhi pola kehidupan manusia. Di eraglobalisasi
sekarang ini dengan berbagai perubahan yang begitu ekstrem menuntut semuamanusia harus
memperhatikan aspek sosial budaya. Salah satu masalah yang kini banyak merebak di kalangan
masyarakat adalah kematian ataupun kesakitan pada ibu dan anak yangsesungguhnya tidak
terlepas dari faktor-faktor sosial budaya dan lingkungan di dalam masyarakat dimana mereka
berada.
Disadari atau tidak, faktor-faktor kepercayaan dan pengetahuan budaya seperti konsepsi-
konsepsi mengenai berbagai pantangan, hubungan sebab- akibat antara makanan dan
kondisisehat-sakit, kebiasaan dan ketidaktahuan, seringkali membawa dampak baik positif
maupunnegatif terhadap kesehatan ibu dan anak.
Menjadi seorang bidan bukanlah hal yang mudah. Seorang bidan harus siap fisik
maupunmental, karena tugas seorang bidan sangatlah berat. Bidan yang siap mengabdi di
kawasan pedesaan mempunyai tantangan yang besar dalam mengubah pola kehidupan
masyarakat yangmempunyai dampak negatif tehadap kesehatan masyarakat.. idak mudah
mengubah pola pikir ataupun sosial budaya masyarakat. Apalagi masalah proses persalinan yang
umum masih banyak menggunakan dukun beranak.
Ditambah lagi tantangan konkret yang dihadapi bidan di pedesaan adalah kemiskinan,
pendidikan rendah, dan budaya. !arena itu, kemampuan mengenali masalah dan mencari solusi
bersama masyarakat menjadi kemampuan dasar yang harus dimiliki bidan."
Untuk itu seorang bidan agar dapat melakukan pendekatan terhadap masyarakat
perlumempelajari sosial-budaya masyarakat tersebut, yang meliputi tingkat pengetahuan
penduduk,struktur pemerintahan, adat istiadat dan kebiasaan sehari-hari, pandangan norma dan
nilai,agama, bahasa, kesenian, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan wilayah tersebut

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja contoh budaya pranikah yang bagus untuk budaya namun tidak bagus untuk
kesehatan ?
2. Apa saja contoh budaya pranikah yang tidak bagus untuk budaya namun bagus untuk
kesehatan ?
3. Apa saja contoh budaya pranikah yang bagus untuk budaya dan juga bagus untuk
kesehatan ?

SOSIAL BUDAYA 4
4. Apa saja contoh budaya pernikahan yang bagus untuk budaya namun tidak bagus untuk
kesehatan ?
5. Apa saja contoh budaya pernikahan yang tidak bagus untuk budaya namun bagus untuk
kesehatan ?
6. Apa saja contoh budaya pernikahan yang bagus untuk budaya dan juga bagus untuk
kesehatan ?

C. Tujuan penulisan
Untuk mengetahui contoh-contoh budaya yang baik maupun yang buruk
bagi kesehatan

D. Manfaat penulisan
1. Manfaat Teoritis
a) Sebagai pengembangan bahan masukan atau pengkajian baru
khususnya ilmu kebidanan
b) Dapat menjadi acuan bagi pengkajian selanjutnya.

2. Manfaat Praktis
a. Manfaat bagi institusi
Kepada institusi makala ini diharapkan dapat dijadikan bahan
literature atau riverensi pembuatan makala selanjutnya
b. manfaat bagi mahasiswa
Kepada mahasiswa diharapkan sebagai sumber informasi dalam
upaya penanganan ibu hamil

SOSIAL BUDAYA 5
BAB II
PEMBAHASAN

1. Contoh budaya pranikah yang baik untuk budaya namun tidak bagus
untuk kesehatan
 Bagus untuk budaya

Suku tidung memiliki tradisi yang sangat tidak biasa, yaitu calon pengantin
harus menahan buang air selama 72 jam atau 3 hari! Mungkin hal ini terlihat sulit
bagi masyarakat lain, namun bagi suku yang banyak bermukim di Kalimantan Utara
ini, syarat ini tidak sulit dilakukan demi harapan mendapatkan kehidupan
pernikahan yang harmonis.

 Tidak bagus untuk kesehatan

Menahan buang air selama tidak 3 hari sangat tidak bagus untuk kesehatan. Hal ini
dapat menyebabkan seseorang terkena beberapa penyakit yang dapat di bilang
penyakit serius, diantaranya seperti saluran infeksi saluran kencing, batu ginjal,
gagal ginjal, pembengkakan kandung kemih, dan sebagainya.

2. Contoh budaya pranikah yang tidak bagus untuk budaya namun bagus
untuk kesehatan
 Tidak bagus untuk budaya

Budaya cek pranikah, dimana kesehatan pasangan akan dicek. Tetapi


kebiasaan ini bertentangan dengan adat jawa yang disebut dengan pingitan, yaitu
adat yang tidak memperbolehkan wanita keluar dari rumahnya sebelum menikah.
Sehingga dalam proses pingitan ini, wanita yang hendak menikah tidak dapat
melakukan cek persalinan.
 Bagus untuk kesehatan

Dari budaya cek pranikah sangat bagus bagi kesehatan karena mempelai dapat
mengetahui penyakit penyakit yang ada pada kedua pasangan yang akan menikah
sehingga tidak ada penyesalan dikemudian hari ketika mereka telah menikah.

SOSIAL BUDAYA 6
3. Contoh budaya pranikah yang bagus untuk budaya dan juga bagus
untuk kesehatan
 Bagus untuk budaya

Mengajarkan komunikasi yang efektif dan mencegah terjadinya perceraian.


 Bagus untuk kesehatan

Pemeliharaan bagi calon ibu. Wanita yang akan memasuki jenjang pernikahan
perlu dijaga kesehatannya. Kepada para wanita diberi pengertian tentang hubungan
seksual yang sehat, kesiapan mental dalam menghadapi kehamilan dan pengetahuan
tentang proses kehamilan dan persalinan, pemeliharaan kesehatan dalam masa pra
dan pasca kkehamilan.

4. Contoh budaya nikah yang bagus untuk budaya namun tidak bagus
untuk kesehatan
 Bagus untuk budaya

Budaya suku polahi yaitu menikahi keluarganya sendiri, dari budaya ini maka
sangat baik untuk suku polahi karena keturunuan mereka tidak tercampur dengan
yang lainnya dan juga keturunan suku polahi semakin bertambah banyak
 Tidak bagus untuk kesahatan

budaya menikahi keluarga sendiri ini sangat tidak baik dalam bidang
kesehatan, karena menurut medis jika dilakukan kawin sedarah maka akan memiliki
keturunan yang cacat dan tidak normal.

5. Contoh budaya nikah yang tidak bagus untuk budaya namun bagus
untuk kesehatan
 Tidak bagus untuk budaya

Menurut budaya didesa gunung kidul, para calon pengantin pria diwajibkan
menanam setidaknya 5 bibit pohon jati. Hal ini ditetapkan sebagai mahar dan sebagai
wujud melestarikan lingkungan. Tetapi hal ini tidak sesuai dengan budaya yang
ditetapkan oleh nenek moyang mereka.

SOSIAL BUDAYA 7
 Bagus untuk kesehatan

Budaya dari menanam 5 bibit pohon jati dapat melestarikan lingkungan


menjadi lebih bersih dan menambah co2, sehingga budaya ini sangat bagus bagi
kesehatan.

6. Contoh budaya nikah yang bagus untuk budaya dan juga bagus untuk
kesehatan
 Bagus untuk budaya

Budaya injak telur yaitu suatu proses dimana mempelai wanita menginjak telur
tersebut dan membasuh kaki suaminya sebagai suatu lambing kesetiaan sang istri
kepada suami dengan tujuan mencapai rumah tangga yang harmonis dan bahagia
 Bagus untuk kesehatan
Budaya ini juga bisa dijadikan sebagai terapi kaki.

SOSIAL BUDAYA 8
BAB III
PENUTUP

1. KESIMPULAN
Bidan sebagai salah seorang anggota tim kesehatan yang terdekat
dengan masyarakat,mempunyai peran yang sangat menentukan dalam
meningkatkan status kesehatan masyarakat,khususnya kesehatan ibu dan
anak di wilayah kerjanya.Seorang bidan harus mampu menggerakkan peran
serta masyarakat khususnya, berkaitandengan kesehatan ibu hamil, ibu
bersalin, bufas, bayi baru lahir, anak remaja dan usia lanjut.Seorang bidan juga
harus memiliki kompetensi yang cukup berkaitan dengan tugas, peran
sertatanggung jawabnya.Seorang bidan perlu mempelajari sosial-budaya
masyarakat tersebut, yang meliputitingkat pengetahuan penduduk, struktur
pemerintahan, adat istiadat dan kebiasaan sehari-hari, pandangan norma dan
nilai, agama, bahasa, kesenian, dan hal-hal lain yang berkaitan denganwilayah
tersebut.Melalui kegiatan-kegiatan kebudayaan tradisional setempat bidan
dapat berperan aktif untuk melakukan promosi kesehatan kepada masyaratkat
dengan melakukan penyuluhankesehatan di sela-sela acara kesenian atau
kebudayaan tradisional tersebut.

2. SARAN
Bidan harus selalu menjaga hubungan yang efektif dengan
masyarakat dengan selalumengadakan komunkasi efektif.

SOSIAL BUDAYA 9

Anda mungkin juga menyukai