A. Pengertian limbah B3
Kata B3 merupakan akronim dari bahan beracun dan berbahaya. Oleh larena itu,
pegertian limbah B3 dapat diartikan sebagai suatu buangan atau limbah yang sifat dan
konsentrasinya mengandung zat yang beracun dan berbahaya sehingga secara langsung
maupun tidak langsung dapat merusak lingkungan, mengganggu kesehatan, dan
mengancam kelangsungan hidup manusia serta organisme lainnya.
Limbah B3 bukan hanya dapat dihasilkan dari kegiatan industri tetapi kegiatan
rumah tangga juga menghasilkan beberapa limbah jenis B3 ini. Beberapa contoh limbah
B3 yang dihasilkan rumah tangga domestik yaitu:
1. Bekas pengharum ruangan
2. Pemutih pakaian
3. Deterjen pakaian
4. Pembersih kamar mandi
5. Pembersih kaca/jendela
6. Pembersih lantai
7. Pembasmi serangga
8. Hair spray
9. Batu baterai
B. Jenis limbah B3
Berdasarkan sumbernya, limbah B3 dibedakan menjadi 3 jenis yaitu:
1. Limbah B3 dari sumber tidak spesifik. Berasal bukan dari proses utamanya, tetapi
berasal dari kegiatan pemeliharaan alat, pencucian, pencegahan korosi, pelarut
kerak, pengemasan, dll.
2. Limbah B3 dari sumber spesifik. Limbah B3 sisa proses suatu industri atau kegiatan
yang secara spesifik dapat ditentukan berdasarkan kajian ilmiah.
3. limbah B3 dari sumber lain. limba ini berasal dari sumber yang tidak diduga,
misalnya prodak kadaluwarsa, sisa kemasan, tumpahan, dan buangan produk yang
tidak memenuhi spesifikasi
C. Berdasarkan sumbernya, limbah B3 dapat diklasifikasikan menjadi:
1. Primary sludge, yaitu limbah yang berasal dari tangki sedimentasi pada pemisahan
awal dan banyak mengandung biomassa senyawa organik yang stabil dan mudah
menguap.
2. Chemical sludge, yaitu limbah yang dihasilkan dari proses koagulasi dan flokulasi
3. Excess activated sludge, yaitu limbah yang berasal dari proses pengolahan dengan
lumpur aktif sehingga banyak mengandung padatan organik berupa lumpur dari
hasil proses tersebut.
4. Digested sludge, yaitu limbah yang berasal dari pengolahan biologi dengan digested
aerobic maupun anaerobic di mana padatan/lumpur yang dihasilkan cukup stabil
dan banyak mengandung padatan organik.
D. Karakteristik limbah B3
Secara konvensional terdapat tujuh kelas bahan berbahaya, yaitu:
1. Flammable (mudah terbakar), yaitu bahan padat, cair, uap, atau gas yang menyala
dengan mudah dan terbakar secara cepat bila dipaparkan pada sumber nyala,
misalnya: jenis pelarut ethanol, gas hidrogen, methane.
2. Explosive (mudah meledak), yaitu materi yang dapat meledak karena adanya
kejutan, panas atau mekanisme lain, misalnya dinamit.
3. Corrosive (korosif), bahan padat atau cair yang dapat membakar atau merusak
jaringan kulit bila berkontak dengannya.
4. Reaktif, bahan padat atau cair yang mudah bereaksi sesuai dengan keadaan
disekitarnya, misalnya : logam natrium
5. Infeksius, bahan padat atau cair yang dapat menginfeksi lingkungan atau makhluk
hidup di sekitarnya, misalnya : jarum suntik, sisa obat-obatan
6. Beracun, bahan padat, cair, atau gas yang dapat mempengaruhi kesehatan
lingkungan atau manusia yang menghirup atau terkena limbah tersebut.
E. contoh limbah B3 padat
1. limbah dari logam berat
Limbah Logam Berat atau heavy metal termasuk golongan limbah B3. Limbah
yang mengandung logam berat adalah issue lingkungan yang menjadi perhatian
banyak pihak, utamanya bagi industri-industri di tanah air. Masalah limbah logam
berat sangat serius diperhatikan mengingat dampak yang ditimbulkannya begitu
nyata bagi kehidupan makhluk hidup, termasuk manusia.
Logam berat ini dapat menimbulkan efek kesehatan bagi manusia tergantung
pada bagian mana logam berat tersebut terikat dalam tubuh. Daya racun yang
dimiliki akan bekerja sebagai penghalang kerja enzim, sehingga proses metabolisme
tubuh terputus. Lebih jauh lagi, logam berat ini akan bertindak sebagai penyebab
alergi, mutagen, teratogen atau karsinogen bagi manusia. Jalur masuknya adalah
melalui kulit, pernapasan dan pencernaan.
2. limbah B3 padat dari industri
indusri yang menghasilkan limbah padat B3 yaitu:
pabrik kertas dan percetakan
Industri farmasi
Baterai bekas
Baterai bekas adalah salah satu contoh limbah B3 yang ada disekitar kita.
Tanpa kita sadari, kandungan bahan kimia di dalamnya dapat berbahaya bagi
manusia dan lingkungan. Baterai bekas dianggap sebagai salah satu limbah B3
karena mengandung berbagai logam berat seperti merkuri, nikel, timbal,
mangan, kadmium dan lithium. Agar tidak mencemari lingkungan dan
mengganggu kesehatan manusia, baterai bekas sebaiknya tidak dibuang di
pembuangan sampah umum.
a. Dibuat dengan kapasitas yang sesui dengan jumlah B3 yang akan disimpan
b. Tempat penyimpanan bebas banjir
c. Secara geologi, dinyatakan stabil
d. Perancangan bangunan disesuaikan dengan karakteristik limbah
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) tidak dapat begitu saja ditimbun,
dibakar atau dibuang ke lingkungan , karena mengandung bahan yang dapat
membahayakan manusia dan makhluk hidup lain. Limbah ini memerlukan cara
penanganan yang lebih khusus dibanding limbah yang bukan B3. Limbah B3 perlu
diolah, baik secara fisik, biologi, maupun kimia sehingga menjadi tidak berbahaya
atau berkurang daya racunnya. Setelah diolah limbah B3 masih memerlukan metode
pembuangan yang khusus untuk mencegah resiko terjadi pencemaran. Beberapa
metode penanganan limbah B3 yang umumnya diterapkan adalah sebagai berikut.
Metode pengolahan secara kimia, fisik dan biologi
Proses pengolahan limbah B3 dapat dilakukan secara kimia, fisik, atau biologi. Proses
pengolahan limbah B3 secara kimia atau fisik yang umumnya dilakukan adalah
stabilisasi/ solidifikasi . stabilisasi/solidifikasi adalah proses pengubahan bentuk fisik
dan sifat kimia dengan menambahkan bahan peningkat atau senyawa pereaksi
tertentu untuk memperkecil atau membatasi pelarutan, pergerakan, atau penyebaran
daya racun limbah, sebelum dibuang. Contoh bahan yang dapat digunakan untuk
proses stabilisasi/solidifikasi adalah semen, kapur (CaOH2), dan bahan termoplastik.
Proses pengolahan limbah B3 secara biologi yang telah cukup berkembang saat ini
dikenal dengan istilah bioremediasi dan viktoremediasi.
Salah satu cara membuang limbah B3 agar tidak membahayakan manusia adalah
dengan cara memompakan limbah tersebut melalui pipa kelapisan batuan yang
dalam, di bawah lapisan-lapisan air tanah dangkal maupun air tanah dalam.
Secara teori, limbah B3 ini akan terperangkap dilapisan itu sehingga tidak akan
mencemari tanah maupun air. Namun, sebenarnya tetap ada kemungkinan
terjadinya kebocoran atau korosi pipa atau pecahnya lapisan batuan akibat
gempa sehingga limbah merembes kelapisan tanah
limbah B3 dapat ditimbun pada landfill, namun harus pengamanan tinggi. Pada
metode pembuangan secure landfills, limbah B3 ditempatkan dalam drum atau
tong-tong, kemudian dikubur dalam landfill yang didesain khusus untuk
mencegah pencemaran limbah B3. Landffill ini harus dilengkapi peralatan
moditoring yang lengkap untuk mengontrol kondisi limbah B3 dan harus selalu
dipantau. Metode ini jika diterapkan dengan benar dapat menjadi cara
penanganan limbah B3 yang efektif. Namun, metode secure landfill merupakan
metode yang memliki biaya operasi tinggi, masih ada kemungkinan terjadi
kebocoran, dan tidak memberikan solusi jangka panjang karena limbah akan
semakin menumpuk