BAB III
KEUANGAN DAERAH
Analisis atas kondisi internal (kekuatan dan kelemahan) dan kondisi eksternal
(peluang dan ancaman) terhadap pencapaian tujuan pembangunan daerah berdasarkan hasil
analisis gambaran umum kondisi daerah, evaluasi hasil pelaksanaan program dan kegiatan
RKPD sampai tahun 2016, realisasi RPJMD, dan kondisi ekonomi daerah tahun 2016 dan
1. Kondisi internal
a. Faktor kekuatan
Potensi sumber daya alam yang sangat besar di Kabupaten Kulon Progo
2) Aspek demograf
Kabupaten Kulon Progo pada tahun 2016 sebesar 437.441 jiwa. Dengan
didukung oleh sumber daya manusia, usia angkatan kerja yang cukup besar
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Per Kapita ADHB Kabupaten Kulon
sebesar Rp17,41 Juta, pada tahun 2015 meningkat menjadi Rp 18,75 juta
dan pada tahun 2016 terus meningkat pada angka Rp20,14 juta dengan
Kabupaten Kulon Progo sebesar 20,44 % pada tahun 2015, 20,42 % pada
4) Investasi
investasi tahun 2017 adalah sebesar Rp.1.208.722 juta rupiah (dengan angka
sampai tahun 2016. Kondisi ini didukung oleh ketersediaan sumber daya
alam dan infrastuktur yang memadai, kondisi keamanan dan ketertiban yang relatif kondusif, dimulainya
pembangunan bandara internasional, dan adanya
investor.
b. Faktor kelemahan
1) Pemanfaatan sumber daya alam
3) Tingkat pengangguran
pengangguran terbuka sebesar 3,72% dan pada tahun 2016 sebesar 2,37%.
2. Kondisi eksternal
a. Faktor peluang
1) Posisi geostrategic
jalur JJLS di sepanjang pantai Kulon Progo juga membuka akses atau jalur
Provinsi DI Yogyakarta.
Kondisi pasar bebas ASEAN membuka peluang bagi produk-produk lokal baik
b. Faktor ancaman.
Pasar bebas ASEAN menjadi ancaman yang serius bagi pelaku ekonomi di
Kabupaten Kulon Progo menjadi tujuan bagi pemasaran produk dan tenaga
kerja terlatih.
2) Perubahan iklim.
3) Bencana alam.
Kabupaten Kulon Progo termasuk bagian dari jalur yang rawan bencana alam,
4) Faktor politik.
bidang keamanan dan ketertiban masyarakat bila semua pihak tidak dewasa
dalam berpolitik.
Kabupaten Kulon Progo tahun 2019 adalah keberadaan bandara baru di Kecamatan Temon dan
ditetapkannya Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Borobudur akan menjadi pemicu
pertumbuhan ekonomi di Kulon Progo. Hal ini didukung juga oleh ketersediaan sumber daya
alam dan infrastuktur yang memadai, kondisi keamanan dan ketertiban yang relatif kondusif,
dan adanya kawasan peruntukan industri menjadi daya tarik tersendiri bagi investor. Kondisi
Pasar Bebas ASEAN memberikan tantangan kepada pemerintah daerah untuk meningkatkan
kualitas dan kuntunuitas produk-produk lokal, tenaga kerja, maupun pemasaran ke luar daerah sehingga
mampu bersaing di pasar. Selain itu masyarakat diharapkan tidak hanya sebagai
Beberapa strategi yang dapat berkontribusi pada pembangunan ekonomi daerah yaitu:
Langkah-langkah yang dapat ditempuh untuk mewujudkan strategi di atas antara lain : (1)
pengelolaan perencanaan untuk meningkatkan efektivitas tugas pokok pemerintah daerah dalam
dalam penyediaan pelayanan publik, (2) pengembangan potensi wilayah, (3) Peningkatan
komoditas produksi unggulan, (4) pemberdayaan masyarakat, (5) Peningkatan ketrampilan bagi
Struktur ekonomi
Struktur ekonomi Kulon Progo yaitu struktur agraris apabila dikaitkan dengan ekonomi saat ini masih
belum adanya perhatian khusus dari pemerintah dikarenakan tingkat penyerapan tenaga kerja dalam
sektor pertanian sangatlah kurang maka dari itu perlu adanya pergantian struktur ekonomi dari agraris
menjadi industri.
PDRB PERKAPITA