Anda di halaman 1dari 2

eksportir yang langgar ketentuan DHE kena

sanksi
Kamis, 04 Juli 2019 / 11:03 WIB

ILUSTRASI. Devisa Hasil Ekspor

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah akhirnya menetapkan sanksi berupa


denda bagi eksportir yang melanggar ketentuan devisa hasil ekspor (DHE) sumber
daya alam (SDA).

Aturan mengenai sanksi denda tersebut tertuang dalam beleid Peraturan Menteri
Keuangan (PMK) Nomor 98 Tahun 2019 tentang Tarif atas Sanksi Administrasi
Berupa Denda dan Tata Cara Pengenaan, Pemungutan, dan Penyetoran Sanksi
Administratif Berupa Denda atas Pelanggaran Ketentuan DHE SDA.

Seperti yang diketahui dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 1 Tahun 2019, devisa
berupa DHE SDA wajib dimasukkan ke dalam sistem keuangan Indonesia. DHE SDA
berasal dari hasil barang ekspor pertambangan, perkebunan, kehutanan, dan
perikanan.

Jika eksportir tidak menempatkan DHE SDA ke dalam rekening khusus dalam jangka
waktu yang diatur, eksportir akan dikenakan denda sebesar 0,5% dari nilai DHE SDA
yang belum ditempatkan dalam rekening khusus tersebut.
Pemerintah juga mengatur, DHE SDA yang ditempatkan dalam rekening khusus
boleh digunakan untuk pembayaran bea keluar dan pungutan lain di bidang ekspor,
pinjaman, impor, keuntungan/dividen, atau keperluan lain dari penanam modal sesuai
Undang-Undang (UU) Penanaman Modal.

Eksportir yang melanggar aturan tersebut dengan menggunakan DHE SDA untuk
pembayaran di luar ketentuan akan dikenakan denda sebesar 0,25% dari nilai DHE
SDA yang digunakan untuk pembayaran di luar ketentuan tersebut.

Untuk melakukan pembayaran dengan DHE SDA, eksportir diwajibkan


membuat escrow account pada bank di dalam negeri. Jika eksportir telah
memiliki escroe account di luar negeri, akun tersebut wajib dipindahkan ke dalam
negeri.

Jika eksportir tidak mematuhi ketentuan tersebut, pemerintah menetapkan sanksi


administratif berupa penundaan pemberian pelayanan kepabeanan di bidang ekspor.

Adapun, sanksi dalam bentuk tarif denda nantinya akan disetor ke kas negara sebagai
pungutan penerimaan negara bukan pajak (PNBP). Eksportir yang terkena sanksi
denda akan dikirimkan surat tagihan oleh Kepala Kantor Pabean dengan mendasarkan
pada hasil pengawasan Bank Indonesia yang menunjukkan adanya pelanggaran.

Anda mungkin juga menyukai