Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN
Mesin bubut adalah mesin yang di buat dari logam, gunanya untuk menyayat, gerakan utamanya
adalah berputar. Di bidang industri, keberadaan mesin bubut sangat berperan, terutama dalam
industry pemesinan. Misalnya dalam industri otomotif,mesin bubut berperan dalam pembuatan
komponenkomponen kendaraan seperti mur , baut , roda gigi,poros , tromol dan lain sebagainya.
Penggunaan mesin bubut juga dapat dihubungkan dengan mesin lain seperti mesin bor (drilling
mechine), mesin gerinda (grinding mechine), mesin frais (milling mechine), mesin skrap (shaping
mesin), mesin gergaji (sawing mechine) dan mesin-mesin lainnya. Melihat begitu pentingnya mesin
bubut dalam industri pemesinan membuat harga mesin ini sangat mahal. Maka dari itu, untuk
mengaplikasikan mesin bubut ini ke dalam dunia nyata, Rencana membuat mesin bubut kayu ini
dengan bahan yang mudah didapatkan dipasaran dan kita ketahui. Dan tentu saja dengan bahan
yang murah namun menhasilkan mesin yang baik.dan menghasilkan produksi yang baik, dan dapat
mempersingkat waktu produksi bagi penggunanya. Dengan harapan, dapat memaksimalkan
produksi pengolahan kayu dan dapat di pergunakan semua kalangan mulai dari kalangan menengah
kebawah. Dari pasar domestik maupun pasar manca negara. Mesin bubut kayu inilah yang akan
dianalisa kekuatan gaya dan rangka apakah aman dipakai atau tidak. Mesin bubut kayu merupakan
sebuah mesin yang cukup 2 sederhana, bagian –bagiannya yang paling utama adalah kepala tetap,
kepala lepas, penahan - penahan dan unit tenaga penggerak. Pada mesin bubut yang terlihat bagian
- bagian strukturalnya dibuat dari besi, dirancang sedemikian rupa menjadi sebuah mesin yang
kokoh. Bentuk mesin ini memberikan keleluasaan kepada si pembubut untuk mengerjakan dengan
baik benda - benda yang dihadapinya.
BAB II

Pembahasan
Dinamika adalah ilmu yang mempelajari tentang gerak dengan menganalisis
penyebab gerak tersebut.tentang gerakan bagian-bagian mesin dengan meninjau lintasan,
kecepatan dan percepatan disertai penyebabnya.
Contoh dari dinamika adalah perhitungan jatuh sebuah benda yang memperhatikan
perlambatan yang di sebabkan oleh tekanan udara.
Dinamika dapat menjelaskan : mengapa kertas yang telah diremas kecepatan jatuhnya lebih
tinggi di bandingkan selembar kertas utuh dengan berat yang sama .

Ilmu dinamika sendiri adalah cabang dari ilmu mekanika yang berurusan dengan
gerakan benda benda karena bekerjanya sebuah gaya. Dinamika juga mempunyai 2 bagian
yang berbeda seperti kinematika dan kinetika yang keduanya memiliki pengertian yang
berbeda-beda. Ilmu dinamika sangatlah berguna dalam memecahkan masalah maupun
menganalisis dalam teknik.

2. DINAMIKA MELIPUTI :

· Hubungan antara massa dengan gaya : Hukum Newton tentang gerak


· Momentum, Impuls dan Hukum kekekalan momentum Kerja,
· Energi dan Hukum kekekalan energi.

GAYA
Gaya adalah sebuah interaksi apapun yang dapat menyebabkan sebuah benda
bermassa mengalami perubahan gerak.
Sifat – sifat gaya :
Ø Gaya dapat mengubah arah gerak benda.
Ø Gaya dapat mengubah bentuk benda
Ø Gaya dapat mengubah posisi benda dengan cara menggerakkan atau memindahkan.
A. Gaya Statis
Gaya-gaya yang dikenakan kepada btang-batang mekanisme mesin selalu dikalikan
dengan operasional mesin. Berarti gaya tersebut berada dalam domain operasional spesifik
yaitu domain waktu Sehingga gaya-gaya selalu berhubungan dengan waktu ketika mesin
beroperasi. Bila gaya selama domain waktu tertentu besar (magnitude) dan arah vektornya
tetap konstan.

B. Gaya Dinamis
Gaya-gaya yang dikenakan kepada btang-batang mekanisme mesin selalu dikalikan
dengan operasional mesin. Berarti gaya tersebut berada dalam domain operasional spesifik
yaitu domain waktu Sehingga gaya-gaya selalu berhubungan dengan waktu ketika mesin
beroperasi. Bila gaya selama domain waktu tertentu besar (magnitude) dan arah vektornya
berubah.

Ilmu dinamika sendiri adalah cabang dari ilmu mekanika yang berurusan dengan
gerakan benda benda karena bekerjanya sebuah gaya. Dinamika juga mempunyai 2 bagian
yang berbeda seperti kinematika dan kinetika yang keduanya memiliki pengertian yang
berbeda-beda. Ilmu dinamika sangatlah berguna dalam memecahkan masalah maupun
menganalisis dalam teknik.

Secara umum kajian dinamika gerak terbagi menjadi dua bagian, yaitu dinamika
gerak lurus dan dinamika gerak rotasi.

Dinamika Gerak Lurus


Seperti namanya, dinamika gerak lurus akan membahas tema tentang dinamika pada
konteks gerak lurus. Ada beberapa hal yang akan kita temui disana, terutama berkaitan
dengan hukum-hukum newton beserta pengaplikasiannya.

Dinamika Gerak Rotasi


Berbeda dengan dinamika gerak lurus, pada dinamika gerak rotasi yang dipelajari
adalah seputar gerak-gerak melingkar. Contohnya adalah momen gaya, momen inseria dan
kesetimbangan benda tegar.
Dinamika merupakan ilmu yang relatif baru dibanding dengan statistika. awal dari
pemahaman dinamika di mulai tahun 1564-1642 yang saat itu dikemukakan oleh Galileo,
yang secara sederhana dan rasional mengamati benda jatuh bebas, gerakan pada bidang
miring, dan gerakan bandul. Pada masa itu, Galileo menerima banyak kritik karena teori yang
dikemukakan olehnya banyak di tolak oleh masyarakat karena telah menerima teori yang
telah mapan pada masa itu, seperti filosofi-filosofi Aristotele.

1.Momen Inersia (I)

Yaitu ukuran kelembaman suatu benda untuk berputar terhadap porosnya. Nilai
momen inersia sebuah partikel yang berotasi dapat ditentukan dari hasil kali massa partikel m
dengan kuadrat jarak partikel tersebut dari titik pusat rotasi.

Untuk benda tegar yang terdiri dari partikel-partikel yang terpisah satu sama lain
dengan massa masing-masing m1, m2, dan m3 dengan jarak dari pusat rotasi masing-masing
adalah r1, r2 dan r3, maka nilai momen inersia benda tersebut adalah.

Suatu benda tegar pada umumnya terdiri dari satu kesatuan massa yang kontinu dan
tidak terpisahkan satu sama lain, sehingga nilai momen inersianya dapat ditentukan dengan
persamaan.

2. Hubungan Momen gaya, momen inersia dan percepatan sudut.

- Momen inersia beberapa benda.

3. Energi Kinetik, Rotasi, Usaha rotasi, dan Daya rotasi.

a. Energi Kinetik Rotasi

b. Usaha Rotasi

c. Daya Rotasi

d. Usaha Rotasi adalah selisih energi kinetik rotasi

4. Momen sudut, Impuis sudut, dan hukum kekekalan momentum sudut


BAB III

Mesin bubut adalah salah satu jenis mesin perkakas yang digunakan untuk
proses pemotongan benda kerja yang dilakukan dengan membuat sayatan pada benda kerja
dimana pahat digerakkan secara translasi dan sejajar dengan sumbu dari benda kerja yang
berputar.
Mesin bubut merupakan mesin perkakas yang memiliki populasi terbesar di dunia ini
dibandingkan mesin perkakas lain seperti mesin freis, drill, sekrap dan mesin perkakas
lainnya.
Prinsip Kerja Mesin Bubut

Prinsip kerja mesin bubut ialah menghilangan bagian dari benda kerja untuk
memperoleh bentuk tertentu dimana benda kerja diputar dengan kecepatan tertentu
bersamaan dengan dilakukannya proses pemakanan oleh pahat yang digerakkan secara
translasi sejajar dengan sumbu putar benda kerja.

Benda kerja di cekan dengan poros spindel dengan bantuan chuck yang memiliki
rahang pada salah satu ujungnya. Poros spindel akan memutar benda kerja melalui piringan
pembawa sehingga memutar roda gigi pada poros spindel. Melalui roda gigi penghubung,
putaran akan disampaikan ke roda gigi poros ulir.

Gerakan putar dari benda kerja disebut gerak potong relatif dan gerakkan translasi
dari pahat disebut gerak makan (feeding).
Bagian-bagian Mesin Bubut

Pada dasarnya mesin bubut terdiri dari beberapa komponen utama antara lain:

1. Meja mesin
2. Headstock
3. Tailstock
4. Compound slide
5. Across slide
6. Toolpost
7. Leadscrew
8. dan lain-lain.

Gambar berikut ini diperlihatkan nama-nama bagian atau komponen yang umum dari mesin
bubut:
Fungsi masing-masing bagian mesin bubut ialah sebagai berikut:

1. Tailstock untuk memegang atau menyangga benda kerja pada bagian ujung yang
berseberangan dengan chuck (pencekam) pada proses pemesinan di mesin bubut.
2. Lead crew adalah poros panjang berulir yang terletak agak dibawah dan sejajar
dengan bangku, memanjang dari kepala tetap sampai ekor tetap. Dihubungkan dengan
roda gigi pada kepala tetap dan putarannya bisa dibalik. Dipasang ke pembawa
(carriage) dan digunakan sebagai ulir pengarah untuk membuat ulir saja dan bisa
dilepas kalau tidak dipakai.
3. Feedrod terletak dibawah ulir pengarah yang berfungsi untuk menyalurkan daya dari
kotak pengubah cepat (quick change box) untuk menggerakkan mekanisme apron
dalam arah melintang atau memanjang.
4. Carriage terdiri dari tempat eretan, dudukan pahat dan apron. Konstruksinya kuat
karena harus menyangga dan mengarahkan pahat pemotong. Dilengkapi dengan dua
cross slide untuk mengarahkan pahat dalam arah melintang. Spindle yang atas
mengendalikan gerakan dudukan pahat dan spindle atas untuk menggerakkan
pembawa sepanjang landasan.
5. Toolpost digunakan sebagai tempat dudukan pahat bubut, dengan menggunakan
pemegang pahat.
6. Headstock adalah tempat terletaknya transmisi gerak pada mesin bubut yang
mengatur putaran yang dibutuhkan pada proses pembubutan.

Mesin bubut harus dirawat dengan baik dan benar agar awet digunakan. Perawatan mesin
bubut yang baik dan benar saya di bahas di artikel lainnya.

Dimensi dan Jenis Mesin Bubut


Dimensi atau ukuran mesin bubut biasanya dinyatakan dalam diameter benda kerja
yang dapat dikerjakan pada mesin tersebut. misalnya sebuah mesin bubut ukuran 400 mm
mempunyai arti mesin bisa mengerjakan benda kerja sampai diameter 400 mm. Ukuran
kedua yang diperlukan dari sebuah mesin bubut adalah panjang benda kerja. Beberapa pabrik
menyatakan dalam panjang maksimum benda kerja diantara kedua pusat mesin bubut,
sedangkan sebagian pabrik lain menyatakan dalam panjang bangku. Ada beberapa variasi
dalam jenis mesin bubut dan variasi dalam desainnya tersebut tergantung cara
pengoparasiannya dan jenis produksi atau jenis benda kerja.

Dilihat cara pengoperasian mesin bubut dibagi menjadi dua jenis yaitu mesin bubut
manual/mesin bubut konvensional dan mesin bubut otomatis/ mesin bubut cnc. Mesin bubut
manual adalah mesin bubut yang proses pengoperasiannya secara manual dilakukan oleh
manusia secara langsung, sedangkan mesin bubut atomatis adalah mesin bubut yang
perkakasnya secara otomatis memotong benda kerja dan mundur setelah proses diselesaikan,
dimana semua pegerakan sudah diatur atau diprogram secara otomatis dengan mengunakan
komputer. Mesin bubut yang otomatis sepenuhnya dilengkapi dengan tool magazine sehingga
sejumlah alat potong dapat diletakan dimesin secara berurutan dengan hanya sedikit
pengawasan dari operator. Mesin bubut otomatis ini lebih dikenal dengan sebutan CNC
(Computer Numerical Control) Lathe Machine ( mesin bubut dengan sistem komputer
kontrol numerik), seperti pada gambar berikut:

Gambar a. Mesin bubut manual, Gambar b. Mesin bubut CNC

Gerakan-gerakan dalam membubut


1. Gerakan berputar, yaitu bentuk gerakan rotasi dari benda kerja yang digerakan
pahat dan dinamakan gerakan potong.
2. Gerakan memanjang, yaitu bentuk gerakan apabila arah pemotongannya
sejajar dengan sumbu kerja. Gerakan ini juga disebut gerakan pemakanan.
3. Gerakan melintang, yaitu bentuk gerakan apabilah arah pemotongannya tegak
lurus terhadap sumbu kerja. Gerakan ini juga disebut dengan gerakan melintan atau
pemotongan permukaan.

Cara menggunakan mesin bubut


1. Mepersiapkan alat-alat yang diperlukan seperti pahat bubut,kunci chuck, dll,
2. Memastikan keadaan mesin masih off dan mesin itu terhindar dari benda yang
mudah terbakar,
3. Memasang pahat bubut pada rumah pahat (tool post) setinggi ujung senter.
4. Memasang benda kerja yang akan dibubut pada cekam/chuck.
5. Membubut benda kerja sesuai spesifikasi yang diinginkan.

Peralatan pelengkap yang terdapat pada mesin bubut


1. Pelat cekam (pencekam)
2. Pelat pembawa
3. Senter
4. Collet
5. Penyangga
6. Pahat bubut
7. Dll

Jenis pekerjaan yang dapat dilakukan dengan mesin bubut


1. Pembubutan muka (facing), yaitu proses pembubutan yang dilakukan pada
tepi penampang atau gerak lurus terhadap sumbu benda kerja, sehingga diperoleh
permukaan yang halus dan rata.
2. Pembubutan rata (pembubutan silindris), yaitu pengerjaan benda yang
dilakukan sepanjang garis sumbu.
3. Pembubutan ulir (threading), yaitu pembubutan ulir dengan pahat ulir.
4. Pembubutan tirus (taper), yaitu proses pembubutan enda kerja berbentu konis.
5. Pembubutan (drilling), yaitu pembubutan denganmenggunakan mata or,
sehingga akan diperoleh lubang pada benda kerja.
6. Perluasan lubang (boring), yaitu proses pembubutan yang bertujuan untuk
memperbesar lubang.
7. Knurling, yaitu proses pembubutan luar (pembubutan silindris) yang bertujuan
untuk membubut profil pada permukaan benda kerja.

Parameter pemotongan pada mesin bubut


1. Kecepatan potong (Cutting Speed), yaitu kecepatan dimana pahat melintasi
benda kerja untuk mendapatkan hasil yang paling baik pada kecepatan yang sesuai.
2. Gerak makan (Feed), adalah penggerak titik sayat alat potong per satu putaran
benda kerja.
3. Kedalaman Pemotongan (Depth of Cut), adalah dimana dalamnya masuk alat
potong menuju sumbu-sumbu benda.
4. Waktu Pemesinan ( Mechining Time), adalah banyaknya waktu penyayatan
yang dibutuhkan untuk mengerjakan (membentuk atau memotong) suatu benda kerja.

Jenis Pahat Mesin Bubut


Beragam bentuk benda kerja yang ingin kita buat di mesin bubut menuntut kita untuk
mempersiapkan bentuk-bentuk pahat bubut yang umum dipakai. Gambar berikut menjelaskan
bentuk pahat bubut dan bentuk benda kerja yang di hasilkan. Bagian pahat yang bertanda
bintang adalah pahat kanan,artinya melakukan pemakanan dari kanan ke kiri.
Berdasarkan bentuknya, pahat bubut diatas dari kiri ke kanan adalah:

1. Pahat sisi kanan


2. Pahat pinggul/champer kanan
3. Pahat sisi/permukaan kanan
4. Pahat sisi/permukaan kanan(lebih besar)
5. Pahat ulir segitiga kanan
6. Pahat alur
7. Pahat alur segitiga(kanan kiri)
8. Pahat ulir segitiga kiri
9. Pahat sisi kiri
10. Pahat pinggul kiri
11. Pahat alur lebar
BAB IV

Kesimpulan

Mesin bubut masih tetap menduduki tempat utama dan merupakan perkakas yang paling
universal. Mesin bubut digunakan untuk mengerjakan benda-benda silindris. Mesin bubut terdapat
pula berbagai bagian yang memiliki fungsi masing-masing, dalam perancangan mesin bubut tidak
terlepas dari ilmu dinamika, seperti gaya dan lain-lain.
BAB V

DAFTAR PUSTAKA

Adhi Tjahjana. (1995). Mekanika Teknik Dinamika. Jakarta : Erlangga

http://febri-akatzhuki09.blogspot.com/2017/01/dinamika-teknik-dan-cakupannya.html

Rohim, Taufiq, 1993,Teori & Tekonologi Proses Pemesinan,Bandung, Penerbit ITB.

Anda mungkin juga menyukai