Anda di halaman 1dari 52

A.

Landasan Pendidikan Pancasila

Landasan pendidikan pancasila adalah :

1. Landasan historis yaitu Pancasila didasarkan pada sejarah Bangsa Indonesia


sendiri.

2. Landasan Kulturil yaitu Pancasila didasarkan pada nilai-nilai budaya yang dimiliki
oleh bangsa Indonesia sendiri

3. Landasan Yuridis yaitu penyelenggaraan pendidikan Pancasila didasarkan di


perguruan tinggi didasarkan pada ketentuan-ketentuan hukum yang berlaku di
Indonesia.

4. Landasan Filosofis yaitu : secara filosofis Bangsa Indonesia dalam hidup


bermasyarakat dan bernegara berlandaskan pada nilai-nilai yang terkandung dalam
Pancasila yang secara filosofis merupakan filosofi Bangsa Indonesia

1
Pembahasan Pancasila secara ilmiah

1. Berobjek

2. Bermetode

3. Bersistem

4. Bersifat Universal

1.Berobjek

Semua ilmu pengetahuan itu harus berobjek. Oleh karena itu pembahasan pancasila
secara ilmiah harus memiliki objek yang di dalam filsafat ilmu pengetahuan dibedakan
dua macam yaitu ‘objek farma’ dan ‘objek materia’.

Objek Farma pancasila adalah suatu sudut pandang tertentu dalam pembahasan
pancasila atau dari sudut pandang apa pancasila itu dibahas. Pada hakikatnya
pancasila dapat dibahas dari berbagai macam sudut pandang.

Objek Materia Pancasila adalah suatu objek yang merupakan sasaran pembahasan
dan pengkajian pancasila baik bersifat empiris maupun nonempiris.

2
2. BERMETODE

Salah satu metode dalam pembahasan pancasila adalah metode ‘analitico syntetic’
yaitu suatu perpaduan metode analis dan sinetis.

3. BERSISTEM

Suatu pengetahuan ilmiah harus merupakan suatu yang bualat dan utuh.Baik berupa
hubungan interelasi (saling berhubungan) maupun interdependensi (saling
ketergantungan).

4.BERSIVAR UNIVERSAL

Kebenaran suatu pengetahuan ilmiah harus bersifat universal, artinya kebenaranya idak
terbatas oleh waktu, ruang, keadaan situasi, kondisi maupun jumlah tertentu. Pancasila
bersifat universal atau intisari, essensi atau makna terdalam dari sila-sila pancasila
pada hakikatnya adalah bersifat universal

Pengertian Pancasila adalah suatu ideologi dan dasar negara Indonesia yang menjadi
landasan dari segala keputusan bangsa dan mencerminkan kepribadian bangsa
Indonesia. Dengan kata lain, Pancasila adalah dasar dalam mengatur pemerintahan
negara Indonesia yang mengutamakan semua komponen di seluruh wilayah Indonesia.

3
Secara Etimologi, kata “Pancasila” berasal dari bahasa Sansekerta India (Kasta
Brahmana), yaitu kata “Panca” yang artinya Lima, dan “Sila” yang artinya Dasar.
Sehingga arti Pancasila secara harfiah adalah Lima Dasar.

Pancasila dicetuskan oleh para pendiri bangsa Indonesia agar kita mempunyai pondasi
yang kuat dalam menjalankan pemerintahan. Artinya, dengan adanya Pancasila maka
Indonesia memiliki dasar atau pondasi dalam bernegara sehingga tidak mudah
dipengaruhi dan dijajah oleh bangsa lain.

Dasar negara Indonesia tersebut dilambangkan dengan Garuda dimana terdapat gambar
bintang, rantai, pohon beringain, kepala banteng, padi dan kapas, yang mencerminkan
arti dari 5 sila Pancasila. Kemudian lambang negara Indonesia ini disebut dengan Garuda
Pancasila.

Berikut ini adalah bunyi Pancasila:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa


2. Kemanusian Yang Adil dan Beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam
Permusyawaratan/ Perwakilan
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

4
Filsafa Pancasila adalah penggunaan nilai-nilai pancasila sebagai dasar dan
pandangan hidup bernegara. Dalam prinsipnya, Pancasila sebagai filsafat merupakan
perluasan manfaat dari yang bermula sebagai dasar dan ideologi, merambah hingga
produk filsafat (falsafah). Pancasila sebagai produk filsafat berarti digunakan sebagai
pandangan hidup dalam kegiatan praktis. Ini berarti Filsafat Pancasila mempunyai
fungsi dan peranan sebagai pedoman dan pegangan dalam sikap, tingkah laku dan
perbuatan dalam kehidupan sehari-hari baik dalam bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara bagi bangsa Indonesia. Pancasila sebagai filsafat juga berarti bahwa
pancasila mengandung pandangan, nilai, dan pemikiran yang dapat menjadi substansi
dan isi pembentukan ideologi Pancasila. Hal yang mendasari pernyataan ini adalah
karena pada hakikatnya Pancasila memiliki sistem nilai (value system) yang didapat
dari penggalian dan pengejawantahan nilai-nilai luhur mendasar dari kebudayaan
bangsa Indonesia sepanjang sejarah, berakar dari unsur-unsur kebudayaan luar yang
sesuai sehingga secara keseluruhannya terpadu menjadi kebudayaan bangsa
Indonesia[1]. Hal inilah yang kemudian ditangkap sebagai hasil perenungan jiwa yang
mendalam yang dilakukan oleh para tokoh pendiri bangsa (The Founding Father)
Indonesia (yang merupakan prinsip dasar filsafat) dan merumuskannya dalam suatu
sistem dasar negara yang diatasnya berdiri sebuah Negara
Republik Indonesia.[2] Pertanyaan:”Di atas dasar apakah negara Indonesia
didirikan?” menjadi awalan yang sangat fundamental dalam perumusan Pancasila
ketika mereka bersidang pertama kali di lembaga BPUPKI...

5
A. Perjuangan Bangsa Indonesia Mempertahankan Kemerdekaan

Pada tanggal 17 Agustus 1945 bangsa Indonesia memproklamasikan


kemerdekaannya. Akan tetapi, ada pihak-pihak yang tidak mengakui kedaulatan
pemerintahan Republik Indonesia. Ketika negara kita memproklamasikan
kemerdekaan, tentara Jepang masih ada di Indonesia. Sekutu menugaskan Jepang
untuk menjaga keadaan dan keamanan di Indonesia seperti sebelum Jepang menyerah
kepada Sekutu. Tugas tersebut berlaku saat Sekutu datang ke Indonesia. Rakyat
Indonesia yang menginginkan hak-haknya dipulihkan, berusaha mengambil alih
kekuasaan dari tangan Jepang. Usaha tersebut mendapat rintangan dari pihak Jepang
sehingga di beberapa tempat terjadi pertempuran antara tentar Jepang dengan rakyat
Indonesia. Pertempuran-pertempuran tersebut menimbulkan korban di kedua belah
pihak. Ketika rakyat Indonesia sedang menghadapi Jepang, Belanda (NICA) datang
membonceng tentara Sekutu. Tujuan Belanda ingin menjajah kembali Indonesia. Pada
tanggal 29 September 1945 tentara Sekutu dan pasukan NICA tiba di Indonesia dan
mendarat di Pelabuhan Tanjung Priok. Tentara Sekutu membantu NICA yang ingin
membatalkan kemerdekaan Indonesia. Rakyat Indonesia tidak ingin lagi menjadi
bangsa yang terjajah. Rakyat Indonesia bangkit melawan tentara Sekutu dan NICA.
Rakyat Indonesia menggunakan senjata rampasan dari Jepang dan senjata tradisional
yang ada. Berkobarlah pertempuran di mana-mana.

1. Pertempuran Surabaya

6
Tanggal 25 Oktober 1945, tentara Sekutu mendarat di Tanjung Perak, Surabaya.
Tentara Sekutu di bawah pimpinan Brigadir Jendral Mallaby. Kedatangan tentara
tersebut diikuti oleh NICA. Mula-mula tentara NICA melancarkan hasutan sehingga
menimbulkan kekacauan di Surabaya. Hal tersebut menimbulkan bentrokan antara
rakyat Surabaya dengan tentara Sekutu.

Tanggal 28 Oktober hingga 31 Oktober 1945 terjadi pertempuran yang hebat. Ketika
terdesak, tentara Sekutu mengusulkan perdamaian. Tentara Sekutu mendatangkan
pemimpin-pemimpin Indonesia untuk mengadakan gencatan senjata di Surabaya.
Tentara Sekutu tidak menghormati gencatan senjata. Dalam insiden antara rakyat
Surabaya dan tentara Sekutu, Brigjen Mallaby terbunuh. Letnan Jendral Christison
Panglima Sekutu di Indonesia, meminta kepada pemerintah Indonesia menyerahkan
orang-orang yang dicurigai membunuh Jendral Mallaby. Permintaan tersebut diikuti
ultimatum dari Mayor Jendral Mansergh. Isi ultimatum tersebut,

Sekutu memerintahkan rakyat Surabaya menyerahkan senjatanya. Penyerahan paling


lambat tanggal 9 November 1945 pukul 18.00 WIB. Apabila ultimatum tersebut tidak
dilaksanakan, Kota Surabaya akan diserang dari darat, laut, dan udara. Gubernur
Suryo, diberi wewenang oleh pemerintah pusat untuk menentukan kebijaksanaannya.
Beliau bermusyawarah dengan pimpinan TKR (Tentara Keamanan Rakyat) dan para
pemimpin perjuangan rakyat di Surabaya. Hasil musyawarah tersebut adalah rakyat
Surabaya menolak ultimatum dan siap melawan ancaman Sekutu

Tanggal 10 November 1945 pukul 06.00, tentara Sekutu menggempur Surabaya dari
darat, laut maupun udara. Di bawah pimpinan Gubernur Suryo dan Sutomo (Bung
Tomo) rakyat Surabaya tidak mau menyerahkan sejengkal tanah pun kepada tentara
Sekutu. Dengan pekik Allahu Akbar, Bung Tomo membakar semangat rakyat. Dalam
pertempuran yang berlangsung sampai awal Desember itu gugur beribu-ribu pejuang
Indonesia. Pemerintah menetapkan tanggal 10 November sebagai Hari Pahlawan. Hari
Pahlawan untuk memperingati jasa para pahlawan. Perlawanan rakyat Surabaya
mencerminkan tekad perjuangan seluruh rakyat Indonesia.

7
2. Pertempuran Lima Hari di Semarang

Pertempuran ini terjadi pada tanggal 15 Oktober 1945. Kurang lebih 2000 pasukan
Jepang berhadapan dengan TKR dan para pemuda. Peristiwa ini memakan banyak
korban dari kedua belah pihak. Dr. Karyadi menjadi salah satu korban sehingga
namanya diabadikan menjadi nama salah satu Rumah sakit di kota Semarang sampai
sekarang. Untuk memperingati peristiwa tersebut maka pemerintah membangun
sebuah tugu yang diberi nama Tugu Muda.

3. Pertempuran Ambarawa

Pertempuran ini diawali dengan kedatangan tentara Inggris di bawah pimpinan Brigjen
Bethel di Semarang pada tanggal 20 Oktober 1945 untuk membebaskan tentara
Sekutu. Setelah itu menuju Magelang, karena Sekutu diboncengi oleh NICA dan
membebaskan para tawanan Belanda secara sepihak maka terjadilah perlawanan dari
TKR dan para pemuda. Pasukan Inggris akhirnya terdesak mundur ke Ambarawa.
Dalam peristiwa tersebut Letkol Isdiman gugur sebagai kusuma bangsa. Kemudian
Kolonel Sudirman terjun langsung dalam pertempuran tersebut dan pada tanggal 15
Desember 1945 tentara Indonesia berhasil memukul mundur Sekutu sampai Semarang.
Karena jasanya maka pada tanggal 18 Desember 1945 Kolonel Sudirman diangkat
menjadi Panglima Besar TKR dan berpangkat Jendral. Sampai sekarang setiap tanggal
15 Desember diperingati sebagai hari Infantri.

4. Pertempuran Medan Area

Pada tanggal 9 Oktober 1945 pasukan Sekutu yang diboncengi Belanda dan NICA di
bawah pimpinan Brigjen T.E.D. Kelly mendarat di Medan. Pada tanggal 13 Oktober
1945 para pemuda yang tergabung dalam TKR terlibat bentrok dengan pasukan
Belanda, sehingga hal ini menjalar ke seluruh kota Medan. Hal ini menjadi awal
perjuangan bersenjata yang dikenal dengan Pertempuran Medan Area.
5. Bandung Lautan Api

8
Kota Bandung dimasuki pasukan Inggris pada bulan Oktober 1945. Sekutu meminta
hasil lucutan tentara Jepang oleh TKR diserahkan kepada Sekutu. Pada tanggal 21
November 1945 Sekutu mengultimatum agar kota Bandung dikosongkan. Hal ini tidak
diindahkan oleh TRI dan rakyat. Perintah ultimatum tersebut diulang tanggal 23 Maret
1946. Pemerintah RI di Jakarta memerintahkan supaya TRI mengosongkan Bandung,
tetapi pimpinan TRI di Yogyakarta mengintruksikan supaya Bandung tidak dikosongkan.
Akhirnya dengan berat hati TRI mengosongkan kota Bandung. Sebelum keluar
Bandung pada tanggal 23 Maret 1946 para pejuang RI menyerang markas Sekutu dan
membumihanguskan Bandung bagian selatan. Untuk mengenang peristiwa tersebut
Ismail Marzuki mengabadikannya dalam sebuah lagu yaitu Hallo-Hallo Bandung.

6. Agresi Militer Belanda

Agresi militer Belanda yaitu serangan yang dilakukan oleh Belanda kepada Negara
Republik Indonesia. Kurang lebih satu bulan setelah kemerdekaan Indonesia, tentara
sekutu datang ke Indonesia. Dalam pendaratannya di Indonesia, tentara sekutu
diboncengi NICA. Selain bermaksud melucuti tentara Jepang, tentara sekutu membantu
NICA mengembalikan Indonesia sebagai jajahannya. dengan bantuan sekutu, NICA
ingin membatalkan kemerdekaan rakyat Indonesia. Rakyat Indonesia tidak mau dijajah
lagi. Rakyat Indonesia tidak mempunyai pilihan lain untuk mempertahankan
kemerdekaannya, kecuali dengan bertempur sampai titik darah penghabisan. Di
sebagian besar wilayah Indonesia, tentara Sekutu dan NICA harus menghadapi
perlawanan pejuang-pejuang Indonesia. Perjuangan rakyat Indonesia dalam
mempertahankan kemerdekaannya, menyadarkan tentara Sekutu bahwa bangsa
Indonesia tidak dapat dikalahkan hanya dengan kekuatan senjata. Sekutu menempuh
cara lain, yaitu mempertemukan Indonesia dan Belanda di meja perundingan.
Perundingan dilaksanakan tanggal 10 November 1946 di Desa Linggarjati sebelah
selatan Cirebon, Jawa Barat. Perundingan tersebut dinamakan Perundingan Linggarjati.
Hasil perundingan dinamakan Persetujuan Linggarjati.

9
Perundingan ini menghasilkan pengakuan Belanda atas kedaulatan Republik Indonesia.
Kedaulatan tersebut meliputi wilayah Jawa, Madura, dan Sumatra. Belanda ternyata
melanggar isi Persetujuan Linggarjati. Tanggal 21 Juli 1947 Belanda melancarkan
serangan militer ke daerah-daerah yang termasuk wilayah RI. Serangan tersebut
terkenal dengan nama Agresi Militer Belanda I. Agresi Militer Belanda I bertujuan
menguasai daerah-daerah perkebunan dan pertambangan. Daerah-daerah tersebut
antara lain Sumatra Timur, Sumatra selatan, Priangan, Malang dan Besuki.

Menghadapi serangan Belanda itu, rakyat berjuang mempertahankan tanah airnya.


Rakyat melakukan taktik perang gerilya. Perang gerilya yaitu taktik perang menyerang
musuh yang dilakukan dengan cara sembunyi-sembunyi. PBB (Perserikatan Bangsa-
Bangsa) berusaha menengahi pertikaian Indonesia dengan Belanda. PBB membentuk
komisi perdamaian. Komisi itu beranggotakan tiga negara, yaitu Australia, Belgia, dan
Amerika serikat. Komisi itu disebut Komisi Tiga Negara (KTN). Berkat usaha Komisi
Tiga Negara, Indonesia dan Belanda kembali ke meja perundingan. Perundingan
dilaksanakan mulai tanggal 8 Desember 1947 di atas kapal perang Amerika Serikat.
Kapal tersebut bernama USS Renville. Hasil perundingan tersebut dinamakan
Perjanjian Renville. Dalam perundingan ini, delegasi Indonesia dipimpin oleh Perdana
Menteri Amir Syarifudin dan delegasi belanda dipimpin oleh Raden Abdul Kadir
Widjojoatmodjo.

Perjanjian Renville sangat merugikan pihak Indonesia. Salah satu isi Perjanjian Renville
adalah Republik Indonesia harus mengakui wilayah yang telah direbut Belanda dalam
Agresi Militer Belanda I. Agresi Militer Belanda adalah serangan yang dilancarkan oleh
pasukan Belanda kepada Indonesia untuk menghancurkan Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI) pada tanggal 21 Juli 1947 dan 19 Desember 1948. Tanggal 19
Desember 1948 Belanda melancarkan Agresi Militer II. Agresi Militer Belanda II
bertujuan menghapuskan pemerintahan RI dengan menduduki kota-kota penting di
Pulau Jawa. Dalam Agresi Militer II, pasukan Belanda menyerang Ibu Kota Republik
Indonesia, Yogyakarta dan menahan Presiden Soekarno, Wakil Presiden Mohammad
Hatta dan beberapa pejabat tinggi negara. Rakyat Indonesia pantang menyerah.

10
Dengan semboyan sekali merdeka tetap merdeka, rakyat berjuang sampai titik darah
penghabisan. Rakyat tetap melakukan perang gerilya. Aksi militer Belanda tersebut
menimbulkan protes keras dari kalangan anggota PBB. Oleh karena itu, Dewan
keamanan PBB mengadakan sidang pada tanggal 24 Januari 1949, dan
memerintahkan Belanda agar menghentikan agresinya. Belanda di bawah Dewan
Keamanan PBB meninggalkan Yogyakarta serta membebaskan presiden, wakil
presiden dan pejabat tinggi negara yang ditawan.

B. Menghargai Jasa Para Tokoh dalam Mempertahankan Kemerdekaan

1. Pengakuan Kedaulatan Republik Indonesia oleh Belanda

Untuk menengahi pertikaian antara Indonesia dan Belanda, PBB membentuk komisi
baru yang diberi nama UNCI (United Nation Commision for Indonesia). Berkat peranan
UNCI Indonesia dan Belanda mengadakan perundingan. Delegasi Indonesia diketuai
Mr. Moh Roem. Delegasi Belanda diketuai Dr. Van Royen. Perundingan tersebut
dinamakan Perundingan Roem-Royen. Salah satu keputusan perundingan Roem-
Royen adalah akan diselenggarakannya Koferensi Meja Bundar (KMB).

Untuk menghadapi KMB diadakan Konferensi Inter Indonesia. Konferensi tersebut


dimaksudkan untuk mempertemukan pandangan wakil Republik Indonesia dengan
wakil BFO. BFO merupakan organisasi yang terdiri atas pemimpin negara-negara
bagian atau negara-negara kecil yang ada di Indonesia. Negara-negara bagian tersebut
timbul karena adanya politik devide et impera. Politik devide et impera adalah politik
memecah belah. Bagian-bagian wilayah Indonesia yang diduduki Belanda dipecah-
pecah sehingga timbul negara-negara kecil (negara boneka). Sesudah berhasil
menyelesaikan masalah dalam negeri melalui Konferensi Inter Indonesia, bangsa
Indonesia siap menghadapi KMB. Pada tanggal 23 Agustus 1949 dibuka di Den Haag,
Belanda. Delegasi RI dipimpin Drs. Moh. Hatta. Delegasi BFO dipimpin Sultan Hamid II
dari Pontianak. Delegasi Belanda dipimpin Mr. J.H. Van Marseveen. Sedangkan PBB

11
diwakili Chritclev. Pada tanggal 2 November 1949 dilakukan upacara penandatanganan
naskah penyerahan kedaulatan. Upacara tersebut dilakukan pada waktu yang
bersamaan di Indonesia dan di Belanda. Dengan peristiwa tersebut secara resmi
Belanda mengakui kedaulatan bangsa Indonesia di seluruh wilayah bekas jajahannya.
Di Den Haag naskah penyerahan ditandatangani Drs. Moh. Hatta mewakili Indonesia
dan Ratu Juliana mewakili Belanda.

2. Peranan Beberapa Tokoh dalam Mempertahankan Kemerdekaan

Mempertahankan kemerdekaan Indonesia dilakukan dengan dua cara. Cara tersebut


meliputi perang dan diplomasi. Ada beberapa tokoh yang berperan dalam kedua cara
tersebut, antara lain sebagai berikut.

a. Ir. Soekarno

Tanggal 17 Agustus 1945, Ir. Soekarno atas nama bangsa Indonesia


memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Tanggal 18 Agustus 1945 Ir. Soekarno
diangkat menjadi Presiden Republik Indonesia. Sebagai pemimpin tertinggi, Presiden
Soekarno banyak melakukan diplomasi dengan pemimpin-pemimpin tentara Sekutu di
Indonesia

Kedatangan tentara Sekutu di Indonesia yang diboncengi NICA membuat Presiden


Soekarno berada pada posisi yang sulit. Sekutu yang hanya memperoleh informasi
sepihak dari Belanda, mendukung pengembalian Indonesia sebagai jajahan Belanda.
Berkat diplomasi Presiden Soekarno dan Bung Hatta, Sekutu yang dipimpin Letjen
Christison mau mengakui keberadaan RI. Tanggal 1 Oktober 1945, Letjen Christison

12
menyatakan bahwa kedatangannya tidak akan merebut pemerintahan Republik
Indonesia. Kemampuan diplomasi Presiden Soekarno diuji kembali ketika pecah
pertempuran di Surabaya tanggal 28 Oktober 1945. Tentara Sekutu di bawah pimpinan
Brigjen Mallaby mengakibatkan jatuhnya korban di kedua belah pihak. Untuk
menghindari terjadinya korban di kedua belah pihak, Bung Karno mengadakan
diplomasi. Berkat diplomasi Bung Karno jatuhnya korban di kedua belah pihak dapat
dihindari. Selama Perang Kemerdekaan sampai pengakuan kedaulatan, perjuangan
Bung Karno terus berlanjut. Bung Karno tetap memakai cara diplomasi dalam
perjuangannya. Hal ini tercermin dari pidato Bung Karno pada suatu rapat umum di
Magelang pada tanggal 16 Maret 1946. Beliau menyatakan bahwa ada jalan
perjuangan bagi bangsa Indonesia, satu di antaranya jalan diplomasi.

b. Drs. Mohammad Hatta

Drs. Mohammad Hatta (Bung Hatta) sejak muda telah menjadi tokoh penggerak
mahasiswa Indonesia. Bung Hatta adalah seorang tokoh organisasi Pemuda Indonesia
(PI). Pemuda Indonesia merupakan organisasi mahasiswa dan pelajar Indonesia di luar
negeri (Belanda). Pemuda Indonesia mempunyai pengaruh yang besar bagi pergerakan
kemerdekaan Indonesia. Tanggal 17 Agustus 1945 Drs. Mohammad Hatta bersama Ir.
Soekarno memproklamasikan kemerdekaan Indonesia atas nama bangsa Indonesia.
Tanggal 18 Agustus 1945 Drs. Mohammad Hatta dipilih menjadi wakil Presiden
Indonesia yang pertama. Dalam usaha mempertahankan kemerdekaan Indonesia
perjuangan Bung Hatta dilakukan melalui cara diplomasi. Beliau mengadakan diplomasi
dengan pihak penjajah maupun negara-negara lain di dunia. Beliau berusaha agar
kedaulatan Indonesia diakui dunia. Tanggal 13 Januari 1948 diadakan perundingan di
Kaliurang. Perundingan tersebut membicarakan daerah kekuasaan Republik Indonesia.
Perundingan tersebut dilakukan oleh Komisi Tiga Negara (Amerika, Australia, dan
Belgia) dengan Indonesia. Mohammad Hatta, Ir. Soekarno, Sultan Syahrir, dan Jendral
sudirman merupakan wakil dari Indonesia. Tanggal 23 Agustus Drs. Mohammad Hatta
memimpin delegasi Indonesia dalam Konferensi Meja Bundar (KMB) di Den Haag.

13
Konferensi Meja Bundar merupakan perundingan antara Indonesia, delegasi BFO,
UNCI (dari PBB) dan Belanda. Tujuan utama Konferensi Meja Bundar adalah untuk
menyelesaikan pertikaian Indonesia-Belanda yang mengarah pada pengakuan
kedaulatan Indonesia. Tanggal 2 November 1949 tercapai persetujuan KMB. Hasil KMB
adalah Belanda akan menyerahkan kedaulatan Republik Indonesia Serikat pada akhir
bulan Desember 1949. Tanggal 27 Desember 1949 di Den Haag dilakukan upacara
penandatanganan naskah pengakuan kedaulatan Republik Indonesia Serikat diwakili
Drs. Mohammad Hatta, sedangkan Belanda diwakili Ratu Yuliana.

melawan Belanda. Pada awal Januari 1946 pemerintah mengambil keputusan untuk
memindahkan kedudukan pemerintahan pusat RI ke Yogyakarta. Sultan
Hamengkubuwono IX menyambut hangat kepindahan tersebut. Beliau melindungi
pejabat-pejabat negara dan keluarganya dari ancaman tentara Belanda. Beliau rela
berkorban demi perjuangan. Belanda ingin beliau mengubah sikapnya terhadap
Republik Indonesia. Belanda mengirim utusan untuk membujuk beliau agar mau
bekerja sama dan memihaknya. Belanda menjanjikan hadiah wilayah Jawa dan
Madura. Beliau tetap tegar pada pendiriannya. Beliau setia kepada Republik Indonesia.
Keinginan Beliau hanya satu yaitu Belanda segera pergi dari Republik Indonesia. Pada
awal kehidupan Republik Indonesia, Sultan Hamengkubuwono IX berhasil meminta
kesanggupan Letkol Soeharto untuk mempersiapkan serangan umum. Tanggal 1 Maret
1949 serangan umum dilaksanakan dan TNI berhasil menduduki kota Yogyakarta
dalam waktu enam jam. Keberhasilan serangan tersebut menunjukkan bahwa Republik
Indonesia belum habis riwayatnya. Sri Sultan Hamengkubuwono IX berperan dalam
usaha pengakuan kedaulatan RI. Pada tanggal 27 Desember 1949 Sri Sultan
Hamengkubuwono IX menandatangani naskah pengakuan kedaulatan Indonesia oleh
Belanda di Jakarta. Di Jakarta naskah penyerahan kedaulatan ditandatangani oleh Sri
Sultan Hamengkubuwono IX mewakili Indonesia dan Wakil Tinggi Mahkota A.H.J.
Lovink mewakili Belanda. Penandatanganan naskah penyerahan kedaulatan
mengakhiri periode perjuangan bersenjata rakyat Indonesia.

14
d. Jendral Soedirman

Jendral Soedirman adalah pejuang yang gigih. Dalam keadaan sakit beliau tetap
memimpin perlawanan terhadap Belanda. Pada tanggal 12 Desember 1945 Kolonel
Soedirman memimpin pertempuran melawan Sekutu di Ambarawa. TKR berhasil
memukul mundur tentara Sekutu. Dalam menghadapi Sekutu, Kolonel Soedirman
menggunakan taktik Perang Gerilya. Kolonel Soedirman merupakan tokoh yang
mempelopori Perang Gerilya di Indonesia. Keberhasilan Kolonel Soedirman memimpin
pertempuran di Ambarawa, membuat beliau dipilih menjadi Panglima Besar TKR
dengan pangkat Jendral. Pada masa itu di Indonesia timbul bermacam-macam badan
kelaskaran. Badan-badan kelaskaran itu mempunyai tujuan yang sama yaitu melawan
dan mengusir penjajah. Oleh karena itu, pada tanggal 3 Juni 1947 semua badan
kelaskaran dimasukkan dalam satu wadah yaitu Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Tentara Nasional Indonesia dipimpin oleh Panglima Besar Jendral Soedirman. Pada
saat tentara Belanda menduduki Yogyakarta beliau mengambil keputusan melanjutkan
perang gerilya. Keputusan tersebut disambut baik oleh segenap anggota TNI. Tindakan
Panglima Besar Jendral Soedirman berhasil meningkatkan semangat perjuangan
Republik Indonesia. Sumber: Atlas Indonesia dan sekitarnya Gambar 8.11 Soedirman
124 Ilmu Pengetahuan Sosial SD Kelas 5 Dalam keadaan fisik yang lemah beliau
memilih bergerilya daripada ditawan Belanda. Selama bergerilya beliau ditandu. Beliau
menempuh jalan beratus-ratus kilometer keluar masuk hutan di wilayah Jawa Tengah
dan Jawa Timur.

Indonesia dijajah dimulai dari Portugis saat pertama tiba di Malaka pada tahun 1509. Di
saat itu Portugis menguasai Malaka berhasil pada 10 Agustus 1511 dalam pimpinan
Alfonso de Alburquerque.

Setelah menguasai area Malaka penjelajahan Portugis yang ingin menguasai Indonesia
ke Ternate dan Madura. Untuk bangsa Indonesia melakukan berbagai perlawanan
terhadap

15
Portugis. Salah satu perlawanan yang menonjol adalah dari Fatahillah berasal dari
Demak dan berhasil merebut Sunda Kelapa dari Portugis.

Sebelum Indonesia merdeka secara singkatnya pada saat masa penjajahan portugis
beakhir pada tahun 1602 setelah Indonesia di masuki oleh Belanda. Belanda masuk
Indonesia, Banten dalam pimpinan Cornelis de Houtman.

Pada saat itu Belanda berkeinginan membentuk VOC yang menguasai rempah-
rempahan Indonesia pada tahun 1602. Karena pasar dikuasai oleh tionghoa dan inggris
kantor VOC berpindah ke Sulawesi Selatan. Di Sulawesi Selatan sendiri VOC
mengalami dapat perlawanan menjadi dari Sultan Hasanudin.

Berbagai perjanjian dibuat yang salah satunya adalah perjanjian Bongaya. Akan tetapi
Sultan Hasanudin pun melanggar perjanjiannya dengan Belanda. Setelah itu mereka
berpindah-pindah tempat sampai Yogyakarta. Di Yogyakarta, VOC menandatangai
Perjanjian Giyanti yang isinya “Belanda mengakui mengkubumi sebagai Sultan
Hamengku Buwono yang pertama”.

Perjanjian ini nembuat pecah kerajaan Mataram yang sampai sekarang menjadi
Kasultanan Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta. Maka dari itu VOC di bubarkan pada
1 Januari 1800 setelah Belanda kalah dari Perancis.

Pada masa itu, usai VOC dibubarkan, penjajahan Belanda tidak berhenti sampai situ
saja. Belanda sendiri menunjuk Herman William Daendels sebagai gubernur jendral
Hindia-Belanda. Pada masanya, masyarakat Indonesia di paksa untuk bekerja membuat
jalan dari Anyer-Panarukan.

Masa ia juga tidak lama, ia digantikan oleh Johannes van den Bosch. Ia menerapkan
sistem tanam paksa. Sistem tanam paksa ini tiap desa diharuskan menyisihkan
sebagian tanahnya untuk ditanami komoditas ekspor khususnya tebu, nila dan kopi.

16
Hasil nya akan dijual kepada pemerintah kolonial dengan harga yang sudah di pastikan
sebelumnya sebanyak 20% dan hasil panen di serahkan kepada pemerintah kolonial.

Belanda menguasai Indonesia selama 350 tahun, pemerintahan Belanda di Indosia


digantikan oleh Jepang. Pada saat Belanda menyerang, mereka menyerah tanpa syarat
kepada Jepang dengan melakukan perjanjian Kalijati pada tanggal 8 Maret 1942. Masa
pendudukan Jepang ini selama 3,5 tahun dengan rentan waktu pada tahun 1942 dan
berakhir pada tanggal 17 Agustus 1945.

Pada saat Indonesia yang akan bangkit dari penjajahan yang terus menerus di
Indonesia. Dari Jepang sendiri selama memerintah membentuk beberapa organisasi.
Organisasi yang dibuat Jepang salah satunya adalah PETA ( Pembela Tanah Air),
PUTERA, Heiho (tentara pembantu) dan lain-lain.

Pemerintahan Jepang di Indonesia berakhir setelah Jepang kalah dari tentara sekutu
pada saat Perang Dunia II. Dua kota di Jepang Hirosima dan Nagasaki di bom oleh
tentara sekutu. Setelah mendengar adanya kekalahan Jepang, dibentuklah sebuah
badan yakni BPUPKI atau Dokuritsu Junbi Cosakai yang diketuai oleh Dr. Radjiman
Widyodiningrat.

Nama BPUPKI atau menjadi PPKI atau Dokuritsu Junbi Inkahi untuk lebih mengesakan
keinginan Indonesia merdeka. Soekarno-Hatta selaku pemimpin PPKI dan Dr. Radjiman
Widyodiningrat selaku mantan ketua BPUPKI diterbangkan ke Dalat, Vietnam untuk
bertemu Marsekal Teauchi.

Mereka dikabarkan bahwa pasukan Jeapng sedang diambang kekalahan dan akan
memberikan kemerdekaan kepada Indonesia.

17
Namun pada tanggal 10 Agustus 1945, Sutan Syahrir telah mendengar kekalahan
Jepang melalui radio. Para pejuang bawah tanah siap-siap untuk memproklamasikan
kemerdekaan RI, dan menolak kemerdekaan RI sebagai hadiah dari Jepang.

Saat Soekarno-hatta dan Radjiman pulang ke Indonesia, sutan syahir mendesak agar
cepat dilakukan proklamasi kemerdekaan. Soekarno belum yakin Jepang telah
menyerah, dan Hatta menjelaskan bahwa syahrir tidak berhak memproklamasikan
karena akan menjadi bagian penting hak PPKI.

Setelah mendengar kekalahan Jepang pada tanggal 14 Agustus 1945, golongan muda
mendesak agar golongan tua cepat melakukan proklamasi kemerdekaan. Namun,
golongan tua tidak ingin terburu-buru, mereka tidak mau pertumpahan darah di
Indonesia terjadi.

Soekarno-Hatta dan Achmad Soebardjo mendatangi rumah Laksamana Maeda


membicarakan tentang kemerdekaan RI. Pagi hari sekitar jam 10 pagi tepat pada 16
Agustus 1945 Soekarno tidak muncul jadi tidak bisa di laksanakan proklamasi.

Peserta rapat sendiri tidak tahu atas terjadinya peristiwa yang menimpa mereka yaitu
peristiwa Rengasdengklok adalah peristiwa penculikan terhadap Soekarno dan Hatta
oleh golongan muda untuk mempercepat pelaksanaan proklamasi. Setelah kembali ke
Jakarta sepulangnya dari Rengasdengklok, Soekarno dan Hatta menyusun teks
proklamasi di rumah Laksamana Maeda yang dibantu oleh Achmad Soebardjo dan
disaksikan oleh Soekarni, B.M. Diah, Sudiro dan Sajuti Melik.

Setelah konsep selesai, Sayuti Melik mengetik naskah tersebut. Teks tersebut akhirnya
di bacakan pada hari Jumat tanggal 17 Agustus 1945. Pada awalnya pembacaan
proklamasi akan

18
dilakukan di Lapangan Ikada, namun berhubung alasan keamanan dipindahkan ke Jalan
Pegangsaan Timur 56, kediaman Soekarno.

19
Proses Perumusan Pancasila Sebaga Dasar Negara

Mendirikan suatu negara butuh landasan-landasan dasar. Landasan-landasan dasar


tersebut merupakan pondasi. Landasan dasar atau pondasi tersebut dikenal
sebagai dasar negara.

20
Dasar-dasar yang menjadi landasan berdirinya suatu negara biasanya digali dari jiwa
bangsa atau negara yang bersangkutan. Oleh karena itu dasar-dasar negara antara
negara yang satu dengan negara yang lain berbeda-beda. Sebagai contoh, dasar
negara Republik Rakyat Cina (RRC) adalah San Mincu I. Sementara itu, dasar
negara Indonesia adalah Pancasila. Dasar-dasar negara tersebut dirumuskan
dari jiwa (rakyat) bangsa atau negara masing-masing.

1. Terbentuknya BPUPKI

Waktu itu wilayah Indonesia berada di bawah pendudukan tentara Dai Nippon atau
Jepang. Tanggal 7 September 1944 Perdana Menteri Jepang Koiso mengumumkan ke
seluruh dunia tentang pemberian kemerdekaan kepada rakyat Indonesia dalam waktu
dekat.

Bersamaan dengan itu, keberadaan tentara Jepang terus mendesak oleh tentara
Sekutu. Tentara Sekutu sudah menyerang beberapa wilayah pendudukan Jepang
seperti Papua Nugini, kepulauan Marshal, Salamon, Ambon, Menado, Makasar,
juga Surabaya. Karena itu, maka tanggal 1 Maret 1945 Saiko Syikikan Kumakici
Herada (Panglima tertinggi bala tentara Dai Nippon di Indonesia) mengumumkan
pembentukan Dokuritsu Junbi Cosakai atau lebih dikenal dengan
sebutan BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia).

Anggota BPUPKI terdiri atas 67 orang, termasuk 7 orang Jepang dan 4 orang Cina
dan Arab. Bertindak sebagai ketua K.R.T. Radjiman Wedyodiningrat dengan dibantu
dua ketua muda. Masing-masing ketua muda tersebut adalah Ketua Muda I (orang
Jepang) dan Ketua Muda II R. Pandji Suroso.

2. Sidang BPUPKI dan Usulan-usulan Rumusan Pancasila


21
Anggota BPUPKI dilantik pada tanggal 28 Mei 1945.
Sidang pertama BPUPKI diadakan 28 Mei - 1 Juni 1945. Tanggal 28 Mei sidang
dibuka dengan sambutan dari wakil tentara Dai Nippon. Dalam sambutannya wakil Dai
Nippon tersebut memberi nasihat agar BPUPKI mengadakan penyelidikan secara
cermat terhadap dasar-dasar yang akan digunakan sebagai landasan negara
Indonesia Merdeka.

Tanggal 29 Mei 1945 dimulai sidang perumusan dasar-dasar Indonesia merdeka oleh
anggota-anggota BPUPKI. Para anggota BPUPKI melalui pidato-pidatonya tampil.
Mereka mengemukakan berbagai usulan mengenai dasar negara Indonesia.

Pidato-pidato yang diucapkan para anggota BPUPKI dalam sidang itu selengkapnya
tidak diketahui. Mengapa? Tidak lain karena baru 3 pidato yang ditemukan teksnya
secara lengkap. Masing-masing dari teks pidato tersebut adalah yang dikemukakan
oleh Muhammad Yamin, Supomo, dan Sukarno.

Sukarno sebagai penemu pertama istilah Pancasila sidang BPUPKI sudah berjalan
dua hari. Masing-masing anggota sidang sudah tampil dengan pidato-pidatonya
mengajukan usulan tentang dasar-dasar negara Indonesia yang akan didirikan. Namun
demikian, seluruh anggota sidang merasa belum menemukan hal-hal yang pantas
disepakati untuk dijadikan sebagai dasar negara.

22
Setelah tampilnya Muh. Yamin, Supomo, dan Sukarno barulah ketua BPUPKI
menghentikan sidang. Penghentian sidang tersebut dilanjutkan dengan pembentukan
Panitia Kecil yang bertugas untuk merumuskan dasar negara.

Antara Supomo, Muh. Yamin, dan Sukarno, sama-sama mengusulkan lima dasar
negara. Namun demikian, yang diusulkan oleh masing- masing berbeda satu dengan
yang lain.

Dasar negara yang diusulkan oleh Supomo bisa digaris bawahi sebagai berikut :

1. Persatuan

2. Kekeluargaan

3. Keseimbangan lahir dan batin

4. Musyawarah

5. Keadilan rakyat

23
Sementara itu dasar negara yang diusulkan Muh. Yamin adalah sebagai berikut :

1. Peri Kebangsaan

2. Peri Kemanusiaana

3. Peri Ketuhanan

4. Peri Kerakyatan

5. Kesejahteraan rakyat

Khusus tentang Sukarno, ia mengajukan lima dasar negara sebagai berikut :

1. Kebangsaan Indonesia atau Nasionalisme

2. Peri Kemanusiaan (Internasionalisme)

3. Mufakat atau demokrasi

4. Kesejahteraan Sosial

5. Ketuhanan yang Maha Esa

Lima dasar tersebut Sukarno kemudian menyebutnya sebagai Pancasila. Panca


berarti lima, sedangkan sila berarti asas atau kdasar.

3. Proses Perumusan Pancasila Setelah Pidato Sukarno

Setelah Sukarno berpidato mengajukan usul tentang dasar-dasar negara tanggal 1


Juni 1945, sidang BPUPKI pertama berakhir. Hari itu juga, ketua BPUPKI menunjuk
dan membentuk Panitia Kecil. Tugas panitia kecil itu adalah merumuskan kembali
pidato Sukarno yang diberi nama Pancasila sebagai dasar negara itu.

24
Setidaknya terdapat peristiwa-peristiwa penting sebagaimana berikut.

Perbedaan pandangan antara golongan Islam dan paham kebangsaan dalam


keanggotaan Panitia kecil, ada dua golongan penting yang berbeda pandangan dalam
merumuskan Pancasila sebagai dasar negara. Satu golongan menghendaki
agar Islam menjadi dasar negara. Sementara itu golongan yang lain
menghendaki paham kebangsaan sebagai inti dasar negara.

Akibat perbedaan pandangan ini, maka sidang Panitia Kecil bersama anggota
BPUPKI yang seluruhnya berjumlah 38 orang menjadi macet. Karena sidang
macet, Panitia Kecil ini kemudian menunjuk sembilan orang perumus yang selanjutnya
dikenal dengan Panitia Sembilan.

Anggota Panitia Sembilan itu adalah

1) Ki Bagus Hadikusuma,

2) Kyai Haji Wakhid Hasyim,

3) Muhammad Yamin,

4) Ahmad Subarjo, Mr. AA. Maramis,

5) Abdul Kahar Muzakir,

6) Abikusno Cokrosuyoso,

7) Moh. Hatta,

8) H. Agus Salim

25
9) Sukarno

Lahirnya Piagam Jakarta dalam sidang BPUPKI kedua tanggal 10 Juli 1945,
Sukarno melaporkan bahwa sidang Panitia Sembilan (tanggal 22 Juni 1945) telah
berhasil merumuskan Pancasila yang merupakan persetujuan antara pihak Islam dan
pihak kebangsaan.

Rumusan Pancasila dari Panitia Sembilan itu dikenal sebagai Piagam Jakarta
(Djakarta Charter).

Bagaimana rumusan dasar negara dalam Piagam Jakarta itu?

Bunyinya adalah sebagai berikut :

26
1) Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syari’at Islam bagi para pemeluk-
pemeluknya.

2) Kemanusiaan yang adil dan beradab.

3) Persatuan Indonesia

4) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan


perwakilan.

5) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Tentang Piagam Jakarta ini, Sukarno sebagai ketua Panitia Sembilan mengatakan,
bahwa “Ketuhanan dengan menjalankan syari’at Islam bagi para pemeluk-pemeluknya”
merupakan jalan tengah yang diambil akibat perbedaan pendapat antara golongan
Islam dan kebangsaan.

Sebenarnya banyak muncul keberatan terhadap Piagam Jakarta ini. Sebagai contoh,
keberatan yang disampaikan oleh Latuharhary yang didukung oleh Wongsonegoro
dan Husein Joyodiningrat dalam sidang panitia perancang UUD tanggal 11 Juli
1945. Keberatan yang sama juga diajukan oleh Ki Bagus Hadikusumo dalam sidang
ketua BPUPKI tanggal 14 Juli 1945.

4. Pengesahan Rumusan Pancasila Sebagai Dasar Negara

27
Tanggal 18 Agustus merupakan perjalanan sejarah paling menentukan bagi
rumusan Pancasila. Hari itu akan disyahkan Undang-Undang Dasar untuk negara
Indonesia merdeka. Sementara rumusan Pancasila menjadi bagian, dari preambul
(pembukaan) Undang-Undang Dasar negara tersebut. Namun demikian sehari
sebelum tanggal ini ada peristiwa penting.
Peristiwa penting yang dimaksud adalah seperti ini. Sore hari setelah kemerdekaan
Negara Indonesia diproklamirkan, Moh. Hatta menerima Nisyijima (pembantu
Laksamana Mayda/Angkatan Laut Jepang) yang memberitahukan bahwa ada pesan
berkaitan dengan Indonesia merdeka.

Pesan tersebut, kaitannya berasal dari wakil-wakil Indonesia bagian Timur di bawah
penguasaan Angkatan Laut Jepang. Isi pesannya menyatakan bahwa wakil-wakil
Protestan dan Katolik dari daerah-daerah yang dikuasai Angkatan Laut Jepang
keberatan dengan rumusan sila pertama (Piagam Jakarta) ”Ketuhanan dengan
kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya.”

Bagaimana dengan sikap Moh. Hatta saat itu? Ketika itu Hatta menyadari bahwa
penolakan terhadap pesan tersebut akan mengakibatkan pecahnya negara Indonesia
Merdeka yang baru saja dicapai. Jika hal itu terjadi tidak menutup kemungkinan daerah
(Indonesia) luar Jawa akan kembali dikuasai oleh kaum Kolonial Belanda. Oleh karena
itu, Hatta mengatakan kepada opsir pembawa pesan tersebut, bahwa pesan penting itu

28
akan disampaikan dalam sidang PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia)
esok hari (tanggal 18 Agustus 1945).

Keesokan harinya, sebelum sidang BPUPKI dimulai, Hatta mengajak Ki Bagus


Hadikusumo, Wakhid Hasyim, Kasman Singodimejo, dan Teuku Hasan untuk rapat
pendahuluan. Mereka membicarakan pesan penting tentang keberatan terhadap
rumusan Pancasila Piagam Jakarta. Hasilnya, mereka sepakat agar Indonesia tidak
pecah, maka sila pertama (dalam rumusan Piagam Jakarta) diubah
menjadi “Ketuhanan Yang Maha Esa”.

Fungsi dan Kedudukan Pancasila

Fungsi dan Kedudukan Pancasila – Pancasila merupakan ideologi dasar bagi negara
Indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata dari bahasa Sanskerta: “pañca” berarti lima dan
“śīla” berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan
berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.

29
Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara Pancasila memiliki banyak Kedudukan
dan Fungsi bagi bangsa Indonesia, Berikut Ini adalah beberapa kedudukan dan fungsi
Pancasila Bagi Bangsa Indonesia:
Fungsi dan Kedudukan Pancasila :

1. Pancasila Sebagai Dasar Negara bangsa Indonesia


Dasar negara merupakan fundamen atau Alas yang dijadikan pijakan serta dapat
memberi kekuatan kepada berdirinya suatu negara. Indonesia dibangun juga
berdasarkan pada suatu alas atau landasan yaitu Pancasila. Pancasila pada fungsinya
sebagai dasar negara, adalah sumber kaidah hukum yang mengatur Bangsa Indonesia,
termasuk di dalamnya seluruh unsur-unsurnya yakni rakyat, pemerintah dan wilayah.
Pancasila pada posisi seperti inilah yang merupakan dasar pijakan penyelenggaraan
negara serta seluruh kehidupan berbangsa dan bernegara.

2. Pancasila Sebagai Pandangan Hidup


Pandangan hidup merupakan suatu wawasan menyeluruh terhadap kehidupan yang
terdiri dari kesatuan rangkaian dari nilai-nilai luhur. Pandangan hidup berguna sebagai
pedoman / tuntunan untuk mengatur hubungan sesama manusia, hubungan manusia
dengan Tuhan dan hubungan manusia dengan lingkungan.

3. Pancasila sebagai ideologi Bangsa Indonesia


Ideologi berasal dari kata “Idea” yang berarti konsep, gagasan, pengertian dasar, cita-
cita dan logos yang berarti ilmu jadi Ideologi dapat diartikan adalah Ilmu pengertian-
pengertian dasar. Dengan demikian Pancasila sebagai Ideologi Bangsa dimana pada
hakikatnya adalah suatu hasil perenungan atau pemikiran Bangsa Indonesia. Pancasila
di angkat atau di ambil dari nilai-nilai adat istiadat yang terdapat dalam pandangan hidup
masyarakat Indonesia, dengan kata lain pancasila merupakan bahan yang di angkat dari
pandangan hidup masyarakat Indonesia.

4. Pancasila sebagai Jiwa Bangsa Indonesia

30
Pancasila sebagai nilai-nilai kehidupan yang ada di masyarakat indonesia, hal tersebut
melalui penjabaran instrumental sebagai acuan hidup yang merupakan cita-cita yang
ingin digapai serta sesuai dengan jiwa Indonesia serta karena pancasila lahir bersamaan
dengan lahirnya Indonesia. Menurut Von Savigny bahwa setiap bangsa punya jiwanya
masing-masing yang disebut Volkgeist, artinya Jiwa Rakyat atau Jiwa Bangsa. Pancasila
sebagai jiwa Bangsa lahir bersamaan dengan adanya Bangsa Indonesia yaitu pada
jaman dahulu kala pada masa kejayaan nasional.

5. Pancasila merupakan Sumber dari segala sumber tertib hukum


Poin ini dapat diartikan bahwa segala peraturan perundang-undangan / hukum yang
berlaku dan dijalankan di Indonesia harus bersumber dari Pancasila atau tidak
bertentangan (kontra) dengan Pancasila. Karena segala kehidupan negara indonesia
berdasarkan pancasila.

6. Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia


Pancasila sebagai kepribadian bangsa karena Pancasila lahir bersama dengan lahirnya
bangsa Indonesia dan merupakan ciri khas bangsa Indonesia dalam sikap mental
maupun tingkah lakunya sehingga dapat membedakan dengan bangsa lain. dan
Pancasila Merupakan wujud peran dalam mencerminkan adanya kepribadian Negara
Indonesia yang bisa membedakan dengan bangsa lain, yaitu amal perbuatan, tingkah
laku dan sikap mental bangsa Indonesia.

7. Pancasila sebagai Cita-cita dan tujuan yang akan dicapai bangsa Indonesia
Dalam Pancasila mengandung cita-cita dan tujuan negara Indonesia yang menjadikan
pancasila sebagai patokan atau landasan pemersatu bangsa. dimana tujuan akhirnya
yaitu untuk mencapai masyarakat adil, makmur yang merata baik materiil maupun
spiritual yang berdasarkan Pancasila.

8. Pancasila sebagai Perjanjian Luhur


Karena saat berdirinya bangsa indonesia, Pancasila merupakan perjanjian luhur yang
telah disepakati oleh para pendiri bangsa untuk dilaksanakan, di lestarikan dan di

31
pelihara. Artinya Pancasila telah disepakati secara nasional sebagai dasar negara
tanggal 18-Agustus-1945 pada sidang PPKI (Panitia Persiapan kemerdekaan
Indonesia), PPKI ini merupakan wakil-wakil dari seluruh rakyat Indonesia yang
mengesahkan perjanjian luhur (Pancasila) tersebut.

9. Pancasila sebagai Falsafah Hidup yang Mempersatukan Bangsa Indonesia


Pancasila merupakan sarana yang ampuh untuk mempersatukan Bangsa Indonesia.
Karena Pancasila merupakan palsafah hidup dan kepribadian Bangsa Indonesia yang
mengandung nilai-nilai dan norma-norma yang oleh Bangsa Indonesia diyakini paling
benar, bijaksana, adil dan tepat bagi Bangsa Indonesia guna mempersatukan Rakyat
Indonesia.

10. Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia


Merupakan kristalisasi pengalaman hidup dalam sejarah bangsa indonesia yang teah
membentuk watak, sikap, prilaku, etika dan tata nilai norma yang telah melahirkan
pandangan hidup.
Sekian Artikel tentang Fungsi dan Kedudukan Pancasila, semoga artikel ini dapat
bermanfaat dan dapat memberikan pengetahuan tentang Kedudukan dan Fungsi
Pancasila Bagi Negara Indonesia yang sejatinya wajib diketahui oleh seluruh warga
indonesia agar dijadikan pedoman dalam kehidupan.

32
Pancasila Sebagai Sumber Hukum

Kemudian berkaitan dengan pertanyaan Anda apakah Pancasila merupakan dasar


hukum tertinggi yang berada diatas UUD 1945 dalam hierarki? Yang dimaksud dengan
“hierarki” adalah penjenjangan setiap jenis peraturan perundang-undangan yang
didasarkan pada asas bahwa peraturan perundang-undangan yang lebih rendah tidak
boleh bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi.[3]

Berarti jika dilihat secara hierarki, UUD 1945 berada pada tingkatan tertinggi.
Menurut Rizky Argama Direktur Riset dan Inovasi di Pusat Studi Hukum dan Kajian
Indonesia (PSHK), dalam teori norma Hans Nawiasky yang dikenal dengan die
Stuferordnung der Recht Normen, terdapat jenis dan tingkatan suatu aturan yakni:

1. Staatsfundamentalnorm (Norma fundamental negara/abstrak/sumber hukum, contoh:


Pancasila);
2. Staatsgrundgesetz (Aturan dasar/aturan pokok negara/konstitusi/ UUD);
3. Formell gesetz (Undang-Undang);
4. Verordnung & Autonome Satzung (Aturan pelaksana Peraturan Pemerintah-Peraturan
Daerah).

33
Sejalan dengan pendapat di atas, maka UUD 1945 berada pada
tataran staatsgrundgesetz atau sebagai konstitusi suatu negara. Bagaimana dengan
Pancasila? Berdasarkan Pasal 2 UU 12/2011 yaitu:

Pancasila merupakan sumber segala sumber hukum negara.

Jika kembali ke teori Hans Nawiasky, berarti letak Pancasila ada pada
tataran staatsfundamentalnorm.

Penempatan Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum negara adalah sesuai
dengan Pembukaan UUD 1945 alinea keempat yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa,
Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin
oleh hikmat kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia. [4]

Menjawab pertanyaan Anda, posisi Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara serta
sekaligus dasar filosofis negara sehingga setiap materi muatan peraturan perundang-
undangan tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam
pancasila.[5]

Pancasila tidak ada dalam hierarki peraturan perundang-undangan karena nilai-nilai


Pancasila telah terkandung dalam suatu norma di UUD 1945. Hal ini sesuai bunyi Pasal
3 ayat (1) UU 12/2011, yakni:

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 merupakan hukum


dasar dalam Peraturan Perundang-undangan.

Maksudnya “hukum dasar” adalah norma dasar bagi pembentukan peraturan


perundangundangan yang merupakan sumber hukum bagi pembentukan peraturan
perundangundangan di bawah UUD 1945.[6]

34
Kedudukan Pancasila berdasarkan teori Hans Nawiasky di atas UUD 1945 (sumber dari
segala sumber hukum), namun bukan merupakan dasar hukum tertinggi dalam hierarki
peraturan perundang-undangan. Karena dasar hukum tertinggi dalam hierarki ialah UUD
1945 sesuai Pasal 7 ayat (1) UU 12/2011. Sehingga dapat dipahami bahwa Pancasila
bukan dasar hukum, melainkan sebagai sumber dari segala sumber hukum.

Demikian jawaban dari kami, semoga bermanfaat.

Dasar Hukum:
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-
Undangan

Catatan:
Pendapat Rizky Argama, S.H., LL.M., Direktur Riset dan Inovasi di Pusat Studi Hukum
dan Kajian Indonesia (PSHK) disampaikan pada internal training/sharing session
Hukumonline.com, pada Rabu 15 Mei 2019.

[1] Pasal 8 UU 12/2011

[2] Pasal 7 ayat (2) UU 12/2011

[3] Penjelasan Pasal 7 ayat (2) UU 12/2011

[4] Penjelasan Pasal 2 alinea 1 UU 12/2011

[5] Penjelasan Pasal 2 alinea 2 UU 12/2011

[6] Penjelasan Pasal 3 ayat (1) UU 12/2011

35
Pembukaan UUD 1945 yang memuat dasar filsafat negara dan Undang-Undang Dasar
merupakan satu kesatuan, walaupun dapat dipisahkan, bahkan merupakan rangkaian
kesatuan nilai dan norma yang terpadu. Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang
didalamnya terkandung Pokok-pokok Pikiran Persatuan Indonesia, Keadilan Sosial,
Kedaulatan Rakyat berdasarkan atas Permusyawaratan atau Perwakilan, serta
Ketuhana Yang Maha Esa menurut dasar kemanusiaan yang Adil dan Beradab, yang
inti sarinya merupakan penjelmaan dari dasar filsafat Pancasila. Adapun Pancasila itu
sendiri memancarkan nilai-nilai luhur yang telah mampu memberikan semangat kepada
UUD 1945.

36
Penjelasan Umum III Undang-Undang Dasar 1945 menyebutkan, bahwa pokok-pokok
pikiran yang terkandung dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 meliputi
suasana kebathinan dari Undang-Undang Dasar Negara. Pokok-pokok pikiran itu
mewujudkan cita-cita hukum (Rechtside) yang menguasai hukum Dasar Negara, baik
hukum yang tertulis (undang-undang dasar) maupun hukum yang tidak tertulis. Adapun

37
pokok-pokok pikiran tersebut dijelmakan dalam pasal-pasal oleh Undang-Undang Dasar
1945 merupakan pancaran dari falsafah Pancasila, maka dapat ditegaskan bahwa
suasana kebathinan Undang-Undang Dasar 1945 tiada lain bersumber dan dijiwai oleh
dasar falsafah Pancasila. Pengertian inilah yang menunjukkan kedudukan dan fungsi
Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia

Pengertian Batang Tubuh UUD 1945

Arti Batang Tubuh UUD 1945 ialah peraturan Negara yang memuat ketentuan
ketentuan pokok dan menjadi salah satu sumber daripada perundang-undangan lainnya
yang kemudian dikeluarkan oleh negara itu.

Isi Batang Tubuh UUD 1945

Batang tubuh UUD 1945 terdiri dari 16 BAB, 37 pasal yang terbagi menjadi 5 bagian
(Bentuk dan Kedaulatan Negara, Lembaga Tertinggi Negara, Lembaga Tinggi Negara,
Unsur-unsur Kesejahteraan Negara dan Unsur-unsur Pemerintahan Negara), 4 pasal
Aturan Peralihan dan 2 Ayat Aturan Tambahan.

38
Pengertian Identitas Nasional

Pengertian Identitas Nasional adalah suatu jati diri yang khas dimiliki oleh suatu bangsa
dan tidak dimiliki oleh bangsa yang lain. Identitas sendiri di ambil kata Identitu, yang
memiliki arti tanda-tanda, ciri-ciri, atau jati diri yang melekat pada seseorang atau
sesuatu yang membedakannya dengan yang lain.

Jadi, Pengertian Identitas Nasional adalah kumpulan nilai-nilai budaya yang tumbuh
dan berkembang dalam berbagai aspek kehidupan. Dan dari ratusan suku yang
dihimpun dalam satu kesatuan Indonesia menjadi kebudayaan nasional dengan acuan
pancasila dan Bhineka Tunggal Ika sebagai dasar dan arah pengembangannya.

Unsur-unsur identitas nasional

Suku bangsa

Adalah golongan sosial yang khusus dan bersifat askriptif. Yang artinya, individu
memilikinya sejak lahir dan bukan kuasanya untuk memilih. Contohnya, kamu sebagai
orang Minang, saya orang Asmat. Minang dan Asmat adalah identias masing-masing
kita.

Agama

Merupakan golongan sosial yang klasifikasinya berdasarkan agama atau aliran


kepercayaan. Seorang ndividu sejak lahir biasanya sudah berafiliasi ke salah satu
agama. Yang pertama atas arahan orang tua yang punya ’hak prerogatif’ menentukan
apa agama anaknya.

Bahasa

Adalah suatu golongan sosial yang didasarkan pada aspek simbolik yang secara arbiter
dibentuk sebagai sarana interaksi. Seorang individu mempelajari simbol-simbol yang
membentuk bahasa sejak lahir. Dan kemajuan bahasa sangat berhubungan dengan
kemajemukan budaya karena bahasa merupakan bagian dari budaya.

39
Fungsi Identitas Nasional

Suatu identitas nasional memiliki tujuan dan fungsi sebagai berikut ini yaitu :

Sebagai Alat Pemersatu Bangsa

Yang menjadi tujuan utama adanya identitas nasional adalah sebagai alat untuk
mempersatukan bangsa. Dan seperti yang kita ketahui bahwa Indonesia memiliki
berbagai macam suku, agama dan kebudayaan. Suatu identitas nasional digunakan
sebagai merek untuk mempersatukan keberagaman Indonesia tersebut. Di samping itu,
hal ini juga digunakan untuk memperkenalkan akan Indonesia kepada bangsa lainnya.

Sebagai Pembeda Dengan Bangsa Lainnya

Dan seperti yang telah dipaparkan sebelumnya bahwa identitas nasional merupakan
suatu ciri – ciri, tanda – tanda dan ciri khas akan suatu negara tersebut. Dengan hal
inilah yang akan membuat negara tersebut berbeda dengan negara lainnya. Dan
pastinya dengan adanya identitas nasional akan menjadi pembeda suatu bangsa lebih
khusus dan spesifik.

Merupakan Landasan Negara

Suatu identitas nasional merupakan suatu landasan negara. Yang artinya identitas
nasional digunakan sebagai panduan, pemersatu dan merupakan pegangan agar bisa
mewujudkan cita – cita dan tujuan negara tersebut. Di samping itu, identitas nasional
digunakan untuk gambaran akan potensi dan kemampuan yang dimiliki oleh negara
tersebut. Itu di sebabkan karena setiap negara berbeda satu sama lainnya.

Identitas Negara Tersebut

Dan fungsi paling penting dari identitas nasional adalah identitas atau jati diri suatu
negara. Yang di mana dengan adanya identitas nasional bisa membuat suatu negara
lebih menonjol di bandingkan dengan negara lainnya. Semua ini tentunya menjadi
suatu ciri khas tertentu akan sebuah negara dengan adanya identitas nasional tersebut.

Karakteristik Identitas Nasional

40
Suatu karakteristik akan identitas nasional bisa dikatakan sebagai ciri khusus,
kebiasaan atau pola hidup masyarakat yang menempati wilayah tersebut. Dan untuk
Indonesia sendiri ada 8 karakteristik identitas nasional yang dimiliki, seperti berikut ini :

Kesatuan Indonesia

Negara Indonesia merupakan negara kepulauan yang terluas di dunia. Sebab itu, setiap
pulau di Indonesia memiliki adat istiadat, bahasa dan kebudayaan yang berbeda –
beda. Dari Sabang sampai Merauke. Dan kesatuan Indonesia ini merupakan
karakteristik identitas nasional Indonesia yang sangat berharga dan unik. Sampai-
sampai menjadi suatu ciri khas tersendiri bagi bangsa Indonesia.

Persamaan Nasib

Semua hal ini di buktikan dengan sejarah yang menegaskan bahwa Indonesia di jajah
oleh bangsa asing dalam waktu yang cukup lama. Suatu kondisi tersebut di rasakan
hampir seluruh rakyat Indonesia pada masa itu. Dan hal ini tercermin dalam identitas
nasional yang ada pada pembukaan UUD 1945.

Keinginan Untuk Merdeka

Seluruh penduduk Indonesia memiliki keinginan untuk sama – sama terbebas dari
belenggu penjajahan, baik penjajahan fisik maupun mental. Sampai-sampai hal ini
sudah tercantum di UUD 1945 yang berbunyi “segala bentuk penjajahan di muka bumi
ini harus dihapuskan”.

Era globalisasi sekarang ini menghadirkan berbagai tantangan terhadap identitas


nasional. Untuk menghadapi tantangan ini, penting untuk menawarkan interpretasi
ilmiah teoritis dari mereka. Pengamatan identitas nasional sebagai sebuah konsep
mengungkapkan bahwa identitas nasional sebenarnya merupakan kombinasi “empat
dalam satu” identitas institusional, identitas minat, identitas budaya dan identitas
komunitas non-nasional, dengan mekanisme formatif menandai kesatuan negara
primordial dan konstruktif seperti tujuan nasionalisme.

41
Bentuk ekspresif yang dicirikan oleh kesatuan kesadaran dan tindakan, konten yang
dicirikan oleh kesatuan politik dan budaya, dan mekanisme pemeliharaan yang dicirikan
oleh kesatuan emosi dan kepentingan diri sendiri. Di era global, krisis identitas nasional
biasanya muncul di tingkat politik, ekonomi dan budaya seperti ciri-ciri nasionalisme
dalam satu bangsa. Akar penyebab krisis identitas nasional terletak pada
ketidakefektifan pemerintahan sendiri negara bangsa. Untuk mempromosikan
konstruksi identitas nasional di era global, kita perlu:

 Mempromosikan reformasi sistem politik, mengeksplorasi model demokrasi


pemerintahan, dan menciptakan prakondisi kelembagaan untuk identitas nasional
: mempromosikan reformasi sistem politik, mengeksplorasi model pemerintahan yang
demokratis, dan menciptakan prakondisi kelembagaan untuk identitas nasional
 Mempromosikan pembangunan ekonomi, menjamin keadilan dan keadilan, dan
menjamin kepentingan dalam identitas nasional : mempromosikan pembangunan
ekonomi, menjamin keadilan dan keadilan, dan menjamin kepentingan dalam identitas
nasional. Mempromosikan reformasi sistem politik, mengeksplorasi model
pemerintahan yang demokratis, dan menciptakan prakondisi kelembagaan untuk
identitas nasional.
 Mengembangkan budaya nasional, memperkuat integrasi nilai dan memperkaya
signifikansi budaya identitas nasional : mengembangkan budaya nasional, memperkuat
integrasi nilai dan memperkaya signifikansi budaya identitas nasionalmengenali
berbagai tingkat pengembangan masyarakat dan mempromosikan integrasi komunitas
dalam identitas nasional. Mengembangkan budaya nasional, memperkuat integrasi nilai
dan memperkaya signifikansi budaya identitas nasional
 Mengenali berbagai tingkat pengembangan masyarakat dan mempromosikan integrasi
komunitas dalam identitas nasional : mengenali berbagai tingkat pengembangan
masyarakat dan mempromosikan integrasi komunitas dalam identitas nasional
seperti ciri-ciri nasionalisme dalam satu bangsa.

42
Terbentuknya Nasionalisme kebangsaan Indonesia

Negara Indonesia adalah negara yang berasal dari banyak suku yang berbeda. Namun
dengan satu misi ingin mencapai kemerdekaan Indonesia mampu bersatu dan

43
membentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia. Padahal pada kehidupan dulu
kerajaan merupakan suatu bentuk pemerintahan yang diakui oleh pribumi Indonesia.
Tidak dipungkiri penjajahan yang dilakukan bangsa eropa khususnya Belanda telah
membuka mata kita jika Nasionalisme adalah sebuah hal yang sangat penting untuk
dimiliki.

Nasionalisme yang berkembang di Indonesia seiring dengan masuknya paham-paham


baru dari barat membuat pengaruh yang cukup besar terhadap perjuangan melawan
pemerintah kolonial belanda. Terhitung sejak awal abad 20 perjuangan bangsa
Indonesia yang bersifat kedaeraahan mulai terlihat berbeda. Banyak terbentuknya
organisasi-organisasi yang menuntuk kemerdekaan seperti Budi
Utomo, PKI, Parindra, Partindo dan banyak lagi lainnya mulai mempersatukan
masyarakat Indonesia dari berbagai golongan ras dan agama.

Jika kita kaji lebih dalam ada beberapa faktor yang memperngaruhi terbentuknya
nasionalisme di Indonesia. Berikut ini beberapa faktor yang mempengaruhi
terbentuknya nasionalisme di Indonesia:

Perkembangan Pendidikan

Untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja perkantoran milik pemerintahan Belanda


banyak tenaga pribumi yang digunakan untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang
dianggap memiliki gaji rendah. Karena menggaji warga Belanda sendiri dianggap terlalu
mahal terlebih karena mereka berhak mengajukan cuti dan kembali ke negara Belanda
selama bertahun-tahun atas tanggungan pemerintah Belanda.

his.jpg

Padahal saat itu Indonesia sangat menderita dengan sistem tanam paksa yang
diberlakukan oleh Pemerintah belanda. Melihat hal itu Van Deventer mengajukan
pemikiran balas budi kepada bangsa pribumi yang telah membantu Belanda dalam

44
mencapai kestabilan ekonomi. Van deventer mengajukan 3 program yang dikenal
dengan trilogi van deventer yakni:
1. irigasi
2. edukasi
3. imigrasi

Edukasi yang ada dalam trilogi Van Deventer ini lah yang kemudian berperan penting
dalam menumbuh kembangkan Nasionalisme Indonesia. Pendidikan yang diberikan
memberikan kecerdasan pada penduduk Indonesia. Kemampuan SDM bangsa
Indonesia semakin meningkat seiring diberinya kesempatan pribumi untuk merasakan
pendidikan. Termasuk kesempatan untuk sekolah di negeri belanda.

Di Indonesia didirikan lembaga tinggi untuk kaum pribumi seperti sekolah dokter
(STOVIA) yang sekarang menjadi sekolah tinggi kedokteran di jakarta. Sekolah-sekolah
yang didirikan tersebut menghasilkan para sarjana yang menjadi penggerak motor
pergerakan nasional Indonesia. Tidak terkecuali mereka yang bersekolah di negeri
Belanda yang juga memperjuangkan kemerdekaan Indonesia di kancah Internasional
seperti yang dilakukan oleh Perhimpunana indonesia.

Diskriminasi

Seiring terus terjadinya diskriminasi pada penduduk pribumi, hal ini menyebabkan
nasionalisme dan rasa ingin merdeka semakin menggebu-gebu. Terjadi diskriminasi
dengan perbedaan yang sangat mencolok antara penduduk pribumi dengan bangsa
penjajah dari sluruh bidang seperti pendidikan, ekonomi, sosial dan budaya.

Sebagai contoh diskriminasi dalam pendidikan yang diselenggarakan di indonesia pada


saat itu terbagi menjadi 3 lapisan sosial. Yang pertama adalah ELS (Europeesche
Logere School) yang diperuntukan untuk anak-anak Belanda, HCS (Hollands Chinese
School) untuk anak-anak cina dan HIS (Hollands Indische School) untuk kaum pribumi

45
Indonesia. Perbedaan ayng dilakukan oleh pemerintah Belanda ini lebih mengarah
kepada pemberlakuannya politik devide et impera atau politik memecah belah.

Dalam kehidupan ekonomi pribumi Indonesia hanya menempati pegawai-pegawai


tingkat rendahan yang mendapat gaji yang sangat rendah jika dibandingkan dengan
bangsa Berlanda atau dengan bangsa cinba yang menempati golongan menengah.
Juga dalam perdagangan dimana belanda mendapatkan berbagai fasilitas yang cukup
memadai sangat berbeda dengan pribumi Indonesia yang mendapatkan banyak sekali
kewajiban yang harus dipenuhinya.

Selain itu untuk tempat tinggal pemerintah Belanda juga memisakan antara kelompok
yang ada dalam masyarakat. Orang belanda bertempat tinggal di Kota atau
disebut Europeesche burt (lingkungan eropa), orang aab di kampung pakojan, orang
india di kampung keling, orang cina di kampung pecinan dan orang Indonesia berada di
kampung-kampung atau jauh dari kota.

Diskriminasi pendidikan, sosial, dan ekonomi ini lah yang kemudian menimbulkan
kecemburuan sosial yang kemudian tumbuh berkembang menjadi nasionalisme yang
memerdekakan Indonesia.

46
Pengertian Integrasi Nasional

Apa itu integrasi nasional (national integration)? Pengertian Integrasi Nasional adalah
suatu upaya untuk mempersatukan atau menggabungkan berbagai perbedaan pada
kelompok budaya atau kelompok sosial di dalam satu wilayah sehingga membentuk
suatu kesatuan yang harmonis di dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika.

Dengan kata lain, integrasi nasional adalah hasrat dan kesadaran untuk bersatu sebagai
satu bangsa yakni bangsa Indonesia. Integrasi bangsa dapat dilihat secara politis dan
secara antropologis.

 Pengertian Integrasi Nasional secara Politis adalah proses penyatuan


berbagai kelompok budaya dan sosial di dalam kesatuan wilayah nasional yang
kemudian membentuk identitas nasional.
 Pengertian Integrasi Nasional secara Antropologis adalah proses
penyesuaian berbagai unsur-unsur kebudayaan yang berbeda sehingga terjadi
keseresaian fungsi dalam kehidupan bermasyarakat.

Berbagai keanekaragaman yang ada di Indonesia sudah seharusnya dipelihara dan


dijaga oleh seluruh elemen masyarakat. Jangan menjadikan perbedaan sebagai

47
pertentangan karena perbedaan dan keanekaragaman tersebut merupakan kekayaan
dan kelebihan yang dimiliki oleh Indonesia.

Pengertian Integrasi Nasional Menurut Para Ahli

Agar lebih memahami apa arti integrasi nasional, maka kita dapat merujuk pada
pendapat

beberapa ahli berikut ini:

1. Dr. Nazaruddin Sjamsuddin

Menurut Dr. Nazaruddin Sjamsuddin, pengertian Integrasi nasional adalah proses


penyatuan suatu bangsa yang mencakup semua aspek kehidupannya, yaitu aspek
sosial, politik, ekonomi, dan budaya.

2. J. Soedjati Djiwandono

Menurut J. Soedjati Djiwandono, arti kata Integrasi nasional adalah cara bagaimana
kelestarian persatuan nasional dalam arti luas dapat didamaikan dengan hak
menentukan nasib sendiri.

Integrasi nasional bangsa indonesia berarti hasrat dan kesadaran untuk bersatu sebagai
suatu bangsa, menjadi satu kesatuan bangsa secara resmi, dan direalisasikan dalam

48
satu kesepakatan atau konsensus nasional melalui Sumpah Pemuda pada tanggal 28
Oktober 1928.

3. Myron Weiner

Menurut Myron Weiner, integrasi bangsa adalah proses penyatuan dari berbagai
kelompok budaya dan sosial ke dalam satu kesatuan wilayah, dalam rangka
pembentukan suatu identitas nasional.

4. Howard Wriggins

Menurut Howard Wriggins, integrasi bangsa adalah penyatuan bagian yang berbeda-
beda dari suatu masyarakat menjadi suatu kesatuan yang lebih utuh atau memadukan
masyarakat-masyarakat kecil yang jumlahnya banyak menjadi satu kesatuan bangsa.

Faktor Pendorong Integrasi Nasional

Berikut ini adalah beberapa faktor pendorong terjadinya national integration:

1. Adanya faktor sejarah sehingga timbul rasa senasib dan seperjuangan.


2. Semua kalangan masyarakat Indonesia memiliki keinginan untuk bersatu,
seperti yang tertuang pada Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928.
3. Timbulnya rasa cinta tanah air yang ditunjukkan pada masa perjuangan
merebut kemerdekaan, hingga mengisi kemerdekaan.
4. Adanya rasa rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara seperti yang
ditunjukkan oleh para pahlawan yang gugur selama masa perjuangan
kemerdekaan.
5. Konsensus nasional di dalam perwujudan Proklamasi Kemerdekaan, Pancasila
serta UUD 1945, bendera Merah Putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya, dan
bahasa kesatuan bahasa Indonesia.

49
Faktor Penghambat Integrasi Nasional

Berikut ini adalah beberapa faktor penghambat national integration:

1. Keanekaragaman budaya, bahasa daerah, agama, ras, dan berbagai


perbedaan lainnya menjadi faktor penghambat proses national integration.
2. Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang sangat luas dan terdiri dari
ribuan kepulauan dan dikelilingi lautan yang luas juga menjadi penghambat
integrasi bangsa.
3. Ketimbangan pembangunan infrastruktur di berbagai daerah telah
menimbulkan rasa tidak puas. Masih banyaknya konflik berunsur SARA (Suku,
Agama, Ras, dan Antar-golongan), gerakan separatisme dan kedaerahaan,
domenstrasi, juga menjadi faktor penghambat integrasi.
4. Paham etnossentrisme yang masih dimiliki oleh beberapa suku sehingga
menonjolan kelebihan daerahnya dan meremehkan budaya suku bangsa yang
lain.

Syarat Integrasi Nasional

Berikut ini adalah beberapa syarat integrasi bangsa:

1. Adanya kesadaran anggota masyarakat bahwa dibutuhkan hubungan satu


dengan yang lain agar dapat memenuhi kebutuhan mereka.
2. Anggota masyarakat sepakat tentang norma dan nilai sosial yang dijadikan
pedoman dalam bermasyarakat.
3. Adanya norma dan nilai sosial yang berlaku sebagai aturan dan pedoman
dalam proses integrasi masyarakat.

50
Jenis Integrasi Nasional

Mengacu pada penjelasan definisi integrasi bangsa di atas, adapun beberapa jenis
integrasi nasional adalah sebagai berikut:

1. Integrasi Asimilasi; merupakan penggabungan dua atau lebih kebudayaan


yang menghilangkan ciri khas kebudayaan aslinya yang diterima oleh
masyarakat.
2. Integrasi Akulturasi; merupakan penggabungan dua atau lebih kebudayaan
tanpa menghilangkan ciri khas kebudayaan asli di suatu lingkungan.
3. Integrasi Normatif; terjadi karna keberadaan norma-norma yang berlaku dan
mempersatukan masyarakat sehingga integrasi lebih mudah terbentuk.
4. Integrasi Instrumental; terjadi dan tampak secara nyata sebagai akibat
adanya keseragaman antar individu dalam lingkungan masyarakat, misalnya
keseragaman pakaian.
5. Integrasi Ideologis; terjadi dan tampak secara nyata karena adanya ikatan
spiritual/ ideologis yang kuat tanpa adanya paksaan.
6. Integrasi Fungsional; terjadi karena adanya berbagai fungsi tertentu dari
semua pihak di dalam masyarakat.
7. Integrasi Koersif; terjadi karena adanya pengaruh dari penguasa dan bersifat
paksaan.

Contoh Integrasi Nasional

Mengacu pada penjelasan di atas, berikut ini adalah beberapa contoh integrasi nasional
di Indonesia:

1. Pembangunan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) di Jakarta oleh Pemerintah


Indonesia pada tahun 1976. Di lokasi TMII tersebut terdapat rumah adat dan
aneka macam budaya dari seluruh provinsi Indonesia.

51
2. Sikap menghargai dan toleransi terhadap antar umaat beragama di Indonesia.
Hal ini terlihat dari sikap masyarakat Indonesia yang menghargai perbedaan
agama.
3. Sikap menghargai dan merasa memiliki kebudayaan yang berasal dari daerah
lain, bahkan mempelajari kebudayaan dari daerah yang berbeda.

52

Anda mungkin juga menyukai