Anda di halaman 1dari 23

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMA IT Wahdah Islamiyah Makassar


Kelas / Semester : X/1
Mata Pelajaran : BIOLOGI
Materi Pokok : Berbagai Tingkat Keanekaragaman Hayati Indonesia
Alokasi waktu : 4 x 45 menit (2x pertemuan)
Kompetensi Inti : 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,
responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual,prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentangilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejInuyashaan, serta
menerapkan pengetahuan proseduralpada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
4. Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajari di sekolah
secara mandiri ,bertindak secara efektif dan kreatif serta mampu
menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
Tujuan Pembelajaran :

3.2.1.1 siswa dapat mendiskripsikan pengertian berbagai tingkat keanekaragaman hayati


dengan benar
3.2.1.2 siswa dapat menyebutkan contoh flora fauna sesuai dengan berbagai tingkat
keanekaragaman hayati minimal 3 dengan benar
3.2.1.3 siswa dapat menjelaskan manfaat atau peranan keanekaragaman hayati minimal
3 dengan benar
3.2.2.1 siswa dapat menjelaskan letak garis Walace-Weber yang memisahkan berbagai
daerah di Indonesia dengan tepat
3.2.2.2 siswa dapat menjelaskan berbagai kharakteristik fauna endemik tiap daerah yang
dipisahkan oleh garis Walace-Weber dengan benar
3.2.3.1 siswa dapat menjelaskan manfaat sistem klasifikasi makhluk hidup dengan
benar
3.2.3.2 siswa dapat menjelaskan dasar sistem klasifikasi makhluk hidup dengan benar
3.2.3.3 siswa dapat menjelaskan tata cara penamaan binomial dalam sistem klasifikasi
makhluk hidup
3.2.3.4 siswa dapat menyebutkan urutan tingkatan kelompok fauna dalam sistem
klasifikasi makhluk hidup dengan benar
3.2.4.1 siswa dapat menganalisis masalah keanekaragaman hayati di indonesia dengan
cermat
Sikap
1. Kejujuran dalam mencatat data hasil pengamatan
2. Ketelitian dalam melakukan pengamatan
3. Tanggungjawab pada saat melakukan pengamatan dan setelah melakukan pengamatan

Pengetahuan
Menganalisis berbagai tingkat keanekaragaman hayati di Indonesia beserta ancaman
dan pelestariannya beserta ancaman dan pelestariannya

Keterampilan
Menyajikan hasil observasi berbagai tingkat keanekaragaman hayati di Indonesia dan
usulan upaya pelestariannya

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi


3.2. Menganalisis berbagai tingkat 3.2.1 Menjelaskan perbedaan berbagai
keanekaragaman hayati di Indonesia tingkat keanekaragaman hayati
beserta ancaman dan pelestariannya 3.2.2 Menjelaskan perbedaan kharakteristik
beserta ancaman dan pelestariannya. fauna endemik di daerah yang
dipisahkan garis Walace-Weber di
Indonesia
3.2.3 Menjelaskan sistem klasifikasi
makhluk hidup
3.2.4Menganalisis masalah keanekaragaman
hayati di Indonesia
4.2. Menyajikan hasil observasi berbagai 4.2.1 Membuat hasil observasi atau
pengamatan berbagai tingkat
tingkat keanekaragaman hayati di Indonesia
keanekaragaman hayati di Indonesia
dan usulan upaya pelestariannya. 4.2.2 Mempresentasikan upaya pelestarian
keanekaragaman hayati di Indonesia
berdasarkan hasil analisis dan
observasi
Materi : Keanekaragaman hayati di Indonesia
Media Pembelajaran : LCD, video, materi belajar
Sumber Belajar : Buku
Langkah-langkah Kegiatan
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu
Kegiatan  Memberi salam,menanyakan kabar dan berdoa. 10 menit
Pendahuluan  Mengecek kehadiran siswa.
 Mengecek kesiapan siswa dan menyiapkan media
pembelajaran.
 Memberikan apersepsi dengan menunjukkan
Video Keanekaragaman Hayati Indonesia
 Mengarahkan siswa untuk menggunakan berbagai
sumber belajar dikelas.
 Membimbing siswa untuk menyampaikan tujuan
pembelajaran.
Kegiatan Inti  Menanyakan Keanekaragaman Hayati yang 60 menit
ditemui di Lingkungan sekitar
 Membimbing siswa untuk menyusun rumusan
masalah.
 Membimbing siswa untuk menyusun hipotesis.
 Membagi siswa dalam 3 kelompok.
 Membimbing siswa untuk melakukan identifikasi
terhadap gambar di LKS.
 Membimbing siswa untuk menyusun data
identifikasi.
 Membimbing siswa untuk mencari literature
 Membimbing siswa dalam melakukan diskusi
kelompok membandingkan dengan Literatur yang
diperoleh
 Membimbing siswa untuk melakukan presentasi
hasil identifikasi dan diskusi kelompok
 Membimbing siswa untuk menyimpulkan
pelajaran
 Memberikan siswa kesempatan untuk bertanya
terkait materi pelajaran
 Memberikan soal evaluasi
 Mengecek dan mengulas jawaban siswa

Kegiatan Penutup  Memberi penguatan akhir pembelajaran 10 menit


 Menyampaikan materi minggu depan
 Guru menutup kegiatan belajar mengajar dengan
mengucap salam.

Penilaian
- Bentuk penilaian
Sikap
Pengetahuan
Keterampilan

- Instrumen
Sikap
Pengetahuan
Keterampilan

Gowa, …….2019
Guru Mata Pelajaran,

FIKRAH HAFIZHAH

Lampiran:
1. Uraian materi
2. Media pembelajaran
3. Kisi-kisi, instrumen dan rubrik penilaian

Tingkat Keanekaragaman Hayati di Indonesia


Keanekaragaman hayati dapat terjadi pada berbagai tingkat kehidupan, mulai dari
organisme tingkat rendah sampai organisme tingkat tinggi. Misalnya dari mahluk bersel satu
hingga mahluk bersel banyak; dan tingkat organisasi kehidupan individu sampai tingkat
interaksi kompleks, misalnya dari spesies sampai ekosistem. Keanekaragaman hayati disebut
juga “Biodiversitas”. Secara garis besar, keanekaragaman hayati terbagi menjadi tiga tingkat,
yaitu :
1. Keanekaragaman hayati tingkat GEN
Keanekaragaman hayaati ini didasarkan adanya perbedaan warna, ukuran, bentuk,
jumlah, tekstur, penampilan dan sifat-sifat lainnya yang sedikit berbeda. Sehingga
menyebabkan adanya variasi antar individu sespesies.
Contoh Flora:
Musa paradisiaca L.

A. Pisang Kepok matang, B.Pisang Agung semeru muda, C. Pisang Raja sereh muda,
D. Pisang Raja matang
Oryza sativa

Oryza sativa L. var. indica / Padi Hitam Oryza sativa L. var. Marong

Oryza sativa L. var Inpara / Padi Rawa Padi Sertani

Padi BEUREUM SEUNGIT (Beras Merah Wangi).

Zea mays
varietas Master Sweet Var. Bicolour sweet

Var. Bisi sweet 2 Jagung Ketan ( Pulut ) F1 KUMALA

Contoh Fauna:
Cyprinus carpio

Ikan Koi Kohaku

Ikan Koi Showa Sanshoku Ikan Koi Tancho

Columba livia
Merpati Priest Merpati Polish LYNX

Merpati Saint Merpati Highflier


Panthera leo

Kerajaan: Animalia Kerajaan: Animalia


Divisi: Chordata Divisi: Chordata
clade: Sinapsida Kelas: Mammalia
Kelas: Mammalia Memesan: carnivora
Memesan: carnivora Keluarga: Felidae
Keluarga: Felidae Marga: Panthera
Marga: Panthera Jenis: Panthera leo
Jenis: P. leo subspesies: P. l. bleyenberghi
subspesies: P. l. krugeri

Kerajaan: Animalia Kerajaan: Animalia


Divisi: Chordata Divisi: Chordata
Kelas: Mammalia clade: Sinapsida
Memesan: carnivora Kelas: Mammalia
Keluarga: Felidae Memesan: carnivora
Marga: Panthera Keluarga: Felidae
Jenis: P. leo Marga: Panthera
subspesies: P. l. nubica/massaieus Jenis: P. leo
subspesies: P. l. persica
2. Keanekaragaman hayati tingkat Spesies
Keanekaragaman ini didasarkan pada perbedaan yang lebih nyata pada morfologi.
Sehingga lebih mudah dibedakan hanya dengan pengamatan sesaat. Mengakhibatkan
adanya variasi dalam satu genus.

Contoh Flora:
Musa sp.

Musa acuminata Musa balbisiana

Musa sapientum Musa coccinea

Oryza sp.

(a) Oryza longistaminata (b) Oryza glaberrima 1 (c) Oryza glaberrima 2 (d) Oryza
brachyantha (e) Oryza eichingeri (f) Oryza punctata (g) Oryza barthii.
Oryza glaberrima Oryza brachyantha

Oryza australiensis Oryza barthii

Zea sp

Zea diploperennis Zea perennis


Zea luxurians. Zea mays

Contoh Fauna:
Gallus sp.

Gallus sonneratii Gallus gallus

Gallus bankiva Gallus lafayetii

3. Keanekaragaman hayati tingkat Ekosistem

Keanekaragaman ekosistem menunjukkan adanya berbagai spesies yang memiliki


kemampuan adaptasi yang berbeda-beda terhadap lingkungannya ,sehingga membentuk
ekosistem yang berbeda. Di dalam ekosistem, interaksi antar organisme ditentukan oleh
komponen biotik (berbagai jenis makhluk hidup) dan komponen abiotik meliputi
factor fisik(iklim, cahaya, suhu, air, tanah, kelembaban) dan factor kimia (salinitas,
tingkat keasaman/pH, kandungan mineral).
Beberapa contoh keaekaragaman ekosistem antara lain:
a) Ekosistem Pantai: didominasi oleh formasi pes-caprae dan formasi baringtonia.
b) Ekosistem Padang Rumput: didominasi oleh tumbuhan rumput
c) Ekosistem Gurun : didominasi oleh tumbuhan kaktus
d) Ekosistem Hutan Hujan Tropis: ditumbuhi oleh berbagai macam pohon,
terutama tumbuhan epifit ,dan liana( misalnya rotan )

Keanekaragaman ekosistem (a) padang rumput (b) padang tundra (c) gurun pasir

Peranan Keanekaragaman hayati di Indonesia

Selama hidupnya, suatu jenis makhluk hidup selalu memerlukan makhluk hidup
yang lain. Tidak ada satu makhluk hidup pun yang dapat hidup sendiri tanpa bantuan
dari makhluk hidup yang lain. Demikian pula manusia. Manusia selalu membutuhkan
manusia lain, hewan, tumbuhan bahkan mikroorganisme. Tanpa mereka itu, manusia
tidak dapat hidup. Sesungguhnya, banyak sekali manfaat yang dapat kita peroleh dari
keanekaragaman hayati, tetapi baru sedikit sekali yang kita ketahui dan kita
manfaatkan. Beberapa manfaat keanekaragaman hayati bagi kehidupan manusia
antara lain sebagai sumber bahan pangan, bahan sandang, bahan bangunan dan alat-
alat rumah tangga, bahan obat-obatan, dan sebagai sumber keindahan.
1. Sumber Bahan Pangan
Berbagai jenis hewan dan tumbuhan dapat digunakan manusia sebagai sumber bahan
pangan, diantaranya adalah sebagai makanan pokok, sayuran, buah-buahan, dan lauk
pauk.
a. Bahan yang berfungsi sebagai makanan pokok meliputi padi, jagung, gandum,
sagu, singkong,ubi dan talas.
b. Bahan yang berfungsi sebagai sayuran antara lain bayam, kangkung, sawi, kubis,
panjang.
c. Bahan yang berfungsi sebagai buah-buahan misalnya apel, jambu, duku.
d. Bahan yang berfungsi sebagai lauk pauk contohnya ikan, ayam, sapi
2. Sumber Bahan Sandang
Beberapa jenis hewan dan tumbuhan yang dapat dijadikan sumber bahan sandang
antara lain kapas, biri-biri, ulat sutera.
3. Sumber Bahan Bangunan dan Alat-Alat Rumah Tangga
Bambu, jati, sengon, gaharu, eboni, merbau, kruing, dan bangkirae adalah beberapa
contoh tumbuhan yang dapat dijadikan sumber bahan bangunan dan alat-alat rumah
tangga.
4. Sumber Bahan Obat-Obatan
Banyak jenis tumbuhan yang dapat dijadikan bahan obat-obatan, seperti mengkudu,
jahe, temulawak, dan lainnya. Walaupun rupanya buruk, mengkudu berkhasiat
sebagai obat. Selain tumbuhan, hewan juga dapat digunakan sebagai bahan obat-
obatan, misalnya cacing tanah untuk obat tifus.
5. Sumber Plasma Nutfah
Plasma nutfah (germ plasm) merupakan substansi yang terdapat dalam setiap
kelompok makhluk hidup dan merupakan sumber sifat keturunan yang dapat
dimanfaatkan dan dikembangkan untuk menciptakan jenis unggul baru. Untuk
memudahkan pengertian, plasma nutfah terkadang juga diartikan sebagai gen. Banyak
jenis makhluk hidup baik hewan maupun tumbuhan memiliki sifat-sifat unggul,
misalnya tahan penyakit, tahan kekeringan, dan tahan air asin. Hal ini berarti mereka
memiliki plasma nutfah atau gen unggul.
6. Sumber Keindahan
Beberapa jenis tumbuhan dan hewan merupakan sumber keindahan, baik bentuk,
warna ataupun suaranya, yang dapat dijadikan sebagai hewan atau tanaman hiasan,
seperti ikan mas koki, ikan lou han, ikan arwana, burung kutilang, burung kenari,
anggrek bulan, mawar, dan bougenvil.

Penyebaran flora di Indonesia

Penyebaran flora di Indonesia: Menurur Dr. Sampurno Kadarsan, Indonesia


termasuk kawasan Malesiana yang terdiri atas Indonesia, Filipina, Semenanjung
Malaysia dan Papua Nugini
 Daerah hutan hujan tropis : Sumatera, Kalimantan, Papua, Sulawesi. Ciri : Hutan
lebatm heterogen, dan kelembapan tinggi. Tumbuhan yang biasa ditemukan : pohon
eboni, rotan, kamper, meranti, damar

 Daerah hutan musim : Seluruh pulau Jawa, Beberapa dari sebagian kecil hutan musim
juga terdapat di wilayah Sumatera dan Kalimantan, kebanyakan jati, sengon dan
pinus. di Sumatera dan Kalimantan sebagian besar adalah hutan musim dengan jenis
tanaman pohon karet. Ciri : Satu jenis tumbuhan (homogen) dengan daun-daunnya
yang meranggas di musim kemarau misalnya pohon jati
 Hutan Bakau
di daerah rawa atau tepi pantai. tumbuh dengan alur sejajar sepanjang garis pantai.
tanaman yang tumbuh subur di sana hanyalah satu jenis, yakni tanaman
mangrove/bakau. tanaman air yang mampu tumbuh dan beradaptasi baik di kawasan
perairan, baik tawar, payau maupun asin. ungsi dari hutan bakau sangatlah banyak,
beberapa diantaranya adalah sebagai pemecah ombak, pencegah abrasi dan pelestari
lingkungan. Sebab di hutan bakau sendiri banyak hidup jenis-jenis ikan berbagai
macam ukuran. Selain itu beberapa spesies burung juga berdiam diri di sana.
di pantai utara Jawa, pantai timur Sumatera, Riau dan Kepulauan Riau.

 Daerah sabana: memiliki luas persebaran paling kecil. di Nusa Tenggara Timur dan
Barat, Pulau Madura dan sebagian kecil ada di Bali. Ciri : Tumbuhan vegetasi rumput
yang diselingi semak-semak dan pohon-pohon rendah dan jarang ditemui adanya
pohon berkayu, sehingga beberapa mamalia berukuran sedang dan beberapa burung
saja, vegetasi (flora fauna) yang minim. Kawasan yang mengalamai musim kemarau
panjang, curah hujan sedikit.

 Padang rumput (stepa) : Pulau Sumba, Sumbawa, Flores, dan Timor. Padang rumput
yang luas dan mengalami musim kemarau yang panjang. Berpotensi untuk peternakan
sapi dan kuda-kuda lokal
Penyebaran fauna di Indonesia

o Letak Indonesia, yaitu di antara kawasan oriental (Benua Asia) di sebelah


barat, dan kawasan Australia (Benua Australia) di sebelah Timur
o Garis Wallace : Garis yang memisahkan jenis fauna Indonesia bagian barat
dengan bagian tengah
o Garis Weber : Garis yang memisahkan jenis fauna Indonesia bagian tengah
dengan bagian timur
o Berdasarkan garis pemisah fauna Wallace dan Weber, Indonesia terbagi
menjadi 3 wilayah fauna :
1. Fauna tipe Asiatis (Indonesia bag. barat)
 Sumatra, Kalimantan, Jawa, dan Bali
 Karakteristik : Banyak terdapat jenis hewan menyusui yang
berukuran besar serta berbagai macam kera dan ikan air tawar,
sedikit burung yang bewarna
 Contoh : Monyet probosis, orangutan, badak bercula satu,
beruang matahari, babi hutan, bebek pohon, burung heron,
gajah, burung merak
2. Fauna tipe peralihan (Australia-Asiatik)
 Sulawesi dan kepulauan Nusa Tenggara (bagian tengah)
 Contoh : Babirusa, beruang, kuskus, anoa, kuda, kuskus kerdil,
dan komodo
3. Fauna tipe Australis (Indonesia bag. Timur)
 Papua dan kep. Aru
 Karakteristik : Hewan menyusui yang berukuran kecil dan
berkantong, tidak ada kera, sedikit jenis ikan air tawar, dan
banyak jenis burung bewarna
 Contoh : Kangguru pohon, kuskus bertutul, walabi, landak
pemakan semut, burung cendrawasih, burung kasuari, burung
kakatua

Klasifikasi Keanekaragaman Hayati


Keanekaragaman hayati dipelajari dalam dunia pengetahuan untuk
pengembangan teknologi guna meningkatkan kesejahteraan manusia. Cabang-cabang
ilmu biologi seperti botani dan zoology memerlukan data atau gambaran menyeluruh
tentang tumbuhan dan hewan yang ada di bumi ini, disinilah diperlukannya
klasifikasi. Jika keanekaragaman hayati dipelajari tanpa klasifikasi, sangat mungkin
terjadi kerancuan pengertian tentang suatu jenis makhluk hidup dengan makhluk
hidup lainnya.
Manfaat klasifikasi, antara lain :
1. Penelitian lebih lanjut, sehingga makhluk hidup yang telah dikenal melalui klasifikasi
dapat lebih dimanfaatkan
2. Dipelajari untuk melestarikan keanekaragaman hayati di masa mendatang
3. Mengetahui hubungan antar organisme

Proses klasifikasi dilakukan berdasarkan persamaan dan perbedaan cirri-ciri yang


dimiliki makhluk hidup. Hewan atau tumbuhan yang memiliki cirri yang sama,
ditempatkan dalam satu kelompok. Misalnya kambing dan sapi adalaha satu kelompok
mammalian karena memiliki rambut pada kulitnya dan memiliki kelenjar susu. Suatu
kelompok akan terbentuk dari berbagai jenis hewan yang memiliki persamaan cirri tubuh,
langkah selanjutnya adalah memberikan nama untuk tiap-tiap kelompok tersebut.
Tata Nama Makhluk Hidup
Sistem penulisan makhluk hidup diperkenalkan olah Carolus Linnaeus yaitu
binomial nomenclature. Prinsip utamanya adalah menggunakan bahasa latin,
menggunakan kategori dan terdiri dari dua kata (terdiri dari nama genus dan spesies).
Klasifikasi taksonomi dibagi dalam beberapa tingkatan, yaitu :
a. Kingdom
b. Filum atau Divisi
c. Kelas
d. Ordo
e. Famili
f. Genus
g. Spesies
Penamaan suatu jenis atau spesies memiliki beberapa ketentuan, diantaranya adalah :
- Huruf pertama dari kata yang menunjukkan marga (genus) ditulis dengan huruf
besar. Kata kedua ditulis dengan huruf kecil semua
- Jika nama jenis ditulis tangan, harus diberi garis bawah pada kedua nama tersebut.
Apabila dicetak, harus memakai huruf miring tanpa garis bawah
- Jika nama penunjuk jenis pada tumbuhan lebih dari dua kata, kedua kata tersebut
harus dirangkai dengan tanda penghubung
LEMBAR KERJA SISWA (LKS) Terlampir

LAMPIRAN
PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN PENGETAHUAN
No Aspek yang dinilai Penilaian
Teknik Bentuk Waktu Penilaian
1 Pengetahuan  Tes tertulis  Pilihan ganda
Terlampir
 Tes lisan  Uraian

1. Kisi-kisi Tes Pengetahuan


Indikator Level Dimensi Soal
Soal C1 C2 C3 C4 C5 C6
3.2.1 Menjelaskan F
perbedaan berbagai K 1
tingkat P
keanekaragaman hayati M
3.2.2 Menjelaskan F 2
perbedaan
K 3
kharakteristik fauna
endemik di daerah yang
dipisahkan garis P 4
Walace-Weber di M
Indonesia
3.2.3 Menjelaskan F
sistem klasifikasi K
makhluk hidup P
M
3.2.4 Menganalisis F
masalah K
keanekaragaman hayati P
di Indonesia M
2. SOAL
Tes Pengetahuan
1. Kedua tumbuhan tersebut tergolong ke dalam keanekaragaman tingkat
:

A.Keanekaragaman gen
B.Keanekaragaman hayati
C.Keanekaragaman Kerajaan
D.Keanekaragaman suku
2. Gambar berikut ini yang termasuk dalam keanekaragaman hayati tingkat
GEN adalah :
a.

b.

c.

d.

e.

3. Jika dalam kolam kita jumpai makhluk hidup berupa belut, ikan sepat,
ikan gabus, dan beberapa tumbuhan air yakni teratai, Hidrilla sp.
Kemudian mereka berinteraksi dengan lingkungan kolam maka kolam
membentuk
a.populasi
b.komunitas
c.induvidu
d.ekosistem
e.simbiosis
4. Keanekaragaman tingkat gen terdapat pada kelompok tanaman
a.padi, pisang dan mahoni
b.pisang raja, pisang kapok dan pisang tanduk
c.papaya, kelapa dan pinang
d.palem, mangga dan kelapa
e.kelapa, nyiur dan pinang
5. Kucing, anjing, dan harimau memiliki kesamaan antara lain struktur
gigi dan jenis makanannya. Oleh karena itu, ketiga hewan tersebut
dikelompokkan dalam satu takson yang sama, yaitu
a.Filum
b.Kelas
c.Ordo
d.Famili
e.Genus
6. Berikut ini nama latin dari dua jenis tumbuhan
1.Syzygiumaqueum(salam)
2.Syzygiumaromaticum(jambu air)
Bedasarkan nama latin dari kedua tumbuhan tersebut, tumbuhan salam
dan jambu air memiliki kesamaan taksonomi pada tingkat
a.Spesies
b.Kelas
c.Ordo
d.Famili
e.Kingdom
7. Berikut ini beberapa cara penulisan nama ilmiah ;
i. Terdiri dari dua kata yang dilatinkan
ii. Kata pertama dan kedua tidak boleh di pisah
iii. Kata pertama dimulai dengan huruf besar kata kedua dimulai
dengan huruf kecil
iv. Kata pertama dan kedua ditulis dengan huruf kecil
v. Kata pertama dan kedua tidak boleh disambung
vi. Ditulis dengan cetak miring atau dengan memberi garis bawah
vii. Apabila terdiri lebih dari dua suku kata makasuku kata terakhir
dihapuskan
Cara penulisan Binomial Nomenklatur yang benar adalah :
a.1-4-5-6
b.1-3- 5-6
c.1-7-3-2
d.1-3-5-7
e.1-7-2-4
8. Urutan takson dari kelompok terbesar ke kelompok terkecil adalah
a.kingdom-filum-bangsa-kelas-suku-marga-jenis
b.kingdom-filum-kelas-bangsa-suku-marga-jenis
c.kingdom-jenis-kelas-bangsa-suku-marga-divisio
d.kingdom-divisio-bangsa-kelas-suku-marga-jenis
e.kingdom-kelas-divisio-bangsa-suku-marga-jenis
9. Nama ilmiah suatu makhluk hidup memiliki peraturan tersendiri dalam
pemberianya, peraturan tentang penamaan tersebut dinamakan
Binomial nomenclature. Pada daftar berikut, yang termasuk kedalam
perturan binomial nomenclatur adalah
a.Brassica Rapa
b.Brassica rapa
c.Brassica rapa
d.brassica Rapa
e.brassica rapa
10. Kucing, anjing dan harimau memliki kesamaan antara lain struktur gigi
dan jenis makanannya. Oleh karena itu, hewan tersebut dikelompokan
dalam satu takson yang sama, yaitu
a.Filum
b.Kelas
c.Ordo
d.Family
b.Genus
11. Ciri-ciri arthropoda antara lain :
1)kepala dada bersatu, perut terpisah
2)tubuhnya ditutupi kerangka luar
3)kaki hanya pada segmen dada saja, berjumlah 4 pasang
4)sayap berpasangan pada ruas dada
5)matanya merupakan mata facet
Ciri-ciri yang dimiliki oleh insekta adalah
a.1, 2 dan 3
b.1, 2 dan 4
c.2, 3 dan 4
d.2, 3 dan 5
e.2, 4 dan 5
12. Pernyataan : Indonesia terbagi kedalam 2 wilayah kerumpunan
berdasarkan flora dan fauna yang tumbuh.
Alasan : Indonesia terbagi dalam garis Weber dan Wallace
a.Benar-benar berhubungan
b.Benar- benar tidak berhubungan
c.Benar-salah
d.Salah-benar
13. Pernyataan : burung kakak tua merupakan flora yang terletak pada
cakupan wilayah wallace.
Alasan : burung kakaktua merupakan tipe hewan asia
a.Benar-benar berhubungan
b.Benar- benar tidak berhubungan
c.Benar-salah
d.Salah-benar
e.Salah-salah
14. Pernyataan : burung cendrawasih tidak dapat hidup di kota medan,
sumatra utara
Alasan : pulau sumatra memiliki ekosistem yang berbeda dengan
merauke.
a.Benar-benar berhubungan
b.Benar- benar tidak berhubungan
c.Benar-salah
d.Salah-benar
e.Salah-salah
15. Berikut ini yang merupakan contoh hewan endemik dari suatu daerah
adalah :
a.Badak – Kalimantan
b.Cendrawasih – Papua
c.Elang – Sulawesi
d.Babirusa – Sumatra
e.Bekantan - Jawa
16. Bagaimanakah keadaan biodiversitas tanaman di indonesia apabila
suhu permukaan bumi terus meningkat secara signifikan (global
warming)?
a.Cenderung bervariasi
b.Homogen
c.Berkurang
d.Punah
17. Faktor-faktor berikut ini dapat Meningkatkan keanekaragaman hayati,
kecuali
a.perkawinan antar spesies
b.interaksi gen dengan lingkungan
c.adaptasi
d.domestikasi
e.klasifikasi
18. Keanekaragaman hayati ternyata sangat mempengaruhi keadaan
ekonomi penduduk setempat. Kegiatan-kegiatan ekonomi penduduk
setempat. Kegatan - kegiatan yang dilakukan,seperti membuat alcohol
dari berbagai tumbuhan penghasil karbohidrat melalui proses
fermentasi dan membuat ambak dipantai meningkatkan penghasilan
dari sumber
a.perikanan dan penghasil energy
b.perikanan dan plasma nutfah
c.penghasil energy dan perikanan
d.plasma nutfah dan penghasil energy
e.plasma nutfah dan perikanan
19. Keadaan lingkungan dipedesaan cenderung sejuk, rindang, dan indah
apabila dibandingkan dengan lingkungan perkotaan yang panas,
pengap dan kotor karena pola hidup konsumtif masyarakat dan
membuang sampah sembarangan. Salah satu faktor penyebab keadaan
lingkungan yang tidak sehat tersebut adalah jumlah kepadatan
penduduk. Apa hubungan pencemaran lingkungan terhadap kepadatan
penduduk?
a.Kepadatan penduduk dapat menyebabkan pencemaran lingkungan
karena pola hidup, tingkat kebuuthan dan aktivitas.
b.kepadatan penduduk tidak mempengaruhi pencemaran lingkungan
karena semakin banyak manusia maka tingkat kesadaran akan
kebersihan lingkungan akan semakin tinggi.
c.Jumlah penduduk yang padat membuat lingkungan bersih karena
sanitasi terjaga.
d.Semua jawaban benar
20. Air conditioner (AC) merupakan alat pendingin udara yang
menggunakan CFC sebagai pengikat kalor agar dapat dipindahkan
keluar lingkungan sehingga udara dalam ruangan menjadi sejuk.
Namun, CFC dapat berikatan dengan ozon sehingga membuat
lapisannya rusak dan berakibat pemansan global. Bagaimanakah
penggunaan yang tepat agar AC berfungsi secara maksimal dan tidak
mencemari lingkungan?
a.Digunakan setiap hari tanpa henti.
b.Digunakan sesuai kebutuhan ketika udara panas.
c.Tidak menggunakan sama sekali.
d.Digunakan hanya pada malam hari.

Anda mungkin juga menyukai