A. LINGKUP
Lingkup panduan ini bertujuan untuk menganalisa potensi dan ancaman gangguan
keamanan (security risk) yang dapat terjadi pada proses produksi industry semen,
termasuk juga proses pengukuran risiko (risk assessment) dan manajemen risiko
yang terkait (risk management)
B. REFERENSI
1. ISO 31000 Risk Management System
2. Peraturan Kapolri no. 24/2007 Sistem Manajemen Pengamanan. Elemen 3:
Manajemen Risiko
3. Keputusan Menteri Perindustrian nomor 466/M-IND/Kep/8/2014 dan 620/M-
IND/Kep/12/2012 tentang Obyek Vital Nasional Sektor Industri
C. TUJUAN
Tujuan dari manual ini adalah:
1. Memberikan pemahaman risiko keamanan dalam industry semen
2. Memberikan pemahaman tentang identifikasi dan scenario
3. Memberikan pemahaman dasar Manajemen Risiko
1. QUARRYING
Aktivitas quaryying meliputi aktivitas pengeboran, pengisian peledak, dan
proses peledakan (detonasi). Selanjutnya dilakukan proses pemuatan dan
pemindahan material batuan(limestone) ke area penyimpanan maupun crushing
area.
Selama proses pengisian dan persiapan peledakan, bahan peledak
ditransmisikan dari area penyimpanan peledak (esplosive storage facilities) ke
area titik peledakan (explosion area)
a. Potensi ancaman pada proses penyimpanan dan pengiriman bahan peledak
(Storage Transport and Use of explosives)
Bahan peledak disimpan di lokasi yang telah ditentukan, serta harus
memenuhi persyaratan dan prosedur pengamanan yang berlaku.
Potensi ancaman yang dapat muncul pada area penyimpanan bahan peledak
sbb:
Prosedur dan system pengamanan fisik yang tidak mencukupi (insufficiesnt
security system)
Pelanggaran akses menuju area penyimpanan (unauthorized access and
entry)
Penyimpanan yang tidak memenuhi syarat keselamatan dan keamanan
(FIFO, dll)
Pencurian dengan kekerasan (perampokan/ robbery)
Kekurangan pada konsep CPTED (crime prevention through environmental
design)
Kondisi dan perawatan gedung yang kurang (Insufficient building
maintenance)
Manipulasi pada system TEKNOLOGI INFORMASI
Sabotase dan peledakan paksa (forced ignition)
Pelanggaran aturan safety
b. Potensi ancaman keamanan pada proses pemindahan bahan peledak:
Pelanggaran wewenang dan perijinan (unauthorized permit)
Penggunaan kendaraan yang tidak sesuai/ terdaftar (unathorised vehicle)
Pencurian dengan kekerasan (perampokan/ robbery)
Manipulasi pada system inventory
Pelaksana yang tidak terotorisai (unautorised person/ passenger)
Pemberhentian paksa/ tidak terencana (unplanned stoppage)
Pemindahan saat kondisi cuaca buruk (transport of explosives during
unstable weather)
c. Potensi ancaman pada saat peledakan
Pelanggaran akses ke lokasi peledakan (unatorised access)
Kegagalan proses peledakan
Manipulasi pada system inventory
Manipulasi pada proses pengiriman (kelebihan muat)
Sabotase dan peledakan paksa
Pelanggaran prosedur keselamatan dan tata tertib perusahaan
Penyimpanan, pengangkutan kembali dan inventarisasi bahan peledak
yang gagal meledak
2. CRUSHING
Potensi ancaman keamanan yang dapat muncul pada proses crushing
Pelanggaran akses menuju area penyimpanan material
Pelanggaran akses menuju area crushing
Sabotase dan pengrusakan peralatan
Pencurian sparepart
Manipulasi dan sabotase system inventory
Pencurian pada saat proses loading dan pemindahan material
Kehilangan pada saat proses pemindahan (tumpah, tercecer)
Protes dari warga sekitar terkait polusi debu dan suara
Kecelakaan kerja
3 Lingkungan Prots warga terkait debu dan Pelanggaran prosedur Belum teridentifikasi
kerja polusi keselamatan dan
Kecelakaan kerja prosedur kerja (safety
and rules breach)
3. CLINKER
Proses kegiatan Clinker meliputi fasilitas produksi rotating furnace dan proses
preheating, cooler, filter dan pemindahan material. Potensi risiko keamanan yang
dapat muncul pada proses ini diantaranya:
Pelanggaran akses menuju area penyimpanan material
Pelanggaran akses menuju dan dari area clinker
Sabotase dan pengrusakan peralatan
Pencurian sparepart
Manipulasi dan sabotase system inventory
Pencurian pada saat proses loading dan pemindahan material
Kehilangan pada saat proses pemindahan material (tumpah, tercecer)
Protes dari warga sekitar terkait polusi debu dan suara
Kecelakaan kerja
4. MILLING PROCESSES (Bahan mentah, bahan setengah jadi, bahan jadi dan bahan
pendukung produksi :batubara, pelumas, fuel, dll)
Proses produksi pada tahap ini meliputi:
a. Pemindahan bahan mentah dan penyimpanan sebelum proses milling
b. Peroses produksi
c. Penyimpanan hasil produksi (jadi, setengah jadi) serta pemindahan material
d. Penyimpanan, pemindahan material pendukung (batubara, bahan bakar,
pelumas, dll)
RISK CLASIFICATION
SISTEM
AREA OF ACTIVITY PELANGGARAN PENCURIAN/
SABOTASE INVENTORY TEKNOLOGI SAFETY
AKSES PERAMPOKAN
INFORMASI
1. Quarrying x x x x x x
2. Crushing x x x x x x
3. Clinker x x x x x x
production
4. Milling
processes at
raw mill, x x x x x x
cement milling
and coal
milling
5. Pemindahan/
transmisi
material x x x x x x
(Material
transport )
6. Penyimpanan
(Storage)
Penggunaan x x x x x x
dan
penyimpanan
bahan bakar
7. Pemuatan dan
pengiriman
produk akhir x x x x x x
(Loading and
delivery of final
products )
8. Penggunaan
dan x x x x x
penyimpanan
B3
9. Unit x x x
pembangkit