Anda di halaman 1dari 3

2.

2 Objek Penelitian Wilayah


Objek penelitian wilayah dilakukan di Kota batu, Malang. Kota Batu merupakan
sebuah kota yang berada di provinsi Jawa Timur. Malang memiliki 2 wilayah administratif
pemerintahan, yaitu Kotamadya Malang dan Kabupaten Malang. Sementara kota Batu adalah
sebuah kotamadya yang berjarak sekitar 15 km dari kota Malang dan terletak di sebelah barat
kota malang serta memiliki julukan sebagai kota pariwisata terbaik se-Indonesia. Stigma ini
telah muncul seiring berkembangnya berbagai situs pariwisata Kota Batu baik untuk wisata
edukasi maupun hanya untuk hiburan semata yang menawarkan berbagai keindahan alam.
Sehingga, tempat ini menjadi destinasi pariwisata berlibur mengasyikan dengan hawa sejuk
pegunungan.
Wilayah Kota Batu terletak di kaki dan lereng pegunungan dan berada pada
ketinggian rata-rata 700-1.700 m di atas permukaan laut dengan suhu udara rata-rata
mencapai 12-19 derajat Celsius. Batu dikelilingi beberapa gunung, di antaranya adalah:
 Gunung Anjasmoro (2.277 m)
 Gunung Arjuno (3.339 m)
 Gunung Banyak (1.306 m)
 Gunung Kawi (2.551 m)
 Gunung Panderman (2.045 m)
 Gunung Semeru (3.676 m)
 Gunung Welirang (3.156 m)
 Gunung Wukir (335 m)
Dengan luas wilayah sekitar 202,30 km², sebagian besar keadaan topografi kota Batu
didominasi kawasan dataran tinggi dan perbukitan yang berlembah-lembah yang terletak di
lereng dua pegunungan besar, yaitu Arjuno-Welirang dan Butak-Kawi-Panderman. Jenis
tanah yang berada di kota Batu sebagian besar merupakan andosol, selanjutnya secara
berurutan adalah kambisol, latosol dan aluvial. Tanahnya berupa tanah mekanis yang banyak
mengandung mineral yang berasal dari ledakan gunung berapi. Sifat tanah semacam ini
mempunyai tingkat kesuburan yang tinggi.
Sebagai layaknya wilayah pegunungan yang subur, Batu dan sekitarnya juga memiliki
panorama alam yang indah dan berudara sejuk, tentunya hal ini akan menarik minat
masyarakat lain untuk mengunjungi dan menikmati Batu sebagai kawasan pegunungan yang
mempunyai daya tarik tersendiri. Dengan keindahan, kesejukan, dan kesuburan yang di
tampilkan kota batu sehingga peneliti memilih daerah tersebut sebagai objek penelitian yang
memfokuskan kepada agrowisata memetik apel.
Agrowisata adalah aktivitas wisata yang melibatkan penggunaan lahan pertanian atau
fasilitas terkait (misal silo dan kandang) yang menjadi daya tarik bagi wisatawan. Agrowisata
memiliki beragam variasi, seperti labirin jagung, wisata petik buah, memberi makan hewan
ternak, hingga restoran di atas laut. Agrowisata merupakan salah satu potensi dalam
pengembangan industri wisata di seluruh dunia.Pada era otonomi daerah, agrowisata dapat
dikembangkan pada masing - masing daerah tanpa perlu ada persaingan antar daerah,
mengingat kondisi wilayah dan budaya masyarakat di Indonesia sangat beragam.
Pengembangan agrowisata pada gilirannya akan menciptakan lapangan pekerjaan,
karena usaha ini dapat menyerap tenaga kerja dari masyarakat pedesaan, sehingga
dapat menahan atau mengurangi arus urbanisasi yang semakin meningkat.
Salah satu agrowisata petik apel yang ada di Kota Batu yaitu Kusuma Agrowisata
Batu yang merupakan tempat wisata yang berisi kegiatan memetik apel, para wisatawan juga
dapat menikmati kesejukan dan keindahan panorama Kota Batu karena tempat wisata ini
terletak 1000 meter diatas permukaan laut. Kusuma Agrowisata berdiri pada 1991 dan
merupakan salah satu pioneer Wisata Agro di Indonesia. Kami adalah satu-satunya wisata
agro yang berfasilitas hotel. Kami juga menawarkan wisata petik di kebun apel, jeruk, jambu
merah, buah naga, strawberry dan sayur hidroponik bebas pestisida.

Tahun 1990 Kusuma Agrowisata menanam apel pada lahan seluas 10 ha dan jeruk
seluas 2 ha. Badan usaha PT. Kusuma Satria Dinasasri Wisatajaya diresmikan pada tanggal
29 Mei 1990. Nama “Kusuma Agrowisata” sendiri berasal dari nama perusahaan yaitu PT.
Kusuma Satria Dinasasri Wisatajaya. Peresmian sarana agrowisata ditandai dengan peletakan
batu pertama yang dilakukan pada tanggal 20 Desember 1990 oleh pemilik
sekaligus penyandang dana tunggal yaitu Bapak Jacob Djojosubagjo. Jenis tanah di Kusuma
Agrowisata adalah andosol yang berbatu berwarna cokelat kemerahan dan vertisol pada
kebun kopi. Curah hujan 1 540 mm/tahun. Menurut Schmidt Ferguson tipe iklim daerah Batu
termasuk ke dalam tipe iklim D. Menurut Pemerintah Kota Batu (2010) ketinggian tempat
Kusuma Agrowisata 900-1.000 m dpl dengan kemiringan 15-25º. Kelembaban nisbi 75-98%
dengan suhu sekitar 18-28ºC. Penyinaran matahari pada musim penghujan 5 jam per hari dan
pada musim kemarau 8 sampai 10 jam per hari.
DAFTAR PUSTAKA

Azhari, Iqbal. 2016. Wisata Kebun Petik Apel Batu Malang Jawa Timur. Di akses pada :
http://iqbalazhari.com/wisata-kebun-petik-apel-batu-malang-jawa-timur/. Pada
tanggal 24 Januari 2016

Muzha, Vianda Kushardianti, Heru Ribawanto, dan Minto Hadi. 2010. PENGEMBANGAN
AGROWISATA DENGAN PENDEKATAN COMMUNITY BASED TOURISM. Di
akses pada : file:///C:/Users/user/Downloads/Documents/81-679-1-PB.pdf. Pada
tanggal 24 Januari 2017

Anda mungkin juga menyukai