Anda di halaman 1dari 10

TEORI ASAM-BASA—LARUTAN ASAM-BASA

On 30/07/2016 By amaldofirjarahaditanedalam KELAS XI

SVANTE ARRHENIUS (sumber: zube.brinkster.net)


Asam atau basa suatu zat kimia disebabkan oleh beberapa hal. Ratusan tahun yang lalu, para
pakar kimia telah berhasil menemukan mengapa suatu zat dapat dikatakan asam, basa, atau
netral! Dalam penemuan ini, Lavoisier mengatakan bahwa oksigen bukanlah sembarang nama
unsur, karena dibalik nama “oksigen” berarti pembentukan asam. Label A hingga C berikut
adalah para pakar kimia yang berhasil menemukan tuntas penentu sifat asam-basa:
A. Teori Arrehenius
Sebelum teori Arrehenius ditemukan, seperti yang dikatakan tulisan “merah” di atas bahwa
Lavoisier mengidentifikasikan sifat asam terlebih dahulu. Lalu, seorang ahli kimia, Sir Humphry
Day, menemukan bahwa hidrogen klorida tidak mengandung unsur oksigen tetapi bersifat
asam, bahkan dikategorikan asam kuat; maka kesimpulan Lavoisier ditolak dalam dunia kimia.
Teori Arrehenius berpatokan pada reaksi ionisasi suatu senyawa kimia, ia menyatakan bahwa:
Asam = zat yang menghasilkan/melepaskan ion hidrogen (H+) atau ion hidronium (H3O+)
Basa = zat yang menghasilkan/melepaskan ion hidroksida (OH-)
Sebagai contoh:
HCl –> H+ + Cl- (melepaskan ion hidrogen)
NaOH –> Na+ + OH- (melepaskan ion hidroksida)
Al(OH)3 –> Al3+ + 3OH- (melepaskan ion hidroksida)
H3PO4 –> 3H+ + PO4 3- (melepaskan ion hidrogen)
B. Teori Bronsted-Lowry

TERJADINYA REAKSI HCl DENGAN AIR


Teori Bronsted-Lowry muncul setelah adanya reaksi uji coba suatu zat dengan benzena dan zat
lain. Ambil contoh asam klorida (HCl) dilarutkan dalam air, yang akan larut sempurna
menghasilkan ion-ion baru. Namun, HCl yang lain dilarutkan dalam pelarut benzena (C6H6),
nyatanya HCl mengendap sempurna atau tidak terjadi reaksi. Reaksi HCl dalam air terjadi ketika
H2O menarik satu ion proton dari HCl seperti pada gambar di samping. Dalam teori Bronsted-
Lowry, pelarut yang digunakan tidak terbatas pada air saja, bisa pelarut yang lain.
Nah, Bronsted-Lowry menyatakan bahwa sifat asam-basa:
Asam = pendonor (pemberi) proton (H+)
Basa = akseptor (penerima) proton (H+)
Dalam teori Bronsted-Lowry, dikenal adanya istilah “asam-basa konjugasi“, yaitu bentuk ion
dari reaksi-reaksi Bronsted-Lowry. Istilah ini dikarenakan adanya donor dan akseptor proton
(H+).
Asam konjugasi = suatu senyawa di bagian produk (kanan) yang bertambah satu (1) atom
hidrogennya (H) dari reaktan (kiri). Sifat di bagian reaktan adalah “basa”, tetapi sifat di bagian
produk adalah “asam”.
Basa konjugasi = suatu senyawa di bagian produk (kanan) yang kehilangan satu (1) atom
hidrogennya (H) dari reaktan (kiri). Sifat di bagian reaktan adalah “asam”, tetapi sifat di bagian
produk adalah “basa”.
Di bawah ini adalah contoh dan rumus dari asam-basa konjugasi:
RUMUS REAKSI ASAM-BASA KONJUGASI

CONTOH REAKSI ASAM-BASA


KONJUGASI
C. Teori Lewis
GILBERT NEWTON LEWIS (sumber:
chemistry.about.com)
Teori Lewis adalah teori terbesar dari semua teori asam-basa, artinya teori Lewis sudah
mencakup teori Arrhenius dan Bronsted-Lowry. Nah, coba perhatikand deh reaksi di bawah ini:
NH3 + HCl ⇆ NH4+ + Cl-
Jika dilihat dari teori Bronsted-Lowry, sudah ketahuan bahwa NH3 adalah basa sementara HCl
adalah asam, lalu NH4+ adalah asam konjugasi, sedangkan Cl- adalah basa konjugasi. Namun,
Lewis berbeda pendapat dengan konsep dari Bronsted-Lowry yang memakai donor-akseptor
ion proton. Di sini, Lewis mengkonsepkan bahwa sifat suatu zat asam atau basa dilihat dari
donor-akseptor elektronnya berdasarkan struktur Lewis.
Dalam reaksi antara amoniak dan HCl di atas, jelas terlihat bahwa HCl memberi ion proton ke
amoniak, tetapi HCl juga bertindak sebagai penerima elektron dari amoniak (NH3) sebab dalam
NH3 terdapat pasangan elektro bebas (PEB).
Sebagai kesimpulan:
Asam = akseptor (penerima) pasangan elektron dan tidak mempunyai PEB
Basa = donor (pemberi) pasangan elektron dan mempunyai PEB
Untuk memahaminya, perhatikan contoh-contoh berikut (ingat kembali juga ya tentang
struktur Lewis yang dipelajari kelas 10 kemarin di bab ikatan kimia!):
CONTOH TEORI LEWIS

(1) CONTOH
TEORI LEWIS (2)
CONTOH TEORI LEWIS (3)
D. Reaksi ionisasi
Reaksi ionisasi = reaksi suatu senyawa yang memecahkan ion-ion yang terkandung dalam
senyawa tersebut
Valensi = banyaknya atom H+ (khusus asam) dan atom OH- (khusus basa) dalam reaksi ionisasi,
yang digunakan dalam perhitungan kimia\
Sisa asam = anion (ion negatif) yang terbentuk dari asam setelah melepaskan ion proton (H+)
Asam hipotesis = asam yang tidak stabil dan akan terurai menjadi zat lain, seperti HNO2,
H2SO3, dan H2CO3.
Nah, tabel di bawah ini menujukkan rumus dan contoh dari reaksi-reaksi ionisasi beserta
keterangan lainnya:
RUMUS REAKSI IONISASI

TABEL REAKSI IONISASI BEBERAPA SENYAWA ASAM-BASA


CONTOH SOAL:
Diketahui persamaan reaksi HCl + NH3 –> NH4Cl. Menurut Arrhenius, reaksi tersebut tidak
dapat digolongkan reaksi asam-basa karena …
A. Tidak melibatkan transfer elektron
B. Zat yang dihasilkan bersifat netral
C. Tidak membentuk ion H+ dan OH-
D. Tidak melibatkan transfer proton
E. Reaksi mengalami ionisasi
–> Pembahasan: Dalam pengertian asam-basa dalam teori Arrhenius berkaitan dengan ion H+
dan OH- serta reaksi ionisasi. Sementara reaksi di soal tidak mengalami reaksi ionisasi, so obsein
E salah
Kelebihan teori Bronsted-Lowry yaitu dapat menjelaskan …
A. Reaksi ionisasi
B. Sifat asam-basa pada reaksi reversibel
C. Reaksi asam-basa dengan pelarut air saja
D. Reaksi asam-basa yang tidak melibatkan transfer proton
E. Reaksi asam-basa berdasarkan serah terima pasangan elektron
Perhatikan senyawa-senyawa berikut
1) Cl-
2) H2PO4 –
3) HSO4-
4) H2C2O4
5) H2S
Menurut teori Bronsted-Lowry, spesi yang bersifat amfoter adalah …
A. 1) dan 4)
B. 1) dan 5)
C. 2) dan 3)
D. 3) dan 4)
E. 4) dan 5)
–> Pembahasan:

Reaksi CN- + air –> HCN + OH- terjadi saat natirum sianida (NaCN) larut dalam air akibat ion
natrium memiliki potensi lebih besar terlepas dari air. Maka, pernyataan yang tepat mengenai
reaksi tersebut adalah …
A. H2O merupakan asam
B. CN- merupakan asam
C. HCN merupakan basa konjugasi
D. OH- merupakan asam konjugasi
E. H2O dan HCN merupakan pasangan asam-basa konjugasi
–> Pembahasan: Silkana scroll ke atas tentang teori Bronsted-Lowry pada bagian asam-basa
konjugasi untuk memahaminya. Yuk, latihan!
Menurut Arrhenius, H2O bersifat netral karena …
A. Bersifat nonpolar
B. H2O tidak berwarna
C. Merupakan pelarut universal
D. Molekul air tidak mudah teurai
E. Menghasilkan ion H+ dan OH- yang sama banyak
–> Pembahasan: Berdasarkan reaksi ionisasi air (H2O –> H+ + OH-), jumlah koefisien ion H+
dan OH- sama banyak, artinya bersifat netral
Diketahui reaksi kimia H2O + NH3 –> NH4+ + OH-. Pasangan yang merupakan asam-basa
konjugasi adalah …
A. H2O dan OH-
B. H2O dan NH4+
C. H2O dan NH3
D. OH- dan NH3
E. NH4+ dan OH-
–> Pembahasan:

Anda mungkin juga menyukai