ANFISHE
ANFISHE
Disusun Oleh:
Ikhya ayatullah
(180661004)
Dosen pengampu:
RINTO M.Pd
DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii
BAB I .................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ....................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................................. 1
BAB II................................................................................................................................. 2
PEMBAHASAN ................................................................................................................. 2
A. PENGERTIAN AMFIBI............................................................................................ 2
B. STRUKTUR DAN FUNGSI TUBUH AMFIBI ........................................................ 2
C. CIRI CIRI AMFIBI .................................................................................................... 3
D. KLASIFIKASI AMFIBI ............................................................................................ 4
E. Sistem Organ Amfibi .................................................................................................. 7
F. PENGERTIAN PISCES (IKAN)................................................................................ 9
G. CIRI-CIRI PISCES (IKAN) ..................................................................................... 10
H. STRUKTUR TUBUH PISCES ................................................................................ 11
I. REPRODUKSI PISCES (IKAN) ............................................................................. 13
BAB III ............................................................................................................................. 23
PENUTUP ........................................................................................................................ 23
A. KESIMPULAN ........................................................................................................ 23
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 24
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu fisiologi telah diajarkan sejak tahun 1953, dan dikenal sebagai
ilmu faal. Pada kurun waktu tahun 1953-1968 ilmu fisiologi merupakan ilmu tang
diberikan pada masa Bachelor tingkat satu yang kemudian dikenal sebagai sarjana
muda. Fisiologi adalah turunan biologi yang mempelajari bagaimana kehidupan
berfungsi secara fisik dan kimiawi. Istilah ini dibentuk dari kata Yunani Kuna
physis, “asal-usul” atau “hakikat”, dan logia, “kajian”. Fisiologi, dari kata Yunani
physis = ‘alam’ dan logos = ‘cerita’, adalah ilmu yang mempelajari fungsi
mekanik, fisik, dan biokimia dari makhluk hidup. Fisiologi menggunakan
berbagai metode ilmiah untuk mempelajari biomolekul, sel, jaringan, organ,
sistem organ, dan organisme secara keseluruhan menjalankan fungsi fisik dan
kimiawinya untuk mendukung kehidupan. Fisiologi dibagi menjadi fisiologi
tumbuhan dan fisiologi hewan tetapi prinsip dari fisiologi bersifat universal, tidak
bergantung pada jenis organisme yang dipelajari.
B. Rumusan Masalah
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN AMFIBI
Mendengar kata Amfibi, hal pertama yang terpikirkan yaitu “Kodok dan Katak”.
Betul sekali, Kodok merupakan salah satu spesies dari kelas amfibi. Nah, apa
yang dimaksud dengan amfibi? Istilah amfibi berasal dari bahasa yunani yaitu
Amphi yang berarti dua dan bios yang artinya hidup. Jadi, amfibi merupakan
hewan vertebrata (bertulang belakang) yang dapat hidup di dua alam, yaitu di air
dan di darat.
2
3
Tubuh terdiri atas kepala dan badan pada katak dan kepala, badan dan ekor
pada salamander.
Tubuh amfibi dilapisi oleh kulit yang basah dan berlendir.
Amfibi merupakan hewan berdarah dingin (poikiloterm)
4
PERTUMBUHAN AMFIBI
D. KLASIFIKASI AMFIBI
Umumnya kita mengenal amfibi sebagai katak atau kodok. Sebenarnya, kelas
amfibi tidak hanya katak atau kodok saja. Tapi, ada beberapa spesies lain yang
termasuk ke kelas amfibi. Spesies-spesies tersebut digolongkan menjadi tiga ordo,
yaitu Anura, Caudata dan Gymnophiona yang akan dibahas berikut ini.
5
1. Ordo Anura
Istilah “Anura” mempunyai arti tidak memiliki ekor yang artinya spesies dari ordo
ini memiliki cirri umum tidak memiliki ekor. Ciri lainnya yaitu kepala yang
bersatu dengan badan sehingga spesies dari ordo ini tidak memiliki leher. Spesies
dari ordo ini, memiliki kaki yang lebih besar dan panjang yang fungsinya untuk
melompat dan memanjat.
Katak memiliki kulit yang halus dan lembab. Katak memiliki paru-paru untuk
bernapas. Akan tetapi katak juga dapat menggunakan kulitnya untuk bernapas.
Perbedaan lainnya yaitu katak memiliki mata yang menonjol dan dapat ditarik ke
dalam. Katak juga lebih banyak menghabiskan waktunya di Air. Contoh yaitu
Rana esculenta
Nah, sedangkan saudaranya kodok memiliki kulit yang kasar, berkutil serta kering
sehingga mampu hidup di daerah yang kering. Kaki belakang kodok juga lebih
pendek dari katak sehingga kodok lebih banyak menggunakan kakinya untuk
berjalan.
2. Ordo Caudata
Istilah caudate berasal dari bahasa latin yang memiliki arti ekor. Spesies dari ordo
ini hampir semuanya memiliki ekor. Spesies dari ordo caudate memiliki ekor yang
hampir sama panjang dengan tubuhnya bahkan beberapa spesies memiliki ekor
yang melebihi panjang tubuhnya, contoh yaitu Oedipina.
6
Ekor yang berkembang dengan baik memungkinkan bagi ordo ini untuk berenang
dengan baik pula. Berbeda dengan sepupunya anura, caudata memiliki empat
buah kaki yang berfungsi untuk berjalan.
Spesies dari ordo caudate memiliki ukuran tubuh yang bervariasi. Bahkan salah
satu spesies dari ordo ini memiliki ukuran mencapai 1,8 meter dan merupakan
amfibi terbesar.
Contoh spesies dari ordo ini yaitu Salamander.
SALAMANDER
3. Ordo Gymnophiona
Nah, kita telah sampai di ordo terakhir dari kelas Gymnophiona. Seperti apa
bentuk dari ordo gymnophiona? Jadi menurut para ahli Ordo Gymnophiona atau
sesilia dicirikan dengan bentuk tubuh memanjang mirip cacing dan kebanyakan
ditemukan di Amerika Selatan, Afrika dan Asia Selatan. Bentuk tubuh dari ordo
ini berbeda dengan jenis amfibi lainnya. Sesilia memiliki bentuk tubuh mirip
dengan belut atau cacing tanah.
Sesilia hidup di bawah tanah dan di air dan memiliki tengkorak yang kuat
sehingga memungkinkan ordo spesies ini untuk menggali hingga jauh ke dalam
tanah.
Karena sesilia lebih banyak menghabiskan waktu di bawah tanah sehingga sesilia
jarang terlihat oleh manusia. Sesilia juga memiliki mata yang hampir tidak
berfungsi yang bentuknya seperti titik di kepala.
7
SESILIA
1. Sistem sirkulasi
2. Sistem Pernapasan
Sistem pernapasan pada katak terdiri atas insang, paru-paru dan kulit. Ketika
katak masih pada tahap larva (kecebong) katak bernapas menggunakan insang.
Nah, saat katak masuk tahap dewasa, katak bernapas menggunakan kulit dan
paru-paru. Kulit katak yang selalu dalam keadaan basah mengandung banyak
kapiler sehingga oksigen mudah berdifusi melalui kulit.
3. Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan pada amfibi terdiri atas beberapa saluran. Saluran tersebut
terdiri atas mulut, kerongkongan, lambung, usus dan kloaka. Makanan dari mulut
masuk ke lambung melalui kerongkongan. Di lambung makanan tersebut dicerna
dan kemudia masuk ke usus untuk diserap nutrisinya. Sisa makanan tersebut
dikeluarkan melalui kloaka dengan proses defekasi.
4. Sistem Ekskresi
Sistem ekskresi pada amfibi memiliki organ ekresi utama yaitu ginjal. Fungsi
ginjal pada amfibi yaitu untuk menyaring darah dan zat zat sisa seperti garam,
mineral dan lainnya yang tidak dibutuhkan oleh tubuh. Setelah difiltrasi oleh
ginjal, maka zat-zat tersebut akan keluar melalui kloaka dalam bentuk urine
dengan proses urinasi.
9
5. Sistem Reproduksi
Sistem reproduksi pada amfibi terjadi di luar tubuh induk. Maksudnya fertilisasi
terjadi di luar tubuh. Ketika katak jantan dan betina kawin, keduanya akan
melakukan ampleksus yaitu katak jantan akan melekat pada tubuh katak betina
dan menekan perut katak betina. Lalu katak betina akan mengeluarkan ovum ke
dalam air melalui kloaka. Setelah katak betina mengeluarkan ovum, katak jantan
pun mengeluarkan sperma melalui kloaka. Setelah terjadi fertilisasi eksternal,
ovum akan diselimuti oleh cairan kental sehingga berbentuk gumpalan telur.
Nah, itulah pembahasan kita hari ini. Jadi, amfibi itu tidak hanya katak dan kodok
saja tetapi ada juga spesies lain yaitu salamander dan sesilia. Banyak orang yang
beranggapan terutama kaum hawa bahwa katak dan kodok merupakan hewan
yang menjijikkan karena permukaan kulitnya yang basah dan berlendir dan juga
berkutil atau kasar. Sebenarnya karena adanya hewan amfibi ini, memberikan
inspirasi bagi Insinyur Pesawat terbang untuk menciptakan sebuah pesawat yaitu
pesawat amfibi. Pesawat amfibi ini dapat mendarat di darat dan di air. Selain
memberikan inspirasi, hewan amfibi ini juga berperan sebagai hewan peliharaan
contohnya pada salamander dan sebagai hewan eksperimental di laboratorium
contohnya katak dan kodok.
dengan penekanan pada taksonomi dan aspek lainnya disebut Ikhtologi atau
Ichthyology.
Evolusi ikan dari zaman ke zaman dapat dilihat pada gambar berikut.
Memiliki sirip untuk bergerak (sirip dada, punggung, perut, anal, ekor)
Berkembang biak secara bertelur
Memiliki endoskeleton
Bernapas dengan insang
Memiliki sisik yang licin dan berlendir
Merupakan hewan poikiloterm
11
Alat peredaran darah ikan terdiri atas jantung dan sinus venosus. Jantung ikan
terdiri atas dua ruangan, atrium dan ventrikel terletak di belakang insang. Sinus
venosus adalah struktur penghubung berupa rongga yang menerima darah dari
vena dan terbuka di ruang depan jantung. Diantara atrium dan ventrikel jantung,
terdapat klep yang menjaga aliran darah ikan tetap searah. Peredaran darah ikan
disebut peredaran darah tunggal karena darah dari insang langsung beredar ke
seluruh tubuh kemudian masuk ke jantung. Jadi darah hanya beredar melalui
jantung dengan rute jantung, insang menuju seluruh tubuh kemudian kembali ke
jantung.
Berikut struktur ikan pada umumnya.
13
Integumen (kulit)
Mulut
Insang
Memiliki ekor
Reproduksi pisces terjadi secara seksual, memiliki organ kelamin jantan dan
betina. Fertilisasinya bisa terjadi secara eksternal maupun internal. Fertilisasi
eksternal yaitu dilakukan dengan cara gamet-gametnya dikeluarkan dari dalam
tubuhnya sebelum fertilisasi. Fertilisasi ini dilakukan oleh hewan-hewan akuatik.
Fertilisasi internal yaitu dilakukan dengan cara sperma dimasukkan ke dalam alat
reproduksi betina, selanjutnya terjadi fertilisasi, setelah pembuahan telur
membentuk membrane fertilisasi yang menghalangi pemasukan sperma lainnya.
Kadanng sperma itu hanya untuk mengaktivasi telur. Fertilisasi ini dilakukan
untuk adaptasi dengan kehidupan darat. Sebagian besar betina dan jantan
merupakan individu terpisah. Akan tetapi, pada beberapa family jantan dan
betinanya bisa terdapat pada satu individu sehingga mereka dapat melakukan
pembuahan sendiri (hemafrodit).
14
Terdapat 3 (tiga) macam proses reproduksi pada kelas pisces yaitu ovipar, vivipar
dan ovovivipar. Sebagian besar ikan melakukan reproduksi ovipar yaitu
pembuahan di luar tubuh ikan betina dengan cara mengeluarkan telur dari dalam
tubuh ikan betina dan akan dibuahi oleh ikan jantan. Saat dibuahi, sel sperma akan
masuk ke sel telur (oosit) melalui lubang yang disebut mikrofil. Biasanya satu sel
telur hanya dapat dimasuki oleh satu selsperma. Oosit yang telah dibuahi disebut
zigot. Contoh ikan yang bereproduksi dengan cara ovipar adalah salmon, belut,
ikan tuna, ikan mas.
Pada reproduksi ovovivipar, perbedaanya adalah, embrio tidak memperoleh
nutrisi secara langsung dari induknya melainkan dari kuning telurnya dan tubuh
induknya berfungsi sebagai tempat perlindungan. Setiap embrio berkembang di
dalam telurnya masing-masing. Setelah cukup umur, telur akan pecaj di dalam
tubuh induknya dan anak akan keluar dari vagina indukbetinanya. Contoh ikan
yang mengalami reproduksi vivipar dan ovovivipar adalah ordo Lamniformes
(ikan hiu). Anak yang dihasilkan lebih sedikit dari yang bereproduksi secara
ovipar.
15
Organ reproduksi ikan ada dua yaitu alat kelamin luar ( lubang pengeluaran sel
telur) dan alat kelamin dalam (oviduk, ovarium).
Pada ikan pembuahan secara eksternal, betina tidak mengeluarkan telur yang
bercangkang, namun ovum yang tidak akan berkembang jika tidak dibuahi lebih
lanjut. Ovum tersebut dikeluarkan melalui kloka, sehingga terjadi fertilisasi di
dalam air. Telur yang telah dibuahi tampak seperti bulatan-bulatan kecil berwarna
putih yang akan menetas dalam kurun waktu 24-40 jam. Sedangkan pada ikan
yang pembuahannya secara internal, seperti hiu dan pari, sel telur tetap dihasilkan
oleh ovarium kemudian menuju oviduk untuk dibuahi dan selanjutnya akan
melekat pada uterus hewan betina.
a. Myxini
Semua anggota kelas myxini hidup di laut. Sebagian besar di zona intertidal pada
dasar berlumpur lunak dan berpasir. Ikan ini membenamkan diri ke dasar laut
untuk mencari hewan avertebrata yang lunak sebagai makanan atau memakan
bangkai ikan. Bentuknya seperti belut, tidak mempunyai tulang belakang
(vertebrata), tidak mempunyai rahang matanya rudimenter. Tidak memiliki sirip
berpasangan dan tidak ada sirip dorsal. Bertulang rawan di bagian mulut dan
tengkorak, lubang hidungnya terletak di bagian kepala. Sungutnya sebanyak tiga
psang, terdapat 5-15 kantung insang pada setiap sisi. System garis sisi mengalami
degenerasi. Usus tidak bersila dan telurnya besar. Memiliki sepasang mata lateral
yang mereduksi tapi tetap sensitive terhadap cahaya.
MYXIN
17
b. Cephalaspidomorphi
Salah satu spesies ikan anggota kelas ini adalah ikan lamprey (Lampreta planeri,
Petromyzon marinus). Ditemukan pada lingkungan laut dan perairan tawar.
Mempunyai siklus hidup sebagai larva yang disebut dengan ammocoete yang
hidup di perairan tawar. Biasanya larva mengubur dirinya di dalam substrat
lumpur. Ikan ini termasuk parasit atau predator. Ia mengisap darah dan cairan
tubuh ikan lain, seperti vampir. Kontradiksi dengan ikan dewasa, larva
(ammocoete) hidup membenamkan diri di lumpur sungai. Di sini ia akan
menyaring alga dan detritus. Dua pola hidup yang berbeda ini merupakan aspek
yang sangat menarik. Jumlah anggota kelas ini tercatat mendekati 40 spesies.
Empat spesies ditemukan di daerah iklim sedang di belahan bumi selatan, dan
selebihnya ada di belahan bumi utara. Bentuk seperti ular. Vertebrae terdiri atas
tulang rawan. Ikan ini tidak mempunyai rahang. Mata berkembang baik. Tanpa
sungut. Tidak ada lengkung insang sejati untuk menyokong dan melindungi
insang, dan sebagai gantinya terdapat suatu kantung yang terletak di luar insang;
arteri insang dan saraf insang terletak di dalamnya.
Satu lubang hidung. Sirip berpasangan tidak ada. Sirip dorsal satu atau dua. Usus
bersilia. Telur kecil dengan kait.
18
CEPHALASPIDOMORPH
ELASMOBRANCHI
b. Holocephali
Ikan ini umum disebut ratfish karena ekornya yang ramping dan memanjang serta
kepala yang meruncing seperti tikus. Rahang atas menyatu dengan kranium.
Jumlah insang ada empat pasang dan celah insang satu pasang. Tanpa sisik pada
ikan dewasa. Tidak punya spirakel dan tidak ada kloaka. Ikan yang jantan
mempunyai alat penyalur sperma disebut tenakulum, yang terletak di kepala
bagian depan. Kelas Holocephali hanya terdiri atas satu ordo, yaitu
Chimaeriformes. Salah satu anggotanya ialah Chimaera monstrosa L.
20
HOLOCEPHALI
Dari antara anggota kelas ini ada satu spesies yang menjadi catatan penting dalam
sejarah iktiologi. Spesies ini adalah coelacanth yaitu fosil dan diperhitungkan
hidup pada kurun waktu antara masa pertengahan Devonian (350 juta tahun yang
lalu) sampai akhir Cretaceous (66 juta tahun yang lalu).
21
Dunia terkejut ketika tepat sebelum Natal tahun 1938 seekor coelacanth hidup
tertangkap oleh pukat tarik (trawl) pada kedalaman 70 meter di pantai timur
Afrika Selatan. Perhatian dunia tersedot dan takjub, karena sebelumnya ikan ini
hanya dikenal dari fosilnya
SARCOPTERYGII
b. Actinopterygii
Kelas Actinopterygii merupakan kelas yang paling banyak di bumi. Nelson (2006)
menegaskan bahwa kelas ini mencakup 44 ordo yang memiliki 26.891 spesies.
Sekitar 44% dari jumlah spesies tersebut adalah ikan air tawar. Cirri-cirinya yaitu
notokorda seperti rangkaian manik, atau seperti manik-manik yang terpisah,
mempunyai rahang (maksila dan premaksila), rangka terdiri atas tulang sejati,
lengkung insang merupakan tulang sejati, yang terletak di bagian tengah insang,
mengandung arteri dan saraf, mempunyai sirip yang berpasangan (sirip dada dan
sirip perut), mempunyai sepasang lubang hidung, mempunyai sisik yang
umumnya bertipe sikloid dan stenoid, tetapi ada juga yang bersisik tipe ganoid
dan beberapa kelompok tanpa sisik, biasanya mempunyai gelembung gas dan
tidak memiliki kloaka.
22
ACTINOPTERYGII
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Anatomi fisiologi adalah cabang Biologi yang mempelajari fungsi dasar dan
mekanisme kerja alat-alat tubuh dalam kondisi normal, yaitu dalam rangka
menciptakan kondisi homeostasis. Materi yang dipelajari meliputi: Konsep
Homeostasis; Sistem Koordinasi Neural dan Indera; Sistem Koordinasi Hormonal
dan Reproduksi; Sistem Pernafasan; Sistem Pencernaan; Sistem Sirkulasi Darah
dan Limfe; Sistem Imun; Sistem Ekskresi; Sistem Osmoregulasi dan
Termoregulasi; serta Sistem Gerak. Subjek kajian dari berbagai kelompok hewan
Avertebrata dan Vertebrata, terutama dari kelas Mammalia, hingga manusia.
Fisiologi Hewan memiliki posisi yang sentral sehingga tak terpisahkan dengan
ilmu-ilmu lainnya, seperti Kimia, Fisika, dan Matematika. Cabang-cabang Biologi
yang berkaitan erat dengan Fisiologi Hewan, terutama adalah: Biokimia dan
Struktur Perkembangan Hewan (Anatomi, Histologi, Embriologi).
Kajian matakuliah ini cukup luas namun relatif dangkal, meliputi pemahaman
konsep dasar, komparasi atau perbandingan pada berbagai kelompok hewan,
variasi lingkungan internal/eksternal, dan pembahasan mekanisme aksi hingga
subsel dan molekular terbatas. Kegiatan pembelajaran disampaikan dengan cara
TCL, SCL, dengan pendekatan analisis kausal dan pemahaman secara analogi.
Setelah selesai menempuh matakuliah ini dengan baik dan lengkap, mahasiswa
diharapkan nantinya dapat memahami dan menganalisis fungsi dan interaksi
berbagai sistem dalam tubuh organisme (hewan dan manusia). Selanjutnya,
mahasiswa dapat menerapkan konsep-konsep yang telah dipelajari selama
mengikuti matakuliah ini untuk menjelaskan fenomena yang ada di masyarakat,
serta dapat melakukan penelitian dan menciptakan karya ilmiah berdasarkan
konsep-konsep tersebut.
Dunia Hewan dibedakan menjadi dua yaitu Kelompok hewan tidak bertulang
belakang (invertebrata)
23
24
DAFTAR PUSTAKA
https://dimascahyono.blogspot.com/2014/05/anatomi-dan-fisiologi-hewan-
fisiologi.html
https://www.ilmudasar.com/2016/08/Pengertian-Ciri-Struktur-Tubuh-Klasifikasi-
Sistem-Organ-Pisces-Ikan-Adalah.html
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-ikan-pisces/