Anda di halaman 1dari 8

PENGELOLAAN LABORATORIUM

Validasi Metode Analisis

Disusun oleh :

Nama : Siwi Riyati

No. Absen : 34/10198

Kelas : 4 Kimia Analis 1

SMK NEGERI 1 (STM PEMBANGUNAN) TEMANGGUNG

Jalan Kadar Maron Sidorejo, Kotak Pos 104, Telepon (0293) 4901639

Temanggung 56221

Tahun Ajaran 2019/2020


A. DEFINISI
Validasi adalah tindakan pembuktian dengan cara yang sesuai bahwa tiap
bahan, prosedur, kegiatan, sistem, perlengkapan, atau mekanisme yang digunakan
dalam produksi dan pengawasan yang akan senantiasa mencapai hasil yang
diinginkan. Verifikasi adalah konfimasi dengan cara pengujian dan penyajian
bukti bahwa persyaratan yang boleh dietapkan terpenuhi. (Mufrod, 2014).

PRINSIP VALIDASI
Prinsip validasi ada 3 yaitu :
1. Menuliskan apa yang harus dilakukan
2. Melakukan apa yang telah ditulis
3. Menuliskan apa yang telah dilakukan.
TUJUAN VALIDASI
Tujuan validasi adalah untuk memberikan kepastian bahwa alat berfungsi
sesuai dengan yang diinginkan, yaitu :
1. Harus ada protap
2. Harus dicatat
3. Harus ada program
4. Dievaluasi

B. ALASAN VALIDASI
Validasi dalam industri farmasi dilakukan untuk:
1. Memenuhi peraturan pemerintah (dalam penerapan CPOB).
2. Menjamin mutu obat dengan cara penerapan suatu proses yang sudah
dipahami disertai pengawasan mutu yang memadai meyakinkan kita akan
mutu produk yang dihasilkan (peningkatan mutu; peningkatan konsistensi
mutu; peningkatan percaya diri dan kepercayaan pelanggan/konsumen)
(Mufrod, 2014)

C. TUJUAN VALIDASI
Tujuan dilakukannya validasi dalam industri farmasi adalah untuk
menghasilkan sediaan farmasi yang secara konsisten terjamin mutunya, termasuk
keamanan dan efektifitasnya (Mufrod, 2014).

D. TIPE VALIDASI
Validasi terdiri dari 3 macam, antara lain:
1. Validasi Prospektif
Validasi yang dilakukan sebelum pelaksanaan suatu prosedur,
pembuatan formula baru atau peralatan baru. Umumnya digunakan 3
batch untuk kegiatan validasi prospektif. Validasi ini merupakan tahap
dari pengembangan menuju produksi (Health Canada, 2009). Contoh
validasi prospektif adalah validasi proses produksi kaplet baru.
2. Validasi Retrospektif
Validasi ini meliputi pencatatan (recording) variabel-variabel dan
serangkaian langkah yang telah dilakukan dari keseluruhan proses
produksi (sampai produk akhir). Validasi ini berguna sebagai
bukti/dokumentasi bahwa proses yang dilakukan sudah terkontrol sesuai
dengan SOP yang telah dibuat (Health Canada, 2009). Umumnya 20-30
batch cukup untuk digunakan sebagai pembuktian validasi prosedur yang
telah dilaksanakan. Contoh validasi retrospektif adalah validasi proses
produksi kapsul yang telah dipasarkan.
3. Validasi Konkuren
Validasi ini mencakup pengawasan proses dari langkah-langkah
proses yang dianggap kritis (critical processing step) dan melibatkan
pengujian produk dari tiap langkah proses untuk memastikan bahwa
produk yang dihasilkan dalam setiap proses (produk antara) memenuhi syarat
(Mufrod, 2014). Contoh validasi konkuren adalah validasi proses
produksi kapsul yang sedang berjalan (proses produksinya).

E. PARAMETER VALIDASI
Prosedur analisis yang harus divalidasi meliputi beberapa jenis pengujian,
yaitu adanya pengotor, uji limit untuk mengendalikan keberadaan pengotor, serta
uji kuantitatif komponen aktif atau komponen lain dalam produk obat-
obatan. Pemilihan parameter yang akan diuji tergantung dari jenis dan metode
pengujian yang akan divalidasi (Chan, dkk., 2004).

1. Akurasi (Accuracy)

Akurasi atau accuracy adalah ukuran yang menunjukkan derajat


kedekatan hasil analisis dengan kadar analit yang sebenarnya. Akurasi
dinyatakan sebagai persen perolehan kembali (recovery) analit yang
ditambahkan. Kecermatan hasil analisis sangat tergantung kepada sebaran
galat sistematik di dalam keseluruhan tahapan analisis (Gandjar &
Rohman, 2007). Rumus recovery dengan A adalah jumlah analit total, B
adalah jumlah analit dalam sampel, x adalah bahan baku yang
ditambahkan, yaitu:
Accuracy dapat ditentukan melalui dua cara, yaitu metode simulasi
(spiked-placebo recovery) atau metode penambahan baku (standard
addition method). Recovery dapat ditentukan dengan cara membuat sampel
plasebo (eksipien obat, cairan biologis) kemudian ditambah analit dengan
konsentrasi tertentu (biasanya 80% sampai 120% dari kadar analit yang
diperkirakan), kemudian dianalisis dengan metode yang akan
divalidasi (Gandjar & Rohman, 2007).

2. Presisi (Precision)
Dapat ditetapkan dengan kecermatan, keseksamaan, dan linieritas yangdapat
diterima. Rentang dapat dilakukan dengan cara membuat kurvakalibrasi dari
beberapa set larutan standar yang telah diketahuikonsentrasinya (Ermer &
Miller, 2005). Kriteria keberterimaan darilinieritas adalah 2 > 0,999 (BPOM,
2013).
3.Selektivitas (Spesifisitas)
Selektivitasatau spesifisitas suatu metode adalah kemampuannya yang
hanya mengukur zat tertentu saja secara cermat dan seksama dengan
adanya komponen lain yang mungkin ada dalam matriks sampel.
Selektivitas seringkali dapat dinyatakan sebagai derajat penyimpangan
metode yang dilakukan terhadap sampel yang mengandung bahan yang
ditambahkan. Penyimpangan hasil jika ada merupakan selisih dari hasil uji
keduanya (Gandjar & Rohman, 2007).

4. Limit Deteksi dan Limit Kuantitasi

Limit deteksi merupakan jumlah atau konsentrasi terkecil analit dalam


sampel yang dapat dideteksi, namun tidak perlu diukur sesuai dengan nilai
sebenarnya. Limit kuantitasi adalah jumlah analit terkecil dalam sampel
yang dapat ditentukan secara kuantitatif pada tingkat ketelitian dan
ketepatan yang baik. Limit kuantitasi merupakan parameter pengujian
kuantitatif untuk konsentrasi analit yang rendah dalam matriks yang
kompleks dan digunakan untuk menentukan adanya pengotor atau
degradasi produk. Limit deteksi dan limit kuantitasi dihitung dari rerata
kemiringan garis dan simpangan baku intersep kurva standar yang
diperoleh (ICH, 1995).

F. VALIDASI ULANG / REVALIDASI


Merupakan pengulangan dari validasi proses. Validasi ini dilakukan saat ada
perubahan formulasi, lokasi produksi, alat produksi, jumlah tiap produksi serta
saat ditemukan batch/produk yang tidak memenuhi syarat dan validasi ini tetap
dilakukan secara berkala walaupun tidak terjadi perubahan-perubahan tersebut.

G. KOMPONEN VALIDASI

Validasi memiliki komponen sebagai berikut:


1. Fasilitas / bangunan
2. Operator/personalia
- Persiapan validasi :
a. Kualifikasi/pendidikan
b. Tugas dan tanggung jawab (tugas rutin dan tim validasi)
c. Pengamatan tugas dan tanggung jawab yang dilaksanakan
d. Laporan dan kesimpulan
Kualitas dari seorang personel merupakan hal yang sangat penting
sehingga personel merupakan aset nomor 1 dalam produk kefarmasian.
3. Prosedur analisis
4. Peralatan/Kalibrasi instrumen/Sistem penunjang yang kritis
- Persiapan validasi
a. Prakualifikasi
- Spesifikasi masing-masing alat/instrumen dan sistem
- Desain peralatan dan sistem
- Prosedur operasional peralatan dan sistem
b. Kelaikan
- Kelaikan pemasangan (IQ)
- Kelaikan operasional (OQ)
- Kelaikan kineja (PQ)
c. Validasi proses
- Program validasi
- sedur pembersihan dan baku pengawasannya)

- Peralatan/instrument (prosedur kalibrasi)


- Personalia
- Pengawasan dan pemeriksaan
d. Spesifikasi
- Spesifikasi bahan baku
- Spesifikasi bahan kemasan primer

5. Prosedur analisis
- Larutan pereaksi
- Instrumen parameter
- Penetapan kadar/potensi
- Laporan dan kesimpulan
- Tahap validasi bahan baku
a. Mendaftar bahan baku untuk suatu produk
b. Mencari minimal 2 supplier untuk setiap bahan baku
c. Jika supplier baru kunjungi fasilitas supplier tersebut
d. Memperoleh cuplikan dan sertifikat analisis dari supplier
e. Menetapkan spesifikasi untuk setiap bahan baku
f. Menetapkan prosedur pengujian
g. Menetapkan prosedur pengambilan cuplikan jika
dibutuhkan persyaratan khusus
h. Menetapkan kondisi penyimpanan optimum
i. Menetapkan usia simpan (self life)
j. Tantangan terhadap bahan baku
6. Tahapan pembuatan

H. TAHAP VALIDASI
1. Rencana Induk Validasi
Mencakup program validasi (PV),yaitu matriks dan jadwal PV.
a. Menetapkan tujuan dan wawasan validasi
b. Menyusun anggota komite validasi dan satuan tugas
c. Aktivitas validasi
d. Macam/bentuk validasi
e. Menetapkan jadwal validasi
f. Dokumen validasi
Contoh Format RIV (BPOM, 2013):
2. Protokol
Validasi merupakan dokumen tertulis untuk melaksanakan. Melakukan
validasi proses.Dengan rincian:
a. Sasaran
b. Wawasan
c. Formulasi dan komponen
d. Petaalur proses
e. Daftar dokumen yang disiapkan
f. Pengamatan selama proses
g. Prosedur pengambilan dan uji sampel
h. Jadwal pelaksanaan validasi dan tanggung jawab
i. Formulir isian untuk proses pencampuran, pengawasan dan
pemeriksaan “in-process”.

3. Pra-validasi
Kegiatan pra-validasi meliputi,
a. Kalibrasi
Kalibrasi dibandingkan dengan baku:
- Harus ada protap
- Harus dicatat
- Harus ada program
- Dievaluasi
Tera adalah alat ukur harus ditera sesuai dengan peraturan
pemerintah yang berlaku.
1) Prosedur kalibrasi
2) Sarana kalibrasi

Sebelum dilakukan kualifikasi desain hendaklah terlebih


dahulu dibuat spesifikasi dari fasilitas, system atau alat
yang akan digunakan.

1. Kualifikasi Instalasi (Installation Qualification /IQ)


Suatu tindakan untuk memastikan bahwa peralatan atau
system penunjang telah dipasang dengan baik sesuai
spesifikasi yang ditentukan.
2. Kualifikasi Operasional (Operational Qualification / OQ)
Suatu tindakan untuk memastikan bahwa peralatan atau
system penunjang telah dapat dioperasikan dengan baik
sesuai spesifikasi yang ditentukan.
3. Kualifikasi Kinerja (Performance Qualification / PQ)
Suatu tindakan untuk memastikan bahwa peralatan atau
system penunjang dapat memberikan kinerja atau berfungsi
sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan.
Masing-masing tahap harus dilakukan secara berurutan (Mufrod,
2014).
Rekualifikasi dilakukan jika ada modifikasi atau pemindahan
fasilitas / peralatan. Modifikasi atau pemindahan harus melalui
peninjauan yang memadai dan dokumen proposal perubahan dibuat
sesuai dengan protap prosedur perubahan dengan pengesahan
pejabat yang berwenang (Mufrod, 2014)

4.Validasi Proses
Validasi proses adalah kegiatan terdokumentasi untuk membuktikan
suatu proses spesifik akan secara terus-menerus menghasilkan produk
yang memenuhi spesifikasi dan sifat-sifat mutu yang telah ditentukan
sebelumnya (FDA, 1987). Validasi proses dilakukan pada sediaan padat,
cair, semipadat adalah serbuk, tablet, kapsul, krim, gel, dan salep.Sistem
pengendalian udara ruang produksi sediaan padat (kelas 3.500.000).
a. Sasaran
b. Wawasan
c. Tugas tanggung jawab tim validasi
d. Kalibrasi instrumen
e. Protokol kualifikasi (IQ, OQ, PQ).
f. Laporan dan kesimpulan
5. Laporan dan Kesimpulan Validasi
Memuat semua hasil tindakan dan proses, memuat hasil pemeriksaan
dan analisis, penilaian pemenuhan persyaratan/spesifikasi yang ditentukan.
DAFTAR PUSTAKA
https://priyambodo1971.wordpress.com/cpob/kualifikasi-dan-validasi-paradigma-
baru/validasi-metode-analisa-vma/
http://wahyuriyadi.blogspot.com/2009/03/validasi-metode-analisis.html
https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/11228/05.2%20BAB%20II.pdf?sequen
ce=6&isAllowed=y
https://bisakimia.com/2016/05/23/validasi-metode-analisis-3/
http://seputarpengertian.blogspot.com/2018/05/pengertian-validasi-serta-tujuan-
utama.html
https://www.dosenpendidikan.co.id/pengertian-validasi-dan-verifikasi/

Anda mungkin juga menyukai