Anda di halaman 1dari 25

KONSERVASI TINGKAT

SPESIES DAN POPULASI

staff.unila.ac.id/priyambodo priyambodo@fmipa.unila..ac.id
staff.unila.ac.id/priyambodo priyambodo@fmipa.unila.ac.id
#RIPYongki

staff.unila.ac.id/priyambodo priyambodo@fmipa.unila.ac.id
Spesies dan Populasi
 Species : Individu yang mempunyai persamaan secara
morfologis, anatomis, fisiologis dan mampu saling
kawin dengan sesamanya yang menghasilkan
keturunan yang fertil untuk melanjutkan generasinya
 Populasi : Kumpulan dari species yang sama dalam
waktu dan tempat yang sama

staff.unila.ac.id/priyambodo priyambodo@fmipa.unila.ac.id
Konservasi
 Pengelolaan sumber daya alam yang menjamin
pemanfaatannya secara bijaksana dan bagi sumber
daya terbarui menjamin kesinambungan untuk
persediannya dengan tetap memelihara dan
meningkatkan kualitas nilai dan keanekaragaman.

staff.unila.ac.id/priyambodo priyambodo@fmipa.unila.ac.id
3 hal pokok konservasi

1. Perlindungan sistem penyangga


kehidupan (PSPK)
2. Pengawetan keanekaragaman jenis
tumbuhan dan satwa beserta
ekosistemnya
3. Pemanfaatan secara lestari
sumberdaya alam hayati dan
ekosistemnya
staff.unila.ac.id/priyambodo priyambodo@fmipa.unila.ac.id
Metode pengelolaan keanekaragaman hayati :
 Konservasi Insitu

 Konservasi Eksitu

 Restorasi dan Rehabilitasi

 Pengelolaan Lansekap Terpadu

 Formulasi Kebijakan dan Kelembagaan

staff.unila.ac.id/priyambodo priyambodo@fmipa.unila.ac.id
Konservasi spesies dan populasi
Fokus konservasi tingkat spesies dilakukan pada tingkat
populasi.

Kunci menyelamatkan spesies adalah dengan melindungi


populasi yang ada.

Tugas ahli biologi konservasi : menetukan tingkat


kestabilan suatu populasi
staff.unila.ac.id/priyambodo priyambodo@fmipa.unila.ac.id
 Berapa luas habitat yang
dibutuhkan untuk mendukung
siamang (Symphalangus
syndactylus) dapat terus lestari di
alam ?
 Apa saja yang harus ada dalam

habitat tersebut ?

staff.unila.ac.id/priyambodo priyambodo@fmipa.unila.ac.id
Konservasi Burung Maleo
 Membutuhkan 2 tipe
habitat sekaligus dalam
siklus hidupnya (hutan
untuk mencari makan dan
pantai untuk bertelur)
 Berapa jauh habitat
hutan dan pantai yang
diperlukan

staff.unila.ac.id/priyambodo priyambodo@fmipa.unila.ac.id
Kurva Pertumbuhan Logistik

1. Populasi tumbuh lambat


2. Percepatan pertumbuhan tinggi
3. Percepatan pertumbuhan
menurun
4. Percepatan pertumbuhan
menurun
5. stabil

staff.unila.ac.id/priyambodo priyambodo@fmipa.unila.ac.id
Spesies Dengan Populasi kecil
 Spesies terancam punah  populasi kecil
 MVP (Minimum Viable Population) = jumlah individu
minimal yang diperlukan untuk menjaga kelangsungan
hidup suatu spesies.
 MVP merupakan ukuran terkecil dari suatu populasi
yang terisolir dalam suatu habitat tertentu, yg memiliki
peluang untuk bertahan hidup selama waktu tertentu
(Shaffer 1981).

staff.unila.ac.id/priyambodo priyambodo@fmipa.unila.ac.id
 MDA (Minimum Dynamic Area) = luasan atau
jumlah habitat yang cocok dihuni agar MVP dapat
dicapai atau dipertahankan  dengan
mempertimbangkan luas daerah jelajah

staff.unila.ac.id/priyambodo priyambodo@fmipa.unila.ac.id
Penyebab Spesies dengan populasi
kecil rentan terhadap kepunahan
 Hilangnya keanekaragaman genetik  tekanan
silang dalam (inbreeding depression), tekanan silang
luar (outbreeding depression) dan hanyutan genetik
(genetic drift)
 Perubahan demografi
 Perubahan lingkungan  bencana alam dll
 Pada tumbuhan, populasi yang rendah menyebabkan
jarak antar individu yang jauh  sulit melakukan
penyerbukan

staff.unila.ac.id/priyambodo priyambodo@fmipa.unila.ac.id
 tekanan silang dalam (inbreeding depression) menghasilkan
keturunan yang lemah, sedikitnya keturunan hingga tingginya
angka kematian
 Muncul ketika 2 individu sama-sama memiliki alel resesif yang
merugikan

 tekanan silang luar (outbreeding depression) = perkawinan


antar jenis dan sub jenis.  pada polulasi kecil, indv. Yg tdk
berhasil menemukan pasangan dari jenisnya akan kawin dg
angota dr sp kerabatnya.
 Menghasilkan keturunan yang lemah, steril dan berdaya
adaptasi rendah
 Jarang terjadi

staff.unila.ac.id/priyambodo priyambodo@fmipa.unila.ac.id
Ukuran Populasi Efektif / Effective
Population Size (EPS)
 Variasi kemampuan bereproduksi
 Perubahan dan Penyusutan Populasi
 Rasio umur

EPS rata-rata = 11% dari jumlah individu dalam


populasi (Frankham 1995)  populasi besar belum
tentu terhindar dari resiko pengikisan variasi genetik

staff.unila.ac.id/priyambodo priyambodo@fmipa.unila.ac.id
Beberapa hal yang perlu diketahui
dalam upaya pelestarian spesies
 Lingkungan / habitat
 Habitat seperti apa yang digunakan
 Luas yang dibutuhkan

 Luas yang kini tersedia

 Seberapa besar pengaruh lingkungan terhadap sp


tersebut
 Penyebaran
 Berkelompok,tersebar acak atau teratur ?
 Apakah melakukan migrasi

staff.unila.ac.id/priyambodo priyambodo@fmipa.unila.ac.id
Beberapa hal yang perlu diketahui
dalam upaya pelestarian spesies
 Interaksi-interaksi biotik
 Jenis pakan
 Bagaimana memperoleh pakan
 Adakah pesaing
 Adakah pemangsa ataupun parasit yang mempengaruhi
ukuran populasi
 Fisiologi
 Seberapa banyak air, mineral, makan maupun kebutuhan lain
yang diperlukan ?
 Ketahanan spesies terhadap iklim
 Waktu dan kondisi yang baik untuk reproduksi

staff.unila.ac.id/priyambodo priyambodo@fmipa.unila.ac.id
Beberapa hal yang perlu diketahui
dalam upaya pelestarian spesies
 Demografi
 Berapa ukuran populasi saat ini ?
 Berapa EPS ?

 Sex ratio ?

 Age ratio ?

 Perilaku
 Genetik

staff.unila.ac.id/priyambodo priyambodo@fmipa.unila.ac.id
PEMBENTUKAN POPULASI BARU
 Reintroduksi = upaya melepaskan hewan hasil
penangkaran ataupun tangkapan ke daerah sebaran
asal yang pernah mengalami kepunahan spesies
tersebut
 Augmentation (Penambahan) = melepaskan individu
baru ke suatu populasi untuk meningkatkan ukuran
populasi tersebut maupun kekayaan genetiknya
 Introduksi = pemindahan satwa atau tumbuhan ke
daerah di luar sebaran alaminya  dilakukan jika
reintroduksi tdk mungkin dilakukan
staff.unila.ac.id/priyambodo priyambodo@fmipa.unila.ac.id
Strategi Konservasi Ex-Situ
 Kebun Binatang
 Akuarium
 Frozen Zoo = fasilitas penyimpanan di mana bahan
genetik yang diambil dari hewan (misalnya DNA , Sperma,
Telur, dan embryo) dikumpulkan dan selanjutnya disimpan
pada suhu yang sangat rendah (nitrogen cair -196 ° C)
untuk pelestarian optimal dalam jangka panjang 
inseminasi buatan , fertilisasi in vitro , transfer embrio dan
kloning
ex : San Diego Zoo, United Arab Emirates Breeding Centre
for Endangered Arabian Wildlife (BCEAW)

staff.unila.ac.id/priyambodo priyambodo@fmipa.unila.ac.id
 Bank biji (termudah & termurah):

 Biji orthodox: mampu bertahan pada kandungan


air kurang dari 5%  disimpan pada 0°C

staff.unila.ac.id/priyambodo priyambodo@fmipa.unila.ac.id
 Bank biji tidak dapat dilakukan pada :
 Biji rekalsitran:
 Biji tidak mampu bertahan pada kandungan air kurang dari 5%

 Contoh : coklat, kelapa, kopi, karet, kelapa sawit, durian, nangka,


mangga
 Tumbuhan yang memperbanyak diri secara vegetatif
 Contoh : tanaman berumbi (kentang, ubi jalar, ubi kayu, dll)
 Spesies hutan yang mas juvenilnya lama
 Pohon-pohon yang tidak memproduksi biji sebelum usia 20 tahun
 Spesies steril
 seperti : Allium dan Musa

staff.unila.ac.id/priyambodo priyambodo@fmipa.unila.ac.id
Seed storage
(Mid-term storage) (Long-term storage)

staff.unila.ac.id/priyambodo priyambodo@fmipa.unila.ac.id
Cultured cell storage

staff.unila.ac.id/priyambodo priyambodo@fmipa.unila.ac.id

Anda mungkin juga menyukai