Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PROSES MEMBRAN

“REVERSE OSMOSIS (RO)”

Disusun Oleh :

KELOMPOK IV A3:

EVI JULIATI NIM 1701400

IDA RISKI NIM 1701400

AYU SUTIA AMANDA NIM 1701400

SRI AWALIN MARPAUNG NIM 170140082

JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
LHOKSUEMAWE
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur yang tak henti kami ucapkan kepada Allah SWT atas apa yang
telah di berikan kepada kami hambanya yang tak berdaya ini dan tak lupa salawat
beriring salam kepada nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam
kebodohan kepada alam yang penuh ilmu pengetahuan .
Sebelum memulai membahas sedikit ilmu yang kami ketahui tentang
REVERSE OSMOSIS, kami ingin berterima kasih kepada dosen yang kami hormati
dan para teman sekalian atas kesempatan yang telah diberikan.
Tujuan saya membahas tentang REVERSE OSMOSIS ini adalah tak lain
dan tak bukan adalah tugas dari dosen saya yang kami hormati. Dengan harapan
dapat menambah pengetahuan pada salah satu PROSES MEMBRAN.
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan pembahasan ini masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu, sangat diharapkan kritik, saran dan masukan-masukan
yang dapat membangun demi kesempurnaan pembahasan ini.
Semoga pembahasan ini dapat bermanfaat untuk semua pihak khususnya kami
sendiri dan teman-teman. Amin. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

Lhokseumawe, 09 Desember 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 2


1.1 Latar Belakang ................................................................................ 2
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................... 2
1.3 Manfaat .......................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................ 3


2.1 Pengertian Reverse Osmosis ........................................................... 3
2.2 Prinsip Kerja Reverse Osmosis ....................................................... 4
2.3 Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Pada Reserve Osmosis .............. 6
2.4 Keunggulan Dan Kekurangan Reserve Osmosis ............................ 7
2.4.1 keunggulan Reserve Osmosis……………………………………...7
2.4.2 kekurangan Reserve Osmosis ......................................................... 8
2.5 Aplikasi Penerapan Sistem Reverse Osmosis……………………...8

BAB III PENUTUP .................................................................................. 10


3.1 Kesimpulan ........................................................................................ 10
3.2 Saran .............................................................................................. 10

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 11


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Akhir-akhir ini kita sering mendengar istilah reverse osmosis atau disingkat
RO. Biasanya kita mendengar istilah itu di air siap minum atau pemurnian air.
Reverse osmosis merupakan kebalikan dari osmosis, jika osmosis ialah perpindahan
molekul pelarut dari konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi. Maka reverse osmosis
ialah perpindahan molekul pelarut dari konsentrasi tinggi ke rendah.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu reverse osmosis?
2. Apa saja prinsip kerja reverse osmosis?

1.3 Manfaat
1. Dapat memahami proses reverse osmosis
2. Mengetahui prinsip kerja yang ada pada reverse osmosis
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertia Reverse Osmosis


Reverse osmosis (RO) adalah suatu metode penyaringan yang dapat
menyaring berbagai molekul besar dan ion-ion dari suatu larutan dengan cara
memberi tekanan pada larutan ketika larutan itu berada di salah satu sisi membran
seleksi (lapisan penyaring). Proses tersebut menjadikan zat terlarut terendap di
lapisan yang dialiri tekanan sehingga zat pelarut murni bisa mengalir ke lapisan
berikutnya. Membran seleksi itu harus bersifat selektif atau bisa memilah yang
artinya bisa dilewati zat pelarutnya (atau bagian lebih kecil dari larutan) tapi tidak
bisa dilewati zat terlarut seperti molekul berukuran besar dan ion-ion.
Reverse Osmosis (R.O) atau Osmosis terbalik adalah sebuah istilah teknologi
yang berasal dari osmosis. Osmosis adalah sebuah fenomena alam dalam sel hidup di
mana molekul "solvent" (biasanya air) akan mengalir dari daerah "solute" rendah ke
daerah "solute" tinggi melalui sebuah membran semi permeable. Membran semi
permeable ini menunjuk ke membran sel atau membran apa pun yang memiliki
struktur yang mirip atau bagian dari membran sel. Gerakan dari "solvent" berlanjut
sampai sebuah konsentrasi yang seimbang tercapai di kedua sisi membran.
Jadi Reverse Osmosis adalah sebuah proses pemaksaan sebuah solvent dari
sebuah daerah konsentrasi "solute" tinggi melalui sebuah membran ke sebuah daerah
"solute" rendah dengan menggunakan sebuah tekanan melebihi tekanan osmotik.
Dalam istilah lebih mudah, reverse osmosis adalah mendorong sebuah solusi melalui
filter yang menangkap "solute" dari satu sisi dan membiarkan pendapatan liquid
murni dari sisi satunya.
Membran yang digunakan untuk reverse osmosis memiliki lapisan padat
dalam matriks polimer - baik kulit membran asimetris atau lapisan interfasial
dipolimerisasi dalam membran tipis-film-komposit - di mana pemisahan terjadi.
Dalam kebanyakan kasus, membran ini dirancang untuk memungkinkan air hanya
untuk melewati melalui lapisan padat, sementara mencegah bagian dari zat terlarut
(seperti ion garam). Proses ini mensyaratkan bahwa tekanan tinggi akan diberikan
pada sisi konsentrasi tinggi membran, biasanya 2-17 bar (30-250 psi) untuk air tawar
dan payau, dan 40-82 bar (600-1200 psi) untuk air laut, yang memiliki sekitar 27 bar
(390 psi) [3] tekanan osmotik alam yang harus diatasi.Proses ini terkenal karena
penggunaannya dalam desalinasi (menghilangkan garam dan mineral lainnya dari air
laut untuk mendapatkan air tawar), namun sejak awal 1970-an itu juga telah
digunakan untuk memurnikan air segar untuk aplikasi medis, industri, dan domestik

2.2 Prinsip Kerja Reverse Osmosis


Sebuah membran semi-permeable, seperti halnya membran yang tersusun dari
dinding-dinding sel atau seperti susunan sel pada kantung kemih, bersifat selektif
terhadap benda-benda yang akan melaluinya. Umumnya membran ini sangat mudah
untuk dilalui oleh air karena ukuran molekulnya yang kecil, tapi juga mencegah
kontaminan-kontaminan lain yang mencoba melaluinya. Sebagai percobaan, air
diisikan di kedua sisi membran, dimana air di salah satu sisinya memiliki perbedaan
konsentrasi mineral-mineral terlarut, karena air memiliki sifat berpindah dari larutan
berkonsentrasi rendah menjuju larutan berkonsentrasi lebih tinggi, maka air akan
berpindah (berdifusi) melalui membran dari sisi konsentrasi rendah ke sisi
konsentrasi yang lebih tinggi. Sehingga, tekanan osmotik akan melawan proses
difusi, dan akan terbentuk kesetimbangan.
Proses Reverse Osmosis menggerakkan air dari konsentrasi kontaminan yang
tinggi (sebagai air baku) menuju penampungan air yang memiliki konsentrasi
kontaminan sangat rendah. Dengan menggunakan air bertekanan tinggi di sisi air
baku, sehingga dapat menciptakan proses yang berlawanan (reverse) dari proses
alamiah osmosis. Dengan tetap menggunakan membran semi-permeable maka hanya
akan mengijinkan molekul air yang melaluinya dan membuang bermacam-macam
kontaminan yang terlarut. Proses spesifik yang terjadi dinamakan ion eksklusi,
dimana sejumlah ion pada permukaan membran sebagai sebuah pembatas
mengijinkan molekul-molekul air untuk melaluinya seiring melepas substansi-
substansi lain.

Walaupun dengan kemampuannya untuk memurnikan air baku, sebuah sistem


Reverse Osmosis harus secara berkala dibersihkan untuk mencegah terbentuknya
kerak di permukaan membran. Sistem Reverse Osmosis memerlukan karbon sebagai
penyaring awal untuk mereduksi kandungan klorin yang akan merusak membran
Reverse Osmosis; dan juga membutuhkan filter sedimen untuk menyaring material-
material terlarut dari air baku sehingga tidak menymbat di membran. Mereduksi
kesadahan melalui proses water softening atau chemical softening juga dibutuhkan
untuk wilayah-wilayah yang memiliki air baku yang sadah.

Walaupun dengan kemampuannya untuk memurnikan air baku, sebuah sistem


Reverse Osmosis harus secara berkala dibersihkan untuk mencegah terbentuknya
kerak di permukaan membran. Sistem Reverse Osmosis memerlukan karbon sebagai
penyaring awal untuk mereduksi kandungan klorin yang akan merusak membran
Reverse Osmosis; dan juga membutuhkan filter sedimen untuk menyaring material-
material terlarut dari air baku sehingga tidak menyumbat di membran. Mereduksi
kesadahan melalui proses water softening atau chemical softening juga dibutuhkan
untuk wilayah-wilayah yang memiliki air baku yang sadah.

2.3 Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Reverse Osmosis


Penanganan air menggunakan sistem reverse osmosis ini memiliki tingkat
konsumsi energi yang lebih rendah dari sistem penyulingan panas dan otomatis
membantu mengurangi biaya operasional suatu perusahaan. Pre treatment dapat
meliputi penyaringan media untuk menghilangkan unsur partikel, pertukaran ion
dengan perlahan, atau menghilangkan anti-scalant secara keras. Temperatur dan pH
disesuaikan untuk merendahkan daya larut dari bahan kimia. Dengan proses demikian
pencegahan scalling dengan mengaktifasi karbol atau bisulfit untuk menghilangkan
klorida, dan pada tempat penyaringan mikro dapat menghancurkan beberapa
partikel/unsur dan membuang padatannya.
Proses reverse osmosis menggunakan tekanan / presure yang diberikan pada
aliran air sumber dan dialirkan melalui filter / membran yang sangat tipis dengan
pori-pori 0,001 mikron (1 helai rambut dibelah sejuta kali) sehingga dapat menyaring
mikroorganisme, virus, metal ion, logam-logam berat, bahan-bahan anorganik dan
polutan radio aktif. Jenis membran yang digunakan oleh contoh alat Advance® water
filter reverse osmosis adalah Thin Film Membrane (TFM) atau Thin Film Composite
(TFC) yang cocok digunakan untuk kondisi sumber air di Indonesia seperti air PAM
dan air tanah. Sebagai perbandingan ada beberapa jenis membran yaitu:
1. Sea Water Membrane: membran yang digunakan untuk air laut.
2. Breakis Water Membrane: membran untuk air sungai.
3. Thin Film Membrane (TFM) / Thin Film Composite (TFC): yang terbuat dari
polymide dan polysofon.
4. Celulose Tri Acetate (CTA): terbuat dari serat tanaman bakau sehingga tidak
tahan terhadap bakteri / mikroorganisme, banyak digunakan oleh pesaing
Advance® water filter reverse osmosis. Membran ini memiliki daya reject 80
– 85 %.

Dalam reverse osmosis, dalam setup yang sama seperti yang di osmosis,
tekanan diterapkan ke kompartemen dengan konsentrasi tinggi. Dalam hal ini, ada
dua kekuatan yang mempengaruhi gerakan air, tekanan yang disebabkan oleh
perbedaan konsentrasi zat terlarut antara dua kompartemen (tekanan osmotik) dan
tekanan eksternal diterapkan.

2.4 Keunggulan dan Kekurangan Reverse Osmosis

2.4.1 Keunggulan Reverse Osmosis

1. Ukuran filter/membrane yang sangat halus 0,0001 mikron yang mampu


membuang seluruh bahan pencemar air seperti kimia, biologis, fisik, bakteri,
virus hingga logam berat.

2. Dengan mengkonsumsi air minum yang murni dari hasil mesin sistem reverse
osmosis atau sistem RO, maka kesehatan dan fungsi ginjal di dalam tubuh
dapat tetap terjaga dengan baik.
3. Dilakukannya Tahapan proses analisa air baku sebelum pemasangan. Filter
yang digunakan disesuaikan dengan kondisi/masalah air sehingga dilakukan
proses filterisasi sesuai dengan output yang diinginkan.

4. Mampu membuang zat polutan berbahaya hingga air menjadi murni 99,9%.
Hal ini polutan atau logam berat tidak dapat dihilangkan dengan sistem
pengolahan air minum yang lama misalnya pendidihan, ultra violet, ozonisasi
dll.

5. Merupakan teknologi yang telah teruji secara internasional dan digunakan


jutaan rumah tangga di berbagai negara maju. Lihatlah rumah keluarga di AS,
Inggris, Singapura, Australia, Jepang atau negara lainnya, tentu di samping
ruang makan biasa ditemui alat reverse osmosis.

6. Kualitas air langsung dapat diuji dari hari ke hari sehingga air yang dihasilkan
terjamin kualitasnya. Pengujian air minum reverse osmosis cukup sederhana,
yaitu dengan alat ukur TDS.

2.4.2 KEKURANGAN REVERSE OSMOSIS

Sistem reverse osmosis memiliki kekurangan rendahnya tingkat kepahaman


konsumen dengan sistem ini. Konsumen tingkat rumah tangga kecil masih belum
dapat mempercayakan sistem ini karena belum ada pemahaman yang dapat
meyakinkan konsumen. Alat sistem RO ini juga masih sulit dicari serta biaya yang
dibutuhkan untuk membeli alat ini cukup mahal.

2.5 Aplikasi Penerapan Sistem Reverse Osmosis

Di indonesia ini penerapan sistem reverse osmosis sudah cukup banyak dalam
kegiatan-kegiatan industri. Contohnya saja dalam industri isi ulang galon air minum.
Reverse osmosis yang biasa juga disebut hyperfiltration adalah teknologi pemurnian
air untuk minum yang paling canggih. Dibawah ini terdapat gambar bagan kerja
rangkaian mesin Reserve Osmosis untuk permurnian air minum:

sumber: brentpoynter.deviantart.com

Teknologi Reverse Osmosis ini juga dapat digunakan dalam industri:

1. Air Mineral
2. Humidifikasi
3. Pembuatan Es
4. Aplikasi Laboratorium
5. Aplikasi Biomedikal
6. Proses Kimia
7. Pembuatan Kosmetik
8. Restoran
9. Produksi Semikonduktor
10. Aplikasi Metal Plating
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Makalah ini dapat disimpulkan bahwa proses Reverse Osmosis adalah suatu
metode penyaringan yang dapat menyaring berbagai molekul besar dan ion-ion dari
suatu larutan dengan cara memberi tekanan pada larutan ketika larutan itu berada di
salah satu sisi membran seleksi (lapisan penyaring). Proses Reverse Osmosis
menggerakkan air dari konsentrasi kontaminan yang tinggi (sebagai air baku) menuju
penampungan air yang memiliki konsentrasi kontaminan sangat rendah. Sistem
Reverse Osmosis memerlukan karbon sebagai penyaring awal untuk mereduksi
kandungan klorin yang akan merusak membran Reverse Osmosis; dan juga
membutuhkan filter sedimen untuk menyaring material-material terlarut dari air baku
sehingga tidak menyumbat di membran.

3.2 Saran

Makalah ini belum sepenuhnya sempurna untuk itu penulis meminta kritik
dan saran agar makalah ini dapat sempurna dikemudian hari.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2010. WATER TREATMENT TECHNOLOGY FACT SHEET. New York


City.
Citra, Bening. 2011 Kenapa Kita Memilih Air RO.
http://www.citrabening.com/kenapa-kita-memilih-air-ro/.
Cunokare. 2010. The Aqua-Pure APRO13212 Reverse Osmosis Purifier. CUNO a
3M Company. Takapuna. Australia.
Santosa, Rio. 2009. Apa Itu Reverse Osmosis.
http://airreverseosmosis.wordpress.com/2009/02/16/apa-itu-reverse-
osmosis/.
Wikipedia. 2013. Osmosis Terbalik (Reverse Osmosis)
http://id.wikipedia.org/wiki/osmosis_terbalik.
Younos, Tamin. 2005. Overview Of Desalination Techniques. Universities Council
on Water Resources.

Anda mungkin juga menyukai