Anda di halaman 1dari 4

SOFTWARE DEVELOPMENT

APLIKASI BISNIS RITEL


“TOKO SEJAHTERA”

Kelompok :
NIM, NAMA

ALHASS IT SOLUTION
2019
APLIKASI BISNIS RITEL

A. LATAR BELAKANG

Perkembangan dan peluang usaha di bisnis ritel yang sangat besar membuat banyak
investor yang tertarik untuk mengembangkan usaha ritel dan hal ini mengakibatkan
pesaingan antar ritel yang terjadi di semua tingkat, mulai dari tingkat perusahaan ritel besar
bersaing dengan perusahaan ritel besar lainnya, peritel skala menegah bersaing dengan
peritel yang sekelas dengannya, hingga pada tingkat mikro antara sebuah warung dan
warung lainnya. Bukan hanya itu saja, peritel dari suatu kelas tidak hanya bersaing dengan
peritel sesama kelasnya tapi juga dengan peritel dari kelas yang berbeda, misalnya suatu
supermarket tidak cuma bersaing terhadap supermarket yang lain, tetapi juga terhadap
hypermarket atau minimarket yang kebetulan lokasinya tidak berjauhan. Hanya saja, pelaku
bisnis di sektor ini masih belum banyak jumlahnya. Di skala nasional, masih bisa dihitung
dengan jari pemain-pemain di sektor ritel ini. Pebisnis ritel skala raksasa masih bisa
disebutkan dalam hitungan jari. Meadow Asia Company Limited. Dengan kepemilikan
Matahari Department Store (MDS), disebut-sebut sebagai pemain ritel yang terus merangsek
ke kota-kota di daerah. Menurut Company Profile Matahari Group, tercatat pada tahun 2010,
MDS telah berkembang menjadi 90 outlet yang tersebar di 50 kota
(http://majalah.tempointeraktif.com). Tidak hanya Matahari saja yang terus melebarkan
sayapnya, sejumlah pebisnis ritel baik lokal maupun asing pun berlomba- lomba untuk
menjangkau pasar Indonesia yang sangat besar ini. Pemain lokal seperti Alfa Retailindo,
Hero Supermarket, hingga pebisnis asing seperti Giant, Carrefour hingga sejumlah nama
asing lain yang berencana masuk ke Indonesia, memang menganggap Indonesia masih
sangat potensial untuk dibidik bagi pengembangan usaha di bidang ritel ini.

Aplikasi ritel termasuk ke dalam kategori software bisnis menurut Pressman (SE,
2002). Pengertian retail menurut Ma'ruf (2005:7) adalah kegiatan usaha menjual barang atau
jasa kepada perorangan untuk keperluan diri sendiri, keluarga atau rumah tangga. Terkadang
orang-orang berpikir bahwa retailing hanya melakukan penjualan produk di toko. Sedang
menurut lukmanudin : Retail adalah satu atau lebih aktivitas yang menambah nilai produk
dan jasa kepada konsumen baik untuk kebutuhan keluarga atau untuk keperluan pribadi.
Banyak orang berpikir bahwa Alfamart/Indomart merupakan retail yang sesungguhnya.
Retail adalah penjualan dari sejumlah kecil komoditas kepada konsumen. Retail berasal dari
bahasa Perancis yaitu ” Retailer” yang berarti ” Memotong menjadi kecil kecil” (Risch, 1991
). Namun di era tahun 2019 aplikasi ritel berevolusi menjadi bisnis online yang digemari
masyarakat karena kemudahan transaksi dan layanannya.

B. MODEL PROSES

Toko Sejahterah merupakan salah satu pebisnis ritel yang berada di kota Magelang,
tepatnya di Jl Anggrek 75 Payaman. Lokasi toko berada di pinggir jalan raya. Toko ini telah
berdiri sejak tahun 2004, dengan konsep penjualan barang klasik yakni pelayan toko akan
mencarikan barang yang diinginkan konsumen kemudian ditransaksikan secara manual.
Dengan berkembangnya jumlah barang dan pelanggan ditambah perkembangan teknologi,
maka konsep penjualan dibuat menjadi minimarket namun model transaksi pembayaran
masih menggunakan mesin “cash register” yang memiliki banyak keterbatasan, sehingga
dibuatlah sebuah aplikasi sistem ritel yang dilengkapi sistem barcode untuk mengidentifikasi
barang dan harga untuk memudahkan petugas/kasir. Dengan demikian menurut pressman,
model pengembangan yang cocok adalah : Definition, Development dan Maintenance. Hal
ini dikarenakan Toko sejahterah belum pernah sama sekali menggunakan aplikasi sistem
sebelumnya.
1. Definition : Meliputi data yang dibutuhkan apa saja

2. Development : Ruang lingkup/Fitur


3. Maintenance : Masa garansi

Sedangkan untuk model proses yang pas untuk pengembangan aplikasi bisnis adalah
Prototype mengingat pengembangan tidak membutuhkan waktu yang lama.

C. PENGUKURAN (METRIC)

Sesuaikan dengan cara codding program, apakah menggunakan


framework atau Codding murni. Pengukuran meliputi : produktivitas,
biaya/cost dan kualitas.

D. ANALISA RESIKO

Susunlah sesuai dokumentasi analisis resiko

E. JADWAL PROYEK

Gunakan tools yang representative untuk mendeskripsikan mulai fase


definition sampai maintenance termasuk laporan budget.

F. KONFIGURASI SISTEM
Rancanglah setting konfigurasi yang cocok untuk aplkasi yang dibuat.

G. ANALISIS DASAR
Lakukan penyusunan analisis prinsip dasar I dan II (III sudah terwakili dari
ruang lingkup)

H. PENGUJIAN
Tentukan Teknik pengujian yang digunakan terhadap aplikasi yang
dikembangkan.

Catatan : Laporan diatas adalah bentuk standar, silahkan gali contoh-contoh dan
kembangkan lebih dalam untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

Anda mungkin juga menyukai