Anda di halaman 1dari 2

LABORATORIUM KUALITAS UDARA DAN BISING

DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
KampusTeknikGowa Jl. PorosMalino km 14 Telp. (0411)587636 Gowa 92171

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Di Indonesia, Kota Makassar menduduki kota terbesar keempat di Kawasan

Timur yang memiliki luas areal 175,79 km dengan jumlah penduduk

1.112.688, dan Makassar merupakan salah satu kota tujuan wisatawan untuk

berlibur dan juga kota pendidikan yang mengakibatkan semakin banyaknya

pelajar ataupun mahasiswa yang dating ke kota ini untuk belajar, dengan

adanya hal tersebut menjadikan Makassar mengalami pertumbuhan penduduk

secara pesat disamping pertumbuhan penduduk asli Kota Makassar yang juga

jumlahnya semakin banyak. Hal ini mengakibatkan pertumbuhan pemilikan

kendaraan dan pertumbuhan aktifitas transportasi akan semakin pesat. Tingkat

pertumbuhan kendaraan pada tahun 2012 untuk roda dua di Kota Makassar

11%, mobil penumpang 1% dan angkutaan umum 2,7% (Satlantas Polrestabes

Makassar, 2013), sedangkan jalan hanya 1-3% per tahun (hustim, 2012).

Kota Makassar merupakan salah satu kota metropolitan di Indonesia yang

mengalami penurunan kualitas lingkungan yang disebabkan oleh permasalahan

transportasi kota. Hal ini dapat dilihat dengan terjadinya kemacetan pada setiap

jam sibuk, volume kendaraan bermotor terus meningkat tanpa terkendali.

Sementara banyak jalan raya telah mencapai tingkat jenuh yang tinggi di mana

jumlah kendaraan yang melalui jalan tersebut nyaris melebihi kapasitasnya.

Padatnya aktivitas penduduk Kota Makassar pada saat ini menyebabkan

KELOMPOK XI
MUH. ICHWANUL IMAN I. / D12116312
LABORATORIUM KUALITAS UDARA DAN BISING
DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
KampusTeknikGowa Jl. PorosMalino km 14 Telp. (0411)587636 Gowa 92171

meningkatnya jumlah kendaraan bermotor di jalan raya sehingga aktivitas lalu

lintas juga semakin padat.

Kebisingan lalu lintas yang tinggi dalam waktu yang cukup lama akan

menimbulkan ketidaknyamanan dan membuat lingkungan sekitar menjadi

terganggu. Menurut Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.48

Tahun 1996 Tentang: Baku Tingkat Kebisingan, bahwa kebisingan adalah

bunyi yang tidak diinginkan dari usaha atau kegiatan dalam tingkat dan waktu

tertentu yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan manusia dan

kenyamanan lingkungan

Berdasarkan latar belakang di atas, praktikum ini bertujuan untuk meninjau

hubungan antara kebisingan lalu lintas pada jalan dengan faktor-faktor yang

mempengaruhinya. Praktikum ini dilakukan di Jalan Veteran Selatan dengan

menggunakan Sound Level Meter TM 103 yang didukung oleh Software Sound

Level Meter Rev 01. Data pengukuran ini dilakukan pada jam 07.00 – 18.00

selama sepuluh menit dalam satu jam untuk mewakili satu jam.

I.2 Tujuan

Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu:

1. Mengaplikasikan metode pengukuran kebisingan dengan

menggunakan alat Sound Level Meter TM 103.

2. Mengetahui tingkat kebisingan di Kota Makassar.

3. Membandingkan hasil pengukuran dengan nilai ambang batas di

Kota Makassar

KELOMPOK XI
MUH. ICHWANUL IMAN I. / D12116312

Anda mungkin juga menyukai