Buletin Perisai Edisi 48
Buletin Perisai Edisi 48
U
sumber daya alam, penangkapan petani,
ntaian kata syukur kami panjatkan demonstrasi petani, gugatan masyarakat
kepada Tuhan Yang Maha Esa, adat, dan banyak lainya.
Tuhan Pencipta bumi dengan segala
kekayaanya. Berkata rahmat dan karunia Dari persoalan-persoalan diatas, kami
yang diberikan kepada kami, buletin perisai menyajikan beberapa sub judul. Pertama
akhirnya bisa menyapa kembali dalam pembunuh manusia dan Kemanusian, yang
edisi ke48-. Dengan terbitnya buletin ini di tulis oleh Sahabat Arifan, menyajikan
redaktur berharap agar bisa menghadirkan tentang konflik agrarian yang memakan
bacaan dan pemikiran yang selalu dinamis korban baik manusia dan rasa kemanusiaan.
dan bisa merekontruksi pergerakan para Dalam tulisanya sahabat arifan
aktifis serta bermanfat sebagai kerangka memaparkan beberap contoh kejadian
berfikir untuk sahabat-sahabati. nyata yang terjadi dalam masyarakat.
Adapun sub judul yang kedua yaitu
Untuk mengetahui wajah dari PMII jembatan dialektis antara marxisme dan
Rayon Syariah Komisariat Walisongo fikih, menuju pembebasan, tulisan Sahabat
tentu salah satunya dilihat dari buletin Rusda Khoiruz memaparkan tenatang
yang di terbitkan oleh Lembaga Kajian bagaimana pikiran Marxis dan fikih dalam
dan Penerbitan (eLKP). Tulisan yang ada membaca masalah-masalah agrarian. Tidak
dilaman merupakan salah satu cerminan berhenti dalam pemikiran tapi juga jalan
wajah PMII Rayon Syariah, walau tidak di dialektis yang dihasilkan antara marxis dan
pungkiri masih banyak wajah-wajah lain fiqih mengenai agrarian. Tulisan ketiga oleh
yang menggambarkan PMII Rayon Syariah. Sahabat Ahmad Zainul Fuad. Ia mebahas
Keberhasilan menerbitkan tulisan ini mengenai alih fungsi lahan dan dampaknya
tentunya tidak lepas dari kerja Sahabat- bagi para petani Indonesia. Tulisan ke-
Sahabati yang ulet, mempunyai konsisten empat bertema Tantangan Komunitas
dan loyalitas yang tinggi terhadap PMII. Agama terhadap Pedesaan Petani oleh
Selain itu niat untuk terus berproses dan Sahabat Abdullah Faiz. dan Tulisan yang
belajar di PMII adalah menjadi modal yang terakhir oleh Sahabati Adiyta Pramandira
besar yang mesti tertanam di setiap hati Pembicaraan Agraria dalam Tubuh NU,
para kader. sebagai organisasi terbesar di Indonesia
dengan umatnya yang juga menjadi korban
Perjalanan yang jauh dan berbagai dari korban agrarian bagaimana sikap NU
kesulitan serta kendala menjadi semangat mengenai masalah agrarian.
sendiri bagi kami, serta tidak ada kata
mundur dalam kamus kami, hal itu adalah Pada akhirnya redaktur Buletin Perisai
wujud bentuk mengabdi kepada PMII. Mengucapkan selamat membaca. Semoga
Moment-moment seperti itu kami jadikan para pembaca tertarik dan berkenan untuk
sebagai tantangan dan pembelajaran dalam mendiskusiakan masalah agrarian yang
rangka berproses dalam PMII. nantinya tergerak hatinya untuk mengawal
isu-isu tersebut. kritik dan saran selalu
Buletin kali ini mengambil tema Agrarian kami nantikan, agar kedepanya penulisan
dalam Ham. Dalam analisis prediktif buletin kedepanya lebih baik.
Homer-Dixion yang dikuti Robert D Kaplan,
menyebutkan bahwa di abad 21 negara
seperti Indonesia berpotensi mengalami
peningkatan angka konflik sumber daya
alam. Prediksi tersebut juga sudah bisa
N
arasi ketimpangan semakin antar kelas sosial. Belum lagi
jelas menampakkan melihat kenyataan pemerintah
wujudnya, perampasan secara eksplisit menyatakan akan
lahan, penggusuran pemukiman, ‘mengejar, dan menggebuk siapapun
konflik sumber daya alam, yang menghambat investasi’,
eksploitasi tenaga kerja buruh berpuluh-puluh paket UU pro-
dengan dalih efisiensi tenaga kerja investor pun sudah siap ketok Palu
pasar, merenggut kebebasan hak demi melindungi kepentingannya
hidup masyarakat kelas bawah untuk (investor).
hidup bermartabat dan manusiawi,
Kritik Ekonomi Kapitalis,
yang kaya semakin kaya yang
Materialisme Sejarah.
melarat semakin melarat. Begitulah
kira-kira gambaran tatanan dunia, Barangkali selama ini
tak terkecuali Indonesia di bawah belum ada kajian ilmiah yang
sistem perekonomian kapitalisme sekritis Marxisme dalam melawan
yang telah mencengkram hak- kapitalisme dan menunjukkan letak-
hak masyarakat kelas bawah dan letak kesalahannya, setidaknya
menciptakan gap lebih kentara kapitalisme telah hidup kurang-lebih
K
edudukan pemilik tanah dalam merupakan dimana tenaga kerja
masyarakat menempati posisi digunakanuntuk mengubah alam
penting. Imam Abu Muhamad guna memenuhi berbagai kebutuhan
al- Hubaisyi, sebagaimana dikutip manusia.(henry, 2010:17) Namun
Sahal Mahfud menegaskan bahwa disaat poulasi manusia bertambah,
pokok-pokok sumber ekonomi kemunculan dan persebaran
ada tiga hal, yaitu pertanian, indrustri mulai membentuk
perindustrian dan perdagangan. suatu perekonmian yang baru;
Dua diantara sumber-sumber pokok “Menyegeralah perkembangan
ekonomi akan berjalan karena sejarah” dan mentransformasikan
ditopang oleh pertanian. persoalan usaha tani. Berbagai
pesoalan social, ekonomi, dan
Siklus itu (perekonomian) politikpun ikut membumbui
berawal dari produksi, dalam permasalahan dalam pertanian.
bukunya berjudul Dinamika Kelas
Dalam Perubahan Agraria, henry “Dan perintahkanlah (manusia)
menjelaskan bahwa produksi berbuat yang ma’ruf dan mencegah
N
ahdlatul Ulama sebagai jumpai menimpa ketiga sektor
organisasi masyarakat ini. Alih fungsi lahan, perampasan
terbesar di Indonesia tentu lahan, konsesi tambang, pendirian
mempunyai tanggung jawab sosial pabrik dan pembangkit listrik yang
terhadap kehidupan umatnya. menyita lahan produksi masyarakat
Termasuk dengan persoalan sekitarnya.
agraria yang kerap kali dialami oleh
Tak heran jika di negeri
masyarakat Indonesia khususnya
agraris dengan sebagian besar
yang berada di pedesaan dengan
berprofesi sebagai petani kemiskinan
sektor mata pencaharian sebagai
masih saja melanda. Salah satu
petani, berada di pesisir dengan
pemicu adalah terbatasnya akses
mata pencaharian sebagai nelayan
produksi. Dalam kurun waktu
atau bahkan di pedalaman dengan
tujuh puluh empat tahun pasca
mata pencaharian dengan berkebun.
kemerdekaan, agenda-agenda
Banyak konflik agraria yang kita
BULETIN PERISAI EDISI 48 35
Pembicaraan Agraria dalam Tubuh Nahdlatul Ulama
reforma agraria untuk menegakkan rugi yang layak, asalkan peraturan
kedaulatan rakyat khususnya petani yang efisien dibuat dan mereka
gencar digalakkan, terutama masa bisa tumbuh menjadi pengusaha
orde lama dan pasca reformasi. Tentu manfaktur yang sukses (Utrecht,
NU mengambil peran yang luar biasa 1969 : 72).
dalam perjuangan menegakkan
Dalam menjalankan
keadilan.
agendanya, selama 12 tahun
Perdebatan Panjang Land Reform pemerintah Soekarno menyusun
Undang-undang yang kemudian
Pasca kemerdekaan dan
disebut Undang-undang Pokok
hancurnya pemerintah kolonial di
Agraria (UUPA). Presiden
Indonesia, pemerintahan yang kala
Soekarno mengesahkan UUPA
itu dipimpin oleh Ir. Soekarno dan
pada 24 September 1960. Maksud
Moh. Hatta memasukkan semangat
dari pembentukan UUPA ini
sosialis ala Indonesia dalam mengisi
adalah sebagai alat perombakan
kemerdekaan yang baru saja diraih
revolusioner terhadap warisan
itu. Sejumlah agenda-agenda untuk
agraria feodal dan kolonial
mengembalikkan kedaulatan
melalui lima jenis program.1 Pada
digalakkan. Terutama agenda
pembentukkan UUPA ini NU juga
redistribusi lahan dengan mencoba
terlibat aktif dalam perumusannya.
mengembalikan tanah rakyat yang
Hal ini tidak telepas dari adanya
semula dirampas kolonial belanda
pimpinan tersebut yang sama-sama
maupun jepang.
merupakan tokoh intelektual NU,
Sukarno mengemukakan yaitu Soewahjo Sumodilogo dan
sebuah teori bahwa land reform Soenario. 2
merupakan bagian tidak terpisahkan
Pada 1967, “Panitia
dari revolusi Indonesia (...). banyak
Soewahjo” berhasil menuntaskan
tanah subur yang ditelantarkan para
RUU yang memat antara lain dua
tuan tanah sebenarnya bisa diubah
butir penting yaitu penghapusan
menjadi tanah-tanah yang produktif.
asas domen verklaring dan diganti
Para tuan tanah wajib menyerahkan
dengan ha menguasai negara
tanah mereka yang luasnya melebihi
serta asas bahwa tnah pertanian
batas dengan mendapatkan ganti
harus dikerjaka dan diushakan