Anda di halaman 1dari 12

PEMBAHASAN MATERI 9

L. DEFINISI AKHLAQ

Kata akhlaq merupakan bentuk jamak dari khuluq yang berarti tingkah laku atau
tabiat/perangai. Secara etimologis akhlaq berarti kekuatan jiwa yang mendorong perbuatan
secara spontan tanpa dipikirkan terlebih dahulu. Jadi suatu perbuatan yang masih kita
rencanakan, atur atau pikirkan itu tidak bisa dikategorikan akhlaq.

Ada orang yang memang akhlaqnya baik, tapi tidak sedikit orang yang pandai membuat
pencintraan kepada orang lain. Agar orang yang berinteraksi dengannya mempunyai kesan yang
baik tentang dirinya. Nah, pencitraan tersebut tidak bisa disebut akhlaq, karena bukan perbuatan
yang spontan.

Orang itu bisa diibaratkan seperti teko, jika akhlaqnya baik maka teko itu isinya baik. Dan
bila akhlaqnya buruk maka, tidak baik pula yang bisa ia keluarkan dari teko itu. Jadi teko tentu
saja mengeluarkan sesuai isinya jika dituang.

ll. JENIS AKHLAQ

Ada dua jenis akhlaq yang sudah kita kenal dengan baik, yaitu akhlaq yang baik
(mahmudah) dan akhlaq yang buruk (madzmumah). Sebagai mahasiswa, tentu kita dapat
mengedentifikasi seperti apa akhlaq yang baik dan bagaimana akhlaq yang buruk itu. Dan sebagai
mahasiswa yang baik tentu kita akan lebih cenderung kepada akhlaq yang baik untuk kita miliki,
bukan akhlaq yang buruk.

Sebagaimana din/agama ini dibangun dan ditegakkan dengan akhlaq, sebagaimana tugas
Rasulullah SAW diutus Allah SWT untuk menyempurnakan akhlaq manusia. (….)
Jadi sebenarnya agama itu ya akhlaq itu, karena kualitas agama seseorang bisa diraba dari
akhlaqnya. Dan kualitas akhlaqnya bisa diraba dari akhlaq temannya ( orang2 yang menjadi
temannya sehari-hari).

lll. SUMBER-SUMBER AKHLAQ

A. Naluri (ghariziyyah)
Allah berfirman dalam Al Qur’an surat Muhammad : 12-14, bahwasanya setiap
orang yang beriman kepada Allah menginginkan akhir kehidupan yang baik (surga), dan
orang-orang yang tidak percaya pada Tuhan mereka menikmati hidup di dunia sesuai
keinginan hawa nafsunya tanpa mempertimbangkan baik dan buruk, manfaat atau
madharat. Mereka tidak suka kepada orang-orang yang beriman dalam tata cara
hidupnya yang penuh dengan aturan dari Allah.
Hal ini disindir Allah dalam ayat 14, maka sedikit sekali orang-orang yang mau
mengambil pelajaran. Dan seharusnya mahasiswa memahami dan termasuk orang yang
percaya pada semua aturan Allah.

B. Akal (aqliyyah)

Bagi orang yang bisa menggunakan akal sehatnya, tentu sudah cukup dengan
pelajaran yang Allah berikan kepada kita dalam Qur’an surat A Tahrim : 10. Hanya orang
yang berakal sehat saja yang mau mengambil pelajaran dari istri Nabi Nuh dan istri Nabi
Luth Alaihisalam. Bagaimana kedua orang ini bisa-bisanya berlawanan arah hidup dengan
Nabi yang mulia bahkan menentang nasehat dan perintah suaminya itu.

Ini pelajaran bagi semua, terutama mahasiswa Universitas Mercubuana yang


orang mengenal tidak hanya nama kampusnya yang bagus, namun akhlaq mahasiswanya
juga sesuai dengan nama kampusnya. Apakah sebagai mahasiswa Universitas
Mercubuana tidak malu jika tidak bisa membawa nama baik kampusnya? Tentu kita
senantiasa berusaha seoptimal mungkin menjadi orang yang berakhlaq mulia dimanapun
berada. Karena agama seseorang itu terletak pada akhlaqnya.
C. Agama (diniyyah)
Suatau hari ada Sa’ad bin Hisyam datang pada sayyidatina Aisyah RA. Dia
menanyakan,” bagaimana akhlaq Rasulullah?”. Maka jawab ‘Aisyah RA, “ akhlaqnya
adalah Al Qur’an.” Maha benar Allah di dalam firman-Nya QS al Qalam ayat 4, bahwa Nabi
Muhammad SAW memiliki akhlaq yang luhur.
Seharusnyalah setiap muslim mengupayakan memiliki akhlaq yang baik mengikuti
nabinya. Dan sebagai muslim kita mempunyai kewajiban menjunjung tinggi akhalaq’
untuk itu mari kita berakhlaq yang baik, bagaimana caranya?

lV. AKHLAQ TERHADAP RASULULLAH

Pondasi dasar dari gambaran akhlaq kita dalam agama ini dan dalam rangka beriman pada
Allah adalah bagaimana kita berakhlaq kepada Rasulullah SAW. Ada empat hal dasar yang harus
kita lakukan pada Rasulullah Nabi Muhammad SAW, yang mana dari empat hal ini bisa lebih
diperinci menjadi berbagai hal.
A. Mengimani risalah yang dibawa dan diajarkan kepada ummat.
Allah menjelaskannya dalam surat Al Baqarah : 285 dan juga surat al Fath: 8
B. Mentaati apa yang diperintahnya dan menjauhi apa yang dilarangnya.
Dijelaskan Allah dalam QS Ali Imran: 32, al Hasyir: 7 dan An Nisa:14
C. Mencintainya dalam seluruh hidup kita.
Al Qur’an menyiratkan dalam surat Ali Imran : 31, At Taubah: 24, dan Al Hujuurat:1-2.
D. Meneladaninya/mencontohnya dalam menjalani hidup ini.
Ini adalah akhlaq kita yang bisa langsung dipraktikan dalam kehidupan sehari-hari
dan bisa dilihat orang lain, apakah kita dalam menjalani hidup ini suah sesuai aturan
dalam Al Qur’an. Baca surat Al Ahzab ayat 21.
Setiap muslim yang mengaku beriman pada Nabi Muhammad (syahadat Rasul/
syahadat yang kedua) sudah sewajarnya meneladani Rosulullah. Semua ummat Islam
yang mengaku Islam agamanya tentu akan meneladani Nabi Muhammad SAW. Dan
semua hamba Allah yang akalnya diberi sehat tentu Rosulullah panutannya.
Boleh para mahasiswa Mercubuana suka dengan actor kondang, boleh
mengidolakan artis terkenal dan boleh mengagumi tokoh dunia, namun kesukaannya dan
kekagumannya itu tidak melebihi kesukaanya dan kekagumannya pada Rasulullah SAW
dan tetap mengidolakan Nabi Muhammad SAW.

Semoga materi ini bisa dengan mudah difahami, diamalkan dan diajarkan pada orang
yang berhak mendapatkannya. Semoga bermanfaat di dunia dan diakhirat.

LATIHAN/ TUGAS

1. APA DEFINISI AKHLAQ?


2. SEBUTKAN AYAT DALAM AL QUR’AN YANG MENYEBUTKAN BAHWA RASUL DIUTUS
UNTUK MEMPERBAIKI AKHLAQ MANUSIA.
3. SEBUTKAN GOLONGAN ORANG-ORANG YANG BERAKHLAQ MULIA SESUAI TUNTUNAN
AGAMA ISLAM/ AL QUR’AN
4. SEBUTKANNABI YANG MENDIDIK ANAKNYA DENGAN KOMUNIKASI YANG DIABADIKAN
DALAM AL QUR’AN
5. BAGAIMANA ANDA MEREALISASIKAN IMAN KEPADA RASULULLAH?
DAFTAR PUSTAKA

Al Qur’an Al Karim, Depag,tt

Tafsir Ibnu Katsir, salim bahreisy, PT. Bina Ilmu, 2014

Ensiklopedi Muslim, Abu Bakar Jabir Al Jazairi, Darul Falah, 2007

Leadership & manajemen SAW “The Super leader Super Manager”, Dr. Muhammad Syafii
Antonio, Tazkia 2010

Mutiara Hadits Shahih Bukhari Muslim, Muhammad Fuad Abdul Baqi,Bina Ilmu, tt

Agenda Muslimah, Jundy Alfan, Al Wustho, tt


KUNCI JAWABAN LATIHAN

1. Kualitas pribadi yang telah melekat pada jiwa


2. …
3. Muslimin, mukminin, mukhlisin, muttaqin, sholihin, shobirin, syakirin, muhsinin,
muthohirin,
4. Lukman, Ibrahim
5. Meneruskan dakwahnya, menghidupkan Sunnah-sunnahnya, bergaul sesuai ajaran Islam,
berumah tangga sesuai tuntunan Islam, bekerja sesuai aturan Islam, menjalani kehidupan
sehari-hari secara islami.
PEMBAHASAN MATERI 10

l. AKHLAQ TERHADAP SESAMA DAN LINGKUNGAN

Sesama makhluq Allah juga diatur dan dicontohkan dalam Sunnah-sunnah Nabi kita
Muhammad SAW. Sesama disini yang dimaksud adalah sesama makhluq ciptaan Allah, terutama
yang hidup. Yaitu manusia, hewan dan tumbuhan.

Saat menyembelih hewan saja diatur dalam Islam apalagi memeliharanya saat mereka
hidup dalam peliharaan kita. Misalnya, bagaimana Rasulullah menganjurkan untuk mempertajam
pisau ketika akan menyembelih hewan Qurban, menggembalakan ternak untuk memberi makan
mereka dengan leluasa, tidak boleh memelihara binatang hanya seekor tanpa diberi
pasangannya, dll. Imam Al Bukhari meriwayatkan dari Abu Hurairah RA, bahwa ada seorang laki-
laki yang memberi anjing air saat ia kehausan, maka Allah mengampuni sebagian dosanya karena
perbuatannya itu.

Allah juga menyiratkan bagaimana kita menggunakan air dalam surat Al baqarah ayat 60.
Nah, bagaimana kita berakhlaq terhadap sesame muslim? Minimal kita berikan hak-haknya
dalam berinteraksi dengannya. Diantara hak-haknya yaitu:

1. Jika bertemu ucapkan salam


2. Jika diundang, penuhilah
3. Jika dimintai nasehat maka berikanlah
4. Jika bersin, maka doakanlah
5. Jika sakit, maka jenguklah
6. Bila meninggal, maka antarkan jenazahnya.

ll. AKHLAQ TERHADAP ORANG TUA

Akhlaq terhadap orang tua merupakan hal penting dalam agama, sehingga Al Qur’an
mengaturnya sedemikian rupa. Ada empat hal utama yang minimal harus kita penuhi dalam
berakhlaq kepada orang tua kita, diantaranya:
1. Berbuat dan berkata baik kepada keduanya, diperintahkan dalam Qur’an surat Al Isra 23.
2. Menghormati dan senantiasa mendo’akannya, pada ayat selanjutnya, Qur’an Surat Al
Isra: 24
3. Menghargai dan berterima kasih kepadanya.
Banyak sekali kisah maupun lagu untuk menggambarkan bagaimana penghargaan dan
ungkapan terimakasih kita kepada kedua orangtua kita. Di Indonesia yang kita cintai ini,
terdapat banyak cerita tentang hal itu. Misalnya, kisah yang sangat terkenal di Padang
yakni Malin Kundang. Demikian juga lagu-lagu yang kita tanamkan pada anak-anak kecil
sepert, Kasih Ibu, Aku saying Ibu dan lain-lain. Dan Al Qur’an menyiratkan dalam surat
Lukman:14.
4. Menta’atinya selama tidak menyuruh pada kemusyrikan. Dicantumkan dalam lanjutan QS
lukman: 15.

Demikian ajaran agama kita ini dengan indah mengatur dengan baik segala peri
kehidupan kita agar kita bahagia di dunia dan di akhirat. Namun sedikit orang yang mau
mengambil pelajaran dari Al Qur’an yang merupakan sumber akhlaq.

Sebagai muslim tentu kita seharusnya menjadi contoh yang baik bagi ummat agama lain
dalam perilaku sehari-hari. Karena agama kita telah memberukan arahan pada kita dari
bangun tidur sampai akan tidur kembali.

Ada beberapa langkah yang harus kita upayakan agar kita memiliki akhlaq yang mulia, sesuai
yang dikehendaki Allah Pencipta kita, dan hanya padaNya kita kembali, yaitu:

1. Tadabbur Al Qur’an. Membaca dan memahami makna yang kita baca. Berbeda dengan
tilawah Qur’an, yang hanya membaca saja denagn benar tanpa memahami maknanya.
2. Bergaul dengan orang-orang yang baik/sholih. Maka kita akan terbiasa melihat dan
berinteraksi dengan kebaikan-kebaikan dengan mereka, sehingga kita juga akan terbiasa
melakukan kebaikan-kebaikan yang kita lihat bersama mereka.
3. Introspeksi diri, merenungi diri denagn berusaha melakukan sholat lail mohon petunjuk
pada Allah SWT.
4. Membaca kisah Nabi terutama Nabi Muhammad SAW, tentang perihidup beliau. Dengan
membaca sirah nabawiyah maka akan terbuka wawasan kita bagaiman akhlaq Rasulullah
SAW, sehingga bisa menginspirasi kita untuk mengikuti dalam rangka meneladaninya.
5. Menahan hawa nafsu, misalnya dengan pemperbanyak puasa Sunnah. Dan tidak lupa
memohon kekuatan dari Allah untuk dimudahkan dalam mengendalikan hawa nafsu.
Karena hawa nasfu inilah yang sebenarnya mempengaruhi akhlaq kita.

Maka dengan mentadaburi/mengkaji Al Qur’an dan membaca kisah Nabi, kita akan faham
bagaimana seharusnya kita berakhlaq mulia dalam memenuhi ajaran agama kita yang mulia ini.

Karena Al Qur’an banyak menjelaskan tentang akhlaq yang baik untuk kita kerjakan, dan juga
menyebutka akhlaq yang buruk untuk kita hindarkan.

Beberapa ayat yang menyebutkan akhlaq yang mulia antara lain:

1. Surat Al Furqan: 63-75


 Rendah hati
 Rajin sholat malam
 Berinfaq
 Tidak syirik
 Tidak membunuh
 Menghindari zina
 Menjaga kehormatan diri
 Banyak berdo’a
2. Surat Al Ahzab: 35
 Berserah diri/tawakkal
 Berpegang pada prinsip beriman pada Allah
 Istiqamah
 Menjunjung tinggi kebenaran
 Sabar
 Khusyuk dalam sholat
 Rajin sedekah
 Rajin puasa/menahan hawa nafsu
 Menjaga kehormatan

Kalian mahasiswa, sangat luar biasa bila bisa memenuhi hanya dua surat yang tersebut di atas
itu. Padahal ini hanya sebagian kecil yang diajarkan Al Qur’an.

LATIHAN/TUGAS

1. SEBUTKAN 10 AKHLAQ MAHMUDAH YANG DISEBUTKAN AL QUR’AN


2. SEBUTKAN 20 AKHLAQ MADZMUMAH YANG ADA DALAM AL QUR’AN
3. SEBUTKAN BEBERAPA CARA AGAR KITA DAPAT MEMILIKI AKHLAQ YANG BAIK
4. BAGAIMANA KITA BERAKHLAQ KEPADA ORANG TUA MENURUT AJARAN AGAMA KITA
KUNCI JAWABAN
1. Berserah diri pada Allah/tawakkal, Yakin pada Allah epenuh keyakinan, berusaha
memenuhi kebenaran/adil, selalu taat pada aturan Allah, sabar, berinfaq di jalan
Allah, menahan nafsu,khusuk dalam sholat, menjaga kehormatan (QS 33:35), rendah
hati/tidak sombong, berkata baik, sholat awal waktu (QS 25:63-75)dll
2. Ingkar, berbohong, munafik, fasiq, boros, tidak mau membayar zakat, pelit,
memfitnah, melakukan riba (QS Al Baqarah), suuzhan, ghibah, namimah, benci,
berpecah belah (QS Al Hujurat), zhihar, sumpah palsu (QS Al Mujadalah), suka protes
pada kebenaran, menuntut sesuatu yang bukan haknya, suka menggugat kebenaran
(QS Al Mumtahanah), mendustakan kebebnaran (QS Al Mursalat) curang (QS Al
Muthaffifin)dll
3. Antara lain:
 Tadabur Al Qur’an (membaca Qur’an beserta maknanya)
 Berteman dengan orang yang shalih
 Berdzikir pada Allah
4. Minimal kita mengupayakan empat hal kepada keduanya, yaitu :
1. Berbuat baik/birrul walidain dan berkata baik kepada keduanya
2. Menghormatinya
3. Menghargainya dan berterimakasih kepadanya
4. Mentaati dan mendo’akan
DAFTAR PUSTAKA

Al Qur’an Al Karim, Depag,tt

Tafsir Ibnu Katsir, salim bahreisy, PT. Bina Ilmu, 2014

Ensiklopedi Muslim, Abu Bakar Jabir Al Jazairi, Darul Falah, 2007

Leadership & manajemen SAW “The Super leader Super Manager”, Dr. Muhammad Syafii
Antonio, Tazkia 2010

Mutiara Hadits Shahih Bukhari Muslim, Muhammad Fuad Abdul Baqi,Bina Ilmu, tt

Agenda Muslimah, Jundy Alfan, Al Wustho, tt

Anda mungkin juga menyukai