Anda di halaman 1dari 3

Nama : Mariam Kamila

NIM : 41901077
Kelas : AS 2019 B
Dosen : Ahmad Muthi, Lc, M.A
Mata Kuliah : Ushul Fikih

MEKANISME IJTIHAD DAN FATWA


DALAM MASALAH MUAMALAH

FATWA
A. Substansi Fatwa
Fatwa dalam bahasa Arab artinya menjawab pertanyaan. Fatwa adalah
menjelaskan hukum syara’ terkait masalah-masalah atau pertayaan. Jadi, ijtihad lebih
umum daripada fatwa, karena fatwa itu terkadang hasil ijtihad seorang mufti dan
terkadang hasil ijtihad orang lain yang kemudian disampaikan penanya.

B. Fatwa Pada Masa Rasulullah


Ada dua bentuk pensyariatan hukum pada masa kenabian, yaitu :

1.) Ada peristiwa yang melatarbelakangi Rasululullah menjelaskan hukum tentang


masalah tersebut.
2.) Penjelasan dengan ijtihad nabi sendiri seperti yang terjadi pada masalah tawanan
perang badar.
3.) Penjelasan Rasulullah yang tidak dilatarbelakangi oleh pertanyaan atau peristiwa.

C. Karakteristik Fatwa Kontemporer


Karakteristik fatwa kontemporer adalah fikih taysir (menyampaikan hukum
kepada masyarakat, dengan bahasa dan substansi hukum yang mudah dipahami juga
mudah untuk dilaksanakan).
D. Batasan-Batasan Fikih Taysir
Di antara batasan-batasan fikih taysir adalah dalam masalah-masalah ushul itu
tasyaddud (ketat dan hati-hati), sedangkan dalam masalah furu’ itu yusr
(memudahkan).
E. Bentuk-Bentuk Fiqih Taysir
Bentuk-bentuk fikih taysir adalah fatwa yang mudah dipahami
(menyampaikan fatwa dengan bahasa yang mudah dipahami dan substansi fatwa
mudah dilaksanakan oleh masyarakat khususnya penanya), memberikan penjelasan
yang lengkap dan alternative hukum serta menyebutkan dalil dan menyebutkan
permasalahan lain sehingga tampak keadilan syariat Islam.

TARJIH

A. Substansi Tarjih
Tarjih adalah memilih salah satu pendapat dalam turats fikih di antara
pendapat-pendapat yang lain untuk fatwa ataupun putusan qadha.

B. Urgensi Tarjih
Untuk memilih pendapat terkuat dalam permasalahan-permasalahan baru yang
muncul pada saat ini, seperti :
 Masalah baru yang belum pernah disinggung oleh para ulama sebelumnya
baik salaf ataupun khalaf, seperti masalah gaansi barang dan ojek online.
 Masalah yang baru muncul tetapi secara substansinya pernah disinggung oleh
para ulama terdahulu.

C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Proses Tarjih


 Perubahan kondisi
 Teknologi modern
 Kebutuhan zaman

D. Sebab-Sebab Perbedaan Pendapat Antar Fuqaha


 Perbedaan interpretasi para ulama dalam memahami nash
 Adanya ta’arud al-dilalah (dalil-dalil yang bertentangan)
 Tidak adanya nash dalam masalah tersebut
 Perbedaan dalam metode istinbath
E. Mekanisme Tarjih
Teknis tarjih adillah dapat dikelompokkan ke dalam tiga bagian besar, yaitu :
a. Tarjih antara nash-nash yang bertentangan baik dalam sanad, matan, hukum, dan
faktor-faktor luar.
b. Tarjih antara qiyas dengan melihat ashl (masalah dalam nash yang menjadi
sumber qiyas), far’ (masalah baru yang diqiyaskan), ‘illat (titik kesamaan), dan
faktor luar.
c. Tarjih antara dalil-dalil ma’qul (yang berdasarkan mashlahat) selain qiyas.
Di samping itu, ada beberapa hal yang terkait dengan tarjih ini, yaitu :
1.) Qaul yang dipilih lebih dekat kepada maqashid syariah dan mukallaf.
2.) Memilih qaul yang lebih mudah.
3.) Memilih qaul yang sesuai dengan masyarakat setempat.

Anda mungkin juga menyukai