Anda di halaman 1dari 10

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian
Desain penelitian bersifat analitik dengan menggunakan rancangan Crosectional.pada

penelitian ini peneliti menekankan dimana pengambilan data terhadap variabel penelitian

(variabel dependen dan variabel independen) dilakukan pada satu waktu. Pada jenis ini

peneliti tidak melihat hubungan antara variabel berdasarkan dengan tingkat perjalanan

waktu. Yang dimaksud adalah peneliti hanya diobservasi pada waktu yang sama. Jadi,

baik variabel dependen maupun independen hanya diambil satu kali penilaiam .

B. Variabel Penelitian
Variabel penelitian merupakan karakteristik yang melekat pada populasi, memiliki variasi

antara satu orang dengan yang lainnya dan diteliti dalam satu penelitian(Dharma, 2015).

Dalam penelitian ini peneliti memiliki dua variabel, yaitu variabel independen dan

dependen.

1. Variabel independen
Merupakan variabel yang menjadi sebab berubahnya variabel dependen variabel

independen dalam penelitian ini adalah peran perawat (educator)

2. Variabel dependen atau bebas


Merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel

dependen.Pada penelitian ini variabel dependen adalah patuh.

C. Definisi Operasional

Skal
DEFINISI CARA
NO VARIABEL ALAT UKUR Hasil ukur
OPERSIONAL UKUR
ukur
VARIABEL INDEPENDEN
1 Peran perawat Memberi Alat ukur Peneliti 1 = baik Ordinal
(educator) informasi, menggunakan mewawancar apabila ≥
pengajaran, kuesioner a responden mean
pelatihan, arahan untuk
dan bimbingan seluruh 2 = kurang
kepada pasien pertanyaan baik apabila <
maupun keluarga mean
dalam mengatasi
masalah kesehatan

VARIABEL DEPENDEN
2 Patuh Kehadiran klien Data rekam Peneliti 1 = patuh, Nominal
untuk control di medis melihat data dikatakan
poli Puskesmas sekunder patuh jika
Wates Kabupaten berupa data pasien datang
Pringsewu sesuai rekamedis untuk control
anjuran perawat. pasien TB sesuai dengan
anjuran
perawat
2 = tidak
patuh, jika
pasien datang
tidak sesuai
dengan waktu
yang
dianjurkan
(terlambat)
atau pasien
tidak datang

D. Populasi dan Sample


1. Populasi
Populasi dalam penelitian merupakan subjek yang memenuhi kriteria yang sudah

ditetapkan . Pada penelitian ini populasi yang digunakan adalah pasien yang menderita

TB di Puskesmas Wates kabupaten Pringsewu.

2. Sampel
Sample adalah sebagian yang diambil darikeseluruhan objek yang dianggap mewakili

seluruh populasi (Notoatmodjo, 2014). Sample yang akan digunakan dalam penelitian
ini adalah penderita TB yang berada di wilayah puskesmas Wates. Adapun penelitian ini

menggunakan sampel minimum dengan rumus lameshow sebagai Berikut :

{Ζ1α/2
n= +Ζ1_ß

(P1-P2)²

ketrrangan
n = Besar sempel
P1 = Proporsi pajanan pada kelompok kasus (0,69)
P2 =propossi pajanan pada kelompok kontrol (0,25)
P =Rata rata P1 dan P2 (P1+P2)/2 = 0,47
Z1α/2 =Nilai Z pada deraja (1,96)
Z1_ =Nilai Z pada kekuatan uji power 0,84

n = 28

Berdasarkan penghitungan diatas maka besar sempel minimal yang digunakan dalam penelitian

ini dibulatkan menjadi 28 responden

a. Kriteria sampel
1. Kriteria inklusi
Kriteria ini merupakan ciri yang perlu dipenuhi dari setiap anggota populasi

yang dapat diambil sebagai sampel . Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah

:
a) Bersedia menjadi responden
b) Pasien yang terdiagnosa oleh dokter atau tim kesehatan menderita tb paru
c) Merupakan pasien TB rawat jalan

2. Kriteria eksklusi
Kriteria ini merupakan cirri anggota populasi yang tidak dapat diambil sebagai

sampel . Kriteria eksklusi pada penelitian ini adalah :


a) Pasien yang mengalami tuna runga dan tuna wicara
b) Pasien yang mengalami gangguan jiwa

b. Besar sampel
Besar sampel pada penelitian ini berjumlah 28 responden.

E. Waktu dan tempat penelitian


1. Waktu penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari-maret 2020
2. Tempat penelitian
Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Wates tahun 2020.

F. Etika Penelitian
Penelitian kesehatan yang dilakukan mengguanakan manusia menjadi objek yang diteliti

pada satu sisi.Hal ini merupakan adanya timbale balik antara peneliti dan orang yang

diteliti.Maka sebab itu sesuai dengan prinsip etika, maka dalam pelaksanaan penelitian

harus diperhatikan terhadap kedua pihak secara etika.Status hubungan antara penelitian

dan diteliti masing-masing memiliki hak dan kewajibannya dan harus diakui oleh pihak

tersebut.

Seorang responden, memiliki hak penuh terhadap apapun informasi yang dibutuhkan oleh

peneliti, oleh karena itu responden memiliki hak sepenuhnya yang harus didahulukan.

Sebagai perwujudannya maka sebelum proses wawancara peneliti diperlukan untuk

meminta persetujuannya (inform concent).

1. Menghormati harkat dan martabat manusia (respect for humandinity)


Penelitian dilakukan dengan menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia.Subjek

memiliki hak asasi serta kebebasan untuk menentukan untuk berhenti menjadi
responden (autonomiy).Subjek dalam penelitian juga berhak untuk mendapatkan

informasi yang terbuka dan lengkap tentang pelaksanaan penelitian meliputi tujuan

penelitian, manfaat penelitian, prosedur penelitian, resiko penelitian, keuntungan

yang mungkin didapat dan kerahasiaan informasi (Dharma, 2017).

Setelah mendapatkan penjelasan yang lengkap subjek penelitian kemudian

menentukan apakah akanikut serta atau menolak sebagai subjek penelitian prinsip ini

tertuangdalam pelaksanaan informed concent yaitu persetujuan untuk berpartisipasi

sebagai subjek penelitian setelah mendapatka penjelasan yang lengkap dan terbuka

dari penelitian tentang keseluruhan pelaksanaan penelitian.

2. Menjaga kerahasiaan (The Right to Privacy)


Peneliti menjaga kerahasiaan informasi atau data yang diberikan responden, termasuk

menjaga privacy responden. Kerahasiaan dapat dijaga dengantanpa menyebutkan

nama(Anonimity), peneliti tidak akan mencantumkan nama responden pada lembar

pengumpulan data (kuesioner) yang di isi oleh responden tetapi hanya diberi kode

(Swarjana, 2015).

Kerahasiaan identitas subjek dalam penelitian ini sangat diutamakan sehingga peneliti

tidak mencantumkan nama hanya memberikan kode pada setiap lembar persetujuan

dan menuliskan nama inisial.

3. Keadilan dan keterbukaan (respect for justice on inclusiveness)


Pinsip keadilan ini menjamin bahwa semua subjek penelitian memperoleh perlakuan

dan keuntunga yang sama tanpa membedakan gender, agama, etnis dan sebagainya.

Sedangkan prionsip keterbukaan dalam penelitian ini mengandung makna bahwa

penelitian dilakukan secara jujur, tepat, cermat, hati hati dan dilakukan secara

profesional (Dharma, 2017).


4. Memperhitungkan manfaat dan kerugiana (balancing harms and benefits)
Sebuah penelitian hendaknya memperoleh manfaat semaksimal mungkin bagi

masyarakat serta bagi subjek penelitian.Peneliti berusaha untuk meminimalisir

dampak/resiko yang dapat merugikan subjek agar terhindar dari sesuatu yang

membahayakan subjek penelitian (Notoatmodjo, 2014).

G. Instrumen Penelitian
1. Instrumen
Instrumen penelitian merupakan suatu alat yang digunakan oleh peneliti untuk

mengobservasi, mengukur atau menilai suatu fenomena.Data yang diperoleh dari

suatu pengukuran kemudian dianalisis dan dijadikan sebagi bukti (evidence) dari

suatu penelitian (Dharma, 2015). Instrumen yang akandigunakan dalam penelitian ini

adalah kuesioner yang digunakan untuk mengetahui peran perawat sebagai educator

dan data rekam medis untuk mengetahui angka patu pasien TB.

H. Pengumpulan Data
1. Data Primer
Merupakan data yang diperoleh dari responden berupa jenis kelamin, usia, riwayat

pndidkan dan peran perawat sebagai edukator setelah mengisi kuesioner yang

diberikan peneliti.

2. Data sekunder
Merupakan data yang diperoleh melalui instansi kesehatan seperti dinas kesehatan

Pringsewu dan di Puskesmas Pringsewu meliputi data kejadian TB di Puskesmas

Wates.

I. Metode Pengolahan Data


Setelah semua data terkumpul, maka pengolahan data tersebut mengguanakan langka-

langka:
1. Editing
Melakukan pengecekan dan perbaikan kuesioner
2. Coding
Untuk memudahkan dalam pengolahan data dan pengisisan dilakukan berdasarkan

kode yang dibuat, pada variabel independen yaitu variabel peran perawat (educator)

kode 1 = baik apabila ≥ mean Pada variabel dependen yaitu angka patuh kode 1 =

patuh, dikatakan patuh jika pasien datang untuk control sesuai dengan anjuran

perawat kode 2 = tidak patuh, jika pasien datang tidak sesuai dengan waktu yang

dianjurkan (terlambat) atau pasien tidak datang.


3. Procesing
setelah semua isian kuesioner terisis dengan benar dan juga telah melewati

pengkodingan serta pemberian skor terhadap item-item yang perlu diberi skor,

selanjutnya adalah memproses data yang sudah dientri dapat dianalisis, pemprosesan

dapat dilakukan dengan mengentri data dari kuesioner kepaket program komputer.

Kemudian menghitung atau mencatat data yang telah terkumpul, selanjutnya diolah

dengan menggunakan tabel frekuensi.

4. Cleaning
Mengecek kembali data yang sudah dientri apakah ada kesalahn saat meng-entry

kekomputer.

J. Anlisis data
1. Analisis univariat
Analisi univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik

setiap variabel penelitian (Notoatmodjo, 2012). Analisis ini digunakan untuk

memperoleh gambaran distribusi frekuensi dan presentase dari semua variabel

penelitian yang meliputi variabel peran perawat (educator) (variabel independen)


serta angka patuh (variabel dependen), karakteristik reponden meliputi umur, tingkat

pendidikan dan jenis kelamin.

2. Analisis bivariat
Analisi bivariat merupakan analisis yang dilakukan terhadap dua variabel yang

diduga berhubungan atau berkolerasi (Notoatmodjo, 2012).Analisi bivariat penelitian

ini digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara peran perawat

(educator) dengan angka patuh dengan menggunakan Chi-Square. Keputusan tentang

hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak dapat dilihat dari nilai P value dengan

ketentuan
a. Bila P value lebih < dari 0,05 maka ada hubungan antara variabel independen

dengan variabel dependen


b. Bila P value lebih > dari 0,05 maka tidak ada hubungan antara variabel

independen dengan variabel dependen.

K. Jalannya penelitian
Langkah-langkah pengumpulan data dalam penelitian
1. Langkah persiapan
a. Mengajukan permohonan izin pelaksanaan penelitian pada institusi pendidikan

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Program Study S1 Keperawatan.


b. Menyerahkan permohonan izin yang diperoleh ke tempat penelitian di puskesmas

Wates
2. Langkah pelaksanaan
a. Menyerahkan surat izin dan tanggal penelitian
b. Memilih responden sesuai dengan kriteria inklusi lalu menjelaskan tujuan

penelitian
c. Memberikan lembar persetujuan menjadi responden
d. Memberikan kuesioner kepada masing-masing responden
e. Peneliti meneliti kembali apakah sudah memenuhi persyaratan pengisisan
f. Setelah data terkumpul selanjutnya dilakukan pengolahan data dan analisis data,

hasil pengolahan dan analisis data dirumuskan kesimpulan penelitian, kemudian

data disajikan dalam bentuk variable


g. Terakhir merumuskan kesimpulan dan saran penelitian

DAFTAR PUSTAKA

dharma, K. K. 2015. Metodelogi Penelitian Keperawatan, Jakarta, Trans Info Media.


Manoppo, E. J., Masi, G. M. & Silolonga, W. 2018. Hubungan Peran Perawat Sebagai Edukator Dengan
Kepatuhan Penatalaksanaan Hipertensi
Di Puskesmas Tahuna Timur. 6.
Notoatmodjo, S. 2010. Metedologi Penelitian Kesehatan, Kompleks Perkantoran Mitra Mantraman Blok B
No. 1-2 Jakarta, Pt Rineka Cipta.
Notoatmodjo, S. 2012. Metode Penelitian Kesehatan, Jakarta, Rineka Cipta.
Nursalam 2015. Metedologi Penelitian Ilmu Keperawatan Pendekatan Praktis, Jagakarsa, Jakarta Selatan,
Selemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai