Agung HIV
Agung HIV
(Pemeriksaan HIV)
B. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini yang dilaksanakan pada hari senin tanggal 09
Desember 2019, pukul 08.00-10.00 WITA yang bertempat di laboratorium
Patologi Klinik, Lantai 2 Gedung D Universitas Megarezky Makassar.
HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah agen penyebab Acquired
Immunodeficincy Syndrome (AIDS), virus ini menyerang sel darah putih yang
bersama sel CD4 sehingga dapat merusak sistem kekebalan tubuh yang pada
akhirnya tidak dapat bertahan dari gangguan penyakit walaupun masih
stadium ringan. Virus ini berkembang lewat lapisan luar lipid yang dibawah
dari membran sel inang.
Pemeriksaan HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah suatu
pemeriksaan dengan menggunakan sampel serum pasien yang bertujuan untuk
mengetahui ada atau tidaknya Human Immunodeficiency Virus (HIV) pada
serum pasien menggunakan metode immunokromatografi.
Adapun prinsip kerja dari pemeriksaan kali ini adalah ultra rapid test
device (serum maupun plasma) bersifat kualitatif karena selaputnya memiliki
kekebalan dengan sistem antigen ganda untuk mendeteksi antibody terhadap
antibody HIV (Human Immunodeficiency Virus) dalam serum maupun plasma
dari pasien.
Adapun langkah awal yang harus dilakukan pada sat melakukan
pemeriksaan adalah menyiapkan alat dan bahan yang digunakan. Adapun alat
dan bahan yang akan digunakan pada praktikum kali ini adalah sentrifus, rak
tabung, tourniquet, pipet tetes, reagen HIV/buffer HIV, strip, tabung serologi.
Serum dan spoit 3 cc.
Setelah itu, dilakukan flebotomi. Setelah didapatkan darah, darah
tersebut dimasukan ke dalam tabung serologi dan di diamkan beberapa saat
hingga membeku. Setelah itu, darah tersebut di sentrifuge dengan kecepatan
3000 rpm dalam waktu 15 menit. Kemudia darah yang telah di sentrifuge
diambil serum dan di masukan ke dalam tabung.
Setelah itu, diambil strip HIV kemudian diteteskan 2 tetes serum dan
2 tetes buffer HIV pada tempat penyimpanan sampel, setelah itu diamati
hasilnya dalam 10 menit. Jika terdapat 2 garis yang terlihat (digaris T dan
C) maka sampel tersebut dinyatakan positif, tapi jika hanya 1 garis yang
terlihat (digaris C) maka sampel tersebut dinyatakan negative, kemudian
jika tidak terdapat garis pada garis T dan C maka dinyatakan invalid.
Adapun hasil yang kami dapatkan yaitu pada sampel Tn “A”
dinyatakan negative karena hanya terdapat 1 garis yang terlihat.
Factor-faktor kesalahan yang dapat terjadi pada saat pembacaan hasil
yaitu, strip yang digunakan kadaluwarsa, reagen yang digunakan
kadaluwarsa, pembacaan hasil lebih dari 10 menit.
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan dari praktikum pemeriksaan HIV dengan
menggunakan metode immunokromatografi dari sampel serum Ny “A” yaitu
terbentuknya satu garis pada control atau hasilnya negatif HIV.
B. SARAN
Diharapkan pada praktikum selanjutnya dapat menggunakan metode
selain metode imonokromatografi dan diharapkan praktikan mengikuti SOP
yang berlaku.
DAFTAR PUSTAKA
Ersha dan Ahmad. 2018.“Human Immunodeficiency Virus – Acquired
Immunodeficiency Syndrome dengan Sarkoma Kaposi”. Jurnal Kesehatan
Andalas. Vol.7, No.3.
Oktari & Silvia.,2016. ”Pemeriksaan Golongan Darah Sistem ABO Metode Slide
dengan Reagen Serum Golongan Darah A,B,O”. Vol.5, No. 2.
Suseno Crisdina, dkk. 2013. “Proporsi Sifilis Dini Dan Karakteristik Wanita
Risiko Tinggi Di Kabupaten Karo”. Medan : Universitas Sumatera Utara.