Anda di halaman 1dari 8

PANGKALAN TNI AU ISWAHJUDI Lampiran Kep Ka RSAU dr.

Efram Harsana
RSAU dr.EFRAM HARSANA Nomor Kep/ /III/2019
Tanggal Maret 2019

RENCANA STRATEGIS
PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN TB DOTS
RSAU dr. EFRAM HARSANA

BAB I
PENDAHULUAN

1. Umum
a. Rumah Sakit Angkatan Udara dr. Efram Harsana merupakan pelaksana teknis
Lanud Iswahjudi yang bertugas melaksanakan pelayanan kesehatan bagi anggota
militer dan PNS beserta keluarga serta melayani TNI beserta keluarga, dan
melaksanakan uji kesehatan periodik bagi seluruh anggota militer dan PNS Lanud
Iswahjudi serta uji kesehatan Non Periodik dalam rangka mengikuti
pendidikan/penugasan serta melaksanakan uji kesehatan dalam rangka seleksi
calon Tamtama, Bintara dan Perwira.

b. Perkembangan kasus Tuberkolosis dilingkungan TNI cenderung terus


meningkat dan dikhawatirkan akan memberikan dampak negatif yang cukup besar
pada pelaksanaan tugas pokok TNI dimasa yang akan datang. Untuk itu
diperlukan adanya strategi pencegahan dan penanggulangan TB dilingkungan TNI
Angkatan Udara melalui pendekatan yang lebih terpadu, terarah dan
berkesinambungan dengan melibatkan berbagai pihak terkait

c. Dalam upaya mencegah dan menanggulangi penyakit tuberkolosis di


lingkungan RSAU dr. Efram Harsana diperlukan langkah- langkah yang tepat agar
upaya tersebut dapat berjalan secara efektif dan efisien. Oleh karena itu untuk
mencapai satu kesatuan pola pikir dan pola tindak maka RSAU dr. Efram Harsana
membuat suatu Rencana pengobatan Strategis DOTS dan bekerja sama dengan
pihak dinas kabupaten bogor. Tim TB DOTS RSAU dr. Efram Harsana Lanud
Iswahjudi dibentuk sebagai wadah khusus dalam mengelola pasien TB di RSAU
dr. Efram Harsana. Pembentukan Tim TB DOTS berada dibawah koordinasi kepala
Rumah sakit.

2. Maksud dan Tujuan

a. Maksud. Maksud dari Rencana Strategis ini adalah untuk memberikan


gambaran yang memuat garis besar dari setiap kegiatan dan sasaran yang akan
dicapai serta secara komprehensif.

b. Tujuan. Memberikan pelayanan bermutu pada penderita TB untuk


menurunkan angka kesakitan dan angka kematian TB, Memutuskan rantai
penularan, serta mencegah terjadinya MDR TB

3. Dasar. Dasar yang digunakan dalam penyusunan rencana strategis ini adalah
sebagai berikut :
2

a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 Tentang


Rumah Sakit;

b. Permenkes no.364/MENKES/SK/V/2009 tentang Pedoman Penanggulangan


Tuberkulosis (TB)

c. Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis , Departemen kesehatan


2014.

d. Pedoman Manajerial Pelayanan Tuberkulosis dengan strategi DOTS di Rumah


Sakit, Kemenkes Direktorat Jendral Bina Pelayanan Medik 2010 .

e. Keputusan Kepala Staf TNI Angkatan Udaranomor Kep/29-PKS/XI/2014


tanggal 20 November 2014 tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan dalam
Jabatan di Lingkungan TNI Angkatan Udara.

4. Ruang Lingkup dan Tata Urut. Ruang lingkup penyusunan Rencana


Strategis ini meliputi penjelasan tentang strategi penanggulangan TB untuk
mencegah, mengatasi dan menekan angka terjangkitnya TB , yang disusun dengan
tata urut sebagai berikut :
a. Bab I Pendahuluan

b. Bab II Latar Belakang

c. Bab III Kebijakan Dasar dan Kegiatan Prioritas

e. Bab IV Strategi DOTS

f. Bab V Penutup

5. Pengertian – Pengertian. Agar dicapai kesaman persepsi mengenai


istilah-istilah dalam penyusunan Rencana Strategi ini perlu dijelaskan pengertian-
pengertian sebagaimana tercantum dalam daftar.

BAB II

LATAR BELAKANG

6. Umum. TB merupakan masalah kesehatan yang utama dalam masyarakat


Indonesia. Jumlah pasien TB di Indonesia merupakan ketiga terbanyak diduni setelah
India dan Cina dengan jumlah pasien sekitar 10 persen dari total jumlah pasien TB
didunia.

7. Sekitar 75 persen pasien TB adalah kelompok usia produktif secara ekonomis (15-
50an). Diperkirakan seorang pasien TB Dewasa akan kehilangan rata-rata waktu
kerjanya 3 sampai 4 bulan. Hal tersebut berakibat pada kehilangan pendapatan
3

tahunan rumah tangganya sekitar 20-30 persen. Jika ia meninggal akibat TB, maka
akan kehilangan pendapatannya sekitar 15 tahun. Selain merugikan secara
ekonomis, TB jiga memberikan dampak buruk lainnya secara sosial, secara stigma
bahkan dikucilkan oleh masyarakat.

8. Pada awal tahun 90-an WHO dan IUATLD telah mengembangkan strategi
penenggulangan TB yang dikenal dengan strategi DOTS (Directly Observe Treatment
Short-course) dan telah terbukti sebagai strategi penanggulangan yang secara
ekonomis paling efektif (Cost Effective)

9. Strategi DOTS terdiri dari 5 komponen kunci :

a. Komitmen Politis

b. Pemeriksaan dahak mikroskopi yang terjamin mutunya

c. Pengobatan jangka pendek yang terstandar bagi semua kasus TB dengan tata
laksana kasus yang tepat, termasuk pengawasan langsung pengobatan.

d. Jaminan ketersediaan OAT yang bermutu

e. Sistem pencatatan dan pelaporan yang mampu memberikan penilaian


terhadap hasil pengobatan pasien dan kinerja program secara keseluruhan

BAB III

KEBIJAKAN DASAR DAN KEGIATAN PRIORITAS

10. Kebijakan Dasar. Kebijakan dasar pengendalian tuberkolosis di lingkungan


TNI AU adalah :

a. Pelaksanaan pengendalian tuberkolosia dikesatuan TNI AU menjadi tanggung


jawab komandan/kepala satuan kerja melalui jalur pembinaan personel..

b. Setiap komandan dan kasatker wajib menjaga kerahasiaan anggota, PNS dan
keluarga TNI AU yang mengidap tuberkolosis dan memastikan yang bersangkutan
selalu berkoordinasi dengan petugas kesehatan untuk memantau perkembangan
kesehatan dan mendapatkan pelayanan pengobatannya.

c. Dalam pengendalian tuberkolosis dapat dilakukan kerja sama dengan


instansi/lembaga terkait.

d. Pengendalian tuberkolosis merupakan upaya terpadu mulai dari peningkatan


perilaku hidup sehat, pencegahan penyakit, pengobatan, perawatan. Upaya
promotif dan preventif merupakan prioritas yang diselenggaraakan secara
berimbang dengan upaya kuratif berdasarkan data dan fakta ilmiah.
4

e. Pengendalian Tuberkolosis dilaksanakan melalui media komunikasi, informasi


dan edukasi (KIE) dengan menggunakan jalur formal dan informal dengan
penekanan pada aspek perubahan perilaku melalui jalur pendidikan, pelatihan,
penyuluhan/sosialisasi dan advokasi.

11. Kegiatan Prioritas. Strategi dan Rencana Aksi dibuat berdasarkan peraturan
perundangan terkait dengan masalah dan atau faktor-faktor yang berpengaruh dan
mewarnai upaya pengendalian TB di lingkungan TNI AU. Prinsip-prinsip utama dalam
strategi pengendalian tuberkolosis adalah sebagai berikut:

a. Memantapkan dukungan politis Kepala RSAU dr. Efram Harsana mengenai


strategis Pengendalian tuberkolosis dengan pembentukan Poli DOTS di RSAU
dr. Efram Harsana.

b. Memantapkan pelaksanaan program pencegahan Pengendalian tuberkolosis


dan dukungan dari semua unit kerja RSAU dr. Efram Harsana.

c. Memantapkan dan meningkatkan kualitas pelayanan pengidap dan penderita


TB DOTS.

d. Meningkatkan dan memantapkan kualitas personel kesehatan melalui program


pendidikan, pelatihan tugas dan manajemen pelayanan dan pengendalian penyakit
Tuberkolosis di semua strata organisasi baik melalui kedinasan maupun non
kedinasan.

e. Upaya pengendalian TB harus memperhatikan nilai-nilai agama, budaya, norma


kemasyarakatan, menghormati harkat dan martabat manusia, serta memperhatikan
keadilan dan kesetaraan gender.

f. Upaya pengendalian TB dilakukan secara sistematik dan terpadu, mulai dari


peningkatan perilaku hidup sehat, pencegahan penyakit, perawatan, dukungan dan
pengobatan bagi Pasien dan orang-orang terdampak Tuberkolosis

g. Dukungan yang diberikan kepada Pasien dengan TB dan orang-orang yang


terdampak TB yang miskin bertujuan untuk pemberdayaan dan mempertahankan
kehidupan sosial ekonomi yang layak dan produktif.

BAB IV

STRATEGI PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN TB

12. Strategi DOTS. Pengendalian Tuberkolosis di lingkungan TNI AU diperlukan


strategi DOTS agar pelaksanaannya dapat berjalan secara terencana, terukur, dan
berkelanjutan. Strategi tersebut meliputi :

a. Mewujudkan dukungan kebijakan yang kuat dari pimpinan TNI AU melalui


pembuatan perangkat kebijakan dan penguatan institusi guna terlaksananya
5

program pengendalian tuberkolosis di lingkungan TNI AU secara terarah, terpadu,


dan berkesinambungan.

b. Melaksanakan, meningkatkan dan memperluas cakupan upaya pencegahan


melalui program KIE yang berorientasi pada perubahan perilaku melalui kegiatan
pembinaan rohani, ceramah, pelatihan, dan kampanye massal sehingga terjadi
perubahan perilaku yang lebih sehat di lingkungan TNI AU.

c. Melaksanakan tindak lanjut adanya penemuan dugaan terinfeksi TB dari


satuan non kesehatan setempat guna mendapatkan hasil periksaan yang tepat,
guna tindakan penatalaksanaan dini dan mencegah penularan lebih lanjut.

d. Menciptakan lingkungan kondusif dan bebas diskriminasi dan stigmatisasi


khususnya di tempat kerja serta mengurangi dampak negatif bagi pasien dengan
TB dan keluarganya dari epidemi.

e. Melaksanakan kegiatan monitoring evaluasi melalui mekanisme pelaporan,


supervisi, dan surveilans.

f. Mengembangkan penguatan jaringan kerjasama baik lintas program maupun


lintas sektoral dengan instansi/intsitusi melalui kerjasama berdasarkan prinsip-
prinsip kemitraan, sistem kesehatan dan masyarakat di lingkungan TNI AU.

g. Meningkatkan koordinasi antara pemangku kepentingan dan mobilisasi


penggunaan sumber daya di semua tingkat.

h. Penerapan perencanaan, prioritas dan implementasi program.

BAB V

TATA LAKSANA

13. Cara melakukan kegiatan

a. Pelatihan

b. Seminar

c. Rapat

d. Workshop

14. Sasaran. Menjadikan RSAU dr. Efram Harsana sebagai Rumah sakit rujukan
pasien TB di willayah Magetan dan sekitarnya dan bekerja sama dengan dinas
kesehatan kabupaten Magetan dalam Penyelenggaraan pengadaan obat dan reagen.
6

15. Kegaiatan Pokok dan rincian kegiatan

a. Kegiatan Pokok
1) Tatalaksana TB paripurna
a) Promosi tuberkolosis
b) Pencegahan tuberkolosis
c) Penemuan pasien tuberkolosis
d) Pengobatan pasien tuberkolosis

2) Manajemen program TB
a) Perencanaan program pengendalian tuberkolosis
b) Monitoring dan evaluasi program tuberkolosis
c) Pengelolaan logistik program pengendalian tuberkolosis
d) Pengembangan ketenagaan program pengendalian tuberkolosis
e) Promosi program pengendalian tuberkolosis

3) Pengendalian TB Komprehensif
a) Penguatan layanan laboratorium tuberkolosis
b) Kelompok rentan : pasien DM, Ibu hamil, Gizi buruk
c) Kolaborasi TB-HIV
d) TB Anak
e) Pemberdayaan masyarakat dan pasien TB

b. Rincian Kegiatan. Program internal dan eksternal direncanakan dalam 5 tahun


(2019-2023).

1) Tahun 2019
a) Pembentukan Tim DOTS RSAU dr.Efram Harsana
b) Membuat Poli DOTS di RSAU dr. Efram Harsana
c) Penyusunan Pedoman Pelayanan TB DOTS
d) Penyusunan Panduan Pelayanan TB DOTS
e) Penyusunan Panduan Rujukan TB DOTS
f) Mebuat pojok Sputum.
g) Penerapan International standards for TB care
h) Pengembangan SDM (Pelatihan eksternal dan Internal)
i) dan manajemen program pengendalian TB
j) Pencatatan dan pelaporan penderita TB RS ke diskes AU dan setiap
3 bulan ke Dinas kesehatan Kabupaten Magetan.
k) Monitoring dan evaluasi
l) Mekanisme rujukan TB MDR
m) Kolaborasi TB-HIV
n) Penyediaan Logistik OAT (Obat Anti Tuberkolosis) yang
berkesinambungan
o) Pelayanan pemeriksaan mikroskopis yang koperhensif dan
berkualitas
p) Penyiapan logistik laboratorium secara berkesinambungan
q) Pelatihan Tenaga Laboratorium
r) Penyelenggaraan skrining pada TB dengan HIV.

2) Tahun 2020
a) Penerapan International standards for TB care
b) Pengembangan SDM (Pelatihan eksternal dan Internal) dan
manajemen program pengendalian TB
7

c) Pencatatan dan pelaporan penderita TB RS ke diskes AU dan setiap


3 bulan ke Dinas kesehatan Kabupaten Magetan
d) Monitoring dan evaluasi
e) Mekanisme rujukan TB MDR
f) Kolaborasi TB-HIV
g) Penyediaan Logistik OAT (Obat Anti Tuberkolosis) yang
berkesinambungan
h) Pelayanan pemeriksaan mikroskopis yang koperhensif dan
berkualitas
i) Penyiapan logistik laboratorium secara berkesinambungan
j) Pelatihan Tenaga Laboratorium
k) Penyelenggaraan skrining pada TB dengan HIV.

3) Tahun 2021
a) Penerapan International standards for TB care
b) Pengembangan SDM (Pelatihan eksternal dan Internal)
c) dan manajemen program pengendalian TB
d) Pencatatan dan pelaporan penderita TB RS ke diskes AU dan setiap
3 bulan ke Dinas kesehatan Kabupaten Magetan
e) Monitoring dan evaluasi
f) Mekanisme rujukan TB MDR
g) Kolaborasi TB-HIV
h) Penyediaan Logistik OAT (Obat Anti Tuberkolosis) yang
berkesinambungan
i) Pelayanan pemeriksaan mikroskopis yang koperhensif dan
berkualitas
j) Penyiapan logistik laboratorium secara berkesinambungan
k) Pelatihan Tenaga Laboratorium
l) Penyelenggaraan skrining pada TB dengan HIV.

4) Tahun 2022
a) Penerapan International standards for TB care
b) Pengembangan SDM (Pelatihan eksternal dan Internal) dan
manajemen program pengendalian TB
c) Pencatatan dan pelaporan penderita TB RS ke diskes AU dan setiap
3 bulan ke Dinas kesehatan Kabupaten Magetan
d) Monitoring dan evaluasi
e) Mekanisme rujukan TB MDR
f) Kolaborasi TB-HIV
g) Penyediaan Logistik OAT (Obat Anti Tuberkolosis) yang
berkesinambungan
h) Pelayanan pemeriksaan mikroskopis yang koperhensif dan
berkualitas
i) Penyiapan logistik laboratorium secara berkesinambungan
j) Pelatihan Tenaga Laboratorium
k) Penyelenggaraan skrining pada TB dengan HIV.

5) Tahun 2023
a) Penerapan International standards for TB care
b) Pengembangan SDM (Pelatihan eksternal dan Internal)
c) dan manajemen program pengendalian TB
d) Pencatatan dan pelaporan penderita TB RS ke diskes AU dan setiap
3 bulan ke Dinas kesehatan Kabupaten Magetan
8

e) Monitoring dan evaluasi


f) Mekanisme rujukan TB MDR
g) Kolaborasi TB-HIV
h) Penyediaan Logistik OAT (Obat Anti Tuberkolosis) yang
berkesinambungan
i) Pelayanan pemeriksaan mikroskopis yang koperhensif dan
berkualitas
j) Penyiapan logistik laboratorium secara berkesinambungan
k) Pelatihan Tenaga Laboratorium
l) Penyelenggaraan skrining pada TB dengan HIV.

BAB VI

PENUTUP

12. Demikian Rencana strategis ini disusun sebagai pedoman dalam melaksanakan
program pengendalian TB di lingkungan RSAU dr. Efram Harsana yang dihasilkan melalui
suatu perencanaan secara berkala serta pelaksanaannya akan dinilai dan di evaluasi.
Temuan-temuan yang diperoleh akan digunakan untuk perbaikan program dan
perencanaan berikutnya.

Mengetahui Magetan, Maret 2019


Kepala RSAU dr. Efram Harsana Ketua Tim TB DOTS

dr. Budhi Pranowo, M.Sc., Sp. A dr. Yuli Agustria


Letkol Kes NRP 527111 Kapten Kes NRP. 541698

Anda mungkin juga menyukai