PSIKOLOGI PERKEMBANGAN
Dosen pembimbing:
Ade Pifianti, M.Si
Disusun oleh :
Mailatun Jazilah
Nur’aini
Rian Adista Pratama
Segala puji hanya milik Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat yang
tiada terkira kepada kita semua seluruh makhluk-Nya. Setiap hari, setiap waktu
terus rahmat dan karunia-Nya kita rasakan. Shalawat dan salam semoga tercurah
kepada junjungan alam Nabi Muhammad SAW, manusia utama yang menjadi
panutan setiap insan di dunia, yang menjadi pembawa alqur’an untuk menjadi
rahmad bagi semesta alam.
Dengan mengucap syukur atas pertolongan dan karunia-Nya lah, makalah
tentang “ Konsep Perkembangan Manusia ” dapat kami selesaikan. Makalah ini
kami perbuat guna untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Perkembangan.
Makalah yang kami buat ini kiranya menjadi bahan yang berguna untuk
pembelajaran.
Kami memohon maaf jika masih banyak kekurangan dalam makalah yang
kami sajikan ini. Kami berharap para pembaca dapat memberikan kritik dan saran
yang membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Allah SWT. Senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap individu dilahirkan di dunia dengan membawa hereditas tertentu yang
diperoleh melalui warisan dari pihak orang tuanyanya yang menyangkut
karakteristik fisik dan psikis atau sifat-sifat mental. Lingkungan (environment)
merupakan factor penting di samping hereditas yang menentukan perkembangan
individu yang meliputi fisik, psikis, social dan relegius.
Manusia adalah makhluk-makhluk hidup yang lebih sempurna bila
dibandingkan dengan makhluk-makhluk hidup yang lain. Akibat dari unsur
kehidupan yang ada pada manusia, manusia berkembang dan mengalami
perubahan-perubahan, baik perubahan-perubahan dalam segi fisologik maupun
perubahan-perubahan dalam segi psikologik.
Bahwa setiap anak secara kodrat membawa variasi dan irama
perkembangannya sendiri, perlu diketahui setiap orang tua, agar ia tidak bertanya-
tanya bahkan bingung atau bereaksi negatif yang lain dalam menghadapi
perkembangan anaknya. Bahkan ia harus bersikap tenang sambil mengikuti terus
menerus pertumbuhan anak, agar pertumbuhan itu sendiri terhindar dari gangguan
apap pun, yang tentu saja akan merugikan. Dalam kesempatan ini akan kami
paparkan mengenai pengertian perkembangan, faktor-faktor yang akan
menentukan dalam perkembangan manusia, dan faktor-faktor perkembangan
manusia menurut para ahli.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian perkembangan ?
2. Apa aspek – aspek perkembangan ?
3. Apa fase – fase perkembangan ?
4. Apa faktor yang mempengaruhi perkembangan ?
1
2
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian perkembangan.
2. Untuk mengetahui aspek - aspek perkembangan
3. Untuk mengetahui fase – fase perkembangan
4. Untuk mengetahui factor yang mempengaruhi perkembangan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Perkembangan
Dalam Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, perkembangan adalah
perihal berkembang, mekar, terbuka membentang, menjadi besar, luas, banyak,
dan sebagainya. Kata berkembang tidak saja meliputi aspek yang bersifat abstrak
dalam hal kualitas, seperti pikiran dan pengetahuan, namun juga bersifat konkret
yang menunjukkan perkembangan positif.
Perkembangan menurut istilah adalah development, yang merupakan
rangkaian yang bersifat progresif dan teratur dari fungsi jasmaniah dan ruhaniah
sebagai sebab pengaruh kerja sama antara kematangan (maturation) dan pelajaran
(learning).
Perkembangan merupakan suatu perubahan, dan perubahan ini tidak
bersifat kuantitatif, melainkan kualitatif. Perkembangan tidak ditekankan pada
segi materiil, melainkan pada segi fungsional. Dari uraian ini perkembangan dapat
diartikan sebagai perubahan kualitatif dari fungsi-fungsi. Perubahan sesuatu
fungsi adalah disebabkan oleh adanya suatu proses pertumbuhan materiil yang
memungkinkan adanya fungsi itu, dan disamping itu, disebabkan oleh karena
perubahan tingkah laku hasil belajar. Maka akan salah apabila kita beranggapan
bahwa perkembangan adalah semata-mata sebagai perubahan atau proses
psikologis.1
1
Ahmad Mudzakkir & Joko Sutrisno, Psikologi Pendidikan Untuk Fakultas Tarbiyah
Komponen MKDK, h. 72.
3
4
1. Aspek Fisik
Segala yang dapat mempengaruhi domain perkembangan lainnya adalah
pertumbuhan tubuh dan otak, kapasitas sensoris, keterampilan motorik, dan
kesehatan merupakan bagian dari perkembangan fisik. .2
2. Aspek Kognitif
Perkembangan Kognitif adalah perubahan dan stabilitas dalam
kemampuan mental, perhatian, ingatan, bahasa, pemikiran, logika, dan
kreativitas. Perkembangan kognitif berhubungan dengan meningkatnya
kemampuan berpikir (thinking), memecahkan masalah (problem Solving),
mengambil keputusan (decision making), kecerdasan (intelegence), bakat
(aptittude).
Optimalisasi perkembangan kognitif sangat dipengaruhi oleh kematangan
fisiologis, terutama pada bayi dan anak. Sehingga perkembangan kognitif
makin baik dan koordinatif.
3. Aspek Psikososial
Perkembangan psikososial adalah perubahan dan stabilitas dalam emosi,
kepribadian, dan hubungan sosial. Perkembangan inilah yang dapat
mempengaruhi fungsi fisik dan kognitif. Kecemasan menghadapi masalah
misalnya, dapat berakibat pada penurunan prestasi. Dukungan sosial dapat
menolong seseorang untuk menghadapi potensi efek negatif stres terhadap
kesehatan fisik dan mental.
Walaupun telah dipilah-pilah perkembangan fisik, kognitif, dan
psikososial, akan tetapi seseorang akan lebih dari sekedar sekumpulan elemen-
elemen yang terpisah satu dengan yang lain. Dan semua elemen tersebut akan
memberi kontribusi besar pada kepercayaan diri, dapat mempengaruhi
penerimaan sosial, pilihan kerja, dll.
2
Diane E. Papalia, dkk, Human Development, Psikologi Perkembangan (Jakarta:
Kencana, 2008), h. 10.
5
C. Fase-Fase Perkembangan
Oswald Kroch menggunakan ciri-ciri psikologis yang dipandang terdapat
pada anak-anak umumnya adalah pengalaman keguncangan jiwa yang
dimanifestasikan dalam bentuk sifat trotz atau sifat keras kepala. Atas dasar ini, ia
membagi fase perkembangan mnjadi 3, yaitu :
1. Fase anak awal: umur 0-3 tahun. Pada akhir fase ini terjadi trotz pertama yang
di tandai dengan anak serba membantah atau menentang orang lain. Hal ini
disebabkan mulai timbulnya kesadaran akan kemampuannya akan berkemauan
sehingga ia ingin menguji kemauannya itu.
2. Fase keserasian sekolah : umur 3-13 tahun. Pada akhir masa ini timbul sifat
trotz kedua, diman anak mulai serba membantah lagi, suka menentang kepada
orang lain, terutama pada orang tuanya. Gejala ini sebenarnyamerupakan gejala
yang biassa , sebagai akibat kesadaran fisiknya, sifat berfikir yang dirasa lebih
maju dari pada orang lain, keyakinannya yang dianggapnya benar dan
sebagainya tetapi yang dirasakan sebagai keguncangan.
3. Fase kematangan : umur 13-21 tahun,yaitu mulai setelah berakhirnya gejala
gejala trotz kedu.Anak mulai menadari kekurangan-kekurangan dan kelebihan-
kelebihannya ,yang dihadapi dengan sikap yang sewajarnya.Ia mulai dapat
menghargai pendapat orang lain,dapat memberikan toleransi terhadap
keyakinan orang lain,karena menyadari bahwa orang lainpun mempunya hak
yang sama masa inilah yang merupakan masa bangkitnya atau terbentuknya
kepribadian menuju kemantapan.3
Fase-fase pekembangan yang didasarkan pada gejala-gejala perubahan fisik
anak atau didasarkan pada proses biologis tertentu di antaranya dikemukakan
oleh:
a. Aristoteles
Ia membagi fase perkembangan manusia sejak lahir sampai usia 21 tahun
ke dalam tiga masa ,dimana setiap fase meliputi masa tujuh tahun yaitu;
1) Fase anak kecil atau masa bermain (0-7) tahun,yang diakhiri dengan
tanggal (pergantian) gigi.
3
Sumadi Surya Brata, Psikologi Perkembangan, ( Jakarta: Rosda Karya). h. 56-67.
6
2) Fase anak sekolah atau masa belajar (7-14) tahun, yang dimulai dengan
tumbuhnya gigi baru sampai timbulnya gejala berfungsinya kelenjar-
kelenjar kelamin.
3) Fase remaja (pubertas) atau masa peralihan dari anak menjadi dewasa
(14-21) tahun,yang dimulai dari mulai bekerjanya kelenjar-kelenjar
kelamin sampai akan memasuki masa dewasa.
b. Elizabet B.Hurlock
Elizabet membagi perkembngan individu berdasarkan konsep biologis atas
lima fase,yaitu;
1) Fase prenatal (sebelum lahir),mulai masa konsepsi sampai konsep
kelahiran ,lebih kurang 280 hari.
2) Fase infancy (orok),mulai lahir sampai usia 14 hari
3) Fase babyhood (bayi) ,mulai usia 2 minggu sampai usia 2 tahun
4) Fase childhood (kanak-kanak) ,mulai usia 2 tahun sampai usia pubertas.
5) Fase Adolescence (remaja), mulai usia 11 dan 13 tahun sampai usia 21
tahun
Menurut Muhibbin Syah, perkembangan manusia berlangsung secara berurutan
atau berkesinambungan melalui periode atau masa, yaitu:
a. Periode Sebelum Kelahiran
Periode ini merupakan masa kehidupan individu dimulai dari masa konsepsi
(pembuahan) hingga kelahiran,sikitar 9 bulan dalam kandungan.Periode ini
merupakan saat pertumbuhan yang sangat luar biasa,dari satu sel tunggal (yang
beratnya kira-kira 1/20 juta ons) menjadi organism yang sempurna dengan
kemampuan otak dan tingkah lakunya.
b. Periode Bayi
Periode bayi merupakan masa perkembanganya yang merentang dari kelahiran
hingga 18 atau 24 bulan.Masa ini ditandai dengan cirri-ciri sebagai berikut:
1) Masa dasar pembentukan pola perilaku,sikap,ekspresi emosi.
2) Masa pertumbuhan dan perubahan berjalan cepat,baik fisik maupun
psikologis..
3) Masa kurangnya ketergantungan.
7
4
Muhibbin Syah, Psiokologi Belajar, (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), h. 13-21
5
Mubin, Ani Cahyadi, Psikologi Perkembangan, (Ciputat: Quantum Teaching, 2006), h.
33
9
6
M. Nur Ghufron, Psikologi, (Kudus: Nora Media Enterprise, 2011), h. 51-52.
7
Bimo Walgito, Pengantar Psikologi Umum, (Yogyakarta: Andi Offset, 1981), h. 44
10
8
M. Nur Ghufron, Psikologi, h. 53-54
9
http://hotmaidasari.blogspot.co.id/2011/04/faktor-yang-mempengaruhi-perkembangan.h
tml, akses tanggal 14 Oktober 2019
11
Mereka tetap mengakui bahwa faktor bawaan sejak lahir setiap orang itu
ada, tetapi pembawaan ini akan dapat ditutupi/ dilapisi oleh pengaruh lingkungan
atau pendidikan sehingga hal-hal bawaan tadi tidak muncul. Oleh karenanya bagi
mereka, lingkungan atau usaha pendidikan itulah yang sangat penting dan
menentukan bagi perkembangan seseorang menuju kedewasaannya. Malah bukan
hanya perkembangan kejiwaan saja yang yang ditentukan oleh lingkungan, tetapi
bagi mereka keadaan fisik (seperti bentuk tubuh, otot-otot dan lain-lain) banyak
dibentuk oleh lingkungan dimana ia tinggal.
Tokoh aliran Empirisme ini adalah John Locke dan diperkuat oleh Sigaud
dan Mac Aulife.
c. Konvergensi
Bisa dilihat dari teori nativisme dan empirisme merupakan teori-teori yang
saling bertentangan satu dengan yang lain. Nativisme sangat menitikberatkan pada
keturunan atau pembawaan, sedangkan empirisme menitikberatkan pada
lingkungan. Berhubungan dengan hal tersebut adanya usaha untuk
menggabunggakan kedua teori ini menjadi teori konvergensi.
Teori ini menyatakan bahwa perkembangan individu akan ditentukan baik
oleh faktor yang dibawa sejak lahir (faktor endogen) maupun faktor lingkungan,
termasuk pengalaman dan pendidikan (faktor eksogen).
Aliran ini menggabungkan arti hereditas (pembawaan) dengan lingkungan
sebagai pengaruh dalam perkembangan manusia. Tokoh aliran ini Louis William
Stern (1871), seorang filosof sekaligus psikolog Jerman. Dalam menetapkan
factor yang mempengaruhi perkembangan manusia, tidak hanya berpegang pada
pembawaan saja, tetapi berpegang pada kedua faktor yang sama pentingnya.
Factor pembawaan tidak berarti apa-apa tanpa factor pengalaman. Demikian pula
sebaliknya, factor pengalaman tanpa factor pembawaan tidak akan mampu
mengembangkan manusia yang sesuai dengan harapan.
Di Indonesia sendiri, teori konvergensi inilah yang dapat diterima dan
dijadikan pedoman seperti yang diungkapkan oleh Ki Hadjar Dewantara:
“Tentang hubungan antara dasar dan keadaan ini menurut ilmu pendidikan
ditetapkan adanya “konvergensi” yang berarti bahwa kedua-duaya saling
12
10
Syamsu Yusuf LN, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2009), h. 56
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pengertian Perkembangan
Dalam Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, perkembangan
adalah perihal berkembang, mekar, terbuka membentang, menjadi besar,
luas, banyak, dan sebagainya. Perkembangan menurut istilah
adalah development, yang merupakan rangkaian yang bersifat progresif
dan teratur dari fungsi jasmaniah dan ruhaniah sebagai sebab pengaruh
kerja sama antara kematangan (maturation) dan pelajaran (learning).
2. Aspek yang Mengalami Perubahan dalam Perkembangan
a. Aspek Fisik
b. Aspek Kognitif
c. Aspek Psikososial
3. Fase-Fase Perkembangan
a. Fase anak awal
b. Fase keserasian sekolah
c. Fase kematangan
4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan
a. Aliran nativisme mengemukakan bahwa manusia yang baru dilahirkan
telah memiliki bakat dan pembawaan, baik karena berasal dari
keturunan orang tuanya, nenek moyangnya maupun karena memang
ditakdirkan demikian. Manakala pembawaannya itu baik, baik pula
anak itu kelak.
b. Aliran empirisme mengemukakan bahwa anak yang baru lahir laksana
kertas kosong (blank slate/black table) yang putih bersih atau
semacam tabula rasa (tabula=meja, rasa=lilin), yaitu meja yang
bertutup lapisan lilin.
c. Dalam menetapkan factor yang mempengaruhi perkembangan manusia,
tidak hanya berpegang pada pembawaan saja, tetapi berpegang pada
13
14
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
15