Anda di halaman 1dari 27

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

“D-Floc”Detektor PH Berbasis Arduino Uno Untuk Meningkatkan


Efektivitas Perkembangan Ikan Lele System Biofloc di Pokdakan Drono
Ulam Sari Kabupaten Klaten

BIDANG KEGIATAN:
PKM PENERAPAN TEKNOLOGI

Diusulkan oleh:
Muhammad Faqihul Imam NIM. 16306141026 Angkatan 2016
Akhmad Bagus Nuryanto NIM. 15306144007 Angkatan 2015
Iskak Masum NIM. 17307141006 Angkatan 2017
Muhammad Husain Masyhudul Haq NIM. 17302241004 Angkatan 2017

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA


YOGYAKARTA
2017

i
ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ........................................................................................ i


HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ............................................................................................... v

BAB 1PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah ................................................................................. 3
1.3 Tujuan ...................................................................................................... 3
1.4 Luaran yang Diharapkan .......................................................................... 3
1.5 Manfaat .................................................................................................... 3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Ikan Lele (Clarias Gariepnus) ................................................................ 4
2.2 Biofloc... .................................................................................................. 4
2.3 Sensor pH ............................................................................................ ..... 4
2.4 Arduino Uno ....................................................................................... ...... 5

BAB 3 METODE PELAKSANAAN


3.1 Tempat dan Waktu .................................................................................. 6
3.2 Langkah Perancangan dan Pembuatan.................................................... 6
3.3 Tahap Pelaksanaan .................................................................................. 6

BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN


4.1 Anggaran Biaya ........................................................................................ 8
4.2 Jadwal Kegiatan ....................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 9


LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pembimbing ................... 10
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan ................................................. 16
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas ...... 18
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Kegiatan ............................................ 19
Lampiran 5. Surat Pernyataan Kesediaan dari Mitra ................................... 20
Lampiran 6.Gambaran Teknologi ................................................................ 21
Lampiran 7. Denah Detail Lokasi Mitra Kerja ............................................ 22

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Kolam Ikan Lele Biofloc di Pokdakan Drono Ulam Sari ................... 2
Gambar 2. Sensor pH ............................................................................................ 5
Gambar 3. Arduino Uno ........................................................................................ 5
Gambar 4. Desaign D-Floc ................................................................................... 21
Gambar 5. Flow chart Cara Kerja D-Floc ........................................................... 21

iv
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Ringkasan Anggaran Biaya Kegiatan ..................................................... 8


Tabel 2. Jadwal Rencana Kegiatan ....................................................................... 8

v
1

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ikan lele (Clarias Gariepnus) merupakan ikan yang termasuk
golongan catfish. Ikan lele memiliki daging yang berstruktur lunak, berharga
murah dan sedikit duri yang membuat konsumen ikan menyukai ikan lele.
Saat ini peminat makanan lele semakin meningkat, terutama di kota
Yogyakarta. Menurut Suwarman Partosuwiryo (2017) selaku kepala Dinas
Kelautan dan Perikanan (DKP) D.I.Yogyakarta, bahwa masyarakat
D.I.Yogyakarta dominan mengonsumsi ikan budidaya seperti ikan lele, ikan
nila dan ikan gurami. Ikan lele adalah komposisi yang paling tinggi dengan
produksi hampir 34.000 ton dibandingkan ikan nila dengan konsumsi hampir
21.000 ton. Bahkan pada tahun 2017 D.I.Y menargetkan konsumsi ikan
mencapai 96.400 ton. Dimana terdiri dari 88.000 ton dari perikanan budidaya
dan 8.400 dari perikanan tangkap (http://www.harianjogja.com). Oleh sebab
itu, dibutuhkan sistem budidaya lele yang efisien dan efektif agar dapat
meningkatkan produksi ikan lele.
Salah satunya ialah dengan menggunakan budidaya lele sistem
biofloc. Budidaya ikan lele sistem biofloc adalah suatu sistem pemeliharaan
ikan dengan cara menumbuhkan mikroorganisme yang berfungsi mengolah
limbah budidaya itu sendiri menjadi gumpalan-gumpalan kecil (floc)
bermanfaat untuk makanan alami ikan (http://nuansatani.com). Berdasarkan
riset yang dilakukan Direktur Jenderal Perikanan KKP (2013), memiliki
beberapa keuntungan budidaya menggunakan sistem biofloc dibandingkan
dengan sistem budidaya konvensional yaitu a) Sedikit pergantian air, karena
flok harus terjaga agar tetap menjadi gumpalan, b) Efisien pakan (FCR bisa
mencapai 0,7), c) Pada tebar bisa lebih tinggi (mencapai 3000 ekor/m3), d)
Produktivitas tinggi.
Namun dalam budidaya lele sistem biofloc perlu memperhatikan
kualitas air secara intensif. Dalam budidaya, parameter kualitas air menjadi
kunci keberlangsungan kehidupan dan pertumbuhan ikan (Siregar, 2016).
Salah satu parameter yang harus sering dipantau ialah nilai pH air. Nilai pH
adalah tingkat ion hidrogen yang terdapat di dalam air. Di dalam kolam nilai
pH yang baik untuk ikan lele pada kisaran 6,5 – 7,5. Ketika berada dibawah
angka 4, ikan akan mati karena kondisi asam. Berdasarkan beberapa situasi,
ketika pH terus menerus berada antara 4-6, ikan akan hidup, tetapi karena
stres, pertumbuhan ikan menjadi sangat lambat. Sehingga asupan pakan
sangat sulit diterima. Selain itu, kosentrasi pH yang tinggi 9-11 juga akan
menghambat pertumbuhan ikan (Siregar, 2016).
Untuk dapat mengukur parameter pH membutuhkan alat pengukur
pH air. Saat ini banyak toko yang menjual alat pengukur pH seperti pH meter,
2

lakmus, dan indikator pp. Namun dari alat-alat tersebut masih memiliki
kelemahan salah satunya belum dapat bekerja sepanjang hari sehingga
pembudidaya tidak dapat intensif dalam memonitori nilai pH air. Seperti yang
dialami komunitas budidaya lele yang menggunakan sistem biofloc ialah di
Pokdakan Drono Ulam Sari Kabupaten Klaten.

Gambar 1. Kolam Budidaya Lele Biofloc di Pokdakan Drono Ulam Sari


Sumber : Dokumen Pribadi M. Agung Qomarudin

M. Agung Qomarudin selaku pembudidaya lele sistem biofloc di


Pokdakan Drono Ulam Sari kabupaten Klaten menuturkan bahwa dalam
proses budidaya lele sering mengalami kematian ikan lele disebabkan oleh
perubahan pH secara tiba-tiba. Adapun kendala dalam memonitori nilai pH
air kolam akibat minimnya alat dan pengetahuan pembudidaya. Meskipun
beliau pernah membeli pengukur pH itu pun kualitasnya kurang efektif. Hal
tersebut yang menyebabkan terlambatnya penanganan dalam mencegah
kematian ikan akibat perubahan nilai pH. Beberapa penanganan dalam
mengatasi masalah pH seperti menguras air, penambahan obat penetral pH
dan lain-lain. Permasalahan tersebut dialami pula oleh pembudidaya lain di
Pokdakan Drono Ulam Sari Kabupaten Klaten.
Dari permasalahan yang dihadapi oleh pembudiaya lele tersebut kami
memberikan solusi alat pengukur pH yang dinamakan“ D-Floc” sebuah
detektor pH menggunakan sensor otomatis yang bekerja sepanjang hari untuk
membantu pembudidaya lele memonitori nilai pH air. Teknologi D-Floc ini
berfungsi apabila sensor pH mendeteksi di bawah atau di atas nilai pH
normal maka akan mengeluarkan indikator-indikator tertentu seperti lampu
peringatan, nilai pH, dan suara. Hal itu bertujuan untuk memberikan
peringatan ke pembudidaya sehingga pembudidaya bisa lebih cepat
menangani hal tersebut seperti penguras air, penambahan zat penetral pH atau
yang lainnya. Pada akhirnya efektivitas perkembangan ikan meningkat dan
meminimalisir kematian ikan.
3

1.2 Perumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang tersebut, maka permasalahan yang muncul
dapat dirumuskan:
1. Bagaimana desain D-Floc sebagai Detektor pH berbasis Arduino Uno
agar dapat memonitori pH air di kolam ikan lele Biofloc ?
2. Bagaimana efektivitas perkembangan ikan lele Biofloc setelah
menggunakan teknologi D-Floc dalam budidaya lele di Pokdakan Drono
Ulam Sari Kabupaten Klaten ?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui desain D-Floc sebagai Detektor pH berbasis Arduino Uno
agar dapat memonitori pH air di kolam ikan lele Biofloc.
2. Mengetahui efektivitas perkembangan ikan lele Biofloc setelah
menggunakan teknologi D-Floc dalam budidaya lele di Pokdakan Drono
Ulam Sari Kabupaten Klaten.

1.4 Luaran yang Diharapkan


Luaran yang diharapkan dari program ini adalah terciptanya alat yang
berfungsi memonitori pH air yang dapat dimanfaatkan dalam budidaya lele
sistem Biofloc di Pokdakan Drono Ulam Sari Kabupaten Klaten untuk
meningkatkan efektivitas perkembangan ikan lele. Serta artikel ilmiah untuk
menambahkan wawasan dan pengetahuan bagi pembaca.

1.5 Manfaat
1. Bagi mahasiswa
a. Sebagai wujud dari aplikasi ilmu yang telah didapat dan
dikembangkan untuk kegiatan yang bermanfaat
b. Membangun kreatifitas dan peka terhadap lingkungan sekitar
c. Meningkatkan penelitian yang dilakukan agar alat yang dibuat dapat
bekerja secara maksimal
d. Melatih kerjasama dan kekompakkan dalam berkelompok

2. Bagi masyarakat dan pemerintah


a. Membantu masyarakat untuk meningkatkan efektivitas perkembangan
ikan lele menggunakan sistem biofloc.
b. Meningkatkan hasil produktivitas ikan lele sehingga pendapatan
pembudidaya meningkat.
c. Menjadi solusi cara menghadapi permasalah yang dialami
pembudidaya ikan di seluruh Indonesia.
4

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Ikan Lele (Clarias Gariepnus)


Ikan lele (Clarias Gariepnus) adalah ikan yang termasuk dalam
golongan catfish. Ikan lele mudah beradaptasi meskipun dalam lingkungan
yang kritis, misalnya perairan yang kecil kadar oksigennya dan sedikit air
(Salim, 2016). Habitat ikan lele di alam adalah diperairan yang relative
dangkal, ada pelindung atau tempat yang agak gelap dan lebih menyukai
substrat berlumpur. Kualitas air yang dianggap baik untuk kehidupan lele
adalah suhu berkisar antara 20-30oC dengan suhu optimal 27 oC, kandungan
oksigen >3 ppm, pH 6,5 – 8 dan NH3 sebesar 0,05 ppm (Khairuman & Amri,
2002). Adapun penyebab melambatnya pertumbuhan floc yaitu pH air yang
rendah berkisar 4 – 4,5 (Gunarto & Suwoyo, 2011). Nilai pH air
mempengaruhi tingkat kesuburan perairan dalam budidaya ikan lele karena
mempengaruhi kehidupan jasad renik, pada pH rendah keanekaragaman
plankton dan bentos mengalami penurunan (Kordi & Ghufron, 2009).

2.2 Biofloc
Biofloc merupakan active sludge (lumpur aktif) yang berasal dari
proses pengolahan biologis air limbah (biological wastewater), yaitu
pemanfaatan bakteri pembentuk floc (flocs forming bacteria) untuk
pengolahan limbah dengan meningkatkan C/N ( Septiani dkk, 2014). Dalam
air kolam budidaya ikan lele akan berkembang bakteri pembentuk floc
apabila ditambahakan sumber C karbohidrat yang langsung dapat
dimanfaatkan, misalnya sucrose, mollase dan tepung tapioka. Adapun adapun
N anorganik terutama pada amonia dalam air yang akan disintesa protein
bakteri dan juga sel tunggal protein yang akan digunakan sebagai sumber
pakan bagi ikan lele (Hari, et al., 2004). Bioflok mengandung nutrisi yang
tinggi berupa protein bakteri dan polyhydroxybutyrae yang dapat digunkan
untuk pertumbuhan ikan budidaya ( Tri Satria, 2016).

2.3 Sensor pH
Sensor pH merupakan elektroda gelas yang terdiri dari gelembung
gelas yang terdiri dari gelembung yang sensitive pH pada ujungnya, berisi
larutan klorida yang diketahui pHnya dan elektroda rferensi. Sensor pH
memilki beberapa spesifikasi yaitu meliputi USB interface komunikasi sebgai
output, konektor BNC, rentang pH -2,000 ~ 20,000 dengan pH akurasi yaitu
+ 0,002. Prinsip kerja sensor pH didasarkan pada potensial elektro kimia yang
terjadi antara larutan yang terdapat pada eletroda gelas yang telah diketahui
5

dengan larutan yang tedapat di luar gelas yang belum diketahui potensial
elektrokimianya ( Muksalmina, 2016).

Gamabar 2. Sensor PH

2.4 Arduino Uno


Arduino adalah sebuah board mikrokontroler yang berbasis
ATmega328. Arduino memiliki 14 pin input/ output yang mana 6 pin dapat
digunakan sebagai output PWM, 6 analog input , Crystal Osilator 16 MHz,
koneksi USB, jack power, kepala ICSP, dan tombol reset. Arduino memiliki
kelebihan tersendiri dibanding board mikrokontroler yang lain selain bersifat
open source, arduino juga mempunyai bahasa pemrograman sendiri yang
berupa bahasa C. Sifat open source arduino juga banyak memberi
keuntungan, karena dengan sifat open source komponen yang dipakai tidak
hanya tergantung pada satu merek, namun memungkinkan kita bisa memakai
semua komponen yang ada di pasaran ( Sumardi, 2017 ). Arduino Uno dapat
diberi sumber tegangan dengan menggunakan USB dari komputer maupun
menggunakan power supply tambahan melalui jac power. Jika daya listrik
yang dibutuhkan lebih dari 500 mA, sebaiknya menggunalan power supply
eksternal bukan terminal USB.
Arduino Uno dan Genuino Uno menggunakan chip mikrokontroler
tipe ATmega16U2 telah diisi program tertentu di dalamnya yang dikenal
dengan istilah bootloader, sehingga dapat digunakan sebagai media
komunikasi serial dan sekaligus sebagai programmer untuk chip
mikrokontroler ATmega 328 yang ditanamkan pada board arduino Uno
(Rangkuti, 2016).

Gambar 3. Board Arduino ATmega328


6

BAB 3
METODE PELAKSANAAN

3.1 Tempat dan Waktu


Pelaksanaan PKM Penerapan Teknologi dilaksanakan di
Laboratorium Fisika untuk mendesain alat dan merancang alat. Lokasi
sasaran di Pokdakan Drono Ulam Sari yang terletak di Dusun Tempel RT 02
RW 12 Desa Drono Kecamatan Ngawen Kabupaten Klaten Provinsi Jawa
Tengah. Adapun waktu pelaksanaan program dilakukan selama 5 bulan yaitu
bulan Maret sampai Juli 2018.

3.2 Langkah Perancangan dan Pembuatan


Dalam pelaksanaan Program Kreativitas Mahasiswa Penerapan
Teknologi ini memiliki beberapa tahapan sebagai berikut :
a. Persiapan Umum
Persiapan awal yang dilakukan sebelum mendesain alatnya ialah
menganalisis kebutuhan alat dan bahan. Perlu dilakukan studi literatur
yang menerangkan mengenai komponen-kompenen apa saja yang
dibutuhkan dalam proses pembuatan D-Floc. Langkah selanjutnya yaitu
mendesain fisik alat agar sesuai dan dapat diterapkan teknologinya di
budidaya ikan lele sistem Biofloc di Pokdakan Drono Ulam Sari Klaten.
b. Racangan Desain
Proses pembuatan rancangan alat D-Floc dimulai dari perakitan
sistem alat. Setelah sistem alat jadi kemudian dilakukan perancangan alat
yang sesuai dengan kondisi lingkungan kolam budidaya. Dalam proses
pembuatannya dilakukan dengan hati-hati dan teliti serta melalui tahapan
karakterisasi dan pengujian agar dapat menyakinkan alat dapat bekerja
secara maksimum. Gambar rancangan alat dan cara kerja selengkapnya
dapat dilihat pada lampiran 6.

3.3 Tahap Pelaksanaan

1. Survei Tempat Sasaran


Langkah awal dilakukan ialah mensurvei tempat usaha yang
dijadikan mitra. Dalam kegiatan survei tempat ini dilakukan observasi
untuk memperoleh beberapa data seperti : a) permasalahan yang dihadapi
oleh pembudidaya, b) cara-cara konvensional yang biasa dilakukan
pembudidaya, c) Tingkat Efektivitas perkembangan ikan lele sistem
biofloc sebelum dilakukan kegiatan PKM ini.
2. Uji Coba Alat
Pengujian alat adalah tahapan yang paling penting dalam
melaksanakan PK ini. Pengujian tahap pertama bertujua untuk mengetahui
7

berfungsi atau tidak alat D-floc, pengujian dilakukan di Laboratorium


Fisika UNY. Kemudian dilakukan pengujian kedua pengujian lapangan
yaitu alat diterapkan di kolam budidaya lele sistem Biofloc. Hal ini
bertujuan untuk menganalisis kualitas dan efektivitas alat yang dibuat.
3. Evaluasi dan Perbaikan
Setelah alat diterapkan untuk mengontrol PH air, dilakukan analisis
kekurangan alat yang diperbaiki. Tujuan dari perbaikan ini adalah
didapatkannya alat yang dapat bekerja dengan baik, sehingga dapat
berperan dalam meningkatkan kulitas dan kuantitas hasil produksi ikan
lele di Drono Ulam Sari.
4. Penerapan
Penerapan alat ini dilakukan selama 3 bulan terhitung sejak bulan
ketiga sampai bulan ke lima program PKM-T. Selama pelaksanaan ini,
dianalisis juga mengenai sejauh mana ketahanan serta keberfungsian D-
Floc.
5. Evaluasi
Evaluasi dilakukan untuk mengetahui kekurangan dan kelemahan
D-Floc secara keseluruhan sehingga keberlanjutan dari penggunaan
teknologi ini dapat menjadi lebih baik. Evaluasi sendiri terdiri dari
evaluasi produk dan evaluasi alat. Evaluasi produk yaitu perbandingan
kualitas hasil saat sebelum dan selama penggunaan D-Floc. Sementara itu,
evaluasi alat terdiri dari penggunaan listrik selama pelaksanaan, analisis
dampak lingkungan setelah diterapkannya alat D-Floc.
8

BAB 4
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya


Penggunaan anggaran yang dibutuhkan untuk penelitian ini maksimal
sebesar Rp 11.265.000,00
Tabel 1. Ringkasan Anggaran Biaya Kegiatan
No. Jenis Pengeluaran Biaya
1. Peralatan penunjang Rp 4.345.000,00
2. Bahan habis pakai Rp 3.150.000,00
3. Perjalanan Rp 1.275.000,00
4. Lain-lain: administrasi, publikasi, seminar, Rp 2.495.000,00
laporan, lainnya sebutkan
Jumlah Rp 11.265.000,00

4.2 Jadwal Kegiatan


Tabel 2. Jadwal Rencana Kegiatan
Bulan
No Jenis Kegiatan 1 2 3 4 5
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Perencanaan kegiatan
2 Pengadaan alat dan
bahan
3. Merancang alat
4. Pengujian alat
5. Perbaikan Alat
6. Konsultasi ke
pembimbing PKM
7. Evaluasi program
8. Penyusunan Laporan
9

DAFTAR PUSTAKA
Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya KKP, 2013. Budidaya Ikan Lele
Teknologi Bioflok.
Gunarto dan H.S Suwoyo. 2011. Produksi Biofloc Dan Nilai Nutrisinya Dalam
Skala Laboratorium. Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akultur : 1009-
1018.
Hari, B., Kurup, B. M., Varghese, J. T., Schrama, J. W., dan Verdegem, M. C. J.
2004. Effects of carbohydrate addition on production in extensive shrimp
culture systems. Aquaculture 241 : 179 – 194.
Khairuman dan Amri, Khairul. 2002. Budidaya lele Dumbo Secara intensif.
Jakarta : Agromedia Pustaka.
Kordi K., dan M. Ghufran H. 2009. Budidaya Perairan Buku Kedua. PT Citra
Aditya Bakti. Bandung. Hlm 445- 964.
http://nuansatani.com/budidaya-ikan-lele-sistem-bioflok/ diakses pada pukul
21.35 tanggal 22 November 2017
Muksalmina. 2016. Otomatisasi Monitoring pH Pada Produksi Biogas Dari
Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit ( LCPKS ) Dengan Mikrokontroller
Arduino Mega 2560. Medan : Universitas Negeri Sumatera Utara
N.S, Holy Kartika. 2017. Berapa Banyak Konsumsi Ikan lele di jogja ?.Website :
http://www.harianjogja.com/baca/2017/10/19/berapa-banyak-konsumsi-
ikan-lele-di-jogja-861262. Diakses pada pukul 19:40 tanggal 19 Oktober
2017.
Rangkuti, Syahban. 2016. Arduino dan Proteus Simulasi dan Praktik Edisi
Pertama. Bandung : Informatika.
Salim Priangga,Nurmatin. 2012. Pengaruh Kepadatan Penebaran Yang Berbeda
Terhadap Pertumbuhan Dan Kelangsungan Hidup Lele Dumbo ( Clarias
Gariepinus ) Dalam Skala Intensif Dengan Sistem Tanpa Ganti Air.
Lampung : Universitas Negeri Lampung.

Septiani, Nani.dkk. 2014. Pemanfaatan Bioflok dari Limbah Budidaya Lele


Dumbo (Clarias Gariepnus) Sebagai Pakan Ikan Nila (Orechromis
Niloticus). E-Jurnal Rekayasa Teknologi. 2(2) :267-272
Siregar, Maulina.2016.Memantau Kualitas Parameter Air Untuk Menjaga
Pertumbuhan Ikan Lele. Website : http://www.isw.co.id/single-
post/2016/10/05/Memantau-Kualitas-Parameter-Air-untuk-Menjaga-
Pertumbuhan-Ikan-Lele . diakses pada 22 November 2017 pukul 22.33

Sumardi.2017. Perancangan Sistem Starter Sepeda Motor Menggunakan Aplikasi


Android Berbasis Arduino Un. 1(1) : 49-67.
Tri Satria, Anggi. 2016. Pemanfaatn Bioflok Sebagai Pakan Pengganti Cacing
Sutra ( Tubifexsp.) Pada Larva Ikan Lele Dumbo (Clarias Gariepnus).
Lampung : Universitas Lampung.
10

LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pembimbing
Ketua
11

Anggota 1
12

Anggota 2
13

Anggota 3
14

Biodata Pembimbing PKM


15
16

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan


1. Peralatan Penunjang
Justifikasi Harga
Material Kuantitas Jumlah
Pemakaian Satuan(Rp)
Mengecek sistem
Multi digital 1 buah 750.000 750.000
kelistrikan
Solder merangkai komponen 2 buah 55.000 110.000
menyimpan peralatan
Toolbox selama proses 1 buah 150.000 150.000
pembuatan
melubangi kerangka
Bor 1 buah 350.000 350.000
komponen
Obeng merangkai komponen 3 buah 35.000 105.000
melekatkan
Lem Tembak 2 buah 40.000 80.000
komponen-komponen
Isi Lem
mengisi ulang 20 buah 5.000 100.000
Tembak
Gerinda dan
Memotong acrylic 1 buah 750.000 750.000
mata gerinda
Catu Daya penyuplai listrik 1 buah 55.000 55.000
Tang mengupas dan
1 buah 75.000 75.000
Kombinasi memotong kabel
perlindungan tangan
Sarung Tangan selama proses 6 buah 20.000 120.000
pembuatan
perlindungan
Masker 4 buah 25.000 100.000
pernapasan
Cutter Memotong komponen 4 buah 15.000 60.000
penyambung antar
Selotip 12 buah 2500 30.000
kabel
tempat simulasi
Project board 2 buah 100.000 200.000
komponen
menyuplay dalam
terminal 2 buah 20.000 40.000
perangkitan
tempat semua
Box komponen yang sudah 1 Buah 270.000 270.000
jadi
sewa
laboratorium tempat perangkaian 4 bulan 250.000 1000.000
Fisika
SUB TOTAL (Rp.) 4.345.000
2. Bahan Habis Pakai
Justifikasi Harga
Material Kuantitas Jumlah
Pemakaian Satuan(Rp)
Sensor pH air Pendeteksi pH air 3 buah 500.000 1.500.000
LED 3 warna (
merah, hijau,
kuing ) untuk indikator cahaya 12 buah 25.000 300.000
Arduino uno Pengontrol rangkaian 2 buah 300.000 600.000
17

dan sensor
kabel material instalasi 10 meter 7.400 74.000
Bahan tambahan
resistor komponen 50 buah 200 10.000
tempat merangkai
PCB komponen 5 buah 30.000 150.000
Speaker Mini
0.25 W 8
Ohm untuk indikator Suara 4 buah 6.500 26.000

LCD mini Menampilkan Nilai pH 2 buah 100.000 200.000


komponen tambahan
relay arduino 2 buah 20.000 40.000
Sewa
powersupplay Penyuplai listrik 1 buah 250.000 250.000
SUB TOTAL (Rp.) 3.150.000
3. Perjalanan
Justifikasi Harga
Material Kuantitas Jumlah
Pemakaian Satuan(Rp)
Perjalanan
mencari
bahan-bahan 5 x perjalanan 5 kali 75.000 375.000
uny-drono Perjalanan ke tempat
ulam sari lokasi sasaran @bulan 5 bulan 180.000 900.000
SUB TOTAL (Rp.) 1.275.000
4. lain-lain
Justifikasi Harga
Material Kuantitas Jumlah
Pemakaian Satuan(Rp)
X-Banner desiminasi karya 2 buah 75.000 150.000
Cetak Proposal Proposal Program 5 buah 17.000 85.000
Cetak Laporan Laporan Program 5 buah 17.000 85.000
Komunikasi pulsa,kuota 5 orang 72.000 360.000
Konsumsi TIM PKM
Konsumsi Selama Perjalanan 5 bulan 260.000 1.300.000
Program
Dokumentasi cetak Foto 4R x 80 3.500 280.000
Administrasi Selama
Hand out Program 1 buah 100.000 100.000
Perakitan dan Estimasi kebutuhan
pengujian mendadak - - 135.000
SUB TOTAL (Rp.) 2.495.000
Total (Keseluruhan) 11.265.000
18

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas

Pembina Ketua Kegiatan


Dyah Kurniawati Agustika, M.Sc Muhammad Faqihul Imam

BIDANG 1 BIDANG 2 BIDANG 3


Akhmad Bagus Muhammad Husain
Iskak Masum
Nuryanto Masyhudul Haq

Alokasi
Program Bidang Waktu
No Nama/NIM Uraian Tugas
Studi Ilmu (Jam/
Minggu)
Manajemen dan
Muhammad koordinator tim
S1
1 Faqihul Fisika 14 jam sekaligus
Imam/1630614 Fisika membuat sistem
1026 kelistrikan
Akhmad Merancang dan
Bagus S1 membuat sistem
2 Nuryanto / Fisika 14 jam
Fisika kelistrikan serta
15306144007 dokumetasi

S1 Melakukan
Iskak Masum
3 Kimia 14 jam preparasi alat dan
/17307141006 Kimia bahan
Muhammad
Husain S1 Pendidi Bendahara tim
4 Masyhudul Pendidikan kan 14 jam serta membantu
Haq/17302241 Fisika Fisika proses manajerial
004
19

Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Kegiatan


20

Lampiran 5. Surat Pernyataan Kesediaan dari Mitra


21

Lampiran 6.Gambaran Teknologi

Gambar 4. Desaign D-Floc

Mulai

Input Data ke
Ardunio Uno

Sensor Aktif

Tidak pH > 6 Ya
pH < 8

LED Warna Hijau LED Warna Merah


Tampil pH di LCD Speaker Bunyi
Tampil pH di LCD

SELESAI
Gambar 5. Flow chart Cara Kerja D-Floc
22

Lampiran 7. Denah Detail Lokasi Mitra Kerja

Anda mungkin juga menyukai