Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah


Pemakaian energi listrik dari tahun ke tahun semakin meningkat dikarenakan
listrik merupakan kebutuhan primer dari berbagai aspek kegiatan manusia dimana
kualitas pendistribusian listrik menjadi hal yang sangat penting. Dengan
meningkatnya kebutuhan energi listrik yang sejalan dengan pertumbuhan
penduduk, maka meningkat pula persentase terjadinya gangguan-gangguan
terhadap penyaluran listrik ke beban.
Salah satu sektor penyedia energi listrik di Indonesia adalah PT. PLN
(Persero). Dimana PT. PLN (Persero) merupakan perusahaan yang berperan besar
dalam pendistribusian energi listrik di berbagai aspek kegiatan industri yang
berpengaruh terhadap pertumbuhan dan pergerakan laju ekonomi di Indonesia.
Maka, aspek-aspek seperti kualitas, kontinyuitas, keandalan penyediaan listrik di
suatu pembangkit listrik menjadi aspek yang perlu diperhatikan untuk memenuhi
kebutuhan konsumen listrik di berbagai daerah dan untuk kelancaran berbagai
proses produksi industri yang ada di Indonesia
Sistem distribusi yang dikelola oleh PT. PLN (Persero) distirbusi Jawa Tengah
& DIY memiliki andil yang sangat besar dalam memberikan jaminan kualitas
penyaluran energi listrik sehingga memenuhi standar, baik secara teknis maupun
non teknik kepada konsumen. Kualitas penyaluran secara teknik ditunjukkan
dengan parameter-parameter besaran tegangan, frekuensi, faktor daya dan indeks
keandalan yang memenuhi standar yang berlaku secara nasional maupun
internasional.
Gardu Induk Gejayan merupakan bagian dari sistem penyaluran listrik di
beberapa daerah di Yogyakarta. Pemakaian listrik di wilayah Gejayan semakin
meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini di sebabkan oleh pertumbuhan penduduk
dan bangunan-bangunan baru seperti hotel dan usaha-usaha rumahan yang
membutuhkan pasokan listrik yang besar. Dengan meningkatnya pemakaian di

1
2

daerah Gejayan tersebut maka kemungkinan-kemungkinan gangguan yang


menyebabkan penyaluran listrik ke konsumen juga akan semakin meningkat.
Untuk memperkecil terjadinya gangguan, diperlukan peralatan proteksi. Adanya
suatu gangguan pada sistem tenaga listrik, dapat menyebabkan kerusakan pada
peralatan listrik maupun komponen-komponen pendukungnya. Jika terjadi
gangguan maka kinerja peralatan akan terganggu dan kontinuitas dalam
pendistribusian listrik juga akan terganggu.
Di suatu sistem kelistrikan, proteksi diharapkan dapat bekerja dengan baik
ketika terjadi gangguan dan dapat menjaga sistem agar tetap bekerja dengan
optimal. Sistem proteksi berperan sangat penting dalam kelangsungan
pendistribusian energi listrik ke beban. Fungsi dari sistem proteksi adalah untuk
menjaga dan mencegah gangguan yang terjadi pada sistem, mendeteksi area
gangguan yang terjadi sehingga kelangsungan pendistribusian energi listrik tetap
terjaga dengan baik. Dengan adanya sistem proteksi yang baik, maka keselamatan
manusia juga dapat terjaga dari bahaya yang ditimbulkan oleh gangguan-
gangguan listrik sehinggu resiko kecelakaan kerja dapat di minimalisir.
Pada Gardu Induk Gejayan terdapat komponen-komponen kelistrikan yang
berperan sangat penting untuk menjaga jaringan listrik ketika mendistribusikan
energi listrik, maka sistem proteksi yang ada pada Gardu Induk harus memenuhi
syarat keandalan, kecepatan, keamanan serta sensitivitas yang baik agar Gardu
Induk aman dari gangguan.
Merujuk pada latar belakang di atas, maka penelitian ini dilaksanakan untuk
mengetahui sistem kerja proteksi Overcurrent Relay (OCR) dan Fuse Cut Out
(FCO) pada Garduk Induk Gejayan serta menggunakan software ETAP (Electric
Transient And Analysis Program) sebagai simulator untuk mendapatkan hasil
simulasi yang dilakukan. Dengan harapan sistem kerja rele OCR dan FCO ini
tetap bekerja memenuhi standar di tahun-tahun yang akan datang.
3

1.2. Rumusan Masalah


Dilihat dari latar belakang di atas, maka perlu dilakukan pengalisisan kinerja
koordinasi Overcurrent Relay dan Fuse Cut Out di Gardu Induk Gejayan untuk
mengetahui sistem koordinasi antara OCR dan FCO dan untuk mengetahui
keandalan sistem kelistrikan pada penyulang di Gardu Induk Gejayan dengan
menggunakan software ETAP sebagai simulator sistem kelistrikan yang ada di
penyulang Garduk Induk Gejayan.

1.3. Batasan Masalah


Batasan masalah pada penulisan tugas akhir ini adalah:
1. Koordinasi pengaturan arus lebih dan sensitivitas antar Overcurrent Relay
dan Fuse Cut Out pada sistem proteksi di Gardu Induk Gejayan.
2. Pengaplikasian software ETAP sebagai simulator kerja dari Overcurrent
Relay dan Fuse Cut Out.
3. Alat proteksi yang ditinjau pada penyulang di Gardu Induk Gejayan
hanya rele OCR dan FCO

1.4. Tujuan Penelitian


Dalam penulisan tugas akhir ini, bertujuan untuk:
1. Memahami sistem proteksi kelistrikan pada jaringan listrik Gardu Induk
Gejayan.
2. Mengetahui kinerja setting arus lebih dan sensitivitas antara Overcurrent
Relay dan Fuse Cut Out pada penyulang di Gardu Induk Gejayan.
3. Menganalisis koordinasi sistem proteksi dari OCR dan FCO setelah
dilakukan setting ulang dan disumulasikan menggunakan software ETAP.

1.5. Manfaat Penelitian


Adapun manfaat yang diharapkan didapat dari penulisan tugas akhir ini adalah
sebagai berikut:
1. Sebagai masukan bagi Gardu Induk Gejayan, dalam metode setting ulang
alat proteksi Overcurrent Relay dan Fuse Cut Out.
2. Menjaga keandalan dan koordinasi dari sistem kinerja alat proteksi ketika
mendeteksi gangguan arus listrik.
4

3. Sebagai landasan di bidang sistem proteksi tenaga listrik dan menambah


pengetahuan tentang koodinasi antar alat proteksi arus lebih pada suatu
sistem kelistrikan.

1.6. Sistematika Penulisan


Untuk memudahkan dalam penulisan tugas akhir ini, maka penulisa
menyusun sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I : Pendahuluan
Pendahuluan berisikan penjalasan secara singkat tentang latar belakang, rumusan
masalah, batasan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan dan sistematika
penulisan
BAB II : Tinjauan Pustaka
Pada bab ini menjelaskan tentang landasan teori pendukung dalam penulisan tugas
akhir ini. Teori teori tersebut antara lain mengenai sistem distribusi tenaga listrik,
jenis-jenis gangguan pada sistem tenaga listrik, sistem proteksi arus lebih, dan
mengenai software ETAP.
BAB III : Metode Penelitian
Pada bab ini menjelaskan tentang metode yang digunakan dalam studi literatur,
pengambilan data di lapangan, alat dan bahan yang digunakan pada saat
melakukan penelitian, dan data yang di dapatkan dari peneletian tersebut.
BAB IV : Hasil dan Pembahasan
Pada bab ini berisi tentang analisis dan pembahasan terhadap masalah yang di
bahas dalam tugas akhir.

BAB V : Kesimpulan dan Saran


Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran tugas akhir yang dikerjakan

Anda mungkin juga menyukai