Oleh :
Afthon Ilman Huda 132110101186
Nervian Yustiana 132110101042
Fahrun Faradila 132110101140
Nurul Oktafiya Indahwati 132110101187
HALAMAN PENGESAHAN
Bagian Gizi Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Jember
Laporan Magang/PKL Semester Genap 2016/2017
1. Judul Laporan Laporan Pelaksanaan Kegiatan Magang/Pkl di Dinas
Kegiatan Kesehatan Jember
2. Mahasiswa I
Nama Afthon Ilman Huda
NIM 132110101186
Mahasiswa II
Nama Nervian Yustiana
NIM 132110101042
Mahasiswa III
Nama Fahrun Faradila
NIM 132110101140
Mahasiswa IV
Nama Nurul Oktafiya Indahwati
NIM 132110101187
Mengetahui
Dekan Ketua Bagian
Fakultas Kesehatan Masyarakat Gizi Kesehatan Masyarakat
KATA PENGANTAR
Penyusun
vi
DAFTAR ISI
BAB 1. PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat
Adapun secara garis besar kegiatan yang kami lakukan ketika melaksanakan
magang adalah:
KEPALA DINAS
(4) Sub Bagian dipimpin oleh Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Sekretaris.
(5) Seksi dipimpin oleh Kepala Seksi yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Bidang.
kesehatan keluarga dan gizi masyarakat serta tugas lain yang diberikan oleh
Kepala Bidang.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi
Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat mempunyai fungsi meliputi :
a. Penyiapan perencanaan serta pelaksanaan program dan kebijakan
pembinaan, pemantauan dan evaluasi pelayanan kesehatan keluarga
dan gizi pada ibu, bayi, balita anak, remaja dan usia lanjut serta
kesehatan reproduksi termasuk pelayanan KB;
b. Pelaksanaan koordinasi dan sinkronisasi dengan lintas program, lintas
sektor, organisasi profesi, institusi pendidikan dan lembaga swadaya
masyarakat; dan
c. Penyusunan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas.
b. Pembagian Tugas
1. Kepala Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat (Kesga dan
Gismas) (Dwi Handarisasi, S.Psi., M.Si)
a) Menyiapkan, merumuskan dan melaksanakan kebijakan
operasional, bimbingan tehnis, dan supervisi serta pemantauan
evaluasi dan pelaporan di seksi kesehatan keluarga dan gizi
mesyarakat
b) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang
Kesehatan Masyarakat
2. Staf Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat (Kesga dan
Gizmas)
a) Heri Berta Reni, S.KM (Koordinator Program Kewaspadaan
Pangan dan Gizi)
1) Merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan
Program Kewaspadaan Pangan dan Gizi, meliputi mutu dan
kecukupan gizi, Surveilans Gizi dan Ketahanan gizi masyarakat
2) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh seksi Kesehatan
Keluarga dan Gizi Masyarakat serta Kepala Bidang Kesehatan
Masyarakat
14
balita di wilayah kerja Posyandu, jumlah balita yang memiliki KMS di wilayah
kerja posyandu, jumlah balita yang ditimbang di wilayah kerja Posyandu, Balita
yang ditimbang 2 bulan berturut-turut dan garis pertumbuhan pada KMS naik.
Selain itu, dari program ini dapat diketahui status gizi ibu hamil, serta data
mengenai ASI eksklusif.
Dari data yang telah diketahui dari survilans gizi diatas. Dapat dilakukan
berbagai macam kegiatan apabila timbul masalah antara lain:
c. Sasaran : Balita kurang gizi usia 6-59 bulan termasuk balita dengan
Bawah Garis Merah (BGM) dari keluarga miskin menjadi sasaran
prioritas penerima PMT Pemulihan.
d. Prinsip :
- PMT Pemulihan diberikan dalam bentuk makanan atau bahan
makanan lokal dan tidak diberikan dalam bentuk uang.
- PMT Pemulihan hanya sebagai tambahan terhadap makanan
yang dikonsumsi oleh balita sasaran seharihari, bukan sebagai
pengganti makanan utama.
- PMT Pemulihan dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan gizi
balita sasaran sekaligus sebagai proses pembelajaran dan sarana
komunikasi antar ibu dari balita sasaran.
- PMT pemulihan merupakan kegiatan di luar gedung
puskesmas dengan pendekatan pemberdayaan masyarakat yang
17
a. Pengertian:
Kelompok Pendukung ASI merupakan kelompok ibu hamil dan
Ibu yang memiliki bayi usia dibawah dua tahun. Mereka bertemu
secara rutin sebulan sekali termasuk kunjungan rumah untuk saling
bertukar pengalaman, berdiskusi dan saling memberi dukungan
terkait kesehatan ibu dan anak khususnya seputar kehamilan,
menyusui dan gizi, dipandu/difasilitasi oleh motivator.
b. Tugas KP ASI:
- Memberikan nasihat praktis kepada ibu-ibu hamil dan
menyusui tentang perawatan payudara, cara menyususi yang
baik dan benar, manfaat ASI dan menyusui secara eksklusif
dan nasehat tentang cara mengatasi permasalahan yang ditemui
pada waktu menyusui.
- Memberikan motivasi dan dukungan psikologis kepada ibu
menyusui sehingga menimbulkan rasa percaya diri pada ibu
dan memotivasi agar:
- Ibu yakin bahwa dapat menyusui. ASI adalah yang terbaik
dan ibu dapat memproduksi ASI yang cukup untuk
memenuhi kebutuhan bayinya.
- Ibu mengetahui setiap perubahan fisik yang terjadi dan
mengerti bahwa perubahan itu adalah normal.
18
Pemberian makan yang baik sejak lahir hingga usia dua tahun merupakan
salah satu upaya mendasar untuk menjamin pencapaian kualitas tumbuh kembang
sekaligus memenuhi hak. Menurut World Health Organization (WHO)/ United
Nations Children’s Fund (UNICEF), lebih dari 50% kematian anak balita terkait
dengan keadaan kurang gizi, dan dua pertiga diantara kematian tersebut terkait
dengan praktik pemberian makan yang kurang tepat pada bayi dan anak, seperti
tidak dilakukan inisiasi menyusu dini dalam satu jam pertama setelah lahir dan
pemberian MP-ASI yang terlalu cepat atau terlambat diberikan. Keadaan ini akan
membuat daya tahan tubuh lemah, sering sakit dan gagal tumbuh. Oleh karena itu
upaya mengatasi masalah kekurangan gizi pada bayi dan anak balita melalui
pemberian makanan bayi dan anak yang baik dan benar, menjadi agenda penting
demi menyelamatkan generasi masa depan.
Tidak melulu seorang praktisi kesehatan, tapi semua orang bisa menjadi
konselor laktasi. Sebelum menjadi konselor laktasi, kita harus terlebih dahulu
19
- Fungsi:
Audit maternal perinatal juga dapat berfungsi sebagai alat pemantauan dan
sistem rujukan. Agar fungsi ini berjalan dengan baik, maka dibutuhkan: a.
Pengisian rekam medis yang lengkap dengan benar di semua tingkat
pelayanan kesehatan. b.Pelacakan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan
puskesmas dengan cara otopsi verbal, yaitu wawancara kepada keluatga atau
orang lain yang mengetahui riwayat penyakit atau gejala serta tindakan yang
diperoleh sebelum penderita meninggal sehingga dapat diketahui perkiraan
sebab kematian.
- Tujuan dilakukannya AMP adalah sebagai berikut :
a. Menentukan sebab dan faktor terkait dlm kesakitan dan kematian ibu dan
perinatal (3 terlambat & 4 terlalu).
b. Memastikan dimana dan mengapa berbagai sistem & program gagal
dalam mencegah kematian.
c. Menerapkan pembahasan analitik mengenai kasus kebidanan dan perinatal
secara teratur dan berkesinambungan, yang dilakukan oleh dinas kesehatan
kabupaten/kota, puskesmas, rumah sakit pemerintah/swasta, rumah bersalin
dan bidan praktek.
d. Menentukan intervensi dan pembinaan untuk masing-masing pihak yang
diperlukan dalam hal mengatasi masalah yang ditemukan dalam pembahasan
kasus.
e. Mengembangkan mekanisme koordinasi antara dinas kesehatan
kabupaten/kota, rumah sakit pemerintah/swasta, rumah bersalin, dan bidan
21
3.3.3.5 Pendampingan untuk mencegah BUMIL RISTI dengan sasaran Kader dan
sektor pendidikan.
3.3.5 Program Usia Sekolah dan Remaja Luar Sekolah Serta Lansia
Program Usia Sekolah dan Remaja Luar Sekolah Serta Lansia di bagi dua
program besar antara lain:
1. Screening
screening tiap awal masuk sekolah, bulan Juli pada SD, bulan Agustus
pada SMP dan bulan September pada SMA. Hal-hal yang di screening
adalah
a. Mengenai status gizi yang diukur antara lain IMT, dan TB.
b. Tekanan darah
c. Kesehatan Gigi
d. Kesehtan Mata
e. Kesehatan Telinga
Jika hal-hal tersebut ada suatu masalah maka dilakukan konseling
untuk menanggulangi dan mencegah hal lain terjadi.
2. Pemilihan Duta Kesehatan Remaja pada tingkat SMA
3. Pembinaan Kantin
4. Bulan Imunisasi AUS (BIAS)
BIAS dilakukan satu tahun du kali. Sasaran BIAS yaitu anak SD kelas 1
diberi imunisasi DT dan anak SD kelas 6 diberi imunisasi TT.
5. Penyuluhan
Penyuluhan AUS dibedakan menjadi dua yaitu Penyuluhan SD mengenai
PHBS sedangkan penyuluhan SMP dan SMA mengenai Kespro, HIV, dan
NAPZA.
1. Posyandu Lansia
2. Penyuluhan Kesehatan
3. Identifikasi Penyakit dan Membina Posyandu Lansia
24
LAMPIRAN
2016
- Melakukan entry data
terkait nota panjar
6-10 Maret 2017 - Mengecek ulang nota
permintaan dana
bulan maret
- Membantu entry data
KB
- Izin sakit (9 Maret
2017)
- Membantu entry data
KIA
13-17 Maret 2017 - Membantu rekap data
panjar
- Mengikuti sosialisasi
kunjungan ponpes
miftahul ulum di
sumberbaru
20-24 Maret 2017 Konsultasi dan Persiapan
Seminar Hasil
xvi