Anda di halaman 1dari 42

i

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN MAGANG/PKL

KEGIATAN MAGANG/ PKL DI DINAS KESEHATAN


KABUPATEN JEMBER
Tanggal 14 Februari – 25 Maret 2017

Oleh :
Afthon Ilman Huda 132110101186
Nervian Yustiana 132110101042
Fahrun Faradila 132110101140
Nurul Oktafiya Indahwati 132110101187

BAGIAN GIZI KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS JEMBER
SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2016/2017
ii

HALAMAN PENGESAHAN
Bagian Gizi Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Jember
Laporan Magang/PKL Semester Genap 2016/2017
1. Judul Laporan Laporan Pelaksanaan Kegiatan Magang/Pkl di Dinas
Kegiatan Kesehatan Jember
2. Mahasiswa I
Nama Afthon Ilman Huda
NIM 132110101186
Mahasiswa II
Nama Nervian Yustiana
NIM 132110101042
Mahasiswa III
Nama Fahrun Faradila
NIM 132110101140
Mahasiswa IV
Nama Nurul Oktafiya Indahwati
NIM 132110101187

3. Bidang Ilmu Gizi Kesehatan Masyarakat


4. Instansi – unit Dinas Kesehatan Kabupaten Jember
Tempat
Magang/PKL
5. Tanggal 14 Februari – 25 Maret 2017
Pelaksanaan
Menyetujui

Pembimbing Akademik Pembimbing Lapang

Ninna Rohmawati, S. Gz., M.PH Dwi Handarisasi, S.Psi., M.Si


NIP. 19840605 200812 2 001 NIP. 19750513 199703 2 004
iii

Mengetahui
Dekan Ketua Bagian
Fakultas Kesehatan Masyarakat Gizi Kesehatan Masyarakat

Irma Prasetyowati, S.KM., M. KES Ninna Rohmawati, S. Gz., M.PH


NIP. 19800516 200312 2 002 NIP. 19801009 200501 2 001
iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah S.W.T yang telah


melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga penyusunan Laporan
Magang yang berjudul, “Pelaksanaan Program Magang/PKL di Dinas Kesehatan
Jember” ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya. Tujuan
penyusunan laporan Magang adalah untuk mengetahui prosedur kerja dan
suasana kerja di Dinas Kesehatan Kabupaten Jember, Jawa Timur.
Terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam penyusunan laporan magang ini :
1. dr. Bambang Suwartono, MM., selaku Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten
Jember
2. Irma Prasetyowati, S.KM., M.Kes., selaku Dekan Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Jember
3. dr. Ragil Ismi H, M.Sc selaku koordinator magang Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Jember
4. Ninna Rohmawati, S. Gz., M.PH selaku Pembimbing Akademik Magang
dan Ketua Bagian Gizi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Jember
5. Dwi Handarisasi, S.Psi., M.Si selaku Pembimbing Lapangan di Dinas
Kesehatan Kabupaten Jember.
6. Heriberta Reny Indah Sari, S.KM selaku Pembimbing Lapangan di Dinas
Kesehatan Kabupaten Jember
7. Bapak dan Ibu staf Dinas Kesehatan Jember bidang Kesehatan Masyarakat
dan Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat yang telah membantu
dalam pemberian wawasan dan ilmu serta berbagai data yang diberikan
untuk menyusun laporan magang ini.
v

Penyusunan laporan magang di Dinas Kesehatan Kabupaten Jember telah


disusun seoptimal mungkin namun apabila masih terdapat kekurangan, kami
mengharapkan saran yang membangun demi kesempurnaan laporan magang.

Jember, Maret 2017

Penyusun
vi

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... ii


KATA PENGANTAR .......................................................................................... iv
DAFTAR ISI ......................................................................................................... vi
BAB 1. PENDAHULUAN .................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 1
1.2 Tujuan .......................................................................................................... 3
1.2.1 Tujuan Umum ....................................................................................... 3
1.2.2 Tujuan Khusus ...................................................................................... 3
1.3 Manfaat ........................................................................................................ 3
1.3.1 Manfaat bagi Mahasiswa ...................................................................... 3
1.3.2 Manfaat bagi Fakultas Kesehatan Masyarakat ...................................... 4
1.3.3 Manfaat bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Jember .......................... 4
BAB 2. PELAKSANAAN KEGIATAN MAGANG ........................................... 5
2.1 Waktu Dan Tempat Magang .................................................................... 5
2.1.1 Waktu Magang .................................................................................. 5
2.1.2 Tempat Magang ................................................................................ 5
2.2. Rincian Kegiatan ...................................................................................... 5
BAB 3. HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN MAGANG ............................. 6
3.1 Gambaran Umum Dinas Kesehatan Kabupaten Jember .......................... 6
3.1.1 Visi dan Misi ..................................................................................... 6
3.1.2 Tujuan dan Sasaran ........................................................................... 7
3.1.3 Struktur Organisasi .............................................................................. 10
3.1.4 Unit – unit Kerja.............................................................................. 11
3.2 Bidang Kesehatan Masyarakat ............................................................... 12
3.2.1 Gambaran Umum ............................................................................ 12
3.2.2 Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat ............................ 12
3.3 Program Seksi Kesehatan Keluarga Dan Gizi Masyarakat .................... 15
3.3.1 Program Kewaspadaan Pangan dan Gizi ............................................. 15
3.3.2 Program Penanggulangan Masalah Gizi dan KB/ Kesehatan ......... 19
vii

3.3.3 Program Maternal Neonatal ............................................................ 19


3.3.4 Program Balita dan Pra Sekolah ..................................................... 21
3.3.5 Program Usia Sekolah dan Remaja Luar Sekolah Serta Lansia ..... 22
BAB 4. REKAPITULASI DAFTAR PRESENSI ............................................. 24
LAMPIRAN ........................................................................................................ viii
1

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Jember (FKM-UJ) dalam
melaksanakan fungsinya, memiliki visi tertuang yakni “Terwujudnya
lembaga pendidikan tinggi kesehatan masyarakat yang berkualitas dan
profesional”. Visi tersebut diwujudkan ke dalam misi FKM, yaitu: 1).
Menyelenggarakan Tridharma Perguruan Tinggi (pendidikan, penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat) bidang kesehatan masyarakat secara
terprogram; 2). Menata dan Mengembangkan manajemen kelembagaan, dan
3). Membina dan mengembangkan jaringan kerjasama dengan lembaga terkait
(FKM UJ, 2015).

Tujuan Program Pendidikan FKM adalah menghasilkan lulusan yaitu


Sarjana Kesehatan Masyarakat (S.KM.) dengan kualifikasi: 1). Mampu
berkomunikasi dan bekerjasama dengan baik; 2). Memiliki kreatifitas tinggi;
3) Mampu dan mandiri dalam kegiatan pemecahan masalah kesehatan
masyarakat secara terpadu dan multidisipliner dan 4) Mempunyai etika yang
positif (FKM UJ, 2015). Magang/PKL merupakan salah satu kurikulum
program pendidikan FKM untuk mencapai hal tersebut. Kegiatan
Magang/PKL bagi mahasiswa dimaksudkan untuk memberi bekal tambahan
ketrampilan bekerja sebelum mahasiswa dilepas untuk belajar sendiri.
FKM-UJ melaksanakan kegiatan Magang/ PKL dengan harapan para lulusan
mempunyai kemampuan yang bersifat akademik profesional dan lapangan
kerja yang bisa dimasuki lulusan lebih bervariasi (FKM UJ, 2015).

Magang/PKL menurut FKM-UJ adalah kegiatan mandiri


mahasiswa untuk memperoleh pengalaman, ketrampilan kerja, penyesuaian
sikap, dan rasa di dunia kerja nyata dan penghayatan pengetahuan yang telah
didapat dalam kampus perguruan tinggi dengan metode observasi dan
partisipasi. Magang/PKL juga merupakan metode penerapan untuk
mencapai keselarasan dan keseimbangan antara substansi akademik
2

dengan institusi dimana mahasiswa melaksanakan Magang/ PKL (FKM UJ,


2015).

Dinas kesehatan merupakan salah satu instansi kesehatan yang sesuai


dengan bidang ilmu kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, instansi Dinas
kesehatan merupakan salah satu tempat yang sesuai sebagai tempat
pelaksanaan magang. Dinas Kesehatan mempunyai 4 (empat) bidang utama
yaitu 1) Bidang Pelayanan Kesehatan (Yankes), terdiri dari Seksi
Kesehatan Dasar dan Penunjang, Seksi Kesehatan Rujukan dan Khusus, dan
Seksi Kesehatan Keluarga 2) Bidang Pengendalian Penyakit dan Kesehatan
Lingkungan (P2 dan Kesling), terdiri dari Seksi P3MK dan PMK, Seksi
Pemberantasan Penyakit, dan Seksi Kesehatan Lingkungan 3) Bidang
Pengembangan Sumber Daya Kesehatan (PSDK), terdiri dari Seksi
Pembiayaan Kesehatan, Seksi Kefarmasian dan Pembekalan Kesehatan, dan
Seksi P3SDM 4) Bidang Pengembangan dan Pemberday aan Kesehatan
Masyarakat (PPM), terdiri dari Seksi Gizi, Seksi Promkes dan UKBM, dan
Seksi Info dan Lit bangkes. Bidang yang sesuai dengan peminatan Gizi
Masyarakat menjadi naungan tempat magang mahasiswa Peminatan Gizi
Masyarakat, yaitu di Bidang Pengembangan dan Pemberday aan Kesehatan
Masyarakat (PPM) pada Seksi Gizi.

Melalui kegiatan magang/PKL ini, diharapakan mahasiswa


mendapatkan pengetahuan dan pengalaman di Dinas Kesehat an Kabupaten
Jember. Dimana, mahasiswa dapat mengetahui tentang profil instansi (visi,
misi, strategi, kebijakan, landasan hukum, tujuan, sumber daya manusia
serta sarana dan prasarana), struktur organisasi dan pembagian kerja di
instansi, program kerja instansi, unit - unit pelayanan dan sistem pelayanan,
kendala-kendala yang dihadapi dan evaluasi program kerja instansi. Hal -hal
tersebut perlu diketahui dan dipahami secara langsung oleh mahasiswa agar
di masa yang akan datang Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Jember dapat menghasilkan sarjana yang bermutu dan unggul, yang pada
akhirnya dapat berkompetisi dalam lingkungan kerja dan berperan aktif
dalam meningkatkan status kesehatan masyarakat.
3

Berdasarkan hal di atas maka kami mahasiswa FKM-UJ pada tahun


2015 mengajukan Dinas Kesehatan Kabupaten Jember sebagai tempat
magang dan laporan ini sebagai bentuk gambaran hasil magang kami selama
6 (enam) minggu. Laporan ini berisi tentang gambaran instasi Dinas
Kesehatan Kabupaten Jember secara keseluruhan dan kegiatan harian magang
mahasiswa.

1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum


Kegiatan magang ini bertujuan untuk mengembangkan wawasan dan
pemahaman yang komprehensif sehingga mahasiswa memperoleh pengalaman
di dunia kerja dalam rangka memperkaya pengetahuan, sikap, dan
ketrampilan bidang ilmu kesehatan masyarakat, serta melatih
kemampuan bekerja sama dengan orang lain dalam satu tim, belajar sambil
bekerja sehingga diperoleh manfaat bersama baik bagi peserta Magang/PKL
maupun institusi dimana mahasiswa melakukan kegiatan Magang/PKL.

1.2.2 Tujuan Khusus


1. Mempelajari alur kerja, susunan organisasi, struktur organisasi
institusi/instansi tempat magang.
2. Mampu menjelaskan struktur organisasi, fungsi, dan wewenang seksi
gizi Dinas Kesehatan Jember.
3. Mengenal dan mampu menjelaskan proses (mekanisme dan prosedur)
kegiatan gizi di institusi/instansi tempat magang.
4. Mampu menjelaskan program gizi yang dilaksanakan oleh Dinas
Kesehatan Jember

1.3 Manfaat

1.3.1 Manfaat bagi Mahasiswa


1. Menambah pengetahuan mahasiswa tentang Dinas Kesehatan
Kabupaten Jember.
2. Menambah wawasan mahasiswa terhadap ruang lingkup dan aspek di
Dinas Kesehatan Kabupaten Jember.
4

3. Menambah pengalaman di dunia kerja dalam rangka memperkaya


pengetahuan, sikap, dan ketrampilan bidang ilmu kesehatan masyarakat.
4. Melatih kemampuan bekerjasama dengan orang lain dalam satu tim.

1.3.2 Manfaat bagi Fakultas Kesehatan Masyarakat


Untuk menjalin kerjasama dengan instansi terkait, baik yang bersifat
akademis maupun organisasi dan hasil laporan magang mahasiswa dapat
dijadikan inventaris perpustakaan serta dapat dimanfaatkan sebagai referensi
mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat.

1.3.3 Manfaat bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Jember


Memberikan sumbangan pemikiran dan pengetahuan yang dimiliki
bagi pihak instansi dalam rangka pengembangan dan peningkatan
mutu pelayanan pada masyarakat. Serta, sebagai sarana untuk menjembatani
antara instansi dengan lembaga pendidikan Universitas Jember, khususnya
Fakultas Kesehatan Masyarakat sebagai bentuk kerjasama lebih lanjut.
5

BAB 2. PELAKSANAAN KEGIATAN MAGANG

2.1 Waktu Dan Tempat Magang

2.1.1 Waktu Magang


Program Magang merupakan kegiatan kurikulum wajib dengan beban studi
sebesar 3 SKS. Program Magang ini dilaksanakan selama 6 minggu di Dinas
Kesehatan Kabupaten Jember mulai tanggal 14 Februari 2017 – 25 Maret 2017.
Pelaksanaannya mengikuti jam kantor yang berlaku di Dinas Kesehatan
Kabupaten Jember yaitu pukul 07.00 - 15.00 WIB setiap hari Senin – Jum’at.

2.1.2 Tempat Magang


Kegiatan Magang ini dilaksanakan di Dinas Kesehatan Kabupaten Jember,
di seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat bidang Kesehatan Masyarakat
yang berada di Jl. Srikoyo No.1/03 Patrang Kabupaten Jember.

2.2. Rincian Kegiatan


Di dalam rincian kegiatan ini akan kami jabarkan progress mingguan
pelaksanaan kegiatan Magang setiap mahasiswa Gizi Kesehatan Masyarakat di
Dinas Kesehatan Kabupaten Jember, dengan rincian kegiatan terlampir.

Adapun secara garis besar kegiatan yang kami lakukan ketika melaksanakan
magang adalah:

1. Melakukan rekap data laporan bulanan yang ada di seksi Kesehatan


Keluarga dan Gizi Masyarakat (KGM).
2. Mengikuti kegiatan pertemuan dan rapat yang ada di seksi KGM
utamanya, tetapi juga di bidang KESMAS yang lain, seperti pada seksi
PROMKES dan seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan kerja dan
Olahraga.
3. Mengikuti kegiatan pembinaan teknis ke Puskesmas.
4. Membantu menyelesaikan administrasi KGM meliputi kegiatan BOK,
Jampersal dan Keluarga Sehat.
6

BAB 3. HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN MAGANG

3.1 Gambaran Umum Dinas Kesehatan Kabupaten Jember


Dinas Kesehatan merupakan unsur pelaksana urusan Pemerintahan di
bidang Kesehatan. Dinas dipimpin oleh kepala dinas yang berkedudukan di bawah
dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
Dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai tugas
melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah di bidang
kesehatan. Dinas dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
menyelenggarakan fungsi :
a. Perumusan, penetapan dan pelaksanaan kebijakan operasional daerah
di Bidang Kesehatan Masyarakat, Bidang Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit, Bidang Pelayanan Kesehatan dan Bidang
Sumber Daya Kesehatan;
b. Pelaksanaan koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan, dan pemberian
dukungan administrasi dan keuangan kepada seluruh organisasi di
lingkungan Dinas;
c. Pengelolaan barang milik daerah dan barang milik negara yang
menjadi tanggungjawab Dinas; dan
d. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait dengan
tugas dan fungsinya.

3.1.1 Visi dan Misi


Dinas Kesehatan Kabupaten Jember mempunyai visi yaitu “ Terwujudnya
Masyarakat Jember yang Sehat, Mandiri dan Berkeadilan”. Masyarakat Jember
yang sehat, mandiri dan berkeadilan adalah keadaan masa depan masyarakat
Jember yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan, yaitu masyarakat
Jember yang ditandai oleh penduduknya yang hidup dalam lingkungan dan
dengan perilaku hidup sehat, baik jasmani, rohani dan sosial. Dinas Kesehatan
Kabupaten Jember diharapkan mampu membina, dan mengembangkan, serta
melaksanakan pembangunan kesehatan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
7

Dalam mewujudkan visi tersebut maka misi Dinas Kesehatan Kabupaten


Jember adalah sebagai berikut:
a. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan.
b. Mendorong terwujudnya kemandirian masyarakat untuk hidup sehat.
c. Mewujudkan memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang
bermutu, merata, dan terjangkau.
d. Meningkatkan upaya pengendalian penyakit dan penanggulangan masalah
kesehatan.
e. Meningkatkan dan mendayagunakan sumberdaya kesehatan.

3.1.2 Tujuan dan Sasaran


Dalam rangka menjalankan misinya Dinas Kesehatan Kabupaten Jember
menetapkan tujuan dan sasaran sebagai berikut :
a. Dalam mewujudkan misi ”Menggerakkan pembangunan berwawasan
kesehatan“, maka ditetapkan tujuan: Mewujudkan mutu lingkungan yang
lebih sehat, pengembangan sistem kesehatan lingkungan kewilayahan,
serta menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan.
Dengan Sasaran : Meningkatkan kualitas air bersih, sanitasi dasar, higiene
sanitasi makanan minuman serta kualitas kesehatan
lingkungan dan pengendalian faktor risiko dampak
pencemaran lingkungan di masyarakat
b. Untuk mewujudkan misi ”Mendorong terwujudnya kemandirian
masyarakat untuk hidup sehat”, maka ditetapkan tujuan: Memberdayakan
individu, keluarga dan masyarakat agar mampu menumbuhkan Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta mengembangkan Upaya Kesehatan
Berbasis Masyarakat (UKBM).
Dengan Sasaran : Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran untuk
berperilaku hidup bersih dan sehat serta pemberdayaan
masyarakat ke arah kemandirian
c. Untuk mewujudkan misi ”Mewujudkan, memelihara dan meningkatkan
pelayanan kesehatan yang bermutu, merata, dan terjangkau”, maka
ditetapkan tujuan:
8

1. Meningkatkan akses, pemerataan dan kualitas pelayanan kesehatan


melalui Rumah Sakit, Balai Kesehatan, Puskesmas dan jaringannya.
Dengan sasaran:
a) Meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan ibu, bayi, anak,
remaja dan lanjut usia serta kesehatan reproduksi
b) Meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan dasar di Puskesmas
dan jaringannya serta pelayanan kesehatan penunjang
c) Meningkatkan jangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan dengan
kemampuan pelayanan kesehatan gawat darurat yang bisa diakses
masyarakat dan prasarana kesehatan di rumah sakit, rumah sakit khusus,
dan balai kesehatan
2. Meningkatkan kesadaran gizi keluarga dalam upaya meningkatkan
status gizi masyarakat.
Dengan sasaran : Meningkatkan keluarga sadar gizi dan perbaikan gizi
masyarakat
3. Menjamin ketersediaan, pemerataan, pemanfaatan, mutu,
keterjangkauan obat dan perbekalan kesehatan serta pembinaan mutu
makanan.
Dengan sasaran : Meningkatkan pengelolaan obat, perbekalan kesehatan
dan makanan
d. Dalam mewujudkan misi ”Meningkatkan upaya pengendalian penyakit
dan penanggulangan masalah kesehatan”, maka ditetapkan tujuan:
Mencegah, menurunkan dan mengendalikan penyakit menular dan tidak
menular serta masalah kesehatan lainnya.
Dengan sasaran : Menurunkan angka kesakitan dan kematian penyakit
menular, tidak menular dan penyakit-penyakit yang
dapat dicegah dengan imunisasi serta pengamatan
penyakit dalam rangka sistem kewaspadaan dini dan
penanggulangan KLB/wabah, ancaman epidemi serta
bencana
9

e. Dalam mewujudkan misi ”Meningkatkan dan mendayagunakan


sumberdaya kesehatan”, maka ditetapkan tujuan: Meningkatkan jumlah,
jenis, mutu dan penyebaran tenaga kesehatan sesuai standar.
Dengan sasaran : Meningkatkan jumlah, jenis, mutu dan penyebaran
tenaga kesehatan sesuai standar.
10

3.1.3 Struktur Organisasi

KEPALA DINAS

Kelompok Sekretariat Bidang Bidang Pencegahan Bidang Bidang


Jabatan Kesehatan dan Pengendalian Pelayanan Sumber UPT
Sub Bagian Masyarakat Kesehatan Daya
Fungsional Program dan
Penyakit
Kesehatan
Informasi Seksi Kesehatan
Seksi Surveilan Seksi Pelayanan
Keluarga dan Kesehatan Seksi
Sub Bagian Gizi Masyarakat dan Imunisasi Kefarmasian
Primer
Umum dan dan Alat
Kepegawaian Seksi Pencegahan Seksi Pelayanan Kesehatan
Seksi Promosi dan
dan Pengendalian Kesehatan
Pemberdayaan
Sub Bagian Penyakit Menular Rujukan Seksi
Masyarakat
Pembiayaan
Keuangan dan
Seksi Pencegahan dan Seksi Pelayanan Kesehatan
Aset Kesehatan
Seksi Kesehatan Pengendalian Penyakit
Lingkungan, Tidak Menular dan Tradisioanal
Seksi Sumber
Kesehatan Kerja Kesehatan Jiwa Daya Manusia
dan Olah Raga Kesehatan
11

3.1.4 Unit – unit Kerja


(1) Susunan organisasi Dinas terdiri atas :
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat, membawahi :
1. Sub Bagian Program dan Informasi;
2. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; dan
3. Sub Bagian Keuangan dan Aset.
c. Bidang Kesehatan Masyarakat membawahi :
1. Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat;
2. Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat; dan
3. Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olah Raga.
d. Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit membawahi :
1. Seksi surveilan dan Imunisasi;
2. Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular; dan
3. Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit tidak Menular dan
Kesehatan Jiwa.
e. Bidang Pelayanan Kesehatan membawahi :
1. Seksi Pelayanan Kesehatan Primer;
2. Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan; dan
3. Seksi Pelayanan Kesehatan Tradisional.
f. Bidang Sumber Daya Kesehatan membawahi:
1. Seksi Kefarmasian dan Alat Kesehatan;
2. Seksi Pembiayaan Kesehatan; dan
3. Seksi Sumber Daya Manusia Kesehatan.
g. UPT; dan
h. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
(3) Bidang dipimpin oleh Kepala Bidang yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
12

(4) Sub Bagian dipimpin oleh Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Sekretaris.
(5) Seksi dipimpin oleh Kepala Seksi yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Bidang.

3.2 Bidang Kesehatan Masyarakat

3.2.1 Gambaran Umum


Bidang Kesehatan Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan
perumusan dan kebijakan operasional di bidang Kesehatan Masyarakat serta tugas
lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang
Kesehatan Masyarakat mempunyai fungsi meliputi:
a. Penyiapan perumusan kebijakan operasional;
b. Pelaksanaan kebijakan operasional;
c. Penyiapan bimbingan teknis dan supervisi; dan
d. Pemantauan evaluasi, dan pelaporan di bidang kesehatan keluarga, gizi
masyarakat, promosi kesehatan, pemberdayaan masyarakat, kesehatan
lingkungan, kesehatan kerja dan kesehatan olahraga.
Bidang Kesehatan Masyarakat terdiri dari 3 (tiga) Seksi. Masing-masing
Seksi mempunyai tugas pokok dan fungsi sebagai berikut:
1. Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat
2. Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat
3. Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olah Raga

3.2.2 Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat


a. Tugas Pokok dan Fungsi
Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat mempunyai tugas menyiapkan,
merumuskan dan melaksanakan kebijakan operasional, bimbingan teknis dan
supervisi, serta pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang
13

kesehatan keluarga dan gizi masyarakat serta tugas lain yang diberikan oleh
Kepala Bidang.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi
Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat mempunyai fungsi meliputi :
a. Penyiapan perencanaan serta pelaksanaan program dan kebijakan
pembinaan, pemantauan dan evaluasi pelayanan kesehatan keluarga
dan gizi pada ibu, bayi, balita anak, remaja dan usia lanjut serta
kesehatan reproduksi termasuk pelayanan KB;
b. Pelaksanaan koordinasi dan sinkronisasi dengan lintas program, lintas
sektor, organisasi profesi, institusi pendidikan dan lembaga swadaya
masyarakat; dan
c. Penyusunan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas.

b. Pembagian Tugas
1. Kepala Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat (Kesga dan
Gismas) (Dwi Handarisasi, S.Psi., M.Si)
a) Menyiapkan, merumuskan dan melaksanakan kebijakan
operasional, bimbingan tehnis, dan supervisi serta pemantauan
evaluasi dan pelaporan di seksi kesehatan keluarga dan gizi
mesyarakat
b) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang
Kesehatan Masyarakat
2. Staf Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat (Kesga dan
Gizmas)
a) Heri Berta Reni, S.KM (Koordinator Program Kewaspadaan
Pangan dan Gizi)
1) Merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan
Program Kewaspadaan Pangan dan Gizi, meliputi mutu dan
kecukupan gizi, Surveilans Gizi dan Ketahanan gizi masyarakat
2) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh seksi Kesehatan
Keluarga dan Gizi Masyarakat serta Kepala Bidang Kesehatan
Masyarakat
14

b) Diana Irayanti, Amd.Keb (Koordinator Program Penanggulangan


Masalah Gizi dan KB/Kesehatan )
1) Merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan
Program Penanggulangan Masalah Gizi Mikro dan Makro,
serta KB/Kesehatan
2) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Seksi Kesehatan
Keluarga dan Gizi Masyarakat serta Kepala Bidang Kesehatan
Masyarakat
c) Nining Agus Tri Ningsih, Amd.Keb (Koordinator Program
Maternal Neonatal)
1) Merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan
Program Maternal Neonatal
2) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Seksi Kesehatan
Keluarga dan Gizi Masyarakat serta Kepala Bidang Kesehatan
Masyarakat
d) Devi Saputri Hadfian, Amd.Keb (Koordinator Program Balita dan
Pra Sekolah)
1) Merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan
Program Balita dan Pra Sekolah
2) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Seksi Kesehatan
Keluarga dan Gizi Masyarakat serta Kepala Bidang Kesehatan
Maasyarakat
e) Khusnul Khotimah, Amd.Kep (Koordinator Program Usia Sekolah,
Remaja Luar Sekolah dan Lansia )
1) Merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan
Program Usia Sekolah, Remaja Luar Sekolah dan Lansia
Konsumsi Gizi
2) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Seksi Kesehatan
Keluarga dan Gizi Masyarakat serta Kepala Bidang Kesehatan
Masyarakat
f) Sri Wahyuni, Amd.Gz (Koordinator Administrasi Program Gizi)
15

1) Agenda surat menyurat program gizi dan menyelesaikan


administrasi surat pertanggungjawaban kegiatan program gizi
2) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Seksi Kesehatan
Keluarga dan Gizi Masyarakat serta Kepala Bidang Kesehatan
Masyarakat
g) Joko Santoso Subagyo (Koordinator Administrasi Program
Kesehatan Keluarga)
1) Agenda surat menyurat program gizi dan menyelesaikan
administrasi surat pertanggungjawaban kegiatan Program
Kesehatan Keluarga
2) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Seksi Kesehatan
Keluarga dan Gizi Masyarakat serta Kepala Bidang Kesehatan
Masyarakat

3.3 Program Seksi Kesehatan Keluarga Dan Gizi Masyarakat


Standart Pelayanan Minimal (SPM) pada program KESGA dan GIZMAS di
Kabupaten Jember yaitu:

1. Setiap ibu hamil mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar.


2. Setiap ibu bersalin mendapatkan pelayanan persalinan sesuai standar.
3. Setiap bayi baru lahir mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar.
4. Setiap balita mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar.
5. Setiap anak pada usia pendidikan dasar mendapatkan skrining kesehatan
sesuai standar.
6. Setiap warga negara Indonesia usia 15 s.d. 59 tahun mendapatkan skrining
kesehatan sesuai standar.
7. Setiap warga negara Indonesia usia 60 tahun ke atas mendapatkan skrining
kesehatan sesuai standar.
Dari tujuh SPM tersebut dibuat program dan kegiatan yang terdapat di seksi
KESGA dan GIZMAS yaitu:

3.3.1 Program Kewaspadaan Pangan dan Gizi


Pusat kegiatan dari program ini yaitu di Posyandu, dari kegiatan di
posyandu tersebut dapat diketahui kondisi SKDN sasaran yaitu Jumlah seluruh
16

balita di wilayah kerja Posyandu, jumlah balita yang memiliki KMS di wilayah
kerja posyandu, jumlah balita yang ditimbang di wilayah kerja Posyandu, Balita
yang ditimbang 2 bulan berturut-turut dan garis pertumbuhan pada KMS naik.
Selain itu, dari program ini dapat diketahui status gizi ibu hamil, serta data
mengenai ASI eksklusif.

Dari data yang telah diketahui dari survilans gizi diatas. Dapat dilakukan
berbagai macam kegiatan apabila timbul masalah antara lain:

3.3.1.1 PMT Pemulihan


Jika status gizi balita rendah yang dapat di ketahui dari Kegiatan
Penimbangan Di Posyandu, maka dilakukan kegiatan PMT pemulihan.
a. Tujuan Umum Pemberian PMT Pemulihan : Sebagai acuan dalam
pelaksanaan PMT Pemulihan berbasis bahan makanan lokal bagi
balita gizi kurang usia 6-59 bulan.
b. Tujuan Khusus :
1. Memberikan informasi tentang Prinsip Dasar PMT Pemulihan

2.Memberikan informasi tentang penyelenggaraan PMT Pemulihan


berbasis bahan makanan lokal bagi balita gizi kurang 6 – 59 bulan.

c. Sasaran : Balita kurang gizi usia 6-59 bulan termasuk balita dengan
Bawah Garis Merah (BGM) dari keluarga miskin menjadi sasaran
prioritas penerima PMT Pemulihan.
d. Prinsip :
- PMT Pemulihan diberikan dalam bentuk makanan atau bahan
makanan lokal dan tidak diberikan dalam bentuk uang.
- PMT Pemulihan hanya sebagai tambahan terhadap makanan
yang dikonsumsi oleh balita sasaran seharihari, bukan sebagai
pengganti makanan utama.
- PMT Pemulihan dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan gizi
balita sasaran sekaligus sebagai proses pembelajaran dan sarana
komunikasi antar ibu dari balita sasaran.
- PMT pemulihan merupakan kegiatan di luar gedung
puskesmas dengan pendekatan pemberdayaan masyarakat yang
17

dapat diintegrasikan dengan kegiatan lintas program dan sektor


terkait lainnya.
- PMT Pemulihan dibiayai dari dana Bantuan Operasional
Kesehatan (BOK). Selain itu PMT pemulihan dapat dibiayai dari
bantuan lainnya seperti partisipasi masyarakat, dunia usaha dan
Pemerintah Daerah.

3.3.1.2 Kelompok Pendukung (KP) ASI


Dari data ASI eksklusif dapat di lakukan berbagai kegiatan bila cakupan
ASI Eksklusif kurang dari 50%, antara lain:

a. Pengertian:
Kelompok Pendukung ASI merupakan kelompok ibu hamil dan
Ibu yang memiliki bayi usia dibawah dua tahun. Mereka bertemu
secara rutin sebulan sekali termasuk kunjungan rumah untuk saling
bertukar pengalaman, berdiskusi dan saling memberi dukungan
terkait kesehatan ibu dan anak khususnya seputar kehamilan,
menyusui dan gizi, dipandu/difasilitasi oleh motivator.
b. Tugas KP ASI:
- Memberikan nasihat praktis kepada ibu-ibu hamil dan
menyusui tentang perawatan payudara, cara menyususi yang
baik dan benar, manfaat ASI dan menyusui secara eksklusif
dan nasehat tentang cara mengatasi permasalahan yang ditemui
pada waktu menyusui.
- Memberikan motivasi dan dukungan psikologis kepada ibu
menyusui sehingga menimbulkan rasa percaya diri pada ibu
dan memotivasi agar:
- Ibu yakin bahwa dapat menyusui. ASI adalah yang terbaik
dan ibu dapat memproduksi ASI yang cukup untuk
memenuhi kebutuhan bayinya.
- Ibu mengetahui setiap perubahan fisik yang terjadi dan
mengerti bahwa perubahan itu adalah normal.
18

- Ibu mengetahui dan mengerti akan perubahan dan


perilaku bayi dan bagaimana seharusnya menghadapi dan
mengatasinya.
1. Bertukar pengalaman dan berdiskusi.
2. Kunjungan rumah kepada ibu yang baru melahirkan terkait
pemberian ASI.
Dalam hal lain untuk meningkatkan cakupan ASI Eksklusif perlu
dilakukan advokasi kepada stakeholder setempat seperti Camat, Kepala Desa,
Bidang Perekonomian serta kader mengenai pentingnya ASI Eksklusiaf.

3.3.1.3 Pelatihan PMBA (Pemberian Makanan Bayi dan Anak)


Pemberian Makanan Bayi dan Anak sesuai standar emas yaitu Inisiasi
Menyusu Dini (IMD), ASI Eksklusif, MP-ASI dan ASI sampai dengan 2 tahun
atau lebih masih menjadi tantangan di Indonesia, salah satu strategi untuk
memperluas cakupan pemberian makan bagi bayi anak sesuai standar adalah
melalui pelatihan PMBA di tingkat masyarakat.

Pemberian makan yang baik sejak lahir hingga usia dua tahun merupakan
salah satu upaya mendasar untuk menjamin pencapaian kualitas tumbuh kembang
sekaligus memenuhi hak. Menurut World Health Organization (WHO)/ United
Nations Children’s Fund (UNICEF), lebih dari 50% kematian anak balita terkait
dengan keadaan kurang gizi, dan dua pertiga diantara kematian tersebut terkait
dengan praktik pemberian makan yang kurang tepat pada bayi dan anak, seperti
tidak dilakukan inisiasi menyusu dini dalam satu jam pertama setelah lahir dan
pemberian MP-ASI yang terlalu cepat atau terlambat diberikan. Keadaan ini akan
membuat daya tahan tubuh lemah, sering sakit dan gagal tumbuh. Oleh karena itu
upaya mengatasi masalah kekurangan gizi pada bayi dan anak balita melalui
pemberian makanan bayi dan anak yang baik dan benar, menjadi agenda penting
demi menyelamatkan generasi masa depan.

3.3.1.4 Pelatihan Konselor ASI


Konselor laktasi adalah seseorang yang memiliki sertifikasi dalam bidang
menyusui dan berwenang untuk melakukan konseling, penyuluhan atau
pendidikan kepada ibu menyusui. Konselor laktasi ini adalah sebuah profesi yang
mulia karena banyak ibu menyusui yang sangat terbantu akan adanya konselor
laktasi.

Tidak melulu seorang praktisi kesehatan, tapi semua orang bisa menjadi
konselor laktasi. Sebelum menjadi konselor laktasi, kita harus terlebih dahulu
19

mengikuti Pelatihan Konselor Laktasi berdasarkan Modul 40 Jam WHO (World


Health Organization).

3.3.2 Program Penanggulangan Masalah Gizi dan KB/ Kesehatan


Program penanggulangan masalah gizi dan KB di bagi menjadi dua
program besar yaitu:

3.3.2.1 Program Penanggulangan Masalah Gizi


Program penanggulangan masalah gizi lebih fokus pada sasaran BUMIL
KEK antara lain melakukan,

a. Penanggulangan PMT BUMIL KEK


b. Pemantauan BUMIL KEK
c. Melakukan Pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan dan
evaluasi kegiatan

3.3.2.2 Program Penanggulangan masalah KB/Kesehatan


Pada program ini melakukan berabagai kegiatan antara lain
melakukan:

a. Pencatatan dan pelaporan LB3 KB dan Kespro bulanan.


b. Rekapitulasi data Kabupaten dan pelaporan ke provinsi.

3.3.3 Program Maternal Neonatal


Maternal adalah ibu hamil. Sehingga kesehatan maternal adalah kesehatan
yang meliputi ibu hamil. Kehamilan adalah kondisi dimana seorang wanita
memiliki janin yang sedang tumbuh di dalam tubuhnya (yang pada umumnya
di dalam rahim). Kehamilan pada manusia berkisar 40 minggu atau 9 bulan,
dihitung dari awal periode menstruasi terakhir sampai melahirkan. Jadi
program terkait Maternal yaitu program dimana meliputi kesehatan ibu hamil.
Sedangkan pengertian bayi neonatal (neonatus) yaitu merupakan fase
kehidupan pertama kali yang dialami oleh bayi setelah bayi keluar dari
kandungan (setelah bayi lahir) sampai bayi berumur 2 minggu. Jadi program
terkait Neonatal yaitu program dimana meliputi kesehatan anak baru lahir
hingga usia 2 minggu. Kegiatan yang dilakukan antara lain:
20

3.3.3.1 AMP (Audit Maternal Perinatal)


AMP adalah kegiatan penelusuran sebab kematian atau kesakitan ibu,
perinatal, dan neonatal guna mencegah kesakitan dan atau kematian serupa di
masa yang akan datang. Audit maternal perinatal (AMP) merupakan suatu
kegiatan untuk menelusuri sebab kesakitan, kematian maternal dan perinatal
dengan maksud mencegah kesakitan dan kematian dimasa yang akan datang.
Kegiatan ini memungkinkan tenaga kesehatan dapat menentukan hubungan antara
faktor penyebab kejadian kesakitan dan kematian maternal perinatal, sehingga
dapat menetapkan langkah-langkah intervensi.

- Fungsi:
Audit maternal perinatal juga dapat berfungsi sebagai alat pemantauan dan
sistem rujukan. Agar fungsi ini berjalan dengan baik, maka dibutuhkan: a.
Pengisian rekam medis yang lengkap dengan benar di semua tingkat
pelayanan kesehatan. b.Pelacakan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan
puskesmas dengan cara otopsi verbal, yaitu wawancara kepada keluatga atau
orang lain yang mengetahui riwayat penyakit atau gejala serta tindakan yang
diperoleh sebelum penderita meninggal sehingga dapat diketahui perkiraan
sebab kematian.
- Tujuan dilakukannya AMP adalah sebagai berikut :
a. Menentukan sebab dan faktor terkait dlm kesakitan dan kematian ibu dan
perinatal (3 terlambat & 4 terlalu).
b. Memastikan dimana dan mengapa berbagai sistem & program gagal
dalam mencegah kematian.
c. Menerapkan pembahasan analitik mengenai kasus kebidanan dan perinatal
secara teratur dan berkesinambungan, yang dilakukan oleh dinas kesehatan
kabupaten/kota, puskesmas, rumah sakit pemerintah/swasta, rumah bersalin
dan bidan praktek.
d. Menentukan intervensi dan pembinaan untuk masing-masing pihak yang
diperlukan dalam hal mengatasi masalah yang ditemukan dalam pembahasan
kasus.
e. Mengembangkan mekanisme koordinasi antara dinas kesehatan
kabupaten/kota, rumah sakit pemerintah/swasta, rumah bersalin, dan bidan
21

praktek dalam perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi terhadap


intervensi yang disepakati. Masa bayi neonatal merupakan periode yang
paling berbahaya, baik secara fisik maupun psikologi.

Dari kegiatan AMP tersebut akan dilakukan pembelajaran dan pembahasan,


selanjutnya dilakukan Rekomendasi dari hasil tersebut ke kabupaten, Setelah
pemaparan di kabupaten maka akan di susun pedoman tatalaksana untuk Obgyn di
Rumah sakit dan Puskesmas.

3.3.3.2 Akselerasi AKI dan AKB

3.3.3.3 Sosialisasi PONPES untuk mencegah pernikahan dini.

3.3.3.4 Kelas Ibu Hamil

3.3.3.5 Pendampingan untuk mencegah BUMIL RISTI dengan sasaran Kader dan
sektor pendidikan.

3.3.4 Program Balita dan Pra Sekolah


Program balita dan pra sekolah terdapat berbagai macam kegiatan yaitu
pemantauan pertumbuhan dan perkembangan:

3.3.4.1 Pemantauan Pertumbuhan balita dan pra sekolah, antara lain


Pengukuran Berat Badan (BB) dan Tinggi Badan (TB) tiap bulan di
posyandu, taman bermain, PAUD dan TK.

3.3.4.2 Pemantauan Perkembangan Balita dan Prasekolah


a. Stimulasi, Deteksi, dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang balita dan
prasekolah di Posyandu selama 2 kali setahun.
SDIDTK adalah pembinaan tumbuh kembang anak secara komprehensif
dan berkualitas melalui kegiatan stimulasi, deteksi dan intervensi dini
penyimpangan tumbuh kembang pada masa 5tahun pertama kehidupan .
Diselenggarakan dalam bentuk kemitraan antara : keluarga, masyarakat
dengan tenaga professional (kesehatan, pendidikan dan sosial).
b. Pemberian Vit A
Pemberian Vit A pada balita dan pra sekolah dilakukan selama 2 kali
setahun pada bulan februari dan agustus. Diaman target pencapaian
pemberian Vit A Kabupaten sebesar 90% baik Vit A1 maupun Vit A2.
22

3.3.5 Program Usia Sekolah dan Remaja Luar Sekolah Serta Lansia
Program Usia Sekolah dan Remaja Luar Sekolah Serta Lansia di bagi dua
program besar antara lain:

3.3.5.1 Program Anak Usia Sekolah dan Remaja


Anak Usia Sekolah merupakan anak Sekolah Dasar (SD) dan Remaja
merupaka anak Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah
Menengah Atas (SMA). Kegiatan yang dilakukan meliputi:

1. Screening
screening tiap awal masuk sekolah, bulan Juli pada SD, bulan Agustus
pada SMP dan bulan September pada SMA. Hal-hal yang di screening
adalah
a. Mengenai status gizi yang diukur antara lain IMT, dan TB.
b. Tekanan darah
c. Kesehatan Gigi
d. Kesehtan Mata
e. Kesehatan Telinga
Jika hal-hal tersebut ada suatu masalah maka dilakukan konseling
untuk menanggulangi dan mencegah hal lain terjadi.
2. Pemilihan Duta Kesehatan Remaja pada tingkat SMA
3. Pembinaan Kantin
4. Bulan Imunisasi AUS (BIAS)
BIAS dilakukan satu tahun du kali. Sasaran BIAS yaitu anak SD kelas 1
diberi imunisasi DT dan anak SD kelas 6 diberi imunisasi TT.
5. Penyuluhan
Penyuluhan AUS dibedakan menjadi dua yaitu Penyuluhan SD mengenai
PHBS sedangkan penyuluhan SMP dan SMA mengenai Kespro, HIV, dan
NAPZA.

3.3.5.2 Program LANSIA


Usia Lansia dibedakan menjadi Usia Pra Lansia yaitu 45-59 th,
Usia Lansia yaitu Lebih dari usia 60 tahun, Lansia RISTI yaitu lebih dari 70 tahun
dan berpenyakit kronis. Kegiatan pada program lansia antara lain:
23

1. Posyandu Lansia
2. Penyuluhan Kesehatan
3. Identifikasi Penyakit dan Membina Posyandu Lansia
24

BAB 4. REKAPITULASI DAFTAR PRESENSI

Rekapitulasi daftar presensi terlampir.


viii

LAMPIRAN

LAMPIRAN A. DAFTAR HADIR KEGIATAN

No Nama Peserta NIM Peminatan


1 Afthon Ilman Huda 132110101186 Gizi Masyarakat
2 Nervian Yustiana 132110101042 Gizi Masyarakat
3 Fahrun Faradila 132110101140 Gizi Masyarakat
4 Nurul Oktafiya Indahwati 132110101187 Gizi Masyarakat

No Nama Peserta Tanggal Pelaksanaan Kegiatan/Progress


1 Afthon Ilman 14-17 Februari 2017 - Mengikuti sosialisasi
Huda pendataan Keluarga Sehat
di desa lojejer
- Merekap data kematian
bayi bulan januari 2017
- Mengikuti pendampingan
kader bumil risti di
STIKES Soebandi 1
- Mengikuti pendampingan
kader bumil risti di
STIKES Soebandi 2
ix

20-24 Februari 2017 - Rekap data BBLR bulan


Januari 2017
- Rekap laporan data KB
Puskesmas
- Membantu pelaksanaan
rapat terkait dana BOK
dan Jampesal
- Membantu acara pada
rapat bikor
27 Februari-3 Maret - Membantu pelaksanaan
2017 rapat pertemuan verifikasi
RUK dan BOK
- Membantu pelaksanaan
rapat pertemuan
koordinator promkes
- Membantu pelaksanaan
rapat pertemuan Keluarga
Sehat (KS)
- Membantu entry data pada
evaluasi PMT
- Sosialisasi pendataan KS
di Puskesmas
Banjarsengon
x

6-10 Maret 2017 - Membantu merekap data


KIA dan KB
- Membantu merekap data
KB dan menyiapkan untuk
acara sosialisasi di
POSKESTREN
- Sosialisasi di Poskestren
Silo II
- Membantu entry data KIA

13-17 Maret 2017 - Membantu menyiapkan


tabel KS dan PHBS untuk
sosialisasi di PONPES
20-24 Maret 2017 Konsultasi dan Persiapan
Seminar Hasil
2 Nervian 14-17 Februari 2017 - Rekap data kematian bayi
Yustiana bulan januari 2017
- Mengikuti pendampingan
kader bumil risti di
STIKES Soebandi 1
- Mengikuti pendampingan
kader bumil risti di
STIKES Soebandi 2
xi

20-24 Februari 2017 - Melakukan rekap data


bumil KEK dan
mengikuti rapat
kabupaten/kota sehat
- Mengikuti sosialisasi KS
di Arjasa
- Melakukan entry data KB
dan Kontrasepsi
- Membantu pelaksanaan
rapat terkait dana BOK
dan Jampesal
- Membantu acara pada
rapat bikor
27 Februari-3 Maret - Mengikuti kegiatan mini
2017 lokakarya di puskesmas
pakusari
- Membantu merekap data
KIA
- Membantu kegiatan rapat
promkes dengan tema
sosialisasi keluarga sehat
2017
- Membantu rekap data akun
admin KS 2017
- Senam pagi
- Sosialisasi KS di
Puskesmas Banjarsengon
xii

6-10 Maret 2017 - Rekap data KIA dan KB


- Rekap data KB
- Rekap data Panjar
- Sosialisasi Poskestren di
PONPES As-syifa di
sumberjambe dan entry
data KIA
- Entry data KIA
13-17 Maret 2017 - Entry data pesantren
- Rekap nota
permintaan dana
JAMPERSAL
20-24 Maret 2017 Konsultasi dan Persiapan
Seminar Hasil
3 Fahrun Faradila 14-17 Februari 2017 - Melakukan rekap data
laporan BBLR januari
2017
- Meminta TTD dan
stempel di RM Ringin
Lawang terkait SPJ
- Mengikuti pendampingan
kader bumil risti di
STIKES Soebandi 1
- Mengikuti pendampingan
kader bumil risti di
STIKES Soebandi 2
xiii

20-24 Februari 2017 - Mengikuti sosialisasi KS


di Mayang
- Rekap data BBLR
- Mengikuti rapat kota
sehat
- Melakukan rekap laporan
BBLR januari 2017
- Membantu pelaksanaan
rapat terkait dana BOK
dan Jampesal
- Membantu acara pada
rapat bikor
27 Februari-3 Maret - Izin sakit (27 februari
2017 2017, 1-3 Maret 2017)
- Membantu rekap data KIA
6-10 Maret 2017 - Membantu rapat
pertemuan penyusunan
SOP RTK tahun 2017
- Merekap nota permintaan
dana/pengajuan panjar
jampersal kabupaten
jember 2017
- Membantu rapat
pertemuan tenaga
verifikasi SPJ BOK

13-17 Maret 2017 - Merekap nota permintaan


dana/pengajuan panjar
jampersal kabupaten
jember 2017
xiv

20-24 Maret 2017 Konsultasi dan Persiapan


Seminar Hasil
4 Nurul Oktafiya 14-17 Februari 2017 - Melakukan rekap data
Indahwati BBLR januari 2017
- Meminta TTD dan
stempel di RM Ringin
Lawang terkait SPJ
- Mengikuti pendampingan
kader bumil risti di
STIKES Soebandi 1
- Mengikuti pendampingan
kader bumil risti di
STIKES Soebandi 2
20-24 Februari 2017 - Melakukan rekap data
BBLR januari 2017
- Mengikuti rapat
kabupaten/kota sehat
- Membantu acara rapat
terkait BOK dan
Jampersal
- Membantu acara rapat
BIKOR
27 Februari-3 Maret - Membantu acara rapat
2017 pertemuan verifikasi
RUK dan BOK
- Membantu acara rapat
koordinator promkes
- Membantu
melaksanakan rapat
KS
- Melakukan entry data
evaluasi bumil KEK
xv

2016
- Melakukan entry data
terkait nota panjar
6-10 Maret 2017 - Mengecek ulang nota
permintaan dana
bulan maret
- Membantu entry data
KB
- Izin sakit (9 Maret
2017)
- Membantu entry data
KIA
13-17 Maret 2017 - Membantu rekap data
panjar
- Mengikuti sosialisasi
kunjungan ponpes
miftahul ulum di
sumberbaru
20-24 Maret 2017 Konsultasi dan Persiapan
Seminar Hasil
xvi

LAMPIRAN B. DOKUMENTASI KEGIATAN

Gambar 1. Kegiatan Apel Pagi Gambar 2. Kegiatan Minilokakarya


Eksternal di Kantor Kecamatan
Pakusari

Gambar 3. Pertemuan PROMKES Gambar 4. Rapat Kabupaten dan


Kota Sehat bersama Seksi Kesehatan
Lingkungan, Kesehatan Kerja dan
Olahraga
xvii

Gambar 5 & 6. Soasialisasi POSKESTREN di PONPES AS-Syifa Sumber Jambe


& Sosialisasi POSKESTREN di PONPES Miftahul Ulum di Kaliwates.

Gambar 7 & 8 Pertemuan Kader di STIKES Dr. Soebandi & Sosialisasi KS


bersama lintas sektor di Puskesmas Banjarsengon.
18

Anda mungkin juga menyukai