Anda di halaman 1dari 3

1.

Hidrolisis

Residu yang diperoleh dari proses bleaching kemudian dihidrolisis dengan larutan HCl
2,5 N pada suhu 95 OC selama 10 menit dengan rasio padatan dan larutan 1:20. Percobaan
dilakukan lagi dengan waktu reaksi selama 20, 30, 40, 50, dan 60 menit. Seluruh tahapan
hidrolisis diulangi pada suhu 80, 90, 95, 100, 105, dan 110 OC dengan waktu reaksi masing-
masing 30 menit.

2. Chesson Data

Sampel yang diperoleh dari tahap bleaching diambil sebanyak 1 gram (A) dan
ditambahkan 150 mL aquadest lalu direfluks pada waterbath selama 1 jam dengan suhu 100OC.
Hasil yang diperoleh disaring dan dicuci dengan air panas hingga netral. Residu kemudian
dikeringkan menggunakan microwave salama 3 jam dan ditimbang beratnya setelah dingin
(B).

Residu ditambah 150mL H2SO4 1 N lalu direfluks pada waterbath selama 1 jam dengan
suhu 100OC. Hasil yang diperoleh disaring dan dicuci dengan air panas hingga netral. Residu
kemudian dikeringkan menggunakan microwave salama 3 jam dan ditimbang beratnya setelah
dingin (C).

Residu kering ditambah 100mL H2SO4 72% dan direndam pada suhu kamar selama 4
jam. Campuran ditambahkan 100mL H2SO4 1 N lalu direfluks pada waterbath selama 1 jam
dengan suhu 100OC. Residu disaring dan dicuci sampai netral. Residu kemudian di keringkan
menggunakan oven selama 3 jam dan ditimbang beratnya setelah dingin (D).

Selanjutnya residu diabukan dan ditimbang beratnya (E)

Note:

Selulosa = (C-D)/A*100%

Lignin = (D-E)/A*100%
3. Analisis Derajat Polimerisasi
Berat molekul selulosa dengan menggunakan metode viskositas pernah dilakukan oleh
Agnemo (2009) berdasarkan persamaan Mark-KuhnHouwink dengan menggunakan pelarut
cupri etilendiamin (CED) dimana nilai ketetapan untuk K = 9,8x10-3 dan  = 0,9.
Bahan:
1. Alang-alang 6. NaSO3 2%
2. Akuades 7. NaOCl 1,75%
3. HNO3 3,5% 8. NaOH 17,5%
4. NaNO2 9. H2O2 10%
5. NaOH 2% 10. Cupri Etilena Diamin (CED)
Cara kerja:
1. Penentuan Viskositas Hasil Sebelum dan Sesudah Hidrolisis.
a. Penentuan Waktu Alir Cupri Etilen Diamin (CED) Murni
b. Penentuan Waktu Alir -Selulosa dalam CED
c. Mencari Nilai Viskositas Instrinsik dengan Metode Least Square
2. Penentuan BM Dengan Menggunakan Persamaan Mark-Houwink

3. Penentuan Derajat Polimerisasi

4. Uji FT - IR ( Fourier Transform – Infra Red )

Agnemo, R. 2009. Methods to Analyze Cellulose Pulps for Viscose Production. Paper presented at 4th
Workshop on Cellulose, Regenerated Cellulose and Cellulose Derivates. Sweden : Karlstad
University.
1. Proses Ekstraksi Selulosa

Proses ekstraksi selulosa dilakukan dengan melakukan perendaman serbuk rotan didalam
larutan NaOH 17.5% pada temperatur 100°C selama 4, 6, 8 dan 10 jam. Perbandingan berat rotan
dan larutan NaOH adalah 1:100 (Kaila, 2011).

2. Proses Pembuatan MCC

Residu yang diperoleh, direndam dalam larutan asam sulfat dengan konsentrasi 0,1 M; 0,3
M; dan 0,5 M pada temperatur 100°C selama 4, 6, 8, dan 10 jam. Perbandingan berat hasil ekstraksi
serbuk rotan dan larutan asam adalah 1:100 (Yu dkk., 2012).

3. Pengukuran Kandungan Lignin


Serbuk rotan yang telah diekstraksi selulosanya, ditimbang dengan berat 1,0 gram,
dipanaskan dalam akuades pada temperatur 100°C selama 2 jam dan disaring
Kemudian, residu dipanaskan dalam larutan asam sulfat 0,5 M pada temperatur 100°C
selama 2 jam dan kemudian disaring.
Hasil saringan yang didapatkan, direndam dalam larutan asam sulfat 64% selama 4 jam dan
dilanjutkan dengan penambahan akuades hingga konsentrasi asam sulfat mencapai 0,5 M dan
dipanaskan pada temperatur 100°C selama 2 jam. Setelah proses pemanasan, residu disaring dan
dikeringkan hingga massa residu tidak berubah dan ditimbang beratnya
% Lignin = residu akhir/residu awal

Note :
Tanppa bleaching
Perubahan warna pada lignoselulosa disebabkan oleh menempelnya larutan alkali yang bereaksi
dengan lignin, pada serbuk rotan, sehingga warna serbuk rotan berubah menjadi kecoklatan
Larutan kecoklatan yang terbentuk selama proses delignifikasi biasa disebut dengan black liquor.
Larutan black liquor yang terjebak didalam serbuk rotan akan mempengaruhi warna pada serbuk rotan
sehingga serbuk rotan tampak berwarna lebih kecoklatan dibandingkan dengan sebelum dilakukan proses
delignifikasi (Chessa, 2014; Riskiansyah, 2010)

Anda mungkin juga menyukai