PIONEER
PAUD
T
aman Kanak ‘Aisyiyah Bustanul Athfal (TK ABA) tahun ini genap 1 Abad. Untuk
membicarakan hal ini, Suara Muhammadiyah mewawancarai Ketua Umum PP
‘Aisyiyah Dra Hj Siti Noodjannah Djohantini MM, MSi. Berikut pembicaraannya
tentang TK ABA:
Yang kedua?
Yang kedua, kesyukuran kita, di zaman
yang kita dalam kondisi terjajah itu para tokoh-
tokoh kita berfikir bahwa perjuangan melawan
penjajah itu salah satunya di antaranya harus dimulai dari
pendidikan anak. Di mana ada masyarakat bumiputra yang waktu itu dilakukan. Jadi ini refleksi kesyukuran kami di satu
pada waktu itu masih sangat langka, kecuali para elit, yang bisa abad.
mengenyam pendidikan. Tetapi ‘Aisyiyah melalui para tokohnya
sudah berfikir bahwa pendidikan itu menjadi salah satu cara Kenapa TK ABA berkembang begitu meluas?
untuk membuka mata, membuka pikiran, membuka wawasan Nah yang juga menggembirakan itu ikhtiar keberadaan TK
bahwa bumiputra itu harus juga mendapatkan pendidikan itu. ini cepat sekali berkembang di daerah-daerah dan percepatan
Dan itu menjadi cikal bakal dari ikhtiar kemerdekaan itu ternyata setelah kita tengok sejarah adalah selaras dengan
bangsa Indonesia dari apa yang dilakukan Muhammadiyah, percepatan berkembangnya organisasi ‘Aisyiyah di daerah.
‘Aisyiyah pada waktu itu. Tetapi pada poin kedua dengan Jadi ketika ada organisasi ‘Aisyiyah selain ada pengajian-
memulai pemerataan, memperhatikan pendidikan bumiputra. pengajian, karena itu memang tumbuh subur di dalam
Ini sesungguhnya suatu pemikiran yang luar biasa dan jangka berorganisasi dan berkegiatan sosial dan saling berta'awun,
panjang dan akhirnya kita dapat memperoleh nilai kebaikannya bersapa dan menyapa bagi mereka yang memerlukan itu di situ
dari ikhtiar seperti itu. Jadi salah satu perlawanan terhadap amal usaha yang paling awal ya Taman Kanak-Kanak. Artinya,
penjajah adalah dengan pendidikan. Dan pendidikan juga dimulai pada saat itu ibu-ibu ini melalui pergerakannya memang sangat
dengan pendidikan anak usia dini ini dengan caranya dengan konsens perhatiannya terhadap bagaimana mendidik insan
penuh bermain. yang mulia itu sudah sejak awal.