Anda di halaman 1dari 3

HUKUM MENERIMA BEASISWA ROKOK

Pertanyaan Dari:
Made Dike Jualianitakasih Ilyasa, Alumni SMA Muhammadiyah 1 Denpasar Bali,
dengan alamat m.dike7799@gmail.com
(disidangkan pada Jumat, 15 Rajab 1440 H / 22 Maret 2019 M)

Pertanyaan:

Assalamu ‘alaikum w.w.


Muhammadiyah melalui Majelis Tarjih telah mengeluarkan fatwa bahwasanya
merokok dihukumkan haram. Lantas bagaimana hukumnya seseseorang yang menerima
beasiswa dari perusahaan rokok?

Jawaban:

Wa ‘alaikumus-salam w.w.
Terima kasih atas pertanyaan yang telah diajukan dan kami akan berusaha
menjawabnya. Pengertian beasiswa, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah
tunjangan yang diberikan kepada pelajar atau mahasiswa sebagai bantuan biaya belajar.
Belajar, atau dengan kata lain menuntut ilmu, adalah kewajiban bagi setiap muslim karena
sebagai bentuk amal shalih dan ibadah kepada Allah swt, sebagaimana firman-Nya,
ٍ ‫ ي ْرفعِ للاه الَّذِين آمنهوا ِمن هك ْم والَّذِين أهوتهوا ْال ِع ْلم درجا‬...
،‫ت وللاه ِبما ت ْعملهون خبِير [المجادلة‬
.]١١ :58
... Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-
orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Allah Maha Mengetahui apa yang
kamu kerjakan [QS. al-Mujadalah (58): 11].
Selain itu terdapat pula keterangan dalam hadis sebagai berikut,
‫ب ْال ِع ْل ِم ف ِريضة على هك ِل‬
‫سو هل للاِ صلَّى للاه عل ْي ِه وسلَّم طل ه‬
‫ع ْن أن ِس ب ِْن مالِكٍ قال قال ر ه‬
.]‫هم ْس ِل ٍم [رواه ابن ماجه‬
Dari Anas bin Malik )diriwayatkan) ia berkata, Rasulullah saw bersabda, menuntut ilmu
adalah kewajiban bagi setiap muslim [HR. Ibnu Majah no. 220].
Sementara itu, persoalan muncul dengan biaya pendidikan yang semakin tinggi yang
tak bisa dipungkiri dirasa sangat memberatkan bagi masyarakat yang kurang mampu.
Banyaknya beasiswa yang ditawarkan oleh berbagai instansi atau perusahaan seperti
beasiswa dari perusahaan rokok, menjadi permasalahan tersendiri karena sejauh ini muncul
pertanyaan apa hukum menerima beasiswa tersebut. Sebagaimana yang telah terjadi bahwa
tidak menutup kemungkinan setiap perusahaan yang mengeluarkan beasiswa pendidikan
pasti memiliki tujuan tertentu demi kelancaran perusahaan tersebut seperti untuk
mempopulerkan perusahaan itu sendiri karena dengan banyaknya peluang beasiswa maka
hal tersebut dapat memberikan perhatian khusus dari masyarakat luas.
Sebagaimana telah ditegaskan dalam Fatwa Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan
Pusat Muhammadiyah No.6/SM/MTT/111/2010 Tentang Hukum Merokok, bahwasanya
merokok dihukumi haram. Namun, dalam fatwa tersebut tidak ditemukan keterangan yang
tegas tentang hukum menerima beasiswa dari perusahaan rokok. Oleh karena itu, untuk
menjawab pertanyaan tersebut, akan kami kaji berdasarkan dalil-dalil berikut ini,
1. Menerima dan memanfaatkan beasiswa dari perusahaan barang-barang haram, adalah
bentuk kerjasama atas dosa dan pelanggaran dan ini merupakan hal terlarang, sesuai
dengan firman Allah swt,
ِ ‫اْلثْ ِم و ْالعهدْو‬
.]٢ :5 ،‫ [المآئدة‬... ‫ان‬ ِ ْ ‫ وتعاونهوا على ْال ِب ِر والت َّ ْقوى ۖ وَل تعاونهوا على‬...
... tolong menolonglah dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa dan jangan tolong-
menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan ... [QS. al-Maidah (5): 2].
2. Mencampuradukkan antara aktifitas al-haq (kebenaran) yakni menuntut ilmu dengan
al-bathil (kesalahan) adalah terlarang, sebagaimana firman Allah swt,
.]٤٢ :2 ،‫اط ِل وت ْكت ه هموا ْالح َّق وأنت ه ْم ت ْعل همون [القرة‬
ِ ‫سوا ْالح َّق بِ ْالب‬
‫وَل ت ْلبِ ه‬
Janganlah kamu campuradukkan kebenaran dengan kebatilan dan (janganlah) kamu
sembunyikan kebenaran, sedangkan kamu mngetahuinya [QS. al-Baqarah (2): 42].
3. Aktifitas kebaikan yang dibiayai dengan dana yang tidak halal tidak akan diterima oleh
Allah swt, sesuai petunjuk dalam hadis berikut,
‫سو هل للاِ صلَّى للاه عل ْي ِه وسلَّم م ْن تصدَّق‬ ‫ضي للاه ع ْنهه قال قال ر ه‬ ِ ‫ع ْن أ ِبي ههريْرة ر‬
َّ ‫ب وَل ي ْقب هل للاه إِ ََّل‬
‫الطيِب وإِ َّن للا يتقبَّلهها ِبي ِمي ِن ِه ث ه َّم يهربِيها‬ ٍ ِ‫ب طي‬ ٍ ‫بِع ْد ِل ت ْمرةٍ ِم ْن ك ْس‬
.]‫اح ِب ِه كما يهر ِبي أحد ه هك ْم فله َّوهه حتَّى ت هكون ِمثْل ْالجب ِل [رواه البخاري‬
ِ ‫ِلص‬
Dari Abu Hurairah r.a. (diriwayatkan) ia berkata, Rasulullah saw bersabda,
barangsiapa bersedekah dengan sebutir kurma (hasil) dari usahanya sendiri yang baik
(halal), dan Allah tidak menerima kecuali yang baik saja, sesungguhnya Allah akan
menerima dari sisi kanan-Nya (diterima dengan baik), kemudian merawatnya untuk
pemiliknya sebagaimana seseorang di antara kalian merawat anak kuda hingga
membesar seperti gunung [HR. al-Bukhari nomor 1321].
4. Menghadapi adanya kemungkaran, sebisa mungkin menghilangkan atau mengubahnya,
bukan malah memperkuatnya, sebagaimana disebutkan dalam hadis Nabi saw,
‫سول للاِ صلَّى للاه عل ْي ِه وسلَّم يقهو هل‬ ‫قال أبهو س ِعي ٍد أ َّما هذا فق ْد قضى ما عل ْي ِه س ِم ْعته ر ه‬
‫م ْن رأى ِم ْن هك ْم هم ْنك ًرا ف ْليهغ ِي ْرهه ِبي ِد ِه فإ ِ ْن ل ْم يسْت ِط ْع ف ِب ِلسانِ ِه فإ ِ ْن ل ْم يسْت ِط ْع ف ِبق ْل ِب ِه وذ ِلك‬
.]‫ان [رواه مسلم‬ ِ ‫اْليم‬ ِْ ‫ف‬
‫أضْع ه‬
Abu Said (diriwayatkan) berkata, sungguh, orang ini telah memutuskan (melakukan)
sebagaimana yang pernah aku dengar dari Rasulullah saw bersabda, barangsiapa di
antara kamu melihat kemungkaran hendaklah ia mencegah kemungkaran itu dengan
tangannya. Jika tidak mampu, hendaklah mencegah dengan lisannya. Jika tidak
mampu juga, hendaklah ia mencegah dengan hatinya. Itulah selemah-lemah iman [HR.
Muslim nomor 70].
5. Menerima beasiswa dari perusahaan rokok, disadari atau tidak, sama halnya menjadi
duta promosi atau iklan bagi produk-produknya, sebagaimana hadis Nabi saw,
ِ ْ ‫سو هل للاِ صلَّى للاه عل ْي ِه وسلَّم م ْن س َّن فِي‬
‫اْلسَْل ِم‬ ‫ فقال ر ه‬... ‫ير ب ِْن ع ْب ِد للاِ قال‬ ِ ‫ع ْن ج ِر‬
‫ه‬ ‫سنَّةً حسنةً فعه ِمل بِها ب ْعدهه هكتِب لهه ِمثْ هل أ ْج ِر م ْن ع ِمل بِها وَل ي ْنقه ه‬
ِ ‫ص ِم ْن أ هج‬
‫ور ِه ْم ش ْيء‬ ‫ه‬
ْ ً ً
‫سنَّة س ِيئة فعه ِمل ِبها ب ْعدهه هكتِب عل ْي ِه ِمث هل ِو ْز ِر م ْن ع ِمل ِبها وَل‬ ْ
ِ ‫وم ْن س َّن فِي‬
‫اْلسَْل ِم ه‬
.]‫ص ِم ْن أ ْوز ِار ِه ْم ش ْيء [رواه مسلم‬ ‫ي ْنقه ه‬
Dari Jarir bin ‘Abdullah (diriwayatkan) ia berkata, ... Rasulullah saw bersabda,
barangsiapa dapat memberikan suri teladan yang baik dalam Islam, lalu suri teladan
tersebut diikuti oleh orang-orang sesudahnya, maka akan dicatat untuknya pahala
sebanyak yang diperoleh orang-orang yang mengikutinya tanpa mengurangi sedikit
pun pahala mereka. Sebaliknya, barangsiapa memberikan suri teladan yang buruk
dalam Islam, lalu suri teladan tersebut diikuti oleh orang-orang sesudahnya, maka
akan dicatat baginya dosa sebanyak yang diperoleh orang-orang yang mengikutinya
tanpa mengurangi dosa mereka sedikit pun. [HR. Muslim nomor 4830].
Setelah mengetahui pemaparan dalil-dalil di atas, maka sebagai bentuk kehati-hatian
terhadap hal yang haram, semaksimal mungkin untuk tidak menggunakan beasiswa dari
perusahaan rokok tersebut. Selain itu, sebagaimana dalam kaidah ushul fikih,
‫ما ح َّرم أ ْخذ ههه ح َّرم أ ْكلههه‬
Segala sesuatu yang haram cara mendapatkannya, maka haram pula untuk memakannya.
Adanya lembaga-lembaga zakat sebenarnya telah berusaha untuk mengantisipasi
permasalahan ini, dengan upaya memberikan beasiswa kepada pelajar yang berprestasi
terutama bagi mereka yang kurang mampu. Hanya saja usaha tersebut belum memenuhi
semua kebutuhan yang ada, sehingga mau tidak mau karena kondisi yang tidak
memungkinkan mengakibatkan seseorang untuk menggunakan beasiswa dari perusahaan
rokok tersebut. Oleh karena itu, perlu adanya kesadaran bagi umat Islam untuk selalu
membayar zakat sehingga dapat menambah dana untuk beasiswa pendidikan.
Sebagaimana yang telah disebutkan dalam ayat dan hadis di atas, bahwa menuntut
ilmu hukumnya wajib, yang dapat dikategorikan sebagai salah satu bentuk dari
mewujudkan kemaslahatan baik bagi yang bersangkutan maupun bagi masyarakat. Hal ini
dalam maqasid syari’ah (tujuan hukum Islam) termasuk kebutuhan yang dlaruri yaitu
kebutuhan yang harus ada. Untuk menjaga tujuan yang dlaruri, jika tidak ada sarana yang
lain kecuali yang dilarang, maka yang dilarang ini pun boleh untuk dilakukan atau
diterima. Hal ini sesuai dengan kaidah ushul fikih,
.‫ت‬ ‫ض هرورة ه ت ه ِبي هح ْالم ْح ه‬
ِ ‫ضورا‬ َّ ‫ال‬
Kedaruratan itu membolehkan yang madarat.
Dengan demikian, hukum menggunakan beasiswa dari perusahaan rokok pada
dasarnya tidak dapat dibenarkan kecuali apabila dalam keadaan yang sangat terpaksa yakni
tidak ada cara lain lagi untuk mendapatkan beasiswa lainnya. Dengan kata lain,
memperoleh beasiswa dari perusahaan rokok dapat dibenarkan apabila dalam keadaan
darurat, atau tidak ada cara lain untuk memperoleh biaya pendidikan bagi masyarakat
kurang mampu.
Wallahu a‘lamu bish-shawaab.

Anda mungkin juga menyukai