Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PENGANTAR MANAJEMEN

DOSEN PEMBIMBING : KURNIA FADILA, S.E. M.Sc

DISUSUN OLEH : REGITA SYALSABILLA PASHA

NPM.1912120004

INSTITUT INFORMATIKA DAN BISNIS DARMAJAYA

JL.ZA. Pagar Alam No. 93 Telp.(0721)787214 Fax.

Email : http://www.darmajaya.ac.id/

Bandar Lampung 35141


KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang
limbah dan manfaatnya untuk masyarakat.

Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah
ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk
masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Regita Syalsabilla Pasha

Npm.1912120004
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................ i

DAFTAR ISI............................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang........................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah................................................................... 2

1.3 Tujuan Penulis......................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Manajemen Resiko .............................................. 3-4

2.2 Kategori dan sumber – sumber resiko ................................... 5-6

2.3 Kebakaran hutan di Riau......................................................... 6

2.4 Dampak yang ditimbulkan dari Kebakaran Hutan di Riau Terhadap

Bisnis dan usaha pariwisata.......................................................... 7

2.5 Analisis penyelesaian atas dampak kebakaran hutan di Riau terhadap

Bisnis dan usaha pariwisata............................................................ 7

BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan.............................................................................. 8

3.2 Saran......................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA................................................................... 9
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Suatu kejadian atau peristiwa tertentu dapat mempengaruhi bisnis/usaha kita, hal tersebut
merupakan resiko dari membuka usaha yang tidak dapat kita prediksi. Memulai suatu bisnis
membutuhkan keberanian, tekad, dan manajemen serta strategi bisnis yang baik. Namun jika
Anda telah melakukan semua itu, bukan berarti jaminan bahwa Anda akan terhindar dari
resiko usaha. Dalam perkembangan dan perjalanan usaha, Anda pasti menghadapi kendala
dan kesulitan, baik yang kecil maupun kendala yang besar. Kendala tersebut biasa kita kenal
sebagai resiko usaha. Selain mendapatkan keuntungan dalam berbisnis, memiliki usaha
berarti siap untuk menerima juga resiko usaha.

Resiko merupakan bagian dari kehidupan kerja individual maupun organisasi. Berbagai
macam resiko, seperti resiko kebakaran, tertabrak kendaraan lain di jalan, resiko terkena
banjir di musim hujan dan sebagainya, dapat menyebabkan kita menanggung kerugian jika
resiko-resiko tersebut tidak kita antisipasi dari awal. Secara umum resiko dapat diartikan
sebagai suatu keadaan yang dihadapi seseorang atau perusahaan di mana terdapat
kemungkinan yang merugikan. Bagaimana jika kemungkinan yang dihadapi dapat
memberikan keuntungan yang sangat besar, dan walaupun mengalami kerugian sangat kecil
sekali. Misalnya membeli lotere. Jika beruntung maka akan mendapat hadiah yang sangat
besar, tetapi jika tidak beruntung uang yang digunakan membeli lotere relatif kecil. Apakah
ini juga tergolong resiko? Jawabannya adalah hal ini juga tergolong resiko. Selama
mengalami kerugian walau sekecil apapun hal itu dianggap resiko.

Mengapa resiko harus dikelola? Jawabannya tidak sulit ditebak, yaitu karena resiko
mengandung biaya yang tidak sedikit. Bayangkan suatu kejadian di mana suatu perusahaan
sepatu yang mengalami kebakaran. Kerugian langsung dari peristiwa tersebut adalah
kerugian finansial akibat asset yang terbakar (misalnya gedung, material, sepatu setengah
jadi, maupun sepatu yang siap untuk dijual). Namun juga dilihat kerugian tidak langsungnya,
seperti tidak bisa beroperasinya perusahaan selama beberapa bulan sehingga menghentikan
arus kas. Akibat lainnya adalah macetnya pembayaran hutang kepada supplier dan kreditor
karena terhentinya arus kas yang akhirnya akan menurunkan kredibilitas dan hubungan baik
perusahaan dengan partner bisnis tersebut.

Resiko dapat dikurangi dan bahkan dihilangkan melalui manajemen resiko. Peran dari
manajemen resiko diharapkan dapat mengantisipasi lingkungan cepat berubah,
mengembangkan corporate governance, mengoptimalkan strategic management,
mengamankan sumber daya dan asset yang dimiliki organisasi, dan mengurangi reactive
decision making dari manajemen puncak.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan Latar belakang masalah di atas maka rumusan masalah :
 Apa contoh dari kejadian/peristiwa historis dimasa saat ini yang dapat
memberikan dampak terhadap pengelolaan tempat kerja ?
 Bagaimana analisis tentang sebab, kronologi dan akibat yang ditimbulkan dari
peristiwa tersebut terhadap bisnis kita?

1.3 Tujuan Penulisan

Manfaat dari penulisan makalah ini yaitu selain sebagai tugas mata kuliah pengantar ilmu

manajemen, penulis berharap dengan makalah ini dapat menambahwawasan bagi pemakalah

khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Manajemen resiko

Menurut Wikipedia bahasa Indonesia menyebutkan bahwa manajemen resiko adalah suatu
pendekatan terstruktur/metodologi dalam mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan
ancaman; suatu rangkaian aktivitas manusia termasuk: penilaian resiko, pengembangan
strategi untuk mengelolanya dan mitigasi resiko dengan menggunakan
pemberdayaan/pengelolaan sumber daya. Strategi yang dapat diambil antara lain adalah
memindahkan resiko kepada pihak lain, menghindari resiko, mengurangi efek negatif resiko,
dan menampung sebagian atau semua konsekuensi resiko tertentu. Untuk dapat mengatasi
resiko usaha perlu adanya sebuah strategi yang tertata dengan baik. Ilmu Risk management
atau Manajemen Resiko Usaha sudah pasti harus Anda baca sebagai kalangan para
entrepreneur. Jika Anda berani menghadapi resiko tentunya harus punya persiapan matang
sebelumnya. Berikut adalah 4 langkah mudah memanage resiko usaha:

1. Identifikasi Resiko

Dari berbagai jenis resiko usaha yang telah dipaparan sebelumnya, Anda dapat mencoba
identifikasi kira-kira dari jenis resiko tersebut yang dapat muncul dalam usaha Anda adalah
yang mana. Terkadang proses ini terlalu menjemukan karena ternyata resiko yang Anda
bayangkan sebelumnya dapat muncul lebih banyak. Namun ketika resiko ini lebih sedikit
dampaknya daripada keuntungan tentunya Anda tidak akan sia-sia berusaha untuk mengatasi
resiko ini. Inti dari proses ini adalah dibuatnya sebuah daftar dari setiap resiko yang dapat
terjadi pada usaha Anda.
2. Ranking Berdasar Kerugian

Setelah memiliki daftar tentang berbagai resiko usaha, saatnya Anda menganalisa dan
mengurutkannya berdasarkan dampak terburuk. Anda harus fokus pada resiko yang paling
besar akibatnya dan paling sering dialami terutama terhadap jenis usaha Anda yang serupa.
Cari apa saja dampaknya terhadap Anda, terhadap karyawan, terhadap kelangsungan
perusahaan dan bahkan terhadap lingkungan.

3. Control Resiko

Daftar dengan berbagai resiko ini tidak akan berarti jika tidak ada rencana aksi yang dapat
dilakukan untuk penganggulangannya. Dalam menyikapi resiko usaha terdapat 5 bentuk
sikap:

a. Risk Avoidance (Menghindari Resiko).

Sikap berikut sering kali tidak efektif karena dengan menghindari resiko ini berarti Anda
tidak berani mengambil kesempatan untuk berusaha dan mengatasi resiko, Anda bahkan tidak
belajar akan apapun. Tindakan ini berarti Anda tidak melakukan tindakan yang dapat
menyebabkan resiko tersebut terjadi, termasuk tidak jadi melakukan suatu strategi usaha yang
telah disusun.

b. Risk Reduction (Mengurangi Resiko).

Hal ini berarti mencari sebuah tindakan untuk mengurangi kerugian dari sebuah resiko yang
dapat terjadi. Kemungkinan resiko terjadi tetap ada namun dampaknya sebisa mungkin
diminimalisir. Misalnya, sistem alarm pendeteksi kebakaran, kebakaran tetap dapat terjadi
namun resiko kerugian dapat dikurangi dengan sistem ini.

c. Risk Transfer (Memindahkan Resiko).

Selain menghindari dan mengurangi resiko, kita juga bisa mengalihkan resiko. Kita bisa
mengalihkan tanggung jawab kepada pihak lain dengan membayar jasa tersebut. Contoh jika
Anda memiliki perusahaan barang pecah belah dan harus mengirimkannya ke tempat yang
cukup jauh dan jalan yang kurang memadai, daripada Anda sendiri atau karyawan sendiri
yang mengantar lebih baik Anda memilih membayar jasa pengantar yang memiliki asuransi
barang pecah belah. Tentu resikonya akan Anda pindahkan ke pihak pengantar ini.

d. Risk Retention (Menerima Resiko).

Menerima artinya Anda hanya bisa merelakan kerugian tersebut terjadi. Sikap ini tentunya
diambil jika tidak ada cara lain untuk menghadapinya. Contohnya jika Anda salah
menghitung uang atau salah mengirim barang tentunya kerugian mau tidak mau harus Anda
terima. Perlu diingat pula jika dampak kerugiannya terlalu besar maka lebih baik
menghindari daripada menerimanya.

4. Monitoring dan Review

Setelah Anda berhasil mengidentifikasi Resiko dan memilih strategi yang dapat diterapkan
untuk setiap resiko, saatnya Anda untuk selalu waspada akan segala isu yang ada.

2.2 Kategori dan Sumber – sumber Resiko

 Kategori resiko

1. Resiko spekulatif

Resiko spekulatif adalah suatu keadaan yang dihadapi perusahaan yang dapat
memberikan keuntungan dan juga dapat memberikan kerugian. Resiko spekulatif
kadang-kadang dikenal dengan istilah resiko bisnis (business risk). Seseorang yang
menginvestasikan dananya di suatu tempat menghadapi dua
kemungkinan. Kemungkinan pertama investasinya menguntungkan atau malah
investasinya merugikan. Resiko yang dihadapi seperti ini adalah resiko spekulatif.
2. Resiko murni

Resiko murni (pure risk) adalah sesuatu yang hanya dapat berakibat merugikan atau
tidak terjadi apa-apa dan tidak mungkin menguntungkan. Salah satu contoh adalah
kebakaran, apabila perusahaan menderita kebakaran, maka perusahaan tersebut akan
menderita kerugian. Kemungkinan yang lain adalah tidak terjadi kebakaran. Dengan
demikian kebakaran hanya menimbulkan kerugian, bukan menimbulkan keuntungan
kecuali ada kesengajaan untuk membakar dengan maksud-maksud tertentu. Resiko
murni adalah sesuatu yang hanya dapat berakibat merugikan atau tidak terjadi apa-apa
dan tidak mungkin menguntungkan. Salah satu cara menghindarkan resiko murni
adalah dengan asuransi. Dengan demikian besarnya kerugian dapat diminimalkan.

 Sumber – sumber Resiko

Sumber fisik > semua fasilitas seperti gedung, instalasi listrik, peralatan dan mesin
memiliki resiko masing – masing.

Kondisi sosial > kondisi sosial secara umum menyangkut prilaku dan lokasinya.

Politik > politik juga dapat memberi pengaruh terhadap bisnis yang kita jalankan.

2.3Kebakaran Hutan di Riau

Provinsi Riau tengah menjadi sorotan akibat tebalnya kabut asap beberapa hari terakhir.
Akibatnya, jarak pandang di Ibu Kota Riau, Pekanbaru hanya mencapai 300 meter.
Tebalnya kabut asap disebabkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi. Tak
hanya di wilayah Sumatera, karhutla juga terjadi di beberapa titik di Kalimantan.
Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Provinsi Riau terus bertambah. Kebakaran tersebut
memicu munculnya kabut asap dan hampir merata menyelimuti bumi Lancang Kuning
itu.Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Jim
Gafur mengatakan, luas hutan dan lahan yang terbakar di Riau sejak 1 Januari hingga 9
September 2019 sebanyak total 6.464 hektare.

2.4 Dampak yang ditimbulkan dari Kebakaran Hutan di Riau Terhadap Bisnis dan
usaha pariwisata

Kebakaran hutan yang terjadi di riau ini menyebabkan riau mengalami kerugian materil yang
cukup besar, koordinator Pusat Studi Lingkungan Hidup, Universitas Riau Dr Suwondo MS
memperkirakan Riau mengalami kerugian materiil sebesar Rp 50 triliun lebih akibat
kabut asap kebakaran hutan dan lahan atau karhutla melanda daerah itu sejak beberapa
bulan terakhir.

Kerugian sebesar Rp50 triliun itu berasal dari terganggunya aktivitas perdagangan, jasa, kuliner,
perkebunan, dan kerugian waktu delay dari aktivitas penerbangan, sehingga dapat dikatakan bahwa
usaha dan bisnis di bidang Pariwisata lah yang banyak mengalami kerugian. Kadin Riau telah
merinci menghitung berbagai kerugian yang diderita para pengusaha. Pertama dirasakan pelaku
bisnis tur dan perjalanan ASITA (Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies) Riau.
Saat ini, banyak para wisatawan yang membatalkan kunjungannya ke destinasi wisata di Riau.
Menyusutnya kunjungan wisatawan tersebut berdampak ke berbagai sektor usaha yang terkait
dengan pariwisata. Selain hotel, toko oleh-oleh dan sektor kuliner juga turut terdampak.

2.5 Analisis penyelesaian atas dampak kebakaran hutan di Riau terhadap

Bisnis dan usaha pariwisata

Kebakaran hutan yang terjadi di Riau merupakan contoh dari resiko usaha murni, yaitu resiko
yang hanya dapat menyebabkan kerugian, resiko ini juga tidak dapat diprediksi dan tidak
dapat dikendalikan tetapi jika resiko ini sudah terjadi dan berdampak pada bisnis/usaha yang
saya jalankan, solusi saya untuk mengatasinya adalah melakukan perkiraan kerugian yang
saya alami, dan mulai menyusun rencana bisnis pariwisata ditempat lain yang minim resiko
sehingga bisnis pariwisata yang saya jalani dapat bertahan lama dan tidak mengalami
kerugian.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan eksperimen yang telah dilakukan maka

penulis mengambil kesimpulan bahwa:

1. Setiap usaha pasti memiliki resiko


2. Setiap kejadian / peristiwa dapat memberikan dampak terhadap
bisnis/usaha yang kita jalankan
3. Beberapa resiko usaha tidak dapat di prediksi dan di hindari
4. Untuk pembisnis yang baru memulai usaha sebaiknya menjalankan
bisnis yang memiliki resiko usaha yang minim

B. Saran

Dari uraian diatas, penulis memberikan saran sebagai berikut:

1. Sebelum menjalankan usaha sebaiknya menyusun rencana manajemen resiko yang baik
agar dapat maminimalkan resiko usaha

2. Untuk pembisnis yang baru memulai sebaiknya memilih jenis usaha yang memiliki resiko
minim
DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.com/amp/amp.kontan.co.id/news/karhutla-bisa-bikin-ekonomi-koma

https://www.google.com/amp/s/bisnis.tempo.co/amp/1250023/kebakaran-hutan-pengusaha-
riau-rugi-hingga-ratusan-miliar

https://www.google.com/amp/s/amp.kompas.com/regional/read/2019/09/09/19101291/kebak
aran-hutan-dan-lahan-kian-meluas-kabut-asap-merata-di-riau

https://www.google.com/amp/s/bisnis.tempo.co/amp/1246082/bnpb-sebut-kebakaran-hutan-
328-ribu-hektare-terbanyak-di-riau

http://ciputrauceo.net/blog/2015/5/22/pengertian-resiko-usaha

Anda mungkin juga menyukai