Anda di halaman 1dari 16

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada awalnya istilah puisi berasal dari kata bahasa Yunani poites, yang berarti

pembangun, pembentuk, pembuat.Selanjutnya, makna kata tersebut menyempit

menjadi hasil seni sastra yang kata-katanya disusun menurut syarat tertentu

dengan menggunakan irama, sajak dan kadang-kadang kata kiasan.

Menurut zamannya puisi dibedakan menjadi 2 (dua),yaitu : puisi lama dan

puisi baru. Puisi lama merupakan puisi yang terkait oleh aturan-aturan, puisi baru

adalah puisi yang tidak terkait oleh aturan, artinya Puisi baru bentuknya lebih

bebas daripada puisi lama, baik dalam segi jumlah baris, suku kata, maupun rima .

B. Perumusan Masalah

1. Menjelaskan Pengertian Puisi

2. Menjelaskan unsur-unsur Puisi Lama

3. Menjelaskan unsur – unsur Puisi Baru

4. Menjelaskan Makna dalam puisi

5. Menjelaskan Penggunaan Majas dalam puisi

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PUISI

Secara etimologis istilah puisi berasal dari kata bahasa Yunani poites, yang

berarti pembangun, pembentuk, pembuat.Dalam bahasa Latin dari kata poeta,

yang artinya membangun, menyebabkan, menimbulkan, menyair.Dalam

perkembangan selanjutnya, makna kata tersebut menyempit menjadi hasil seni

sastra yang kata-katanya disusun menurut syarat tertentu dengan menggunakan

irama, sajak dan kadang-kadang kata kiasan. Menurut jamannya puisi di bedakan

menjadi 2 (dua), antara lain :

B. PENGERTIAN PUISI MENURUT PARA AHLI

a. H.B.JASSIN

Puisi adalah sebuah pengucapan dengan sebuah perasaan yang

mengandung sebuah fikiran dan tanggapan.

b. WALUYO

Puisi ialah sebuah karya sastra dengan bahasa yang

didapatkan,dipersingkat dan diberi irama dengan bunyi yang padu dan

pemilihan sebuah kata-kata kias.

c. USMAN AWANG

Puisi ialah bukanlah sebuah nyanyian orang putus asa yang mencari

sebuah ketenangan dan kepuasan dalam puisi yang di tulisnya.

2
d. DJOKO PRADOPO

Puisi ialah sebuah aktivitas pemadatan,yaitu sebuah proses

senciptaan dengan cara menangkapi kesan-kesan lalu mengkoneksinya.

e. MENURUT PEMAKAlAH

Dari beberapa pendapat para ahli tersebut dapat saya simpulka dan dapat saya

memahami dengan jelas pengertian puisi yang yang dijelaskan oleh WALUYO

yang menjelaskan tentang puisi yang dapat saya pahami dengan mudah menurut1

saya.

1. PUISI LAMA

Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Aturan- aturan itu

antara lain :

- Jumlah kata dalam 1 baris

- Jumlah baris dalam 1 bait

- Persajakan (rima)

- Banyak suku kata tiap baris

- Irama

1
http://gudangbukuku.wordpress.com//02/12/puisi-lama-dan-puisi-baru/

3
1.1 Ciri-ciri Puisi Lama

Ciri puisi lama:

a. Merupakan puisi rakyat yang tak dikenal nama pengarangnya

b. Disampaikan lewat mulut ke mulut, jadi merupakan sastra lisan

c. Sangat terikat oleh aturan-aturan seperti jumlah baris tiap bait,

jumlah suku kata maupun rima

1.2.Jenis Puisi Lama

Yang termasuk puisi lama adalah

a. Mantra adalah ucapan-ucapan yang dianggap memiliki kekuatan

gaib

b. Pantun adalah puisi yang bercirikan bersajak a-b-a-b, tiap bait 4

baris, tiap baris terdiri

dari 8-12 suku kata, 2 baris awal sebagai sampiran, 2 baris berikutnya sebagai isi.

Pembagian pantun menurut isinya terdiri dari pantun anak, muda-mudi,

agama/nasihat, teka-teki, jenaka

c. Karmina adalah pantun kilat seperti pantun tetapi pendek

d. Seloka adalah pantun berkait

e. Gurindam adalah puisi yang berdirikan tiap bait 2 baris, bersajak a-

a-a-a, berisi nasihat

f. Syair adalah puisi yang bersumber dari Arab dengan ciri tiap bait 4

baris, bersajak a-a-a-a, berisi nasihat atau cerita

4
g. Talibun adalah pantun genap yang tiap bait terdiri dari 6, 8,

ataupun 10 baris

1.3.Ciri-ciri dari jenis puisi lama

a. Pantun

Ciri – ciri :

1.Setiap bait terdiri 4 baris

2.Baris 1 dan 2 sebagai sampiran

3.Baris 3 dan 4 merupakan isi

4.Bersajak a – b – a – b

5.Setiap baris terdiri dari 8 – 12 suku kata

6.Berasal dari Melayu (Indonesia)

7.Syair

Ciri-ciri syair

1.Terdiri dari 4 baris

2.Berirama aaaa

3.Keempat baris tersebut mengandung arti atau maksud penyair

5
2. PUISI BARU

Puisi baru bentuknya lebih bebas daripada puisi lama baik dalam segi jumlah

baris, suku kata, maupun rima2.

2.1 Ciri-ciri Puisi Baru

2.2 Bentuknya rapi, simetris;

2.3 Mempunyai persajakan akhir (yang teratur);

2.4 Banyak mempergunakan pola sajak pantun dan syair meskipun

ada pola yang lain;

2.5 Sebagian besar puisi empat seuntai;

2.6 Tiap-tiap barisnya atas sebuah gatra (kesatuan sintaksis)

2.7 Tiap gatranya terdiri atas dua kata (sebagian besar) : 4-5 suku

kata.

2.8 Jenis-jenis Puisi Baru

Menurut larik / isinya, puisi dibedakan atas :

a) Balada adalah puisi berisi kisah/cerita

b) Himne adalah puisi pujaan untuk Tuhan, tanah air, atau pahlawan

c) Ode adalah puisi sanjungan untuk orang yang berjasa

d) Epigram adalah puisi yang berisi tuntunan/ajaran hidup

e) Romance adalah puisi yang berisi luapan perasaan cinta kasih

2
http://zeepro.blogspot.com/2012/02/makalah-puisi-.html

6
f) Elegi adalah puisi yang berisi ratap tangis/kesedihan

g) Satire adalah puisi yang berisi sindiran/kritik

Macam-macam puisi baru dilihat dari lirik / bentuknya antara lain:

a) Distikon

b) Terzina

c) Quatrain

d) Quint

e) Sektet

f) Septime

g) Oktaf/Stanza

h) Soneta

2.9 Ciri-ciri dari Jenis Puisi Baru

Ciri puisi dari Jenis isinya :

a) Balada

Ciri-ciri balada

Balada jenis ini terdiri dari 3 (tiga) bait, masing-masing dengan 8 (delapan)

larik dengan skema rima a-b-a-b-b-c-c-b. Kemudian skema rima berubah menjadi

a-b-a-b-b-c-b-c. Larik terakhir dalam bait pertama digunakan sebagai refren dalam

bait-bait berikutnya.

7
b) Hymne

Ciri-ciri hymne:

Lagu pujian untuk menghormati seorang dewa, Tuhan, seorang pahlawan,

tanah air, atau alma mater (Pemandu di Dunia Sastra).

Sekarang ini, pengertian himne menjadi berkembang.Himne diartikan sebagai

puisi yang dinyanyikan, berisi pujian terhadap sesuatu yang dihormati (guru,

pahlawan, dewa, Tuhan) yang bernafaskan ke-Tuhan-an.

c) Ode

Ciri-ciri ode

Ciri ode nada dan gayanya sangat resmi (metrumnya ketat), bernada anggun,

membahas sesuatu yang mulia, bersifat menyanjung baik terhadap pribadi tertentu

atau peristiwa umum.

d) Epigram

Epigramma (Greek); unsur pengajaran; didaktik; nasihat membawa ke

arah kebenaran untuk dijadikan pedoman, ikhtibar; ada teladan.

e) Romance

Romantique (Perancis); keindahan perasaan; persoalan kasih sayang, rindu

dendam, serta kasih mesra

8
f) Elegi

Ciri-ciri elegi

Sajak atau lagu yang mengungkapkan rasa duka atau keluh kesah karena sedih

atau rindu, terutama karena kematian/kepergian seseorang.

g) Satire

Satura (Latin) ; sindiran ; kecaman tajam terhadap sesuatu fenomena; tidak

puas hati satu golongan (ke atas pemimpin yang pura-pura, rasuah, zalim etc)

Ciri puisi dari Jenis bentuknya :

a) Distikon

1. 2 baris; sajak 2 seuntai

2. Distikon (Greek: 2 baris)

3. Rima – aa– bb

b) Terzina

Terzina (Itali: 3 irama)

c) Quatrain

1. Quatrain (Perancis: 4 baris)

2. Pada asalnya ada 4 rangkap

3. Dipelopori di Malaysia oleh Mahsuri S.N.

9
d) Quint

Pada asalnya, rima Quint adalah /aaaaa/ tetapi kini 5 baris dalam serangkap

diterima umum sebagai Quint (perubahan ini dikatakan berpunca dari kesukaran

penyair untuk membina rima /aaaaa/

e) Sextet

1. sextet (latin: 6 baris)

2. Dikenali sebagai ‘terzina ganda dua’

3. Rima akhir bebas

f) Septima

1. septime (Latin: 7 baris)

2. Rima akhir bebas

g) Oktav

1. Oktaf (Latin: 8 baris)

2. Dikenali sebagai ‘double Quatrain’

h) Soneta

ciri – ciri soneta :

1. Terdiri atas 14 baris

2. Terdiri atas 4 bait, yang terdiri atas 2 quatrain dan 2 terzina

3. Dua quatrain merupakan sampiran dan merupakan satu kesatuan yang

disebut octav.

10
4. Dua terzina merupakan isi dan merupakan satu kesatuan yang disebut isi

yang disebut sextet.

5. Bagian sampiran biasanya berupa gambaran alam

6. Sextet berisi curahan atau jawaban atau kesimpulan daripada apa yang

dilukiskan dalam ocvtav , jadi sifatnya subyektif.

7. Peralihan dari octav ke sextet disebut volta

8. Penambahan baris pada soneta disebut koda.

9. Jumlah suku kata dalam tiap-tiap baris biasanya antara 9 – 14 suku kata

10. Rima akhirnya adalah a – b – b – a, a – b – b – a, c – d – c, d – c – d.

3. JENIS MAKNA DALAM PUISI

Pembagian kedua jenis makna ini didasarkan ada tidaknya penambahan makna

pada makna dasar suatu kata berdasarkan nilai rasa, pikiran, atau tanggapan kita.

a. Makna denotasi adalah makna yang tidak mengalami perubahan apapun

dari makna asalnya.

b. Makna konotatif adalah makna yang telah mengalami penambahan dari

makna asalnya. Ada tidaknya penambahan makna itu dapat diketahui

setelah kata itu digunakan dalam kalimat.

4. PENGGUNAAN MAJAS DALAM PUISI

Majas menjadi unsur penting dalam sebuah karya tulis, khususnya puisi.ini

dapat menjadi dayatarik puisi, mampu menimbulkan suasana segar, hidup, dan

11
memberikan kejelasan dalam pencitraan. Majas mampu mengimbau indra

pembaca karena sering lebih konkret daripada ungkapan harfiah. Selain itu, majas

pun lebih ringkas daripada padanannya yang terungkap dalam kata biasa.

Berikut penjelasan mengenai macam-macam majas yang sering digunakan

dalam karya tulis3.

a. Perumpamaan (Simile)

Perumpamaan (simile) adalah perbandingan dua hal yang pada hakikatnya

berlainan dan dengan sengaja kita anggap sama. Perbandinganitu secara eksplisit

dijelaskan dengan pemakaian kata bagai, sebagai, ibarat, seperti, bak, laksana,

semisal, seumpama, umpama, dan serupa.

b. Metafora

Metafora adalah perbandingan yang dilakukan secara implisit antara dua

hal yang berbeda. Metafora hampir sama dengan perumpamaan, hanya saja dalam

metafora perbandingan dilakukan secara langsung tanpa menggunakan kata bagai,

sebagai, ibarat, seperti, bak, laksana, semisal, seumpama, umpama, dan serupa.

c. Personifikasi

Personifikasi adalah majas yang melekatkan sifat-sifat insani (manusiawi)

pada benda-benda yang tidak bernyawa dan ide yang abstrak Penggunaan majas

personifikasi dapat memberi kejelasan dan memberikan bayangan angan (citraan)

yang konkret.
3
http://www.wikipedia.puisi.com

12
d. Alegori

Alegori adalah ceritakisahan yang mengisahkan hal lain atau kejadian lain.

Alegori dapat dikatakan sebagai metafora yang dilanjutkan.Jadi memahami majas

alegori harus dari keseluruhan isi puisi.

e. Hiperbola

Hiperbola adalah majas yang melebih-lebihkan apa yang sebenarnya

dimaksudkan, baik jumlah, ukuran, atau sifat-sifatnya. Tujuan penyair

menggunakan majas hiperbola adalah untuk mendapatkan perhatian yang lebih

saksama dari pembaca. Dengan kata lain, penyair berusaha mencuri perhatian

pembacaagar terus tertarik untuk memahami puisinya.

f. Litotes

Litotes sering dikatakan kebalikan dari hiperbola, yaitu majas yang di

dalam pengungkapannya menyatakan sesuatu yang positif dengan bentuk yang

negatif atau bentuk yang bertentangan.Litotes mengurangi atau melemahkan

kekuatan pernyataan yang sebenarnya.

g. Metonimia

Metonimia berasal dari bahasa Yunani Metonima adalah sejenis majas

yang mempergunakan nama sesuatu barang untuk sesuatu yang lain yang

berkaitan erat dengannya. Moeliono mengatakan bahwa metonimia adalah majas

yang memakai nama ciri atau nama hal yang ditautkan dengan orang, barang, atau

hal, sebagai penggantinya.

13
h. Sinekdoke

Sinekdoke adalah majas yang menyebutkan nama bagian sebagai

pengganti nama keseluruhannya atau sebaliknya. Sinekdoke digunakan untuk

melihat kejadian langsung dari sumber yang menimbulkan peristiwa hingga

gambaran lebih konkret. Ada dua macam sinekdoke, yakni pars prototo dan totem

pro parte.

1. Pars pro toto adalah sinekdoke bagian untuk keseluruhan. Maksudnya

untuk menonjolkan suatu hal dengan menyebutkan salah satu bagian

yang terpenting dari keseluruhan hal, keadaan, atau benda dalam

hubungan tertentu. Misalnya, untuk menggambarkan orang, hanya

menyebutkan suara , mata, hidung, atau bagian tubuh yang lain.

2. Totem pro parte adalah sinekdoke yang menyebutkan keseluruhan atau

melihat sesuatu secara generalisasi untuk menonjolkan sebagian.

14
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Secara etimologis istilah puisi berasal dari kata bahasa Yunani poites, yang

berarti pembangun, pembentuk, pembuat.Dalam bahasa Latin dari kata poeta,

yang artinya membangun, menyebabkan, menimbulkan, menyair.Dalam

perkembangan selanjutnya, makna kata tersebut menyempit menjadi hasil seni

sastra yang kata-katanya disusun menurut syarat tertentu dengan menggunakan

irama, sajak dan kadang-kadang kata kiasan.menurut zamannya puisi di bagi

menjadi 2 (dua), yaitu : puisi lama dan puisi baru. Puisi lama merupakan puisi

yang terikat oleh aturan-aturan. Puisi baru adalah puisi bentuknya lebih bebas

daripada puisi lama, baik dalam segi jumlah baris, suku kata, maupun rima.

15
DAFTAR PUSTAKA

http://gudangbukuku.wordpress.com//02/12/puisi-lama-dan-puisi-baru/

http://zeepro.blogspot.com/2012/02/makalah-puisi-.html

http://www.wikipedia.puisi.com

16

Anda mungkin juga menyukai