Lkti Kami
Lkti Kami
Oleh:
Ahmad Idris
Anisa Mu’asomah
Yekti Indriana Sari
1
YAYASAN HASYIM ASY’ARI
SMA. A. WAHID HASYIM
TEBUIRENG – JOMBANG
STATUS : TERAKREDITASI ” A ” NSS : 304050402007
Tomol Pos 5 Jombang 61471. Telp (0321) 874289,Fax. 864110. Email : sma_awh@tebuireng.net
LEMBAR PENGESAHAN
Judul :
Pengelolaan Limbah Cair Tahu dengan Teknologi Biofilter sebagai Inovasi
Pengendali Pencemaran Air Sungai
(Studi Lapangan Di Desa Bapang kabupaten Jombang)
MENGESAHKAN
Kepala Sekolah
2
KATA PENGANTAR
Kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat
taufik serta hidayah-Nya kami dapat menyusun Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang
berjudul “Pengelolaan Limbah Cair Tahu dengan Teknologi Biofilter sebagai
Inovasi Pengendali Pencemaran Air Sungai (Studi Lapangan di Desa Bapang
Kecamatan Jogoroto Kabupaten Jombang)”.
Penulisan ini kami buat dalam rangka mengikuti Lomba Karya Tulis
Ilmiah tingkat SMA sederajat yang diadakan oleh Jaring-Jaring Komunikasi
Pemantauan Kualitas Air (JKPKA).
Penulis menyadari dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini masih jauh
dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun
sangat diharapkan demi kesempurnaan dalam penulisan selanjutnya.
Penulis ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu
terutama kepada orang tua yang sudah memberikan doa dan restunya kepada
kami baik berupa moril maupun materiil hingga terselesaikan karya tulis ini.
Akhirnya, penulis berharap karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi
penulis pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.
Penulis
3
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................ ii
KATA PENGANTAR...................................................................................... iii
DAFTAR ISI.................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR....................................................................................... vi
DAFTAR TABEL............................................................................................ vii
ABSTRAKSI................................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang........................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah...................................................................................... 3
1.3. Tujuan Penelitian....................................................................................... 3
1.4. Manfaat Penelitian..................................................................................... 3
1.5. Hipotesa...................................................................................................... 4
4
3.6. Alat dan Bahan............................................................................................ 14
BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan................................................................................................ 21
5.2. Saran-Saran................................................................................................ 21
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 22
LAMPIRAN..................................................................................................... 23
5
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Data produksi dan jumlah limbah tahu desa Bapang kabupaten
Jombang……..………………………………………………………...6
6
DAFTAR GAMBAR
7
ABSTRAKSI
Pengolahan Limbah Cair Tahu dengan Teknologi Biofilter
sebagai Inovasi Pengendalian Pencemaran Air Sungai
(Studi Lapangan Di Desa Bapang Jogoroto kabupaten Jombang)
Oleh :
Ahmad Idris
Anisa Mu’asomah
Yekti Indriana Sari
8
Kata kunci : Pengolahan limbah cair tahu, Perlakuan awal, hasil pengolahan
limbah.
9
BAB I
PENDAHULUAN
1
Penelitian mengenai pengolahan limbah cair tahu terus dikembangkan,
bahkan menjadi salah satu program penting karena untuk mengurangi tingkat
pencemaran air sungai sehingga kualitas air sungai kembali layak untuk dipakai.
Tujuan utama pengolahan air limbah adalah untuk mengurai kandungan bahan
pencemar di dalam air terutama senyawa organik, padatan tersuspensi,
mikroorganisme patogen, dan senyawa organik yang tidak dapat diuraikan oleh
mikroorganisme yang terdapat di alam (Hidayat, 2008).
Limbah cair industri tahu memiliki beban pencemar yang tinggi. Padatan
tersuspensi maupun terlarut yang terdapat pada limbah tidak diolah maka akan
mengalami perubahan fisik, kimia dan hayati yang menghasilkan zat toksin atau
zat cemar lingkungan. Juga apabila dibiarkan dilingkungan akan menjadi busuk
dan menimbulkan bau tidak sedap (Nurhasan,1991). Akibatnya, limbah ini
mengurangi kenyamanan masyarakat yang tinggal disekitar Daerah Aliran Sungai
(DAS). Selain itu, limbah tersebut limbah dapat menurunkan kadar oksigen (O2)
yang terlarut dalam air, sehingga apabila pencemaran terus dilakukan akan
mengancam ekosistem perairan dan membunuh organisme perairan.
Melihat realita tersebut, perlu dilakukan kegiatan pengolahan limbah tahu
sebelum akhirnya limbah tersebut dibuang kelingkungan terutama sungai.
Pengolahan limbah cair tahu dapat dilakukan dengan beberapa cara salah satunya
dengan menggunakan teknologi biofilter yang mudah diaplikasikan, efektif,
ekonomis, dan ramah lingkungan, dengan tujuan untuk menanggulangi masalah
pencemaran sungai akibat limbah cair tahu di desa Bapang kecamatan Jogoroto
kabupaten Jombang sebagai sampel observasi lapang.
Menurut Icha (2011), biofilter dapat mengurangi zat berbahaya yang
terkandung didalam limbah serta dapat menetralisir bau tidak sedap yang
dihasilkan oleh limbah. Biofilter dapat bekerja secara maksimal bergantung pada
bahan penyusun pembuatannya, salah satu bahan yang efektif dalam mengatasi
pencemaran adalah eceng gondok dan kulit pisang yang dipadu dengan arang,
sabut kelapa, pasir dan batu kerikil. Menurut hasil penelitian bahan tersebut dapat
menetralisir zat berbahaya serta bau tidak sedap yang ditimbulkan limbah.
2
1.2. Rumusan Masalah
Untuk menghindari penyimpangan atau kesalahan dalam penafsiran
terhadap masalah yang dibahas, maka diperlukan rumusan masalah sebagai
berikut :
1. Bagaimana teknik pembuatan biofilter?
2. Bagaimana hasil pengolahan limbah dengan menggunakan teknologi biofilter?
3. Bagaimana manajemen pengolahan limbah cair tahu?
4. Bagaimana penerapan tepat guna biofilter?
1.5. Hipotesa
Dalam penelitian ini diasumsikan penggunaan biofilter dalam pengolahan
limbah cair tahu dapat dijadikan inovasi dalam pengendalian pencemaran air
sungai yang efektif, ramah lingkungan dan aplikasinya mudah.
3
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Limbah
Limbah adalah buangan hasil suatu proses produksi maupun domestik
(rumah tangga). Limbah terdiri dari limbah cair, padat, dan gas. Dampak negatif
yang ditimbulkan antara lain pencemaran udara, pencemaran air, pencemaran
tanah, efek rumah kaca, dan peningkaatan panas bumi, hujan asam (Chynoweth,
2001).
Batasan lainnya mengatakan bahwa air limbah adalah kombinasi dari
cairan dan sampah cair yang berasal dari daerah pemukiman, perdagangan,
perkantoran dan industri, bersama-sama dengan air tanah, air pemukiman dan air
hujan yang mungkin ada (Haryoto, 1985). Dari batasan tersebut dapat
disimpulkan bahwa air buangan adalah air yang tersisa dari kegiatan manusia,
baik kegiatan rumah tangga maupun kegiatan lain seperti industri, perhotelan, dan
sebagainya. Meskipun merupakan air sisa namun volumenya besar, karena kurang
lebih 80% dari air yang digunakan bagi kegiatan-kegiatan manusia sehari-hari
tersebut dibuang lagi dalam bentuk yang sudah kotor. Selanjutnya air limbah ini
akhirnya akan kembali ke sungai dan laut dan akan digunakan oleh manusia lagi.
Oleh karena itu, air buangan ini harus diolah secara baik agar kualitas air tetap
terjaga
Limbah memiliki karakteristik organik maupun anorganik yang
sebenarnya masih bisa dimanfaatkan dan dipergunakan kembali guna mengurangi
dampak negatif limbah. pengolahan limbah baik padat, cair, dan gas merupakan
salah satu solusi untuk mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan oleh limbah
tersebut. Untuk meningkatkan kualitas lingkungan, maka perlu dilakukan
pengolahan limbah dengan tujuan menetralisir zat berbahaya yang terkandung
dalam limbah. Selain itu sistem pengelolaan limbah juga perlu diperhatikan agar
tercipta integrasi pengelolaan limbah yang tepat, dan ramah lingkungan.
5
Pengelolaan limbah tahu dengan teknologi biofiltrasi sebagai inovasi
dalam pengendalian pencemaran air sungai menjadi pilihan dalam topik penelitian
ini mengingat biofiltrasi merupakan cara yang mudah, sederhana, ekonomis,
ramah lingkungan, serta daya kerja dan hasilnya maksimal dalam mengatasi
pecemaran air sungai sehingga kualitas air sungai menjadi lebih baik serta
menghasilkan air siap pakai.
2.1.1. Limbah Pabrik Tahu
Berdasarkan data primer tim KTI AWH tahun 2013, bahwa data produksi
dan limbah industri tahu desa Bapang Jogoroto Jombang disajikan dalam tabel
berikut ini :
Tabel 1. Data produksi dan limbah industri tahu desa Bapang Jogoroto Jombang
( Sumber : Data Primer Tim KTI AWH 2013)
Keterangan Jumlah perhari
Jumlah kedelai 2 ½ ton
Jumlah produksi tahu 16.000 biji
Jumlah limbah padat 2 ton
Jumlah limbah cair 12 m3
6
Limbah industri tahu dibagi menjadi dua yakni limbah padat dan limbah
cair. Limbah padat adalah limbah yang dihasilkan dari penggilingan kedelai,
limbah padat industri tahu belum dirasakan dampaknya karena limbah padat
industri tahu bisa dimanfaatkan sebagai pakan ternak, dan pembuatan tempe
gembus. Limbah cair industri tahu adalah limbah yang dihasilkan dari bekas
pencucian kedelai, perendaman kedelai, air bekas pembuatan tahu dan air bekas
perendaman. Komposisi air limbah sebagian besar terdiri dari air (99,9%) dan
sisanya terdiri dari partikel-partikel padat terlaraut (dissolved solid) dan tidak
terlarut (suspended solid) sebesar 0,1%. Partikel-partikel padat dari zat organik (±
70%) dan zat anorganik (± 30%). Zat-zat organik terdiri dari protein (± 65%),
karbohidrat (± 25%), lemak (± 25%). (Udin Djabu, 1991).
Menetralisir zat berbahaya limbah cair tahu dapat diolah dengan mudah
yakni dengan menggunakan teknologi biofilter (komponen dari sistem sirkulasi
air tertutup hingga timbul pergantian senyawa terlarut yg terjadi akibat kegiatan
mikroba). Hal ini diperkirakan mampu mengurangi dampak negatif limbah cair
industri tahu serta memberikan inovasi teknologi yang ramah lingkungan, murah,
serta dapat mengurangi jumlah pencemaran pada lingkungan, khususnya sungai.
Biofilter pertama kali diperkenalkan di Inggris pada tahun 1893 sebagai filter
menetes untuk pengelolaan air limbah dan sejak itu telah berhasil digunakan untuk
pengolahan berbagai jenis air. Pengelolaan biologis telah digunakan di Eropa
untuk menyaring air permukaan untuk keperluan minum sejak awal 1900-an dan
7
sekarang pengolahan biologis telah berkembang di seluruh dunia . Biofiltrasi juga
sering digunakan pada pengolahan air limbah, budidaya dan daur ulang greywater
sebagai cara untuk meminimalkan penggantian air dan meningkatkan kualitas air.
8
Eceng gondok merupakan gulma pengganggu yang tumbuh di kolam-
kolam dangkal, tanah basah dan rawa, aliran air yang lambat, danau, tempat
penampungan air dan sungai. Tumbuhan ini dapat mentolerir perubahan yang
ekstrim dari ketinggian air, laju air, dan perubahan ketersediaan nutrien, pH,
temperatur dan racun-racun dalam air. Pertumbuhan ecek gondok yang cepat
terutama disebabkan oleh air yang mengadung nutrien tinggi, terutama yang
kaya dengan nutrien, fosfat, dan potasium (FAO). Akibat negatif yang
ditimbulkan eceng gondok antara lain : Menurunnya jumlah cahaya yang
masuk ke dalam perairan sehingga menyebabkan menurunnya tingkat
kelarutan oksigen dalam air (DO: Dissolved Oxygens) . Dan Tumbuhan eceng
gondok yang sudah mati akan turun ke dasar perariran sehingga
mempercepat terjadinya proses pendangkalan.
9
2.2.2 Kulit Pisang
Kulit pisang merupakan bagian yang paling baik dari buahnya, dimana
sebagian besar nutrisi dan protein terdapat di kulitnya. Ia memutuskan untuk
meneliti komposisi dari kulit pisang dan mendapatkan bahwa kulit pisang
mengandung nitrogen, sulfur dan senyawa organik seperti asam karboksilat. Asam
karboksilat memiliki sifat dapat mengikat logam yang bermuatan positif yang
terlarut dalam air (Sao Paulo States University). Kulit pisang yang telah
dikeringkan dan dipotong kemudian dicampur dengan air yang tercemar, maka
kulit pisang akan mengikat senyawa berbahaya yang terdapat pada air, dan kulit
pisang memiliki hasil yang lebih baik dibandingkan dengan bahan penyaring yang
biasa digunakan seperti karbon dan silica. Selain itu, kulit pisang merupakan
bahan yang murah, mudah didapatkan dan kulit pisang dapat digunakan hingga
11 kali proses penjernihan.
10
bensin untuk bahan bakar, sehingga tingkat konsumsi masyarakat terhadap arang
semakin berkurang.
11
12
BAB III
METODE PENELITIAN
13
3.5 Observasi
Penelitian dilakukan dengan mengadakan percobaan sesuai dengan
prosedur yang telah ditentukan. Adapun teknik yang ditempuh sebagai berikut :
Teknik Pembuatan Biofiltrasi
Biofiltrasi
14
3.6 Alat dan Bahan
Alat
Alat-alat yang digunakan meliputi tabung(botol minuman),
gunting, cutter, dan lem.
Bahan
Bahan-bahan yang diperlukan yakni limbah cair industri tahu,
eceng gondok, kulit pisang, sabut kelapa, arang, pasir, kerikil.
15
Gambar 2. Peta Industri Tahu serta Rancangan peletakan Biofilter
16
3.8 Pengamatan Hasil dan Pencatatan Data
17
BAB IV
Biofilter adalah komponen dari sistem sirkulasi air tertutup hingga timbul
pergantian senyawa terlarut yg terjadi akibat kegiatan mikroba (Anonim, 2008).
Biofilter merupakan alat penyaring atau penjernih air dari bahan-bahan organik
seperti kelor, eceng gondok kulit pisang dan bahan lain yang memiliki fungsi
sebagai penyerap polutan air. biofilter sangat efektif digunakan dalam mengolah
limbah. Proses filterisasi menghasilkan air bersih, terbebas dari bau, bahan
organik dan bahan anorganik yang terdapat didalamnya.
18
pertama. Fungsi eceng gondok dan kulit pisang adalah untuk menyerap zat
berbahaya dalam limbah. Fungsi dari pasir di sini adalah untuk menyaring
bantalan menyaring partikel kecil. Sedangkan potongan arang yang terbuat dari
tempurung kelapa atau kayu yang dibakar, berguna untuk mengurangi warna dan
bau. Kerikil sendiri berfungsi sebagai penyaring akhir, sebelum meneteskan air ke
tempat pembuangan akhir. Untuk menjaga kebersihan, setiap 2-3 hari sekali
lapisan kerikil, pasir, dan potongan arang dikeluarkan dan dicuci ulang sampai
bersih atau diganti. Dan lapisan eceng gondok dan kulit pisang harus diganti.
19
4.3. Manajemen pengolahan limbah terintegrasi
Kombinasi eceng gondok, kulit pisang, arang, pasir, dan kerikil menjadi
biofilter dan menghasilkan limbah yang ramah lingkungan memerlukan
pengaturan dan pengontrolan mulai dari proses penyiapan bahan penyaring,
penyusunan bahan penyaring, proses penyaringan hingga menghasilkan limbah
yang ramah lingkungan.
21
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Limbah cair tahu yang tidak diolah terlebih dahulu kemudian dibuang
kesungai, memiliki potensi besar dalam menyebabkan pencemaran air sungai.
Pengolahan limbah cair industri tahu dengan menggunakan teknologi biofilter
cukup sederhana dan tidak memerlukan banyak biaya. Biofilter merupakan alat
penyaring yang tersusun dari beberapa komponen yang memiliki fungsi efektif
dalam mengikat kandungan berbahaya limbah cair tahu, serta dapat menetralisir
bau tidak sedap dan warna limbah. Namun usaha untuk mengolah limbah cair
tahu belum maksimal karena kurangnya pengetahuan pengusaha industri tahu
akan cara pengolahan limbah cair yang tepat dan efektif dan pada akhirnya limbah
hanya dibuang dan diabaikan, Akibatnya limbah dapat mencemari air sungai,
membunuh biota yang ada didalam sungai, dan mengganggu pemukiman warga
yang berada pada daerah aliran sungai karena limbah dapat menimbulkan bau
tidak sedap. Padahal jika dapat mengembangkan biofilter dengan bahan utama
eceng gondok dapat mengurangi dampak buruk eceng gondok terhadap sungai.
5.2. Saran
22
industri tahu pada umumnya mampu berkembang menjadi industri
yang ramah lingkungan.
2. Pengolahan limbah cair industri tahu membutuhkan
penanganan yang serius, karena itu perlu kerjasama antara ahli
teknologi biofiltrasi dengan pihak industri untuk menawarkan
inovasi baru biofilter dari bahan alami.
DAFTAR PUSTAKA
ABK.2011.http://AirBersihKeluargaAirSiapPakaiDenganMenggunakanFilterbiologi.ht
m. Diunduh pada hari sabtu 26 Oktober 2013, pukul 19.34 WIB.
Anonim.2012.http://tanamanpenyaringdanpenjernihairsecaraalamiinfoportalberita
komunitas.htm. Diunduh pada hari Senin tanggal 28 Oktober 2013 , pukul
14.24 WIB.
Chynoweth, D. P. 2001. Renewable energy 22,1 - 8. Diunduh pada hari sabtu 26 Oktober
2013, pukul 19.34 WIB.
Suara merdeka.2002.manfaat arang. Diunduh pada hari sabtu 26 Oktober 2013, pukul
19.34 WIB.
23
Watanabe.1996.http://SejarahSingkatTahuDariTiongkokKeSeluruhDuniaParahyangan.ht
m. Diunduh pada hari Senin tanggal 28 Oktober 2013 , pukul 14.24 WIB.
24
LAMPIRAN
25
Bentuk tahu yang hampir jadi
Kolam penampungan
limbah cair tahu
26
Alat penempatan bahan
biofilter
Bahan-bahan penyaringan
27
28
29