Anda di halaman 1dari 67

ANALISIS PERAN RUMAH PANGAN KITA (RPK) TERHADAP KESTABILAN

HARGA PANGAN DI MASYARAKAT

LAPORAN KULIAH KERJA NYATA PROFESI

(KKNP)

Disusun oleh:

Dela Dwiazhari

165020107111017

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN

JURUSAN ILMU EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2019
LEMBAR PENGESAHAN

Judul : Analisis Peran Rumah Pangan Kita (RPK)


Terhadap Kestabilan Harga Pangan Di
Masyarakat

Nama : Dela Dwiazhari

NIM : 165020107111017

Fakultas : Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Jurusan : Ilmu Ekonomi

Program Studi : Ekonomi Pembangunan

Menyetujui, Malang, September 2019


Dosen Pembimbing Penulis

Nugroho Suryo Bintoro,S.E.,M.Ec.Dev.,Ph.D Dela Dwiazhari

NIP. 198608012015041004 NIM.165020107111017

Mengetahui

Ketua Program Studi Ekonomi Pembangunan

Dra. Marlina Ekawati.,M.Si.,Ph.D

NIP. 196503111989032001

i
SURAT KETERANGAN KKNP

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur tidak lupa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

laporan kegiatan Kuliah Kerja Nyata Profesi (KKNP) dengan judul “Analisis Peran

Rumah Pangan Kita (RPK) Terhadap Kestabilan Harga Pangan Di Masyarakat”

dengan baik dan selesai tepat waktu. Tidak lupa shalawat serta salam penulis

ucapkan kepada Baginda Rasulullah Muhammad SAW yang menjadi panutan bagi

kita semua dan tauladan terbaik sepanjang masa.

Adapun tujuan dari penulisan laporan KKNP ini adalah sebagai salah satu

persyaratan untuk menyelesaikan pendidikan S1 Jurusan Ilmu Ekonomi Program

Studi Ekonomi Pembangunan. Dengan melaksanakan KKNP ini, mahasiswa

mendapat berbagai macam pengalaman dan pengetahuan yang tidak bisa

didapatkan pada bangku perkuliahan. Mahasiswa juga dapat mengaitkan teori

dengan praktik yang ada di lapangan. Penulisan laporan kegiatan mahasiswa Kuliah

Kerja Nyata Profesi (KKNP) ini tidak terlepas dari bantuan beberapa pihak yang

mendukung penulis. Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan banyak terima

kasih kepada:

1. Kedua Orang tua dan keluarga yang senantiasa mendoakan dan

memberikan dukungan tiada henti

2. Bapak Drs. Nurkholis, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Brawijaya.

3. Bapak Dr. rer. Pol, Wildan Syafitri, SE., ME. selaku Ketua Jurusan

Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya

iii
4. Ibu Dra. Marlina Ekawaty, M.Si., Ph.D. selaku Ketua Prodi Ekonomi

Pembangunan Jurusan Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Brawijaya.

5. Bapak Nugroho Suryo Bintoro,S.E.,M.Ec.Dev.,Ph.D selaku dosen

pembimbing KKNP penulis.

6. Perum BULOG Subdivre Malang yang bersedia menerima

Mahasiswa untuk Kuliah Kerja Nyata Profesi dan memberikan tempat

Kuliah Kerja Nyata Profesi dengan nyaman selama 1 bulan.

7. Ibu Anita Andreani dan Bapak Eko selaku Kasubdivre dan

Wakasubdivre Perum BULOG Subdivre Malang yang mengijinkan

penulis melaksanakan kegiatan KKNP.

8. Mas Yovi dan Mbak Sheila selaku Kasi dan Staff Divisi Administrasi

Keuangan tempat dimana penulis ditempatkan.

9. Seluruh Staff Perum BULOG Subdivre Malang atas rasa

kebersamaan, persaudaraan dan kekeluargaan yang penulis rasakan.

10. Olivia dan Mulyani selaku teman sepermagangan yang telah banyak

mendukung dan membantu penulis dalam penyusunan laporan

KKNP.

11. Serta teman-teman perkuliahan penulis yang tidak bias disebutkan

satu persatu atas saran dan bantuannya selama penyusunan laporan

KKNP

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan KKNP ini masih

banyak kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi dan jauh dari kata

sempurna, sehingga penulis akan sangat berterima kasih untuk kritik, saran, serta

iv
masukan yang membangun guna menyempurnakan laporan KKNP ini. Semoga

laporan KKNP ini dapat bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan. Akhirnya penulis

berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal atas segala jerih payah

pada mereka yang telah memberikan bantuan dalam proses penyusunan laporan

KKNP ini, dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai amal ibadah. Amiin Yaa

Robbal ‘Alamiin.

Malang, September 2019

Penulis

v
DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan………………………………………..……………...…….……….i

Surat Keterangan KKNP……………………………………..………...……….………ii

Kata Pengantar………………………..………..………………………….…………….iii

Daftar Isi……………………………………………………………………..…….………vi

Daftar Gambar.………………………………………………………………..…...……viii

Daftar Tabel……………………………………………………………………….………ix

BAB I Pendahuluan

1.1. Latar Belakang……………………………………………….……………1


1.2. Rumusan Masalah…………………………………………...…………...4
1.3. Tujuan……..…………………………………………………………….....4
1.4. Manfaat…………………………………………………….......................5

BAB II Rencana Kegiatan

2.1. Tempat dan Waktu Pelaksanaan……………………………….………7


2.2. Rencana Kegiatan Selama KKNP……………………………….……..8

BAB III Pelaksanaan Rencana Kegiatan

3.1. Gambaran umum obyek KKNP…………………………………….....11


3.1.1. Sejarah Perum BULOG………………………………………………11
3.1.2. Lokasi Perum BULOG Malang …………………………………......13
3.1.3. Visi dan Misi Perum BULOG………………………………………...13
3.1.4. Nilai-nilai Perum BULOG…………………………………………….14
3.1.5. Struktur Organisasi Perum BULOG………………………………...15
3.1.6. Kegiatan Umum Perum BULOG…………………………………….23
3.1.7. Konsep RPK…………………………………………………………..30
3.2. Kegiatan yang ditekuni…………...………………………...………….39
3.3. Evaluasi hasil kegiatan KKNP…..…………………………………….45
3.3.1. Permasalahan…………………………………………………………46
3.3.2. Pembahasan ………………………………………………………….48
3.4. Hasil Kegiatan KKNP………...………………………………………...49
3.4.1. Pengalaman Belajar ………………………………………………….49
3.4.2. Pengalaman Bekerja …………………………………………………50

vi
BAB IV Penutup

4.1 Kesimpulan………………………………………………………………52
4.2. Saran……………………………………………………………………..53

Lampiran………………………………………………………………………………….54

vii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Grafik Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Padi Menurut Provinsi,

35 Provinsi di Indonesia…………………………………………………………………….

Gambar 3.1. Struktur Organisasi Perum BULOG Subdivre Malang…………………..

Gambar 3.2. Surat Permohonan Menjadi Anggota RPK……………………………….

Gambar 3.3. Surat Perjanjian Kerjasama………………………………………………..

Gambar 3.4. Surat Pengajuan Purchase Order Komoditi……………………………...

Gambar 3.6 Prosedur Penjualan RPK…………………………………………………...

viii
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Jam Kerja Pegawai Perum Bulog Sub Divre Malang………………………..

Tabel 2.2. Rencana Kegiatan Mingguan………..……………………………………….

Tabel 3.1. Tabel Komoditi Perum BULOG Subdivre Malang………………………….

Tabel 3.2. Kegiatan 25 Hari Kerja…………………………………………………………

ix
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kuliah Kerja Nyata Profesi (KKNP) merupakan salah satu mata kuliah yang

berbentuk praktek kerja sebagai sarana pengaplikasian teori-teori yang didapat

selama masa perkuliahan. Perkembangan ekonomi yang pesat membuat setiap

mahasiswa dituntut untuk cepat dalam beradaptasi terhadap lingkungan, dengan

demikian KKNP dapat menjadi sarana bagi mahasiswa untuk memahami dunia kerja

yang sesungguhnya. Melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata Profesi (KKNP) ini

mahasiswa berkesempatan untuk mengembangkan pola pikir, memberi ide-ide yang

berguna serta dapat menambah pengetahuan. Dengan begitu mahasiswa akan lebih

memiliki rasa disiplin dengan apa yang dilimpahkan kepadanya serta untuk

menambah kecakapan dan profesionalitas mahasiswa.

Dalam kehidupan sehari-hari setiap manusia memiliki kebutuhan yang harus

dipenuhi demi keberlangsungan hidupnya. Namun, kenyataanya alat pemenuh

kebutuhan yang tersedia memiliki jumlah yang terbatas. Hal ini tidak berbanding

lurus dengan kebutuhan manusia yang tidak terbatas. Untuk mengatasi masalah ini,

kebutuhan dibedakan menjadi 3 berdasarkan tingkat kepentingan atau intensitasnya

yakni kebutuhan primer, Sekuder, dan tersier. Dari ketiga kebutuhan ini ada satu

kebutuhan yang harus dipenuhi oleh setiap orang. Yakni kebutuhan primer.

Kebutuhan primer merupakan suatu kebutuhan pokok atau yang harus dipenuhi oleh

setiap orang demi keberlangsungan hidupnya seperti kebutuhan akan pangan.

1
Perum BULOG merupakan salah satu lembaga pangan yang ditunjuk

pemerintah dalam upaya mewujudkan ketahanan pangan yang tangguh dan

meningkatkan kesejahteraan petani di Indonesia. Berbagai macam tanaman pangan

seperti padi (beras), jagung, kedelai, kacang-kacangan, serta umbI-umbian

merupakan subsektor tanaman pangan yang strategis. Namun pada kenyataannya

persebaran produksi tanaman pangan di Indonesia tidak merata seperti yang

dipaparkan dalam grafik luas panen, produksi dan produktifitas komoditi padi di 35

provinsi dibawah ini.

Gambar 1.1.

Grafik Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Padi Menurut Provinsi


35 Provinsi di Indonesia

Sumber : Badan Pusat Statistik ( bps.go.id )

2
Dalam grafik diatas terlihat jelas terjadi perbedaan antar provinsi terkait luas

panen, produksi, dan produktivitas komoditi padi pada tahun 2018 dimana

perbedaan itu disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya Sumber Daya Alam

(SDA) maupun Sumber Daya Manusia (SDM) yang berbeda-beda disetiap daerah.

Pangan merupakan kebutuhan manusia yang sangat mendasar dan utama

karena berpengaruh terhadap eksistensi dan ketahanan hidup setiap manusia. Baik

dipandang dari segi kuantitas maupun kualitasnya. Berdasarkan UU No. 18/2012

tentang Pangan dijelaskan bahwa Ketahanan Pangan merupakan kondisi

terpenuhinya pangan bagi negara sampai perseorangan tercermin dari tersedianya

pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, beragam, bergizi, merata

dan terjangkau serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya

masyarakat.

Dalam menjaga kestabilan harga pangan di masyarakat pemerintah melalui

Perum BULOG berupaya terus memantau pendistribusian komoditi pangan dari

daerah yang berlebih ke daerah yang kekurangan pasokan komoditi pangan guna

mencegah kelangkaan serta menjaga kestabilan harga pangan di tiap daerah.

Upaya pemerintah pusat dalam menjaga kedaulatan pangan di setiap daerah yakni

melalui program Rumah Pangan Kita atau sering disebut RPK untuk mitra kerjasama

yang setara dan saling menguntungkan dengan masyarakat. Program ini bertujuan

untuk menjual komoditi pangan dengan harga yang terjangkau dimana disini Perum

BULOG berperan sebagai distributor komoditi pangan dari para petani ke mitra

Rumah Pangan Kita (RPK).

Program Rumah Pangan Kita (RPK) ini merupakan salah satu kegiatan

komersial yang dilakukan oleh Perum BULOG untuk menjaga kestabilan harga

3
pangan di masyarakat. Dimana Ruang lingkup bisnis perusahan ini meliputi usaha

logistik/pergudangan, survey, pemberantasan hama, penyedian karung plastik,

perdagangan komoditi pangan dan usaha erecan lainnya. Berbagai macam komoditi

ditawarkan dalam bidang komersial yang ada di Perum BULOG diantaranya adalah

Beras KITA, Jagung KITA, Gula KITA, Tepung KITA, Minyak KITA, Daging KITA,

Basmati, Bawang Merah, Bawang Putih dan beberapa produk terbaru yang akan

segera launching yaitu produk olahan sosis dan bakso.

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka judul dari laporan Kuliah

Kerja Nyata Profesi (KKNP) yang akan penulis angkat adalah “Analisis Peran

Rumah Pangan Kita (RPK) Terhadap Kestabilan Harga Pangan Di Masyarakat”

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka muncul

permasalahan yaitu: Bagaimana peran Rumah Pangan Kita (RPK) terhadap

stabilisasi harga pangan di masyarakat?

1.3. Tujuan Kuliah Kerja Nyata Profesi (KKNP)

Adapun tujuan dari penulisan KKNP ini antara lain adalah:

1.3.1 Tujuan Umum

1. Meningkatkan pengetahuan, wawasan, serta keterampilan sehingga dapat

mengkorelasinya dengan ilmu yang lelah diperoleh selama di bangku

perkuliahan

2. Memberikan tambahan keahlian mahasiswa dalam memecahkan masalah di

dunia kerja maupun dunia usaha.

4
3. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam beradpatasi dengan

masyarakat di dunia kerja.

1.3.2 Tujuan Khusus

Mengetahui terkait konsep, dan peran Rumah Pangan Kita (RPK) terhadap

kestabilan harga pangan di masyarakat melalui Perum BULOG

1.4. Manfaat Kulah Kerja Nyata Profesi (KKNP)

Manfaat dari kegiatan Kuliah Kerja Nyata Profesi (KKNP) adalah sebagai

berikut:

1.4.1. Bagi Mahasiswa

1. Untuk mengaplikasikan pengetahuan teoritis yang diperoleh selama di

bangku perkuliahan dengan kondisi yang sebenarnya di lapangan.

2. Dapat menguji kemampuan pribadi dalam berkreasi pada illmu yang

sebelumnya diperoleh serta dalam tata cara hubungan dengan

masyarakat di lingkungan kerja.

3. Untuk mempersiapkan langkah-langkah yang perlu diperlukan untuk

menyesuaikan diri dalam dunia kerja dimasa mendatang.

4. Sebagai sarana untuk memperoleh pengalaman kerja guna

meningkatkan kemampuan diri.

5. Dapat mengasah pola pikir dalam menyelesaikan permasalahan yang

muncul di dunia kerja.

5
1.4.2. Bagi Instansi/Perusahaan yang bersangkutan

1. Merupakan sarana untuk alih ilmu di bidang ekonomi khususnya

ekonomi pembangunan dan lain-lain bagi kemajuan Intansi atau

perusahaan yang bersangkutan.

2. Sebagai penghubung antara Instansi/perusahaan dengan Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya.

3. Membantu menyelesaikan tugas harian dari karyawan instansi tempat

pelaksanaan KKNP.

1.4.3. Bagi Fakultas

1. Sebagai sarana pengenalan instansi jurusan ilmu ekonomi kepada

instansi/perusahaan yang membutuhkan lulusan atau tenaga kerja yang

dihasilkan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya.

2. Sebagai bahan evaluasi atas laporan hasil Kuliah Kerja Nyata Profesi

yang dilakukan oleh mahasiswa untuk menyesuaikan kurikulum di masa

yang akan datang.

3. Sebagai media untuk menjalin hubungan kerja dengan

instansi/perusahaan yang dijadikan sebagai tempat pelaksanaan Kuliah

Kerja Nyata Profesi.

6
BAB II

RENCANA KEGIATAN

Rencana kegiatan Kuliah Kerja Nyata Profesi (KKNP) diperlukan agar

mahasiswa mampu mengoptimalkan target waktu yang diberikan selama Program

KKNP, serta bertujuan agar selama Program KKNP ini dapat berlangsung secara

teratur. Namun ada kalanya apa yang telah direncanakan dalam rencana kegiatan

ini tidak dapat terlaksana akibat keterbatasan kondisi instansi serta waktu yang

tersedia untuk melaksanakan kegiatan KKNP tersebut.

Pada bab ini penulis akan menyampaikan mengenai rencana kegiatan yang

akan dilaksanakan selama pelaksanaan KKNP berlangsung. Adapun perencanaan

yang disusun berkenaan dengan:

2.1. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Kegiatan KKNP

Sebagaimana dengan rencana kegiatan Kuliah Kerja Nyata Profesi yang

dilakukan penulis, akan dilaksanakan pada:

1. Tempat Pelaksanaan

Lokasi : Perum BULOG Subdivre Malang

Alamat : Jl. Retawu No.16, Oro-oro Dowo, Kecamatan Klojen, Kota

Malang, Jawa Timur.

7
2. Waktu Pelaksanaan

Pelaksanaan Kegiatan Kuliah Kerja Nyata Profesi ini dilaksanakan

selama 25 hari kerja sesuai dengan kebijakan dari Jurusan Ilmu Ekonomi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya.

3. Jadwal Pelaksanaan KKNP

Selama kegiatan KKNP berlangsung berikut merupakan jadwal jam

kerja dan jam istirahat yang berlaku di Perum BULOG Subdivre Malang.

Tabel 2.1 Jam Kerja Pegawai Perum BULOG Subdivre Malang

Hari Jam Kerja Jam Istirahat

Senin 08.00 – 17.00 WIB 12.00 – 13.00 WIB

Selasa 08.00 – 17.00 WIB 12.00 – 13.00 WIB

Rabu 08.00 – 17.00 WIB 12.00 – 13.00 WIB

Kamis 08.00 – 17.00 WIB 12.00 – 13.00 WIB

Jumat 07.00 – 17.00 WIB 12.00 – 13.00 WIB

2.2. Jadwal Kegiatan KKNP

Selama kegiatan KKNP berlangsung, uraian kegiatan yang akan dilakukan

oleh penulis selama berada di Perum Bulog Subdivre Malang terangkum dalam tabel

di bawah ini:

Minggu Rencana Kegiatan

Minggu Pertama - Perkenalan ruang lingkup Perum Bulog Subdivre

Malang.

8
- Penjelasan tugas selama KKNP

- Memahami sistem kerja dan budaya yang

diterapkan di lingkungan tempat KKNP

- Bersosialisasi dengan karyawan dan pimpinan di

tempat KKNP

Minggu Kedua - Beradaptasi dengan sistem kerja dan budaya di

lingkungan tempat KKNP

- Mempelajari deskripsi kerja unit kerja/bagian/divisi

dimana penulis di tempatkan

- Bersosialisasi dengan karyawan dan pimpinan di

tempat KKN

- Mengerjakan tugas yang diberikan oleh

pembimbing lapangan

- Mengikuti Operasi Pasar rutin

Minggu Ketiga - Mengerjakan tugas yang diberikan oleh

pembimbing lapangan

- Berdiskusi dengan pembimbing lapangan

terkait materi dalam penyusunan laporan KKNP

- Mengikuti Operasi Pasar rutin

Minggu Keempat - Mengerjakan tugas yang diberikan oleh

pembimbing lapangan

- Pencarian data-data pendukung untuk laporan

KKN

- Mengikuti Operasi Pasar rutin

9
Minggu Kelima - Mengerjakan tugas yang diberikan oleh

pembimbing lapangan

- Penyusunan Laporan KKNP

- Berpamitan kepada seluruh staff Perum BULOG

Subdivre Malang

10
BAB III

PELAKSANAAN RENCANA KEGIATAN

Berdasarkan surat balasan yang diberikan oleh Perum BULOG Subdivre

Malang kepada penulis, dimana tidak terdapat perubahan terkait tempat dan waktu

pelaksanaan kegiatan KKNP. Hal ini sesuai dengan rencana kegiatan yang

sebelumnya penulis susun yakni penulis melaksanakan kegiatan KKNP di Perum

BULOG Subdivre Malang pada tanggal 19 Agustus 2019 hingga 20 September

2019.

3.1. Gambaran Umum Obyek KKNP

3.1.1. Sejarah Umum Berdirinya Perum BULOG

Perum BULOG dibentuk pada tanggal 10 Mei 1967 berdasarkan

keputusan presidium kabinet No.114/U/Kep/5/1967, dengan tujuan pokok

untuk mengamankan penyediaan pangan dalam rangka menegakkan

eksistensi Pemerintahan baru. Selanjutnya direvisi melalui Keppres No. 39

tahun 1969 tanggal 21 Januari 1969 dengan tugas pokok melakukan

stabilisasi harga beras, dan kemudian direvisi kembali melalui Keppres No 39

tahun 1987, untuk menyongsong tugas BULOG dalam rangka mendukung

pembangunan komoditas pangan yang multi komoditas. Perubahan

berikutnya dilakukan melalui Keppres No. 103 tahun 1993 yang memperluas

tanggung jawab BULOG mencakup koordinasi pembangunan pangan dan

meningkatkan mutu gizi pangan.

11
Pada tahun 1995, keluar Keppres No 50, untuk menyempurnakan

struktur organisasi BULOG yang pada dasarnya bertujuan untuk lebih

mempertajam tugas pokok, fungsi serta peran BULOG. Tugas pokok BULOG

sesuai Keppres tersebut adalah mengendalikan harga dan mengelola

persediaan beras, gula, gandum, terigu, kedelai, pakan dan bahan pangan

lainnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dalam rangka

menjaga kestabilan harga bahan pangan bagi produsen dan konsumen serta

memenuhi kebutuhan pangan berdasarkan kebijaksanaan umum

Pemerintah. Namun tugas tersebut berubah dengan keluarnya Keppres No.

45 tahun 1997, dimana komoditas yang dikelola BULOG dikurangi dan

tinggal beras dan gula. Kemudian melalui Keppres No 19 tahun 1998 tanggal

21 Januari 1998, Pemerintah mengembalikan tugas BULOG seperti Keppres

No 39 tahun 1968. Selanjutnya melalui Keppres No 19 tahun 1998, ruang

lingkup komoditas yang ditangani BULOG kembali dipersempit seiring

dengan kesepakatan yang diambil oleh Pemerintah dengan pihak IMF.

Dalam Keppres tersebut, tugas pokok BULOG dibatasi hanya untuk

menangani komoditas beras. Sedangkan komoditas lain yang dikelola

selama ini dilepaskan ke mekanisme pasar.

Pemerintah mendorong BULOG menuju suatu bentuk badan usaha

mulai terlihat dengan terbitnya Keppres No. 29 tahun 2000, dimana

didalamnya tersirat BULOG sebagai organisasi transisi menuju organisasi

yang bergerak di bidang jasa logistik di samping masih menangani tugas

tradisionalnya. Pada Keppres No. 29 tahun 2000 tersebut, tugas pokok

BULOG adalah melaksanakan tugas Pemerintah di bidang manajemen

12
logistik melalui pengelolaan persediaan, distribusi dan pengendalian harga

beras serta usaha jasa logistik sesuai dengan peraturan perundangundangan

yang berlaku. Arah perubahan tesebut semakin kuat dengan keluarnya

Keppres No 166 tahun 2000, yang selanjutnya diubah menjadi Keppres No.

103/2000. Kemudian diubah lagi dengan Keppres No. 03 tahun 2002 tanggal

7 Januari 2002 dimana tugas pokok BULOG masih sama dengan ketentuan

dalam Keppers No 29 tahun 2000, tetapi dengan nomenklatur yang berbeda

dan memberi waktu masa transisi sampai dengan tahun 2003. Akhirnya

dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah RI no. 7 tahun 2003 BULOG

resmi beralih status menjadi Perusahaan Umum (Perum) BULOG. Dengan

Direktur Utama Perum BULOG saat itu adalah Widjanarko Puspoyo.

3.1.2. Lokasi Perum BULOG Subdivre Malang

Perum BULOG Subdivre Malang berlokasi di Jalan Retawu No. 16 Oro-

oro Dowo, Kecamatan Klojen, Kota Malang. Dimana Perum BULOG Subdivre

Kota Malang ini menaungi daerah Kota Malang, Kab. Malang, Kota Batu

serta Kab. Pasuruan. Dimana Perum BULOG Subdivre Malang ini

merupakan Perum BULOG Tipe B.

3.1.3. Visi dan Misi Perum BULOG

Adapun Visi dan Misi yang ingin dicapai Perum BULOG ialah sebagai

berikut:

a. Visi

Menjadi Perusahaan pangan yang unggul dan terpercaya dalam

mendukung terwujudnya kedaulatan pangan.

13
b. Misi

1. Menjalankan usaha logistik pangan pokok dengan mengutamakan

layanan kepada masyarakat

2. Melaksanakan praktik manajemen unggul dengan dukungan sumber

daya manusia yang profesional, teknologi yang terdepan dan sistem

yang terintegarasi;

3. Menerapkan prinsip tata kelola perusahaan yang baik serta senantiasa

melakukan perbaikan yang berkelanjutan;

4. Menjamin ketersediaan, keterjangkauan, dan stabilitas komoditas

pangan pokok.

3.1.4. Nilai-Nilai Perum BULOG

Nilai-nilai perusahaan merupakan cerminan dari kondisi yang telah

dicapai oleh suatu perusahaan sebagai gambaran dari kepercayaan

masyarakat terhadap suatu perusahaan. Berikut merupakan nilai-nilai yang

ada pada Perum BULOG:

a. INTEGRITAS

Konsisten antara ucapan dan perilaku sesuai dengan norma dan prinsip-

prinsip tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance).

b. PROFESIONAL

Bekerja cerdas berdasarkan kompetensi terbaik dan penuh tanggung

jawab.

14
c. DINAMIS

Selalu bersemangat untuk tumbuh dan berkembang menjadi yang

terbaik.

d. PEDULI

Memperhatikan dan memenuhi kebutuhan serta memberi solusi terbaik

kepada pemangku kepentingan.

e. TOTALITAS

Mendayagunakan seluruh potensi dan sumber daya yang ada serta

bersinergi untuk mencapai tujuan Perusahaan

3.1.5. Struktur Organisasi Perum BULOG Subdivre Malang

Berdasarkan pasal 72 Peraturan Direksi Perum BULOG Subdivisi

Regional merupakan unit organisasi Perum BULOG yang berkedudukan di

daerah dan bertanggung jawab langsung kepada Kadivre. Yang mana

Subdivisi Regional dipimpin oleh seorang Kepala, yang selanjutnya dalam

Peraturan ini disebut Kasubdivre.

Menurut Pasal 73 Subdivre mempunyai tugas pokok untuk

melaksanakan kegiatan pengadaan, operasional dan pelayanan publik,

komersial, pengembangan bisnis dan industri, serta pengelolaan administrasi

dan keuangan serta akuntansi di wilayah kerjanya. Dalam

menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal

73, Subdivre mempunyai fungsi sebagai berikut yang diatur dalam pasal 74

yakni :

15
a. pelaksanaan kegiatan pengadaan;

b. pelaksanaan kegiatan operasional dan pelayanan publik;

c. pelaksanaan kegiatan komersial;

d. pelaksanaan kegiatan pengembangan bisnis dan industri;

e. pelaksanaan kegiatan administrasi dan keuangan;

f. pelaksanaan kegiatan pengelolaan akuntansi.

Berikut merupakan susunan struktur organisasi Subdivre Tipe B

dimana ini merupakan struktur organisasi Perum BULOG Subdivre Malang :

16
Gambar 3.1. Struktur Organisasi Perum BULOG Subdivre Malang

Dalam tabel struktur organisasi diatas terdapat tugas dan fungsi

masing-masing seksi diantaranya:

17
1. Kasubdivre (Kepala Subdivisi Regional)

Kasubdivre merupakan kepala subdivisi regional Perum BULOG yang

bertanggung jawab terkait kegiatan yang dilakukan di Perum BULOG

Subdivisi Regional kepada Kadivre (Kepala Divre). Menurut Peraturan Direksi

Perum BULOG Kasubdivre mempunyai tugas pokok melaksanakan kegiatan

pengadaan, operasional, komersial, pengembangan bisnis dan industri,

pengelolaan administrasi dan keuangan serta akuntansi di wilayah kerjanya

(Pasal 83). Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 83, Kasubdivre mempunyai fungsi dalam merencanakan,

mengoordinasikan, mengendalikan, dan mengevaluasi sebagaimana yang

diatur dalam pasal 84 :

a. pelaksanaan kegiatan pengadaan;

b. pelaksanaan kegiatan operasional;

c. pelaksanaan kegiatan komersial;

d. pelaksanaan kegiatan pengembangan bisnis dan industri;

e. pelaksanaan kegiatan pengelolaan administrasi dan keuangan;

f. pelaksanaan kegiatan pengelolaan akuntansi;

g. pelaksanaan kegiatan pembinaan Kansilog, Gudang, dan Pusat Distribusi.

2. Wakasubdivre (Wakil Kepala Subdivisi Regional)

Wakil Kepala Subdivisi Regional, yang selanjutnya dalam Peraturan

ini disebut Wakasubdivre, adalah unsur pimpinan yang bertanggung jawab

18
langsung kepada Kasubdivre. Wakasubdivre mempunyai tugas pokok

sebagaimana yang diatur pada pasal 85 yakni:

a. Membantu Kasubdivre dalam menyelenggarakan tugas pokok dan

fungsinya;

b. Mengelola fungsi administrasi dan keuangan, serta akuntansi dan

melaporkannya kepada Kasubdivre.

c. Mewakili Kasubdivre apabila berhalangan.

3. Seksi Pengadaan

Seksi Pengadaan mempunyai tugas melakukan kegiatan penyiapan

program pengadaan gabah/beras dan pangan lain; pengusulan atau

penetapan target pengadaan gabah/beras dan pangan lain; monitoring

dan evaluasi mitra kerja pengadaan gabah/beras dan pangan lain;

penghitungan kebutuhan yang meliputi bahan pendukung (kemasan,

karung pembungkus, benang kuralon dan lain-lain) dan pembiayaan

pengadaan; pengembangan pengelolaan budidaya pertanian (on farm);

pengembangan lumbung pangan; monitoring, evaluasi, dan pelaporan

konsolidasi kegiatan pengadaan gabah/beras dan pangan lain hasil

produksi dalam negeri, on farm, lumbung pangan, dan optimalisasi

penggunaan sarana produksi (saprodi) dan alat mesin pertanian (alsintan);

serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan pengadaan pangan.

4. Seksi Operasional dan Pelayanan Publik

Seksi Operasional mempunyai tugas melakukan kegiatan

pengamatan dan pengumpulan data harga, kondisi dan struktur pasar, tata

niaga komoditas gabah, beras, dan pangan lain; penyiapan data meliputi

19
perkiraan permintaan komoditas yang dibutuhkan pasar, pasokan

komoditas, perencanaan jaringan dan penjualan; penyediaan data statistik;

koordinasi dengan instansi/pemerintah daerah terkait kebijakan dan

perencanaan penugasan pemerintah; penyusunan rencana kerja Subdivre;

operasional dan administrasi pengelolaan pergudangan dan pusat

distribusi, handling, persediaan, pengolahan, perawatan, pengendalian dan

standarisasi mutu, dan angkutan gabah, beras, dan pangan lain (movenas,

movereg, movelok dari dan ke pusat distribusi); analisis dan pengajuan

biaya pengelolaan pergudangan dan pusat distribusi, handling, persediaan,

pengolahan, perawatan, pengendalian dan standarisasi mutu, dan

angkutan (movenas, movereg, movelok dari dan ke pusat distribusi);

pengendalian dan pengiriman/distribusi produk; penerapan ISO dan

keselamatan dan kesehatan kerja; serta pemantauan, evaluasi dan

pelaporan kegiatan operasional.

5. Seksi Komersial

Seksi Komersial mempunyai tugas melakukan kegiatan perencanaan

segmentasi dan target pasar penjualan grosir, ritel dan penjualan untuk

program pemerintah; penyusunan target penjualan; penghitungan biaya

eksploitasi, biaya umum dan penjualan, biaya promosi, dan lain-lain.

pengusulan/penetapan harga jual, pemasaran dan promosi produk,

pelaksanaan penjualan; pengendalian modal dan biaya penjualan,

pengelolaan administrasi penjualan, pengembangan dan pembinaan

terhadap jaringan penjualan, pembinaan tenaga penjualan, evaluasi

kepuasan dan penanganan keluhan pelanggan, evaluasi terhadap

20
pelayanan jaringan penjualan, koordinasi teknis operasional penjualan

untuk program pemerintah dengan pihak stakeholder terkait, administrasi

dokumen penagihan penjualan untuk program pemerintah; market

intelligence, serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan

penjualan.

6. Seksi Pengembangan Bisnis dan Industri

Seksi Pengembangan Bisnis dan Industri mempunyai tugas melakukan

kegiatan perencanaan operasional pengolahan gabah/beras dan pangan

lain; administrasi pengolahan gabah beras dan pangan lain; penyiapan

kemasan dan pengemasan; analisis dan pengajuan biaya pengolahan;

pelayanan teknologi informasi; pemantauan ketersediaan layanan;

pemeliharaan sistem aplikasi dan infrastruktur teknologi informasi;

pengelolaan dan penerapan manajemen risiko; serta memantau,

mengevaluasi, dan melaporkan kegiatan pengolahan dan teknologi

informasi.

7. Seksi Administrasi dan Keuangan

Seksi Administrasi dan Keuangan mempunyai tugas melakukan

kegiatan pengelolaan data SDM; pengelolaan administrasi dan verifikasi

seluruh proses penerimaan dan pengeluaran transaksi keuangan kegiatan

operasional maupun komersial; melakukan kegiatan pengelolaan

kesekretariatan, kehumasan, kerumahtanggaan, sarana dan prasarana,

inventarisasi dan administrasi aset tetap; pemeliharaan sarana dan

prasarana (bangunan, kendaraan dan sarana lainnya); pengajuan usulan

pengadaan sarana kantor dan sarana lainnya, dan Replacement and

Rehabilitation (RR); penanganan dan pemantauan penyelesaian

21
tagihan/piutang usaha dan klaim; pengendalian dan realisasi anggaran;

penyusunan dan penelaahan perjanjian/kontrak; pelayanan konsultansi

hukum dan pengajuan pelayanan bantuan hukum; pengelolaan dan

penerapan kepatuhan; serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan

kegiatan administrasi dan keuangan.

8. Seksi Akuntansi

Seksi Akuntansi mempunyai tugas pokok melakukan kegiatan

pencatatan, pengecekan, pengoreksian dan pengarsipan seluruh transaksi

keuangan; pencatatan transaksi buku tambahan terhadap akun/kodering

uang muka, piutang, aset tetap, hutang dan lainnya; pengecekan,

penghitungan, pemungutan, penyetoran, pelaporan, dan penyimpanan

dokumen PPN, PPh dan pajak lainnya; penyusunan laporan keuangan

Subdivre; serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan akuntansi.

9. Pusat Distribusi

a) Manajer Pusat Distribusi mempunyai tugas pokok melakukan

pengelolaan pusat distribusi yang meliputi penerimaan, penyimpanan,

perawatan, pengeluaran dan pendistribusian produk komersial, serta

pengelolaan SDM, administrasi dan pelaporan kegiatan pusat distribusi.

b) Petugas Persediaan mempunyai tugas pokok melakukan urusan

penerimaan, penyimpanan, perawatan, dan pengeluaran produk

komersial.

c) Petugas Distribusi mempunyai tugas pokok melakukan urusan

pendistribusian produk komersial. Gudang

d) Petugas Administrasi mempunyai tugas pokok melakukan urusan

administrasi dan pelaporan kegiatan pusat distribusi.

22
10. Gudang

Tugas pokok Unit Gudang adalah melakukan pemasukan,

penyimpanan, pengolahan, perawatan, dan pengeluaran barang komoditi

Perum BULOG serta administrasi di lingkungan gudang.

11. Kantor Seksi Logistik

Tugas pokok melaksanakan kegiatan pengadaan, operasional

pelayanan publik, komersial, serta pengelolaan administrasi dan keuangan

di wilayah kerjanya.

3.1.6. Kegiatan Umum Perusahaan Umum (Perum) BULOG

Perusahaan Umum (Perum) BULOG melaksanakan kegiatan bisnis

dengan dibedakan menjadi 2 jenis produk yaitu (1) Bisnis Komoditi dan (2)

Angkutan. Berikut kegiatan bisnis yang dilaksanakan oleh Perum BULOG

antara lain:

1. Bisnis Komoditi

Perum Bulog melaksanakan kegiatan bisnis dengan beberapa

kegiatan, antara lain pengelolaan komoditi beras, gula, kedelai, daging,

ikan dan komoditi lainnya. Pada perkembangannya kegiatan produksi

yang ada di Perum BULOG dilakukan oleh pihak BULOG dan pihak

ketiga. Dimana menghasilkan produk-produk seperti:

1) Beras Premium Dalam Negeri dan Luar Negeri

Terkait komoditas beras, selain mengelola beras PSO (public

service obligation), Perum BULOG juga menjalankan bisnis dan

perdagangan beras premium. Pengadaan beras DN premium BULOG

23
diperoleh melalui pembelian langsung dari penggilingan padi dan

beras lokal unggulan produk UPGB (Unit Penggilingan Gabah Beras)

BULOG. Pengadaan beras LN premium diperoleh melalui impor

beras dari Vietnam dan Thailand. Perdagangan beras premium

BULOG dilakukan dengan melakukan penjualan ke pasaran umum

secara retail dan wholesale, kerjasama dengan Koperasi serta

melalui distribution center (DC) dan BULOGMart.

2) Gula Pasir Dalam Negeri dan Luar Negeri

Perum BULOG melakukan kegiatan pembelian dan perdagangan

gula kristal putih (GKP). Pembelian GKP BULOG dilakukan dalam 2

15 (dua) metode, yaitu pengadaan dalam negeri (DN) dan

pengadaan luar negeri (LN). Pengadaan DN dilakukan dengan

melakukan pembelian gula langsung dari petani dan pembelian

melalui sinergi dengan BUMN produsen gula DN. Pengadaan LN

dilakukan dengan mengimpor GKP dari negara Thailand.

Penyaluran GKP, dilakukan dengan melakukan penjualan ke

pasaran umum dan penjualan melalui BULOGMart baik secara retail

maupun wholesale untuk keperluan konsumsi rumah tangga

maupun industri.

3) Kedelai

Perum BULOG melakukan perdagangan kedelai baik yang

bersumber dalam negeri (DN) maupun luar negeri (LN) untuk

memenuhi jaminan suplai bahan baku kedelai sehingga dapat

menjaga stabilisasi harga kedelai dalam negeri. Pemasaran kedelai

dilakukan melalui penjualan kepada pengrajin tahu tempe yang

24
tergabung dalam GAPOKTI (Gabungan Koperasi Pengrajin Tahu

Tempe se-Indonesia) yang tersebar di wilayah Aceh, Sumatera

Utara, Riau, Sumatera Selatan, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat,

Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara Barat.

4) Daging

Kegiatan perdagangan daging sapi impor dilakukan Perum

BULOG untuk stabilisasi harga daging sapi di dalam negeri. Dalam

perdagangan daging sapi ini, Perum BULOG membeli daging sapi

yang di impor dari Australia sesuai Surat Persetujuan Impor dari 16

Kementerian Perdagangan yang merupakan syarat bagi importer

daging sapi di Indonesia untuk melakukan pembelian atau importasi

daging sapi.

Pembelian daging sapi impor oleh Perum BULOG saat ini

dikonsentrasikan untuk pemenuhan stok daging sapi di wilayah DKI

Jakarta dan Jawa Barat, sehingga stok daging sapi impor disimpan

di cold storage di wilayah DKI Jakarta yang mendekati wilayah-

wilayah pasar penjualan daging sapi BULOG. Pendistribusian

daging sapi impor dilakukan ke pasar tradisional, asosiasi pedagang

mie dan bakso, hotel, dan restoran dan katering (HOREKA). Lokasi

distribusi tersebut meliputi wilayah DKI Jakarta, Depok, Bogor,

Tangerang, Bekasi dan Bandung. Disamping itu, Perum BULOG

melalui BULOGMart juga akan mendistribusikan daging sapi melalui

pasar murah, bazaar, pasar mingguan serta pameran produk

pangan, yang dijual secara retail.

25
5) Ikan

Sebagai usaha rintisan, perdagangan ikan baru dapat

dilaksanakan di Perum BULOG Divre Kalimantan Timur (Tarakan).

Jenis ikan yang diperdagangkan adalah ikan beku (bandeng). Selain

itu untuk pengembangan bisnis, sumber ikan yang sebelumnya

hanya berasal Tarakan, akan dikembangkan melalui daerah lain.

Daerah lain yang dimaksud adalah daerah Papua. Papua

merupakan daerah penghasil ikan di Indonesia.

Mengingat bisnis perdagangan ikan merupakan pengalaman baru

bagi perusahaan (1 tahun rintisan), maka pola perdagangan akan

dikembangkan secara bertahap dari jumlah kecil ke jumlah yang

besar. Bertujuan agar secara perlahan dapat memahami dan

menyesuaikan dengan common practise (bisnis yang berlaku) pada

pasar ikan yang sesungguhnya. Pola perdagangan sementara

adalah penjualan ikan beku langsung kepada pengguna dilakukan

secara retail dan grosir.

6) Komoditi Lainnya

Komoditi lainnya terdiri dari Minyak Goreng, Terigu, Beras Merah,

Air Mineral, Kemasan Gula, Kemasan Beras, Tepung Instan, dan

lain-lain. Penjualan dilakukan oleh BULOGMart yang ada di Kantor

Pusat dan BULOGMart yang ada di daerah-daerah.

7) Unit Pengelolaan Gabah Beras (UPGB)

Unit Pengelolaan Gabah Beras (UPGB) merupakan unit

pabrikasi gabah/beras yang dibentuk untuk mendukung kegiatan

penyerapan beras dalam negeri BULOG, baik untuk kepentingan

26
pelayanan publik maupun komersial. Sebagaimana tercantum dalam

PD11/DS200/06/2012, UB-PGB mempunyai tugas

menyelenggarakan pengelolaan usaha industri pangan khususnya

perberasan beserta mata rantai aktivitasnya secara terintegrasi

dengan mendayagunakan seluruh sumberdaya secara efektif,

efisien, dan sinergis sehingga mampu meningkatkan pertumbuhan

usaha untuk mencapai maksud dan tujuan perusahaan.

Hasil proses produksi UPGB berupa beras medium dengan

kualitas PSO BULOG dipasarkan ke PSO sedangkan kualitas

medium lainnya dan premium dipasarkan ke pasaran umum secara

ritel, dan grosir atau melalui Perdagangan antar pulau, antar

Divre/Subdivre dan UPGB.

8) Kegiatan On Farm Perum BULOG

Kegiatan On Farm Perum BULOG juga merupakan kegiatan

untuk menghimpun gabah/beras dari kelompok tani dan Gapoktan

yang hasilnya akan diolah oleh unit pengolahan gabah/beras

(UPGB) Perum BULOG sebagai upaya untuk memperkuat pasokan

bahan baku.

Bagi Perum BULOG, program On Farm diharapkan selain

menyumbang terhadap kenaikan produksi padi (gabah) juga lebih

menjamin tercapainya target pembelian gabah dan stok beras

dengan kualitas yang lebih baik. Dengan menggunakan pola On

Farm sesuai dengan kondisi daerah setempat, melakukan

pembelian gabah dengan harga mengikuti perkembangan harga

setempat, melakukan pasca panen bersama UPGB di daerah

27
setempat, melakukan pendampingan dan pengawalan teknis

terhadap pelaksanaan teknis budidaya dan menjamin ketersediaan

saprodi berupa benih bersertifikat dan pupuk sesuai kebutuhan.

Program tersebut meliputi tiga pola On Farm Intensifikasi

yaitu pola On Farm mandiri, pola On Farm kemitraan dan pola On

Farm sinergi.

a) Pola On Farm Mandiri: Kegiatan usaha tani yang dikelola secara

mandiri baik oleh petani maupun Perum BULOG (termasuk

yang dikelola R&D) di lahan milik sendiri dan/atau sewa lahan

milik pihak lain.

b) Pola On Farm Kemitraan: Kegiatan kerjasama usaha tani padi

antara Perum BULOG dan Mitra Kerja On Farm, dimana Perum

BULOG terlibat dalam pemberian sarana produksi kepada

petani/kelompok tani yang dibayar kembali setelah panen

(yarnen).

c) Pola On Farm Sinergi: Kerjasama usaha tani padi antara Perum

BULOG dengan instansi terkait, kelompok tani/gapoktan,

perusahaan/distributor saprodi, perbankan dan mitra kerja

pengadaan dalam rangka pembiayaan usaha tani, penanganan

panen dan pasca panen, serta penjualan hasil panen.

Pada perkembangannya kegiatan produksi yang ada di Perum

BULOG dilakukan oleh pihak bulog dan pihak ketiga. Dimana

menghasilkan produk - produk sebagai berikut:

28
Tabel 3.1. Tabel Komoditi Perum BULOG Subdivre Malang

No. Produk

1. Beras Kita Super

2. Beras Kita Pandan Wangi

3. Beras Merah Pulen Premium

4. Beras Basmati Kita

5. Minyak Goreng Kita

6. Bawang Putih 1KG

7. Bawang Merah

8. Gula Manis Kita

9. Terigu Kita

2. Angkutan

Dalam rangka menjamin kelancaran penyebaran komoditas pangan

yang dikelola oleh Perum BULOG diperlukan persediaan yang cukup dan

tersebar maka sejak terbitnya Peraturan Direksi No. PD-13/DS000/10/13

tentang Pedoman Pengadaan Jasa Angkutan Barang dalam Negeri di

Lingkungan Perusahaan Umum BULOG, penyebaran stok nasional dapat

dipercepat dan pengadaan jasa angkutannya dapat dilakukan baik di Divre

maupun kantor pusat. Hal ini meningkatkan fleksibilitas Divre dan kantor

pusat dalam memenuhi kebutuhan penyebarannya dan mempersingkat

waktu yang dibutuhkan untuk memastikan penyebaran stok yang lebih

merata. Kehadiran PT. Jasa Prima Logistik (JPL) sebagai anak perusahaan

29
yang kemudian memiliki kantor cabang di Divre ikut berandil dalam

peningkatan kecepatan dan efisiensi penyebaran stok nasional maupun stok

regional di divre. Dari semua produk yang dimiliki oleh Perum BULOG

tersebut yang mendapat tantangan persaingan terbesar ialah produk Beras,

baik beras pandan wangi, beras super kepala, maupun beras premium. Kini

pesaing head-to-head dari produk BULOG yaitu Food Station. Hingga kini

Food Station terus mengalami peningkatan persentase market share pada

kategori pangan beras dalam kemasan. Peningkatan tersebut dipengaruhi

oleh beberapa faktor. Salah satu faktor yang menjadi Food Stasion mampu

meningkatkan pangsa pasar ialah melakukan diferensiasi terhadap harga.

Ternyata harga yang dijual food station jauh lebih murah 10% sampai 20%

dari harga standar.

3.1.7. Konsep Dasar Rumah Pangan Kita (RPK)

Rumah Pangan Kita (RPK) merupakan mitra Perum BULOG serta

jaringan outlet penjualan pangan pokok. Outlet penjualan yang dimiliki

masyarakat dan dibina oleh Perum BULOG ini bertujuan menjaga stabilisatas

harga di tengah-tengah masyarakat.

Konsep Sahabat RPK secara filosofis dibangun dengan harapan

untuk lebih mendekatkan Perum BULOG dengan masyarakat luas melalui

pola kemitraan dan kerjasama yang setara serta saling menguntungkan.

Perum BULOG menetapkan strategi dan program yang meningkatkan

produksi dan penjualan komoditas pangan pokok untuk komersial. Ada

30
beberapa komoditas yang akan dijual yaitu Beras KITA, Basmati KITA, Gula

KITA, Minyak Goreng KITA, Terigu KITA dan telur.

1. Persyaratan menjadi anggota RPK

Untuk mendaftar menjadi anggota Rumah Pangan Kita (RPK),

persyaratan yang diperlukan calon anggota adalah:

a. Fotocopy KTP

b. Fotocopy NPWP

c. Fotocopy KK

d. Surat keterangan domisili untuk perorangan (minimal dikeluarkan

oleh RT setempat) dan atau SIUP / Akte pendirian Badan Usaha

e. Surat permohonan menjadi anggota RPK (Terlampir)

f. Surat perjanjian kerja sama (Terlampir)

g. Surat perjanjian jual beli (Terlampir)

RPK diperuntukan bagi perseorangan, kedai atau toko dan koperasi,

ormas atau perusahaan. Selanjutnya persyaratan tersebut dibawa ke

pelayanan RPK yang berada di kantor Perum BULOG Subdivre Malang yang

berada di Jalang Retawu No. 16 , Oro-oro Dowo, Kecamatan Klojen, Kota

Malang agar bisa segera diproses oleh pihak Perum BULOG. Dalam proses

pendaftaran mitra Rumah Pangan Kita (RPK) calon mitra diwajibkan untuk

dating langsung dan tidak bisa diwakilkan.

2. Ketentuan Pemesanan (PO) Komoditi pada Perum BULOG

a. Modal Awal

31
Untuk setoran pertama (modal awal), diperlukan uang sejumlah

Rp5.000.000. Dengan itu, mitra RPK mendapatkan beras sebanyak 160

kg, gula 200 kg dan minyak goreng 60 liter atau ketentuan komoditi

sesuai dengan keinginan mitra Disamping itu, mitra juga memperoleh

media promosi berupa banner, X-Banner dan flyer guna sarana promosi

mitra.

Selanjutnya, lokasi akan disurvei oleh tim dari Divisi Komersial Perum

BULOG. Setelah memenuhi persyaratan, maka mitra akan

menandatangani nota kesepakatan, dan membayar modal awal sebesar

Rp 5.000.000 kemudian barang datang dua hingga tiga hari setelah

kesepakatan terjadi.

Harga penjualan menyesuaikan dengan HET (Harga Eceran

Tertinggi) yang telah ditentukan oleh Perum BULOG. Penjualan boleh

dilakukan secara retail atau eceran. Kewajiban RPK adalah mencatat,

melaporkan, dan merencanakan penjualan harian kepada Perum

BULOG. Jika barang habis, maka mitra RPK bisa melakukan order ulang.

Apabila kualitas barang tak sesuai ataupun kemasan rusak, RPK berhak

untuk melakukan retur penjualan. Namun perlu digaris bawahi retur

penjualan tidak di terima bila RPK mengajukannya dengan alasan barang

tidak laku.

Pendirian RPK maksimal satu di setiap Rukun Warga (RW). Jadi, jika

di RW bersangkutan telah ada RPK sebelumnya, maka pendirian Rumah

Pangan Kita yang baru tidak dapat dilakukan. Dan yang lebih penting

32
lagi, saat pendaftaran mitra harus datang sendiri, tidak boleh diwakilkan.

Hal ini guna memperkecil persaingan dan menjaga kerjasama yang baik

antara Perum BULOG dengan RPK.

b. Batasan Pemesanan

Setelah bergabung sebagai angota RPK tidak ada batasan jumlah

pemesanan selanjutnya sesuai kebijakan yang diterapkan oleh Perum

BULOG Subdivre Malang.

c. Pengiriman Komoditi

Pengiriman komoditi Rumah Pangan Kita (RPK) minimal dalam

pembelian Rp. 1.000.000, apabila kurang dari Rp 1.000.000 maka mitra

RPK dapat melakukan pembelian komoditi secara langsung pada Perum

BULOG. Pengiriman komoditi lebih dari satu truk akan dikirim secara

berkala oleh Perum BULOG menggunakan Jasa Logistik yang

bekerjasama dengan Perum BULOG yakni Jasa Prima Logistik (JPL)

3. Prosedur Penjualan Kepada RPK Melalui Perum BULOG Malang

Setelah calon mitra Rumah Pangan Kita (RPK) melakukan

pendaftaran pada Perum BULOG di daerah masing-masing dan

membayarkan modal awal sebesar Rp. 5.000.000 sesuai dengan

kebijakan Perum BULOG, maka selanjutnya Perum BULOG akan

melakukan pendistribusian barang hingga sampai ke outlet RPK dengan

alur pada gambar dibawah ini.

33
Gambar 3.6 Prosedur Penjualan Komoditi Kepada RPK

34
Sumber : Perum BULOG Subdivre Malang

35
Bagian Penjualan RPK

a. Bagian Customer Service

Bagian ini berfungsi melayani pelanggan yang ingin membeli berbagai

macam komoditi, membuat nota penjualan, membuat berita acara serah

terima (BAST) dan membuat faktur penjualan yang terdiri dari 4 (empat)

rangkap, yaitu:

Lembar pertama : untuk diserahkan kepada Pembeli

Lembar kedua dan ketiga : untuk diserahkan ke Bagian Penjualan

kemudian diarsipkan oleh bagian penjualan.

Lembar keempat : untuk diserahkan ke bagian Distribution

Center

b. Distribution Center

Bagian Distribution Center dititikberatkan pada pengecekan

persediaan komoditi, keluar masuknya barang dan pengiriman barang

yang dipesan oleh pembeli. Untuk setiap gudang memiliki satu Manajer

Distribution Center.

c. Bagian Penjualan (Divisi Komersial)

Bagian ini berfungsi membuat laporan yang berhubungan dengan

kegiatan penjualan dan membuat laporan penyetoran yang selanjutnya

diserahkan kepada Bagian Keuangan (Divisi Akuntansi dan Divisi

Administrasi Keuangan).

d. Bagian Keuangan (Divisi Administrasi Keuangan, Kasir, dan Divisi

Akuntansi)

36
Bagian inidipegang oleh dua divisi yakni Divisi Administrasi

Keuangan, Kasir, dan Divisi Akuntansi yang saling bekerja sama untuk

melakukan pembayaran setoran ke Bank serta pencatatan setiap

penjualan.

Bagian Yang Terkait

1. Customer

a) Mengisi rencana pembelian

b) Memberikan rencana pembelian yang diinginkan kepada Customer

Service

c) Menerima info dan total harga dari Customer Service

d) Menerima Nota 1 dan Berita Acara Serah Terima (BAST) 2 dari Customer

Service

e) Melakukan pembayaran

f) Menerima barang/produk langsung dari Customer Service

2. Customer Service

a) Menerima rencana pembelian

b) Memberikan info dan total harga kepada pembeli sesuai dengan rencana

pembelian yang diinginkan pembeli

c) Menghubungi Distribution Center dan menyerahkan rencana pembelian

yang diinginkan pembeli kepada Distribution Center

d) Menerima produk yang telah disiapkan oleh Distribution Center sesuai

permintaan Customer

e) Membuat Nota Penjualan rangkap 4 dan Berita Acara Serah Terima

(BAST) rangkap 2

37
f) Memberikan Nota 1 dan BAST 2 kepada pembeli jika barang tidak dikirim

g) Meminta pembayaran kepada Customer

h) Menerima pembayaran dari Customer

i) Memberikan barang langsung ke pembeli jika barang tidak dikirim

3. Distribution Center

a) Menerima rencana pembelian dari Customer Service

b) Menyiapkan barang yang dipesan oleh Costumer

c) Menyerahkan barang kepada Customer Service

d) Menerima Nota 4 dan BAST 1

e) Membuat Laporan Stok Penjualan Harian

f) Mengarsip Laporan Stok Penjualan Harian

4. Bagian Penjualan (Divisi Komersial)

a) Menerima Nota 2 dan 3 dari Customer Service

b) Membuat laporan penjualan dan dokumen penyetoran jumlah uang

c) Memberikan laporan penjualan dan dokumen penyetoran jumlah uang

kepada Bagian Keuangan

d) Mengarsip Laporan Penjualan

5. Bagian Keuangan (Divisi Administrasi Keauangan, Kasir. Dan Divisi

Akuntansi)

a) Menerima dokumen penyetoran jumlah uang dari Bagian Penjualan

b) Menerima data pembayaran dari Bagian Customer Service

c) Melakukan setor ke Bank

d) Menerima Bukti Setor Bank

38
3.2. Kegiatan Yang Ditekuni

Selama 25 hari kerja yang penulis lakukan mulai tanggal 19 Agustus

2019 hingga 20 September 2019 penulis ditempatkan di Divisi Administrasi

dan Keuangan. Dimana divisi ini bertugas untuk mengelola data-data yang

masuk serta keluar di Perum BULOG Subdivre Malang. Dalam divisi ini

peneliti sebagai Staff Administrasi dan Keuangan yang membantu dalam

pengelolaan data-data. Dimana kegiatan yang penulis lakukan penulis

rangkum di dalam table dibawah ini:

Tabel 3.2. Kegiatan 25 Hari Kerja

Hari. Tanggal Waktu Kegiatan

Senin, 08.00-17.00 1. Perkenalan ruang lingkup Bulog Sub

19 Agustus 2019 Divre Malang.

2. Penjelasan tugas selama KKNP.

3. Penjelasan mengenai komoditi yang ada

di Perum BULOG

4. Membantu mengarsipkan data keuangan

Selasa, 08.00-17.00 1. Penempatan dalam Divisi Administrasi

20 Agustus 2019 Keuangan.

2. Penjelasan mengenai jobdesk di divisi

administrasi dan keuangan

3. Menginput data SDM Perum BULOG

Subdivre Malang Mencatat voucher

pengeluaran dan penerimaan.

39
Rabu, 08.00-17.00 1. Mencatat penjualan beras PSO

21 Agustus 2019 2. Mencatat buku Bank Satgas

3. Mencatat penjualan beras PSO

4. Mencatat buku Bank Satgas

Kamis, 08.00-17.00 1. Membantu divisi OPP untuk menulis

22 Agustus 2019 kwitansi pembyaran Satker ADA DN

2. Membantu scanning data nota

pembayaran PO (Purchase Order)

3. Mempelajari cara mengolah surat masuk

melalui email

Jumat, 08.00-17.00 1. Menginput data absensi pegawai Perum

23 Agustus 2019 BULOG

2. Melakukan kunjungan ke GBB Gadang

dan GBB Kebonagung untuk

pengecekan data bersama Divisi OPP.

Senin, 08.00-17.00 1. Mengolah Email masuk berupa Fax dan

26 Agustus 2019 surat dari Divre Jatim

2. Mempelajari cara membuat baju

dokumen

3. Mengajukan disposisi kepada

Kasubdivre dan Wakasubdivre

4. Membagikan surat sesuai petunjuk dari

Kasubdivre dan Wakasubdivre kepada

divisi-divisi yang diperintah.

40
5. Mencatat data-data surat beserta

disposisi

6. Mengarsipkan dokumen asli

Selasa, 08.00-17.00 1. Mengolah email masuk berupa fax dan

27 Agustus 2019 surat dari Divre Jatim hingga

mengarsipkan berkas

2. Membantu divisi akuntansi dalam

menginput data

Rabu, 08.00-17.00 1. Mengolah email masuk berupa fax dan

28 Agustus 2019 surat dari Divre Jatim hingga

mengarsipkan berkas

2. Membantu Divisi Komersial menulis PO

Kamis, 08.00-17.00 1. Mengolah email masuk berupa fax dan

29 Agustus 2019 surat dari Divre Jatim hingga

mengarsipkan berkas

2. Membantu Divisi Komersial menulis PO

Jumat, 08.00-17.00 1. Mengolah email masuk berupa fax dan

30 Agustus 2019 surat dari Divre Jatim hingga

mengarsipkan berkas

2. Membantu Divisi Pengadaan mencari

data fax lama

Senin, 08.00-17.00 1. Mengikuti rapat sosialisasi BPNT untuk

2 September 2019 wilayah Kota Pasuruan dan Kabupaten

Pasuruan

41
2. Mencatat data RPK dan Agen-agen

Perum BULOG Subdivre Malang

3. Sebagai Penerima tamu undangan

Selasa, 08.00-17.00 1. Mengikuti rapat sosialisasi BPNT untuk

3 September 2019 wilayah Kota Malang, Kabupaten Malang

dan Kota Batu.

2. Mencatat data RPK dan Agen-agen

Perum BULOG Subdivre Malang

3. Sebagai Penerima tamu undangan

Rabu, 08.00-17.00 1. Mempelajari cara mengolah surat masuk

4 September 2019 dari internal dan eksternal Perum

BULOG

2. Membuat baju dokumen

3. Mengajukan disposisi kepada

Kasubdivre dan wakasubdivre

4. Membagikan surat sesuai petunjuk dari

Kasubdivre dan Wakasubdivre kepada

divisi-divisi yang diperintah.

5. Mencatat data-data surat beserta

disposisi

6. Mengarsipkan dokumen asli

Kamis, 08.00-17.00 1. Mengikuti Operasi Pasar di Stadion

5 September 2019 Kanjuruan, Kepanjen. (Bazar Malang

Expo)

42
Jumat, 08.00-17.00 1. Mengolah email masuk berupa fax dan

6 September 2019 surat dari Divre Jatim hingga

mengarsipkan berkas

Senin, 08.00-17.00 1. Praktek cara membuat SPPD (Surat

9 September 2019 Pengantar Perjalanan Dinas)

2. Membuat mempo perjalanan

3. Mengolah email masuk berupa fax dan

surat dari Divre Jatim hingga

mengarsipkan berkas

4. Mengikuti kunjungan ke GBB Gadang

bersama Divisi OPP

Selasa, 08.00-17.00 1. Praktek cara membuat SPD (Surat

10 September Perjalanan Dinas)

2019 2. Mengolah email masuk berupa fax dan

surat dari Divre Jatim hingga

mengarsipkan berkas

3. Berdiskusi mengenai topik laporan KKNP

Rabu, 08.00-17.00 1. Praktek cara membuat SPP (Surat

11 September Perintah Pembayaran)

2019 2. Mengolah email masuk berupa fax dan

surat dari Divre Jatim hingga

mengarsipkan berkas

3. Memberi nomor surat untuk setiap surat

keluar dan menscan surat tersebut

43
Kamis, 08.00-17.00 1. Praktek cara membuat SPS (Surat

12 September Perintah Setor)

2019 2. Mengolah email masuk berupa fax dan

surat dari Divre Jatim hingga

mengarsipkan berkas

3. Berdiskusi mengenai topik laporan KKNP

Jumat, 08.00-17.00 1. Mengolah email masuk berupa fax dan

13 September surat dari Divre Jatim hingga

2019 mengarsipkan berkas

2. Membantu menulis voucher penerimaan

dan pengeluaran

3. Memberi nomor surat untuk setiap surat

keluar dan menscan surat tersebut

Senin, 08.00-17.00 1. Mengolah email masuk berupa fax dan

16 September surat dari Divre Jatim hingga

2019 mengarsipkan berkas

2. Mencari data untuk laporan KKNP

Selasa, 08.00-17.00 1. Mengolah email masuk berupa fax dan

17 September surat dari Divre Jatim hingga

2019 mengarsipkan berkas

2. Mencari data untuk laporan KKNP

Rabu, 08.00-17.00 1. Mengolah email masuk berupa fax dan

18 September surat dari Divre Jatim hingga

44
2019 mengarsipkan berkas

2. Mencari data untuk laporan KKNP

Kamis, 08.00-17.00 1. Mengolah email masuk berupa fax dan

19 September surat dari Divre Jatim hingga

2019 mengarsipkan berkas

2. Mengurus pengisian lembar evaluasi dan

lembar penilaian dari supervisor serta

surat pernyataan KKNP di Bulog Sub

Divre Malang.

3. Memberi nomor surat untuk setiap surat

keluar dan menscan surat tersebut

Jumat, 08.00-17.00 1. Mengolah email masuk berupa fax dan

20 September surat dari Divre Jatim hingga

2019 mengarsipkan berkas

2. Berpamitan dengan Kasubdivre,

Wakasubdivre dan para staff serta

kepala bagian pada masing-masing

bidang.

3.3. Evaluasi Hasil Kegiatan KKNP

Untuk memberikan output agar tercapai tujuan dan manfaat program KKNP,

maka perlu kiranya dilakukan evaluasi hasil kegiatan. Selama melaksanakan

Kegaiatan KKNP di Perum BULOG Subdivre Malang. Terdapat beberapa kegiatan

yang penulis lakukan dan banyak tambahan pengetahuan yang telah penulis

45
dapatkan. Diantaranya adalah mengetahui perkembangan bisnis komoditi Perum

BULOG. Namun yang menjadi sorotan penulis adalah Peran Rumah Pangan Kita

(RPK) terhadap kestabilan harga pangan di masyarakat. Penulis merasa bahwa

Perum BULOG masih kurang mensosialisasikan keberadaan RPK dimana hingga

saat ini masih banyak masyarakat yang tidak mengetahui keberadaan, maksud serta

tujuan adanya RPK di lingkungan masyarakat.

Dalam kenyataannya Perum BULOG masih kesulitan dalam menjaring calon

mitra agar tertarik untuk menjadi bagian dari mitra Perum BULOG atau RPK hal ini

disebabkan oleh stigma negatif masyarakat yang dahulu menganggap Perum

BULOG sebagai penyalur bantuan raskin kepada masyarakat yang kurang mampu

dimana beras yang mereka salurkan dulu memiliki kualitas yang cenderung buruk

sehingga masyarakat saat ini berpikir dua kali untuk menjadi mitra Perum BULOG.

Ditambah lagi banyaknya perusahaan swasta atau individu-individu yang

bekerja dibidang yang sama seperti Perum BULOG menawarkan produk yang sama

dengan harga bersaing sehingga banyak ditemukan mitra RPK yang sudah

mendaftar namun jarang atau bahkan stop order barang dari Perum BULOG hal ini

yang menjadi tantangan bagi Perum BULOG untuk terus berkembang dan

berinovasi kembali agar dapat terus mensupply barang ke mitra RPK mereka.

3.3.1. Permasalahan

3.3.1.1. Selama KKNP

Selama penulis ditempatkan di Divisi Administrasi dan Keuangan

penulis tidak menemukan hambatan yang berat. Hanya saja di divisi ini

penulis merasakan ketidakseimbangan antara banyaknya pekerjaan yang

46
masuk dengan jumlah SDM yang ada. Karena Divisi Administrasi dan

Keuangan merupakan divisi yang pertama kali dituju untuk setiap data-data

yang masuk hingga data-data tersebut diarsipkan. Sehingga volume kerja

yang ada di divisi ini cukup besar hingga menyulitkan ruang gerak staff divisi

administrasi dan keuangan. Serta dalam penyusunan laporan KKNP ini

penulis mendapatkan sedikit kendala yakni Perum BULOG cenderung

membatasi beberapa informasi yang dibutuhkan dalam penyusunan laporan

KKNP penulis.

3.3.1.2. Berkaitan Dengan Tema

Banyaknya pesaing Perum BULOG dalam mensupply bahan pangan

ke mitra-mitra mereka merupakan suatu tantangan yang cukup besar

ditambah lagi sering kali ditemukan mitra RPK yang sudah mendaftar namun

tidak aktif lagi dalam order barang kepada Perum BULOG dengan berbagai

alasan. Permasalahan yang akan dibahas dalam laporan ini adalah :

Bagaimana peran RPK terhadap kestabilan harga pangan di

masyarakat. Pokok permasalahan ini penting dibahas karena pada

kenyataannya masyarakat masih kekurangan informasi mengenai

keberadaan RPK, terlebih masyarakat juga masih meragukan kualitas produk

dari Perum BULOG sebagai supplier mereka karena stigma negatif yang

beredar pada tahun-tahun sebelumnya. Karena kembali lagi Perum BULOG

disini merupakan BUMN yang bergerak dibidang bisnis pangan atau komoditi

untuk menjaga kestabilan harga pangan di masyarakat dengan terus

menjaga supply bahan pangan agar tidak terjadi kelangkaan komoditi

pangan di masyarakat. Dengan demikian jika Perum BULOG memperbanyak

47
mitranya (RPK) dan selalu bekerjasama untuk menjadikan para mitranya

produktif dan aktif dalam penjualan maka stabilitas harga pangan di

masyarakat akan berjalan dengan baik, serta hal ini akan menguntungkan

mitra dan juga Perum BULOG itu sendiri.

3.3.2. Pembahasan

3.3.2.1. Peran RPK terhadap kestabilan harga pangan

Saat ini Perum BULOG sedang memaksimalkan pendistribusian komoditi

melalui berbagai cara beberapa diantaranya ialah pendistribusian melalui Outlet

Rumah Pangan Kita (RPK), dan pemasok untuk program pemerintah Bantuan

Pangan Non Tunai (BPNT). Dimana hal ini digunakan untuk mengurangi

penumpukan komoditi terutama beras di gudang BULOG. Pada tahun 2019 ini

Perum BULOG telah menargetkan terdaftarmnya 80.000 outlet RPK yang hingga

September 2019 ini baru terealisasikan sekitar 60.000an outlet saja.

Untuk mencapai target tersebut pemerintah bekerjasama dengan Perum

BULOG terus gencar melakukan sosialisasi keberadaan RPK kepada masyarakat

hal ini dilakukan juga guna mempercepat pendistribusian pasokan beras dari

Distribution Center (Gudang) karena Perum BULOG selalu dituntut oleh pemerintah

untuk mengepul beras dari petani guna mensejahterakan petani dan program BPNT

namun pada kenyataannya program BPNT baru berjalan kembali pada bulan

september 2019 ini dan Perum BULOG Subdivre Malang sendiri baru memegang

andil sebesar 9% saja hal ini disebabkan oleh beberapa faktor salah satunya mitra

RPK yang masih terikat kontrak dengan supplier lain sehingga tidak bisa mengambil

barang untuk kebutuhan BPNT dari Perum BULOG. Maka dari itu Perum BULOG

48
hingga saat ini masih belum maksimal dalam pendistribusian beras dari Distribution

Center dan terus mendesak pemerintah terkait surat keputusan penyaluran BPNT

100% melalui Perum BULOG.

Berdasarkan penjelasan diatas maka Rumah Pangan Kita (RPK) merupakan

satu-satunya outlet yang menjadi pusat perhatian Perum BULOG untuk terus

melakukan pendistribusian komoditi agar tidak terjadi penumpukan beras yang

nantinya dapat mengurangi kualitas beras karena waktu simpan yang terlalu lama.

Dan juga dengan penyaluran komoditi melalui RPK Perum BULOG sudah

melakukan tugas mereka yakni menjaga stabilitas harga pangan yang ada di

masyarakat. Karena persedian barang yang terus terjaga dan harga akan tetap

stabil. Maka dari itu Perum BULOG harus terus menjaga kualitas komoditinya guna

mempertahankan para mitra RPK mereka agar terus aktif dan produktif dalam

penjualan komoditi di Perum BULOG.

3.4. Hasil Kegiatan KKNP

3.4.1. Pengalaman Belajar

Selama melaksanakan KKNP di Perum BULOG Subdivre Malang

banyak kegiatan yang dilakukan dan pembelajaran yang telah penulis

dapatkan. Diantaranya penulis mendapatkan banyak pengalaman,

pengetahuan, serta hal – hal baru yang sangat bermanfaat. Dari kegiatan

KKNP juga penulis mengetahui bahwa Perum BULOG saat ini telah

berkembang ke bisnis komoditi pangan.

Selain pengetahuan diatas penulis juga mendapatkan pengalaman

yang tidak kalah penting yang telah didapatkan penulis selama kegiatan

49
KKNP pada Bidang Perencanaan Pembangunan Ekonomi dimana Perum

BULOG sendiri telah ambil andil dalam menstabilkan harga-harga pangan

pokok yang ada dipasaran selain itu Perum BULOG juga mulai aktif kembali

terhitung mulai September 2019 ini dalam penyaluran BPNT (Bantuan

Pangan Non Tunai) yang sebelumnya bernama raskin dan rasta namun

Perum BULOG Subdivre Malang hanya mensupply BPNT sebesar 9% saja

hal ini dikarenakan belum turunnya surat keputusan pemerintah terkait

penyaluran BPNT yang 100% melalui Perum BULOG.

Terakhir pengalaman belajar yang penulis dapatkan adalah

pengalaman terkait divis-divisi dan jobdesknya masing-masing dimana setiap

indovidu dituntut untuk mengerti semua aspek pekerjaan di dalam suatu

perusahaan dan siap menghadapi tantangan kedepan meskipun hal itu

bukan berasal dari bidang yang kita tekuni.

3.4.2. Pengalaman Bekerja

Dari Kegiatan KKNP yang telah dilakukan penulis mendapatkan

gambaran dan kondisi di lingkungan kerja terutama di lingkungan Perum

BULOG penulis menyadari bahwa dalam lingkungan kerja dituntut untuk

selalu professional dalam menghadapi setiap tekanan yang ada. Selain itu

penulis juga mempelajari bahwa setiap instansi memiliki kebijakan dan gaya

kepemimpinan yang berbeda hal ini menuntut penulis untuk peka terhadap

lingkungan agar cepat beradaptasI dan juga disini penulis juga belajar untuk

bekerja dibawah tekanan untuk tetap menjaga profesionalitas penulis dalam

menghadapi setiaptantangan yang ada.

50
Terakhir pengalaman bekerja yang penulis dapatkan bahwa disetiap

lingkungan kerja sopan santun harus dijunjung tinggi dan penulis diwajibkan

untuk dapat menmpatkan diri nya dengan baik. Karena pada dasarnya sopan

santun atau attitude merupakan kunci utama setiap individu dalam

bermasyarakat agar dapat diterima dengan baik oleh lingkungan.

51
BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Berdasarkan pada pembahasan sebelumnya Perum BULOG

merupakan BUMN yang bekerja dibidang ketahanan pangan yang saat ini

telah mengembangkan perusahaan mereka ke arah bisnis komoditi dan

berusaha mengubah stigma negatif masyarakat mengenai kualitas komoditi

Perum BULOG yang mampu bersaing dengan supplier lain. Selain itu Perum

BULOG juga tengah memperbanyak mitra mereka guna mengembangkan

bisnis komoditi yang mereka gencarkan melalui program Rumah Pangan Kita

(RPK)

Saat ini outlet Rumah Pangan Kita (RPK) merupakan target utama

Perum BULOG untuk mendistribusikan komoditi yang ada di Distribution

Center (Gudang) selama menunggu surat keputusan pemerintah mengenai

penyaluran BPNT yang 100% melalu Perum BULOG turun. Sehingga

produktifitas penjualan RPK disini sangat penting guna menjaga kestabilan

harga pangan di tengah-tengah masyarakat serta masa depan Perum

BULOG itu sendiri.

Keberadaan RPK ini berdampak positif dimasyarakat karena RPK

mempunyai peran untuk menjaga stabilitas harga komoditi pangan

dimasyarakat guna mencegah kelangkaan pangan yang berakibat pada

kenaikan harga pangan. Hal ini terlihat dari bertumbuhnya jumlah outlet RPK

diseluruh Indonesia pada tahun 2019 sendiri telah tercatat sebanyak 60.000

52
an outlet RPK yang aktif dan telah terdaftar di Perum BULOG seluruh

Indonesia dan jumlah RPK ini terus meningkat seiring dengan sosialisasi dan

tawaran-tawaran menarik yang Perum BULOG tawarkan kepada calon mitra

RPK mereka.

4.2. Saran

Perum BULOG disarankan untuk terus melakukan sosialisasi

mengenai Rumah Pangan Kita (RPK) karena masih banyak masyarakat yang

kurang mengetahui tentang keberadaan RPK, dan juga diperlukan kunjungan

rutin kepada RPK Perum BULOG yang sudah tidak aktif lagi mengambil

barang melalui Perum BULOG guna mengevaluasi kinerja perusahaan agar

lebih baik kedepannya. Dan tidak terjadi kasus RPK pasif lagi.

Dalam pelaksanaan Prosedur Penjualan Rumah Pangan Kita, penulis

hanya memberi saran untuk tetap menjaga kerjasama antar karyawan

ataupun dalam tim agar tidak terjadi kesalahan dalam pengelompokan

dokumen yang dapat menghambat proses penginputan data penjualan.

Selain itu Perum BULOG juga disarankan untuk terus mengejar surat

keputusan dari pemerintah mengenai sintem penyaluran BPNT yang akan

dilakukan 100% oleh Perum BULOG.

53
LAMPIRAN

Gambar 3.2. Surat Permohonan Menjadi Anggota RPK

54
Gambar 3.3. Surat Perjanjian Kerjasama

Sumber : Perum BULOG Subdivre Malang

55
Gambar 3.4. Surat Pengajuan Purchase Order Komoditi

Sumber : Perum BULOG Subdivre Malang

56
Dokumentasi

57

Anda mungkin juga menyukai