DOSEN PEMBIMBING
MARTHEN MAKAHUBE, M.Si
DISUSUN OLEH
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Landasan Teori
Pelabuhan adalah tempat yang terdiri dan daratan dan perairan di sekitarnya
dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan
ekonomi yang dipergunakan sebagai tempat kapal bersandar, berlabuh, naik turun
penumpang dan/atau bongkar muat barang yang dilengkapi dengan fasilitas
keselamatan pelayaran dan kegiatan penunjang pelabuhan serta sebagai tempat
perpindahan intra dan antar moda transportasi.
Sedangkan yang dimaksudkan dengan kepelabuhan adalah meliputi segala
sesuatu yang berkaitan dengan kegiatan penyelenggaraan pelabuhan dan kegiatan
lainnya dalam melaksanakan fungsi pelabuhan untuk menunjang kelancaran,
keamanan dan ketertiban arus lalu lintas kapal, penumpang dan/atau barang,
keselamatan berlayar, tempat perpindahan intra dan/ atau antar moda serta
mendorong perekonomian nasional dan daerah.
Adapun beberapa jenis pelabuhan meliputi;
· Pelabuhan Umum adalah pelabuhan yang diselenggarakan untuk kepentingan
pelayanan masyarakat umum
· Pelabuhan khusus merupakan pelabuhan yang dibangun dan dijalankan guna
menunjang kegiatan yang bersifat khusus dan pada umumnya untuk kepentingan
individu atau kelompok tertentu
· Pelabuhan laut merupakan tempat yang digunakan untuk melakukan pelayanan
angkutan laut
· Pelabuhan penyebrangan merupakan pelabuhan yang digunakan khusus untuk
kegiatan penyebrangan dari satu pelabuhan dengan pelabuhan yang lainnya yang
mempunyai keterkaitan
· Pelabuhan sungai dan danau merupakan pelabuhan yang melayani kebutuhan
angkutan di sebuah danau ataupun sungai
· Pelabuhan Daratan adalah suatu tempat tertentu di daratan dengan batas-batas
yang jelas, dilengkapi dengan fasilitas bongkar muat, lapangan penumpukan dan
gudang serta prasarana dan sarana angkutan barang dengan cara pengemasan
khusus dan berfungsi sebagai pelabuhan umum
Maksud dan tujuan tatanan pelabuhan nasional dimana Tatanan Kepelabuhanan
Nasional merupakan dasar dalam perencanaan pembangunan, pendayagunaan,
pengembangan dan pengoperasian pelabuhan di seluruh Indonesia, baik pelabuhan
laut, pelabuhan penyeberangan, pelabuhan sungai dan danau, pelabuhan daratan
dan pelabuhah khusus yang bertujuan:
· terjalinnya suatu jaringan infrastruktur pelabuhan secara terpadu, selaras dan
harmonis agar bersaing dan tidak saling mengganggu yang bersifat dinamis
· terjadinya efisiensi transportasi taut secara nasional;
· terwujudnya penyediaan jasa kepelabuhanan sesuai dengan tingkat kebutuhan;
· terwujudnya penyelenggaraan pelabuhan yang handal dan berkemampuan tinggi
dalam rangka menunjang pembangunan nasional dan daerah
selain itu, tatanan kepelabuhan nasional ini juga dituntut untuk memperhatikan;
a. tata ruang wilayah;
b. sistem transportasi nasional;
c. pertumbuhan ekonomi;
d. pola/jalur pelayanan angkutan taut nasional dan internasional;
e. kelestarian tingkungan
f. keselamatan pelayaran; dan
g. standarisai nasional, kriteria dan norma.
Selain itu pebuhan juga melaksanakan tugas dan peranan sebagai berikut;
a. pemerintahan;
1) pelaksana fungsi keselamatan pelayaran;
2) pelaksana fungsi Bea dan Cukai;
3) pelaksana fungsi imigrasi;
4) pelaksana fungsi karantina;
5) pelaksana fungsi keamanan dan ketertiban;
Pelabuhan terbagi menjadi beberapa jenis menurut hirarki dan fungsinya, yaitu
;
a. Pelabuhan internasional hub merupakan pelabuhan utama primer;
b. Pelabuhan internasional merupakan pelabuhan utama sekunder;
c. Pelabuhan nasional merupakan pelabuhan utama tersier;
d. Pelabuhan regional merupakan pelabuhan pengumpan primer;
e. Pelabuhan lokal merupakan pelabuhan pengumpan sekunder.
Tiap jenis memiliki fungsi dan perannya sendiri – sendiri, yang kesemuanya itu
dibagi secara mengkhusus, yaitu ;
Ada beberapa fasilitas pokok dan penunjang yang wajib dimiliki oleh sebuah
pelabuhan, yaitu ;
a. perairan tempat labuh termasuk alur pelayaran
b. kolam pelabuhan
c. fasilitas sandar kapal
d. penimbangan muatan
e. terminal penumpang
f. akses penumpang dan barang ke dermaga
g. perkantoran untuk kegiatan perkantoran pemerintahan dan pelayanan jasa
h. fasilitas penyimpanan bahan bakar (Bunker)
i. instalasi air, listrik dan komunikasi
j. akses jalan dan atau rel kereta api
k. fasilitas pemadam kebakaran
l. tempat tunggu kendaran bermotor sebelum naik ke kapal.
Dan fasilitas penunjangnya adalah :
a. kawasan perkantoran untuk menunjang kelancaran pelayanan jasa
kepelabuhanan
b. tempat penampungan limbah
c. fasilitas usaha yang menunjang kegiatan pelabuhan
d. area pengembangan pelabuhan.
a. volume angkutan:
1) penumpang : 1000 - 2000 orang/hari;
2) kendaraan : 250 - 500 unit/hari;
b. frekuensi 6 -12 trip/hari;
c. dermaga 500 - 1000 GRT;
d. waktu operasi 6 -12 jam/hari;
e. fasilitas pokok sekurang-kurangnya meliputi:
1) perairan tempat labuh termasuk alur pelayaran;
2) kolam pelabuhan;
3) fasilitas sandar kapal;
4) fasilitas penimbangan muatan,
5) terminal penumpang;
6) akses penumpang dan barang ke dermaga;
7) perkantoran untuk kegiatan perkantoran pemerintahan dan pelayanan jasa;
8) fasilitas penyimpanan bahan bakar (bunker).
a. volume angkutan:
1) penumpang < 1000 orang/hari;
2) kendaraan < 250 unit/hari;
Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi dalam hal pengelolaan pelabuhan,
yaitu ;
a. Pelabuhan harus terletak pada lokasi yang dapat menjamin keamanan dan
keselamatan pelayaran serta dapat dikembangkan dan dipelihara sesuai standar
yang berlaku;
b. Pelabuhan harus mempertimbangkan kemudahan pencapaian bagi pengguna;
c. Pelabuhan harus mudah dikembangkan, untuk memenuhi peningkatan permintaan
akan jasa angkutan laut;
d. Pelabuhan harus menjamin pengoperasian dalam jangka waktu panjang;
e. Pelabuhan harus berwawasan lingkungan;
f. Pelabuhan harus terjangkau secara ekonomis bagi pengguna dan penyelenggara
pelabuhan.
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pengelolaan pelabuhan merupakan suatu hal yang sangat kompleks. Meskipun
pemerintah telah dengan sangat baik menetapkan ketentuan pengelolaannya,
masalah masih tetap ada. Hal ini umumnya dikarenakan kurangnya modal untuk
mengembangkan pelabuhan yang ada. Sehingga menyebabkan kurang baiknya
kepengurusan pelabuhan, seperti buruknya fasilitas pelabuhan yang ada.
Prestasi pelabuhan di Indonesia juga tidak membanggakan. Kita masih kalah
jauh jika dibandingkan dengan negara – negara asia tenggara lainnya seperti
Singapura dan Malaysia. Oleh karena itu kita perlu untuk mengejar ketertinggalan
kita ini.
Langkah pertama yang dapat dilakukan adalah memperbaiki fasilitas dasar dari
pelabuhan, yang selama ini selalu dikeluhkan. Peran serta pemerintah sangat
penting guna memastikan bahwa hal ini berjalan sebagaimana mestinya.
Dengan adanya kesadaran mengenai hal ini, niscaya akan tercipta pola
pengembangan pelabuhan yang berkesinambungan, yang mampu untuk
memperbaiki kinerja pelabuhan di Indonesia. Namun sekali lagi kami tekankan,
tahap perncanaan dan tahap pengawasan merupakan factor yang sangat
mempengaruhi terwujudnya hal ini.
Tidak realistis memang mengharapkan Indonesia mampu untuk bersaing
dengan Singapura atau Malysia dalam hal kualitas pelabuhan. Akan tetapi kita
harus tetap optimis, pelabuhan di Indonesia suatu saat nanti akan memilikiprestasi
yang membanggakan.
Humas Setda. Kabupaten Belitung. 2008. “Master Plan Pelabuhan Tanjung Padan” dalam
http://www.belitungkab.go.id, diakses 16 Maret 2011.