Anda di halaman 1dari 6

BAB I

Pendahuluan

A. Latar Belakang Masalah

Usia dini merupakan priode awal yang paling penting dan mendasar dalam

sepanjang masa pertumbuhan anak serta perkembangan kehidupan manusia.

Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu lembaga yang tepat untuk pendukung

perkembangan anak. Melalui lembaga atau sekolah paud, anak dapat rangsangan dari

guru untuk meningkatkan perkembangan anak. Anak mendapat stimulus untuk

perkembangannya, misalnya perkembangan membaca dan menulis, kemampuan

berhitung permulaan, perkembangan kreativitas, perkembangan bahasa, dan moral

anak. Selain itu perkembangan yang memerlukan stimulus dari luar atau dari lembaga

pendidikan yaitu perkembangan anak.1

Pentingnya untuk pengembangan kemampuan anak usia dini tidak berbeda

dengan potensi lainnya, karena pengembangan kemampuan anak usia dini berkaitan

dengan kehidupan anak. Perkembangan adalah kemampuan berhubungan dengan

orang lain atau kemampuan menjalin hubungan baik dengan orang lain dan dapat

menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya.

Berdasarkan observasi yang dilakukan di KB Miftahul Ulum Dusun Purwo

Desa Sekarmojo perkembangan anak adalah sebagian anak-anak belum bisa bekerja

sama atau bermain bersama secara kelompok dari lima belas anak dikelas hanya lima

anak yang belum bisa bersosialisasi dengan teman yang lain dengan baik. Sifat

egosentrisnya masih menonjol, berebut mainan, bahkan menggau teman yang sedang

bermain.

1
Yuliani Nurani Sujiono,(2011),Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini,Jakarta:Indeks, Hlm. 6-7
Melalui pengamatan yang kami teliti pada kegiatan pra tindakan, kami

menemukan bahwa permasalahan yang ada yaitu seringnya guru menggunakan

metode ceramah sedangakn pada masa mereka metode ceramah itu sangat tidak

efektif bagi umur mereka karena mereka masih sangat aktif bergerak.

Supaya anak belajar secara efektif dan tidak membosankan agar tergali semua

aspek yang perlu dikembangkan pada anak usia dini maka perlu membuat metode

yang sesuai dengan dunia anak, mampu menggunakan keberaniannya untuk

melakukan interaksi dengan teman lainnya. Pembelajaran yang baik yaitu memberi

kesempatan apad anak untuk terlibat secara aktif dalam kegiatannya. Perkembangan

anak usia dini dapat berkembangan dengan optimal maka rangsangan melalui

kegiatan pembelajaran perlu diterapkan dengan metode yang menyenangkan.

Bermain bagi anak usia dini adalah belajar banyak hal, seperti dapat mengenal aturan,

bersosialisasi dengan sesama teman, menata emosi, menempatkan diri, kerja sama,

dan menjunjung tinggi sportifitas. Maka dari itu, bagi anak usia dini tidak ada hari

tanpa bermain, dan anak kecil tidak mengenal kata lelah, kare dengan bermain bagi

mereka merupakan kegiatan pembelajaran yang sangat menyenangkan.

Dalam dunia anak sulit sekali mencari pengganti kegiatan yang sepadan

dengan bermain, termasuk pembelajaran formal dikelas, karena bermain jauh lebih

efektif mencapai tujuan dibandingkan dengan pembelajaran formal dikelas. Sala satu

metode pembelajaran yang stimulus adalah metode role playing. Role playing adalah

bermain pura-pura, dramatik dan fantasi. KEgiatan ini adalah jenis permainan yang

mudah diterapkan bagi masa mereka yang dapat dilakukan dengan teman atau seorang

diri menggunakan alat atau tanpa alat permainan. Dengan adanya menggunakan

metode role playing anak dapat bekerja sama dengan temannya dan tidak pilih-pilih

dalam berteman.
Berdasarkan penelitian Engga, atti yudiernawati dan neni maemunah (2017)

bahwa metode role playing berpengaruh dalam perkembangan sosial anak. Dalam

penelitian engga ini perkembangan indikator yang ingin dicapai yaitu komunikasi

yang baik dan dapat bergaul dengan temannya. Dari penelitian egga ini terbukti

bahwa dengan menggunakan metode role playing anak dapat berkomunikasi dengan

baik dan dapat bergaul dengan teman-temannya.2

Penelitian kadek novia dewi (2017) menunjukan bahwa terdapat pengaruh role

playing terhadap pengembangan anak usia dini. Dalam penelitian Engga ini role

playing yang digunakan adalah berjualan di pasar. Role playing berjualan di pasar

disukai oleh anak-anak karena pada usia ini anak kecenderungan suka untuk

berbelanja. Dalam peran ini anak akan terjadi banyak komunikasi antara anak seperti

saat menanyakan harga barang, proses tawar menawar dan lain-lain. Dari penelitian

Kadek bahwa indikator perkembangan yang ingin dikembangkan melalui role playing

ini adalah anak akan diajarkan berperilaku proposial terhadap orang yang ada

disekitarnya seperti anak berbagi dengan orang lain, mengetahui perasaan teman,

bermain dengan teman sebaya, dan merespon wajar. Dan penelitian ini bahwa tercapai

perkembangan yang diinginkan.3

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, peneliti menggunakan

metode role playing sebagai metode pengajaran. Karena metode ini bertujuan

membantu menemukan pola dan membuat hubungan antar pemeran sehingga

membentuk perasaan yang baru dalam pergaulan. Oleh karena itu peneliti ingin

menerapkan metode role playing yang dimana role playing yang digunakan yaitu role

playing yang sederhana. Perbedaan penelitian yang akan kami lakukan dengan

2
Engga, Atti Yudiernawati,(2017), Pengaruh Bermain Peran Terhadap Perkembangan Sosial Anak Usia
Prasekolah Di TK Tunas Bangsa Bonti Kabupaten Sanggau Kalimantan Barat,vol. 2, Hlm. 435
3
Kadek Novia Dewi, (2017), Pengaruh Metode Bermain Peran Terhadap Perkembangan Sosial Emosional Pada
Anak Kelompok B Di Taman Kanak-Kanak Gugus VII Kecamatan Buleleng, vol. 5
penelitian Engga dan Kadek adalah permainan yang akan kami gunakan yaitu sesuai

dengan tema, dan tema yang akan kami pilih yaitu "profesi" dimana bermain peran

yang akan kami gunakan yaitu bermain peran supir dan penumpang dan juga profesi

pedagang. Kami memilih karena profesi ini sudah hampir setiap hari dilihat oleh anak,

jadi anak lebih mudah memainkan peran ini.

Indikator yang akan kami teliti yaitu anak tidak pilah-pilih teman, mau bekerja

sama dan mematuhi aturan.

Berdasarkan uraian diatas, kami tertarik untuk melakukan penelitian dengan

judul " PENGARUH METODE ROLE PLAYING TERHADAP

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN ANAK USIA

DINI KB. MIFTAHUL ULUM DUSUN PURWO DESA SEKARMOJO

KECAMATAN PURWOSARI KABUPATEN PASURUAN "

B. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah merupakan tahapan mendeskripsikan masalah yang

berkaitan dengan latar belakangdi atas, dan masalah yang diidentifikasi seperti

1. Rasa percaya diri, mandiri, dan rasa ingin tahu anak belum berkembang.

2. Imajinasi anak belum berkembang.

3. Penerapan Metode bermain peran sudah sepenuhnya dilakukan secara

maksimal dan sesuai dengan langkah-langkah metode bermain peran namun

kreatifitas anak belum berkembang.

C. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :


1. Bagaimana hasil belajar sebelum menggunakan metode role playing terhadap

peningkatan kemampuan hasil belajar pada anak usia dini KB Miftahul Ulum

Dusun Purwo Desa Sekarmojo Kecamatan Purwosari Kabupaten Pasuruan?

2. Bagaimana hasil belajar sesudah menggunakan metode role playing terhadap

peningkatan kemampuan hasil belajar pada anak usia dini KB Miftahul Ulum

Dusun Purwo Desa Sekarmojo Kecamatan Purwosari Kabupaten Pasuruan?

3. Adakah pengaruh hasil belajar sebelum dan sesudah menggunakan metode

role playing terhadap peningkatan kemampuan hasil belajar pada anak usia

dini KB Miftahul Ulum Dusun Purwo Desa Sekarmojo Kecamatan Purwosari

Kabupaten Pasuruan?

D. Tujuan Dan Manfaat Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui

lebih jauh mengenai " Penerapan Metode Bermain Peran Terhadap Peningkatan Hasil

Belajar Pada Pembelajaran Anak Usia Dini di KB Miftahul Ulum Dusun Purwo Desa

Sekarmojo Kecamatan Purwosari Kabupaten Pasuruan"

1. Untuk mengetahui hasil belajar belajar dari metode ceramah sebelum

menggunakan metode role playing terhadap peningkatan kemampuan hasil

belajar pada anak usia dini KB Miftahul Ulum Dusun Purwo Desa Sekarmojo

Kecamatan Purwosari Kabupaten Pasuruan

2. Untuk mengetahui hasil sesudah menggunakan metode role playing terhadap

peningkatan kemampuan hasil belajar pada anak usia dini KB Miftahul Ulum

Dusun Purwo Desa Sekarmojo Kecamatan Purwosari Kabupaten Pasuruan

3. Untuk mengetahui pengaruh hasil sebelum menggunakan metode role playing

dan sesudah menggunakan metode role playing terhadap peningkatan


kemampuan hasil belajar pada anak usia dini KB Miftahul Ulum Dusun Purwo

Desa Sekarmojo Kecamatan Purwosari Kabupaten Pasuruan

Adapun manfaat yang diperoleh baik secara praktis yaitu:

1. Sarana untuk Mengembangkan hasil belajar melalui metode role

playing, maka hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi

semua pihak, yakni:

a) Guru

Dengan adanya penelitian ini di harapkan dapat menjadi

sumber inspirasi, bahan masukan, serta bahan bacaan dalam

mengoptimalkan perkembangan anak.

b) Anak

Melalui kegiatan yang dilakukan, mudah-mudahan

nantinya perkembangan anak akan lebih optimal lagi sehingga

anak dapat berkembang sesuai dengan harapan yang nantinya

akan menjadi bekal baginya untuk menuju jenjang pendidikan

yang lebih lanjut lagi.

c) Sekolah

Bagi sekolah mempunyai guru yang berkualitas dan

mengarah pada peningkatan profesionalisme guru. Sehingga

akan semakin berkembang program pengembangan anak usia

dini di KB Miftahul Ulum Dusun Purwo Desa Sekarmojo.

Anda mungkin juga menyukai