Anda di halaman 1dari 29

MAKALAH

ASKEB KESEHATAN REPRODUKSI

Tugas ini dibuat untuk memenuhi mata kuliah Pengantar Asuhan


Kebidanan

Yang diampu oleh dosen Maya Safitri,S.ST.,M.Kes

Disusun oleh : Kelompok 2

Tira Nurjanah (190101017)


Viki lestari (190101018)
Wiedi viseyyana O S (190101019)
Yuni nur Indriani (190101020)
Lina listianingsih (190101021)

PRODI D3 KEBIDANAN
FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS HARAPAN BANGSA
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat allah swt atas berkat rahmat serta hidayah-nya kami dapat
menyelesaikan tugas mengenai “Askeb Kesehatan Reproduksi”
Kami berharap tugas ini dapat memberikan tambahan informasi dan dapat dijadikan salah
satu sumber pembelajaran yang dapat membantu rekan-rekan dalam mencapai hasil belajar
pada mata kuliah “Pengantar Asuhan Kebidanan” agar lebih baik.
Makalah ini tidak mungkin dapat diselesaikan tanpa bantuan orang-orang sekitar yang
telah bersedia memberikan dukungan baik secara real maupun material. Oleh karena itu kami
mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. Pramesti Dewi, M.kes selaku Rekltor UHB


2. Murniati, S.kep, Ns.,M.kep selaku Dekan fakultas kesehatan UHB
3. Susilo Rini, SST, M.kes selaku Kaprodi kebidanan D3 UHB
4. Maya Safirti, S.ST.,M.Kes selaku dosen pengampu matakuliah Pengantar Asuhan
Kebidanan
5. Teman- teman kebidanan D3 1A yang telah memberikan banyak dukungan dalam
proses pembuatan makalah ini

Terlepas dari semua itu kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu segala saran dan kritik dari
pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................................. i


DAFTAR ISI........................................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................................................... 1
C. Tujuan ......................................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 3
A. Pengertian Kesehatan reproduksi Remaja................................................................................... 3
B. Hal yang berhubungan dengan Kesehatan Reproduksi Remaja.................................................. 3
C. Perkembangan Psikosial pada Remaja ........................................................................................ 4
D. Masalah Kesehatan Reproduksi Remaja ..................................................................................... 5
BAB III PENUTUP ................................................................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................... 26

ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah remaja (usia >10-19 tahun) merupakan masalah yang perlu
diperhatikan dalam pembangunan nasional di Indonesia. Masalah remaja terjadi
karena mereka tidak dipersiapkan mengenai pengetahuan tentang aspek yang
berhubungan dengan masalah peralihan dari masa anak ke dewasa. Masalah kesehatan
remaja mencangkup aspek fisik biologis dan mental social. Pada masa remaja adalah
masa-masa yang rawan terhadap penyakit dan masalah kesehatan reproduksi,
kehamilan remaja dengan segala konsekuensinya.
Kesehatan reproduksi remaja adalah suatu kondisi sehat yang menyangkut
system, fungsi dan proses reproduksi yang dimiliki remaja. Pengertian sehat disini
tidak semata-mata berarti bebas dari penyakit atau bebas dari kecacatan namun juga
sehat secara mental serta social.
Kegiatan seksual menempatkan remaja pada tantangan resiko terhadap
berbagai masalah kesehatan reproduksi. Setiap tahun kira-kira 15 juta remaja berusia
15-19 tahun melahirkan, 4 juta melakukan aborsi, dan hampir 100 juta terinfeksi
Penyakit Menular Seksual (PMS) yang dapat disembuhkan. Secara global 40% dari
semua kasus infeksi HIV terjadi pada kaum muda yang berusia 15-24 tahun.
Perkiraan terakhir adalah, setiap hari ada 7.000 remaja terinfeksi HIV (PATH, 1998).
Oleh karena itu penyebaran informasi kesehatan dikalangan remaja, perlu diupayakan
secara tepat guna agar dapat memberi informasi yang benar dan tidak terjerumus
terutama di institusi pendidikan sekolah.
Remaja perlu mengetahui kesehatan reproduksi agar memiliki informasi yang
benar mengenai proses reproduksi serta berbagai faktor yang ada disekitarnya.
Dengan informasi yang benar, diharapkan remaja memiliki sikap dan tingkah laku
yang bertanggung jawab mengenai proses reproduksi.

B. Rumusan Masalah
a. Apa itu kesehatan reproduksi remaja ?
b. Mengapa remaja perlu mengetahui kesehatan reproduksi ?
c. Apa saja dampak degatif jika kita tidak bisa menjaga kesehatan reproduksi sendiri
?
d. Apa saja penyakit yang menyerang sistem reproduksi ?
e. Bagaimana cara menjaga kebersihan dan kesehatan pribadi bagi remaja ?

C. Tujuan
a. Agar remaja mengetahui arti dari kesehatan reproduksi remaja (KRR)
b. Agar remaja dapat mengetahui betapa pentingnya kesehatan reproduksi remaja
pada masa pubertas

c. Untuk mengetahui dampak negatif jika kita tidak menjaga kesehatan reproduksi
sendiri

1
d. Agar kita mengetahui berbagai penyakit yang menyerang alat reproduksi
e. Agar remaja dapat mengetahui cara yang baik dan benar tentang bagaimana
menjaga kebersihan dan kesehatan diri sendiri.

2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Kesehatan reproduksi Remaja
Dalam proses tumbuh kembang, masa remaja merupakan peralihan antara
masa kanak-kanak ke masa dewasa. Proses ini ditandai dengan pertumbuhan fisik dan
pematangan fungsi organ hormonal serta pengaruh lingkungan. Factor-faktor ini
berhubungan dengan Kesehatan Reproduksi Remaja yang didefinisikan sebagai
seuatu keadaan kesehatan yang sempurna secara fisik, mental dan social dan bukan
semata-mata terbebas dari penyakit atau kecacatan dalam segala aspek yang
berhubungan dengan system reproduksi.
Reproduksi adalah suatu proses kehidupan manusia dalam menghasilkan
keturunan demi kelestarian hidup (ICPD, 1994). Kesehatan reproduksi adalah
keadaan sehat jasmani, rohani dan bukan hanya terlepas dari ketidakhadiran penyakit
atau kecacatan semata, yang berhubungan dengan sistem, fungsi dan proses
reproduksi.
Kesehatan reproduksi menurut Depkes (2004) adalah keadaan kesejahteraan
fisik, mental, dan sosial yang utuh (tidak semata-mata bebas dari penyakit atau
kecacatan) dalam segala hal yang berkaitan dengan sistem reproduksi dan fungsi serta
prosesnya. Iskandar (1995), menambahkan bahwa kesehatan reproduksi yaitu
mencakup kondisi dimana wanita dan pria dapat melakukan hubungan seks secara
aman, dengan atau tanpa tujuan terjadinya kehamilan, dan bila kehamilan diinginkan,
wanita dimungkinkan menjalankan kehamilan dengan aman, melahirkan anak yang
sehat serta didalam kondisi siap merawat anak yang dilahirkan. Kesehatan reproduksi
remaja adalah suatu kondisi sehat yang menyangkut sistem, fungsi dan proses
reproduksi yang dimiliki oleh remaja. Pengertian sehat disini tidak semata-mata
berarti bebas penyakit atau bebas dari kecacatan namun juga sehat secara mental serta
sosial kultur (BKKBN, 2001 ).
B. Hal yang berhubungan dengan Kesehatan Reproduksi Remaja
Hal yang berhubungan dengan Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) yaitu
pubertas yang mempunyai arti awal masa remaja. Pada masa pubertas terjadi
perubahan badaniah yang menandai adanya kemampuan untuk melanjutkan keturunan
(reproduksi). Ada uang menyebut pubertas sebagai saat pematangan seksual.
Perubahan ini disertai perubahanmental dan akan mempengaruhi perilakumu.
Perubahan yang terjadi pada setiap orang itu berbeda-beda, karena setiap
orang memiliki perbedaan saat kematangan sekseual. Biasanya perempan mengalami
pubertas lebih awal pada usia 11-12 tahun, sedangkan laki-laki pada usia 13-15 tahun.
Di Indonesia, batasan remaja mendekati batasan PBB tentang pemuda kurun
usia 14-24 tahun yang dikemukakan dalam Sensus Penduduk 2010. Menurut sensus
ini, jumlah remaja Indonesia adalah 147.338.075 jiwa atau 18,5% dari seluruh
penduduk Indonesia. Pedoman umum masyarakat Indonesia untuk menentukan
batasan usia remaja yaitu 11 – 24 tahun dan belum menikah.
Adapun J.J. Rosseau membagi perkembangan jiwa manusia menurut
perkembangan perasaannya, yang membaginya menjadi 4 tahap yaitu:
1. Umur 0-4 atau 5 tahun: masa kanak- kanan (infancy).
2. Umur 5 –12 tahun: masa bandel (savage stage).

3
3. Umur 12 –15 tahun: bangkitnya akal (rasio), nalar (reason) dan kesadaran diri
(self consciousness).
4. Umur 15-20 tahun: masa kesempurnaan remaja (adolescence proper) dan
merupakan puncak perkembangan emosi.
a. Perkembangan fisik pada Remaja
Pada masa remaja seseorang mengalami pertumbuhan fisik yang lebih cepat
dibandingkan dengan masa sebelumnya. Ini nampak pada organ seksualnya,
dimana biologik sampai pada kesiapan untuk melanjutkan keturunan. Ciri
sekunder individu dewasa adalah pada pria tampak tumbuh kumis, jenggot dan
rembut sekitar alat kelamin dan ketiak. Rambut yang tumbuh relatif lebih kasar.
Suara menjadi lebih besar, dada melebar dan berbentuk segitiga, serta kulit relatif
lebih kasar. Dan pada wanita tampak rambut mulai tumbuh di sekitar alat kelamin
dan ketiak, payudara dan panggul mulai membesar, dan kulit relatif lebih halus.
Sedangkan organ kelamin juga mengalami perubahan ke arah pematangan
yaitu:
a) Pada pria, sejak usia ini testis akan menghasilkan sperma yang
tersimpan dalam skrotum. Kelenjar prostat menghasilkan cairan
semen, dan penis dapat digunakan untuk bersenggama dalam
perkawinan. Seorang pria dapat menghasilkan puluhan sampai jutaan
sperma sekali ejakulasi dan mengalami mimpi basah, dimana sperma
keluar dengan sendirinya secara alamiah.
b) Pada wanita, kedua indung telur (ovarium) akan menghasilkan sel
telur (ovum). Hormon kelamin wanita mempersiapkan uterus (rahim)
untuk menerima hasil konsepsi bila ovum dibuahi oleh sperma, juga
mempersiapkan vagina sebagai penerima penis saat senggama. Sejak
saat ini wanita akan mengalami ovulasi dan menstruasi. Pada masa
menjelang menstruasi pertama (menarch) remaja putri sangatlah
sensitif. Mereka juga seringkali mengalami masa prementruasi
syndrome (PMS) yang sangat berat.
Ovulasi adalah proses keluarnya ovum dari ovarium dan jika tidak dibuahi,
maka ovum akan mati dan terjadilah menstruasi. Menstruasi adalah peristiwa
alamiah keluarnya darah dari vagina yang berasal dari uterus akibat lepasnya
endometrium sebagai akibat dari ovum yang tidak dibuahi
C. Perkembangan Psikosial pada Remaja
Kesadaran akan bentuk fisik yang bukan lagi anak-akan menjadikan remaja
sadar meninggalkan tingkah laku anakanaknya dan mengikuti norma serta aturan
yang berlaku. Menurut Havigrust aspek psikologis yang menyertainya yaitu:
a) Menerima kenyataan (realitas) jasmani
b) Mencapai hubungan sosial yanglebih matang dengan teman sebaya.
c) Menjalankan peran-peran sosial menurut jenis kelamin sesuaikan dengan
norma.
d) Mencapai kebebasan emosional (tidak tergantung) pada orang tua atau
orang dewasa lain.
e) Mengembangkan kecakapan intelektual serta konsep untuk bermasyarakat.

4
f) Memilih dan mempersiapkan diri untuk suatu pekerjaan atau jabatan.
g) Mencapai kebebasan ekonomi, merasa mampu hidup dengan nafkah
sendiri.
D. Masalah Kesehatan Reproduksi Remaja
a. Hamil yang Tidak Dikehendaki (Unwanted Pregnancy)
Kehamilan yang tidak dikehendaki (Unwanted pregnancy) merupakan salah
satu akibat dari kurangnya pengetahuan remajamengenai perilaku seksual
remaja. Faktor lain penyebab semakin banyaknya terjadi kasus kehamilan
yang tidak dikehendaki (unwanted pregnancy) yaitu anggapan-anggapan
remaja yang keliru seperti kehamilan tidak akan terjadi apabila melakukan
hubungan seks baru pertama kali, atau pada hubungan seks yang jarang
dilakukan, atau hubungan seks dilakukan oleh perempuan masih muda
usianya, atau bila hubungan seks dilakukan sebelum atau sesudah menstruasi,
atau hubungan seks dilakukan dengan menggunakan teknik coitus interuptus
(senggama terputus) (Notoadmodjo, 2007).
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Khisbiyah (1995) terdapat
responden yang mengatakan untuk menghindari kehamilan maka hubungan
seks dilakukan di antara dua waktu menstruasi. Informasi itu melakukan
hubungan seks diantara dua menstruasi ini tentu saja bertentangan dengan
kenyataan bahwa sebenarnya masa anatara dua siklus menstruasi merupakan
masa subur bagi seorang wanita (Notoatmodjo, 2007).
Kehamilan yang tidak dikehendaki (unwanted pregnancy) membawa
remaja pada dua pilihan yaitu melanjutkan kehamilan kemudian melahirkan
dalam usia remaja (early childbearing) atau menggugurkan kandungan
merupakan pilihan yang harus remaja itu jalani. Banyak remaja putri yang
mengalami kehamilan yang tidak diinginkan (unwanted pregnancy) terus
melanjutkan kehamilannya.
Menurut Affandi (1995) cit Notoatmodjo (2007) konsekuensi dari
keputusan untuk melanjutkan kehamilan adalah melahirkan anak yang
dikandungnya dalam usia yang relatif muda. Hamil dan melahirkan dalam usia
remaja merupakan salah satu faktor resiko kehamilan yang tidak jarang
membawa kematian ibu. Kematian ibu yang hamil dan melahirkan pada usia
kurang dari 20 tahun lebih besar 3-4 kali dari kematian ibu yang hamil dan
melahirkan pada usia 20-35 tahun. Dari sudut kesehatan obstetri, hamil pada
usia remaja dapat mengakibatkan resiko komplikasi pada ibu dan bayi antara
lain yaitu terjadi perdarahan pada trimester pertama dan ketiga, anemia,
preeklamsia, eklamsia, abortus, partus prematurus, kematian perinatal, berat
bayi lahir rendah (BBLR) dan tindakan operatif obstetri (Sugiharta, 2004) cit
(Soetjiningsih, 2004).
b. Aborsi
Aborsi (pengguguran) berbeda dengan keguguran. Aborsi atau pengguguran
kandungan adalah terminasi (penghentian) kehamilan yang disengaja (abortus
provokatus). Abortus provocatus yaitu kehamilan yang diprovokasi dengan
berbagai macam cara sehingga terjadi pengguguran. Sedangkan keguguran
5
adalah kehamilan berhenti karena faktor-faktor alamiah (abortus spontaneus)
(Hawari, 2006). Data yang tersedia dari 1.000.000 aborsi sekitar 60,0%
dilakukan oleh wanita yang tidak menikah, termasuk para remaja. Sekitar
70,0- 80,0% merupakan aborsi yang tidak aman (unsafe abortion). Aborsi
tidak aman (unsafe abortion) merupakan salah satu faktor menyebabkan
kematian ibu.
Menurut Hawari (2006), aborsi yang disengaja (abortus provocatus)
ada dua macam yaitu pertama, abortus provocatus medicalis yakni
penghentian kehamilan (terminasi) yang disengaja karena alasan medik.
Praktek ini dapat dipertimbangkan, dapat dipertanggungjawabkan dan
dibenarkan oleh hukum. Kedua, abortus provocatus criminalis, yaitu
penghentian kehamilan (terminasi) atau pengguguran yang melanggar kode
etik kedokteran, melanggar hukum agama, haram menurut syariat Islam dan
melanggar Undang-Undang (kriminal).
c. Penyakit Menular Seksual (PMS)
Menurut Notoatmodjo (2007), penyakit menular seksual merupakan
suatu penyakit yang mengganggu kesehatan reproduksi yang muncul akibat
dari prilaku seksual yang tidak aman. Penyakit Menular Seksual (PMS)
merupakan penyakit anak muda atau remaja, karena remaja atau anak muda
adalah kelompok terbanyak yang menderita penyakit menular seksual (PMS)
dibandingkan kelompok umur yang lain. PMS adalah golongan penyakit yang
terbesar jumlahnya (Duarsa, 2004) cit (Soetjiningsih, 2004) Remaja sering kali
melakukan hubungan seks yang tidak aman, adanya kebiasaan bergani-ganti
pasangan dan melakukan anal seks menyebabkan remaja semakin rentan untuk
tertular Penyakit Menular Seksual (PMS), seperti Sifilis, Gonore, Herpes,
Klamidia. Cara melakukan hubungan kelamin pada remaja tidak hanya sebatas
pada genital-genital saja bisa juga orogenital menyebabkan penyakit kelamin
tidak saja terbatas pada daerah genital, tetapi juga pada daerah-daerah ekstra
genital (Notoatmodjo, 2007).
Faktor-faktor yang mempengaruhi meningkatnya resiko penularan
penyakit menular seksual (PMS) pada remaja adalah faktor biologi, faktor
psikologis dan perkembangan kognitif, perilaku seksual, faktor legal dan etika
dan pelayanan kesehatan khusus remaja.
d. HIV/AIDS (Human Immunodeficiency Virus and Acquired
Immunodeficiency Syndrome)
AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) adalah suatu sindrom
atau kumpulan gejala penyakit dengan karakteristik defisiensi kekebalan tubuh
yang berat dan merupakan manifestasi stadium akhir infeksi virus “HIV” (Tuti
Parwati, 1996) cit (Notoatmodjo, 2007). HIV (Human Immunodeficiency
Virus) adalah retrovirus RNA tunggal yang menyebabkan AIDS (Limantara,
dkk, 2004) cit (Soetjiningsih, 2004). Menurut Limantara (2004) cit
Soetjiningsih (2004) faktor yang beresiko menyebabkan HIV pada remaja
adalah perubahan fisiologis, aktifitas sosial, infeksi menular seksual, prilaku
penggunaan obat terlarang dan anak jalanan dan remaja yang lari dari rumah.

6
Perubahan fisiologis yang dapat menjadi resiko penyebab infeksi dan
perjalanan alamiah HIV meliputi perbedaan perkembangan sistem imun yang
berhubungan dengan jumlah limfosit dan makrofag pada stadium pubertas
yang berbeda dan perubahan pada sistem reproduksi.
Aktifitas seksual tanpa proteksi merupakan resiko perilaku yang paling
banyak pada remaja. Hubungan seksual dengan banyak pasangan juga
meningkatkan resiko kontak dengan virus HIV. Ada tiga tipe hubungan
seksual yang berhubungan dengan transmisi HIV yaitu vaginal, oral, dan anal.
e. Jenis-jenis penyakit yang menyerang reproduksi remaja
a. Gonorrhea (GO)
Penyakit yang disebabkan bakteri Neisseeria gonnorreheae,
masa inkubasi atau masa tunasnya 2-10 hari sesudah kuman
masuk ke tuuh melalui hubungan seks.
b. Sifilis (Raja Singa)
Penyakit yang disebabkan kuman treponema Pallidum. Masa
inkubasinya atau masa tunasnya 2-6 minggu, kadang-kadang
sampai 3 bulan sesudah kuman masuk kedalam tubuh melalui
hubungan seks. Setelah itu beberapa tahun dapat berlalu tanpa
gejala.
c. Herpes Genitalis
Penyakit yang disebabkan virus herpes simplex, dengan masa
inkubasi atau masa tunasnya 4-7 hari sesudah masuk ke tubuh
melalui hubungan seks.
d. Trikomoniasis Vaginalis
Disebabkan oleh sejenis protozoa Trikomonas Vaginalis. Pada
umumnya dikeluarkan melalui hubungan seks.
e. Charcroid
Penyebabnya adalah bakteri Haemophilus ducrey, dan
dikeluarkan melalui hubungan seksual.
f. Klamida
Penyakit menular seksual ini disebabkan oleh Klamida
trachomatis.
g. Kondiloma akuminata Genital Warts (HPV)
Penyebabnya adalah virus Human Paipilloma.

f. Penyebab timbulnya penyakit yang menyerang kesehatan reproduksi remaja


a. Hubungan seks dengan pasangan yang mengidap HIV, naik melalui
vagina, dubur, maupun mulut.
b. Jarum suntik dan alat-alat penusuk (tindik, tattoo, cukur kumis
jenggot) yang tercemar HIV.

7
c. Transfursi darah atau produk darah yang mengandung HIV.
d. Ibu hamil yang mengidap HIV kepada bayi dalam kandungan.
g. Cara Menanggulangi
a. Hindari perbuatan-perbuatan yang beresiko untuk kehidupanmu kelak.
b. Tidak melakukan hubungan seksual sebelum menika.
c. Berani menolak ajakan yang beresiko tertular PMS atau HIV/AIDS.
d. Pilih teman yang berakhlak baik.
e. Bagi remaja yang sudah menikah harus saling setia. Artinya tidak
melakukan hubungan seksual dengan orang lain.
f. Gunakannlah masa remajamu untuk hal-hal yang bermanfaat.
h. Pentingnya kebersihan dan kesehatan pribadi bagi remaja
Kebersihan merupakan hal yang penting dalam pencegahan berbagai pengakit
infeksi, menjaga kesegaran dan keindahan tubuh. Menjaga kebersihan tubuh
sangat penting bagi semua orang terlebih pada remaja dengan banyak aktivitas
gerak dan olahraga.tubuh cepat berkeringat dan debu menempel pada tubuh
sehingga perlu dibersihkan dengan segera. Kemungkinan penyakit infeksi
yang timbul antara lain
a. Infeksi pencernaan
b. Kulit
c. Tangan
d. Kaki
e. Kuku
f. Alat kelamin
i. Penanganan yang Dilakukan Untuk Mencegah Masalah Kesehatan Reproduksi
Remaja.
Penanganan yang dilakukan untuk mencegah masalah kesehatan
reproduksi remaja adalah melalui empat pendekatan yaitu institusi keluarga,
kelompok sebaya (peer group), institusi sekolah dan tempat kerja. Institusi
keluarga disini diharapkan orang tua harus mampu menyampaikan informasi
tentang kesehatan reproduksi dan sekaligus memberikan bimbingan sikap dan
prilaku kepada remaja.
Peer group diharapkan mampu tumbuh menjadi peer educator yang
diharapkan dapat membahas dan menangani permasalahan kesehatan
reproduksi remaja. Institusi sekolah dan tempat kerja merupakan jalur yang
sangat potensial untuk melatih peer group ini, karena institusi sekolah dan
tempat kerja ini sangat mempengaruhi kehidupan dan pergaulan remaja.

8
E. SOAP
ASUHAN KEBIDANAN PADA REMAJA
DENGAN GANGGUAN REPRODUKSI
Nn“T”UMUR 19 TAHUN
DENGAN DISMINOREA PRIMER
DI BPM SITI RODIYAH SUKOHARJO

NO.REGISTER :453xxx
Tgl Masuk : 27 Mei 2016 Pukul 10.00WIB
Tempat praktek :BPM
Tgl Pengkajian : 27 Mei 2016 Pukul 11.00 WIB
I. SUBJEKTIF
Identitas/Biodata
Nama pasien :Nn.T
Umur : 19 tahun
Suku/Kebangsaan :Jawa/Indonesia
Agama :Islam
Pendidikan :SMA
Pekerjaan : pelajar
Alamat Rumah :sawanan,cuplik 2/10 sukoharjo
Telp : 082333444890

Keluhan Utama : Nn.T datang ke BPM mengeluh perut terasa sakit dari perut
bagian bawah, pegal pegal pada bagian pinggang sejak tadi malam tanggal 26 mei
2016 pukul 23.00 WIB, sedang mengalami menstruasi hari 1.

1. Riwayat perkawinan
Nn. T mengatakan belum menikah

2. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu


Hamil Bayi Umur
Komplikasi Nifas
KE Usia Jenis Tempat anak
Penolong
Kehamilan Persalinan persalinan PB/BB JK
Ibu bayi Masalah Lactasi
1 - - - - - - - - - - -

9
3. Pola kebiasaan sehari – hari
Sekarang

Nutrisi (pola makan)  Makan :


Porsi :3 kali/ hari

Komposisi nasi,lauk,sayur

 Minum: 8 gelas / hari


JeniS air putih

 Kebiasaan lain: tidak ada


 KeluhaN: tidak ada

Eliminasi  BAB
Frekuensi : 1 kali/hari

Konsistensi : lembek

Warna :Kuning kecoklatan

 BAK
Frekuensi :4-5 kali/hari

Konsistensi : cair

Warna : Kuning

Seksualitas Tidak pernah karena belum menikah

Personal hygiene  Mandi : 2 kali/hari


 Keramas : 3 kali/minggu
 Ganti pakaian : 2 kali/hari
 Keluhan: tidak ada
Aktivitas Nn.T mengatakan aktivitasnya sebagai pelajar aktif disekolah,
membantu pekerjaan rumah sehari hari dan jarang berolahraga.

10
Istirahat 1) Sebelum disminorea: Nn.T mengatakan tidur siang
kurang lebih 1 jam dan malam 8 jam.
2) Selama disminorea: Nn.T mengatakan tidur siang ½ jam
dan malam 7 jam

4. Riwayat penyakit :
a. Riwayat penyakit sekarang:
Nn. T mengatakan saat ini mengalami sakit perut bagian bawah,pusing dan
pegal pegal bagian pinggang sejak tadi malam. Sifat nyeri dan pusing kadang
kadang hilang. Saat ini Nn. T merasa lemas.

b. Riwayat penyakit sistemik :


Penyakit Jantung : Nn.T mengatakan tidak pernah berdebar debar
pada dada sebelah kiri dan tidak mudah lemah saat beraktivitas ringan.

Penyakit Ginjal : Nn.T mengatakan tidak pernah nyeri tekan pada


pinggang kanan aupun kiri.

Asma/TBC paru : Nn.T mengatakan tidak pernah sesak nafas dan


tidak pernah batuk berkepanjangan dan batuk darah

Hepatitis : Nn.T mengatakan pada mata,kuku dan kulit tidak


pernah berwarna kuning.

D.M : Nn.T mengatakan tidak pernah makan lebih dari 2-


3 piring,minum tidak lebih dari 8-10 gelas, dan BAK tidak lebih dari 7-8 kali
padamalam hari.

Hipertensi : Nn.T mengatakan tekanan darahnya tidak pernah


lebih dari 140/90 mmHg

Epilepsi : Nn.T mengatakan tidak pernah kejang dan


mengeluarkan busa dari mulut.

11
Lain-lain : Nn.T mengatakan tidak pernah mempunyai
keluhan lainnya.

c. Riwayat penyakit keluarga :


Nn.T mengatakan didalam keluarganya tidak ada yang memiliki riwayat
penyakit menurun seperti asma, hipertensi, jantung. Maupun riwayat penyakit
menular seperti hepatitis, TBC, HIV/AIDS.

5. Data Psikososial
a. Pasien
Nn.T mengatakan merasa tidak nyaman dan cemas dengan nyeri yang
dialaminya saat ini yang mengganggu aktivitasnya serta berharap rasa nyerinya
bisa segera hilang.
b. keluarga
keluarga Nn.T merasa cemas dan berharap semoga sakit Nn.T bisa dengan segera
teratasi.

II. OBYEKTIF
A. PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN UMUM

Keadaan Umum :cukup


Kesadaran :composmentis
Tanda-tanda Vital
Tekanan Darah :120/80mmHg
Denyut nadi : 80 X /mnt
Pernafasan : 20X /mnt
Suhu tubuh : 36,8. 0C
Tinggi badan : 160 cm
Berat Badan sekarang : 50 kg
PEMERIKSAAN KHUSUS (head to toe)
Kepala
Bentuk :Simetris
Rambut :Bersih,tidak berketombe dan tidak mudah rontok.

12
Benjolan/masa :Tidak ada benjolan
Bekas operasi :Tidak ada bekas operasi
Muka/wajah
Bersih,pucat,tidak oedema, dan tampak menahan sakit.
Mata
Kelopak mata : Simetris
Konjungtiva : pucat
Sklera : putih
Lain-lain :Tidak ada
Hidung
Secret/serumen : Bersih,tidak ada secret
Polip :tidak ada polip
Lain-lain :tidak ada benjolan
Mulut
Bibir : tidak pecah pecah
Gigi : tidak ada karies gigi
Lain-lain :Tidak ada stomatitis
Telinga
Secret/serumen : Tidak ada penumpukan secret/serumen
Polip :Tidak ada polip
Lain-lain :Tidak ada

Leher
Kelenjar gondok : Tidak ada pembesaran kelenjar gondok.
Kelenjar limfe : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe
Lain-lain :tidak ada
Dada :
Payudara
a.membesar : tidak dilakukan pemeriksaan
b.tumor : tidak dilakukan pemeriksaan
c.simetris : tidak dilakukan pemeriksaan
d.puting susu : tidak dilakukan pemeriksaan
Abdomen
 Pembesaran : tidak ada pembesaran

13
 Benjolan abnormal : tidak terasa benjolan/masa
 Bekas Luka operasi : tidak ada bekas operasi
 Nyeri tekan : ada nyeri tekan pada perut bagian bawah dan
teraba tegang

III. INTERPRETASINDATA
 Diagnosa kebidanan : Nn.T umur 19 tahun menstruasi hari ke 1 dengan
disminorea primer
Masalah : Nn.T merasa cemas dan tidak nyaman dengan
keadaannya saat ini
Kebutuhan : penjelasan keadaan Nn.T saat ini tentang nyeri yang
dihadapinya

Diagnosa Potensial:
Tidak ada

Antisipasi Tindakan Segera:


Tidak ada

IV. PLANING OF ACTION : tgl :27 mei 2016 pukul: 11.15 WIB.

a). Perencanaan asuhan yang menyeluruh


1. Beri penjelasan pada Nn.T tentang keadaannya.
2. Anjurkan pada Nn.T untuk istirahat cukup.
3. Anjurkan pada Nn.T untuk kompres hangat pada bagian perut
4. Anjurkan pada Nn.T untuk mengkonsumsi minuman hangat mengandung
kalsium tinggi
5. Anjurkan pada Nn.T untuk menggosok gosok perut atau pinggang yang
sakit

14
6. Anjurkan Nn.T untuk tarik nafas dalam dalam secara perlahan
7. Anjurkan Nn.T untuk menggunakan obat obatan yang berdasarkan
pengawasan dokter dan bidan
8. Anjurkan Nn.T untuk memperbanyak mengkonsumsi protein dan sayuran
hijau
b). Pelaksanaan
1. pukul 11.20 WIB memberi penjelasan pada Nn.T bahwa disminorea yang
dialaminya disminorea primer yaitu rasa sakit pada perut bagian bawah yang
menyertai menstruasi yang tidak disebabkan oleh kelainan pada rahim dan dapat
menimbulkan gangguan aktivitas sehari-hari.
2. pukul 11.25 WIB menganjurkan Nn.T untuk istirahat cukup siang 1-2 jam dan
malam 8 jam.
3. pukul 11.35 WIB menganjurkan Nn.T kompres hangan didaerah perut untuk
mengurangi rasa nyeri.
4. pukul 11.40 WIB menganjurkan Nn.T untuk mengkonsumsi minuman hangat yang
mengandung kalsium tinggi.
5. pukul 11.45 WIB menganjurkan Nn.T untuk menggosok gosok perut atau pinggang
yang sakit.
6. pukul 11.55 WIB menganjurkan Nn.T untuk tarik nafas dalam dalam secara
perlahan agar merasa rileks.
7. pukul 12.00 WIB memberikan obat oral pada Nn.T yaitu:
a. Asam mefenamat @500mg sehari 2 X 1 (tablet)
b. CTM @2mg sehari 2 X 1 (tablet)
8. pukul 12.05 WIB menganjurkan Nn.T untuk memperbanyak mengkonsumsi
protein dan sayur hijau.

c). Evaluasi
1. Nn.T sudah paham tentang keadaannya
2. Nn.T bersedia untuk istirahat cukup
3. Nn.T bersedia untuk mengkompres hangat didaerah perutnya
4. Nn.T bersedia mengkonsumsi minuman hangat yang mengandung protein tinggi
5. Nn.T bersedia menggosok-gosok perut atau pinggang yang sakit
6. Nn.T bersedia tarik nafas dalam-dalam secara perlahan
7. Nn.T sudah menerima dan bersedia meminumnya sesuai dosis advis dokter atau
bidan
8. Nn. T bersedia untuk memperbanyak engkonsumsi protein dan sayuran hijau

15
F. VARNEY
ASUHAN KEBIDANAN PADA REMAJA
DENGAN GANGGUAN REPRODUKSI
Nn“T”UMUR 19 TAHUN
DENGAN DISMINOREA PRIMER
DI BPM SITI RODIYAH SUKOHARJO
NO.REGISTER :
RUANG :BPM SITI RODIYAH SUKOHARJO
Tgl.Masuk : 27 MEI 2016 Pukul : 10.00 WIB
Tgl.Pengkajian : 27 MEI 2016 Pukul : 11.00 WIB

I. PENGKAJIAN
A. IDENTITAS / BIODATA
Nama Pasien : Nn.T
Umur : 19 tahun
Suku/Kebangsaan : Jawa/Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : pelajar
Alamat Rumah : sawana,cuplik 2/10 sukoharjo
Telp : 082333444890

B. ANAMNESA ( DATA SUBYEKTIF )


1. Keluhan utama : Nn.T datang ke BPM mengeluh perut terasa sakit dari
perut bagian bawah, pegal pegal pada bagian pinggang sejak tadi malam tanggal 26
mei 2016 pukul 23.00 WIB, sedang mengalami menstruasi hari 1.

2. Riwayat Mentruasi :
 Haid Pertama : Nn.T mengalami haid pertama pada umur 13 tahun
 Siklus : Nn.T mengatakan siklusnya 30 hari
 Banyaknya : Nn.T mengatakan 2 kali ganti pembalut per hari
 Dismenorhoe : Nn.T mengatakan merasa nyeri dan sakit saat
menstruasi
 Teratur/tidak teratur : Nn.T mengatakan menstruasinya teratur

16
 Lamanya : Nn.T mengatakan lama menstruasinya 6-7 hari
 Sifat darah :Nn.T mengatakan sifat darahnya encer, warna
merah dan agak menggumpal

2. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan nifas yang lalu :


Hamil Bayi Umur
Komplikasi Nifas
KE Usia Tempat Penolo anak
Jenis Persalinan
Kehamilan persalinan ng PB/BB JK
Ibu bayi Masalah Lactasi
- - - - - - - - - - -

3. Pola kebiasaan sehari – hari


Sekarang

Nutrisi (pola makan)  Makan :


Porsi : 3 kali / hari

Komposisi : nasi,lauk,sayur

 Minum : 8 gelas / hari


Jenis : Air putih

 Kebiasaan lain : tidak ada


 Keluhan : tidak ada

Eliminasi  BAB
Frekuensi : 1 kali/hari

Konsistensi : lembek

Warna : Kuning kecoklatan

 BAK
Frekuensi : 4-5 kali/hari

17
Konsistensi : Cair

Warna : Kuning

Keluhan : tidak ada

Seksualitas Tidak pernah karena belum menikah

Personal hygiene  Mandi : 2 kali/hari


 Keramas : 3 kali/minggu
 Ganti pakaian : 2 kali/hari
 Keluhan : Tidak ada
Aktivitas pelajar aktif disekolah,membantu pekerjaan rumah sehari hari
dan jarang berolahraga

Istirahat a) sebelum disminorea : Nn.T mengatakan tidur siang 1 jam dan


malam 8 jam

b) selama disminorea : Nn.T mengatakan tidur siang ½ jam dan


malam 7 jam

4. Riwayat penyakit :
a. Riwayat penyakit pasien sekarang:
Nn.T mengatakan saat ini mengalami sakit perut bagian bawah, pusing dan
pegal pegal bagian pinggang sejak tadi malam. Sifat nyeri dan pusing kadang
kadang hilang. Saat ini Nn.T merasa lemas.

b. Riwayat penyakit sistemik :


C. Penyakit Jantung : Nn.T mengatakan tidak pernah berdebar debar pada dada
sebelah kiri dan tidak mudah lemah saat beraktivitas ringan.
D. Penyakit Ginjal : Nn.T mengatakan tidak pernah nyeri tekan pada pinggang
kanan aupun kiri.
E. Asma/TBC paru : Nn.T mengatakan tidak pernah sesak nafas dan tidak
pernah batuk berkepanjangan dan batuk darah

18
F. Hepatitis : Nn.T mengatakan pada mata,kuku dan kulit tidak pernah
berwarna kuning.
G. D.M : Nn.T mengatakan tidak pernah makan lebih dari 2-3 piring,minum
tidak lebih dari 8-10 gelas, dan BAK tidak lebih dari 7-8 kali padamalam hari.
H. Hipertensi : Nn.T mengatakan tekanan darahnya tidak pernah lebih
dari 140/90 mmHg
I. Epilepsi : Nn.T mengatakan tidak pernah kejang dan mengeluarkan
busa dari mulut.

c. Riwayat kesehatan keluarga :


Nn.T mengatakan didalam keluarganya tidak ada yang memiliki riwayat
penyakit menurun seperti asma, hipertensi, jantung. Maupun riwayat penyakit
menular seperti hepatitis, TBC, HIV/AIDS.

1. Data Psikososial
a. Pasien
Nn.T mengatakan merasa tidak nyaman dan cemas dengan nyeri yang
dialaminya saat ini yang mengganggu aktivitasnya serta berharap rasa nyerinya
bisa segera hilang.
b. keluarga
keluarga Nn.T merasa cemas dan berharap semoga sakit Nn.T bisa dengan segera
teratasi.

J. PEMERIKSAAN FISIK ( DATA OBYEKTIF )


PEMERIKSAAN UMUM

Keadaan Umum : cukup


Kesadaran : composmetis
Tanda-tanda Vital
Tekanan Darah : 120/80 mmHg
Denyut nadi : 80 X /mnt
Pernafasan : 20X /mnt
Suhu tubuh : 36,8 0C

19
Tinggi badan : 160 cm
LILA :25 cm
Berat Badan sekarang : 50 Kg
PEMERIKSAAN KHUSUS (head to toe)
Kepala
Muka/wajah : bersih, pucat,tidak oedema dan tampak menahan sakit

Mata
Konjungtiva : pucat
Sklera : putih
Lain-lain : tidak oedema
Hidung
Secret/serumen : tidak ada secret
Polip :tidak ada polip
Lain-lain :tidak ada benjolan
Telinga
Secret/serumen : tidak ada secret/serumen
Polip :tidak ada polip
Lain-lain :tidak ada
Mulut
Bibir : tidak pecah pecah
Gigi : tidak ada karies gigi
Lain-lain :tidak ada stomatitis
Leher
Kelenjar gondok : tidak ada pembesaran kelenjar gondok
Kelenjar limfe : tidak ada pembesaran kelenjar limfe

Dada
Payudara
Membesar : tidak dilakukan pemeriksaan
Putting susu : tidak dilakukan pemeriksaan
Simetris : tidak dilakukan pemeriksaan
Benjolan : tidak dilakukan pemeriksaan

20
Abdomen
 Pembesaran : tidak ada pembesaran
 Benjolan abnormal : tidak ada benjolan
 Bekas Luka operasi : tidak ada bekas luka operasi
 Nyeri tekan : ada nyeri tekan pada perut bagian bawah dan
teraba tegang

II. INTERPRETASI DATA :


 Diagnosa :
Nn.T umur 19 tahun menstruasi hari ke-1 dengan disminorea primer

Data dasar :
DS :
a. Nn.T mengatakan berumur 19 tahun
b. Nn.T mengatakan belum menikah
c. Nn.T mengatakan nyeri perut bagian bawah,pusing dan saat ini sedang menstruasi
ke-1
d. Nn.T mengatakan merasa cemas akan kesehatannya

DO :
a. keadaan umum : cukup
b. TTV TD: 120/80 mmHg R: 20X/menit
N : 80x/menit S: 36,8 0C
c. TB :160cm
d.BB :50kg
e. muka terlihat pucat dan tampak menahan sakit
f.mata tidak oedema, conjungtiva pucat dan sclera putih
g. terdapat nyeri tekan pada perut bagian bawah

21
Masalah : Nn.T merasa cemas dan tidak nyaman dengan keadaan saat ini

Kebutuhan : penjelasan keadaan Nn.T saat ini tentang nyeri yang dihadapinya

III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL


Tidak ada

IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN AKAN TINDAKAN SEGERA


(MANDIRI,KOLABORASI,RUJUKAN)

Tidak dilakukan

V. PERENCANAAN ASUHAN YANG MENYELURUH :


1.Beri penjelasan pada Nn.T tentang keadaannya.
2. Anjurkan pada Nn.T untuk istirahat cukup
3. Anjurkan pada Nn.T untuk kompres hangat didaerah perut
4.Anjurkan pada Nn.T untuk mengkonsumsi minuman hangat yang mengandung
kalsium tinggi
5. Anjurkan pada Nn.T untuk menggosok gosok perut atau pinggang yang sakit
6. Anjurkan Nn.T untuk tarik nafas dalam dalam secara perlahan
7. Anjurkan kepada Nn.T untuk menggunakan obat-obatan yang berdasarkan
pengawasan bidan atau dokter
8. Anjurkan Nn.T untuk memperbanyak mengkonsumsi protein dan sayuran hijau

22
VI. PELAKSANAAN, tgl:27 mei 2016 pukul:11.15 WIB.
1. pukul 11.20 WIB memberi penjelasan pada Nn T bahwa disminorea yang dialaminya
disminorea primer yaitu rasa sakit pada perut bagian bawah yang menyertai menstruasi
yang tidak disebabkan oleh kelainan pada rahim dan dapat menimbulkan gangguan aktivitas
sehari-hari
2. pukul 11.25 WIB menganjurkan Nn.T untuk istirahat cukup siang 1-2 jam dan malam 8 jam
3. pukul 11.35 WIB menganjurkan Nn. T kompres hangat di daerah perut untuk mengurangi
rasa nyeri.
4.pukul 11.40 WIB menganjurkan Nn.T untuk mengkonsumsi minuman hangat yang
mengandung kalsium tinggi.
5. pukul 11.45 WIB menganjurkan Nn.T untuk menggosok gosok perut atau pinggang yang
sakit
6. pukul 11.55 WIB menganjurkan Nn.T untuk tarik nafas dalam-dalam secara perlahan agar
merasa rileks.
7. pukul 12.00 WIB memberikan obat oral pada Nn. T yaitu:
a. Asam mefenamat @500mg sehari 2X1 (tablet)
b. CTM @2mg sehari 2X1 (tablet)
8. pukul12.05 WIB menganjurkan Nn.T untuk memperbanyak mengkonsumsi protein dan
sayuran hijau

23
VII.EVALUASI , Tgl: 27 MEI 2016 pukul: 11.15 WIB
1. Nn.T sudah paham tentang keadaannya
2. Nn.T bersedia untuk istirahat cukup
3. Nn.T bersedia untuk mengkompres hangat di daerah perutnya
4. Nn.T bersedia mengkonsumsi minuman hangat yang mengandung protein tinggi
5. Nn.T bersedia menggosok gosok perut atau pinggang yang sakit
6. Nn.T bersedia tarik nafas dalam-dalam secara perlahan
7. Nn.T sudah menerima dan bersedia meminumnya sesuai dosis advis dokter atau
bidan
8. Nn.T bersedia untuk memperbanyak mengkonsumsi protein dan sayuran hijau

24
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah ini bahwa kesehatan reproduksi remaja itu sangat berkaitan
erat dengan remaja pada saat mereka mengalami masa pubertas. Jika kita tidak
bertanggung jawab dengan yang kita lakukan maka akan menyebabkan dampak bagi
diri kita di kehidupan mendatang.

B. Saran
Saran yang ingin saya sampaikan kepada para pembaca bahwa hal yang paling
penting bagi remaja yaitu mengendalikan nafsu birahi karena kegagalan
mengendalikan nafsu birahi pada masa remaja dapat mengakibatkan kehamilan atau
PMS. Mengingat pergaulan remaja saat ini yang tidak terbatas sehingga pengetahuan
tentang alat reproduksi remaja sangat bermanfaat untuk mencegah dan menghindari
terjadi hal-hal yang merugikan remaja.

25
DAFTAR PUSTAKA

Saroha, P. (2009). Kesehatan Reproduksi dan Kontrasepsi. Jakarta: Trans Info Media.

Widyastuti, Y., & Dkk. (2009). Kesehatan Reproduksi. Jakarta: Fitramaya.

26

Anda mungkin juga menyukai