Anda di halaman 1dari 2

Analisis Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Provinsi Sulawesi Utara

Tahun 2002 – 2018

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) mengukur capaian pembangunan manusia berbasis


sejumlah komponen dasar kualitas hidup. Sebagai ukuran kualitas hidup, IPM dibangun
melalui pendekatan tiga dimensi dasar. Dimensi tersebut mencakup umur panjang dan sehat;
pengetahuan, dan kehidupan yang layak. Ketiga dimensi tersebut memiliki pengertian sangat
luas karena terkait banyak faktor. Untuk mengukur dimensi kesehatan, digunakan angka
harapan hidup waktu lahir. Selanjutnya untuk mengukur dimensi pengetahuan digunakan
gabungan indikator angka melek huruf dan rata-rata lama sekolah. Adapun untuk mengukur
dimensi hidup layak digunakan indikator kemampuan daya beli masyarakat terhadap
sejumlah kebutuhan pokok yang dilihat dari rata-rata besarnya pengeluaran per kapita sebagai
pendekatan pendapatan yang mewakili capaian pembangunan untuk hidup layak.

Indeks Pembangunan Manusia Provinsi Sulawesi Utara

Pada Subbab ini dijelaskan mengenai Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi
Lampung tahun 2002 hingga tahun 2018. Penghitungan IPM terbagi menjadi dua rentang
waktu (periode pertama pada rentang waktu 2002 – 2009, sedangkan periode kedua pada
rentang waktu 2010 - 2018). Hal ini dikarenakan adanya perbedaan metode penghitungan
(metode lama dan metode baru). Dalam menghitung IPM ada tiga variable yang digunakan
dan masing – masing diantaranya memiliki indikator. Pada metode penghitungan IPM lama
Variabel pendidikan dan standar hidup menggunakan indikator Angka melek Huruf (AMH)
dan Pendapatan Nasional Bruto, sedangkan Variabel kesehatan menggunakan indikator
Angka Harapan Hidup (AHH). Pada metode penghitungan IPM baru terjadi perubahan dalam
menenilai variable pendidikan dan standar hidup, yaitu menggunkalan indikatot Produk
Domestik Bruto (PDB) dan Harapan Lama Sekolah (HLS). Sedangkan variable kesehatan
masih menggunakan indikator yang sama dari metode penghitungan IPM yang lama. Dalam
menghitung mengagregasi indeks juga terjadi perubahan. Pada metode lama, penghitungan
agregasi indeks menggunakan rata-rata hitung, sedangkan dalam metode baru agregasi
dilakukan dengan menggunakan rata-rata geometrik.

Data IPM Provinsi Sulawesi Utara terhitung dari tahun 2002 sebesar 71.3 sedangkan
di tahun 2009 IPM Provinsi Sulawesi Utara mencapai 75.68. Pada tahun 2010 dengan
menggunakan metode penghitngan baru, IPM Provinsi Sulawesi Utara mencapai 67.83
sedangkan di tahun 2018 meningkat menjadi 72.20. Jika membandingkan dengan dua
periodesasi penghitungan menggunakan metode lama dan baru, terlihat bahwa IPM Provinsi
Sulawesi Utara mengalami penurunan, hal ini kemudian berdampak pada perubahan
kategorisasi capaian pembangunan manusia. Dengan cara pengitungan baru Provinsi
Sulawesi Utara dikategorikan sebagai provinsi dengan capaian IPM sedang.

Membandingkan satu persatu variable yang mempengaruhi IPM, antara penghitungan


menggunakan metode lama dan metode baru, penjabarnnya sebagai berikut : tingkat AHH
Provinsi Sulawesi Utara pada tahun 2002 mencapai 70.9 sedangkan pada tahun 2009
mencapai 72.12. Dengan menggunakan metode baru AHH Provinsi Sulawesi Utara
mencapai 70.40 pada tahun 2010 dan meningkat menjadi 71.26 pada tahun 2018. AHH
menunjukkan indikator tingkat kesehatan, sehingga merujuk pada data diatas berarti Provinsi
Sulawesi Utara dapat dikatan mengalami peningkatan taraf kesehatan. Selanjutnya, dalam
menilai taraf pendidikan, maka digunakan indikator AMH pada metode penghitungan IPM
lama. Tahun 2002 AMH Provinsi Sulawesi Utara mencapai 98.8 dan pada tahun 2009 AMH
Provinsi Sulawesi Utara mencapai 99.41. Tahun 2010 menggunakan metode IPM baru,
variable pendidikan menggunakan HLS sebagai indikatornya. Tahun 2010 HLS Provinsi
Sulawesi Utara mencapai 11.34 sedangkan 2018 mencapai 12.68, perubahan metode
penghitungan IPM lama dan baru menunjukkan perubahan nilai yang signifikan sehingga
variable kesehatan Provinsi Sulawesi Utara tampak mengalami penurunan, akan tetapi, jika
menilai dari tahun 2010 sampai tahun 2018, variable kesehatan Provinsi Sulawesi Utara
menunjukkan peningkatan. Untuk melihat variable ekonomi, digunakan PNB dan PDB. Pada
tahun 2002 PNB sebagai indikator untuk melihat taraf ekonomi Provinsi Sulawesi Utara,
menunjukkan nilai 587.9 sedangkan pada tahun 2009 mencapai 631.0. Pada tahun 2010 PDB
menunjukkan nilai 7597.56 sedangkan pada tahun 2017 mencapai nilai 10422. Nilai tersebut
menunjukkan peningkatan taraf perekonomian di Provinsi Sulawesi Utara.

Anda mungkin juga menyukai