Pada Subbab ini dijelaskan mengenai Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi
Lampung tahun 2002 hingga tahun 2018. Penghitungan IPM terbagi menjadi dua rentang
waktu (periode pertama pada rentang waktu 2002 – 2009, sedangkan periode kedua pada
rentang waktu 2010 - 2018). Hal ini dikarenakan adanya perbedaan metode penghitungan
(metode lama dan metode baru). Dalam menghitung IPM ada tiga variable yang digunakan
dan masing – masing diantaranya memiliki indikator. Pada metode penghitungan IPM lama
Variabel pendidikan dan standar hidup menggunakan indikator Angka melek Huruf (AMH)
dan Pendapatan Nasional Bruto, sedangkan Variabel kesehatan menggunakan indikator
Angka Harapan Hidup (AHH). Pada metode penghitungan IPM baru terjadi perubahan dalam
menenilai variable pendidikan dan standar hidup, yaitu menggunkalan indikatot Produk
Domestik Bruto (PDB) dan Harapan Lama Sekolah (HLS). Sedangkan variable kesehatan
masih menggunakan indikator yang sama dari metode penghitungan IPM yang lama. Dalam
menghitung mengagregasi indeks juga terjadi perubahan. Pada metode lama, penghitungan
agregasi indeks menggunakan rata-rata hitung, sedangkan dalam metode baru agregasi
dilakukan dengan menggunakan rata-rata geometrik.
Data IPM Provinsi Sulawesi Utara terhitung dari tahun 2002 sebesar 71.3 sedangkan
di tahun 2009 IPM Provinsi Sulawesi Utara mencapai 75.68. Pada tahun 2010 dengan
menggunakan metode penghitngan baru, IPM Provinsi Sulawesi Utara mencapai 67.83
sedangkan di tahun 2018 meningkat menjadi 72.20. Jika membandingkan dengan dua
periodesasi penghitungan menggunakan metode lama dan baru, terlihat bahwa IPM Provinsi
Sulawesi Utara mengalami penurunan, hal ini kemudian berdampak pada perubahan
kategorisasi capaian pembangunan manusia. Dengan cara pengitungan baru Provinsi
Sulawesi Utara dikategorikan sebagai provinsi dengan capaian IPM sedang.