Anda di halaman 1dari 8

PROPOSAL TERAPI BERMAIN PADA An.

DI RUANGAN PERAWATAN ANAK RSKD IA SITI FATIMAH

NAMA :
GETRUDIS MARIA IMACULATA

NIM : NS1914901061

PROFESI NERS

STIK STELLA MARIS MAKASSAR

TAHUN AJARAN 2019


PPROPOSAL
TERAPI BERMAIN "MEWARNAI DAN MENGENAL GAMBAR"

Identitas Anak

Nama : An. N

Umur : 4 Tahun

Diagnosa Medis : Demam Typoid

A. Latar Belakang
Bermain merupakan kebutuhan anak seperti halnya kasih sayang,
makanan, perawatan, dan lain-lainnya, karena dapat memberi
kesenangan dan pengalaman hidup yang nyata. Bermain juga
merupakan unsur penting untuk perkembangan anak baik fisik, emosi,
mental, sosial, kreativitas serta intelektual. Oleh karena itu bermain
merupakan stimulasi untuk tumbuh kembang anak (Hidayat, 2018).
Terapi bermain adalah suatu bentuk permainan yang direncanakan
untuk membantu anak mengungkapkan perasaannya dalam
menghadapi kecemasan dan ketakutan terhadap sesuatu yang tidak
menyenangkan baginya. Bermain pada masa pra sekolah adalah
kegiatan serius, yang merupakan bagian penting dalam perkembangan
tahun-tahun pertama masa kanak-kanak. Hampir sebagian besar dari
waktu mereka dihabiskan untuk bermain (Elizabeth B Hurlock, 2000).
Dalam bermain di rumah sakit mempunyai fungsi penting yaitu
menghilangkan kecemasan, dimana lingkungan rumah sakit
membangkitkan ketakutan yang tidak dapat dihindarkan (Sacharin,
2013).
Dalam kondisi sakit atau anak dirawat di rumah sakit, aktivitas
bermain ini tetap dilaksanakan, namun harus disesuaikan dengan
kondisi anak. Pada saat dirawat di rumah sakit, anak akan mengalami
berbagai perasaan yang sangat tidak menyenangkan, seperti marah,
takut, cemas, sedih, dan nyeri. Perasaan tersebut merupakan dampak
dari hospitalisasi yang dialami anak karena menghadapi beberapa
stressor yang ada dilingkungan rumah sakit. Untuk itu, dengan
melakukan permainan anak akan terlepas dari ketegangan dan stress
yang dialaminya karena dengan melakukan permainan anak akan
dapat mengalihkan rasa sakitnya pada permainannya (distraksi) dan
relaksasi melalui kesenangannya melakukan permainan.
Tujuan bermain di rumah sakit pada prinsipnya adalah agar dapat
melanjutkan fasepertumbuhan dan perkembangan secara optimal,
mengembangkan kreatifitas anak, dan dapat beradaptasi lebih efektif
terhadap stress. Bermain sangat penting bagi mental, emosional, dan
kesejahteraan anak seperti kebutuhan perkembangan dan kebutuhan
bermain tidak juga terhenti pada saat anak sakit atau anak di rumah
sakit (Wong, 2015).

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mendapatkan terapi bermain selama 20 menit,
diharapkan kreativitas anak-anak berkembang baik anak merasa
tenang dan senang selama berada di keperawatan anak di ruang
Teratai RSKD IA Siti Fatimah Makassar dapat bersosialisasi dengan
teman sebaya sesuai tumbuh kembang anak dan dapat membantu
mengurangi tingkat kecemasan atau ketakutan yang dirasakan oleh
anak-anak akibat hospitalisasi
2. Tujuan Khusus
Setelah mendapatkan terapi bermain diharapkan :
a. Bisa merasa tenang dan senang selama berada di instalasi
keperawatan anak
b. Anak dapat bersosialisasi dengan teman sebaya
c. Anak tidak cemas dan takut akibat hospitalisasi
d. Anak menjadi lebih percaya dan tidak takut dengan perawat
C. Jenis Terapi Bermain
1. Deskripsi Bermain
Bermain adalah salah satu aspek penting dari kehidupan anak
dan salah satu alat paling penting untuk menatalaksanakan stres
karena hospitalisasi menimbulkan krisis dalam kehidupan anak,
dan karena situasi tersebut sering disertai stress berlebihan, maka
anak-anak perlu bermain untuk mengeluarkan rasa takut dan
cemas yang mereka alami sebagai alat koping dalam menghadapi
stress. Bermain sangat penting bagi mental, emosional dan
kesejahteraan anak seperti kebutuhan perkembangan dan
kebutuhan bermain tidak juga terhenti pada saat anak sakit atau
anak di rumah sakit (Wong, 2015).
Dinamika secara psikologis menggambarkan bahwa selama
anak bermain dengan sesuatu yang menggunakan alat mewarnai
seperti crayon atau pensil warna akan membantu anak untuk
menggunakan tangannya secara aktif sehingga merangsang
motorik halusnya. Oleh karena sangat pentingnya kegiatan bermain
terhadap tumbuh kembang anak dan untuk mengurangi kecemasan
akibat hospitalisai, maka akan dilaksanakan terapi bermain pada
anak usia toddler dengan cara mewarnai gambar

2. Tujuan Permainan
a. Untuk melanjutkan tumbuh kembang yang mormal pada saat
sakit. Pada saat sakit anak mengalami gangguan dalam
pertumbuhan dan perkembangannya
b. Mengekspresikan perasaan, keinginan dan fantasi serta ide-
idenya. Permainan adalah media yang sangat efektif untuk
mengekspresikan berbagai perasaan yang tidak
menyenangkan.
c. Mengembangkan kreativitas dan permainan akan menstimulasi
daya pikir, imajinasi dan fantasinya untuk menciptakan sesuatu
seperti yang ada dalam pikirannya.
d. Dapat beradaptasi secara efektif terhadap stress karena sakit
dan di rawat di rs
e. Mengurangi tingkat kecemasan atau ketakutan yang dirasakan
oleh anak-anak akibat hospitalisasi

3. Jenis Permainan
Mewarnai, menempel gambar, bermain ular tangga, dan
melipat kertas origami. Berdasarkan kategori bermain jenis
permainan menempel dan menyusun merupakan bermain aktif.
Dalam bermain aktif, kesenangan timbul dari apa yang dilakukan
anak, apakah dalam bentuk kesenangan bermain alat misalnya
mewarnai gambar, melipat kertas origami, puzzle dan menempel
gambar. Bermain aktif juga dapat dilakukan dengan bermain peran
misalnya bermain dokter-dokteran dan bermain dengan menebak
kata (Hurlock, 2015). Pada permainan ini anak akan di ajak
bermain untuk menempel gambar yang akhirnya akan seperti frame
pemandangan atau benda.
Sedangkan menurut klasifikasi bermain merupakan permainan
keterampilan(skill play). Permainan ini akan menimbulkan
keterampilan anak, khususnya motorik kasar dan halus. Misalnya,
anak akan terampil akan memegang benda-benda kecil,
memindahkan benda dari satu tempat ke tempat lain dan anak
akan terampil dalam menyocokan gambar sesuai dengan
imajinasinya. Jadi keterampilan tersebut diperoleh melalui
pengulangan kegiatan permainan yang dilakukan. Pada permainan
ini anak diajarkan mewarnai gambar.

D. SASARAN
Anak-anak yang berada di keperawatan anak ruang Teratai RSKD
IA Siti Fatimah Makassar usia pra sekolah. Peserta yang mengikuti
terapi bermain ini adalah anak usia pra sekolah (3-5 tahun) yang
sedang menjalani perawatan di bangsal anak dengan kesadaran
compos mentis, dan keadaan umum baik.

Pelaksanaan:
1. Waktu dan Tempat
Hari/Tanggal : 14 Oktober 2019
Tempat : Ruang Kep Anak RSKD IA SITI FATIMAH
Sasaran : Anak usia pra sekolah di RS SITI FATIMAH
Tema : Mewarnai gambar dan Mengenal gambar
Waktu : 20 menit
Tempat : Perawatan anak ruangan Teratai
Peserta :1 orang An.N
Pembimbing : Perawat.
Observer : Pembimbing institusi.

Model permainan : Mewarnai dan mengenal gambar

2. Media (Alat dan Bahan)


Alat bermain
a. Kertas bergambar
b. Pensil warna/crayon
c. Tema gambar yang tersedia :Gambar kartun (Hello kitty,
Doraemon, Minions, Princess Cinderella, dan Princess Aurora).

E. PROSES PELAKSANAAN
N WAKTU KEGIATAN PESERTA
O
1. 5 menit Pembukaan :
1.Menjawab salam
1. Membuka kegiatan dengan mengucapkan
salam. 2.Mendengarkan
2. Memperkenalkan diri 3.Memperhatikan
3. Menjelaskan tujuan dari terapi bermain 4.Memperhatikan
4. Kontrak waktu anak dan orang tua
2 30 menit Pelaksanaan :
1.Memperhatikan
1. Menjelaskan tata cara pelaksanaan terapi
bermain mewarnai kepada anak
2. Memberikan kesempatan kepada anak 2.Bertanya
untuk bertanya jika belum jelas
3. Membagikan kertas bergambar dan crayon
3.Antusias saat
4. Fasilitator mendampingi anak dan
menerima peralatan
memberikan motivasi kepada anak
4.Memulai untuk
5. Menanyakan kepada anak apakah telah
mewarnai gambar
selesai mewarnai gambar
5.Menjawab pertanyaan
6. Memberitahu anak bahwa waktu yang
diberikan telah selesai
7. Memberikan pujian terhadap anak yang 6.Mendengarkan
mampu mewarnai gambar sampai selesai
Evaluasi : 7.Memperhatikan
1. Memotivasi anak untuk menyebutkan apa
yang diwarnai
2. Mengumumkan nama anak yang dapat
 Menceritakan dan
mewarnai dengan contoh
3. Membagikan reward kepada Gembira

3. 5 menit Terminasi:
1. Memperhatikan
1. Memberikan motivasi dan pujian kepada
seluruh anak yang telah mengikuti program
terapi bermain
2. Mengucapkan terima kasih kepada anak 2. Gembira
dan orang tua
3. Mengucapkan salam penutup
3. Menjawab salam
DAFTAR PUSTAKA

Hurlock, Elizabeth B. 2014. Perkembangan Anak jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Soetjiningsih. 2018. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC

Suryanti,Sodikun, Mustiah. 2011 Pengaruh Terapi Bermain Mewarnai Dan


rigami Terhadap Tingkat Kecemasan Sebagai Efek Hospitalisasi Pada
Anak Usia Pra Sekolah Di Rsud Dr. R. Goetheng Tarunadibrata
Purbalingga.

Anda mungkin juga menyukai