Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
LEGAL MEMORANDUM
AHMAD DAROJI
Oleh:
Nama : Anak Agung Ketut Naraindra Sandyasa
NIM : E1A016076
Kelas :B
MEMORANDUM HUKUM
Purwokerto
bangunan. Pada tanggal 24 September 2007 dilakukan perjanjian kredit, dan BNI
meminjamkan uang sebesar Rp. 150.000.000.,00 kepada Ahmad Daroji dengan jangka
waktu pelunasan satu tahun, terhitung dari tanggal 24 September 2007 sampai denfan
kavling beserta bangunan toko yang ada diatasnya yang akan dibeli Ahmad Daroji dan
telah disetujui BNI. Akhirnya dengan uang pinjaman dan uang pribadi Ahmad Daroji
membeli dua kavling milik Darmanto yang terletak di Jalan Manggis 25,26
75.000.000.,00
2) Tanah seluas 100 m2 dengan hak milik beserta bangunan diatasnya senilai Rp.
100.000.000.,00
Ketika jangka waktu berakhir Ahmad Daroji belum dapat mengembalikan utangnya,
sebagai jalan keluar BNI bersedia memberikan kredit kedua sebesar Rp. 200.000.000.,
waktu pelunasan satu tahun yaitu 24 September 2008 sampai dengan 23 September
2009 yang langsung dipotong Rp. 150.000.000.,00 beserta bunga 1,5% setiap bulan,
untuk melunasi kredit yang pertama. Dari perjanjian kredit kedua juga diletakkan
Ketika perjanjian kerdit kedua berakhir Ahmad Daroji belum juga dapat melunasi
hutangnya, dengan mengingat nilai kedua tanah dan bangunan yang ada di pihak BNI
Ahmad Daroji termasuk kawasan pengembangan rumah sakit, yang selanjutnya pada
tanggal 17 Mei 2010, panitia pengadaan tanah beserta aparat Pemerintah Daerah
memberikan ganti rugi sebesar Rp. 200.000.000., kepada Ahmad Daroji, dan panitia
pengadan tanah kesulitan menemukan Ahmad Daroji, sehingga uang ganti rugi
Pengadilan Negeri Ahmad Daroji menghubungi BNI dan menyatakan bahwa tanah
dan bangunan dibeaskan dan berubah dalam bentuk uang. Ahmad Daroji pun
menyatakan pula kepada BNI bahwa uang yang dititipkan itu adalah pelunasan
hutangnya, dan sejak saat itu Ahmad Daroji tidak mau membayar hutangnya dan
3. LEGAL QUESTION
Dengan adanya kasus posisi yang diuraikan diatas dapat ditemukan perumusan
1. Apakah sah perjanjian kredit yang dilakukan oleh Ahmad Daroji dengan Bank
BNI?
2. Apakah sah objek yang dijadikan jaminan dalam perjanjian kredit tersebut?
3. Apakah Bank BNI dapat memberikan pinjaman kredit kedua kepada Ahmad
Daroji?
4. Apakah Pemda (Pemerintah Daerah) dapat membeli tanah yang sudah diletakan
Pengadilan?
6. Apakah dengan Ahmad daroji tidak membayar hutangnya yang didasarkan atas
pemikiran bahwa tanah yang dijadikan objek jaminan telah diberikan ganti rugi
oleh negara?
8. Apakah Uang Ganti Rugi yang dititipkan di pengadilan Dapat Dijadikan
dijadikan jaminan tersebut merupakan objek atau harta benda yang baru akan ada.
3. Bank BNI bisa memberikan pinjaman kredit kedua kepada Ahmad Daroji, karena
sebagai upaya perbaikan yang dilakukan Bank dalam kegiatan perkreditan terhadap
dengan dasar bahwa tanah tersebut akan digunakan demi kepentingan umum.
5. Panitia pengadaan tanah dapat menitipkan uang ganti rugi tanah milik ahmad daroji
perjanjian dalam hal ini yaitu tempat yang dapat dijadikan pembayaran yaitu di
Bank BNI.
9. Iya dapat, karena belum terjadi pelunasan pembayaran utang pokok maupun bunga
BNI?
A. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
1. Pasal 1320:
Pasal ini relevan menjadi dasar hukum sahnya perjanjian kredit antara Bank
2. Pasal 1321
“Tiada sepakat yang sah apabila sepakat itu diberikan karena kekhilafan,
Pasal ini relevan menjadi dasar hukum sahnya perjanjian kredit antara Bank
3. Pasal 1338
Pasal ini relevan untuk digunakan sebagai dasar hukum bahwa Bank BNI
Cabang Purwokerto punya wewenang atau tidak dalam perjanjian.
2. Apakah sah objek yang dijadikan jaminan dalam perjanjian kredit tersebut?
A. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
1. Pasal 1131
“Segala kebendaan siberutang, baik yang bergerak maupun yang tak
bergerak, baik yang sudah ada maupun yang baru akan ada dikemudian hari,
dibeli oleh Ahmad Daroji diletakan hak tanggungan sebagai objek jaminan.
B. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1996 Tentang Hak Tanggungan Atas
Pakai atas tanah Negara yang menurut ketentuan yang berlaku wajib
bebani HakTanggungan.”
Pasal ini relevan dengan objek yag dibebankan dengan hak tanggungan
Daroji.
3. Apakah Bank BNI dapat memberikan pinjaman kredit kedua kepada Ahmad
Daroji?
A. Kitab Undang-Undang Hukum perdata
1. Pasal 1413
“Ada tiga macam jalan untuk pembaruan utang:
1. Bila seorang debitur membuat suatu perikatan utang baru untuk
karenanya;
2. Bila seorang debitur banu ditunjuk untuk menggantikan debitur lama,
diperjanjikan.
(2) Bank Umum wajib memiliki dan menerapkan pedoman perkreditan
serta kepentingan bersama dari rakyat, hak-hak atas tanah dapat dicabut,
dengan memberi ganti kerugian yang layak dan menurut cara yang diatur
dengan Undang-undang.”
Pasal Relevan dengan pembelian tanah yang dilakukan oleh Pemerintah
keberadaannya; atau
b. Objek Pengadaan Tanah yang akan diberikan Ganti Kerugian:
1. sedang menjadi objek perkara di pengadilan;
2. masih dipersengketakan kepemilikannya;
3. diletakkan sita oleh pejabat yang berwenang; atau
4. menjadi jaminan di bank.”
Pasal ini relevan untuk digunakan sebagai dasar Pemerintah daerah
memberikan ganti rugi terhadap tanah yang telah diletakan hak tanggungan.
5. Apakah uang ganti rugi dari Panitia Pengadaan Tanah Bisa dititipkan di
Pengadilan?
A. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
1. Pasal 1404
“Jika berpiutang menolak pembayaran, maka di berutang dapat melakukan
keberadaannya; atau
b. Objek Pengadaan Tanah yang akan diberikan Ganti Kerugian:
1. sedang menjadi objek perkara di pengadilan;
2. masih dipersengketakan kepemilikannya;
3. diletakkan sita oleh pejabat yang berwenang; atau
4. menjadi jaminan di bank.”
Pasal ini relevan digunakan untuk menentukan sahnya uang ganti kerugian
pemikiran bahwa tanah yang dijadikan objek jaminan telah diberikan ganti rugi
sesuatu yang harus diberikan atau dibuat dalam tenggang waktu yang
telah dilampaukannya.”
Pasal ini relevan digunakan untuk menentukan perbuatan Ahmad Daroji
2. Pasal 1238
“Si berutang adalah lalai, apabila ia dengan surat perintah atau dengan
sebuah akta sejenis itu telah dinyatakan lalai, atau demi perikatannya
sendiri, ialah jika ini menetapkan, bahwa si berutang harus dianggap lalai
wanprestasi
3. Pasal 1267
“Pihak yang terhadapnya perikatan tidak dipenuhi, dapat memilih;
memaksa pihak yang lain untuk memenuhi persetujuan, jika hal itu masih
oleh negara?
A. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 Tentang Pengadaaan Tanah Bagi
Atas Tanah dari Pihak yang Berhak menjadi hapus dan alat bukti haknya
untuk uang pokok dan bunga, tetapi tidak cukup untuk melunasi seluruh
bergerak, baik yang sudah ada maupun yang baru akan ada di kemudian
tanggungan yang dimiliki oleh Bank BNI telah hapus dan tidak berlaku.
2. Pasal 1397
6. LEGAL OPINION
1. Apakah sah perjanjian kredit yang dilakukan oleh Ahmad Daroji dengan Bank
BNI?
Untuk memberikan jawaban atas permasalahan ini didasarkan atas pasal 1320
membuat perjanjian harus sepakat atau setuju mengenai hal-hal pokok atau
tanpa ada paksaan, penipuan atau kekhilafan. Dalam perjanjian kredit antara
Bank BNI dengan Ahmad daroji telah sepakat untuk melakukan perjanjian
dalam perjanjian kredit ini tidak didasarkan atas paksaan dan penipuan oleh
benda (zaak) yang paling sedikit dapat ditentukan jenisnya. Suatu perjanjian
harus memiliki suatu pokok persoalan.Oleh karena itu, objek perjanjian tidak
hanya berupa benda, tetapi juga bisa berupa jasa. Suatu perjanjian haruslah
mengenai suatu hal tertentu (centainty of terms), berarti bahwa apa yang
diperjanjiakan, yakni hak dan kewajiban kedua belah pihak. Dalam hal ini
berupa 2 bidang tanah, oleh karena itu syarat ini telah terpenuhi.
4. Suatu sebab yang halal.”
Syarat sahnya perjanjian yang keempat adalah tidak boleh memperjanjikan
ini di bolehkan, oleh karena itu syarat keempat ini telah terpenuhi.
Selain pasal 1320 mengenai syarat sahnya perjanjian juga didasarkan atas pasal
1321 yang pada intinya perjanjian tidak boleh dikarenakan suatu kekhilafan dan
dalam perjanjian kredit antara Bank BNI dengan Ahmad Daroji tidak terdapat
kekhilafan. Jika kedua pasal yang menjadi syarat sahnya suatu perjanjian telah
terpenuhi maka berdasarkan pasal 1338 KuhPerdata perjanjian tersebut akan berlaku
sebagai undang-undang bagi para pihak atau kita kena dengan asas pacta sun
servanda oleh karena itu antara Ban BNI dengan Ahmad daroji harus mentaati dan
mematuhi perjanjian.
Sehingga berdasarkan penjelasan diatas perjanjian antara Bank BNI dengan
Ahmad Daroji telah sah dan berlaku sebagai undang-undnag bagi para pihak.
2. Apakah sah objek yang dijadikan jaminan dalam perjanjian kredit tersebut?
Dalam hal ini perlu diuraikan terlebih dahulu mengenai apa saja yang dapat
dijadikan jaminan, untuk menjawab hal tersebut terdapat dalam ketentuan pasal 1131
KuhPerdata yang disebut juga sebagai bentuk jaminan umum, dalam pasal tersebut
juga disebutkan bahwa barang yang akan ada dikemudian hari menjadi tanggungan
untuk segala perikatan perseorangan. Mengenai benda yang dijadikan jaminan utang,
maka kita akan membicarakan mengenai jaminan kebendaan. Jaminan kebendaan ada 4
(empat) yaitu:
1. Gadai yang diatur dalam Pasal 1150 sampai dengan Pasal 1160 KUHPer;
2. Fidusia yang diatur dalam Undang-Undang No. 42 Tahun 1999 tentang
pelaksananya;
4. Hipotik Kapal yang diatur dalam Pasal 1162 sampai dengan Pasal 1232
adalah hak tanggungan, berdasarkan pasal 4 ayat 1 dan ayat 2 Undang-Undang Nomor
4 Tahun 1996 Tentang Hak Tanggungan Atas Tanah Beserta Benda-Benda Yang
Berkaitan Dengan Tanah maka hak atas tanah yang dapat dibebani hak tanggugan
kepemilikan tanah dengan hak atas tanah berupa hak milik, sehingga objek tanah yang
Hak Tanggungan Atas Tanah Beserta Benda-Benda Yang Berkaian Dengan Tanah
telah sah.
3. Apakah Bank BNI dapat memberikan pinjaman kredit kedua kepada Ahmad
Daroji?
Berangkat dari asas kebebasan berkontrak maka permasalahan ini dapat terjawab
bahwa para pihak dapat dengan bebas untuk menentukan apa yang diperjanjikan oleh
mengenai hal ini terdapat dalam pasal 1413 KuhPerdata yang disebut novasi atau
atas kehendak para pihak selain itu berdasarkan pasal 8 Undang-Undang Nomor 10
tahun 1998 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang
mempertimbangkan nilai yang menjadi objek jaminan berupa 2 bidang tanah tersebut
memiliki nilai yang menjanjikan, hal tersebut merupakan manifestasi perbuatan bank
Peraturan Dasar Pokok Agraria hak-hak atas tanah dapat dicabut demi untuk
kepentingan umum dengan pemberian ganti kerugian yang layak, ketentuan dalam
peraturan perundang-undangan tentang agraria lainya, salah satu turunan dari UUPA
pembelian tanah oleh pemda diatur dalam pasal 42 yang pada intinya adalah negara
dalam hal ini pemda dapat mencabut hak hak atas tanah dengan menitipkan uang ganti
rugi ke Pengadilan Negeri jika tanah tersebut telah dijaminkan ke bank, dari ketentuan
tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa negara dalm hal ini Pemerintah Daerah dapat
mencabut hak hak atas tanah yang sudah dibebani hak tanggungan.
5. Apakah uang ganti rugi dari Panitia Pengadaan Tanah Bisa dititipkan di
Pengadilan?
Dalam KuhPerdata penitipan pembayaran dapat dilakukan kepada Pengadilan
Negeri hal tersebut disebut consignatie pengaturan hal tersebut terdapat dalam pasal
tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan. Hal yang sama juga diatur
didalam pasal 42 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 yang mengatur mengenai
apabila pemegang hak atas tanah menolak mengenai besaran aau bentuk dari ganti
kerugian dan atau karena orangnya dianggap tidak tahu keberadaanya maka ganti
pemikiran bahwa tanah yang dijadikan objek jaminan telah diberikan ganti rugi
perjanjian, tapi dengan lewatnya waktu tersebut (jatuh tempo) debitur belum juga
melaksanakan kewajibannya. Kedua, dalam hal tidak ditentukan suatu waktu tertentu,
atau prestasinya tapi kreditur tetap juga tidak melaksanakannya kewajibanya kepada
kreditur. Jika salah satu hal mengenai kelalaiannya diatas terpenuhi maka berdsarkan
rugi, dan bunga. Apabila siberutang tetpa tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana
diatur didalam pasal 1243 KuhPerdata maka si berpituang dapat memaksa untuk
belum dikatakan wanprestasi yang didasarkan atas pasal 1238, dengan alasan bahwa
dalam posita kasus dijelaskan sebagai berikut: perjanjian kredit kedua yang dilakukan
pada tanggal 24 September 2008 pihak bank memberikan jangka waktu pelunasan
sampai dengan 23 September 2009, namun Ahmad Daroji juga tidak melunasi utang-
utangnya, karena mengingat nilai tanggungan berupa 2 bidang tanah maka pihak bank
memberikan kelonggaran waktu sampai dengan 23 September 2010, pada tanggal 17
Mei 2010 pihak Pemda menitipkan ganti rugi atas tanah yang dicabut haknya oleh
karena itu Ahmad Daroji menyuruh pihak bank untuk mengambil uang ganti rugi
disimpulkan bahwa waktu pelunasan utang Ahmad Daroji belum jatuh tempo
sebagaimana yang telah diuraikan dalam pasal 1238 KuhPerdata. Sehingga mengenai
ketentuan dalam pasal 1243 dan pasal 1267 tidak dapat digunakan.
7. Bagaimana kedudukan dari pemegang hak tanggungan jika tanahnya bisa dibeli
oleh negara?
Untuk menjawab permasalahan ini dapat menggunakan ketentuan Undang-
Undang Nomor 2 Tahun 2012 Tentang Pengadaaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk
adanya consignatie kepemilikan atau hak atas tanah dari yang berhak akan menjadi
hapus dan alat bukti haknya menjadi tidak berlaku dan tanahnya akan menjadi tanah
yang dikuasai langsung oleh negara, artinya dengan adanya consignatie maka telah
pemegang hak tanggungan telah hapus yang menyebabkan Bank BNI menjadi
kreditur konkuren.
8. Apakah Uang Ganti Rugi yang dititipkan di pengadilan dapat dijadikan sebagai
pelunasan utang oleh debitor kepada kreditor. Pembayaran seperti ini dilakukan dalam
bentuk uang atau barang. Kedua, pembayaran dalam arti yuridis teknis tidak hanya
dalam bentuk uang atau barang, tetapi juga dalam bentuk jasa, seperti jasa dokter
telah ditetapkan dalam perjanjian, antara kreditur dan debitur. Akan tetapi, apabila kedua
belah pihak tidak menentukan secara tegas tempat pembayaran, maka pembayaran dapat
dilakukan di:
1. Tempat barang berada sewaktu perjanjian dibuat;
2. Tempat tinggal kreditur, dengan syarat kreditur harus secara terus-menerus
kreditur dapat memilih salah satu dari tiga tempat itu untuk melakukan pembayaran
utang.
Selain itu besaran uang yang ditipkan sebagai pelunasan utang Ahmad Daroji
sebesar Rp.200.000.000 tidaklah cukup untuk membayar seluruh utang-utang Ahmad
Daroji beserta bunganya sebesar 1,5% setiap bulannya. Hal itu didasarkan atas pasal
1397 KuhPerdata yang pada intinya menyatakan bahwa bila pada diri debitur terdapat
kesulitan untuk membayar utang-utang pokok beserta bunganya maka pembayaran
terebih dahulu dilakukan terhadap bunganya. Oleh karena itu dalam permasalahan ini
uang yang ditipkan di Pengadilan Negeri hanya digunakan sebegai pembayaran bunga
terlebih dahulu dan sisanya digunakan untuk membayar utang-utang pokok Ahmad
Daroji.
Dengan demikian pembayaran pelunasan utang yang dilakukan Ahmad Daroji
dengan menyuruh pihak Bank mengambil pelunasan utang di Pengadilan Negeri tidak
tidak sah dan juga pembayaran utang-utang pokok beserta bunganya yang dilakukan
Ahmad Daroji masih terdapat kekurangan, oleh karena itu maka Ahmad Daroji belum
melakukan pelunasan utang-utangnya baik pokok beserta bunganya kepada bank BNI.
9. Dapatkah kreditur menuntut pelunasan hutang pokok beserta bunganya kepada
dengan hilangnya atau hapusnya hak tanggungan yang dimiliki oleh kreditur tidak
KuhPerdata barang baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak, baik yang sudah
ada maupun yang baru akan ada di kemudian hari digunakan sebagai tanggungan
debitur untuk melaksanakan perikatanya, oleh karena itu dengan belum diluanasinya
pembayaran sebagaimana yang telah dijelaskan dalam poin 8 maka Bank BNI Cabang
sah secara hukum oleh karena itu perjanjian tersebut berlaku sebagai undang-undang bagi
para pihak dan menimbulkan hak serta kewajiban di masing-masing pihak, begitu juga
dengan objek jaminan berupa dua bidang tanah tersebut telah sah. Termasuk juga
perpanjangan kredit kedua yang dilakukan tidak bertentangan dengan hukum yang berlaku.
Pencabutan hak hak atas tanah yang telah dibebani hak tanggungan yang dilakukan
oleh Pemerintah Daerah juga tidak bertentangan dengan hukum, oleh karena itu kedudukan
Bank BNI Cabang Purwokerto yang sebelumnya adalah kreditur preferen berubah menjadi
kreditur konkuren, namun hal tersebut tidak mengurangi hak-hak Bank BNI Cabang
Purwokerto untuk menuntu haknya, karena pembayaran yang dilakukan oleh Ahmad Daroji
yang menyuruh Bank BNI mengambil pelunasan utangnya di Pengadilan Negeri tidaklah sah
sebagai pembayaran utang menurut hukum dan juga jumlah daari nominal uang tersebut
tidaklah cukup untuk membayar utang pokok Ahmad Daroji beserta bunganya.
Oleh karena itu maka Bank BNI Cabang Purwokerto masih dapat memaksa dan
menuntut secara hukum perbuatan yang dilakukan oleh Ahmad Daroji untuk melaksanakan