Sara Sabila Mahu (105351113819)
Sara Sabila Mahu (105351113819)
DIMENSI KESOSSIALAN
Di
S
U
S
U
N
Oleh :
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala kemampuan rahmat dan
hidayah-nya sehingga saya dapat menyelasaikan Tugas Makalah dengan sub judul “
DIMENSI KESOSIALAN “. Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala
rahmat dan karunia-Nya, serta tak lupa sholawat dan salam kepada junjungan Nabi besar
Muhammad SWT atas petunjuk dan risalah-Nya. Saya dapat menyadari bahwa masih banyak
kekurangan dalam penyusunan makalah ini, oleh karena itu saya sangat mengharapkan saran
dan kritik untuk membangun makalah ini lebih baik lagi. Demikian yang dapat kami
sampaikan, semoga melalui makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ………………………………………………..….. 1
KATA PENGANTAR ………………………………………………….. 2
DAFTAR ISI ……………………………………………………………..3
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang …………………………………………………………...4
Rumusan Masalah ………………………………………………………..4
Tujuan Penulisan.. ………………………………………………………..4
Struktur Dimensi Kesosialan…………………………………….…….....5
BAB II PEMBAHASAN
Dimensi Kesosialan..................………………………………….…….....6
Perkembangan Dimensi Kesosialan….………………………….…….....6
Faktor Dibidang Pendidikan............….………………………….…….....6
Pergaulan...........………………………………………………………….7
Faktor Yang Mempengaruhi Pergaulan……………………......................7
Dampak Pergaulan….………………………….……...............................8
Upaya Untuk Pergaulan Sehat….………………………….……..............9
Pergaulan Dalam Pendidikan....………………………………….…….....10
Interaksi............…………………………………………………………..12
Syarat-syarat Interaksi……………………………………………….........13
Bentuk-bentuk Interaksi…………………………………………………..13
Ciri-ciri Interaksi............………………………………………………….13
Interaksi Dalam Pendidikan…………………………………....................13
Penerapan Dalam Bidang Pendidi...............................................................15
BAB III PENUTUP
Kesimpulan …………………………………………………………..........16
Saran ………………………………………………………………….........16
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………….....17
3
4
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Dengan disusunnya makalah ini, semoga kita bisa memahami tentang dimensi kesosialan
serta arti penting pergaulan dan iterakasi didalam hidup bermasyarkat dan juga peranan
pentingnya bersosialiasasi dalam berbagai bidang terutama dalam bidang pendidikan.
Dan semoga kita mampu menyesuaikan serta memantapkan diri untuk menjadi pendidik
yang baik serta mampu memanusiakan manusia itu sendiri.
5
DIMENSI KESOSIALAN
DIMENSI KESOSIALAN
PERGAULAN
INTERAKSI
6
BAB II
PEMBAHASAN
A. Dimensi Kesosialan
Dimensi kesosialan merupakan dimensi yang pada dasarnya setiap individu
diharapkan dapat bersosialisasi dengan lingkungannya dengan dasar-dasar yang baik agar
dalam perkembangan selanjutnya tidak meninggalkan bibit-bibit perpecahan antarasatu
dengan yang lainnya demi terciptanya masyarakat yang lebih kondusif. Perkembangan
dimkensi sosial dapat kita amati dari berbagai sisi, antara lain :
7
B. Pergaulan
Pergaulan merupakan hubungan sosial antara seseorang dengan orang lain yang
berlangsung dalam jangka relatif lama sehingga terjdi saling mempengaruhi satu dengan
lainnya. Pergaulan merupakan kelanjutan dari proses interaksi sosial yang terjadi antara
individu dalam lingkungan sosialnya. Kuat lemahnya suatu interaksi sosial mempengaruhi
erat tidaknya pergaulan yang terjalin.
Aristoteles mengemukakan bahwa manusia sebagai makhluk sosial
(zoonpoliticaon) yang artinya manusia sebagai makhluk sosial yang telapas dari kebersamaan
dengan manusia lain. Pergaulan yang dilakukan mencerminkan kepribadiannya.
Dalam bergaul kita harus pandai dalam menempatkan diri dapat membedakan
bagaimana sikap kita terhadap orang yang lebih tua dan orang yang lebih muda. Dalam etika
pergaulan manusia perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1. Siapa yang dihadapi
2. Dimana pergaulan itu berlangsung
3. Bagaimana cara kita bersikap
Agar terjadi hubungan yang selaras, serasi, sesuai dengan etika pergaulan, seseorang perlu
bersikap, antara lain :
1. Perhatian terhadap orang lain.
2. Menghormati orang yang lebih tua atau yang dituakan, teman sebaya harus
dihargai dan yang lebih muda harus disayangi.
3. Dapat menempatkan diri.
4. Sanggup menyesuaikan diri dengan lingkungan.
5. Rendah hati dan tidak ingin menang sendiri.
6. Tidak membedakan sesama dalam pergaulan.
8
Dampak Dari Pergaulan
Pergaulan adalah interaksi antarindividu dalam mengenal lingkungan sosialnya,
melalai pergaulan diperoleh manfaat sebagai berikut :
Manfaat Pergaulan
a. Lebih mengenal nilai-nilai dan norma-norma sosial yang berlaku sehingga
mampu membedakan mana yang panatas dan mana yang tidak dalam
melakukan sesuatu.
b. Lebih mengenal kepribadian masing-masing orang sekaligus menyadari bahwa
manusia memiliki keunikan yang msing-masing perlu dihargai.
c. Mampu menyesuaikan diri dalam berinteraksi dengan banyak orang sehingga
mampu meningkatkan rasa percaya diri.
d. Mampu membentuk kepribadian yang baik dan bisa diterima diberbagai lapisan
sehingga bisa tumbuh dan berkembang menjadi sosok individu yang pantas
diteladani.
9
Upaya untuk mewujudkan pergaulan yang sehat
salah satu upaya untuk mewujudkan pola pergaulan yan sehat dan
bermanfaat adalah dengan berpegang pada prinsip sebagai berikut :
a. Jadilah humas untuk diri sendiri
Langkah ini penting agar orang lain mengenal, mengetahui
kemampuan dan prestasi anda. Sebarkan informasi ini saat anda bertemu
relasi baru tetapi buanglah jauh-jauh sikap menyombongkan diri.
b. Bidik sasaran yang tepat
Saat butuh sesuatu anda harus tahu kemana mencari bantuan.
Pikirkan tujuan yang ingin anda capai, setelah itu buka daftar jaringan
anda. Pilihlah relasi yang tepat yang bisa memberi hasil cepat. Mengorek
informasi juga butuh kesabaran. Jika relasi tidak memberi solusi instan,
anda harus sedikit bersabar, tunggulah sampai kapan ia menghubungi
anda.
c. Berbagi hal yang menyenangkan
Buatlah rekan anda merasa senang dan nyaman bekerja atau
berhubungan dengan anda.
d. Bersosialisasi
Jangan terlalu banyak tenggelam ke belakang meja kerja,
sesekali hirup udara segar di luar sana. Temui orang-orang yang
mempunyai potensi tinggi untuk memajukan karir anda.
e. Biarkan mereka bicara
Jadilah pendengar yang baik. Waktu berbicara perhatikan isi
pembicaraannya, dengarkan dengan sabar, janagn sampai terlihat anda
sedang menunggu giliran untuk berbicara. Biarkan ada sedikit jeda untuk
menanggapi lawan bicara. Makin banyak anda bisa membuat relasi
berbicara maka semakin banyak informasi yang akan didapatkan.
f. Buang sikap angkuh
Jangan memandang rendah atau sebelah mata terhadap orang
yang berposisi lebih rendah dari pada anda.
g. Buat mereka merasa penting
Buat relasi anda menjadi orang penting dengan mengingat
beberapa detail pribadi.
h. Bergabunglah dengan berbagai kegiatan
Banyak perkumpulan, organisasi atau klub professional yang
didirikan dengan tujuan untuk membangun jarigan. Cobalah bergabung
di salah satu perkumpulan yang paling sesuai dengan anda. Ini
merupakan cara efektif untuk bertemu, berkenalan dan melakukan
kontak dengan orang-orang yang bisa membantu perkembangan karir
anda.
10
Pentingnya Pergaulan Dalam Pendidikan
Menurut pendapat Dr. M.J Langgeveld, pergaulan itu merupakan ladang atau
lapangan yang memungkinkan terjadinya pendidikan. Pendidikan akan terjadi antara
orang dewasa dengan orang belum dewasa.
Faedah pergaulan
a. Pergaulan memungkinkan terjadinya pendidikan
b. Pergaulan merupakan sarana untuk mawas diri
c. Pergaulan itu dapat menimbulkan cita-cita
d. Pergaulan itu memberi pengaruh secara tersirat
Peran pergaulan dalam pendidikan
Proses Pendidikan
Pendidikan adalah usaha sadar orang dewasa dan disengaja serta bertanggung
jawab untuk mendewasakan anak yang belum dewasa dan berlangsung secara
terus menerus. Kesimpulannya :
1. Proses pendidikan menyangkut kegiatan dan lain-lain
2. Proses pendidikan berarti menyangkut tanggung jawab pendidikan
3. Didalam proses pendidikan mengandung unsur :
- Tujuan
- Materi
- Urutan kegiatan
- Metode
- Murid/ peserta didik/ anak
- Guru/ pendidik/ orang tua
- Mengatur proses
- Melayani
Dengan cara pergaulan sehari-hari, anak merasa dirinya dibawa kepada
kedewasaan, pergaulan semacam itulah yang disebut pergaulan paedogogis
(bagaimana membimbing).
11
3. Harus bersedia melayani peserta didik sesuai dengan tingkat
kemampunnya dan perkembanganya.
4. Harus banyak belajar dan memperdalam ilmu yang ia miliki dan
diperkaya dengan ilmu-ilmu yang terkait.
12
C. Interaksi
Interaksi adalah suatu jenis tindakan yang terjadi ketika dua atau lebih objek
mempengaruhi atau memiliki efek satu sama lain. Ide efek dua arah ini penting
dalam konsep interaksi, sebagai lawan dari hubungan satu arah pada sebab akibat.
Dalam berbagai bidang ilmu interaksi memiliki makna yang berbeda.
Interaksi sosial adalah berbagai hubungan sosial yang berkaitan dengan
hubungan antar individu, antar individu dengan kelompok. Jika tidak ada interaksi
sosial, maka di dunia ini tidak ada kehidupan bersama.
13
Bentuk-bentuk Interakasi Sosial
1. Bentuk Interaksi Sosial Asosiatif adalah hasil dari hubungan positif dan dapat
menghasilkan perastuan. Berikut ini macam-macam interaksi sosial asosiatif :
- Kooperasi, usaha bersama yang dilakukan orang-orang untuk tujuan
bersama.
- Akomodasi, apabila masyarakat mematuhi semua norma yang berlaku
di wilayahnya, maka hal ini disebut sebagai akomodasi. Bentuknya
adalah eliminasi, segregasi,adjudikasi, konsiliasi, mediasi,kompromi,
dan koersi. Tujuannya adalah menyatukan pemahaman dari kelompok
tersebut sehingga tidak ada yang bertikai.
- Asimilasi, peleburan dua kebudayaan berbeda dan menjadi satu
kebudayaan baru untuk tujuan bersama.
- Akulturasi, mirip dengan asimilsai namun kebudayaan asli dari
kelompok tersebut masih ada. Dua budaya berpadu dan
menghasilakan budaya baru tanpa membuat budaya asli hilang.
2. Interkasi sosial bentuk disosiatif, hasil hubungan negatif dan dapat menimbulkan
perpecahan. Berikut macam-macam interaksi sosial disosiatif :
- Oposisi, kelompok atau individu yang menyalahkan dan menentang
sesuatu yang sudah lama dan pelakunya disebut sebagai oposan.
- Kompetisi, usaha yang dilakukan untuk meraih prestasi dan
menentukan yang terbaik.
- Kontravensi, ini berada ditengah-tengah antar kempetisi dan oposisi.
Hal ini membuat individu merasa bimbang karena ketidakpastian
dari individu lain atau menyembunyikan perasaannya karena
individu lain.
14
Prinsip Pengembang Bagi Peserta Didik
1. Prinsip Motivasi
Memotivasi anak didik untuk menerima pembelajaran ada yang tinggi, ada yang
sedang, dan ada juga yang sedikit sekali. Hal ini perlu disadari oleh oleh pendidik
agar dapat memberi motivasi yang bervariasi kepada peserta didik.
2. Prinsip Berangkat Dari Presepsi Yang Miliki
Latar belakang pengalaman dan pengatahuan yang berada dari peserta didik
dimanfaatkan oleh pendidik untuk kepentingan pengajaran. Penjelasan yang
diberikan dengan mengaitkan pengalaman dan pengetahuan peserta didik akan
memudahkan peserta didik menaggapi dan memahami pengalaman yang baru dan
bahkan membuat anak didik mudah memusatkan perhatian.
3. Prinsip Mengarah Kepada Titik Pusat Perhatian Tertentu
Bagian-bagian yang terpisah dalam suatu pelajaran dapat terkait bila ada konsep
atau pola penyampaian yang baik.
4. Prinsip Keterpaduan
Keterpaduan pembahasan dan peninjauan pada mata pelajaran yang berbeda akan
membantu peserta didik untuk memadukan perolehan belajar dalam kegiatan
interaksi edukatif.
5. Prinsip Pemecahan Masalah yang Dihadapi
Peserta didik yang terbiasa dihadapkan dengan masalah kemudian
memecahkannya, akan cepat tanggap dan kreatif.
6. Prinsip Mencari, Menemukan, dan Mengembangkan Sendiri
Peserta didik mempunyai potensi untuk mencari dan mengembangkan dirinya
lewat lingkungan dimana ia berada.
7. Prinsip Belajar Sambil Bekerja
Belajar sambil melakukan aktivitas lebih banyak mendatangkan hasil bagi peserta
didik, sebab kesan yang didapatkan akan lebih tahan lama tersimpan didalam
benak peserta didik.
8. Prinsip Hubungan Sosial
Dalam belajar tidak selamanya peserta didik harus belajar sendiri, tetapi ada
kalanya harus belajar bersama dalam kelompok.
9. Prinsip Perbedaan Individual
Sudut pandang untuk melihat aspek perbedaan peserta didik adalah dari segi
biologis, intelektual, dan psikologis.
Namun demikian, indikator yang sering dipakai sebagai tolak ukur keberhasilan
adalah daya serap peserta didik terhadap bahan pengajaran yang diajarkan.
Keberhasilan daya serap anak didik terhadap bahan pengajaran yang diajarkan dalam
interaksi edukatif diukur dengan tes prestasi yang dilakukan dengan evaluasi.
15
Interaksi Dalam Pergaulan Dan Aspek Pendidikan
Didalam pergaulan sehari-hari tentunya terjadi interaksi sosial anatar individu yang
satu ldengan yang lainnya atau antara individu dengan kelompok atau kelompok dengan
kelompok dan didalam intraksi itu tentunya adanya saling mempengaruhi antara yang satu
dengan yang lainnya.
Interaksi yang dilakukan kelihatannya sederhana dan sebenarnya itu merupkan suatu
proses yang cukup kompleks, yang didasari atau dilandasi oleh berbagai faktor yaitu : faktor
psikologi, faktor imitasi, faktor sugesti, faktor identifikasi, maupun faktor simpati.
Prof. Dr. M.J Langeveld dalam pergaulan menyatakan bahwa “Tiap-tiap pergaulan
antara orang dewasa dengan anak adalah merupkan lapangan atau suatu tempat dimana
pekerjaan mendidik itu berlangsung.” Juga Langeved menyatakan bahwa “Pendidikan itu
merupakan suatu gejela yang terjadi didalam pergaulan antara orang dewasa dengan orang
yang belum dewasa.
Manusia adalah makhluk tunggal yang terdiri dari jasmaniyah dan rohaniyah.
Unsur rohaniyah masih mencakup dua segi kejiwaan yaitu :
Hakikat sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Dan satu hakikat lagi yaitu
membedakan manusia dengan makhluk-makhluk yang lain ialah hakikat sebagai makhluk
susila, makhluk berketuhanan. Berdasarkan hakikat manusia itu, maka dapat digolongkan ke
dalam berbagai segi atau aspek pendidikan.
16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Manusia pada hakikatnya adalah makhluk yang selalu belajar dan dipelajari. Makhluk
sosial yang tidak dapat hidup sendiri dan selalu membutuhkan bantuan manusia lain.
Sejak lahir manusia telah memiliki insting untuk bergaul dan berinteraksi dengan
lingkungn dan masyarakat di sekitarnya. Oleh sebab itu manusia adalah sosok yang
cepar meniru dan belajar, jadi alangkah baiknya jika kita dapat menerapkan kegiatan
bersoasialisasi dengan baik pada bindang pendidikan juga dan itu sebenarnya telah
terjadi tanpa kita sadari hanya saja itu belum sempurna dilaksanakan.
3.2 Saran
1. Sebaiknya kita sebagai makhluk sosial harus mampu bergaul dan berinterakasi
dengan baik serta berdasarkan norma-norma yang sesuai dalam lingkungan
masyarakat.
2. Sebaiknya kita sebagai makhluk sosial bisa menjadi contoh dan mengambil contoh
yang positif bagi sesama manusia.
3. Sebaiknya bagi para pendidik lebih banyak lagi belajar dan memahami tentang
hakikat manusia agar mampu memberikan informasi-informasi positif bukan hanya
tentang pelajaran utama tapi juga tentang pelajaran kehidapan bermasyarakat.
17
Daftar Pustaka
http://karniatulaini.blogspot.com
http://pendidikandasar12.blogspot.com
http://www.dosenpendidikan.co.id
http://su11a12.blogspot.com
http://makalah-staid.blogspot.com
http://rahayusumapratiwi.blogspot.com
http://giokram13.blogspot.com
http://id.m.wikipedia.org
http://ismasmki.wordpress.com
http://sahabatrhysayku.blogspot.com
http://corazonard.blogspot.com
http://salamadian.com
http://nananisaina.worpress.com
http://www.academia.edu
http://makala-staid.blogspot.com
http://nuraisyah-pgsdupi.blogspot.com
18