Anda di halaman 1dari 7

http://demasatria.blogspot.co.id/2016/12/v-behaviorurldefaultvmlo.

html

Maksimasi laba bagi perusahaan dalam pasar persaingan sempurna

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada pasar ini kekuatan permintaan dan kekuatan penawaran dapat bergerak secara
leluasa. Ada pun harga yang terbentuk benar-benar mencerminkan keinginan produsen dan
konsumen. Permintaan mencerminkan keinginan konsumen, sementara penawaran
mencerminkan keinginan produsen atau penjual. Bentuk pasar persaingan murni terdapat
terutama dalam bidang produksi dan perdagangan hasil-hasil pertanian seperti beras, terigu,
kopra, dan minyak kelapa. Bentuk pasar ini terdapat pula perdagangan kecil dan
penyelenggaraan jasa-jasa yang tidak memerlukan keahlian istimewa (pertukangan, kerajinan).
Dalam persaingan sempurna ini pembeli dan penjual berjumlah banyak. Artinya,
jumlah pembeli dan jumlah penjual sedemikian besarnya, sehingga masing-masing pembeli
dan penjual tidak mampu mempengaruhi harga pasar. Dengan demikian masing-masing
pembeli dan penjual telah menerima tingkat harga yang terbentuk di pasar sebagai suatu datum
atau fakta yang tidak dapat di ubah. Bagi pembeli, barang atau jasa yang ia beli merupakan
bagian kecil dari keseluruhan jumlah pembelian masyarakat. Bagi penjual pun berlaku hal yang
sama sehingga bila penjual menurunkan harga, ia Akan rugi sendiri, sedangkan bila menaikan
harga. Maka pembeli akan lari penjual lainnya.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan laba?
2. Apa syarat memaksimumkan laba perusahaan?
3. Bagaimana memaksimumkan laba jangka pendek dan jangka panjang?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk memahami serta mengetahui apa itu yang dimaksud dengan laba.
2. Menguraikan syarat maksimalisasi laba perusahaan.
3. Memahami cara memaksimalkan laba jangka pendek dan jangka panjang.

BAB I
PEMBAHASAN

A. PEMAKSIMUMAN KEUNTUNGAN JANGKA PENDEK


Laba adalah perbedaan antara pendapatan yang direalisasikan yang timbul dari transaksi
selama satu periode dengan biayaproduksi tersebut. Laba adalah angka yang penting dalam
laporan keuangan karena berbagai alasan antara lain : karena penghitungan pajak, pedoman
pengambilan keputusan dan investasi, serta sebagai dasar penilaian prestasi atau kinerja
perusahaan.

1. SYARAT PEMAKSIMUMAN KEUNTUNGAN


Di dalam jangka pendek, pemaksimuman untung oleh suatu perusahaan dapat diterangkan
dengan dua cara berikut:[1]
a. Membandingkan hasil penjualan total dengan biaya total.
keuntungan ditentukan dengan menghitung dan membandingkan hasil penjualan total dengan
biaya total. Keuntungan adalah perbedaan antara hasil penjualan total yang diperoleh dengan
biaya total yang dikeluarkan. Keuntungan akan mencapai maksimum apabila perbedaan
perbedaan di antara keduanya adalah maksimum. Maka dengan cara yang pertama ini
keuntungan maksimum akan dicapai apabila perbedaan nilai antara hasil penjualan total
dengan biaya total adalah paling maksimum.

b. Menunjukkan keadaan di mana hasil penjualan marginal sama dengan biaya marginal.
Cara yang kedua adalah dengan menggunakan bantuan kurva atau data biaya rata-rata dan
biaya marginal. Pemaksimuman keuntungan dicapai pada tingkat produksi di mana hasil
penjualan marginal(MR) sama dengan biaya marginal(MC) atau MR = MC. Suatu perusahaan
akan menambah keuntungan apabila menambah produksinya ketika MR > MC.

2. JUMLAH PRODUKSI DAN BIAYA PRODUKSI


Tabel 1
Pada dasarnya data tersebut menjelaskan:[2]
a. Dalam kolom(1) ditunjukkan berbagai jumlah produksi yang dapat dicapai.
b. Kolom(2) menggambarkan biaya tetap total yaitu biaya yang dikeluarkan untuk membeli
input tetap ynga di gunakan dalam proses produksi.
c. Kolom(3) menunjukkan biaya tetap biaya berubah total yaitu semua biaya yang dibelanjakan
untuk membeli input berubah (tenaga kerja).
d. Dengan menjumlahkan biaya tetap total dengan biaya berubah total diperoleh biaya total, yaitu
seperti ditunjukkan dalam kolom (4).
e. Kolom (5) menunjukkan biaya marginal, yaitu tambahan biaya yang perlu dikeluarkan untuk
menambah satu unit produks.
f. Kolom (6) menunjukkan biaya tetap rata-rata, yaitu biaya tetap dibagi dengan jumlah produksi.
g. Kolom (7) menunjukkan biaya berubah rata-rata, yaitu biaya berubah total dibagi jumlah
produksi.
h. Biaya total ditunjukkan dalam kolam (8), biaya ini menunjukkan biaya per unit untuk
menghasilkan barang.
Ciri-ciri kurva berbagai jenis biaya adalah:
a. Biaya berubah total mula-mula mengalami kenaikan yang lambat, akan tetapi setelah satu
tingkat produksi tertentu kenaikannya makin lama makin cepat.
b. Biaya total mempunyai sifat yang sama dengan biaya berubah total.
c. Biaya tetap rata-rata semakin lama semakin kecil.
d. Biaya berubah rata-rata , biaya total rata-rata dan biaya marginal mempunyai sifat yang sama.
Pada tingkat produksi yang rendah ketiga jenis biaya tersebut semakin menurun apabila
produksi meningkat, tetapi pada produksi yang lebih tinggi apabila produksi ditambah.

3. JUMLAH PRODUKSI DAN HASIL PENJUALAN


Tabel 2 Produksi dan Penjualan (ribu rupiah)
Jumlah Harga (P) Hasil penjualan Hasil penjualan Hasil penjualan
produksi (Q) (2) total (TR = PxQ) total rata-rata marginal (MR)
(1) (3) (AR) (5)
(4)
0 150 – – –
1 150 150 150 150
2 150 300 150 150
3 150 450 150 150
4 150 600 150 150
5 150 750 150 150
6 150 900 150 150
7 150 1050 150 150
8 150 1200 150 150
9 150 1350 150 150
10 150 1500 150 150
Data dan informasi yang digambarkan adalah sebagai berikut:[3]
a. Data dalam kolom (1) menggambarkan jumlah produksi yang dapat dicapai.
b. Kolom (2) menunjukkan tingkat harga barang yang diproduksi. Harga seunit tetap Rp.150 ribu
karena produsen tersebut berada di pasar persaingan sempurna.
c. Kolom (3) menunjukkan hasil penjualan total yang akan diterima produsen pada berbagai
tingkat produksi.
TR = P x Q
TR = jumlah hasil penjualan
P = tingkat harga
Q = jumlah produksi
d. Kolom (4) menunjukkan hasil penjualan rata-rata. Telah diterangkan bahwa dalam persaingan
sempurna harga adalah tetap, walau berapapun jumlah produksi yang dilakukan, oleh sebab itu
penjualan rata ( AR ) = P
e. Kolom (5) menunjukkan hasil penjualan marginal, yaitu tambahan hasil penjualan yang
disebabkan oleh pertambahan seunit barang yang dijual. Oleh karena harga adalah tetap, maka
hasil penjualan marginal adalah sama dengan tingkat harga.

4. MENENTUKAN KEUNTUNGAN MAKSIMUM


Hasil Penjualan Total, Biaya Total dan Keuntungan merupakan cara paling mudah untuk
menentukan tingkat produksi yang akan memaksimumkan keuntungan. Untuk menentukan
keadaan tersebut yang perlu dilakukan adalah:
Tabel 3
Produksi Harga penjualan Biaya produksi Keuntungan
0 - 100 -100
1 150 200 -50
2 300 280 20
3 450 340 110
4 600 380 220
5 750 400 350
6 900 480 420
7 1050 630 420
8 1200 880 320
a. Membandingkan hasil penjualan totaldan biaya total pada setiap tingkat produksi.
b. Menentukan tingkat produksi di man hasil penjualan total melebihi biaya total pada jumlah
yang paling maksimum.
c. Keuntungan = hasil penjualan total –biaya produksi total
5. GRAFIK PEMAKSIMUMAN KEUNTUNGAN JANGKA PENDEK
Grafik pemaksimuman keuntungan oleh suatu perusahaan dapat ditunjukkan dengan
dua cara, yaitu:
a. PENDEKATAN BIAYA TOTAL HASIL PENJUALAN TOTAL
Kurva TC (biaya total) dan TR(hasil penjualan total) dibuat berdasarkan data yang terdapat
dalam table 11.1 dan 11.2. kurva TC bermula di atas kurva TR dan ini terus berlangsung
sehingga tingkat produksi hamper 2 unit. Keadaan di mana kurva TC berada di atas kurva TR
menggambarkan bahwa perusahaan mengalami kerugian. Pada waktu produksi mencapai di
antara 2 sampai 9 unit kurva TC berada di bawah kurva TR dan ini menggambarkan bahwa
perusahaan memperoleh keuntungan.

Apabila dibuat garis tegak di antara TC dan TR, garis tegak yang terpanjang yaitu pada keadaan
dimana produksi adalah 7 unit, menggambarkan keuntungan yang paling maksimum. Apabila
produksi mencapai 10 unit atau lebih, kurva TC akan berada di atas kurva TR kembali, yang
berarti perusahaan akan mengalami kerugian. Perpotongan antara TC dan TR dinamakan titik
impas (BEP).

b. PENDEKATAN BIAYA MARGINAL-HASIL PENJUALAN MARGINAL


Kegiatan perusahaan mencapai keuntungan maksimum apabila pada jumlah produksi tercapai
keadaan di mana MC=MR. Dengan demikian perusahaan mencapai keuntungan maksimum
apabila produksi adalah 7 unit.
Walaupun setiap perusahaan akan berusaha untuk memaksimumkan keuntungan, tidaklah
berarti bahwa setiap perusahaan akan selalu mendapat untung dalam kegiatannya. Dalam
jangka pendek terdapat empat kemungkinan dalam corak keuntungan atau kerugian
perusahaan:
1) Mendapat untung yang luar biasa
2) Mendapat untung normal
3) Mengalami kerugian tetapi masih dapat membayar biaya berubah
4) Dalam keadaan menutup atau membubarkan perusahaan.
B. KEUNTUNGAN JANGKA PANJANG: UNTUNG NORMAL
Di dalam jangka panjang perusahaan-perusahaan tidak mungkin memperoleh
keuntugan luar biasa (melebihi normal). Keuntungan luar biasa akan menarik perusahaan–
perusahaan baru untuk masuk ke dalam industri tersebut.
Kemasukan mereka akan menambah penawaran, dan seterusnya pertambahan
penawaran ini akan menurunkan harga. Penyesuaian seperti ini akan terus berlangsung
sehingga tidak terdapat lagi keuntugan yang melebihi normal.
Juga keadaan dimana perusahaan mengalami kerugian adalah merupakan keadaan
yang sementara. Kerugian mendorong beberapa perusahaan untuk mengundurkan diri dari
industri tersebut. Dalam jangka panjang perusahaan-perusahaan dalam persaingan sempurna
cenderung untuk memperoleh keuntungan normal saja.[4]

DAFTAR PUSTAKA
Sukirno, sadono, Mikro ekonomi teori pengantar,jakarta: PT Raja grafindo persada, 1994
http://trysutriani.blogspot.co.id/2015/10/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html
http://www.slideshare.net/chubbiembems/memaksimasi-profit-pada-pasar-persaingan-
sempurna-analisis-jangka-pendek-dan-panjang

[1] Sukirno, sadono, Mikro ekonomi teori pengantar,jakarta: PT Raja grafindo persada, 1994. Hlm. 236
[2] http://trysutriani.blogspot.co.id/2015/10/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html

[3] Sukirno, sadono, Mikro ekonomi teori pengantar,jakarta: PT Raja grafindo persada, 1994. Hlm. 238

[4] http://www.slideshare.net/chubbiembems/memaksimasi-profit-pada-pasar-persaingan-sempurna-analisis-
jangka-pendek-dan-panjang

http://balitjestro.litbang.pertanian.go.id/tips-membedakan-jenis-jeruk/

http://balitjestro.litbang.pertanian.go.id/upbs-balitjestro-menjawab-tantangan-perbenihan-jeruk-
dan-buah-subtropika-di-indonesia/

Sektor pertanian di Indonesia masih memiliki banyak peluang yang belum digali

Anda mungkin juga menyukai